DIREKTORAT INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DARAT DAN ... IJ-EPA-Depperin.pdf · direktorat industri alat...
Transcript of DIREKTORAT INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DARAT DAN ... IJ-EPA-Depperin.pdf · direktorat industri alat...
DIREKTORAT INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DARAT DAN KEDIRGANTARAAN
DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DAN TELEMATIKA
DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN
DAFTAR ISI
I. LATAR BELAKANG
II. LIBERALISASI
III. USER SPECIFIC DUTY FREE SCHEME IJ-EPA
IV. COOPERATION
I. Latar Belakang
IJEPADisepakati 20 Agustus 2007 tentang
Pengesahan Persetujuan Antara Republik Indonesia dan jepang Mengenai Suatu
Kemitraan EkonomiEfektif 1 Juli 2008
LIBERALIZATION/LIBERALISASI TRADE FASILITATION/FASILITAS PERDAGANGAN COOPERATION/KERJASAMA
( Trade In Goods, ROO, TIS, Customs Procedure,Investment, Movement of Natural Persons,Gov. Procurement, Energy & Mineral Resources,Intelectual Property, Competition, Cooperation,Improvement of Business Confidence)
1) Automotive, Motorcycle and Components There of
2) Electric and Electronic Equipments3) Construction Machineries and Heavy Equipment4) Petroleum, Gas and Electric Power
1) Jepang membuka 90% dari 9.262 pos tarif2) Indonesia membuka 92.5% dari 11.163 pos
tarif
1) Prosperity Development Program2) Cooperation For Specific Driver Sector3) Cross Sectoral
Pembebasan BM 186 pos tarif HS 2007 & 17 POS TARIF HS 2007, 23
POS TARIF HS‐2002/AHTN/Nasional‐
2004
Melalui Capacity Building
DRIVER SECTOR1. AUTOMOTIVE &
Parts2. ELECTRIC &
ELECTRONICS3. HEAVY EQUIPMENT
& CONSTRUCTION MACHINERY
4. ENERGY
MELIPUTI :1. AUTOMOTIVE &
Parts..13
II. LIBERALISASI
II.1. Liberalisasi Perdagangan Barang Antara Indonesia - JepangNo.
Konsesi Indonesia Konsesi Jepang
1 Lebih dari 93 % dari pos tarif ( 92 % dari nilaiekspor Jepang ke Indonesia masuk dalam IJ-EPA
Lebih dari 90 % dari pos tarif ( 99 % dari nilai eksporIndonesia ke Jepang masuk dalam IJ-EPA
2 Sekitar 58 % dari jumlah pos tarif bea masuk nya (BM = 0 %) pada saat berlakunya IJ-EPA (Fast Track)
Sekitar 80 % dari jumlah pos tarif , tarif bea masuknya (BM = 0 %) pada saat berlakunya IJ-EPA (Fast Track)
3. Sekitar 35 % dari jumlah pos tarif, secara bertahap bea masuknya akan 0 % (3 -10 tahun sejak berlakunya IJ-EPA)
Sekitar 10 % dari jumlah pos tarif, secara bertahap bea masuknya akan 0 % (3 -10 tahun sejak berlakunya IJ-EPA)
4. Sekitar 7 % dari jumlah pos tarif (834 pos tarif) , tidak masuk dalam IJ-EPA ( Eclusion list)
Sekitar 10 % dari jumlah pos tarif (886 pos tarif) , tidak masuk dalam IJ-EPA ( Eclusion list)
Jumlah Pos Tariff Indonesia 11163Total Nilai Impor dari Jepang ke Indonesia US$ 16,2 Milyar. (2007)
Jumlah seluruh pos tarif Jepang 9275Total Nilai ekspor Indonesia ke Jepang US$ 21,7 Milyar(2006)
II.2. MODALITAS PENURUNAN TARIF BEA MASUK (PMK Nomor : 94/PMK.11/2008)
KATEGORI JADWAL PENURUNAN TARIF BEA MASUKA Tarif Bea Masuk diturunkan menjadi 0% pada tanggal Implementasi.
