DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL...
Transcript of DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL...
-
DIREKTORAT TANAMAN TAHUNANDIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIANJAKARTA, JANUARI 2016
-
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LAKIN) Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja pelaksanaan kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan sesuai tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan Menteri Pertanian No.135/Permentan/ OT.140/12/2013 tentang Pedoman Sistem Akuntanbilitas Kinerja Kementerian Pertanian.
Pada bulan Maret 2015 telah disahkan Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Tanaman Tahunan oleh Direktur Tanaman Tahunan dan Direktur Jenderal Perkebunan kemudian pada Bulan Desember 2015 Revisi Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Tanaman Tahunan oleh Direktur Tanaman Tahunan dan Direktur Jenderal Perkebunan dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil dengan 6 (enam) sasaran strategis, adalah sebagai berikut: 1) Pengembangan Areal Produktif Tanaman Tahunan (karet, kelapa, kelapa sawit, jambu mete, sagu dan kemiri sunan); 2) Pembangunan Kebun Sumber Benih Tanaman Tahunan; 3) Terwujudnya Kelembagaan Perkebunan yang Harmonis dan Berkesinambungan; 4) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Usaha Tanaman Kelapa Sawit, Karet, dan Kakao melalui Program Revitalisasi Perkebunan; 5) Pelaksanaan Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya; 6) Pelaksanaan Layanan Perkantoran Pusat; 7) Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Tanaman Tahunan.
LAKIN- Direktorat TanamanTahunan 2015 i
-
Dokumen LAKIN Direktorat Tanaman Tahunan tahun 2015 ini tersusun berkat dukungan dan kerjasama yang sinergis dari berbagai pihak terkait. Semoga dokumen ini dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang berkepentingan.
Jakarta, Januari 2016 Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar
Dr.Ir. Dwi Praptomo Sudjatmiko, MS NIP. 19591226 198303 1 002
LAKIN- Direktorat TanamanTahunan 2015 ii
-
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 ini dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Tanaman Tahunan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Laporan ini disusun sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam penyusunannya mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN & RB) Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 25 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah. Peraturan Menteri Pertanian No.135/Permentan/ OT.140/12/2013 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian. Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015-2019, Direktorat Tanaman Tahunan mempunyai tujuan adalah (1) Meningkatkan luas areal, produksi dan produktivitas tanaman tahunan, (2) Meningkatkan penyediaan benih unggul bermutu tanaman tahunan, (3) Meningkatkan dukungan identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya tanaman tahunan, (4) Meningkatkan pemberdayaan petani dan peran kelembagaan tanaman tahunan dan (5) Memfasilitasi pembinaan dan pengawasan Program Revitalisasi Perkebunan (6) Meningkatkan pelayanan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Tanaman Tahunan. Sasaran kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 yaitu: (1) Terlaksananya pengembangan budidaya tanaman tahunan (karet, kelapa, kelapa sawit, jambu mete, sagu, kemiri sunan), (2) Terbangunnya kebun sumber benih tanaman tahunan, (3) Terwujudnya kelembagaan perkebunan yang harmonis dan
LAKIN- Direktorat TanamanTahunan 2015 iii
-
berkesinambungan, (4) Terfasilitasinya Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya (5) Terlaksananya layanan perkantoran pusat, dan (6) Terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan tanaman tahunan. Terhadap sasaran sebagaimana tertuang dalam RKT Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015, pada umumnya realisasinya mencapai 100%. Pengukuran kinerja untuk kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya yang tersebar di 32 provinsi, capaian fisiknya rata-rata mencapai 92.69% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 326.728.175.000 (87,04%) dari pagu Rp. 375.429.904.000. Untuk pengukuran kinerja di lingkup Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015, diperoleh realisasi fisik mencapai 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp 8.794.143,374,- (78,95%) dari pagu Rp.11.138.686.000,-, Rincian masing-masing komponen yang menggambarkan kinerja bagian meliputi (1) Layanan Perkantoran Pusat, dengan realisasi keuangan sebesar 83,71% dengan katagori berhasil, (2) Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya dengan realisasi keuangan sebesar 92,25% dengan katagori berhasil, (3) Pembinaan, Pengawalan, Monev Perbenihan dengan realisasi keuangan sebesar 94,21% masuk katagori berhasil, (4) Penyusunan Pedoman, Norma, Standar, Kriteria dan Prosedur Perbenihan dengan realisasi keuangan sebesar 63,43 % masuk katagori cukup berhasil, (5) Fasilitasi Penyiapan dan Penerapan Teknologi dengan realisasi keuangan sebesar 84,43 % masuk katagori berhasil, (6) Fasilitasi, Koordinasi Pertemuan Asosiasi Petani Tanaman Tahunan dengan realisasi keuangan sebesar 93,59 % masuk katagori berhasil, (7) Bimbingan, Koordinasi dan Sosialisasi Program Revit-Bun/KPEN-RP dengan realisasi keuangan sebesar 86,59 % masuk katagori berhasil, (8) Pertemuan Koordinasi Revitalisasi Perkebunan dengan realisasi keuangan sebesar 97,39 % masuk katagori sangat berhasil, (9) Pengawalan Kegiatan di Daerah Perbatasan dengan realisasi keuangan sebesar 58,96 % masuk katagori tidak berhasil, (10) Pengawalan Pengembangan Sagu dengan realisasi keuangan sebesar 57,83 % masuk katagori tidak berhasil, (11) Bimbingan Teknis Pemetaan Tanaman Sagu dengan realisasi keuangan sebesar 50,56 % masuk katagori tidak berhasil, (12) Fasilitasi Inisiatif Kelapa Sawit Berkelanjutan Rakyat dengan
LAKIN- Direktorat TanamanTahunan 2015 iv
-
realisasi keuangan sebesar 39,50 % masuk katagori tidak berhasil, (13) Pengawalan Kegiatan Sosialisasi Penggunaan Benih Kelapa Sawit Unggul Bermutu Bersertifikat dengan realisasi keuangan sebesar 77,50 % masuk katagori cukup berhasil, (14) Penyusunan Pedoman Penetapan Alokasi Ruang Budidaya Kelapa Sawit dengan realisasi keuangan sebesar 58,09 % masuk katagori cukup berhasil, (15) Penyusunan Pedoman Penetapan Alokasi Ruang Budidaya Karet dengan realisasi keuangan sebesar 68,64 % masuk katagori cukup berhasil, (16) Penyusunan Pedoman Penetapan Alokasi Ruang Budidaya Kelapa dengan realisasi keuangan sebesar 72,17 % masuk katagori cukup berhasil, (17) Finalisasi Pedoman Penetapan Alokasi Ruang Budidaya Kelapa Sawit, Karet dan Kelapa dengan realisasi keuangan sebesar 59,90% masuk katagori tidak berhasil, (18) Fasilitasi Penilaian, Pelepasan Dan Penarikan Varietas dan Sertifikasi dengan realisasi keuangan sebesar 88,99% masuk katagori berhasil. Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2015, antara lain sebagai berikut: (a) Adanya dana tambahan APBN-P di bulan Juni 2015 sehingga pelaksanaan kegiatan fisik tidak sepenuhnya terlaksana; (b) Masih adanya revisi POK/DIPA yang diajukan; (c) Penetapan CP/CL di lokasi lahan yang diusulkan sering terlambat dan mengalami perubahan sebagai akibat kurangnya koordinasi dengan institusi setempat; (d) Penyesuaian RTRWP harus sesuai dengan penetapan calon lahan; dan (e) terbatasnya SDM yang telah memenuhi kualifikasi panitia pengadaan barang/jasa. Berbagai upaya telah dilakukan baik dari aspek Administrasi, antara lain melalui (1) Penetapan CP/CL secara bertahap; (2) Melakukan upaya percepatan pengusulan pencairan anggaran; (3) Memacu percepatan pelaksanaan kegiatan di lapangan; (4) Memacu percepatan proses pengadaan barang/jasa; (5) Membuat penetapan reward dan punishment sehingga memicu Provinsi dan Kabupaten untuk menjadi lebih baik yang sebelumnya terlambat menjadi tepat waktu dalam penyampaian data dan informata sesuai yang direncanakan; dan (5) Dukungan Pemprov dan Pemkab setempat dalam mendukung pelaksanaan program untuk mempersiapkan calon petani dan calon lahan.
LAKIN- Direktorat TanamanTahunan 2015 v
-
Kemudian dari aspek Pengorganisasian telah dilaksanakan: (1) Pembagian tugas antara Sekretariat dan Direktorat sebagai penanggung jawab teknis dalam capaian fisik kegiatan dan keuangan sesuai wilayah binaan; (2) Evaluasi kinerja satker per triwulan dimaksudkan untuk memotivasi satker dalam mempercepat pelaksanaan pembangunan perkebunan dan mencapai target sebagaimana ditetapkan Menteri Pertanian; (3) Surat tentang capaian kinerja satker kepada Gubernur selaku wakil pemerintah pusat sekaligus penanggungjawab kegiatan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota selaku penanggungjawab pelaksanaan kegiatan di tingkat Kabupaten; (4) Penilaian kinerja satker; dan (5) Menugaskan Tim ke lapangan dalam rangka mengidentifikasi masalah keterlambatan dan mencari upaya penyelesaiannya. Dari aspek pengawasan pelaksanaan, adalah: (1) Mengambil langkah-langkah yang strategis untuk percepatan penyerapan keuangan; (2) Mengintensifkan pengawalan, pendampingan dan pembinaan petugas ke Satker Daerah; (3) Melaksanakan pengawalan, pendampingan dan monitoring pelaksanaan kegiatan secara intensif; (4) Melaporkan capaian keuangan setiap bulan kepada Direktur Tanaman Tahunan, baik melalui e-mail, faksimile, telepon maupun media lainnya.
LAKIN- Direktorat TanamanTahunan 2015 vi
-
DAFTAR ISI Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. i IKHTISAR EKSEKUTIF ……………………………………………………. iii DAFTAR ISI…………………………………………………………….......... vii BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….......... 1 1.1. Latar Belakang ………………………………………........... 1
1.2. Organisasi ………………………………………………….. 3
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA …………… 6 2.1 Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Tanaman
Tahunan Tahun 2015 – 2019 ……………………………. 6
2.1.1 Visi Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015-2019 ……………………………………...............
6
2.1.2 Misi Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015-2019 ……………………………………...............
6
2.1.3 Nilai-nilai .......................................…………..... 7
2.1.4 Tujuan Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 – 2019 …………………………................
8
2.1.5 Sasaran Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 – 2019 …………………….............
9
2.1.6 Arah Kebijakan Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 – 2019 ……………….....................
12
2.1.7 Strategi Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 – 2019 …………………………..................
15
2.1.8 Kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015-2019 …………………………
20
2.1.9 2.1.10
Fokus Kegiatan Yang Terkait Dengan Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015-2019 ................ Keluaran (Output ) ………………………….......
