Dessy Krissyena - Acp Bph

Click here to load reader

download Dessy Krissyena - Acp Bph

of 7

description

After Care Patient, ACP, BPH, surgery, bedah, urology

Transcript of Dessy Krissyena - Acp Bph

AFTER CARE PATIENT BPH

DESSY KRISSYENA

PEMBIMBING : DR.SHOFIA AGUNG, Sp.B

AFTER CARE PATIENT BPHRESUME MEDISPasien laki-laki, 55 tahun, datang ke Poli Bedah dengan keluhan keluhan tidak bisa BAK sejak 3 hari SMRS, jika pasien ingin BAK harus mengedan (+), kencing tidak lampias (+), nyeri di abdomen bawah (+), mual (-), muntah (-), BAB (+) normal.Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis, status lokalis pada ileal kanan, suprapubik, dan ileal kiri tampak distensi (+), pada pemeriksaan RT didapatkan TSA baik, AR normal, prostatn sedikit membesar.Pada pemeriksaan penunjang, USG abdomen didapatkan nefrolitiasisi kanan dan kiri, serta hipertrofi prostat secara sonografi.DIAGNOSISHiperplasia prostat suspek benigna + nefrolitiasis sinistra et dextra

PENATALAKSANAANPasang DC untuk mengeluarkan urinnyaInfus RL 20 tpmInj. Ketorolac 3x1 ampulOp. Prostatektomy

IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA Fungsi BiologikPasien adalah seorang laki-laki berusia 55 tahun mengalami penyakit benign prostat hyperplasi dengan gejala nyeri sulit untuk BAK.Fungsi PsikologikPasien adalah seorang laki-laki berusia 55 tahun. Pasien post TVP, tidak memiliki gangguan pada fungsi psikologiknya. Hubungan pasien dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya baik. Fungsi EkonomiPasien adalah seorang petani. Penghasilan keluarga pasien berasal dari pasien yang bekerja sebagai petani. Kondisi ekonomi pasien termasuk golongan menengah.

Fungsi PendidikanPendidikan terakhir pasien adalah Sekolah Dasar. Fungsi ReligiusPasien dan keluarganya adalah seorang muslim, dan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya.Fungsi Sosial dan BudayaKedudukan pasien dalam lingkungan sosial budaya adalah sebagai warga negara yang baik. Pasien tetap menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitarnya.Pola Konsumsi Makanan PasienFrekuensi makan pasien dan keluarga sehari-hari, cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi. Pasien tidak memiliki masalah dalam mencukupi kebutuhan gizi dirinya sehari-hari.RENCANA PEMBINAAN KELUARGATerhadap PasienEdukasi pasien tentang penyakitnya yaitu BPH, prostatektomi (pengangkatan prostat yang membesar) dan perawatan jahitan pasca operasi.Melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat perkembangan kesembuhan pasien.Terhadap KeluargaMemberikan motivasi dan edukasi mengenai BPH, prostatektomi (pengangkatan prostat yang membesar) dan perawatan jahitan pasca operasi sehingga seluruh keluarga dapat mengerti sepenuhnya dan dapat saling mengingatkan.

IDENTFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN PASIENFaktor PerilakuPasien sudah cukup memahami mengenai perawatan jahitan pasca operasi. Setelah pulang, pasien melakukan follow up ke RSUD Ambarawa sebanyak 3 kali, selama ketiga follow up, luka jahitan pasien tidak bernanah, tidak berbau, tidak terbuka, serta luka jahitan pasien sudah kering sempurna.Pasien meminum obat yang diberikan oleh dokter, sesuai dengan waktunya. Pasien juga rajin kontrol sesuai saran dokter, untuk mendapatkan obat dan kontrol keadaan pasien pasca operasi.Faktor Non-PerilakuSarana kesehatan cukup mudah dijangkau oleh pasien. Akses transportasi untuk mencapai tempat-tempat tertentu dinilai mudah.