B3 Tarif Bea Masuk diturunkan menjadi 0% dalam 4 tahap dengan tingkat penurunan yang sama setiap tahun. Penurunan tahap pertama dimulai pada tanggal Implementasi
B5 Tarif Bea Masuk diturunkan menjadi 0% dalam 6 tahap dengan tingkat penurunan yang sama setiap tahun. Penurunan tahap pertama dimulai pada tanggal Implementasi
B7 Tarif Bea Masuk diturunkan menjadi 0% dalam 8 tahap dengan tingkat penurunan yang sama setiap tahun. Penurunan tahap pertama dimulai pada tanggal implementasi.
B10 Tarif Bea Masuk diturunkan menjadi 0% dalam 11 tahap dengan tingkat penurunan yang sama setiap tahun. Penurunan tahap pertama dimulai pada tanggal implementasi
B15 Tarif Bea Masuk diturunkan menjadi 0% dalam 16 tahap dengan tingkat penurunan yang sama setiap tahun. Penurunan tahap pertama dimulai pada tanggal implementasi
X Dikecualikan dari penurunan tarif bea masuk, berlaku tarif MFNP Tarif Bea Masuk diturunkan dengan mengikuti catatan-catatan
sebagaimana tercantum dalam lampiran II* Catatan : Modilitas ini juga berlaku untuk Jepang
………. Lanjutan
CATATAN JADWAL PENURUNAN TARIF BEA MASUK1 Terhadap barang dengan tarif bea masuk 5% diturunkan menjadi
0% secara bertahap dengan tingkat penurunan yang sama, dengan ketentuan :
a) Penurunan pada tahun pertama berlaku pada tanggal implementasi
b) Penurunan tahunan berikutnya diterapkan setiap tanggal 1 Januari
c) Menjadi 0% pada tanggal 1 Januari 2010.2 Diatur Dalam Peraturan Menteri Keuangan tersendiri tentang
skema User Specific Duty Free Scheme (USDFS). 3 Tingkat tarif Bea masuk diturunkan dengan ketentuan menjadi :
a) 15% pada tanggal implementasi b) 12% pada tanggal 1 Januari 2016
4 Terhadap barang dengan tarif bea masuk 5% diturunkan menjadi0% secara bertahap dengan tingkat penurunan yang sama, dengan ketentuan :
a) Penurunan pada tahun pertama berlaku pada tanggalimplementasi
b) Penurunan tahunan berikutnya diterapkan setiap tanggal 1
Lanjutan…….
CATATAN JADWAL PENURUNAN TARIF BEA MASUK5 Tingkat tarif bea masuk diturunkan dengan ketentuan menjadi :
a) 20% pada tanggal implementasi b) 16% pada tanggal 1 Januari 2016
6 Tingkat tarif bea masuk diturunkan dengan ketentuan menjadi : a) 10% pada tanggal implementasi b) 5%; jika sejak tanggal 1 Januari 2016, tarif Bea masuk AKFTA <
IJ-EPA maka tarif bea masuk yang berlaku adalah tingkat tarif bea masuk yang lebih rendah.
7 Terhadap barang dengan tarif bea masuk 10% diturunkan menjadi 0% secara bertahap dengan tingkat penurunan yang sama, dengan ketentuan :
a) Penurunan pada tahun pertama berlaku pada tanggal implementasi
b) Penurunan tahunan berikutnya berlaku setiap tanggal implementasi
c) Menjadi 0% pada tanggal 1 Januari 2010. 8 Tarif Bea Masuk diturunkan dengan ketentuan menjadi :
a) 10% pada tanggal implementasi d) 4% pada tanggal 1 Januari 2011
Lanjutan…….
