DESTY
description
Transcript of DESTY
PAPER
DAUN KATUK
Diajukan sebagai salah satu syarat ujian akhir semester mata kuliah Ilmu Sosial Dasar, yang
dibimbing oleh Bapak Memed Sena Setiawan, S.Kep, M.Pd
DisusunOleh :
DESTI KOMALA SARI
NIM 4201.0112.A.075
JURUSAN S1 KEPERAWATAN
KAMPUS 2 RS CIREMAI
2012/2013
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah swt, atas segala limpahan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan paper yang berjudul: “Khasiat Daun Katuk”
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan paper ini berkat bantuan dan bimbingan Bapak
Memed Sena Setiawan, S.Kep, M.Pd selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar dan tidak lepas dari
bantuan teman-teman dan pihak lain, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan paper ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan paper ini masih jauh dari sempurna baik
materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan tepat waktu, oleh
karenanya penulis dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul untuk penyempurnaan
paper ini.
Akhir kata penulis berharap semoga paper ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Cirebon, 04 Juli 2013
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul...............................................................................................
Kata Pengantar...............................................................................................
BAB 1 :Pendahuluan
1.1. Latar Belakang..................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................
1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan..........................................................
1.4. Metode Pengumpulan Data…………...............................................
1.5. Sistematis Penulisan…………..........................................................
BAB 2 : Pembahasan ….………...................................................................
2.1. Pengertian.........................................................................................
2.2. Manfaat dan Khasiat daun Katuk......................................................
2.3. Efek Samping Pemakain Daun Katuk...............................................
BAB 3 :Penutup ………….............…………...............................................
3.1...............................................Kesimpulan ………….............………
3.2 Saran ………….............…………...................................................
DaftarPustaka………….............……………................................................
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Alam ini dihuni oleh beraneka ragam mahluk hidup,salah satunya adalah tumbuhan.
Berbagai jenis tumbuhan banyak ditemukan disekitar kita. Ilmu tumbuhan pada waktu
sekarang telah mengalami kemajuan yang demikian pesat,hingga bidang-bidang pengetahuan
yang semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu tumbuhan saja, sekarang ini telah
menjadi ilmu yang berdiri sendiri.
Katuk (Sauropus androgynus) merupakan tumbuhan sayuran yang banyak terdapat di
Asia Tenggara. Tumbuhan ini dalam beberapa bahasa dikenali sebagai mani cai ( 马尼菜 ;
bahasa Tionghoa) , cekur manis (bahasa Melayu) dan rau ngót (bahasa Vietnam). Daun katuk
merupakan sayuran minor yang dikenal memiliki khasiat memperlancar aliran air susu ibu
(ASI).
Daun Katuk adalah jawaban yang sering anda dengar dari orang-orang tua ketika anda
bertanya tentang bagaimana menghadapi masalah ASI yang tidak lancar. Faktanya, asam
seskuiterna yang terdapat didalamnya memang manjur untuk melancarkan ASI. Gizi yang
terkandung di dalamnya, seperti karbohidrat, kalori, zat besi, vitamin B1, A, dan C, klorofil,
sampai protein, bahkan diklaim lebih tinggi dari daun singkong maupun daun pepaya. Yang
menguatkan fungsi daun katuk sebagai pelancar ASI juga karena kandungan lemaknya, selain
tanin, mineral, saponin falvonoid, serta alkaloid papaverin. Anda bisa mengolahnya menjadi
sajian yang nikmat sebagai sayur bening yang dikombinasikan dengan labu dan tambahan
bawang merah, gula, serta garam. Menjadikan daun katuk menjadi lalapan juga tidak salah.
Cocolkan saja kedalam sambal terasi buatan anda untuk melengkapi makan siang yang lezat
dan sekaligus sehat. Jika anda sudah terbiasa menikmati daun katuk sejak sebelum hamil,
anda tidak akan menemukan masalah dengan produksi ASI ketika menyusui.
4
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang akan bahas penulis dalam paper ini
adalah:
1. Apa pemgertian daun katuk?
2. Apa khasiat dan manfaat daun katuk?
3. Apa efek dari penggunaan daun katuk?
5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam paper ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian daun katuk
2. Untuk mengetahui khasiat dan manfaat daun katuk
3. Untuk mengetahui efek dari pemakaian daun katuk
Melalui paper ini, manfaat penulisan yang dapat diambil dari paper ini antara lain agar
dapat memberi masukan dan ilmu pengetahuan khususnya mengenai daun katuk.
