Direktorat Karier dan Kompetensi SDM Direktorat Jenderal ...
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat ......Intervensi Pemberian Suplemen Fe dan KIE...
Transcript of Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat ......Intervensi Pemberian Suplemen Fe dan KIE...
-
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/
PROTEKSI ISI PROPOSAL Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun
kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi penelitian
PROPOSAL PENELITIAN 2019
ID Proposal: eafe0b2e-4e20-4c24-9d27-8aad30494137Rencana Pelaksanaan Penelitian: tahun 2020 s.d. tahun 2020
1. JUDUL PENELITIAN
Intervensi Pemberian Suplemen Fe dan KIE Tentang Anemia Terhadap Kadar Haemoglobin pada Remaja Putri di SMA Negeri Wilayah Kecamatan Pesanggrahan Tahun 2019
Bidang Fokus RIRN / Bidang
Unggulan Perguruan Tinggi
Tema Topik (jika ada)Rumpun Bidang
Ilmu
Kesehatan
Pengembangan dan penguatan sistem kelembagaan, kebijakan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat dalam mendukung
kemandirian obat
Penguatan pengetahuan dan pengembangan
kebiasaan masyarakat dalam berperilaku sehat
Kebidanan
Kategori (Kompetitif Nasional/
Desentralisasi/ Penugasan)
Skema Penelitian
Strata (Dasar/ Terapan/
Pengembangan)
SBK (Dasar, Terapan,
Pengembangan)
Target Akhir TKT
Lama Penelitian (Tahun)
Penelitian Kompetitif Nasional
Penelitian Dosen Pemula
SBK Riset Pembinaan/Kapasitas
SBK Riset Pembinaan/Kapasitas
3 1
2. IDENTITAS PENGUSUL
Nama, PeranPerguruan
Tinggi/ Institusi
Program Studi/ Bagian
Bidang Tugas ID Sinta H-Index
INDAH SRI WAHYUNI
Ketua Pengusul
Politeknik Karya Husada
Kebidanan 6677916 0
Membantu ketua peneliti selama penelitian berlangsung, membantu pengembangan media penelitian,membantu pengambilan data, membantu analisa
EKA BATI WIDYANINGSIH
M.Kes
Anggota Pengusul 1
Politeknik Karya Husada
Kebidanan 6694464 0
-
data dan membantu meyelesaikan laporan hingga selesai,
3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)
Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor
Mitra Nama Mitra
4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN
Luaran Wajib
Tahun Luaran
Jenis Luaran
Status target capaian (accepted, published, terdaftar
atau granted, atau status lainnya)
Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten,
keterangan sejenis lainnya)
1 Artikel di jurnal internasional Accepted International Journal of Nursing and Health Servicesh
Luaran Tambahan
Tahun Luaran
Jenis LuaranStatus target capaian (accepted, published, terdaftar atau granted,
atau status lainnya)
Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten, keterangan
sejenis lainnya)
1
Artikel di Jurnal Nasional terakreditasi peringkat 1-3
Accepted Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah
1 Komik Telah bersertifikat Komik tentang Anemia
5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya penelitian mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi 12.
Total RAB 1 Tahun Rp. 20,000,000
Tahun 1 Total Rp. 20,000,000
Jenis Pembelanjaan
Komponen Item Satuan Vol.Biaya
SatuanTotal
Bahan ATKPembuatan laporan
eksemplar 2 100,000 200,000
Bahan ATK Buku catatan Unit 2 15,000 30,000
BahanBahan Penelitian (Habis Pakai)
media komik Unit 1 750,000 750,000
BahanBahan Penelitian (Habis Pakai)
Souvenir Unit 246 12,000 2,952,000
BahanBahan Penelitian (Habis Pakai)
Peralatan Penunjang penelitian/Fotocopi Kuesioner
Eksemplar 246 500 123,000
BahanBahan Penelitian (Habis Pakai)
Handscoon box 4 50,000 200,000
Bahan Penelitian Bahan alkohol swap pac 3 20,000 60,000
-
Jenis Pembelanjaan
Komponen Item Satuan Vol.Biaya
SatuanTotal
(Habis Pakai)
BahanBahan Penelitian (Habis Pakai)
blood lancet box 3 25,000 75,000
BahanBahan Penelitian (Habis Pakai)