CATATAN JADWAL PENURUNAN TARIF BEA MASUK9 Terhadap barang dengan tarif bea masuk 15% diturunkan menjadi 0%
secara bertahap dengan tingkat penurunan yang sama, dengan ketentuan :
a) Penurunan pada tahun pertama berlaku pada tanggal implementasi b) Penurunan tahunan berikutnya berlaku setiap tanggal 1 Januari c) Menjadi 0% pada tanggal 1 Januari 2011.
10 Terhadap barang dengan tarif bea masuk 8% diturunkan menjadi 0% secara bertahap dengan tingkat penurunan yang sama, dengan ketentuan :
a) Penurunan pada tahun pertama berlaku pada tanggal implementasi b) Penurunan tahunan berikutnya berlaku setiap tanggal 1 Januari c) Menjadi 0% pada tanggal 1 Januari 2009.
11 Tingkat tarif Bea Masuk diturunkan dengan ketentuan menjadi : a) 8% pada tanggal implementasi b) 5% jika sejak tanggal 1 Januari 2016, tarif Bea Masuk AKFTA<IJ-
EPA, maka tarif bea masuk yang berlaku adalah tingkat tarif bea masuk yang
lebih rendah. 12 Tingkat tarif bea masuk diturunkan dengan ketentuan menjadi :
) 8% d t l i l t i
Lanjutan…….
CATATAN JADWAL PENURUNAN TARIF BEA MASUK
13 Tingkat tarif Bea Masuk diturunkan dengan ketentuan menjadi : a) 60% pada tanggal implementasi b) 20% pada tanggal 1 Januari 2012b) 5% jika sejak tanggal 1 Januari 2016, tarif Bea Masuk AKFTA<IJ-
EPA, maka tarif bea masuk yang berlaku adalah tingkat tarif bea masuk yang
lebih rendah. 14 Tingkat tarif Bea Masuk diturunkan dengan ketentuan menjadi :
a) 45% pada tanggal implementasi b) 20% pada tanggal 1 Januari 2012c) 5% jika sejak tanggal 1 Januari 2016, tarif Bea Masuk AKFTA<IJ-
EPA, maka tarif bea masuk yang berlaku adalah tingkat tarif bea masuk yang
lebih rendah.
15 Tingkat tarif Bea Masuk diturunkan dengan ketentuan menjadi : a) 40% pada tanggal implementasib) 20% pada tanggal 1 Januari 2012 c) 5% jika sejak tanggal 1 Januari 2016, tarif Bea Masuk AKFTA<IJ-
EPA maka
Uraian Barang Kategori Kendaraan
Base Rate Jadwal Penurunan Tarif IJEPA
MFN 2006 2008 2009 2010 2011 2012
I CBU
Sedan
Cc < 1.500 (G/D) 60 50 40 40 40 20
1.5 00 < cc <3.000.(G) {D) 60 60 50 40 40 20
Cc > 3.000 (G) / (D) 60 10 8 6 4 0
MPV 4X2
Cc < 1,500 (G/D) 45 45 45 40 40 20
1,500 < cc < 3.000 (G )/2.500 {D) 45 45 45 40 45 20
2500 < cc 3.000(G/D) 45 36 31,5 27 22,5 18
Cc > 3.000 (G/D) 45 10 6 6 4 0
SUV 4X4
Cc < 1,500 (G/D) 45 45 45 40 45 20
1,500 < cc <3.000 (G) / {D) 45 45 45 40 45 20
Cc > 3.000(G)/ (D) 45 10 8 6 4 0
II.3. JADWAL PENURUNAN/PENGHAPUSAN TARIF BEA MASUK PRODUK OTOMOTIF DALAM KERANGKA IJ-EPA TAHUN 2008-2012
Uraian Barang Kategori Kendaraan
Base Rate Jadwal Penurunan Tarif IJEPA
