DIREKTORAT BUDIDAYA DAN PASCAPANEN SAYURAN DAN … · TOMAT DIREKTORAT BUDIDAYA DAN PASCAPANEN...
Transcript of DIREKTORAT BUDIDAYA DAN PASCAPANEN SAYURAN DAN … · TOMAT DIREKTORAT BUDIDAYA DAN PASCAPANEN...
DRAFT
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PASCAPANEN
TOMAT
DIREKTORAT BUDIDAYA DAN PASCAPANEN SAYURAN
DAN TANAMAN OBAT
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
2012
1
KATA PENGANTAR
Dalam rangka pengembangan komoditas tomat yang berdaya saing dan bermutu baik,
serta berorientasi pasar, maka penanganan pascapanen perlu menjadi prioritas. Salah
satu upaya yang dilakukan untuk memfasilitasi hal tersebut adalah dengan menyusun
Buku SOP (Standard Operasional Prosedur) Pascapanen Tomat.
Buku SOP pascapanen tomat ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pelaku
usaha/petani/petugas untuk melaksanakan pascapanen sehingga dapat meningkatkan
mutu hasil tomat dan mengurangi kehilangan hasil/kerusakan dan mempertahankan
umur simpan.
Buku ini disusun bersama-sama dengan para pakar dari Perguruan Tinggi (UNPAD), Balai
Penelitian Sayuran dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat, Instansi terkait
dan para petani tomat dan pelaku usaha yang menangani kegiatan pascapanen tomat.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku SOP Pascapanen tomat. Kami
menyadari Buku ini masih jauh dari sempurna, karena itu memerlukan saran dan
masukkan dari berbagai pihak dan para pembaca yang budiman semoga buku pedoman
ini akan banyak manfaatnya.
Jakarta, April 2012
Direktur Budidaya dan Pascapanen
Sayuran dan Tanaman Obat
Dr. Ir. Yul. H.Bahar
2
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab : Dr. Ir. Yul Harry Bahar
Tim Penyusun :
1. Prof. DR. Tino Mutiarawati
2. Dr. Ali Asgar
3. Dr. Nandang
4. Ir. Yanuardi .MM
5. Ir. Sussy Dwi Gustini
6. Pelaku Usaha Kabupaten Bogor dan Bandung
7. Petugas Dinas Pertanian Kabupaten Bogor dan Bandung
8. Petugas Dinas Pertanian Propinsi Jawa Barat
9. Fajar Anggraeni, SP
10. Mat Amin, AMd
Editor : Ir. Yanuardi, MM
Ir. Sussy Dwi Gustini
Fajar Anggraeni, SP
3
PENDAHULUAN
Buah tomat mudah didapatkan di Indonesia. Tomat (Licopersicum esculentum
Mill) dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masak sehari-hari, bahan baku industri
saus tomat, buah segar, buah kalengan, bahkan dapat sebagai bahan kosmetik
dan obat-obatan.
Tomat sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin dan
mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat juga
mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Kandungan lycopene yang
berperan sebagai provitamin A pada buah tomat sangat tinggi terlihat dari warna
merah/jingganya. Vitamin C dalam tomat bermanfaat sebagai antioksidan dan
antisclerosis. Dengan banyaknya kandungan gizi tadi, tomat berkhasiat untuk
mengobati beberapa penyakit seperti sariawan, Xerophtalmia (penyakit
kekurangan vitamin A), batu ginjal, asma, lever, encok, bisul, jantung dan wasir.
Untuk menjaga kualitas tomat, selain budidaya yang baik diperlukan
perlakuan pasca panen yang baik pula. Kualitas tomat (harus aman konsumsi)
terus berubah setelah pemanenan. Selama periode penyimpanan, dapat terjadi
overripe (lewat matang) secara cepat tergantung dari temperatur dan
kematangan saat panen. Buah yang lewat matang mengalami penurunan kualitas
dan pengurangan umur simpannya karena buah terlalu lunak.