Stik Hb botol 11 125,000 1,375,000
BahanBahan Penelitian (Habis Pakai)
Etabion Strip 739 5,000 3,695,000
Pengumpulan Data
HR Sekretariat/Administrasi Peneliti
Administrasi Penelitian
Paket 3 1,000,000 3,000,000
Pengumpulan Data
HR Petugas Survei Pengumpul data Paket 6 125,000 750,000
Pengumpulan Data
TransportTransport lokal pengumpulan data
Paket 5 50,000 250,000
Pengumpulan Data
Uang harian rapat di dalam kantor
Rapat koordinasi penumpulan data
Paket 5 50,000 250,000
Pengumpulan Data
Biaya konsumsiBiaya konsumsi koordinasi dan pengumpulan data
OH 5 40,000 200,000
Pengumpulan Data
HR Pembantu Lapangan
HR petugas lapangan yang membantu pengambian data
OH 4 125,000 500,000
Sewa Peralatan
Peralatan penelitian easy touch HB Unit 5 250,000 1,250,000
Sewa Peralatan
Transport penelitiantransport pengambilan alat penelitian
PP 2 50,000 100,000
Analisis Data HR Pengolah DataHR petugas yang membantu pengolahan
OP 1 500,000 500,000
Analisis Data Biaya konsumsi rapatkonsumsi rapat koordinasi analisis data
Paket 6 40,000 240,000
Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Biaya Publikasi artikel di Jurnal Nasional
Biaya Publikasi Paket 1 500,000 500,000
Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Publikasi artikel di Jurnal Internasional
Penerjerjemahan, profreading, biaya publikasi
Paket 1 2,500,000 2,500,000
Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Luaran KI (paten, hak cipta dll)
Biaya HAKI Paket 1 500,000 500,000
-
RINGKASAN
Latar Belakang: Anemi gizi besi merupakan masalah gizi mikro yang banyak terjadi di
seluruh dunia terutama di negara berkembang yang diperkirakan terjadi pada 30% populasi
penduduk dunia. Anemi banyak terjadi pada semua kelompok usia terutama pada remaja
dan ibu hamil. Prevalensi Anemia pada perempuan berusia 15 – 49 tahun paling banyak
terjadi pada wilayah Asia Tenggara sebesar 42 %, Afrika sebesar 39 %, Mediterania Timur
38 %, Eropa sebesar 23 %, Pasifik Barat 20 % dan Amerika sebesar 17 %. Prevalensi
anemia gizi pada kelompok usia remaja (15-24 tahun) secara nasional adalah 18,4%.
Cakupan pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di Indonesia pada tahun 2017
adalah 29,51%. Hal ini sudah memenuhi target Renstra tahun 2017 yaitu 20%. Ada sepuluh
provinsi yang belum memenuhi target Renstra yang salah satunya adalah wilayah DKI
Jakarta yaitu hanya mencapai 6,11%. Ada tiga faktor yang melatar belakangi kejadian
anemia, yang pertama adalah penyebab langsung seperti kurangnya kadar zat besi dalam
darah dan kondisi tubuh yang terinfeksi penyakit. Penyebab kedua adalah penyebab tidak
langsung, yaitu rendahnya perhatian keluarga, tingginya aktivitas, dan kurang tepatnya pola
distribusi makanan dalam keluarga. Penyebab ketiga yaitu penyebab mendasar yaitu
pendidikan, pendapatan yang rendah, rendahnya status sosial dan sulitnya lokasi geografis
tempat tinggal. Dampak AGB pada remaja antara lain terganggunya pertumbuhan dan
perkembangan, kelelahan, meningkatnya kerentanan tubuh terhadap infeksi, mengurangi
kemampuan fisik serta kemampuan akademik. Pemerintah memiliki program dalam upaya
mencegah terjadinya anemia pada remaja yaitu memberikan satu butir TTD setiap minggu
sepanjang tahun (52 butir) untuk remaja putri di sekolah. Pemberian dilakukan selama 16
minggu dengan rincian 1 minggu sekali dan selama 10 hari masa menstruasi, sehingga total
yang diberikan 52 tablet.
Tujuan: Tujuan Penelitian ini untuk mengkaji Karakteristik Sampel, Pengetahuan Anemia,
Sikap Remaja, Kepatuhan Remaja, Dukungan Keluarga dan Dukungan Guru dalam
Intervensi Pemberian Suplemen Fe dan KIE Anemia terhadap Kadar Hemoglobin Pada
Remaja Putri di SMAN Wilayah Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan.