MFN 2006 2008 2009 2010 2011 2012
Bus
GVW < 5 ton (D) 40 32 28 24 20 16
5 < GVW < 24 ton (D) 40 32 28 24 20 16
GVW < 5 ton (G) 40 10 8 6 4 0
5 < GVW < 24 ton (G) 40 10 8 6 4 0
GVW < 24 ton (G/D) 10 5 2,5 0 0 0
Pick Up/Truk
GVW < 5 ton (G/D) 45 45 45 40 40 20
5 < GVW < 24 ton (D) 40 40 40 40 40 20
5 < GVW > 10 ton (G) 40 40 40 40 40 20
10 < GVW < 24 ton (G) 40 10 8 6 4 0
GVW > 24 ton (G/D) 10 5 2,5 0 0 0
Sepeda Motor
cc < 50 30 24 21 18 15 12
50 < cc < 250 30 24 21 18 15 12
250 < cc < 500 50 10 8 6 4 0
500 < cc < 800 50 10 8 6 4 0
> 800 cc 50 40 35 30 25 20
Uraian Barang Kategori Kendaraan
Base Rate Jadwal Penurunan Tarif IJEPA
MFN 2006 2008 2009 2010 2011 2012
II. CKD
Sedan
Cc < 1.500 (G/D) 25 10 8 6 4 0
1.5 00 < cc <3.000.(G) / 2.500 {D) 30 10 8 6 4 0
Cc > 3.000 (G) / 2.500 (D) 40 10 8 6 4 0
MPV 4X2
Cc < 1,500 (G/D) 20 10 8 6 4 0
1,500 < cc < 3.000 (G )/2.500 {D) 20 10 8 6 4 0
Cc > 3.000(G) / 2.500 (D) 20 10 8 6 4 0
SUV 4X4
Cc < 1,500 (G/D) 20 10 8 6 4 0
1,500 < cc <3.000 (G) /2.500 {D) 20 10 8 6 4 0
Cc > 3.000(G)/ 2.500 (D) 20 10 8 6 4 0
Bus
GVW < 5 ton (G/D) 20 10 8 6 4 0
5 < GVW < 24 ton (G/D) 20 10 8 6 4 0
GVW > 24 ton (G/D) 5 1,7 0 0 0 0
TrukGVW < 5 ton (G/D) 20 10 8 6 4 0
5 < GVW < 24 ton (G/D) 20 10 8 6 4 0
GVW > 24 ton (G/D) 5 1,7 0 0 0 0
Uraian Barang
Kategori Kendaraan
Base Rate Jadwal Penurunan Tarif IJEPA
MFN 2006 2008 2009 2010 2011 2012
II. CKD
Sepeda Motor cc < 50 20 10 8 6 4 0
50 < cc < 250 20 10 8 6 4 0
250 < cc < 500 20 10 8 6 4 0
500 < cc < 800 20 10 8 6 4 0
> 800 cc 20 10 8 6 4 0
III. USER SPECIFIC DUTY FREE SCHEME IJ-EPA
III.1. PENGERTIAN
• User Spesiufic Duty Free Scheme (USDFS) adalah skema penetapan tarif bea masuk yang diberikan khusus kepada user dalam rangka IJ-EPA.
• User adalah industri yang melakukan impor bahan baku dalam rangka keperluan produksi dalam lingkup kerjasama antara Indonesia dengan Jepang melalui fasilitas Pembebasan Bea Masuk yang telah mendapatkan Surat Keterangan Verifikasi Industri – USDFS (SKVI-USDFS) yang diterbitkan oleh surveyor yang ditunjuk oleh Menteri (PT. Surveyor Indonesia, berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 44/M-IND/PER/7/2008).
• Kelompok Industri adalah kelompok industri sebagaimana dimaksud dalam klasifikasi Baku Lapangan usaha Industri (KBLI) 2005 yang dapat memanfaatkan fasilitas USDFS.
• Fasilitas USDFS adalah penetapan tarif bea masuk untuk produk-produk yang belum dapat diproduksi di dalam negeri sesuai dengan lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK/011/2008 untuk keperluan produksi bagi industri pengguna.