Kualitas buah tomat segar dilihat dari penampilan/warna, kekerasan dan
rasanya. Mengingat buah tomat merupakan salah satu dari sekian banyak produk
yang mudah rusak, maka untuk memperpanjang umur simpan sebaiknya
menggabungkan teknologi pasca panen, dengan cara pengemasan dengan teknik
penyimpanan yang baik sehingga dapat menjaga penampilan fisik maupun
kandungan nutrisi di dalam buah tomat.
Kriteria buah tomat yang ideal untuk panen jarak jauh pada umumnya
berwarna hijau kemerahan (Comelat), sedangkan untuk pemasaran lokal lebih
mengandalkan kematangan fisiologis yaitu buah tomat berwarna pink - merah
muda.
4
Tujuan pemasaran tomat pada umumnya adalah pasar segar yaitu untuk
pemasaran konsumsi segar (Pasar induk, Supermarket), kemudian untuk pasar
ekspor.
Jenis tomat yang banyak diusahakan petani adalah varietas Intan, Ratna, Berlian,
Mutiara, Krisna ,Permata, Arthaloka dll.
Target standar tomat yang akan dicapai dalam kerangka penerapan
Standar Operasional Prosedur Pasca panen ini adalah :
Ukuran tomat sesuai permintaan pasar, bentuk sesuai deskripsi varietas, tomat
tidak cacat, tidak terkontaminasi benda lain maupun residu pestisida,
menghasilkan tomat yang bermutu, menekan tingkat kehilangan hasil≤ 10 %,
meningkatkan efisiensi agribisnis tomat.
REFERENSI
1. Prof. Tino Mutiarawati (Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran)
2. DR. Ali Asgar (BALITSA)
3. DR. Nandang Sunandar (BPTP Jabar)
4. Pengalaman petani tomat di desa Citapen, Gapoktan Rukun Tani (Ketua :
H.Misbah), Kecamatan Tapos - Bogor
5
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PASCAPANEN TOMAT
Standar Operasional Prosedur Nomor:
SOP T. I
Tanggal Dibuat ……………..
Penentuan Waktu (Kematangan) dan Penanganan panen
Revisi…….. Tanggal……..
Disahkan ……………..
I. PENENTUAN WAKTU (KEMATANGAN) DAN PENANGANAN PANEN
A. Pengertian - Penentuan waktu panen :
Penentuan waktu panen (kematangan) tomat dapat dilakukan secara visual
dengan melihat warna kulit buah, karena tingkat kemasakan buah tomat
berkorelasi positif dengan warnanya. Semakin masak buah tomat maka semakin
merah warnanya, sebaliknya semakin muda maka akan semakin hijau warnanya.
Untuk tujuan kepasar induk, Suplier supermarket dan ekspor panen dengan
kriteria: Comelat (hijau agak merah sedikit) sampai merah muda
- Penanganan panen :
Pilih buah tomat yang memenuhi kriteria panen.
Pemanenan dilakukan dengan atau tanpa tangkai & kelopak bunga yang masih
utuh (sesuai permintaan pasar) dengan cara dipetik dan dipilih secara hati-hati,
tangkai buah dipatahkan, buah dipetik dengan tangan (tanpa alat bantu), yaitu
dengan cara buah diputar atau diangkat kearah yang berlawanan dengan posisi
bengkok dari tangkainya) sambil memegang buah dengan telapak tangan.
Dilakukan saat cuaca cerah.
6
Standar Operasional Prosedur Nomor:
SOPT. I
Tanggal Dibuat ……………..
Penentuan Waktu (Kematangan) dan Penanganan panen
Revisi…….. Tanggal……..
Disahkan ……………..
B. Tujuan :
Untuk mendapatkan hasil panen tomat dengan kualitas yang baik dan tahan
simpan.
C. Standar Penentuan (kematangan)dan penanganan panen
1. Penentuan saat panen dilakukan dengan melihat warna buah.
2. Umur mulai panen tomat pada dasarnya ditentukan oleh varietas/kultivar, lokasi
penanaman dan pemeliharaan.