21
23
LAKIP- Direktorat Tanaman Tahunan 2015
-
2.2.
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 ……….. 25
2.2.1 Program Pembangunan Tanaman Tahunan Tahun 2015 25
2.2.2 Sasaran Pembangunan Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 25
2.2.3 Penetapan Kinerja (PK) 30
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………………………………..... 36
3.1 Pengukuran Kinerja …………………………………….... 36
3.1.1 Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Kegiatan (Output) Direktorat Tanaman Tahunan
37
3.1.2 Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Kegiatan Yang Dibiayai dengan APBN 38
3.2 Evaluasi Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 40
3.3 Akuntabilitas Keuangan 42
3.4 Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut
52
3.4.1 Permasalahan 53
3.4.1.1. Administrasi 3.4.1.2 Teknis 53 54
3.4.2 Rencana Aksi dan Upaya Penyelesaian 3.4.2.1. Administrasi 3.4.2.2 Pengorganisasian 3.4.2.3 Pelaksanaan 3.4.2.4 Pengawasan
56 56 56 58 59
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………..... 60 4.1 Kesimpulan ……………………………………………...... 60
4.2 Saran Rekomendasi …………………………………...... 62
LAKIP- Direktorat Tanaman Tahunan 2015
-
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Sasaran dan Indikator Kerja Direktorat Tanaman
Tahunan Tahun 2015 - 2019 ................................. 28
Tabel 2. Target Sasaran Strategi Indikator Kinerja Tahun 2015 .......................................................... 29
Tabel 3. Perkembangan Luas Areal Komoditas Tanaman
Tahunan Tahun 2015 - 2019 ............................... 38
Tabel 4. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 .......................................................... 40
Tabel 5. Indikator Kinerja Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2015 - 2019
......................................................................... 41
Tabel 6. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Kegiatan
Utama Peningkatan Produksi, Produktivitas
Tanaman Tahunan Tahun 2015 ....................... 42
LAKIP- Direktorat Tanaman Tahunan 2015
-
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Tabel 1. Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan
Direktorat Tahunan Tahun 2015 ................................. 63
Tabel 2. Pengukuran Kinerja Tahun 2015 ................................ 64
Tabel 3. Pengukuran Kinerja Tahun 2015 ................................ 65
LAKIP- Direktorat Tanaman Tahunan 2015
-
BAB IPENDAHULUAN
LAKIN DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN
-
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Dalam pembangunan nasional dan pembangunan pertanian,
pembangunan perkebunan merupakan salah satu bagian
yang pada akhirnya harus dilaksanakan secara keseluruhan
dan berkelanjutan karena menyangkut berbagai aspek seperti
ekonomi, ekologi, lingkungan pengembangan wilayah dan
banyaknya tenaga kerja yang terlibat serta menggantungkan
hidupnya dari sub sektor perkebunan sehingga berdampak
pada kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Seperti yang
diamanatkan dalam Undang-Undang No. 39 Tahun 2014
tentang perkebunan, pembangunan perkebunan harus
mampu meningkatkan pemanfaatan potensi sumberdaya alam
untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat secara
berkeadilan dan berkelanjutan, sehingga peran penting
perkebunan sebagai penyedia devisa negara, penyerap
tenaga kerja, pendorong pengembangan industri hilir
perkebunan di dalam negeri, pendukung pengembangan
wilayah serta peran pentingnya dalam mendukung kelestarian
sumberdaya alam dan lingkungan hidup akan semakin
meningkat.
LAKIN- Direktorat TanamanTahunan 2015 1
-
Dengan adanya otonomi daerah sebagaimana diatur di dalam
Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 yang sudah diperbaiki
dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2003 dan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2000 serta peraturan
pendukungnya, kebijakan pembangunan perkebunan kedepan
harus mampu melaksanakan tugas dan fungsi yang akan
dijalankan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah di
dalam memberikan pelayanan optimal kepada para pelaku
dan pihak yang berkepentingan dalam pembangunan usaha
perkebunan.
Untuk mewujudkan pertanggung jawaban kinerja instansi
pemerintah maka perlu dibuat Laporan Kinerja yang
merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung
jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai
tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan Kinerja (LAKIN)
dibuat berdasarkan Rencana Strategis (Renstra), Rencana
Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK) sesuai
dengan Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang
telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2010. Pemerintah. Peraturan Menteri PAN &
RB Nomor 25 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.
LAKIN- Direktorat TanamanTahunan 2015 2
-
1.2. Organisasi Pada tahun 2010 sesuai dengan perubahan organisasi
Kementerian Pertanian telah diterbitkan Peraturan Menteri
Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14
Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pertanian bahwa Direktorat Jenderal Perkebunan adalah
unsur pelaksana pada Kementerian Pertanian. Direktorat
Jenderal Perkebunan dipimpin oleh Direktur Jenderal yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai tugas
merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi
teknis di bidang perkebunan. Dalam melaksanakan tugas,
Direktorat Jenderal Perkebunan menyelenggarakan fungsi :
(a) perumusan kebijakan di bidang perbenihan, budidaya,
perlindungan, dan pascapanen perkebunan; (b) pelaksanaan
kebijakan di bidang perbenihan, budidaya, perlindungan, dan
pascapanen perkebunan; (c) penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria di bidang perbenihan, budidaya,
perlindungan, dan pascapanen perkebunan; (d) pemberian
bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbenihan,
budidaya, perlindungan, dan pasca panen perkebunan; dan
(e) pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perkebunan.
LAKIN- Direktorat TanamanTahunan 2015 3
-
Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Perkebunan sesuai
dengan Peraturan Menteri Pertanian No.61/Permentan/
OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 terdiri atas (a)
Sekretariat Direktorat Jenderal; (b) Direktorat Tanaman
Semusim; (c) Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar;
(d) Direktorat Tanaman Tahunan; (e) Direktorat Perlindungan
Perkebunan; dan (f) Direktorat Pasca Panen dan Pembinaan
Usaha.
Direktorat Tanaman Tahunan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,
serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
tanaman tahunan.
Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Tanaman Tahunan
menyelenggarakan fungsi :
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan
pendayagunaan sumberdaya, perbenihan, budidaya, serta
pemberdayaan dan kelembagaan tanaman tahunan;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan
pendayagunaan sumberdaya, perbenihan, budidaya, serta
pemberdayaan dan kelembagaan tanaman tahunan;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya,
perbenihan, budidaya, serta pemberdayaan dan
kelembagaan tanaman tahunan.
LAKIN- Direktorat TanamanTahunan 2015 4
-
4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya, perbenihan,
budidaya, serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman
tahunan.
5. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Tanaman
Tahunan.
Direktorat Tanaman Tahunan terdiri atas :
1. Sub Direktorat Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber
Daya;
2. Sub Direktorat Perbenihan;
3. Sub Direktorat Budidaya;
4. Sub Direktorat Pemberdayaan dan Kelembagaan;
5. Sub Bagian Tata Usaha; dan
6. Kelompok Jabatan Fungsional.
LAKIN- Direktorat TanamanTahunan 2015 5
-
BAB IIPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
LAKIN DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN
-
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Tanaman
Tahunan Tahun 2015 – 2019 Rencana strategis Direktorat Tanaman Tahunan disusun
berdasarkan analisis strategis atas kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman terkini yang dihadapi dalam
pembangunan tanaman tahunan selama kurun waktu 2015 –
2019. Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Tanaman
Tahunan memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan,
program dan kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan yang
akan dilaksanakan selama lima tahun kedepan.
2.1.1. Visi Direktorat Tanaman TahunanTahun 2015 – 2019 Dalam rangka mendukung visi pembangungan perkebunan
tahun 2015 – 2019 dari aspek manajemen dan kegiatan
teknis Direktorat, maka ditetapkan Visi Direktorat Tanaman
Tahunan, adalah: ”Menjadi Institusi Pemerintah yang profesional dalam memberikan fasilitasi dan pelayanan peningkatan produksi, produktivitas tanaman tanaman tahunan yang berkelanjutan, untuk meningkatkan pendapatan petani”.
2.1.2. Misi Direktorat Tanaman TahunanTahun 2015 – 2019 Untuk dapat berkontribusi secara signifikan dalam misi
pembangunan perkebunan tanaman tahunan tahun 2015 –
2019 dalam mencapai visi tersebut diatas, maka Direktorat
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 6
-
Tanaman Tahunan menetapkan misinya sebagai berikut :
1. Memfasilitasi peningkatan dukungan identifikasi dan
pendayagunaan sumber daya tanaman tahunan;
2. Memfasilitasi peningkatan dukungan penyediaan benih
unggul bermutu tanaman tahunan;
3. Memfasilitasi peningkatan produksi, produktivitas dan
mutu tanaman tahunan;
4. Memfasilitasi pemberdayaan petani dan kelembagaan
tanaman tahunan;
5. Memfasilitasi pembinaan dan pengawasan Program
Revitalisasi Perkebunan;
6. Mendukung penyediaan Bahan Baku Bahan bakar
Nabati/BBN;
7. Meningkatkan pelayanan urusan tata usaha dan rumah
tangga Direktorat Tanaman Tahunan.
2.1.3. Nilai – Nilai Nilai – nilai yang mendukung pelaksanaan kegiatan pada
Direktorat Tanaman adalah:
1. Kebersamaan dalam melaksanakan kegiatan guna mencapai hasil yang optimal dan berdaya guna sesuai
dengan visi dan misi Direktorat Tanaman Tahunan;
2. Keterbukaan/transparansi, sebagai upaya mendukung pemerintahan yang bersih dan akuntabel sesuai sasaran
Direktorat Tanaman Tahunan;
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 7
-
3. Profesionalisme, bagi seluruh aparat yang terkait dalam melaksanakan tugas yang didukung dengan peningkatan
kualitas aparat sehingga menghasilkan hasil maksimal.
2.1.4. Tujuan Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 – 2019 Untuk dapat mendukung pencapaian agenda pembangunan
nasional dan tujuan pembangunan pertanian, maka tujuan
pembangunan perkebunan ditujukan sebagai berikut:
1. Meningkatkan produksi, produktivitas, mutu, nilai tambah
dan daya saing perkebunan;
2. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat perkebunan;
3. Meningkatkan penerimaan dan devisa negara dari
subsektor perkebunan;
4. Mendukung penyediaan pangan di wilayah perkebunan;
5. Memenuhi kebutuhan konsumsi dan meningkatkan
penyediaan bahan baku industri dalam negeri;
6. Mendukung pengembangan bio-energi melalui
peningkatan peran sub sektor perkebunan sebagai
penyedia bahan baku bahan bakar nabati;
7. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya secara arif
dan berkelanjutan serta mendorong pengembangan
wilayah.
8. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia
perkebunan
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 8
-
9. Meningkatkan peran sub sektor perkebunan sebagai
penyedia lapangan kerja
10. Meningkatkan pelayanan organisasi yang berkualitas
Untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan
perkebunan tahun 2015 – 2019 sebagaimana telah
ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra)
Pembangunan Perkebunan Tahun 2015 – 2019, maka tujuan
Direktorat Tanaman Tahunan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan luas areal, produksi dan produktivitas
tanaman tahunan;
2. Meningkatkan penyediaan benih unggul bermutu
tanaman tahunan;
3. Meningkatkan dukungan identifikasi dan pendayagunaan
sumberdaya tanaman tahunan;
4. Meningkatkan pemberdayaan petani dan peran
kelembagaan tanaman tahunan;
5. Memfasilitasi pembinaan dan pengawasan Program
Revitalisasi Perkebunan;
6. Meningkatkan pelayanan urusan tata usaha dan rumah
tangga Direktorat Tanaman Tahunan.
2.1.5. Sasaran PengembanganTanaman Tahunan Tahun 2015 – 2019 Pengembangan Tanaman Tahunan dalam kurun waktu
tahun 2015 – 2019 difokuskan kepada 6 (enam) komoditas
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 9
-
unggulan tanaman tahunan yaitu karet, kelapa, kelapa sawit,
jambu mete, jarak pagar dan kemiri sunan. Sasaran
pengembangan tanaman tahunan tahun 2015 – 2019,
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan luas areal, produksi dan produktivitas
tanaman tahunan;
Sasaran: a. Peningkatan luasan areal tanaman tahunan dan
penyegar (Karet 3.487.000 Ha, Kelapa Sawit 8.987.000
Ha, Kelapa 3.883.000 Ha, Jambu Mete 577.000 Ha,
Jarak pagar 21.000 Ha, Kemiri Sunan 10.000 Ha);
b. Peningkatan produksi tanaman tahunan dan penyegar
(Karet 2.801.000 Ton karet kering, Kelapa Sawit
28.439.000 Ton CPO , Kelapa 3.380.000 Ton kopra,
Jambu Mete 159.000 Ton gelondong kering , Jarak
pagar 35.000 Ton biji kering, Kemiri Sunan 5 Ton biji
kering);
c. Peningkatan produktivitas tanaman tahunan dan
penyegar (Karet 1.019 Kg karet kering/Ha, Kelapa
Sawit 4.344 kg CPO/Ha, Kelapa 1200 kg kopra/Ha,
Jambu Mete 640 Kg gelondong kering /Ha, Jarak pagar
2.000 kg biji kering/Ha, Kemiri Sunan 16.000 Kg biji
kering/Ha);
d. Penyiapan dan penerapan model-model paket teknologi
pengembangan sistem pertanian berbasis tanaman
tahunan dan penyegar (Karet, Kelapa Sawit, Kelapa).
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 10
-
2. Meningkatkan dukungan identifikasi dan pendayagunaan
sumber daya tanaman tahunan;
Sasaran; a. Tersedianya data lahan kegiatan tanaman tahunan dan
penyegar seluas 466.060 Ha/tahun;
b. Tersedianya data petani kegiatan tanaman tahunan dan
penyegar sebanyak 148.060 KK/tahun;
c. Tersedianya data kebutuhan sarana produksi (pupuk
dan alat mesin) di 33 provinsi;
3. Meningkatkan pemberdayaan petani dan peran
kelembagaan tanaman tahunan;
Sasaran; Terlaksananya pemberdayaan petani 28.380 orang.
4. Memfasilitasi pembinaan dan pengawasan Program
Revitalisasi Perkebunan
Sasaran; Terlaksananya pembinaan dan pengawalan
pembangunan perkebunan melalui program Revitalisasi
Perkebunan di 22 provinsi.
5. Memfasilitasi pembinaan dan pengawasan Program
Revitalisasi Perkebunan;
Sasaran; a. Terlaksananya pembinaan dan pengawalan
pembangunan perkebunan melalui Program Revitalisasi
Perkebunan di 22 provinsi;
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 11
-
b. Melaksanakan penilaian fisik kebun kelapa sawit yang
mendapat pembiayaan KPEN-RP seluas 120.000 Ha.
6. Meningkatkan pelayanan urusan tata usaha dan rumah
tangga Direktorat Tanaman Tahunan;
Sasaran; Tercapainya peningkatan pelayanan administrasi,
keuangan, perlengkapan, kepegawaian dan surat
menyurat di 4 Subdit.
2.1.6. Arah Kebijakan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2015 – 2019 Mempertimbangkan kinerja pembangunan perkebunan
tanaman tahunan tahun 2015 – 2019 dan prospek komoditas
tanaman tahunan, baik di dalam negeri maupun luar negeri,
maka peningkatan upaya pengembangan usaha budidaya
tanaman tahunan akan bertumpu kepada hasil produksi
tanaman produktif yang sudah ada. Bertumpu pada hasil
produksi tanaman yang sudah ada, intinya adalah
mengupayakan agar potensi yang ada dapat dimanfaatkan
secara maksimal dan difasilitasi agar arus hasil produksi
pada proses pemasaran hasil berjalan lancar. Sehingga
akan berlangsung terus minat investasi pengembangan
tanaman tahunan.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 12
-
Berkembangnya minat investasi yang dimaksud selain sektor
dunia usaha, juga oleh petani dan usaha kecil menengah.
Sebagai kegiatan investasi jangka panjang, kelanjutan
proses kegiatan perlu terjamin konsistensinya, namun tetap
mengacu pada perkembangan kondisi yang ada. Sedangkan
upaya fasilitasi untuk pengembangan baru ditempuh dengan
prioritas komoditas tanaman tahunan melalui bimbingan,
pendampingan, pelayanan, dan stimulus dalam bingkai
pembinaan usahatani skala kecil.
Pemecahan pengangguran, kemiskinan, dan pembangunan
daerah, tetap harus merupakan bagian integral dari
pengembangan perkebunan tanaman tahunan, karena selain
secara nasional masih merupakan masalah. Saat ini secara
bersamaan oleh masyarakat internasional sedang
dikampanyekan pencapaian tujuan Millenium Development
Goals (MDGs), yaitu menekankan pentingnya penghapusan
kemiskinan, peningkatan kesehatan, perbaikan lingkungan,
dan akses pada kesehatan serta pengembangan kerjasama
global untuk pembangunan perkebunan.
Mengacu pada permasalahan dan tantangan kedepan yang
dihadapi dewasa ini dalam 5 (lima) tahun mendatang,
dengan mempertimbangkan manfaat, potensi, peluang dan
prospek usaha serta tuntutan penerapan pembangunan
perkebunan tanaman tahunan berkelanjutan, maka
penyesuaian dan pemantapan arah kebijakan
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 13
-
pengembangan pembangunan tanaman tahunan periode
2015 – 2019, adalah:
(a) Melanjutkan pengembangan perkebunan tanaman
tahunan dengan mengacu pada penerapan konsep
perkebunan tanaman tahunan berkelanjutan, yaitu
mentaati ketentuan yang berlaku, menerapkan Good
Agriculture Practices (GAP), dan pendekatan yang
berorientasi akses kesempatan kerja, kesempatan
berusaha, menjadi petani peserta melalui pola
kemitraan;
(b) Memperluas jangkauan peranan pengembangan
perkebunan tanaman tahunan terhadap pembangunan
daerah, melalui pengembangan disekitar wilayah-wilayah
perkebunan yang telah ada (pengutuhan) dan wilayah-
wilayah bukaan baru dalam wadah pola kemitraan;
(c) Meningkatkan manfaat pengembangan perkebunan
tanaman tahunan dengan cara melanjutkan kegiatan
perluasan dan peremajaan, peningkatan produktivitas,
pengembangan industri hilir, dan pemanfaatan limbah
dan hasil samping serta optimasi pemanfaatan
sumberdaya yang tersedia pada awal kegiatan
peremajaan maupun pengembangan baru;
(d) Mendukung program pengembangan energi alternatif
dengan tetap menjaga pemenuhan kebutuhan untuk
bahan baku industri pangan dan industri oleochemical,
dengan cara meningkatkan laju pengembangan kelapa
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 14
-
sawit khususnya dan komoditi lainnya seperti karet, jarak
pagar dan jambu mete;
(e) Meningkatkan Pemberdayaan Petani dan Peran
Kelembagaan Tanaman Tahunan dengan cara
memberikan pelatihan kepada petani.
2.1.7. Strategi Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 - 2019 Untuk mencapai sasaran, mewujudkan visi, misi dan tujuan,
serta mengimplementasikan kebijakan pembangunan
perkebunan selama periode 2015-2019, strategi
pembangunan pertanian tahun 2015-2019 yang dikenal
dengan Tujuh Gema Revitalisasi menjadi strategi umum pembangunan perkebunan tahun 2015-2019. Komponen 7
(tujuh) Gema Revitalisasi dan penjelasannya seccara garis
besar sebagai berikut :
(a) Revitalisasi Lahan;
Ketersediaan sumberdaya lahan, termasuk air, yang
memadai baik secara kuantitas dan kualitas merupakan
faktor yang sangat fundamental bagi pertanian. Lahan
dan air sebagai media dasar tanaman harus dijaga
kelestariannya agar sistem produksi dapat berjalan
secara berkesinambungan. Beberapa aspek yang perlu
mendapat perhatian secara serius dalam revitalisasi
lahan adalah : ketersediaan, kesuburan, atau
pengelolaan, status dan kepemilikan lahan pertanian dan
ketersediaan air pertanian.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 15
-
(b) Revitalisasi Perbenihan;
Setelah lahan dan air maka dalam aspek budidaya
ketersediaan benih dan bibit unggul merupakan suatu
hal yang sangat fundamental. Perpaduan antara lahan,
yang subur dengan benih/bibit yang unggul akan
memproduksi/melahirkan produksi yang unggul. Secara
historis peran benih unggul telah dibuktikan pada saat
keberhasilan dalam peningkatan produksi pada era
Revolusi Hijau ditahun 1960-an, dan keberhasilan
swasembada beras dan jagung yang dicapai baru-baru
ini juga karena penggunaan benih unggul.Dengan
demikian untuk mencapai dan mempertahankan
swasembada pangan yang berkelanjutan maka
perangkat perbenihan harus kuat.
(c) Revitalisasi Infrastruktur dan Sarana;
Jalan usahatani sangat penting meningkatkan efisiensi
usahatani terutama dalam hal pengangkatan sarana
produksi dan hasil panen. Upaya untuk membuat jalan
usahatani dan jalan tingkat desa perlu terus dilakukan.