• Steel Service Centre adalah perusahaan yang termasuk dalam KBLI 28920
• Surat Keterangan Verifikasi Industri (SKVI) adalah hasil verifikasi terhadap industri yang mengajukan permohonan fasilitas USDFS yang diterbitkan oleh surveyor dan telah ditandatangani oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk.
• Industri kendaraan bermotor dan komponennya (automotive, motorcyles, and component thereof);
• Industri electrik dan elektronika serta komponennya (electrical and electronic appliances);
• Industri alat berat dan mesin konstruksi (construction machineries and heavy equipments); atau
• Industri peralatan energi (petroleum, gas, and electric power)
• Pemotongan (cutting/shearing)
• Penghalusan permukaan (grinding)
• Pembentukkan (drawing) besi dan baja dan atau
• Proses pengerjaan akhir (finishing)
Fasilitas USDFS oleh Steel Service Centre hanya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
industri manufaktur sebagaimana tersebut pada huruf A berdasarkan kontrak kerja.
III.2. INDUSTRI PENGGUNA YANG DAPAT MEMANFAATKAN FASILITAS USFDS
A. Industri Manufaktur mencakup :
B. Steel Service Centre yang hanya melakukan kegiatan manufaktur sebagai berikut :
No. Kode KBLI Uraian Keterangan 1. 34100
Industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan atau perakitan kendaraan penumpang atau barang, seperti : sedan, jeep, truck, pick-up, bus dan station wagon, termasuk pembuatan kendaraan untuk keperluan khusus, seperti : mobil pemadam kebakaran, mobil toko, mobil penyapu jalan, ambulan dan sejenisnya.
2 34200Industri karoseri kendaraan bermotor roda empat atau lebih
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan bagian-bagian mobil, seperti bak truk, bodi bus, bodi pick-up, bodi untuk kendaraan penumpang, kendaraan bermotor untuk penggunaan khusus : container, caravan, dan mobil trailer, semi trailer dan bagian-bagiannya.
3. 34300 Industri perlengkapan dan komponen kendaraan bermotor roda empat atau lebih
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan komponen dan suku cadang kendaraan bermotor roda empat atau lebih, antara lain seperti : motor pembakaran dalam, shock absorber, leaf spring, radiator, fuel tank, dan muffler.
III. 3. KELOMPOK INDUSTRI MANUFAKTUR YANG DAPAT MEMANFAATKANFASILITAS BEA MASUK ATAS IMPOR BAHAN BAKU (USDFS)
A. Kelompok Industri Kendaraan Bermotor dan komponennya.
No. Kode KBLI Uraian Keterangan 4. 35911
Industri kendaraan bermotor roda dua dan tiga
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan atau perakitan secara lengkap dari macam-macam kendaraan bermotor roda dua dan tiga, seperti : scuter, bemo, a side-car dan sejenisnya. Termasuk sepeda yang dilengkapi motor.
5 35912Industri komponen dan perlengkapan kendaraan bermotor roda dua dan tiga
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan komponen dan suku cadang kendaraan bermotor roda dua dan tiga, antara lain seperti motor pembakaran dalam, suspensi dan knalpot.
6. 31900 Industri peralatan listrik yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan dinamo lampu sepeda, dinamo magnetik, busi, lampu-lampu untuk motor dan mobil (lampu rem, lampu tanda berbelok, lampu interior, dan sebagainya), alat-alat peringatan suara (sirene, klakson, alarm bel, dan sebagainya) dan seterusnya. Termasuk usaha pembuatan komponen dan perlengkapannya.
………..Lanjutan
No. Kode KBLI Uraian Keterangan 7. 27102
Industri penggilingan baja (steel rolling)
Kelompok ini mencakup usaha penggilinganbaja, baik penggilingan panas maupundingin, yang membuat produk-produkgilingan batang kawat baja, baja tulangan,baja profil, baja strip, baja rel, pelat baja,baja lembaran hasil gilingan panas (hotrolled sheet) dan baja lembaran hasilgilingan dingin (cold rolled sheet) dilapisiatau tidak dilapisi dengan logam atau nonlogam lainnya termasuk penggilingan bajaskrap.