3. Tujuan pasar : bila tujuannya untuk pemasaran jarak jauh atau di ekspor
(dengan ciri pada ujung buah sudah muncul titik kuning kemerahan/orange),
yakni kira-kira 3 - 7 hari sebelum merah (kriteria 2). Untuk pemasaran jarak
dekat, buah tomat dapat dipanen sewaktu buah tomat berwarna pink – merah
muda (kriteria 3 dan 4). Sedangkan Untuk tujuan pengolahan (processing,
pengalengan), konsumsi buah segar ataupun bumbu dapur, dipanen setelah
masak fisiologis, ditandai dengan kulit buah yang berwarna merah (kriteria 1 dan
5). Memanen buah yang masih hijau kemerahan (Comelat), merupakan pilihan
yang baik untuk memperpanjang umur simpannya, karena nilai gizinya tidak
berbeda.
Keterangan :
Kriteria 1 : Warna buah tomat masih hijau
Kriteria 2 : Warna buah masih hijau kemerahan ( Comelat )
Kriteria 3: Warna buah tomat pink
Kriteria 4 : Warna buah tomat merah muda
Kriteria 5 : Warna buah tomat merah
D. Alat dan Bahan penentuan (kematangan) dan penanganan panen
1. Pengamatan visual (tidak membutuhkan alat bantu)
2. Data atau Informasi mengenai waktu panen/tingkat kematangan tomat dan
umur panen optimal tomat dan keunggulannya yang mempunyai ketahanan
daya simpan tinggi.
3. Alat tulis dan blangko isian untuk mencatat kegiatan.
7
Standar Operasional Prosedur Nomor:
SOPT. I
Tanggal Dibuat ……………..
Penentuan Waktu (Kematangan) dan Penanganan panen
Revisi…….. Tanggal……..
Disahkan ……………..
4. Penanganan panen : tenda panen/saung, Keranjang, ember panen, sarung
tangan.
E. Prosedur Kerja penentuan waktu (kematangan) dan penanganan panen:
1. Lakukan pengamatan secara visual terhadap warna buah tomat dan
disesuaikan dengan tujuan pasar.
2. Tetapkan waktu panen
3. Siapkan alat yang di butuhkan untuk pemanenan.
Lakukan pemetikan terhadap buah tomat yang sudah memenuhi kriteria panen.
Cara memetik buah tomat cukup dilakukan dengan di petik tanpa tangkai buah
(sesuai permintaan pasar) dengan cara dipilih dan dipetik secara hati-hati,
tangkai buah dipatahkan, buah dipetik dengan tangan (tanpa alat bantu), yaitu
dengan cara buah diputar atau diangkat kearah yang berlawanan dengan posisi
bengkok dari tangkainya) sambil memegang buah dengan telapak tangan.
Dilakukan saat cuaca cerah.
4. Buah tomat yang sudah di petik langsung dimasukkan ke dalam
keranjang/ember panen untuk dikumpulkan di tempat penampungan. Tempat
penampungan hasil panen tomat hendaknya dipersiapkan di tempat yang
teduh atau dapat dibuatkan tenda/saung di dalam kebun.
5. Catat sebagaimana format yang digunakan pada buku kerja (Tabel 1, lampiran)
F. Sasaran
Untuk mendapatkan hasil petikan tomat yang sesuai dengan kriteria panen dan
sesuai permintaan pasar dan aman bagi pekerja.
8
Standar Operasional Prosedur
Nomor: SOP T. II
TanggalDibuat ……………..
Perlakuan Segera Setelah Panen
Revisi……. Tanggal ……..
Disahkan ……………..
II. Perlakuan Segera Setelah Panen
A. Pengertian
“Perlakuan segera setelah panen” adalah tindakan – tindakan yang harus
dilakukan pada komoditas segera setelah panen. Pada tomat tindakan ini berupa
pengumpulan, pendinginan/precooling dengan cara disimpan di tempat teduh
atau ruang yang dingin, tidak ditumpuk terlalu tinggi untuk menurunkan panas
yang terbawa dari lapangan dan melakukan sortasi awal untuk memisahkan tomat
yang rusak/busuk karena disebabkan fisik, mekanis,cacat, hama /penyakit.
B. Tujuan
Perlakuan segera setelah panen untuk mengurangi kerusakan yang dapat terjadi
setelah panen, memperlambat pematangan dan mempertahankan kualitas serta
memperpanjang masa simpan.
9
C. Standar Perlakuan segera setelah panen:
1. Pengumpulan hasil panen tomat harus terlindung dari sinar matahari langsung
dan hujan, lokasi pengumpulan harus dekat dengan kebun.