Untuk hal ini koordinasi dengan Direktorat Jenderal
Prasarana Sarana Pertanian, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat dan Pemerintah
setempat sangat diperlukan terutama untuk membuka
akses ke daerah sentra produksi pertanian.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 16
-
(d) Revitalisasi Sumber Daya Manusia;
Manusia merupakan sumber daya yang sangat vital
karena merupakan pelaku utama pembangunan,
termasuk pertanian. Tanpa pelaku yang handal dan
berkompenten, maka pembangunan pertanian tidak
dapat berjalan secara optimal. Kementerian Pertanian
mengembangkan berbagai kegiatan bagi peningkatan
sumber daya pertanian melalui pendidikan, pelatihan,
magang, dan sekolah lapang.Pembinaan dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia ini
diperuntukkan bagi petani dan aparatur pertanian.
(e) Revitalisasi Pembiayaan Pertanian;
Kendala yang dialami petani utamanya petani menengah
ke bawah adalah akses terhadap permodalan. Hal ini
disebabkan karena masalah klasik yaitu tidak adanya
jaminan/agunan yang dipersyaratkan perbankan. Pada
kondisi ini petani terpaksa berhubungan dengan rentenir
yang sudah barang tentu dengan bunga yang mencekik.
Untuk memperbaiki kendala ini, maka upaya-upaya yang
selama ini dilakukan perlu diteruskan seperti penyediaan
skim perkreditan dengan kemudahan proses administrasi
seperti KKP-E, KPEN-RP, KUPS; memperluas skim baru
yang lebih mudah; menumbuhkan kelembagaan
ekonomi mikro di pedesaan; melakukan koordinasi
dengan instansi di pusat dan di daerah untuk
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 17
-
mempermudah petani dalam mengakses sumber
pembiayaan koperasi termasuk skim pembiayaan yang
sudah ada, dan menumbuhkan kembali koperasi
khususnya di bidang pertanian.
(f) Revitalisasi Kelembagaan Petani;
Kegiatan pertanian secara alami melibatkan sumberdaya
manusia (petani) yang cukup banyak, sarana produksi
dan permodalan yang cukup besar. Selain itu juga
sangat berhubungan erat dengan sumber inovasi
tekhnologi dan informasi pasar mulai dari hulu sampai
hilir. Dengan karakteristik seperti ini maka
mempermudah melakukan koordinasi sangat diperlukan
kelembagaan petani. Melalui kelembagaan petani,
mereka dengan mudah melakukan koordinasi di antara
anggota kelompok dan antara kelompok. Demikian juga
melalui kelompok mereka akan menjadi kuat untuk bisa
mengakses pasar dan informasi.
(g) Revitalisasi Teknologi dan Industri Hilir
Hal yang perlu dilakukan dalam rangka revitalisasi
teknologi dan industri hilir adalah meningkatkan kegiatan
penelitian khususnya dalam rangka penciptaan inovasi
teknologi benih, bibit, pupuk, obat hewan dan tanaman,
alsintan dan produk olahan, pemanfaatan sumberdaya
lahan dan air, dan pengelolaan limbah kebun menjadi
suatu produk bermanfaat; mempercepat diseminasi hasil
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 18
-
penelitian dengan mengoptimalkan kelembagaan
pengkajian, diklat, penyuluhan, tenaga teknis pertanian
lapangan dan kelembagaan petani; mendorong
pengembangan industri pengolahan pertanian di
perdesaan secara efisien guna peningkatan nilai tambah
dan daya saing di pasar dalam negeri dan internasional;
meningkatkan jaminan pemasaran dan stabilitas harga
komoditas pertanian, dan; meningkatkan dan menjaga
mutu dan keamanan pangan pada semua tahapan
produksi mulai dari hulu sampai hilir.
Strategi umum pembangunan perkebunan tahun 2015-2019
merupakan strategi yang mengacu pada target utama
pembangunan pertanian sehingga sifatnya masih sektoral.
Agar lebih sesuai dengan karakteristik khusus sub sektor
perkebunan khususnya Tanaman Tahunan, strategi umum
dimaksud diformulasikan ke dalam strategi khusus sebagai
berikut:
(1) Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman
Perkebunan Berkelanjutan;
(2) Pengembangan komoditas;
(3) Peningkatan dukungan terhadap sistem ketahanan
pangan;
(4) Investasi usaha perkebunan;
(5) Penguatan dan Pengembangan sistem informasi
manajemen tanaman tahunan;
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 19
-
(6) Pengembangan SDM;
(7) Pengembangan kelembagaan dan kemitraan usaha;
(8) Pengembangan dukungan terhadap pengelolaan SDA
dan lingkungan hidup.
Dari 8 (delapan) strategi umum tersebut, maka strategi yang
tepat terkait dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat
Tanaman Tahunan, adalah:
(1) Kegiatan Revitalisasi Tanaman Perkebunan (kelapa
sawit, karet, kakao);
(2) Kegiatan Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan
Bakar Nabati/Bio Energi;
(3) Kegiatan Pengembangan Komoditas Ekspor;
(4) Dukungan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan.
2.1.8. Kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 – 2019 Program Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015-2019
mengacu kepada program Direktorat Jenderal Perkebunan
yaitu ”Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman Tahunan Berkelanjutan”. Sedangkan kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan adalah fasilitasi pembangunan tanaman
tahunan untuk meningkatkan produksi, produktivitas
tanaman tahunan melalui perluasan, peremajaan,
rehabilitasi, dan diversifikasi yang didukung oleh penyediaan
benih bermutu, sarana produksi, serta pelayanan organisasi
secara optimal.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 20
-
2.1.9. Fokus Kegiatan dengan kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 – 2019 Mengingat banyaknya permasalahan yang ada, sedangkan
sumber daya (SDM, teknologi, sarana dan prasarana serta
dana) yang jumlahnya terbatas, maka kegiatan
pengembangan tanaman tahunan dilaksanakan berdasarkan
skala prioritas. Dengan menetapkan skala prioritas,
diharapkan sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan
secara efektif dan efisien untuk memecahkan permasalahan
yang ada secara komprehensif. Atas dasar skala prioritas
tersebut ditetapkan fokus kegiatan pengembangan tanaman
tahunan tahun 2015 – 2019, adalah sebagai berikut:
(1) Kegiatan Revitalisasi Tanaman Perkebunan (kelapa
sawit, karet, kakao)
• Pengawalan Kegiatan Revitalisasi di Provinsi dan
Kabupaten
• Operasional Petugas Pendamping (TKP dan PLP-
TKP)
• Penilaian Kebun Program Revitalisasi Perkebunan
(2) Kegiatan Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan
Bakar Nabati/Bio Energi
• Demplot Pengembangan Kemiri Sunan
• Pengadaan Kompor Biji Jarak
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 21
-
(3) Kegiatan Pengembangan Komoditas Ekspor;
• Peremejaan Kelapa
• Perluasan Kelapa
• Pengembangan Kelapa Sawit Non Revitalisasi
• Pengembangan Model-model Peningkatan Produksi
Kelapa Sawit
• Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit melalui
Penggantian Benih Tidak bersertifikat dengan Benih
Unggul Bermutu Bersertifikat
• Peremajaan Jambu Mete
• Rehabilitasi Jambu Mete
• Perluasan Jambu Mete
• Demplot Peremajaan Jambu Mete
• Peremajaan Karet
• Perluasan Karet Non Revit di wilayah Perbatasan,
Pasca Konflik, dan Bencana Alam
(4) Dukungan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
• Pembangunan Kebun Entrys Karet
• Pembangunan Kebun Induk Kelapa
• Penilaian dan Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT)
Pohon Induk Tanaman Kelapa
• Pembangunan Kebun Induk Jambu Mete
• Pembangunan Kebun Induk Kemiri Sunan
• Pemeliharaan Demplot Peremajaan Kelapa Sawit
TBM-1
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 22
-
• Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya
Tanaman Tahunan
• Integrasi Tanaman Tahunan dan Ternak
• Pemberdayaan Petani Tanaman Tahunan
2.1.10. Keluaran (Output) Sesuai dengan restrukturisasi program dan kegiatan,
indikator kinerja yang harus dipertanggungjawabkan oleh
Unit Eselon II adalah output kegiatan. Output dan
komponen kegiatan yang merupakan penjabaran dari
kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman Tahunan Berkelanjutan, adalah output kegiatan Tahun 2015, sebagai berikut:
1. Terlaksananya kegiatan pengembangan budidaya tanaman tahunan Dukungan komponen output terdiri dari:
• Pengutuhan Desa Mandiri Energi (jarak pagar, kemiri
sunan, pengadaan kompor biji jarak)
• Pelaksanaan kegiatan perluasan, peremajaan,
rehabilitasi untuk kelapa sawit, karet, kelapa,jambu
mete dan sagu
• Pengembangan model-model peningkatan produksi
kelapa sawit
• Pendayagunaan sumber daya melalui kegiatan
Integrasi Tanaman Tahunan dan Ternak
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 23
-
2. Terlaksananya pembangunan kebun sumber benih tanaman tahunan Dukungan komponen output terdiri dari:
• Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit melalui
Penggantian Benih Tidak bersertifikat dengan Benih
Unggul Bermutu Bersertifikat
• Pembangunan kebun entrys, kebun induk untuk karet,
kelapa, jambu mete dan kemiri sunan
• Penilaian dan Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT)
Pohon Induk Tanaman Kelapa
3. Terlaksananya dukungan kegiatan identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya tanaman tahunan Dukungan komponen output terdiri dari:
• Identifikasi dan Pendayagunaan sumber daya melalui
kegiatan mengidentifikasi dan Pendayagunaan melalui
ketersediaan potensi lahan tanaman tahunan
• Pemetaan Komoditi Unggulan Tanaman Tahunan.
4. Terlaksananya kegiatan pemberdayaan petani dan peran kelembagaan tanaman tahunan Dukungan komponen output terdiri dari:
• Pemberdayaan Petani Tanaman Tahunan
• Penguatan peran Kelembagaan Tanaman Tahunan
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 24
-
5. Terlaksananya peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu tanaman perkebunan (kelapa sawit, karet, kakao) melalui program revitalisasi perkebunan
Dukungan komponen output terdiri dari:
• Pengawalan Kegiatan Revitalisasi di Provinsi dan
Kabupaten
• Operasional Petugas Pendamping (TKP dan PLP-
TKP)
• Penilaian Kebun Program Revitalisasi Perkebunan
2..2. Rencana Kerja Tahunan ( RKT ) Tahun 2015 Rencana Kinerja Tahunan secara detail yang meliputi
sasaran strategis, indikator kinerja dan target disajikan pada
Formulir RKT.