Kelompok ini hanyamencakup industripenggilingan batangkawat baja sebagaipenyedia bahan bakuindustri komponenkendaraan bermotor rodadua dan tiga (KBLI35912) dan industrikomponen kendaraanbermotor roda empatatau lebih (KBLI 343000)serta industri peralatanlistrik (KBLI 31900)berdasarkan kontrakkerja penyediaan bahanbaku.
………..Lanjutan
No. Kode KBLI Uraian Keterangan 1. 29302
Industri peralatan rumah tangga dengan menggunakan arus listrik
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan kompor (misal oven, micro-wave oven, cookers, hot-plates, toaster, pembuat kopi dan teh, frypans, roasters, dan sebagainya), alat pemanas dan alat masak dengan menggunakan arus listrik, refrigerator, freezers, mesin cuci, mesin cuci piring, dan mesin pengering untuk rumah tangga, kipas angin, dan pemanas/pendingin ruangan. Pembuatan mesin cuci, mesin pengering dan sejenisnya dalam bentuk yang besar atau untuk kepentingan niaga dimasukkan dalam sub golongan 2926.
Pembuatan mesin jahit baik untuk keperluan rumah tangga maupun bukan keperluan rumah tangga, tidak termasuk dalam kelompok ini.
2 32300Industri radio, televisi, alat-alat rekana, suara, dan gambar, dan sejenisnya
Kelompok ini mencakup usaha pembuatanperalatan elektronik untuk rumah tangga,seperti : pesawat penerima televisi dankombinasi pesawat penerima radio dankombinasi, tape-recorder, video-recorde,mikrofon, loudspeaker, head-phone, amplifer,dan sebagainya
B. Kelompok Industri Elektrik dan Elektronika dan komponennya………..Lanjutan
No. Kode KBLI Uraian Keterangan 1. 29240
Industri mesin-mesin untuk pertambangan, penggalian dan konstruksi
Kelompok ini mencakup pembuatan mesin-mesin peralatan untuk kegiatanpertambangan, penggalian, dan konstruksi,seperti : alat pangangkat dan pengangkut(misalnya conveyor), mesin untukmenyaring, mensortir, memisahkan,mencuci, menghancurkan bahan-bahanmineral, traktor yang digunakan di kegiatanpertambangan dan konstruksi, buldozer danperlengkapannya, dan berbagai mesin untukkegiatan konstruksi. Termasuk pembuatanbagian/komponen dan perlengkapannya.Pembuatan traktor untuk pertaniandimasukkan dalam sub golongan 2921.
Kelompok ini tidakmencakup seluruhuraian KBLI 29240namun hanya mencakuppembuatan mesin -mesin seperti : buldozer,wheel-loader, excavator,motorgrader, dumptruck,road-roller, dan forklift.Termasuk pembuatanbagian/komponen danperlengkapannya
C. Kelompok Industri Alat Berat Dan Mesin Konstruksi
………..Lanjutan
No. Kode KBLI Uraian Keterangan
1. 29111Industri mesin uap, turbin, dan kincir
Kelompok ini mencakup pembuatan motor penggerak mula yang bukan berupa motor bakar pembakaran dalam, seperti : mesin uap, turbin gas, turbin uap, turbin air, kincir angin dan kincir air.
Pembuatan mesin jahit baik untuk keperluan rumah tangga maupun bukan keperluan rumah tangga, tidak termasuk dalam kelompok ini.
2 31102Industri mesin pembangkit listrik
Kelompok ini mencakup usaha pembuatangenerator dan komponen/bagiannya seperti :generator arus bolak balik, generator arussearah, generator set, stator, commutatordan rotary converter
3. 31103Industri pengubah tegangan (transformator), pengubah arus (rectifer) dan pengontrol tegangan (voltage stabilizer)
Kelompok ini mencakup usaha pembuatan transformator, pengubah arus, pengontrol tegangan dan komponen / bagiannya seperti : transformator tenaga, pengubah arus AC ke DC, pengontrol tegangan, radiator, ring bike lite dan commutator.