Metode: Penelitian ini adalah Quasi Eksperimental. dengan sampel sebanyak 123 remaja
putri berusia 15 – 18 tahun di tiga sekolah SMA terpilih di Wilayah Kecamatan
-
Pesanggrahan Jakarta Selatan Tiga kelompok intervensi pertama menerima 52 butir
sepanjang tahun. Pemberian dilakukan selama 16 minggu dengan rincian 1 minggu sekali
dan selama 10 hari masa menstruasi. Intervensi pada kelompok kedua berupa pemberian
suplemen besi dan pemberian KIE dengan media komik tentang Anemia dan intervensi
ketiga pada kelompok control yang tidak mendapatkan suplemen Fe dan KIE
Luaran: Luaran wajib yang ditargetkan dalam publikasi pada jurnal internasional. Luaran
tambahan berupa jurnal nasional terakreditasi, dan HAKI
TKT: Target pada penelitian ini adalah TKT 3 yakni pembuktian konsep (proof- of-
concept) fungsi/atau karakteristik penting secara analisis dan eksperimental.
Kata Kunci: Suplemen Fe, KIE, remaja, haemoglobin, anemia
-
LATAR BELAKANG
Anemi gizi besi merupakan masalah gizi mikro yang banyak terjadi di seluruh
dunia terutama di negara berkembang yang diperkirakan terjadi pada 30% populasi
penduduk dunia. Anemi banyak terjadi pada semua kelompok usia terutama pada remaja
dan ibu hamil. Wanita mempunyai resiko terkena anemia paling tinggi terutama pada
wanita usia subur yakni sekitar setengah juta. Sebesar 29% WUS yang tidak hamil
mengalami anemia serta 38% wanita hamil usia 15-49 tahun mengalami anemia. 1
Pemberian TTD pada remaja putri bertujuan untuk memenuhi kebutuhan zat besi
bagi para remaja putri yang akan menjadi ibu di masa yang akan datang. Dengan cukupnya
asupan zat besi sejak dini, diharapkan angka kejadian anemia ibu hamil, pendarahan saat
persalinan, BBLR, dan balita pendek dapat menurun.2
Prevalensi Anemia pada perempuan berusia 15 – 49 tahun paling banyak terjadi
pada wilayah Asia Tenggara sebesar 42 %, Afrika sebesar 39 %, Mediterania Timur 38 %,
Eropa sebesar 23 %, Pasifik Barat 20 % dan Amerika sebesar 17 %.3 Prevalensi anemia gizi
pada kelompok usia remaja (15-24 tahun) secara nasional adalah 18,4%.4 Cakupan
pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di Indonesia pada tahun 2017 adalah
29,51%. Hal ini sudah memenuhi target Renstra tahun 2017 yaitu 20%. Ada sepuluh
provinsi yang belum memenuhi target Renstra yang salah satunya adalah wilayah DKI
Jakarta yaitu hanya mencapai 6,11%.2
Ada tiga faktor yang melatar belakangi kejadian anemia, yang pertama adalah
penyebab langsung seperti kurangnya kadar zat besi dalam darah dan kondisi tubuh yang
terinfeksi penyakit. Penyebab kedua adalah penyebab tidak langsung, yaitu rendahnya
perhatian keluarga, tingginya aktivitas, dan kurang tepatnya pola distribusi makanan dalam
keluarga. Penyebab ketiga yaitu penyebab mendasar yaitu pendidikan, pendapatan yang
rendah, rendahnya status sosial dan sulitnya lokasi geografis tempat tinggal.5
Dampak AGB pada remaja antara lain terganggunya pertumbuhan dan
perkembangan, kelelahan, meningkatnya kerentanan tubuh terhadap infeksi, mengurangi
kemampuan fisik serta kemampuan akademik.6
Pemerintah memiliki program dalam upaya mencegah terjadinya anemia pada
remaja yaitu memberikan satu butir TTD setiap minggu sepanjang tahun (52 butir) untuk
-
remaja putri di sekolah. Pemberian dilakukan selama 16 minggu dengan rincian 1 minggu
sekali dan selama 10 hari masa menstruasi, sehingga total yang diberikan 52 tablet.7
Hasil penelitian Leenstra et al. (2009) menunjukan bahwa intervensi mingguan
pada remaja putri 12-18 tahun di Kenya meningkatkan kadar HB 0,52 g/dl).8 Penelitian lain
yang dilakukan oleh Bani et al (2014) juga menunjukan dua jenis metode suplementasi besi
yaitu mingguan dan selama periode menstruasi memberikan hasil yang sama terhadap
peningkatan kadar HB, yaitu 0,9±0,6 (g/dl) pada kelompok mingguan dan 1,1 ±0,7 (g/dl)
pada kelompok menstruasi. Keberhasilan program suplementasi tablet besi perlu didukung
oleh strategi KIE yang efektif, sehingga perlu pengembangan model suplementasi tablet
besi untuk remaja putri di sekolah.9
Tujuan Penelitian ini untuk mengkaji Karakteristik Sampel, Pengetahuan Anemia, Sikap
Remaja, Kepatuhan Remaja, Dukungan Keluarga dan Dukungan Guru dalam Intervensi
Pemberian Suplemen Fe dan KIE Anemia terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri
di SMAN Wilayah Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan.