6
1.4 MetodePengumpulan Data
Data penulisan paper ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan. Metode studi
kepustakaan, yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang popok kain untuk
bayi. Selain itu, penulis juga memperoleh data dari internet.
7
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Karya tulis ini disusun dengan urutan sebagai berikut:
Halaman Judul
Pada bagian ini terdapat judul paper yang dibuat, tujuan pembuatan paper, nama
penulis, logo, jurusan dan instansi penulis.
Kata Pengantar
Pada bagian ini terdapat ucapan terima kasih penulis kepada dosen pembimbing dan
teman-teman yang telah membantu penulis dalam penyusunan paper.
Daftar Isi
Pada bagian ini berisi bagian-bagian yang ada pada paper.
Bab 1 Pendahuluan
Pada bagian ini dijelaskan latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan, metode
pengumpulan data, dan sistematika penulisan.
Bab 2 Pembahasan
Pada bagian ini dikemukakan pembahasan masalah yang bersumber dari data yang
diperoleh.
Bab 3 Penutup
Bab terakhir ini memuat kesimpulan dan saran.
8
BAB 2
PEMBAHASAN
Daun Katuk ialah daun yang banyak tumbuh disekitar kita. Tumbuhan dengan akar
tunggang dan berdaun cukup lebat ini banyak ditanam oleh masyarakat karena beragam
khasiat dan manfaatnya. Daun katuk memiliki bentuk yang mirip dengan daun kelor hanya
saja lebih besar dan memiliki banyak ruas di daunnya. Tanaman katuk juga memiliki bunga
kecil berwarna pink dengan buah kecil seperti telor cicak.
Agen Bola mengabarkan daun katuk sangat nikmat dijadikan sayur seperti sayur bening
atau orang jawa biasa menyebutnya dengan jangan kunci. Selain untuk sayur, daun katut
ternyata memiliki berbagai khasiat yang tak banyak orang tahu. Salah satu manfaatnya ialah
untuk menurunkan suhu tubuh. Karena mengandung zat klorofil yang cukup tinggi, daun ini
mampu memberi manfaat besar bagi tubuh. Dengan mengkonsumsi sayur katuk, suhu tubuh
akan menjadi stabil. Oleh karena itu sayur katuk juga banyak dikonsumsi pada saat tubuh
sedang mengalami panas dalam.
Di Kabupaten Bogor telah dibudidayakan untuk meningkatkan pendapatan penduduk.
Pada umumnya daun katuk digunakan sebagai sayuran. Di Indonesia daun katuk digunakan
untuk melancarkan air susu ibu, obat borok, bisul, demam, dan darah kotor. Daun katuk
sudah diproduksi sebagai sediaan fitofarmaka yang berkhasiat untuk melancarkan ASI.
Sepuluh pelancar ASI yang mengandung daun katuk telah beredar di Indonesia pada tahun
2000.
A. Pengertian Daun Katuk
Katuk merupakan tumbuhan sayuran yang banyak terdapat di Asia Tenggara. Daun
katuk Mengandung vitamin A, C, B1, zat besi, kalium, protein, fosfor, sterol, alkaloid, asam
seskuiterna. Daun katuk dipercaya secara luas dapat membantu meningkatkan air susu secara
signifikan. Warna daunnya hijau gelap karena kadar klorofil yang tinggi. Daun katuk dapat
diolah seperti kangkung atau daun bayam. Ibu-ibu menyusui sering mengkonsumsi daunnya
untuk memperlancar keluarnya ASI. Perlu diketahui, daun katuk mengandung papaverina,
suatu alkaloid yang juga terdapat pada candu (opium). Konsumsi berlebihan dapat
menyebabkan efek samping seperti keracunan papaverin.
9
Katuk
Katuk dengan daun dan buah
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Phyllanthaceae
Genus: Sauropus
Spesies: S. androgynus
Nama binomial
Sauropus androgynus
Katuk (Sauropus androgynus) merupakan tumbuhan sayuran yang banyak terdapat di
Asia Tenggara. Tumbuhan ini dalam beberapa bahasa dikenali sebagai mani cai (马尼菜 ;
bahasa Tionghoa) , cekur manis (bahasa Melayu) dan rau ngót (bahasa Vietnam). Daun katuk
merupakan sayuran minor yang dikenal memiliki khasiat memperlancar aliran air susu ibu
(ASI).
