desamekarwangikknsisdamas2017.files.wordpress.com… · Web viewTerlepas dari program...
Transcript of desamekarwangikknsisdamas2017.files.wordpress.com… · Web viewTerlepas dari program...
LAPORAN INDIVIDU
KKN TAHUN 2017
ASPEK EKONOMIS DI BALIK BANK SAMPAH DI DESA
MEKARWANGI
Oleh :
Mela Nurliani Wahyu
NIM 1133070122
PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Individu Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan basis pengabdian
kepada masyarakat di Desa Mekarwangi Keamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur
dengan judul ”Aspek Ekonomis Di Balik Bank Sampah di Desa Mekarwangi”
telah diperiksa dan di sahkan pada tanggal 15 Maret 2017.
DosenPembimbingLapangan
MuhamadKholid, SH.,MH
Nip. 198204272011011011
KepalaPusatPengabdianKepada
Masyarakat-LP2M UIN SGD
Bandung
Dr. H. RamdaniWahyuSururie, M.Ag
Nip. 19721032001121002
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga program Kuliah Kerja
Nyata Berbabasis Pemberdaan Masyarakat (KKN SISDAMAS) tahun 2017 di
Desa Mekarwangi Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur dapat terlaksana
dan terselesaikan dengan baik.
Saya menyadari bahwa keberhasilan dan terlaksanakannya program-
program yang telah saya laksanakan bukanlah keberhasilan individu maupun
kelompok.untuk itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Orang tua saya yang telah memberikan dukungan moral dan material
2. Muhammad Khalid, SH.,MH selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
3. Bapak Cecep Surahman, Kades Mekarwangi beserta seluruh perangkat
desa yang telah membantu memperlancar program-program saya.
4. Tokoh-tokoh masyarakat dan warga masyarakat Pasir Gombong yang
telah bersedia menerima dan membantu kami selama melaksanakan KKN
Sisdamas.
5. Rekan-rekan KKN kelompok 38 yang telah membantu saya selama
kegiatan berlangsung.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan individual ini masih jauh
sekali dari kesempurnaan, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Bandung, 14 Maret 2017
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………… i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL ………………………………………...…… iii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………... iv
RINGKASAN EKSEKUTIF ………………………..………………………… v
PROLOG ……………………………………………………………………….vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Permasalahan ………………………………………………………. 1
B. Metode yang digunakan ……………………………………………2
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
A. Monografi Desa ……………………………………………………. 4
B. Kondisi Masyarakat Sasaran ……………………………………... 14
BAB III PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
A. Tahapan Pengabdian kepada Masyarakat ………………………... 16
B. Partisipasi dan Pelibatan Masyarakat Sasaran …………………… 17
C. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat ……………………………..17
D. Faktor Pendukung dan Penghambat ………………………………18
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ………………………………………………………. 19
B. Rekomendasi …………………………………………………….. 19
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 20
BIODATA PENULIS…………………………………………………………. 21
LAMPIRAN…………………………………………………………………… 22
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Pertumbuhan jumlah penduduk tahun 2013 – 2015………………….5
Tabel 1.2 Data penyebaran penduduk …………………………………………..6
Tabel 1.3 Jumlah siswa dan guru ……………………………………………….7
Tabel 1.4 Data Sarana dan Prasarana Pendidikan ………………………………7
Tabel 1.5 Jenjang Pendidikan Penduduk Desa Mekarwangi ……………………8
Tabel 1.6 Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaan Desa Mekarwangi ………….13
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar 2 : Hasil Kegiatan Belajar Mengajar
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sampah merupakan kumpulan berbagai material buangan yang berupa sisa
proses dari kegiatan kehidupan manusia. Sebagai suatu produk yang tidak lagi
mempunyai nilai ekonomis, penanganan sampah jelas harus dilakukan dan
dikelola secara baik. Saat ini penanganan sampah masih sebatas pada penanganan
konvensional yaitu, sampah ditaruhdi tempat terbuka dan dibiarkan membusuk
dengan sendirinya.
Bank sampah merupakan tempat pengumpulan dan pemilahan sampah yang
dapat didaur ulang dan memiliki nilai ekonomis, yang dicatat atau dibukukan
dalam bentuk buku tabungan. Sampah yang selalu kita kenal adalah benda yang
kotor, berpotensi membawa penyakit atau virus, tempat bersarang nyamuk, dan
hal buruk lain, serta sampah juga menjadi barang yang harus ditekan produksinya.
Adanya bank sampah bertujuan untuk mengedukasi masyaraka, Bank
Sampah mampu merubah perilaku masyarakat melalui pemberanian pemahaman
baru dalam pemanfaatan sampah. Masyarakat diajarkan bagaimana cara memilah
sampah, untuk kemudian dikumpulkan dan disetor ke Bank Sampah yang
nantinya akan dikonversi menjadi tabungan masyarakat.