2.2.1. Program Pembangunan Tanaman Tahunan Tahun 2015 Program Direktorat Tanaman Tahunan tahun 2015
merupakan bagian dari program pembangunan perkebunan
tahun 2015 – 2019 yaitu “Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman Tahunan Berkelanjutan”.
2.2.2. Sasaran Pembangunan Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 Sasaran strategis pada Direktorat Tanaman Tahunan Tahun
2015 ditetapkan sesuai dengan Renstra Direktorat Tanaman
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 25
-
Tahunan Tahun 2015-2019 adalah “Meningkatkan Produksi, Produktivitas Tanaman Tahunan yang Berkelanjutan Melalui Upaya Pengembangan Tanaman Tahunan serta Dukungan Penyediaan Benih Unggul Bermutu”. Untuk mengukur kinerja dari pelaksanaan program dan
kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan telah ditetapkan
indikator kinerja utama berdasarkan keputusan Menteri
Pertanian Nomor: 49/Permentan/OT.140/8/2012 Tanggal 15
Agustus 2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama
(IKU) di Lingkungan Kementerian Pertanian Tahun 2015-
2019, maka Indikator Kinerja (IKU) Direktorat Tanaman Tahunan sesuai dengan tugas dan fungsinya :
1. Tugas
Direktorat Tanaman Tahunan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang tanaman tahunan.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 26
-
Fungsi
a. Penyiapan perumusan kebijakan dibidang identifikasi
dan pendayagunaan sumberdaya, perbenihan,
budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan
tanaman tahunan;
b. Pelaksanaan kebijakan dibidang identifikasi dan
pendayagunaan sumberdaya, perbenihan, budidaya
serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman
tahunan;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria
dibidang identifikasi dan pendayagunaan
sumberdaya, perbenihan, budidaya serta
pemberdayaan dan kelembagaan tanaman tahunan;
d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi dibidang
identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya,
perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan
kelembagaan tanaman tahunan;
e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Tanaman
Tahunan;
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 27
-
2. Sasaran dan Indikator Kinerja (IKU)
Sasaran dan IKU Direktorat Tanaman Tahunan Diuraikan
sebagai berikut : Sasaran dan Indikator Kinerja Utama
(Berdasarkan Permentan nomor 49/Permentan
/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012) :
Tabel 1. Sasaran dan Indikator Kinerja
No Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data
1.
Peningkatan Luas Areal Tanaman Tahunan
1. Luas areal tanaman Kelapa Sawit
Dinas yang membidangi Perkebunan Prov, Kab/Kota
2. Luas areal tanaman Karet
Dinas yang membidangi Perkebunan Prov, Kab/Kota
3. Luas areal tanaman Kelapa
Dinas yang membidangi Perkebunan Prov, Kab/Kota
4. Luas areal tanaman Jambu Mete
Dinas yang membidangi Perkebunan Prov, Kab/Kota
5. Luas areal tanaman Jarak Pagar
Dinas yang membidangi Perkebunan Prov, Kab/Kota
6. Luas areal tanaman Kemiri Sunan
Dinas yang membidangi Perkebunan Prov, Kab/Kota
7. Luas areal Sagu Dinas yang membidangi Perkebunan Prov, Kab/Kota
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 28
-
3. Rencana Kinerja Tahunan sampai dengan tahun 2015 secara detail yang meliputi Sasaran Strategi, Indikator
Kinerja dan Target:
Tabel 2. Target Sasaran Strategi Indikator Kinerja Tahun 2015
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 29
-
2.2.3. Penetapan Kinerja (PK) Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan suatu
dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian
kinerja antara atasan dengan bawahan dalam mewujudkan
suatu capaian kinerja pembangunan dari sumber daya yang
tersedia melalui target kinerja serta indikator kinerja yang
menggambarkan keberhasilan pencapaiannya yang berupa
keluaran (output).
Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Tanaman Tahunan tahun
2015 berdasarkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun
2015 yang disusun setelah DIPA Direktorat Jenderal
Perkebunan diterima pada bulan Januari 2015 dengan
mengikuti format sesuai Pedoman Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
nomor 29 tahun 2010. Penetapan Kinerja Direktorat
Tanaman Tahunan telah ditanda tangani oleh Direktur
Tanaman Tahunan dan Direktur Jenderal Perkebunan pada
bulan Januari tahun 2015.
Direktorat Tanaman Tahunan dalam rangka melaksanakan
pembangunan perkebunan tahun 2015 dengan program
utama yaitu program “Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman Tahunan Berkelanjutan“ mendapat alokasi dana dari APBN sebesar
Rp.386.568.590.000,-, dana tersebut untuk melaksanakan
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 30
-
kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan di pusat dan di
daerah yang meliputi: (1). Terfasilitasinya Pengawalan
Kegiatan Revitalisasi di Propinsi dan Kabupaten. (2).
Terfasilitasinya Peremajaan Tanaman Kelapa; (3).
Terfasilitasinya Perluasan Tanaman Kelapa; (4).
Terfasilitasinya Pengembangan Areal Produktif Tanaman
Kelapa Sawit; (5). Terfasilitasinya Peremajaan Tanaman
Jambu Mete; (6). Terfasilitasinya Perluasan Tanaman Jambu
Mete; (7). Terfasilitasinya Peremajaan Tanaman Karet; (8).
Terfasilitasinya Perluasan Tanaman Karet Rakyat; (9)
Terfasilitasinya Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan;
(10). Terfasilitasinya Perluasan Tanaman Sagu; (11).
Terfasilitasinya Penataan Tanaman Sagu; (12). Terfasilitasi
Pembangunan Kebun Entres Tanaman Karet; (13).
Terfasilitasinya Pembangunan Kebun Induk Tanaman Karet;
(14). Terfasilitasinya Pembangunan Kebun Induk Tanaman
Jambu Mete; (15). Terfasilitasi Pemeliharaan Kebun Entres
Tanaman Karet ; (16). Terfasilitasi Pemeliharaan Kebun
Induk Tanaman Kelapa; (17). Terfasilitasi Pemeliharaan
Kebun Induk Tanaman Jambu Mete.
Sasaran Strategi dan Indikator Kinerja serta target yang telah
disusun dalam format Penetapan Kinerja (PK) Direktorat
Tanaman Tahunan Tahun 2015 sebagai berikut:
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 31
-
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 32
-
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 33
-
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 34
-
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 35
-
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Kinerja
Setiap akhir Tahun Anggaran dan berakhimya kegiatan,
instansi harus melakukan Pengukuran Kinerja untuk
mengetahui pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam
dokumen Penetapan Kinerja. Pengukuran pencapaian target
kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target
kinerja dan realisasi kinerja dengan menggunakan Format
Pengukuran Kinerja yang ditetapkan dalam Permen-PAN dan
RB No. 29 Tahun 2010.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.9/Permentan-
/OT.140/8/2012 tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator
Kinerja Utama (IKU) Kementerian Pertanian. IKU Diretorat Tanaman Tahunan adalah Luas areal tanaman Kelapa Sawit, Luas areal tanaman Karet, Luas areal tanaman
Kelapa, Luas areal tanaman Jambu Mete, Luas areal
tanaman Jarak Pagar, Luas areal tanaman Kemiri Sunan dan
Produksi kemiri sunan. Sedangkan sasaran strategis dalam
penetapan kinerja tersebut adalah terlaksananya (1).
Revitalisasi Tanaman Perkebunan (kelapa sawit, karet dan
kakao); (2). Kegiatan Pengembangan Komoditas Ekspor; (3).
Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan Bakar Nabati/Bio
Energi; (4). Pengembangan Komoditas Dalam Negeri; (5).
Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 36
-
Untuk mengukur keberhasilan kinerja sesuai kesepakatan di
lingkup Kementerian Pertanian ditetapkan 4 (empat) kategori
keberhasilan yaitu; (1). Sangat Berhasil (capaian > 95%); (2).
Berhasil (capaian 80%-95%); (3). Cukup Berhasil (capaian
60%-79%); (4). Tidak Berhasil (capaian
-
Tabel 3. Perkembangan Luas Areal Komoditas Tanaman Tahunan Tahun 2015 - 2019
2015 2016 2017 2018 20191 Kelapa Sawit (CPO) 7.717 7.728 7.799 7.930 8.121 1,29 2 Kakao (biji kering) 1.180 1.208 1.238 1.267 1.278 2,02 3 Karet (karet kering) 3.055 3.106 3.156 3.206 3.257 1,61 4 Kelapa (kopra) 2.653 2.662 2.673 2.684 2.696 0,40 5 Kopi (biji kering) 966 972 981 991 1.006 1,02 6 Teh (daun kering) 122 122 123 123 123 0,25
15.693 15.798 15.970 16.201 16.481 2,04
No. KomoditasSasaran Luas Areal (000 Ha) Laju
Pertumb. (%/tahun)
Pertumbuhan Sub Sektor Perkebunan Tanaman Tahunan dan Penyegar
Sumber : Renstra Ditjen Perkebunan 2015-2019
3.1.2. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Kegiatan
yang dibiayai dengan APBN.
Pada Tahun 2015 Direktorat Tanaman Tahunan mendapat
alokasi anggaran yang tertuang dalam DIPA/POK sebesar
Rp.386.568.590.000,-. Output kegiatan pada Tahun 2015 sebagai berikut : 1. Pengembangan Komoditas Ekspor Karet melalui
kegiatan peremajaan tanaman Karet, perluasan tanaman
karet rakyat di wilayah perbatasan, pasca konflik dan
bencana alam seluas 20.304 ha dan terealisasi seluas
20.118 ha (96,51%).
2. Pengembangan Komoditas Ekspor Kelapa melalui
kegiatan perluasan dan peremajaan tanaman kelapa
seluas 35.300 ha terealisasi seluas 32.400 ha (92,35%).
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 38
-
3. Pengembangan komoditas Ekspor Kelapa Sawit melalui
pengembangan areal produktif tanaman kelapa sawit
seluas 7.240 ha terealisasi seluas 6.740 ha (96,48%).
4. Pengembangan Komoditas Ekspor Jambu Mete melalui
kegiatan perluasan dan peremajaan tanaman jambu
mete seluas 1.700 ha terealisasi seluas 1.700 ha (100%)
5. Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar Nabati
(Bio Energi) seluas 20 ha terealisasi seluas 20 ha
(100%).
6. Pengembangan komoditas pemenuhan konsumsi dalam
negeri komoditi Sagu seluas 1.100 ha terealisasi 1.100
ha (100%).