TINJAUAN PUSTAKA
Masalah dan Program Penanggulangan Anemia
Intervensi gizi dan kesehatan harus dilakukan pada setiap siklus kehidupan untuk
mencapai kesehatan yang optimal, dilakukan secara berkelanjutan pada masa prakonsepsi,
hamil, neonatal, bayi, balita anak, usia sekolah dan remaja. Intervensi pada remaja putrid an
WUS sangat penting dilakukan karena akan menentukan kualitas sumber daya manusia
generasi berikutnya.10
Anemia gizi besi (AGB) merupakan anemia yang paling banyak terjadi
dibandingkan zat gizi lain seperti B12 dan asam folat. AGB merupakan masalah gizi mikro
yang paling banyak terjadi di dunia, diperkirakan terdapat sebanyak dua milyar populasi di
dunia (50%) yang menderita anemi, dengan prevalensi terbesar terjadi di Negara Afrika dan
Asia Tenggara.3 Pada remaja putri diperkirakan prevalensi global anemia adalah 29,4%.3
Berdasarkan data Riskesdas 2013 diketahui bahwa prevalensi anemia pada remaja usia 15 –
24 tahun adalah 18,4% dan pada usia subur adalah 16,9%, sehingga dapat dikategorikan
-
menjadi masalah kesehatan sedang. Berdasarkan data Riskesdas 2018 diketahui bahwa
konsumsi TTD pada remaja putri dengan < 52 butir adalah 98,6% dan ≥ 52 butir 1,4 %. 7
Anemia merupakan masalah kesehatan yang utama untuk ditangani sebab apabila
anemia banyak terjadi khususnya pada kalangan remaja putri akan membawa dampak yang
komplek. Dampak anemia remaja putri antara lain lelah, konsentrasi belajar menurun
sehingga prestasi belajar rendah dan dapat menurunkan produktivitas remaja. Di samping
itu juga menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena infeksi.11. Rekomendasi
global menganjurkan untuk daerah dengan prevalensi anemia ≥ 40%, pemberian TTD pada
rematri dan WUS terdiri dari 30 – 60 mg elemental iron dan diberikan setiap hari selama 3
bulan berturut-turut dalam 1 tahun. 12 Sedangkan untuk daerah yang prevalensi anemianya
≥ 20 %, suplementasi terdiri dari 60 mg elemtal iron dan 2800 mcg asam folat dan
diberikan 1 kali seminggu selama 3 bulan on (diberikan) dan 3 bulan off (tidak diberikan) 1
Berdasarkan data riskesdas (2018) alasan penyebab remaja tidak minum atau
menghabiskan tablet tambah darah yang diperoleh dari fasilitas kesehatan paling banyak
menyatakan merasa tidak perlu (26,1%), Rasa dan bau tidak enak (22,9), Lupa (20%),
Lainnya (11,7%), Ada efek samping (8,9%), Hanya diminum ketika haid (6,6%), dan
belum waktunya habis (3,8%).7
Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi masalah
anemia pada remaja adalah melalui pemberian suplementasi tablet tambah darah berupa zat
besi (60 mg FeSO4) dan asam folat (0,25 mg) dengan mengintervensi WUS lebih dini yaitu
mulai dari remaja karena apabila dilakukan intervensi pada saat WUS hamil mengalami
anemia maka tidak banyak menolong mengatasi masalah anemia. Program penanggulangan
anemia gizi pada WUS ini bertujuan untuk mendukung upaya penurunan AKI, dengan
menurunkan resiko terjadinya perdarahan yang diakibatkan karena kondisi anemia ibu
hamil.10
Keberhasilan program pemberian tablet tambah darah di Vietnam dengan sasaran
wanita usia subur mulai usia 16 – 45 tahun dipengaruhi oleh adanya dukungan
multisektoral dari semua level tingkatan. Selain itu juga hal-hal yang membuat prevalensi
anemia mengalami penurunan dari (38%) menjadi (19%) yakni penetapan waktu dan lokasi
pendistribusian yang sudah distandarisasi dan dikomunikasikan secara baik, TTD yang
-
dibagikan secra gratis khususnya bagi wanita kaum minoritas, kemasan dengan bentuk strip
blister, mengkomunikasikan secara tepat kepada komunitas dan para wanita agar dapat
meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD, menetapkan hari minum bersama tablet TTD
serta monitoring terkait program pemberian tablet tambah darah.13
Suplemen Fe dan Kadar Hemoglobin
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah
merah. Mengingat setiap bulannya wanita mengalami menstruasi yang berarti juga
kehilangan zat besi dalam darah, maka saat menstruasi sangat dianjurkan untuk
mengkonsumsi TTD, sehingga darah yang hilang mendapat gantinya di dalam tubuh. Hal
ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyakit anemia.14 Beberapa penelitian
menunjukan efek suplementasi Fe terhadap peningkatan kadar hemoglobin seperti
penelitian Risonar et al. (2008) Mengkaji efek sistem langsung suplementasi besi mingguan
berbasis sekolah pada anak sekolah Philipina, menyimpulkan bahwa suplementasi besi
mingguan berbasis sekolah dapat meningkatkan kadar Hb sebesar 0,4 g/gl, mengurangi
prevalensi anemia hampir setengahnya (53,7%), dan menghasilkan tingkat kepatuhan yang
tinggi (99.1%).15 Penelitian Joshi dan Gumastha (2013) mengkaji dampak suplementasi
besi-asam folat mingguan dibandingkan dengan harian dalam rangka manajemen anemia
wanita dewasa, menyimpulkan bahwa suplementasi besi – asam folat mingguan pada
penderita anemia gizi sama baiknya dengan suplementasi harian dengan manfaat tambahan
yaitu rendahnya efek samping serta kepatuhan yang lebih baik (peningkatan Hb Sebesar
1,0±0,8 d.dl pada kelompok mingguan dan 1,0±0,7 g/dl pada kelompok mingguan).16
Demikian juga pada Penelitiab Bani et al. (2014) juga menunjukan dua jenis metode
suplementasi besi yaitu mingguan dan selama periode menstruasi memberikan hasil yang
sama terhadap peningkatan kadar hemoglobin, yaitu 0,9±0,6 (g/dl) pada kelompok
mingguan dan 1.1 ± 0,7 (g/dl) pada kelompok menstruasi.9
Konseling, Informasi & Edukasi (KIE) tentang Anemia Pada Remaja
Anemia gizi besi pada remaja menjadi berbahaya jika tidak ditangani dengan baik,
terutama untuk persiapan hamil dan melahirkan pada saat mereka dewasa. Remaja putri
-
dengan Anemia berisiko melahirkan bayi BBLR, Infeksi neonates, melahirkan bayi
premature, hingga kematian pada ibu dan bayi saat proses persalinan.17 Keberhasilan
program pemberian suplementasi tablet besi perlu didukung oleh strategi KIE efektif,
sehingga diperlukan pengembangan model suplementasi tablet besi untuk remaja putri di
sekolah antara lain dengan pendidikan gizi.18 Pendidikan gizi dilaksanakan untuk
meningkatkan kepatuhan subjek mengkonsumsi suplemen. Penelitian Wiradriyani et al
(2013) menyimpulkan bahwa kualitas penyuluhan seperti kejelasan pesan dari petugas
kesehatan, berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi.19.
Berdasarkan hasil penelitian Nuradhiani (2017) didapatkan bahwa adanya dukungan orang
tua yang telah diberikan oleh orang tua dalam mengkonsumsi TTD tidak menjamin patuh
dalam mengkonsumsi tablet Fe. Hal tersebut dikarenakan orang tua hanya mengingtkan
saja tanpa memastikan subjek benar mengkonsumsi atau tidak. Dengan tingginya dukungan
yang diberikan oleh keluarga maka akan terbentuk suatu keyakinan yang normative pada
remaja putri dan membentuk persepsi positif terhadap konsumsi TTD.20 Upaya lain untuk
meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD remaja putri adalah dukungan guru yang sangat
penting agar remaja putri patuh mengokonsumsi TTD karena waktu remaja putri lebih
banyak dihabiskan di sekolah daripada di rumah. Adanya dukungan guru yang
mengingatkan remaja putri mengonsumsi TTD serta memberikan informasi mengenai TTD
dapat memberikan sikap positif dalam diri remaja putri yang akan mewujudkan perilaku
yang positip yaitu patuh megonsumsi TTD sesuai anjuran.21
-
METODE
1. Pentahapan Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan sesuai dengan tahapan pada gambar di bawah ini:
Pentahapan dalam penelitian ini terdapat alur penelitian yang dimulai dari:
a. Persiapan
Dalam Proses persiapan peneliti mengajukan perijinan, kemudian
melakukan pembuatan kuesioner penelitian sesuai kebutuhan dan tujuan
penelitian, melakukan pengembangan media komik tentang anemia yang dibuat
oleh peneliti dengan kreatif desain sendiri yang mengacu kepada pedoman
pencegahan dan penanganan anemia pada remaja putri dan WUS dari Kemenkes
RI.10
-
b. Pelaksanaan
- Pada tahap pelaksanaan ini peneliti menentukan kelompok perlakuan
suplemen Fe, kelompok perlakuan Suplemen Fe dan KIE dengan media
komik, kelompok kontrol
- Peneliti memilih responden berdasarkan kriteria inklusi.