PROLOG
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena karunia yang
ia limpahkan penulis menyelesaikan laporan individu KKN Sisdamas UIN Sunan
Gunung Djati Bandung 2017. Sholawat dan salam semoga terlimpah curahkan
kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. Penulis sangat bersyukur atas
bimbingan dari semua pihak sehingga program yang dilaksanakan dapat berjalan
dengan baik. Dengan hormat penulis ucapkan terimakasih kepada bapak
Muhamad Kholid, S.H., M.H. selaku dosen pembimbing lapangan yang sudah
membina penulis hingga bisa menjalankan program individu dengan maksimal
dan dapat menyelesaikan laporan indvidu tepat waktu. Dan tidak lupa juga penulis
mengucapkan terimakasih kepada Desa Mekarwangi yang telah menginjinkan
penulis untuk menjalankan progam individu berupa pengajaran dan pengenalan
karya sastra arab.
Semoga program yang telah dilaksanakan dapat bermanfaat bagi
masyarakat sasaran dan dapat terus berlanjut agar generasi muda Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
Sampah merupakan kumpulan berbagai material buangan yang berupa sisa
proses dari kegiatan kehidupan manusia. Sebagai suatu produk yang tidak lagi
mempunyai nilai ekonomis, penanganan sampah jelas harus dilakukan dan
dikelola secara baik. Saat ini penanganan sampah masih sebatas pada penanganan
konvensional yaitu, sampah ditaruhdi tempat terbuka dan dibiarkan membusuk
dengan sendirinya. Walaupun sudah diusahakan bahwa tempat pembuangan ini
disentralisasi disatu kawasan tertentu dengan metode sanitary landfill ( sampah
ditumpuk dan dikelilingi dengan material kedap air), namun kenyataannya
permasalahan sampah masih tidak kunjung selesai, artinya bahwa sampah masih
terkondisi seperti kondisi di atas, masih menjadikan sumber polusi udara karena
baunya, dan polusi air yang dikarenakan penanganan air lindinya (leacheate,
cairan yang dihasilkan dari pemaparan air hujan pada timbunan sampah) kurang
bagus.
Keberadaan sampah memang tidak bisa dihindari, tetapi dapat dikurangi dan
dikendalikan. Dengan mengurangi 10% sampah, kita bisa mengurangi sekitar 544
kg karbon dioksida. Dengan mendaur ulang setengah dari sampah rumah tangga,
kita bisa mengurangi sekitar 1088 kg karbon dioksida per tahun.
Pemilahan dilakukan sejak dari rumah tangga, yaitu dengan 3 kantong
tempat sampah. Setiap rumah tangga memisahkan sampah sesuai jenisnya seperti
sampah plastic, kertas, kaca logam. Plastik sachet minuman, snack dan refil bisa
didaur ulang menjadi kerajinan seperti dompet, tas, topi, tempat Koran, dll.
Sampah organic rumah tangga dimasukkan ke dalam gentong/ drum komposter.
Nantinya, sampah yang sudah menjadi kompos ini dapat dijual. Setelah sampah
pemilahan di rumah penuh kemudian di bawa ke drum/ tong sampah sesuai
jenisnya. Kemudian dari drum/ tong sampah yang sudah terkumpul disortir,
packing dan dijual. Hasil penjualan untuk biaya operasional dan sisanya masuk
kas kampung.
8
Bank sampah merupakan tempat pengumpulan dan pemilahan sampah yang
dapat didaur ulang dan memiliki nilai ekonomis, yang dicatat atau dibukukan
dalam bentuk buku tabungan. Sampah yang selalu kita kenal adalah benda yang
kotor, berpotensi membawa penyakit atau virus, tempat bersarang nyamuk, dan
hal buruk lain, serta sampah juga menjadi barang yang harus ditekan produksinya.
Adanya bank sampah bertujuan untuk mengedukasi masyaraka, Bank
Sampah mampu merubah perilaku masyarakat melalui pemberanian pemahaman
baru dalam pemanfaatan sampah. Masyarakat diajarkan bagaimana cara memilah
sampah, untuk kemudian dikumpulkan dan disetor ke Bank Sampah yang
nantinya akan dikonversi menjadi tabungan masyarakat.
B. Metode yang Digunakan
Pada metode atau tahapan yang dipilih guna menyelesaikan masalah
tersebut yaitu dengan cara penyuluhan kepada masyarakat dengan tema “Sampah
Menjadi Berkah.” Penyuluhan ini betujuan untuk memberikan pemahaman kepada
keluarga/ masyarakat Pasir Loa Desa Mekarwangi Kabupaten Cianjur tentang
lingkungan hidup, khususnya tentang sampah, permasalahan dan manfaatnya,
terutama yang berhubungan dengan pembangunan Bank Sampah agar masyarakat
meningkatkan perilaku sehat, lingkungan sehat dan berperan aktif dalam
menciptakan kesadaran akan lingkungan serta dari sampah tersebut bisa menjadi
berkah.