7. Pengembangan Sistem Pertanian Berbasis Tanaman
Perkebunan terdiri dari 18 Kelompok Tani dan 19
Kegiatan terealisasi 17 Kelompok Tani dan 15 Kegiatan
(86,49%).
8. Pemberdayaan Pekebun Tanaman Tahunan jumlah
15.565 orang terealisasi 13.645 orang (89,74%).
9. Pembangunan Kebun Sumber Benih Tanaman Tahunan
seluas 218 ha terealisasi 183 ha (82,05%).
10. Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan
terdiri dari 18 Kegiatan terealisasi 16 kegiatan (96,00%).
11. Revitalisasi Perkebunan (kelapa sawit, kakao, dan karet)
terdiri dari 246 kegiatan terealisasi 167 (77,01%).
Untuk mengetahui secara rinci dapat dilihat pada formulir
Pengukuran Kinerja Tahun 2015 (lampiran 1).
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 39
-
3.2 Evaluasi Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Direktorat
Tanaman Tahunan Tahun 2015
Evaluasi Kinerja terhadap capaian sasaran kegiatan dalam
LAKIP adalah capaian kinerja luas areal. Jika diukur
berdasarkan Penetapan Kinerja Tahun 2015, secara umum
capaian kinerja luas areal untuk 5 (lima) komoditas unggulan
kelapa sawit, karet, kelapa, jambu mete, kemiri sunan dan
pembangunan kebun sumber benih mencapai 62.718 ha dari
target 59.133 ha atau mencapai 94,28 %.
Tabel 4. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015.
No
Komoditas
Luas Areal (ha)
Realisasi Kinerja thd (%)
2015 Target Renstra
2015-2019
RKT/PK 2015
Realisasi 2015
Capaian 2015
Target Renstra 2015-2019
RKT/PK 2015
1 Karet 20.304 19.990 19.700 20.118 99,08 100,64 102,12 2 K. Sawit 7.420 7.990 5.450 6.740 96,48 84,36 123,67 3 Kelapa 32.400 35.650 27.150 32.400 92,35 90,88 119,34 4 J. Mete+
Kemiri Sunan
1.720 1.720 2.080 1.720 100 100 82,69
5 Sagu 1.100 1.100 1.400 1.100 100 100 78,57 Total 62.944 66.450 55.780 62.078 98.62 83,94 111,29
Sumber : Renstra Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015-2019, dan RKT Direktorat
Tanaman Tahunan Tahun 2015
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 40
-
Tabel. 5. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2015 - 2019
No Indikator Target IKK per tahun 2015 2016 2017 2018 2019
1 Pengembangan areal produktif tanaman kelapa sawit (ha)
7.990 0 0 0 0
2 Pengembangan areal produktif tanaman karet (ha)
19.990 5.820 5.820 5.820 5.820
3 Pengembangan areal produktif tanaman kelapa (ha)
35.650 12.300 12.300 12.300 12.300
4 Pengembangan areal produktif tanaman kopi (ha)
34.150 16.010 16.010 16.010 16.010
5 Pengembangan areal produktif tanaman kakao (ha)
154.910 91.150 91.150 91.150 91.150
6 Pengembangan areal produktif tanaman teh (ha)
3.215 3.100 3.100 3.100 3.100
7 Pengembangan areal produktif tanaman sagu (ha)
1.100 1.050 1.050 1.050 1.050
8 Pengembangan areal produktif tanaman lainnya (jambu mete dan kemiri sunan) (ha)
1.720 1.750 1.750 1.750 1.750
9 Perluasan areal tanaman di lahan kering (ha)
0 24.457 24.457 24.457 24.457
10 Pengembangan kebun sumber benih tanaman tahunan dan penyegar (ha)
319 522 522 522 522
11 Pengembangan sistem pertanian berbasis tanaman tahunan dan penyegar (KT)
18 9 9 9 9
12 Pemberdayaan pekebun tanaman tahunan dan penyegar (Org)
43.010 12.035 12.035 12.035 12.035
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 41
-
13 Pembinaan dan pengawalan revitalisasi perkebunan (kelapa sawit, karet dan kakao) (Laporan)
91 0 0 0 0
14 Koordinasi pelaksanaan pengembangan tanaman tahunan dan penyegar (Dokumen)
36 317 317 317 317
Sumber : Renstra Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015-2019.
3.3. Akuntabilitas Keuangan
Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Kegiatan Utama Tahun 2015
Berdasarkan pagu alokasi anggaran tahun 2015, alokasi
anggaran Direktorat Tanaman Tahunan untuk Peningkatan
Produksi, Produktifitas Tanaman Tahunan sebesar Rp. 386.568.590.000,-
Realisasi penyerapan anggaran pelaksanaan Program
Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan pada tahun 2015 sebesar
Rp.335.576.321,374,- atau mencapai 86,81%. Realisasi tidak
dapat mencapai 100% disebabkan : 1). Tidak terlaksananya
peremajaan Karet di Kabupaten Aceh Singkil dikarenakan
waktu inventarisasi CPCL terbatas (kegiatan APBNP). 2).
Tidak terlaksananya peremajaan Karet dan Kelapa di
Kabupaten Batubara dikarenakan dalam penetapan CPCL
dipersayaratkan pekerjaan yang tercantum dalam KTP adalah
Petani. 3). Tidak terlaksananya Peremajaan Tanaman Kelapa
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 42
-
di Kabupaten Aceh Tamiang dan Pesisir Utara dikarenakan
tidak tersedianya CPCL karena waktu inventarisasi CPCL
sangat terbatas (kegiatan APBNP). 4). Tidak terlaksananya
Peremajaan Tanaman Kelapa di Kabupaten Banjarnegara,
Banyumas, Batang, Blora, Cilacap, Demak, Jepara, Kebumen,
Magelang dan Purbalingga dikarenakan Tidak terpenuhinya
benih bina. 5). Tidak terlaksananya Perluasan Tanaman
Kelapa di Kabupaten Blora dikarenakan Tidak terpenuhinya
benih bina. 6). Tidak terlaksananya Perluasan Tanaman
Kelapa Sawit di Provinsi Kalimantan Utara Kabupaten Malinau
dan Nunukan dikarenakan pada proses pengadaan barang
dan jasa tidak ada pihak ke-3 yg mendaftar 7). Tidak
terlaksananya Integrasi Tanaman Tahunan - Ternak di
Provinsi Kalimantan Selatan dikarenakan Pengadaan sapi
oleh Dinas Peternakan tidak terlaksana. 8). Tidak
terlaksananya Pemberdayaan Pekebun Tanaman Tahunan
Kelapa Sawit di Provinsi Sumatera Selatan (Kabupaten
Banyuasin dan Prabumulih), Provinsi Kalimantan Utara
(Kabupaten Malinau dan Nunukan) dikarenakan kegiatan Fisik
tanaman dari APBNP tidak dilaksanakan sehingga
pemberdayaan tidak dapat dilaksanakan. 9). Tidak
terlaksananya Pemberdayaan Pekebun Tanaman Tahunan
Kelapa Sawit di Provinsi Kalimantan Barat (Sambas)
dikarenakan keterbatasan SDM dan waktu pelaksanaan tidak
memungkinkan 10). Tidak terlaksananya Pembangunan
Kebun Induk Kelapa di Provinsi Banten, Aceh (Aceh Jaya) dan
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 43
-
Gorontalo (Pahuwato) dikarenakan tidak tersedianya lahan
PEMDA. 11). Tidak terlaksananya Pembangunan Kebun Induk
Kelapa di Provinsi Jambi (Tanjung Jabung Barat) dikarenakan
belum tersedianya benih unggul kelapa untuk lahan pasang
surut. 12). Tidak terlaksananya Pembangunan Kebun Induk
Kelapa di Provinsi Sulawesi Tenggara (Konawe) dikarenakan
ketersediaan benih unggul dari daerah terdekat jumlahnya
terbatas dan sudah di ambil pihak lain. 12). Tidak
terlaksananya Penilaian Kebun Program Revitalisasi
Perkebunan di Sulawesi Tengah dikarenakan belum adanya
usulan pelaksanaan fisik kebun.
Output kegiatan utama peningkatan produksi, produktivitas
tanaman tahunan Tahun 2015 sebagai berikut :
1. Peremajaan Tanaman Karet rakyat seluas 17.140 ha
dengan anggaran (Rp.122.739.997.000,-) dilaksanakan di
17 Provinsi 75 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik
seluas 16.990 ha (98,32%) dan realisasi keuangan
sebesar Rp. 111.720.521.000,- (91,02%).
2. Perluasan tanaman karet rakyat di wilayah Perbatasan,
Pasca Konflik, dan Bencana seluas 2.850 ha dengan
anggaran (Rp.22.952.437.000,-) dilaksanakan di 7 Provinsi
17 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik seluas 2.850
ha (100,00%) dan realisasi keuangan sebesar
Rp. 21.467.051.000,- (93,53%).
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 44
-
3. Peremajaan tanaman kelapa seluas 30.750 ha dengan
anggaran (Rp.72.263.730.000,-) dilaksanakan di 23
Provinsi 119 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik
seluas 27.950 ha (89,08%) dan realisasi keuangan
sebesar Rp. 60.545.373.000 (83,78%).
4. Perluasan tanaman kelapa seluas 4.550 ha dengan
anggaran (Rp. 10.493.683.000,-) dilaksanakan di 9
Provinsi 23 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik
seluas 4.450 ha (95,65%) dan realisasi keuangan sebesar
Rp. 9.637.330.000,- (91,84%).
5. Perluasan Tanaman Kelapa Sawit seluas 3.140 ha dengan
anggaran (Rp.28.201.490.000,-) dilaksanakan di 4 Provinsi
15 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik seluas 2.640
ha (86,67%) dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
22.336.436.000 (79,20%).
6. Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit seluas 4.000 ha
dengan anggaran (Rp.29.396.475.000,-) dilaksanakan di 8
Provinsi 33 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik
seluas 4.000 ha (100,00%) dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 27.823.726.000 (94,65%).
7. Pemeliharaan Pengembangan Model-Model Peremajaan
Kelapa Sawit Tahun 2013 seluas 100 ha dengan anggaran
(Rp.408.640.000,-) dilaksanakan di 2 Provinsi 2 Kabupaten
dengan capaian realisasi fisik seluas 100 ha (100,00%)
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 405.066.000
(99,13%).
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 45
-
8. Peremajaan tanaman jambu mete seluas 900 ha dengan
anggaran (Rp. 1.890.350.000,-) dilaksanakan di 5 Provinsi
9 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik seluas 900 ha
(100,00%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.
1.852.400.000,- (97,99%).
9. Perluasan tanaman jambu mete seluas 800 ha dengan
anggaran (Rp. 1.844.660.000,-) dilaksanakan di 5 Provinsi
6 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik seluas 800 ha
(100,00%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.