- Peneliti meminta kesediaan calon responden untuk berpartisipasi dan
mengisi lembar persetujuan penelitian
- Pre-test dan test Hb diberikan kepada remaja putri yang bersedia sebagai
responden. Kegiatan pre–test dan test Hb dilakukan pada hari ke 1 baik pada
kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol.
- Perlakuan: intervensi dilakukan pada hari ke 1 setelah pre – test dan test Hb
Remaja putri pada kelompok perlakukan suplemen fe diberikan sebanyak 52
butir sepanjang tahun. Pemberian dilakukan selama 16 minggu dengan
rincian 1 minggu sekali dan selama 10 hari masa menstruasi. Remaja putri
pada kelompok perlakukan Suplemen fe & KIE dengan Media Komik
tentang Anemia Sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan Suplemen Fe
dan KIE
- Setelah 16 minggu dilakukan post test dan test Hb kembali
c. Pengolahan data dan analisis data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Analisa
data yang digunakan yaitu analisa univariat untuk menjelaskan variable
karakteristik sampel meliputi umur, uang saku, riwayat menstruasi (menarche,
siklus, lama menstruasi), social ekonomi keluarga (pendidikan ortu, pekerjaan
ortu, pendapatan keluarga dan besar keluarga). Pengetahuan, sikap, kepatuhan,
dukungan keluarga, dukungan guru, pengukuran langsung adalah status gizi
antropometri (BB dan TB) serta data status anemia yang diperoleh melalui
pemeriksaan Hb dengan menggunakan alat Easy Touch GCHB. Analisis
Bivariat menggunakan Uji t dengan melihat perbandingan variabel antara kedua
kelompok perlakuan dan antar peubah sebelum dan sesudah intervensi. Analisis
-
multivariate digunakan untuk menentukan variable yang paling dominan.
Analisis dilakukan menggunakan uji statistic regresi linear ganda.
d. Laporan Akhir
Peneliti akan melakukan laporan tertulis pada lembaga penelitian di Politeknik
Karya Husada dan di Simlitabmas. Peneliti akan menuntaskan luaran wajib
berupa publikasi pada jurnal internasional. Luaran tambahan yang ditargetkan
oleh peneliti berupa publikasi jurnal nasional terakreditasi, dan HAKI
2. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah Quasi Eksperimental.yang akan dilakukan pretest dan
postest control group desaign untuk membagi antara kelompok perlakuan dan
kontrol. Intervensi berupa pemberian suplemen besi dan pemberian KIE dengan
media komik tentang Anemia
3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah seluruh Remaja Putri usia 15 – 18 tahun di SMAN wilayah
Kecamatan Pesanggrahan tahun 2019. Sampel adalah Remaja Putri usia 15 -18
tahun di tiga sekolah yang didapat dari perhitungan sampel dan memenuhi kriteria
Inklusi. Kriteria Inklusi antara lain mempunyai siklus menstruasi teratur, tidak
sedang mengkonsumsi suplemen vitamin dan besi dalam tiga bulan terakhir, tidak
menderita penyakit hati, penyakit kronis, penyakit kelainan darah, serta tidak donor
darah dalam 3 bulan terakhir, serta memiliki salah satu dari kriteria berikut:1)
didiagnosa anemia 2) frekuensi konsumsi pangan hewani kurang dari 2 kali/minggu
Jumlah minimum sampel yang ditetapkan menggunakan asumsi bahwa α = 5%
(Zα= 1.96); power of test = 90 % (Zβ= 1.28); SD (Hb) = 12.8 g/l dengan d (∆Hb) =
9.6 g/l 22;23.