D. Kelompok Industri Penunjang Energi ………..Lanjutan
No. Kode KBLI Uraian Keterangan 4 31201
Industri panel listrik dan switch gear
Kelompok ini mencakup usaha pembuatanpanel listrik dan switch gear serta komponen/bagiannya, seperti : control panel otomatics,lighting distribution board, pemutus aliranlistrik, pemutus arus dan control desk,control panel dan pengaliran sakelartertutup.
5 28120 Industri tangki, penampungan zat cair, dan kontainer dari logam.
Kelompok ini mencakup usaha pembuatanketel uap untuk proses pengolahan (industriboiler), ketel untuk keperluan pembangkittenaga (utility boiler), bejana tekan (pressurevessel), scrubber dan sejenisnya, termasukpula usaha pembuatan tangki-tangki lainnyayang bertekanan seperti : autoclave, tabunggas bertekanan (tabung gas LPG), tangki-tangki silo, alat penukar panas (heatexchanger) dan berbagai jenis alat penghasiluap gas lainnya termasuk usaha pembuatankomponen dan perlengkapan pesawat uapseperti : steam accumulator, economizer dansejenisnya.
………..Lanjutan
No. Kode KBLI Uraian Keterangan
6 45226Industri bangunan pengolahan, penyaluran dan penampungan barang minyak dan gas.
Kelompok ini mencakup usahapembangunan, pemeliharaan dan perbaikanbangunan pengolahan minyak dan gas,termasuk bangunan dan transmisi penyadapminyak/gas, bangunan pengolahan(refinery), reservoir minyak/gas, jaringanpenyaluran dan tangki minyak/gas.
………..Lanjutan
III.4. EVALUASI FASILITAS USDFS
. • Perusahaan industri dalam negeri yang menyatakan mampu memproduksi bahan baku industri kendaraan bermotor dan komponennya, industri elektronika serta komponennya, industri alat berat dan mesin kontruksi serta industri peralatan energi, dapat mengajukan permohonan kepada menteri cq. Direktur Jenderal pembina industri yang bersangkutan untuk dilakukan evaluasi terhadap fasilitas USDFS yang telah ditetapkan.
• Industri pengguna (User) yang dapat memanfaatkan fasilitas USDFS setiap 5 (lima) tahun
III.5. VERIFIKASI INDUSTRI
• Industri pengguna (user) yang memanfaatkan fasilitas USDFS dan perusahaan industri dalam negeri yang menyatakan mampu memproduksi bahan baku wajib dilakukan Verifikasi industri oleh Surveyor
• Hasil verifikasi kemampuan memproduksi bahan baku industri dilaporkan kepada Menteri Perindustrian cq. Direktur jenderal Pembina Industri yang bersangkutan.
• Biaya verifikasi industri yang memanfaatkan fasilitas USDFS dan industri yang menyatakan mampu memproduksi bahan baku dibebankan kepada perusahaan
INDUSTRI PENGGUNA(Manufacturer
dan SSC)
DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN(PT SURVEYOR INDONESIA) DITJEN BEA CUKAI KANTOR PABEAN
Aplikasi Aplikasi
Verifikasi
Setuju?Surat
Penolakan dgnalasan
PernyataanSbg User
USDFS & SKVI
SKVI
Penerbitan SK Dirjen BC
SK Dirjen BC
CopY SK Dirjen BC
Invoice, packing list, L/C atau B/L,SKA
Proses Tanda Sah Depperin
DEPARTEMEN KEUANGAN
III.6. ALUR PROSES PENGAJUAN FASILITAS USDFS
III.7 PERUSAHAAN YANG MEMANFAATKAN FASILITAS USDFS IJ-EPA
IV. COOPERATION MIDEC Automotive/Automotive Part
WORKING GROUP