1.764.259,000,- (95,64%).
10. Perluasan Tanaman Kemiri Sunan seluas 20 ha dengan
anggaran (Rp.165.015.000,-) dilaksanakan di 2 Provinsi
2Kabupaten dengan capaian realisasi fisik seluas 20 ha
(100,00%) dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
163.668.000 (99,18%).
11. Penataan Tanaman Sagu seluas 1.100 ha dengan
anggaran (Rp.4.314.005.000,-) dilaksanakan di 2 Provinsi
8 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik seluas 1.100
ha (100,100%) dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
4.303.409.000 (99,75%).
12. Pengembangan Sistem Pertanian Berbasis Tanaman
Perkebunan Integrasi Tanaman Tahunan – Ternak
sebanyak 19 Kelompok Tani dan 19 Kegiatan dengan
anggaran Rp.2.082.200.000,-) dilaksanakan di 13 Provinsi
19 Kabupaten dengan capaian realisasi fisik sebanyak 17
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 46
-
Kelompok Tani dan 15 Kegiatan (86,49%) dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 1.789.815.000 (85,96%).
13. Pembangunan Kebun Sumber Benih Tanaman Tahunan
seluas 218 ha dengan anggaran Rp. 8.786.134.000,-
dengan capaian realisasi fisik seluas 183 ha (82,05%) dan
realisasi keuangan sebesar Rp. 7.029.473.000,- (80,01%).
14. Pemberdayaan dan Kelembagaan Petani Tanaman
Tahunan sebanyak 15.565 Orang dengan anggaran Rp.
19.604.196.000,- dengan capain realisasi fisik sebanyak
13.645 Orang (89.74%) dan realisasi keuangan sebesar
Rp. 15.518.970.000,- (79,16%).
15. Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya Tanaman
Tahunan sebanyak 18 Provinsi dengan anggaran Rp.
13.082.591.000 dengan capain realisasi fisik 16 Provinsi
(96,00%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.
10.505.390.000,- (80,30%).
16. Pembinaan dan Pengawalan Pembangunan Perkebunan
Melalui Program Revitalisasi Perkebunan sebanyak 246
Kegiatan dengan anggaran Rp. 16.419.089.000 dengan
capaian realisasi fisik 167 Kegiatan (77,01%) dan realisasi
keuangan sebesar Rp. 13.189.436.000, (80,33%).
Untuk capaian serapan keuangan untuk output kegiatan
utama peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman
tahunan dapat dilihat pada Tabel 4.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 47
-
Tabel 6. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Kegiatan Utama
Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman Tahunan
Tahun 2015
NO PROGRAM ANGGARAN
OUTPUT FISIK
PAGU Rp. (000)
REALISASI (Rp)
% %
1 2 3 4 5 6 PENINGKATAN PRODUKSI,
PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN
386.568.590 335.576.321,374 86,81 97,47
A KEGIATAN PUSAT 11.138.686 8.794.146,587 78,95 100,00
Koordinasi, Pembinaan dan Monev
Pengembangan Tanaman Tahunan
9.376.656 7.287.314,841 77,72 100,00
Fasilitasi Penilaian, Pelepasan dan
Penarikan Varietas dan Sertfikasi.
602.630 536.285,106 88,99 100,00
Layanan Perkantoran 1.159.400 970.546,427 83,71 100,00 B KEGIATAN DAERAH 375.429.904 326.782.175.000 87,04 92,69 I Revitalisasi Tanaman Perkebunan
(Kelapa Sawit, Kelapa, dan Kakao) 16.419.089 13.189.436.000 80,33 77,01
II Pengembangan Komoditas Ekspor 151.429.532 137.896.346.000 91,06 96,51
1 Terfasilitasi Peremajaan Tanaman Karet 122.739.997 111.720.521.000 92,52 95,64
2 Persiapan Pengawalan Peremajaan
Tanaman Karet
880.180 738.369.000 83,89 92,00
3 Pengawalan Peremajaan Tanaman
Karet
3.785.959 3.169.014.000 83,70 97,33
4 Perluasan Tanaman Karet Rakyat di
Wilayah Perbatasan, Pasca Konflik dan
Bencana Alam
22.952.437 21.467.051.000 93,53 100,00
5 Persiapan Pengawalan Perluasan
Tanaman Karet Rakyat di Wilayah
Perbatasan, Pasca Konflik dan Bencana
Alam
144.850 125.960.000 86,96 85,71
6 Pengawalan Perluasan Tanaman Karet
Rakyat di Wilayah Perbatasan, Pasca
Konflik dan Bencana Alam
926.109 675.431.000 89,73 83,78
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 48
-
III Pengembangan Tanaman Kelapa 89.786.699 75.533.377.000 84,13 92,35
1 Terfasilitasinya Peremajaan Tanaman
Kelapa
72.263.730 60.545.373.00 83,78 89,08
2 Persiapan Pengawalan Peremajaan
Tanaman Kelapa
630.480 530.130.000 84,08 91,67
3 Pengawalan Peremajaan Tanaman
Kelapa 5.329.147 3.825.170.000 71,78 92,16
4 Perluasan Tanaman Kelapa 10.493.683 9.637.330.000 91,84 95,65
5 Persiapan Pengawalan Perluasan
Tanaman Kelapa
93.550 89.000.000 95,14 100,00
6 Pengawalan Perluasan Tanaman
Kelapa
976.109 906.374.000 92,86 100,00
IV Pengembangan Areal Produktif Tanaman Kelapa Sawit
62.964.630 54.217.888.000 86,11 96,48
1 Perluasan Tanaman Kelapa Sawit 28.201.490 2 2.336.436.000 79,20 86,67 2 Persiapan Pengawalan Perluasan
Tanaman Kelapa Sawit
105.660
22.361.000
21,16
75,00
3 Pengawalan Perluasan Tanaman
Kelapa Sawit
1.532.800 1.163.103.000 75,88 95,24
4 Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit 29.396.475 27.823.726.000 94,65 100,00
5 Persiapan Pengawalan Peremajaan
Tanaman Kelapa Sawit
172.880
158.484.000
91,67
100,00
6 Pengawalan Peremajaan Tanaman
Kelapa Sawit
3.146.685
2.308.712.000
73,37
97,92
7 Pemeliharaan Pengembangan Model-
Model Peremajaan Kelapa Sawit Tahun
2013
408.640
405.066.000
99,13
100,00
V Pengembangan Komoditas Ekspor 4.245.068 4.089.538.000 96,34 100,00
1 Peremajaan Tanaman Jambu Mete 1.890.350 1.852.400.000 97,99 100,00
2 Persiapan Pengawalan Peremajaan
Tanaman Jambu Mete 25.608 25.608.000 100,00
100,00
3 Pengawalan Peremajaan Tanaman
Jambu Mete
302.672
294.589.000
97,33
100,00
4 Perluasan Tanaman Jambu Mete 1.844.660 1.764.259.000 95,64 100,00
5 Persiapan Pengawalan Perluasan
Tanaman Jambu Mete
15.524
14.634.000
94,27
100,00
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 49
-
6 Pengawalan Perluasan Tanaman Jambu
Mete 166.254 138.048.000 83,03
100,00
VI Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan Bakar Nabati/Bio Energi
235.815 229.668.000 97,39 100,00
1 Perluasan Tanaman Kemiri Sunan 165.015 163.668.000 99,18 100,00
2 Persiapan Pengawalan Perluasan
Tanaman Kemiri Sunan
16.000 14.000.000 87,50 100,00
3 Pengawalan Perluasan Tanaman Kemiri
Sunan
54.800
52.000.000
94,89
100,00
VII Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri
6.793.950 6.782.274.000 99,83 100,00
1 Penataan Tanaman Sagu 4.314.005 4.303.409.000 99,75 100,00
2 Pengawalan PenataanTanaman Sagu 801.195 800.640.000 99,93 100,00
3 Pelatihan Fasda di propinsi 683.412 683.412.000 100,00 100,00
4 Pelatihan Petani 557.338 557.338.000 100,00 100,00
5 Alat pengolahan Sagu 438.000 437.475.000 99,88 100,00
VIII Pengembangan Sistem Pertanian Berbasis Tanaman Tahunan
2.082.200 1.789.815.000 85,96 86,49
1 Integrasi Tanaman Tahunan - Ternak 1.431.790 1.242.869.000 86,81 94,44
2 Pengawalan Integrasi Tanaman
Tahunan - Ternak
650.410 546.946.000 84,09 78,95
IX Pemberdayaan Pekebun Tanaman Tahunan
19.604.196 15.518.970.000 79,16 89,74
1 Pemberdayaan Pekebun Tanaman
Tahunan Karet
2.550.485 2.381.712.000 93,38 93,06
2 Pemberdayaan Pekebun Tanaman
Tahunan Kelapa
2.801.145 2.605.343.000 93,01 98,00
3 Pemberdayaan Pekebun Tanaman
Tahunan Kelapa Sawit
7.651.378 4.989.364.000 65,21 83,78
4 Pemberdayaan Pekebun Tanaman
Tahunan Jambu Mete
657.110 645.105.000 98,17 100,00
5 Pelatihan Fasilitator Daerah I 3.553.995 3.164.974.000 89,05 98,18
6 Tim Asistensi Daerah 957.600 854.602.000 89,24 100,00
7 Pembinaan dan Pengawalan
Pemberdayaan Kelembagaan Petani
Tanaman Tahunan
1.432.483 877.870.000 61,28 77,42
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 50
-
X Pembangunan Kebun Sumber Benih Tanaman Tahunan
8.786.134 7.029.473.000 80,01 82,05
1 Pembangunan Kebun Entres Tanaman
Karet
1.377.791 1.330.686.000 96,58 100,00
2 Persiapan Pengawalan Pembangunan
Kebun Entres Tanaman Karet
7.380 6.020.000 81,57 80,00
3 Pengawalan Pembangunan Kebun
Entres Tanaman Karet
78.560 77.600.000 98,78 100,00
4 Pemeliharaan Kebun Entres Tanaman
Karet
104.087 101.595.000 97,61 100,00
5 Persiapan Pengawalan Pemeliharaan
Kebun Entres Tanaman Karet
900 0 0,00 000,00
6 Pengawalan Pemeliharaan Kebun
Entres Tanaman Karet
22.200 19.040.000 85,77 100,00
7 Pembangunan Kebun Induk Kelapa 1.492.953 1.089.634.000 72,99 73,33
8 Persiapan Pengawalan Pembangunan
Kebun Induk Kelapa
7.550 4.850.000 64,24 100,00
9 Pengawalan Pembangunan Kebun
Induk Kelapa
97.850 33.740.000 34,48 41,67
10 Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman
Kelapa
496.046 470.387.000 94,83 88,24
11 Pengawalan Pemeliharaan Kebun Induk
Tanaman Kelapa
61.700 54.660.000 88,59 81,25
12 Penilaian dan Penetapan BPT Kebun
Induk Tanaman Kelapa
684.919 585.499.000 85,48 88,89
13 Pembangunan Kebun Induk Tanaman
Aren
79.150 78.864.000 99,64 100,00
14 Pengawalan Pembangunan Kebun
Induk Tanaman Aren
3.500 1.000.000 28,57 000,00
15 Penilaian dan Penetapan BPT Pohon
Induk Tanaman Aren
71.768 37.921.000 52,84 100,00
16 Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman
Jambu Mete
104.125 91.150.000 87,54 100,00
17 Pengawalan Pemeliharaan Kebun Induk
Tanaman Jambu Mete
9.800 9.796.000 99,96 100,00
18 Penilaian dan Penetapan BPT Pohon
Induk Tanaman Jambu Mete
136.949 105.687.000 77,17 100,00
19 Pemeliharaan Kebun Induk Kemiri 46.868 46.645.000 99,52 100,00
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 51
-
Sunan
20 Pengawalan Pemeliharaan Kebun Induk
Kemiri Sunan
9.500 9.500.000 100,00 100,00
21 Pemurnian Kebun Entres Tanaman
Karet
228.398 131.335.000 57,50 80,00
22 Inventarisasi dan penilaian kelayakan
kebun sumber benih tanaman tahunan
3.664.140 2.743.864.000 74,88 81,25
XI Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan
13.082.591 10.505.390.000 80,30 96,00
1 Identifikasi dan Pendayagunaan
Sumberdaya Tanaman Tahunan
2.182.391 1.763.010.000 80,78 100,00
2 Pengadaan Peralatan GPS 10.767.600 8.610.330.000 79,97 93,55
3 Peningkatan Mutu Kopi 132.600 132.050.000 99,59 100,00
Untuk lebih rinci capaian kegiatan utama dari Program
pembangunan tanaman tahunan tahun 2015 dapat dilihat
pada lampiran 2.