-
Rumus yang digunakan adalah:
jumlah minimum sampel 37 orang dengan asumsi peserta dropout dari penelitian
sebesar 10 %, maka jumlah subjek minimal adalah 41 orang setiap SMA per
perlakuan
JADWAL
No
Nama Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Persiapan Penelitian 2 Penyusunan kuesioner & pembuatan media komik 3 Pengumpulan Data 4 Analisis Data Hasil Penelitian 5 Laporan kemajuan
6 Penyusunan Naskah Publikasi ke Jurnal
Ilmiah
7 Monitoring dan Evaluasi Internal 8 Penyusunan Laporan Akhir 9 Seminar Hasil Penelitian dan Luaran
DAFTAR PUSTAKA
1. WHO. 2011. Serum Ferritin Concentrations for the Assessment of Iron Status and Iron Deficiency in Populations. Vitamin and Mineral Nutrition Information System. Geneva: World Health Organization.
2. Kemenkes RI. 2018. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta. Kemenkes RI
3. World Health Organization. 2015. The Global Prevelance of Anaemia in 2011. Geneva
(CH): World Health Organization. 4. Kementerian Kesehatan RI. 2013. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
n≥(Zα+Zβ)2x2σ2d2
-
5. Simamora, D. Kartasurya, M. I., & Pradigdo, S. F. (2018). Hubungan asupan energi, makro dan mikronutrien dengan tekanan darah pada lanjut usia. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 426–435.
6. Brown, JE. 2011. Nutrition Through the Life Cycle. Wadsworth (US): Cengage
Learning. 7. Kemenkes RI. 2019. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan (LPB) 8. Leenstra T, Kariuki SK, Kurtis JD, Aloo AJ, Kager PA, Kuile FO. 2009. The effect of
weekly iron and vitamin A supplementation on hemoglobin levels and iron status in adolescent schoolgirls in Wester Kenya. Eur J Clin Nutr. 63: 173– 182.
9. Bani S, Hassanpour SA, Hassanpour SH, Mommad AC, Mirghafouvand M, Javadzadeh
Y. 2014. Comparison of two iron supplemntation method on hemoglobin level and menstrual bleeding in tabriz students. Iranian J Pediatr Hem Oncology Vol 4(1): 11-16.
10. Kemenkes RI. 2016. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
11. Robertus EA. 2014. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani
Tim Futsal Putra O2sn Smk Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 12. WHO. 2016. Guideline: Daily iron Supplementation in Adult Women and Adolescent
Girls. Geneva: World Health Organization. 13. Casey G, Montresor A, Cavalli-Sforza L, Thu H, Phu L, Tinh T et al. 2013.
Elimination of iron deficiency anemia and soil transmitted helminth infection: evidence from a fify-four month iron-folic acid and de-worming program.PLoS Neggl Trop Dis. 7(4): e2146.
14. Path, E.F, dkk. 2015. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC 15. Risonar MGD, Tengco LW, Rayco SP, Solon FS. 2008. The effect of school-based
weekly iron supplementation delivery system among anemic schoolchildren in Philipines. Eur J Clin Nutr. 62: 991–996.
16. Joshi M, Gumastha R. 2013. Weekly iron folate supplementation in adolescent girls -
an effective nutritional measure for the management of iron deficiency anaemia. Global J of Health Science; Vol. 5(3): 188-194.
-
17. Susetyowati.2016. Imu Gizi Teori dan Aplikasi.Jakarta: EGC 18. Dwiriani CM, Rimbawan, Hardinsyah, Riyadi H, Martianto D. 2011. Pengaruh
pemberian zat multi gizimikro dan pendidikan gizi terhadap pengetahuan gizi, pemenuhan zat gizi dan status besi remaja putri. J Gizi dan Pangan. 6(3): 171-177.
19. Wiradryani LAA, Khusun H, Achadi EL. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan
dengan kepatuhan ibu mengonsumsi tablet besi-folat selama kehamilan. J Gizi dan Pangan. Vol.8 No.1.
20. Nuradhiani, Annisa, dkk. 2017. Dukungan Guru Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi
Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri di Kota Bogor. Journal Gizi Pangan. Volume 12 No 3. Departemen Gizi Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia (FEMA). Institut Pertanian Bogor
21. Listiana A. 2016. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia
gizi besi pada remaja putri di SMKN 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah. J Kesehat¬an 8(3):455-469.
22. Horjus P, Aguayo VM, Roley JA, Pene MC, Meershoek SP. 2005. School-based iron
and folic acid supplementation for adolescent girls: findings from Manica Province, Mozambique. Food Nutr Bull. 26(3):281–286.
