Dibalik Kamar Otopsi

52
DI BALIK KAMAR OTOPSI Residen Pembimbing : dr. Theza Pellondo’u Dosen Pembimbing: Dr. Gatot suharto, SH, Msi Med, SpF

description

mguy

Transcript of Dibalik Kamar Otopsi

Slide 1

DI BALIK KAMAR OTOPSIResiden Pembimbing : dr. Theza Pellondou

Dosen Pembimbing:Dr. Gatot suharto, SH, Msi Med, SpFDEFINISIautoopsisPemeriksaan Tubuh MayatJenis otopsiDasar hukumPeraturan pemerintahPp no.18 tahun 1981Tentang bedah mayat klinis dan bedah mayat anatomis serta transplantasi alat atau jaringan tubuh manusia

kuhapPasal 179Pasal 133Pasal 184Pasal 186Pasal 132Pasal 1876Kewajiban memberi keterangan kepada penyidik Melakukan otopsi untuk memberikan keterangan tersebut

Kewajiban otopsi

Pasal 133 ayat 1 KUHAPPasal 179 ayat 1 KUHAPPeralatandanTempat OTOPSIKamar otopsiMeja otopsiPeralatan otopsiPeralatan tambahan Pemeriksaan tambahanPeralatan tulis menulis dan fotogafi

ALAT-ALAT OTOPSI

MEJA OTOPSITempat OtopsiRumah SakitTempat gali kubur

Gali kubur1 . Penggalian / pembongkaran kuburan untuk kepentingan peradilan (forensik)

2 Penggalian kuburan non forensik / bukan untuk pengadilan

Penggalian / pembongkaran kuburan untuk kepentingan peradilan (forensik)Surat persetujuan dari keluarga yang meninggalSurat pernyataan dari keluarga, juru kubur , petugas pemerintah setempat / saksi-saksi lainSurat penyitaan dari kuburan yang akan digali sebagai barang bukti yang dikuasai oleh penyidik (kepolisian)Surat permintaan visum et repertum kepada dokter pemerintah , dokter polri / dokter setempatBerita acaraBerita acara pemakaman kembali Berita acara penyerahan kembali kuburan kepada keluargaPeralatan dan sarana

Penggalian kuburan non forensik / bukan untuk pengadilan

untuk keperluan-keperluan kota , pembangunan gedung-gedungKadang-kadang atas kemauan keluarga sendiri untuk memindahkan kuburan seseorang ke kuburan lain atau ke kota lain.

TEKNIK PEMERIKSAAN OTOPSI1. Teknik otopsi Rokitansky (in situ dissection)2. Tekhnik Otopsi Virchow3. Tekhnik Otopsi Lettule (en masse dissection)4. Tekhnik Otopsi Ghon (en block dissectio n)Teknik Otopsi RokintanskyDikenal juga dengan metode mengiris organ secara in situ.Organ diperiksa secara langsung dan untuk diteliti. Digunakan pada keadaan yang membutuhkan waktu cepat dan informasi sekilas.Contoh: Pada kasus penyakit menular.Teknik otopsi VirchowMengeluarkan organ satu per satu untuk diperiksa.Hubungan anatomik antar organ dalam satu sistem tidak dipertahankan.Tidak dianjurkan untuk otopsi Forensik dalam kasus penembakan dan penusukan.Teknik otopsi LettuleSering disebut dengan en masse dissection.Hubungan antar organ tetap dipertahankan setelah seluruh organ dikeluarkan dari tubuh.Teknik ini harus dilakukan dengan tenaga pembantu karena panjangnya kumpulan organ yang dikeluarkan.Teknik otopsi GhonDikenal dengan en block dissection.Organ dibagi menjadi tiga kumpulan yang terdiri dari 4 block, yaitu:-Block Thorax-Block Intestinal-Block Coeliac-Block urogenitalHubungan antar organ dipertahankan.Pemeriksaan Hasil Otopsi

Di Balik Kamar OtopsiPada dasarnya pemeriksaan jaringan merupakan hal yang cukup penting dalam bidang ilmu kedokteran forensic. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan tambahan dalam melengkapi visum et repertum yang berguna dalam penyelidikan kasus pidana.

Pemeriksaan JaringanTidak semua institusi di Indonesia memiliki laboratorium khusus untuk memeriksa jarigan forensik, oleh karena itu jaringan terkadang harus di kirim atau dirujuk ke laboratorium yang lebih lengkap.Pemeriksaan Mikroskopis JaringanProses pengambilan jaringan Pembungkusan atau packing jaringan Pengiriman jaringan harus dperhatikan dengan baik agar mendapatkan hasil yang diinginkan.

Hal-Hal yang penting diperhatikan:Cara Pengambilan Bahan- potong jaringan segar yg dicurigai uk. 3x2x0,5cm- Perlu diperhatikan : jangan ditekan, hindari kena airCara Pengawetan- Sediakan wadah dan masukkan jaringan- usahakan jaringan jangan menekuk- Tambahkan larutan Formalin 10% sampai jaringan terendam-Wadah tutup rapat.- Formalin 10% dibuat dari campuran 1 bagian commercial formalin + 3 bagian volume airCara Pengiriman- Masukkan wadah/stoples tadi pada kardus sedemikian rupa- ikat dgn tali bersambung, beri label dan lengkapi surat-surat

Fungsi pemeriksaan rambutPerkiraan waktu saat kematianSebab KematianJenis KejahatanIdentitas KorbanIdentitas PelakuBenda atau senjata yang digunakanHal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan rambutKeaslian rambutRambut hewan atau manusiaidentifikasiPemeriksaan otakPerubahan warnaPerdarahanMikroskopik JantungAutopsy jantungmikroskopis

Perubahan warnaPerdarahanMikroskopikAutopsy jantungmikroskopisPemeriksaan paruTest apung paruHistopatologiDiatom

Pemeriksaan cairan TubuhCairan vitreusCairan LCSAnalisa mani dan spermaCairan LambungCairan VitreusPemeriksaan Tekanan Bola mataTekanan Normal : 14 g 25 gSirkulasi Berhenti : < 12 g30 menit setelah kematian : 3 g2 jam setelah kematiam : 0 gPemerikaan biokimia potasiumSesudah kematian :

Potasium( intreseluler )Membran sel PermeableCorpus VitreusKadar Potasium bermaknaCairan LCS

Mani dan SpermaMenetukan Adanya SpermaPewarnaan---> pewarnaan Baeechi (bercak pada pakaian)Tanpa Pewarnaan---> Cairan Vagina2. Menentukan Adanya Semen Metode kertas whatmanMetode Florence Cairan VaginaMetode BarberioMenentukan Golongan DaarahTest sistem ABO (serologi) ----> Cairan vagina berisi mani dan darah Cairan Isi LambungBanyak Ahli pathologi memperdebatkan penggunaan isi lambung sebagai pengukuran saat mati dan menghubungkannya dengan saat makan terakhir sebelum terjadi kematianFisiologis :makanan ringan meninggalkan lambung dalam 1,5 jam sampai 2 jam sesudah makan, makanan yang jumlahnya sedang membutuhkan waktu 3 sampai 4 jam untuk meninggalkan lambung

Pemeriksaan Laboratorium Forensik Darahbertujuan untuk membantu identifikasi pemilik darah tersebut

Kita harus dapat memastikan apakah bercak berwarna merah itu darah. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemeriksaan guna menentukan:

a.Bercak tersebut benar darahb.Darah dari manusia atau hewanc.Golongan darahnya, bila darah tersebut benar dari manusia39

PersiapanPemeriksaan Penyaringan (presumptive test)Pemeriksaan Meyakinkan / Test Konfirmasi PadaDarah

Penentuan golongan darahUntuk menjawab pertanyaan pertanyaan diatas, harus dilakukan pemeriksaan laboratorium sebagai berikut :a.Persiapanb.Pemeriksaan Penyaringan (presumptive test) menentukan bercak tersebut darah atau bukan

Reaksi Benzidine (Test Adler)Reaksi Phenolphtalein (Kastle Meyer Test)

Prinsip pemeriksaan penyaringan :Reagen->perubahan warna (teroksidasi)

41c.Pemeriksaan Meyakinkan / Test Konfirmasi PadaDarah1.Cara Kimiawia.Test Teichman (Tes kristal haemin)b.Test Takayama ( Tes kristal B Hemokromogen)c. Pemeriksaan Wagenaar2. Cara Serologika.Test Presipitin Cincinb.Reaksi presipitasi dalam agar.3. Pemeriksaan Mikroskopik

42

Penentuan Golongan Darah

Hasil :

Pembacaan hasil dilakukan secara makroskopik. Bila terjadi aglutinasi berarti darah mengandung antigen yang sesuai dengan antigen sel indikator.Secara umum sampel yang harus diambil adalah :

Lambung dengan isinya.Seluruh usus dengan isinya dengan membuat sekat dengan ikatan-ikatan pada usus setiap jarak sekitar 60cm.Darah yang berasal dari sentral (jantung), dan yang berasal dari perifer (v.jugularis, a. femoralis dan sebagainya) Hati sebagai tempat detoksifikasi, tidak boleh dilupakan, hati yang diambil sebanyak 500gram.Ginjal, diambil keduanya, Otak diambil 500 gram, Urin diambil seluruhnya Empedu

Pemeriksaan Toksikologi

Pemeriksaan Toksikologi

PEMBUATAN VISUM ET REPERTUMDibalik Kamar Otopsi46Apa itu Visum et Repertum?Laporan tertulis dari dokter (ahli) yang dibuat berdasarkan sumpah, mengenai apa yang dilihat dan ditemukan atas bukti hidup, mayat atau fisik ataupun barang bukti lain,kemudian dilakukan pemeriksaan menurut pengetahuan yang sebaik-baiknya . Visum et RepertumStbl Tahun 1937 No. 350Surat Keputusan Menteri Kehakiman No.M04/UM/01.06 tahun 1983 pasal 10 Pasal 184 KUHPPasal 133 KUHAPPasal 134 KUHAPPasal 135 KUHAPPermintaan OTOPSIFormat Visum et RepertumVISUMETREPERTUM1. Pro Justitia2. Pendahuluan3. Pemberitaan4. Kesimpulan5. PenutupKESIMPULANPemeriksaan otopsi sebaiknya dilakukan secara seksama dengan pendekatan multidisiplin supaya membantu kasus dalam peradilan.TERIMA KASIH52