2. Lakukan sortasi awal pada saat pengumpulan, dengan membuang tomat yang
kena hama/penyakit, tidak utuh, cacat dan memasukan tomat yang utuh dan
sehat dalam keranjang/peti yang bersih.
3. Isi keranjang/peti tidak boleh terlalu padat dengan tujuan untuk mengurangi
terjadinya tekanan.
D. Alat dan Bahan
1. Wadah tempat penampungan (keranjang/peti)
2. Kontainer, tenda panen/saung, sarung tangan, tempat sampah (karung), alas
plastik (terpal)
3. Lokasi tempat pengumpulan yang teduh/ternaungi dari sinar matahari dan
hujan serta bersih dari sampah.
4. Alat tulis dan blangko isian untuk mencatat kegiatan
Standar Operasional Prosedur
Nomor: SOP T. II
TanggalDibuat ……………..
Perlakuan Segera Setelah Panen
Revisi……. Tanggal ……..
Disahkan ……………..
10
E. Prosedur Kerja Perlakuan segera setelah panen
1. Siapkan saung panen tempat yang ternaungi dari sinar matahari, sirkulasi
udara yang baik.
2. Lakukan sortasi awal segera dengan membuang tomat yang kena
hama/penyakit, tidak utuh, cacat dan memasukan tomat yang utuh dan
sehat dalam keranjang/peti yang bersih.
3. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan pada buku kerja
(Tabel 2, lampiran)
F. Sasaran
Pengumpulan hasil tomat yang siap pasar untuk diangkut ke
gudang/packinghouse.
Standar Operasional Prosedur
Nomor: SOP T. II
TanggalDibuat ……………..
Perlakuan Segera Setelah Panen
Revisi……. Tanggal ……..
Disahkan ……………..
11
Standar Operasional Prosedur
Nomor: SOP T. III
Tanggal Dibuat ……………..
Trimming dan Cleaning Revisi ……. Tanggal ………
Disahkan ……………..
A. Pengertian
Trimming adalah mengambil/membuang bagian yang tidak terpakai seperti
tangkai beserta daun kering yang menempel (bila tidak dibutuhkan).
Cleaning adalah membersihkan buah dari kotoran, debu, tanah maupun
pestisida yang menempel pada buah.
B. Standard Trimming dan Cleaning
Tomat bersih dan tidak bertangkai sesuai dengan permintaan pasar
C. Bahan dan Alat
1. Lap (bahannya halus dan mudah dibersihkan)
2. Sarung tangan
3. Wadah bersih
4. Tempat sampah
D. Prosedur Kerja
1. Pilih/ambil buah yang tidak ada tangkainya.
2. Lakukan pengelapan buah yang kotor dengan menggunakan lap bersih agar
buah bersih dari kotoran, debu, tanah maupun pestisida yang menempel.
E. Sasaran
Mendapatkan buah tomat yang bersih dan sesuai permintaan pasar
12
Standar Operasional Prosedur
Nomor: SOP T. III
Tanggal Dibuat ……………..
Sortasi danGrading Revisi ……. Tanggal ………
Disahkan ……………..
III. Sortasi danGrading
A. Pengertian
Kegiatan sortasi merupakan tindakan memisahkan buah yang layak pasar dan
yang tidak layak pasar (rusak), dilakukan untuk mendapatkan mutu yang baik.
Produk yang baik adalah produk yang bebas dari cacat atau kerusakan fisik
akibat kegiatan panen maupun serangan hama penyakit. Produk yang rusak
adalah produk rusak fisik akibat panen maupun kena serangan hama penyakit,
cacat, ukuran terlalu kecil. Setelah dilakukan pemisahan, dilakukan proses
pengkelasan (grading) sesuai dengan standar mutu yang diinginkan pasar/
buyer (ekspor) atau kesepakatan lainnya sesuai pasar yang dituju.
Grading adalah pengkelasan/penggolongan buah tomat berdasarkan kriteria
kualitas buah.
B. Tujuan
Untuk mendapatkan mutu yang baik dengan cara memilah-milah antara produk
tomat yang baik dengan yang rusak dan sekaligus melakukan proses
pengkelasan (grading) berdasarkan kualitas tomat yang baik dengan yang tidak
baik, buah tomat yang seragam dalam ukuran sesuai dengan mutu Standar
tomat yang diinginkan pasar, buyer (ekspor) atau kesepakatan lainnya.
C. Standard Grading
Pengkelasan buah tomat berdasarkan kualitas sesuai kebutuhan pasar lokal,
buyer (ekspor) atau berdasarkan kesepakatan. (AB 8-10 buah, B........ ???
D. Bahan dan Alat
1. Kontainer box, wadah, lap/alat lainnya
2. Tempat sampah untuk membuang tomat yang tidak layak pasar
(rusak/busuk).
3. Sarung tangan plastik untuk dipakai.
4. Alat tulis dan blangko isian untuk mencatat kegiatan
13
Standar Operasional Prosedur
Nomor: SOP T. III
Tanggal Dibuat ……………..
Sortasi danGrading Revisi ……. Tanggal ………
Disahkan ……………..
D. Prosedur Kerja Sortasi dan Grading
1. Lakukan persiapan untuk keperluan pasar lokal, cukup memisahkan antara
tomat kualitas A (6 - 8 buah/kg) : utuh, bersih, sehat dengan bentuk normal
tanpa cacat (mekanis atau kena hama penyakit) dan Kualitas B (9 – 12
buah/kg) : dengan sedikit penyimpangan bentuk. Kualitas C (13 - 15
buah/kg) ukuran kecil sedikit penyimpangan bentuk.
2. Lakukan pengkelasan/grading tomat berdasarkan standard yang digunakan.
3. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan pada buku kerja
(Tabel 3)
F. Sasaran
Untuk mendapatkan tomat dengan tahapan mutu sesuai standar kualitas.
14
Standar Operasional Prosedur
Nomor: SOP T. IV
Tanggal Dibuat ……………..
Pengemasan Revisi ……… Tanggal ………..
Disahkan ……………..
IV. PENGEMASAN
A. Pengertian
Pengemasan adalah proses perlindungan komoditas tomat dari gangguan faktor
luar yang dapat mempertahankan kualitas dan masa simpan, memudahkan
penanganan dan meningkatkan nilai jual produk.
B.Tujuan
Untuk melindungi komoditas tomat dari kerusakan mekanis, menciptakan daya
tarik bagi konsumen dan memberikan nilai jual produk tomat tersebut dan
memperpanjang umur simpan.
C. Standar Pengemasan
1. Bahan kemasan yang digunakan untuk buah tomat harus dapat melindungi
dari pengaruh luar dan kerusakan fisik serta mempertahankan mutu buah
tomat.
2. Bahan kemasan terbuat dari bahan yang aman dan tidak merusak buah tomat.
Kemasan yang umum digunakan :
Kemasan besar : keranjang plastik, kardus, peti kayu,
Kemasan kecil : kantung plastik, wrapping plastik, dus, tray dll.
3. Kemasan sebaiknya dilengkapi dengan label (keterangan : produk, asal, berat,
kualitas)
D. Alat danBahan : menyesuaikan
1. Keranjang plastik
2. Kantung plastik
3. Kardus
4. Tray
5. Wrapping plastic
15
Standar Operasional Prosedur
Nomor: SOP T. IV
Tanggal Dibuat ……………..
Pengemasan Revisi ……… Tanggal ………..
Disahkan ……………..
6. Peti kayu
7. Label (ket. produk, asal, berat, kualitas)
8. Alat wrapping
9. Timbangan
10. Tali/plester
11. Paku, palu, plat dan kelengkapannya untuk menutup peti
11. Alat tulis/ blangko isian untuk mencatat kegiatan
E. Prosedur Kerja Pelaksanaan :
1. Lakukan pengemasan tomat dengan menggunakan wadah dengan kapasitas
disesuaikan dengan tujuan pasar.
2. Cara pengepakan buah tomat untuk pasar lokal dimasukkan dalam kotak kayu
yang diberi alas kertas buram. Buah dimasukkan dalam peti, disusun agar
merata sampai penuh. Lalu lapisan buah tomat tersebut ditutup dengan kertas
buram. Kemudian peti ditutup dengan papan kayu dan dikuatkan dengan paku
serta plat plastik (striping band).