Katuk adalah sejenis sayuran daun. Tanaman dengan nama latin Sauropus adrogynus
termasuk famili Euphorbiaceae. Begitu populernya, tiap daerah punya sebutan bagi daun
patuk — memata (Melayu), simani (Minangkabau), katuk (Sunda), kebing dan katukan
(Jawa), serta kerakur (Madura). Tanaman katuk ini tumbuh di berbagai daerah di India,
10
Malaysia, dan Indonesia. Di Indonesia, ia tumbuh di dataran dengan ketinggian 2.100 meter
di atas permukaan laut (mdpl). Bentuknya perdu dan bisa mencapai tinggi 2-3 meter, dengan
cabang-cabang yang cukup lunak.
Daun katuk tersusun selang-seling pada satu tangkai, berbentuk lonjong sampai bundar
dengan panjang 2,5 cm dan lebar 1,25 – 3 cm. Bunga daun katuk berbentuk tunggal
berkelompok tiga. Buah bertangkai panjang 1,25 cm. Tanaman ini dapat diperbanyak dengan
stek dari batang yang sudah berkayu. Zat dan senyawa yang terkandung di dalamnya
mencakup protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin (A, B, C), pirolidinon, dan metil
piroglutamat serta p-dodesilfenol sebagai komponen minor. Selain itu terkandung pula
energi, hidrat arang, serat, abu, kalsium, karoten, dan air.
Sejauh ini dikenal dua jenis tanaman katuk, yakni katuk merah dan katuk hijau. Katuk
merah masih banyak dijumpai di hutan belantara. Sebagian pehobi tanaman hias mencoba
menanam karena tertarik pada warna daunnya yang hijau kemerah-merahan.
B. Manfaat dan Khasiat Daun Katuk
Di Indonesia, daun katuk umumnya dimanfaatkan untuk melancarkan air susu ibu.
Daun ini sudah diproduksi sebagai sediaan fitofarmaka yang berkhasiat untuk melancarkan
ASI. Setidaknya sepuluh produk pelancar ASI yang mengandung daun katuk telah beredar di
Indonesia sejak tahun 2000. Selain itu, konsumsi sayur katuk oleh ibu menyusui dapat
memperlama waktu menyusui bayi perempuan secara nyata dan untuk bayi pria hanya
meningkatkan frekuensi dan lama menyusui. Namun demikian, penelitian terhadap efek
samping penggunaan daun katuk sebagai pelancar ASI ini masih belum pernah dilakukan di
Indonesia, sehingga belum teruji 100 persen keamanannya.
Di Amerika, daun katuk goreng, salad dan katuk, dan minuman banyak dikonsumsi
oleh masyarakat sebagai obat antiobesitas (pelangsing tubuh).
Berhubung katuk merupakan satu-satunya tanaman lokal yang memiliki kadar klorofil
tinggi, maka di dalamnya terkandung antioksidan dalam jumlah besar yang sangat bermanfaat
untuk mencegah radikal bebas dan mencegah penuaan dini. Ia juga berkhasiat untuk
menanggulangi penyakit kurang darah (anemia), meningkatkan efisiensi absorsi saluran
pencernaan, mengecegah kelelahan, dan menghambat terjadinya penyakit kronis pembuluh
darah.
Beberapa manfaat daun katuk lainnya di antaranya:
1. Melancarkan air susu ibu (ASI)
11
Pada tahun 2000, telah terdapat sepuluh pelancar ASI yang mengandung daun katuk,
beredar di Indonesia. Bahkan ekstrak daun katuk telah digunakan sebagai bahan fortifikasi
pada produk makanan yang diperuntukkan bagi ibu menyusui.
Konsumsi sayur katuk oleh ibu menyusui dapat memperlama waktu menyusui bayi
perempuan secara nyata dan untuk bayi pria hanya meningkatkan frekuensi dan lama
menyusui.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daun katuk 3 x 300 mg/hari selama 15
hari pada ibu menyusui meningkatkan produksi susu sebanyak 50,7%.
Senyawa yang menyebabkan meningkatnya produksi ASI masih kontroversial.