23. Casey GJ, Phuc TQ, MacGregor L, Montresor A, Mihrshahi S, Thach TD, NongTTien,
Biggs Beverley-Ann. 2009. A free weekly iron-folic acid 66 supplementation and regular deworming program is associated with improved hemoglobin and iron status indica tors in Vietnamese women. BMC Public Health. 9(261):1-8.
-
LAMPIRAN 1. BIODATA PENGUSUL
A. BIODATA KETUA PENGUSUL
Nama INDAH SRI WAHYUNI SST,SKM,M.K.M
NIDN/NIDK 0313038201
Pangkat/Jabatan -/Asisten Ahli
E-mail [email protected]
ID Sinta 6677916
h-Index 0
Publikasi di Jurnal Internasional terindeks
No Judul Artikel
Peran (First author,
Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSNURL artikel (jika ada)
Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2
No Judul Artikel
Peran (First author,
Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSNURL artikel (jika ada)
1
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Membuang Sampah pada Siswa di SD Kartika XII
first authorJurnal Bidan, 2018, 8, 2, 2252-9683
http://www.ejournalk
2
Hubungan Karakteristik Ibu dan Dukungan Suami dengan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang perawatan Metode Kangguru di Ruang Nifas RSUD Tangerang Selatan
first authorJurnal Bidan, 2016, 6, 2, 2252-9683
http://www.ejournalk
3
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Kurang Gizi Pada Asupan Pola Gizi Balita di Wilayah Petukangan Selatan Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Tahun 2014
first authorJurnal Bidan, 2016, 6, 1, 2252-9683
http://www.ejournalk
4
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Seks Pranikah dengan perilaku seks pranikah siswa SMAN 86 Jakarta
first authorJurnal Bidan, 2015, 5, 2, 2252-9683
http://www.ejournalk
Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks
No Judul Artikel
Peran (First author,
Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSNURL artikel (jika ada)
http://www.ejournalkesehatan.info/index.php/bidan/article/download/159/155http://www.ejournalkesehatan.info/index.php/bidan/article/download/145/140http://www.ejournalkesehatan.info/index.php/bidan/article/download/137/133http://www.ejournalkesehatan.info/index.php/bidan/article/download/137/133
-
Buku
No Judul BukuTahun
PenerbitanISBN Penerbit URL (jika ada)
Perolehan KI
No Judul KITahun
PerolehanJenis KI Nomor
Status KI (terdaftar/granted)
URL (jika ada)
1
Video VCD Pembelajaran Tentang Pentingnya Asi Eksklusif
2018 Hak Cipta 091580 Granted -
Riwayat penelitian didanai Kemenristekdikti
No Judul Tahun Dana Disetujui
-
B. ANGGOTA PENGUSUL 1
Nama EKA BATI WIDYANINGSIH M.Kes
NIDN/NIDK 0302088601
Pangkat/Jabatan -/Tidak Punya
E-mail [email protected]
ID Sinta 6694464
h-Index 0
Publikasi di Jurnal Internasional terindeks
No Judul Artikel
Peran (First author,
Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSNURL artikel (jika ada)
Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2
No Judul Artikel
Peran (First author,
Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSNURL artikel (jika ada)
1
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Remaja tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pada Sswi Kelas XI SMAN 86 Jakarta Tahun 2016
first author Delima, 2019, 1, 2, 26547821 -
2
Faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku ibu dalam melakukan Pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim di RSUD Cibinong
first author Bidan, 2015, 5, 2, 2252-9683 -
Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks
No Judul Artikel
Peran (First author,
Corresponding author, atau co-author)
Nama Jurnal, Tahun terbit, Volume, Nomor, P-ISSN/E-
ISSNURL artikel (jika ada)
1
Pengaruh Dukungan Keluarga dan Sikap Remaja terhadap Perilaku Pengobatan Napza pada Remaja di RS Ketergantungan Obat Jakarta Timur
first author
Seminar dan Call For Paper"Moving Towards New Scientific Research in Widwifery Practice", 2015, , , 978-602-72480-3-8
-
Buku
Tahun No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
-
Penerbitan
Perolehan KI
No Judul KITahun
PerolehanJenis KI Nomor
Status KI (terdaftar/granted)
URL (jika ada)
-
LAMPIRAN 3. BUKTI PEROLEHAN KI
-
PERSETUJUAN USULAN
Tanggal Pengiriman Tanggal PersetujuanNama Pimpinan
Pemberi PersetujuanSebutan Jabatan Unit
Nama Unit Lembaga Pengusul
17 Agustus 2019 18 Agustus 2019MOH. HERI
KURNIAWAN S.Kep, Ners, M.Kep
Ketua UPPMUnit Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat