Desulfurisasi-SO2

3
Nama : Abdussalam Topandi NIM : 121424001 Kelas : 3A-TKPB Mata Kuliah : PLPG Dosen : Ir. Mukhtar Ghozali, M.T. Proses Desulfurisasi SO 2 dengan H 2 S Kandungan sulfur dalam flue gas hasil pembakaran batu bara atau kegiatan pembakaran, dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, dilakukan penanganan pencemaran, salah satunya dengan desulfurisasi SO 2 dengan H 2 S. Emisi gas SO 2 ini akan dikonversi menjadi produk SO 2 padat, misalnya gypsum, dan sebagainya, tergantung pada reaktan yang digunakan. Hal yang pertama dilakukan adalah pemisahan gas SO 2 dari gas-gas pengotor lainnya, yaitu CO 2 . Pemisahan dilakukan dengan mengambil gas CO 2 dengan menggunakan larutan NaOH yang dilarutkan dalam air, melalui proses absorbsi. Pada proses absorbsi ini, larutan NaOH disemprotkan (spray) dari atas kolom, sementara CO 2 dialirkan dari bagian bawah agar terjadi kontak antara NaOH gas CO 2 tersebut. Proses absorsi gas CO 2 dengan menggunakan larutan NaOH merupakan aplikasi proses absorpsi fisika dimana gas tersebut akan terserap oleh NaOH yang akan berdifusi kedalam air yang ada dalam NaOH tanpa adaya reaksi kimia. Reaksi yang terjadi adalah:

description

hhh

Transcript of Desulfurisasi-SO2

Nama: Abdussalam TopandiNIM: 121424001Kelas: 3A-TKPBMata Kuliah: PLPGDosen: Ir. Mukhtar Ghozali, M.T.

Proses Desulfurisasi SO2 dengan H2S

Kandungan sulfur dalam flue gas hasil pembakaran batu bara atau kegiatan pembakaran, dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, dilakukan penanganan pencemaran, salah satunya dengan desulfurisasi SO2 dengan H2S. Emisi gas SO2 ini akan dikonversi menjadi produk SO2 padat, misalnya gypsum, dan sebagainya, tergantung pada reaktan yang digunakan.Hal yang pertama dilakukan adalah pemisahan gas SO2 dari gas-gas pengotor lainnya, yaitu CO2. Pemisahan dilakukan dengan mengambil gas CO2 dengan menggunakan larutan NaOH yang dilarutkan dalam air, melalui proses absorbsi. Pada proses absorbsi ini, larutan NaOH disemprotkan (spray) dari atas kolom, sementara CO2 dialirkan dari bagian bawah agar terjadi kontak antara NaOH gas CO2 tersebut. Proses absorsi gas CO2 dengan menggunakan larutan NaOH merupakan aplikasi proses absorpsi fisika dimana gas tersebut akan terserap oleh NaOH yang akan berdifusi kedalam air yang ada dalam NaOH tanpa adaya reaksi kimia. Reaksi yang terjadi adalah:CO2 (g) + H2O (l) H2CO3 (aq) H+ (aq) + HCO3- (aq) . . . (1)Selain H2CO3, diperoleh gas SO2 bersih yang telah terpisah dari pengotor CO2. Proses absorbsi ini masih meninggalkan sedikit sisa CO2. Larutan NaOH dapat digunakan kembali dalam proses absorbsi hingga seluruh larutan NaOH sudah jenuh untuk mengabsorbsi CO2.Kemudian dilakukan proses absorpsi untuk memperoleh gas SO2 yang dapat dimanfaatkan kembali dan diperoleh SO2 dalam bentuk cair juga gas-gas yang akan dibuang ke atmosfer.Kemudian SO2 dipanaskan untuk memperoleh gasnya kembali untuk diproses lebih lanjut. Dalam proses ini dilakukan pencampuran juga dengan H2S dan CO2 yang dapat berasal dari pemisahan yang tidak sempurna pada proses absorpsi. Reaksi utama yang digunakan (proses claus):2 H2S(g) + 3 O2(g) 2 SO2(g) + 2H2O(l) Ho = - 247,89KJ4 H2S(g) + 2SO2(g) S6(g) + 4H2O(l) Ho = - 42,24 KJ

Penambahan air yang berasal dari generator dilakukan dalam proses pencampuran dan pemanasan sehingga diperoleh sulfur slurry yang nantinya dapat diproses pada tahap berikutnya. Dalam mixer, terdapat gas S6 yang akan dibuang agar tidak adanya pengotor dalam proses selanjutnya. Kemudian dilakukan proses flotasi terhadap sulfur slurry. Dalam proses tersebut, terjadi pemisahan partikel dari suatu cairan/larutan berdasarkan perbedaan sifat permukaan dari zat yang akan dipisahkan, dimana zat yang bersifathidrofiliktetap berada fasa air, sedangkan zat yang bersifathidrofobikakan terikat pada gelembung udara dan akan terbawa ke permukaan larutan dan membentuk buih, sehingga dapat dipisahkan dari cairan tersebut.Cairan yang ada dibawah akan dialiri ke absorber ke 2 untuk proses pengambilan gas SO2. Sedangkan sulfur slurry akan diolah pada proses selanjutnya.Sulfur slurry yang telah terpisah dari cairan akan dimasukkan kedalam decanter. Proses yang terjadi dalam decanter adalah proses pemisahan berdasarkan berat jenis dengan menggunakan prinsip sentrifugal, bisa antara fase liquid-liquid atau fase liquid-solid. Dalam decanter, dilakukan pemutaran dengan kecepatan tertentu yang menciptakan gaya sentrifugal pada cairan atau suspensi. Partikel dengan massa jenis lebih besar (molten sulphur) akan terdesak ke arah dinding. Sedangkan air yang memiliki massa jenis lebih kecil dikeluarkan dari pusat decanter. Molten sulphur akan masuk ke tahap berikutnya, yaitu pengurangan kadar air sehingga diperoleh sulphur padat dengan kadar air yang lebih sedikit.