Djojosoebagio (1965) menduga senyawa yang berperan meningkatkan ASI adalah alkaloid,
sementara menurut Prajonggo (12) adalah sterol. Suprayogi (1996) bahwa senyawa aktif
dalam daun katuk mampu meningkatkan metabolisme glukosa untuk sintesis laktosa sehingga
produksi ASI meningkat.
2. Menyembuhkan bisul, demam, dan darah kotor
3. Membangkitkan vitalitas
4. Memiliki kandungan Vitamin C
5. Memiliki kadar kalsium yang tinggi
6. Mengandung efedrin yang sangat baik bagi penderita influenza
7. Kaya senyawa yang dapat meningkatkan mutu dan jumlah sp3rma, serta membangkitkan
vitalitas seksual.
8. Terdapat tujuh senyawa aktif yang merangsang produksi hormon-hormon steroid dan
senyawa eikosanoid.
9. Sebagai Sumber vitamin A yang diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit mata,
pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, reproduksi, serta menjaga kesehatan kulit.
10. Senyawa utama tubuh untuk pembuatan kolagen (protein berserat pembentuk jaringan
ikat pada tulang), pengangkut lemak, pengangkut elektron, pemacu gusi yang sehat,
pengatur tingkat kolesterol, serta pemacu imunitas. Juga untuk penyembuhan luka dan
meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal.
11. Daun katuk kaya akan klorofil, paling banyak diantara jenis tanaman lain. Klorofil
membersihkan jaringan tubuh dan tempat pembuangan sisa limbah metabotisme,
sekaligus mengatasi parasit, bakteri, dan virus yang ada dalam tubuh manusia. Turunan
klorofil feoditin berfungsi sebagai antioksidan.
12. Menyembuhkan bisul, borok, menghilangkan darah kotor, serta menyembuhkan demam
dan influenza, karena mengandung banyak vitamin C (lebih tinggi dari jeruk maupun
12
jambu biji) yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, termasuk untuk meningkatkan ketahanan
tubuh, membentuk kolagen, mengangkut lemak, mengatur tingkat kolesterol,
menyembuhkan luka, serta meningkatkan fungsi otak agar bekerja maksimal.
13. Mencegah penyakit mata, meningkatkan pertumbuhan sel, dan menjaga kesehatan kulit,
karena mengandung banyak vitamin A.
14. Membangkitkan vitalitas seks serta meningkatkan kualitas dan jumlah sperma, karena
kaya senyawa fitokimia.
15. Mencegah osteoporosis, karena mengandung banyak kalsium yang dibutuhkan tubuh
untuk menjaga kepadatan tulang.
16. Menurunkan penimbunan lemak (kolesterol, trigliserida) pada ayam.
Ekstrak daun katuk dan tepung daun katuk mampu menurunkan kadar kolesterol dalam
daging dan telur. Pemberian ekstrak daun katuk sebanyak 9 gram/kg ransum ayam mampu
menurunkan kadar kolesterol dalam telur sebanyak 40%, sementara pemberian ekstrak daun
katuk sebesar 18 g/kg ransum mampu menurunkan kadar lemak dalam daging broiler dan
menurunkan penimbunan lemak pada perut.
Senyawa aktif yang diduga berperan dalam penurunan kolesterol adalah partisi alkaloid
dan non alkaloid. Terdapat tiga jenis alkaloid dalam daun katuk yaitu a) papaverin, b)
methylpyroglutamate, c) 2-pyrolidinone.
17. Obat pelangsing tubuh.
Di Taiwan telah dijual jus daun katuk mentah sebagai pelangsing tubuh.
18. Pelancar air kencing
Hasil penelitian pada mencit menunjukkan bahwa pemberian akar katuk meningkatkan
jumlah air kencing yang dihasilkan. Hasil penelitian pada ayam, daun katuk juga berpotensi
meningkatkan jumlah air kencing.
19. Mencegah anemia
Karena kandungan besinya tinggi, maka daun katuk juga berpotensi untuk mencegah
dan mengobati anemia.
20. Bersihkan Racun, Bakteri, dan Virus
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Leenawaty dari ITB membuktikan bahwa
daun katuk yang kaya akan klorofil, yaitu 8 persen dari berat kering, paling banyak diantara
jenis tanaman lain.
Klorofil atau zat hijau daun adalah molekul kimia yang terdapat pada tumbuhan yang
aktivitas utamanya adalah membantu reaksi fotosintesis. Semua tumbuhan hijau dan
13
tumbuhan yang berwarna selain hijau memiliki klorofil. Klorofil tak hanya terdapat di bagian
daun, tetapi juga di batang, biji, umbi, atau buah.
Menurut Dr. Leenawaty, klorofil mempunyai manfaat yang sangat baik bagi tubuh
manusia. Klorofil dapat membersihkan jaringan tubuh dan tempat pembuangan sisa limbah
metabotisme, sekaligus mengatasi parasit, bakteri, dan virus yang ada dalam tubuh manusia.
Bahkan, klorofil dapat menghilangkan senyawa kimia yang bersifat racun dalam tubuh.
Turunan dari klorofil (klorofil yang terdegradasi) ternyata masih memiliki manfaat dan
tak beracun bagi tubuh. Turunan klorofil feoditin (klorofil yang lepas pusat magnesiumnya)
dapat berfungsi sebagai antioksidan. Turunan lainnya adalah chlorophyllide (yakni klorofil
yang ekornya terlepas) dapat menggali ke dalam sel atau jaringan dan mengangkat senyawa
hidrokarbon, seperti pestisida, timbunan obat, parasit, bakteri, bahkan virus dari dinding sel
serta mengeluarkannya dari dalam tubuh.
Disarankan untuk merebus dan menumis daun katuk terlebih dahulu sebelum
dikonsumsi. Ini terutama untuk menghilangkan sifat racun (antiprotozoa) pada daun katuk.
Yang perlu diperhatikan, mengkonsumsi daun katuk dalam jumlah banyak maupun dalam
kondisi mentah dapat mengakibatkan berbagai efek samping yang buruk bagi tubuh. Selain
mengganggu penyerapan kalsium dan fosfor, bahkan dapat mengakibatkan gejala sulit tidur,
tidak enak makan, dan sesak nafas.
Turunan lainnya chlorophyllide menggali ke dalam sel atau jaringan dan mengangkat
senyawa hidrokarbon, seperti pestisida, timbunan obat, parasit, bakteri, bahkan virus dari
dinding sel serta mengeluarkannya dari dalam tubuh.
Manfaat tradisional
Manfaat tradisional daun katuk antara lain digunakan sebagai:
1. obat bisul,
2. obat borok,
3. obat koreng,
4. obat demam,
5. pelancar ASI,
6. darah kotor,
7. pewarna makanan seperti kelepon, tape ketan dan kue lapis,
8. akar berfungsi sebagai obat frambusia, susah kencing dan penurun panas,
9. meningkatkan fungsi reproduksi pada ayam, sehingga produksi telur meningkat.
Pemberian ekstrak daun katuk pada ayam petelur mampu meningkatkan produksi telur.
Peningkatan produksi telur kemungkinan disebabkan oleh lebih banyaknya produksi dan
14
pematangan sel telur. Dengan demikian jumlah telur yang dikeluarkan menjadi lebih banyak.
Senyawa yang berperan dalam peningkatan fungsi reproduksi diduga adalah steroid. Steroid
ini dalam tubuh akan menstimulasi sintesis hormon-hormon reproduksi seperti testosteron,
estrogen dll.
10. menurunkan suhu tubuh (rektal) pada kelinci dan ayam.
Menurunkan kadar gula darah pada mencit dan ayam. Dengan demikian daun katuk
juga berpotensi sebagai obat penurun kadar glukosa dalam darah.
11. meningkatkan mutu daging dan telur ayam,
Yaitu meningkatkan warna kuning telur dan karkas, warna daging dan rasa daging dan
telur, menurunkan bau amis daging dan telur.
C. Efek dari Pemakaian Daun Katuk
Pada umumnya khasiat daun katuk bagi ibu hamil atau ibu sesudah melahirkan yaitu
untuk melancarkan air susu ibu, Setidaknya banyak produk pelancar ASI yang telah
diproduksi dan mengandung daun katuk telah beredar di Indonesia sejak lama.
Selain itu, konsumsi sayur katuk oleh ibu menyusui dapat memperlama waktu
menyusui bayi perempuan secara nyata dan untuk bayi pria hanya meningkatkan frekuensi
dan lama menyusui.
Penelitian terhadap efek samping penggunaan daun katuk sebagai pelancar ASI ini
masih belum pernah dilakukan di Indonesia, sehingga belum teruji 100 persen keamanannya.
Di Amerika, daun katuk goreng, salad dan katuk, dan minuman banyak dikonsumsi
oleh masyarakat sebagai obat antiobesitas (pelangsing tubuh).