3.4. Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut.
Dalam mendukung keberhasilan pembangunan perkebunan
dan terkait dengan keragaan pembangunan perkebunan yang
telah mampu dicapai, perubahan lingkungan strategis,
permasalahan, tantangan dan peluang yang dihadapi serta
tuntutan pembangunan ke depan dan tujuan serta program
pembangunan perkebunan pada tahun 2015, maka terdapat
permasalahan dan upaya penyelesaian serta rencana tindak
lanjut yang dapat diuraikan sebagai berikut:
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 52
-
3.4.1. Permasalahan Permasalahan yang dihadapi Direktorat Tanaman
Tahunan tahun 2015 dalam pelaksanaan program
peningkatan produksi, produktivitas tanaman tahunan
adalah seluruh kategori belanja barang yang
pelaksanaannya harus melalui lelang/tender,
keterbatasan Unit Pelayanan Pengadaan (ULP) di
daerah menyebabkan pelaksanaan kegiatan menjadi
terhambat, sebagian besar kegiatan sangat tergantung
pada kalender tanam, dampak perubahan iklim,
permodalan petani yang masih sulit di akses, dan
prasarana terutama jalan, jembatan, pelabuhan yang
belum memadai. Permasalahan tersebut dapat
dikelompokkan menjadi administrasi dan teknis. Lebih
lanjut untuk teknis diuraikan lagi menjadi teknis
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan.
3.4.1.1. Administrasi 1) Masih banyaknya Revisi POK/DIPA yang
diajukan;
2) Penetapan SK CP/CL dilokasi lahan yang
diusulkan sering terlambat sebagai akibat
kurangnya koordinasi dengan institusi
setempat;
3) Penyesuaian RTRWP harus sesuai dengan
penetapan calon lahan;
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 53
-
4) Terbatasnya SDM yang telah memenuhi
kualifikasi panitia pengadaan barang/jasa;
5) Sanggahan banding;
6) Kurangnya dukungan pendanaan dari
APBD provinsi dan kabupaten.
3.4.1.2. Teknis a. Perencanaan
1) Unit cost yang terlalukecil;
2) Sertifikasi lahan petani belum ada;
3) Tumpang tindih lahan;
4) RTRWP/RTRWK provinsi yang belum
selesai;
5) Kurang optimalnya koordinasi
perencanaan antara pusat, dengan
daerah
6) Terlambatnya usulan proposal kegiatan
dari daerah (propinsi dan kabupaten);
7) Terjadinya anomaliiklim. b. Pengorganisasian
1) Terlambatnya proses distribusi pupuk;
2) SDM Petugas kurang profesional,
penempatan petugas yang tidak tepat,
Sebagian Pemandu lapang (PL)
memasuki usia pensiun;
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 54
-
3) Regu proteksi perkebunan tingkat petani
umumnya tidak ada lagi;
4) Petunjuk teknis seringkali tidak sampai
ke tingkat lapangan (petugas dan
petani);
5) Terbatasnya sumber benih yang legal
dan bermutu, sehingga petani sulit
mendapatkan benih bermutu;
6) Terjadinya alih fungsi pemanfaatan
lahan;
c. Pelaksanaan 1 Implementasi teknologi belum
sepenuhnya diterapkan dan belum
tersosialisasi dengan baik;
2 Banyaknya permasalahan dan luasnya
wilayah gangguan usaha yang harus
ditangani dengan waktu yang terbatas;
3 Pengetahuan dan keterampilan petani
sebagian besar petani belum memadai;
4 Kurang tersedianya infrastruktur
khususnya jalan produksi dan jalan
usaha tani;
5 Koperasi komoditi rata-rata belum
berjalan karena keterbatasan modal
untuk menampung hasil produksi
anggotanya.
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 55
-
d. Pengawasan 1) Perlu melakukan pengawasan terhadap
kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan
yang ada di tingkat Provinsi dan;
3.4.2 Rencana Aksi dan Upaya Penyelesaian Rencana aksi dan upaya penyelesaian permasalahan
yang dihadapi telah dirancang dan dilaksanakan dalam
rangka mempercepat pelaksanaan serapan anggaran
dan pencapaian fisik. Rencana aksi tersebut meliputi:
3.4.2.1 Administrasi 1) Penetapan CP/CL secara bertahap
terhadap yang telah memenuhi syarat
administrasi dan teknis;
2) Percepatan proses pengadaan barang/jasa;
3) Penerapan reward dan punishment;
4) pencapaian pelaksanaan anggaran tahun
2015 sebagai pertanggungjawaban moral
dan pemanfaatan anggaran kepada
pemerintah maupun masyarakat.
3.4.2.2 Pengorganisasian 1) Evaluasi kinerja satker per triwulan yang
disampaikan kepada setiap satker.
Penilaian capaian kinerja yang meliputi
realisasi keuangan dan fisik dimaksudkan
untuk memotivasi satker dalam
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 56
-
mempercepat pelaksanaan pembangunan
perkebunan dan mencapai target
sebagaimana ditetapkan Menteri Pertanian;
2) Surat tentang capaian kinerja satker
kepada Gubernur selaku wakil pemerintah
pusat sekaligus penanggung jawab
kegiatan di tingkat provinsi dan
Bupati/Walikota selaku penanggung jawab
pelaksanaan kegiatan;
3) Penilaian kinerja satker yang akan
disampaikan pada awal tahun 2014.
Penilaian kinerja satker meliputi 5 (lima)
unsur yang terdiri atas capaian fisik,
capaian keuangan, ketepatan dan
keteraturan pelaporan serta penyelesaian
LHP/A;
4) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
secara intensif baik di internal dinas
maupun dilapangan/petani;
5) Melakukan koordinasi dengan BMG untuk
mendapatkan informasi perubahan iklim
yang dapat digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan jadwal kegiatan lapangan;
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 57
-
6) Menugaskan Tim ke lapangan dalam
rangka mengidentifikasi masalah
keterlambatan dan mencari upaya
penyelesaiannya.
3.4.2.3 Pelaksanaan 1) Mengambil langkah-langkah yang luar
biasa untuk percepatan penyerapan
keuangan;
2) Diupayakan unitcost disesuaikan dengan
perkembangan harga yang berlaku di
daerah;
3) Pengembangan program integrasi sawit-
ternak sapi pada perkebunan rakyat perlu
diarahkan pada suatu gerakan yang
terkonsentrasi dengan orientasi bisnis;
4) Perlu kesepakatan dengan BPN agar
sertifikasi lahan untuk Program Revitalisasi
Perkebunan dapat dimasukan dalam
Program PRONA dan Sertifikasi Massal;
5) Proses sertifikasi lahan dapat dilakukan
sebelum akad kredit, (didahulukan dengan
cover letter jika Sertifikasi lahan petani
belum ada);
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 58
-
6) Diperlukan adanya Pedum dari bank
pelaksana di tingkat Pusat kepada seluruh
cabang-cabang untuk mendukung Program
Revitalisasi Perkebunan;
7) Meningkatkan intensitas sosialisasi ISPO
kepada stakeholder terkait.
3.4.2.4 Pengawasan 1) Mengintensifkan pengawalan,
pedampingan dan pembinaan petugas
pusat ke satker daerah,
2) Melaksanakan pengawalan, pendampingan
dan monitoring pelaksanaan kegiatan
secara intensif;
3) Melaporkan capaian keuangan setiap bulan
kepada Sekretariat Ditjen Perkebunan, baik
melalui email, faksimile, telepon maupun
media lainnya.
4) Koordinasi dengan instansi/institusi terkait
dalam rangka pelaksanaan monitoring
LAKIN- Direktorat Tanaman Tahunan 2015 59
-
BAB IV P E N U T U P
4.1 Kesimpulan
Laporan Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan tahun 2015
adalah laporan kinerja tahunan yang disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban penyelenggaran tugas dan fungsi yang
dilaksanakan selama 1 (satu) tahun sesuai Rencana Strategis
Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 – 2019. Pada tahun
2015 Direktorat Tanaman Tahunan Telah melaksanakan
kegiatan dari dana APBN Direktorat Jenderal Perkebunan baik
kegiatan Pusat maupun kegiatan daerah yang berupa Dana
Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan.
Berdasarkan program Direktorat Jenderal Perkebunan maka
Direktorat Tanaman Tahunan melaksanakan kegiatan
Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman Tahunan.
Kegiatan tersebut antara lain terdiri dari kegiatan : (1)
Pengembangan budidaya tanaman tahunan khususnya 6
(enam) komoditi unggulan tanaman tahunan yaitu kelapa,
kelapa sawit, karet, jambu mete, jarak pa