disfonia
description
Transcript of disfonia
Disfonia
Definisi
Suatu kelainan yang dihasilkan dari
ketidakmampuan kontraksi pita suara saat fonasi
FISIOLOGI LARING
Sfingter pada aditus berfungsi saat
menelan.
• Ketika bolus makanan diantara palatum durum dan lidah, laring tertarik ke atas. Epiglotis didorong kebelakang oleh lidah dan berfungsi sebagai sungkup diatas aditus. Bolus akan masuk esofagus dg menggelincir diatas epiglotis atau turun pada sisi-sisi aditus laringis.
Sfingter pada rima glotidis berfungsi saat
batuk atau bersin.
• Sesudah inspirasi plica vocalis adduksi dan otot ekspirasi kontraksi dengan kuat. Akibatnya tekanan intrathoraks meningkat dan plika vokalis abduksi
Mekanisme Fonasi
Fonasi merupakan hasil interaksi siklik antara udara yang dikeluarkan dengan bentuk biofisik plica vokalis
DISFONIA
>> dewasa
Penyanyi, guru, dan profesi lain yang harus bersuara di depan publik untuk waktu yang lama seringkali mengalami disfonia. Pasien trauma leher, operasi daerah leher, pasien kelainan paru, kelainan jantung dan penyakit sistemik
KLASIFIKASIDisfonia organik
Disfonia fungsional
Disfonia spasmodik
Disfonia akibat kelainan endokrin
Disfonia akibat kelainan sentral
Disfonia akibat kelainan muskular
Paralisis laring
Disfonia organik
gangguan suara yg disebabkan oleh kelainan struktural pada laring
Disfonia organik
•Laringomalacia (paling sering), paralisis laring kongenital , kista laring kongenital, laryngeal web, sulcus plica vocalis
Malformasi (disfonia
displastik)
•papiloma laring, nodul plica vocalis, polip plica vocalis, granuloma plica vocalis, amiloidosis laring (lesi jinak pada laring), karsinoma laring
Neoplasma
•laringitis akut: virus/ bakteri, kronik: merokok/ GERD; epiglotitisInfeksi
Disfonia organik
• trauma eksterna (tumpul, penetrasi, termal), iatrogenik (operasi daerah leher/ intubasi)
Trauma laring
• atrofi plica vocalis dan hilangnya tegangan pada otot laring
Degeneratif
Disfonia fungsional
gangguan suara akibat penggunaan yang tidak tepat pada pita suara
Disfonia fungsional• Hiperkinetik (kontraksi berlebihan otot
suara) ditandai dengan suara tercekik, tegang dan kasar, nada suara rendah dan waktu fonasi pendek
• Hipokinetik (hipotonia otot suara) ditandai dengan suara terengah-engah, parau, tertahan dan lemah, serta nada lebih tinggi
a)Disfonia Habitualis
• Sering terjadi pada penderita dengan emosi labil dan profesional yang banyak berbicara. Ditandai dengan suara parau, terengah-engah, nada tinggi dan leher tegang dengan laring hiperelevasi.
b)Vocal fatigue dan fonasthenia
Disfonia fungsional continue
•Disebabkan oleh posisi abnormal plika ventrikular saat fonasi, yang ditandai dengan suara kasar, nada rendah, berat, tertahan dan sangat parau.
c)Disfonia ventrikular
•Suara parau timbul tiba-tiba, sembuh spontan dan kambuh kembali. Biasa terjadi pada kelainan kepribadian dan emosi yang tidak stabil.
d)Disfonia psikogenik
•Disebabkan relaksasi yang tidak adekwat dari m. Krikoaritenoid posterior. Sering terjadi pada wanita dan seseorang yang tegang
e)Disfonia tension muskular
Disfonia spasmodik
gangguan suara yang mendadak dan sementara akibat penutupan spasmodik glotis secara singkatditandai dengan suara stakato (pendek- pendek), kejang, ngotot, menekan atau mengerang
Disfonia akibat kelainan endokrin
disebabkan oleh perubahan hormonal, yakni perubahan kadar estrogen dan progesterone selama kehamilan, menopause, hipogonadisme, pubertas prematur, dan gangguan tiroid.
Disfonia akibat kelainan sentral
disebabkan oleh lesi/ gangguan pada korteks serebri, jalur supranuclear laring, atau nukleus motorik pada medulla (bulbar palsy).
Disfonia akibat kelainan muskular,
misalnya miastenia gravis
Paralisis laring
2 tipe: Abduktor dan Adduktor. Paralisis laring disebabkan oleh
kelainan kongenital atau didapat (trauma bedah, trauma non-bedah, keganasan, inflamasi, neurologik, penyakit lain dan idiopatik)
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Pemeriksaan umum (status generalis)
Pemeriksaan fisik: telinga, hidung dan tenggorok, daerah leher dan dada
Pemeriksaan laringoskopi tak langsung
Analisis suara dapat dilakukan secara subjektif dengan metode GRBAS yaitu dengan mendengarkan suara dan menilai derajat penyimpangan (grade of deviance), kekasaran (roughness), keterengahan/desahan (breathiness), kelemahan (astenitas), dan kekakuan (strain)
Pemeriksaan laringoskopi langsung
Pemeriksaan penunjang lain, meliputi pemeriksaan laboratorium, radiologi (foto leher jaringan lunak), elektromiografi, mikrobiologi, dan patologi anatomi.
PENATALAKSANAAN• Tujuan terapi ini adalah untuk
eradikasi infeksi dan inflamasi, yakni dengan pemberian antibiotik, anti-inflamasi, anti TB pada TB laring, atau antasida pada penyakit refluks gastroesofagitis
Terapi medikasi
•Mikrolaringoskopi pada tumor jinak laring, thyroplasty, arytenoids adduction, aritenoidektomi•Laringektomi pada karsinoma laring
Koreksi bedah (phonosurger
y)• Yakni terapi wicara/suara yang
dilakukan oleh unit rehabilitasi medik. Terapi ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas suara (pada parese pita suara) dan dapat berkomunikasi secara verbal (pada pasien pasca laringektomi)
Rehabilitasi
TERIMA KASIH