Di balik kelebihannya, daun katuk menyimpan sejumlah kekurangan. Selain membantu
proses metabolisme di dalam tubuh, glukokortikoid hasil metabolisme senyawa aktif daun
katuk dapat mengganggu penyerapan kalsium dan fosfor, baik kalsium dan fosfor yang
terdapat dalam daun katuk itu sendiri maupun dalam makanan lain yang disantap bersama
masakan daun katuk.
Di balik kelebihannya, daun katuk menyimpan sejumlah kekurangan. Selain membantu
proses metabolisme di dalam tubuh, glukokortikoid hasil metabolisme senyawa aktif daun
katuk dapat mengganggu penyerapan kalsium dan fosfor. Baik kalsium dan fosfor yang
terdapat dalam daun katuk itu sendiri maupun dalam makanan lain yang disantap bersama
masakan daun katuk.
Di Taiwan 44 orang mengkonsumsi jus daun katuk mentah (150 g) selama 2 minggu –
7 bulan, terjadi efek samping dengan gejala sukar tidur, tidak enak makan dan sesak nafas.
15
Gejala hilang setelah 40-44 hari menghentikan konsumsi jus daun katuk. Hasil biopsi dari 12
pasien menunjukkan bronkiolitis obliterasi.(9) Sejumlah 178 pasien mengkonsumsi jus daun
katuk mentah dengan dosis 150 g / hari (60,7 %), digoreng (16,9 %), campuran (20.8 %), dan
digodok (1,7 %), selama 7 bulan – 24 bulan. Terdapat efek samping setelah penggunaaan
selama 7 bulan berupa gejala obstruksi bronkiolitis sedang sampai parah, sedangkan
konsumsi selama 22 bulan atau lebih menyebabkan gejala bronkiolitis obliterasi yang
permanen.
Di Amerika, sejak tahun 1995 daun katuk goreng, salad daun katuk, dan minuman
banyak dikonsumsi oleh masyarakat sebagai obat antiobesitas (pelangsing tubuh). Penelitian
dilakukan terhadap 115 kasus bronkiolitis obliterasi (110 perempuan dan 5 pria), berumur
antara 22-66 tahun yang sebelumnya mengkonsumsi daun katuk. Pada uji fungsi paru terlihat
obstruksi sedang sampai parah. Pengobatan dengan campuran kortikosteroid, bronkodilatasi,
eritromisin, dan zat imunosupresi hampir tidak berkhasiat. Setelah 2 tahun bronkiolitis
obliterasi berkembang menjadi parah dan terjadi kematian pada 6 pasien (6,1 %).
Proses perebusan daun katuk dapat menghilangkan sifat anti protozoa. Jadi dapat
disimpulkan pemanasan dapat mengurangi sampai meniadakan sifat racun daun katuk.
Efek dari pemakaian daun katuk diantaranya:
1. Mengganggu penyerapan kalsium dan fosfor disebabkan oleh dihasilkannya
glukokortokoid dari metabolisme senyawa aktif daun katuk.
2. Sulit tidur, tidak enak makan, sesak nafas, pada dosis 150 g jus daun katuk mentah yang
dikonsumsi 2 minggu sampai 7 bulan.
3. Batu ginjal karena adanya kalsium oksalat, tapi hal ini diimbangi oleh tingginya kadar
kalium yang berfungsi sebagai penghancur batu ginjal.
4. Kelainan paru-paru.
Efek samping utama daun katuk adalah konstriksi bronkiolitis yang permanen. Ini dapat
terjadi jika daun katuk dikonsumsi dalam jumlah yang besar dalam jangka waktu yang lama.
Senyawa yang menyebabkan kelainan tersebut diduga papaverin.
5. Meningkatkan kontraksi uterus (rahim) pada kelinci. Jadi daun katuk ada kemungkinan
dapat menyebabkan keguguran.
BAB 3
16
http://www.wikipedia.com
Dilamarta,dr.Setiawan.2006.Atlas tumbuhan obat Indonesia jilid 4.Jakarta:Puspa swara
Hariana, Drs. Arief. 2008. Tumbuhan obat dan khasiatnya. Seri 2. Jakarta : Enebr swadaya
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanaman
http://www.google.com
http://doktersehat.com/khasiat-daun-katuk-untuk-kesehatan/#ixzz2Xwz7PilL
20