3. Untuk kemasan kecil, jenis kemasan, ukuran dan jumlah buah per kemasan
disesuaikan dengan permintaan pasar
4. Lakukan pengemasan tomat untuk pemasaran luar daerah dengan
menggunakan peti kayu.
5. Lakukan persiapan untuk pemasaran pasar swalayan dapat dikemas dengan
kardus dengan berat 10 kg.
16
Standar Operasional Prosedur
Nomor: SOP T. IV
Tanggal Dibuat ……………..
Pengemasan Revisi ……… Tanggal ………..
Disahkan ……………..
6. Lakukan pengemasan tomat untuk ekspor dengan kemasan kardus khusus dari
eksportir lengkap dengan nama dagang dan tanggal panen. Kardus diberi
lubang kecil dengan ukuran kardus untuk kapasitas 10 kg.
7. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan pada buku kerja
(Tabel 4)
F. Sasaran
Untuk mendapatkan tomat dengan kemasan sesuai dengan kebutuhan dan
mengurangi kerusakan fisik saat pengangkutan.
17
Standar Operasional Prosedur
Nomor: SOP T. V
Tanggal Dibuat ……………..
Penyimpanan Revisi ……. Tanggal ………
Disahkan ……………..
V. PENYIMPANAN
A. Pengertian
Penyimpanan produk akhir dilakukan untuk mempertahankan daya simpan
produk/buah tomat sehingga terhindar dari kerusakan, dapat mengendalikan
transpirasi, respirasi dan dapat mempertahankan kesegarannya. Penyimpanan
dilakukan di ruangan yang berudara sejuk dan kering. Penyimpanan biasanya
dilakukan untuk pengumpulan dalam rangka memenuhi kuota pasar eksport.
B. Tujuan
Mempertahankan masa simpan tomat serta kualitas buah tomat, menampung
produk tomat yang melimpah dan membantu dalam pengaturan pemasaran serta
meningkatkan keuntungan finansial bagi produsen.
C. Standar Penyimpanan (pasar khusus)
1. Mengendalikan laju transpirasi dan respirasi.
2. Mempertahankan/memperpanjang daya simpan tomat.
3. Mempertahankan kesegaran tomat.
4. Temperatur penyimpanan untuk pasar ekspor dilakukan pada suhu 7 - 10º C.
D. Alat dan Bahan
1. Ruang penyimpanan tomat berpendingin (cold storage).
2. Thermometer untuk mengatur suhu /temperatur
3. Keranjang plastik/ dus.
4. Alat tulis dan blangko isian untuk mencatat kegiatan
18
Standar Operasional Prosedur Nomor:
SOP T. V
Tanggal Dibuat ……………..
Penyimpanan Revisi …….
Tanggal ……… Disahkan ……………..
E. Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan ruang penyimpanan tomat yang bersih, aman dari gangguan hama
penyakit.
2. Atur suhu ruang penyimpanan 7 - 10º C.
3. Gunakan keranjang bersih untuk menghindari kontaminasi silang.
4. Untuk pengiriman jarak jauh yang menggunakan mobil box berpendingin dan
membutuhkan waktu simpan lama, tomat harus mencapai suhu 10º C agar
dapat bertahan untuk beberapa hari.
5. Lakukan pengiriman segera.
6. Pilih peti kayu yang ringan, kuat, permukaannya halus. Apabila permukaan
bagian dalam peti kayu kasar, sebaiknya dilapisi dengan kertas buram agar
buah tomat tidak mudah luka.
7. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan (Tabel 5)
F. Sasaran
Untuk mempertahankan kesegaran tomat.
19
Standar Operasional Prosedur
Nomor: SOP T. VI
Tanggal Dibuat ……………..
Pengangkutan Revisi …….. Tanggal ……….
Disahkan ……………..
VI. PENGANGKUTAN
A. Definis i
Pengangkutan produk sayuran khususnya tomat merupakan kegiatan untuk
memindahkan produk tersebut dari suatu tempat ke tempat lain dengan
mempertahankan mutu produk. Mulai dari produsen sampai ke konsumen akhir.
B. Tujuan
Untuk distribusi produk agar sampai di konsumen akhir dengan kualitas yang baik.
Perlu diperhatikan sifat/ karakteristik produk yang diangkut, lamanya perjalanan,
alat sarana pengangkutan yang digunakan.
C. Standar Pengangkutan
1. Sarana atau alat angkutan yang digunakan harus bersih, dan aman dari
kerusakan fisik maupun fisiologis. Sarana angkutan yang tidak berpendingin
harus dilengkapi atap atau pelindung berfentilasi.
2. Tomat dalam kemasan diletakan secara teratur di dalam sarana angkutan
dengan mempertimbangkan ketinggian tumpukan kemasan.
3. Untuk pengangkutan dengan mobil box berpendingin perlu di jaga suhu dan
kelembaban sesuai dengan persyaratan penyimpanan tomat.
4. Lakukan pencatatan produk tomat yang diangkut yaitu jenis sayuran, jumlah
dan tujuan pengiriman.
20
Standar Operasional Prosedur
Nomor: SOP T . VI
Tanggal Dibuat ……………..
Pengangkutan Revisi …….. Tanggal ……….
Disahkan ……………..
D. Alat dan Bahan
1. Alat pengangkutan dengan persyaratan : harus bersih, mudah dibersihkan
2. Sarana pengangkutan berpendingin/tidak berpendingin.
3. Alat tulis dan blangko isian untuk mencatat kegiatan
E. Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan alat atau sarana angkutan yang akan digunakan.
2. Gunakan sarana angkutan yang berpendingin, apabila tidak berpendingin
harus dilengkapi atap/pentup yang mempunyai fentilasi yang cukup.
3. Jaga kondisi udara (suhu dan kelembaban) dalam alat pengangkut.
4. Lakukan penataan kemasan tomat dalam pengangkutan dengan teratur
untuk menghindari benturan, gesekan dan tekanan serta tidak boleh jatuh
atau bergeser. Jangan melebihi kapasitas angkut dan mempertimbangkan
ketinggian tumpukan kemasan.
5. Lakukan pencatatan sebagaimana format yang digunakan pada buku kerja
(Tabel 6)
F. Sasaran
Mengangkut tomat disesuaikan dengan alat transportasi yang digunakan sehingga
sampai ke konsumen dengan kondisi baik.
21
BUKU KERJA
Tabel. 1 Form Catatan Kegiatan Penentuan Waktu PanenTomat
NamaPetani : Varietas Tomat : Luas Tanam : Alamat Lahan : Desa.................... Kecamatan...........................Kab...............
No Tanggal
Waktu Panen* LuasPanen
(Ha)
Produksi
(Kg) Petugas
Keterangan : * Pagi 07.00 – 10.00 Siang ≥ 10.00 – 14.00 Sore ≥ 14.00 – 18.00
22
Tabel. 2 Form Kegiatan perlakuan segera setelah panen Tomat
Nama Petani :............. Alamat Lahan :..............
No
Hasil Perlakuan segera setelah panen
Hasil akhir
Pengumpulan Pendinginan Sortasi Treatment
Tabel. 3 Form Catatan Kegiatan Grading Tomat
NamaPetani :............. AlamatLahan :.............
No Standar Super (kg) Kelas 1(kg) Kelas 2 (kg) Kesepakatan
(kg)
1 2 3
....... .......
Total
23
Tabel. 4 Form Catatan Pengemasan Tomat
NamaPetani : ………………….. Alamat Lahan : …………………..
Tanggal Bahan kemasan Ukuran dan berat
kemasan (kg) Tujuan pasar Petugas
Tabel 5. Form Catatan Kegiatan Penyimpanan Tomat
NamaPetani : ………………….. AlamatLahan : …………………..
Tanggal Ruang
Penyimpanan Tujuan
Pemasaran Cara Penyimpanan Petugas
24
Tabel 6. Form Pengangkutan Tomat
Nama Petani : ………………….. Alamat Lahan : …………………..
Tanggal Tujuan
Pengiriman Jenis alat angkut
Jumlah Pengiriman
(Ton)
Lama Perjalanan
Petugas