Program program didalamnya berupa kegiatan pokok yaitu beberapa
diantaranya:
1. Sosialisasi, Pembentukan Pengelola, dan Melatih Pelayanan Tabungan
Bank Sampah.
2. Menyiapkan kelengkapan Bank Sampah.
3. Mencari pengepul Sampah dan Mempromosikan berdirinya Bank
Sampah.
4. Melatih Daur Ulang Sampah menjadi Kompos.
5. Melatih Daur Ulang Sampah menjadi Kerajinan.
6. Melakukan MONEV (Monitoring dan Evaluasi).
9
Selain penyuluhan adapun tahapan lain yang kita gunakan yaitu para peserta
KKN ikut terjun langsung membersihkan sampah yang di buang ke lahan milik
masyarakat setempat kemudian sampah tersebut di buang ke TPS (Tempat
Pembuangan Sampah) yang berada di daerah Munjul.
10
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
A. Monografi Desa
1. Nama Desa : Mekarwangi
2. Tahun Pembentukan : Tahun 1981
3. Dasar Hukum Pembentukan : INMENDAGRI NO. 23 Tahun 1989
4. Nomor Kode Wilayah : 32.03.161008
5. Nomor Kode Pos : 43283
6. Kecamatan : Haurwangi
7. Kabupaten : Cianjur
8. Provinsi : Jawa Barat
Data Umum
1. Tipologi Desa : Persawahan
2. Tingkat perkembangan Desa: Swasembada
3. Luas Wilayah : 177,39 Ha
4. Batas Wilayah :
a. Sebelah Utara : Desa Cipeuyeum Kec. Haurwangi
b. Sebelah Selatan : Desa Ramasari Kec. Haurwangi
c. Sebelah Barat : Desa Karangwangi Kec. Ciranjang
d. SebelahTimur : Desa Kertasari Kec. Haurwangi
5. Orbitasi (Jarak dari pusat Pemerintahan) :
a. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan: 1 Km
b. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kabupaten: 20 Km
c. Jarak dari Pusat Ibu Kota Provinsi : 50 Km
d. Jarak dari Ibu Kota Negara : 120 Km
Pertanahan
1. Luas wilayah Desa Mekarwangi :177,39Ha.
11
Tanah Darat :40Ha.
Tanah Sawah :137,39Ha.
2. Terbagi dari :
a. Tanah Negara : 1,25 Ha.
b. Tanah Kehutanan : -
c. Tanah Perkebunan : -
d. Tanah Milik : 175,64Ha.
e. Tanah Kas Desa : 0,50 Ha.
f. Tanah Pe ngangonan : -
g. Tanah Pekuburan Umum: 0,5 Ha.
h. Tanah Pekuburan Keluarga: 0,5 Ha.
j. Tanah HGB : 1,25 Ha.
Kependudukan
Perkembagan penduduk Desa Mekarwangi dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini.
Tabel 1.1
Pertumbuhan Jumlah Penduduk
Tahun 2013 – 2015
N
o
TahunJumlah LajuPertumbuh
an
( % )Jiwa KK
1 2013 5271 1.852 8,2%
12
2 2014 5687 1.936 8,1%
3 2015 5734 1.646 8.0%
Sumber : Data Desa Mekarwangi
Proyeksi jumlah penduduk untuk 3 (tiga) Tahun kedepan berdasarkan laju
pertumbuhan penduduk 3 (tiga) tahun terakhir sebagai berikut :
Tahun 2013: 5.271 Jiwa
Tahun 2014 : 5.687 Jiwa
Tahun 2015 : 5.734 Jiwa
Tabel 1.2
Data Penyebaran Penduduk
No Dusun/RW Jumlah Kepadatan
per Km2Jiwa KK
1 DUSUN 01 3.225 921
2 DUSUN 02 2.509 725
Jumlah 5.734 1.646
Sumber : Data Desa Mekarwangi
Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah investasi (modal) dasar pembangunan dimasa
yang akan datang. Partisipasi masyarakat dalam pendidikan cukup tinggi, terbukti
anak-anak usia sekolah hampir seluruhnya mengikuti jenjang pendidikan yang
telah tersedia.Sarana dan Prasarana pendidikan yang ada masih perlu peningkatan,
13
baik dari sisi kuantitas maupun kualitas guna tercapainya mutu pendidikan anak
didik yang lebih baik lagi.
Data jumlah murid dan Guru/Ustad sebagaimana tersebut pada tabel
dibawah ini
Tabel 1.3
Jumlah Siswa dan Guru
No Uraian
PAUD
TK SD/
MI
SMP/
MTs
SMA/
SMK
MA
PT
1 Murid 189 10
2
889 540 76 14
2 Guru 14 12 38 20
Sumber : Data Desa Mekarwangi
Sarana dan Prasarana pendidikan yang ada masih perlu peningkatan, baik
dari sisi kuantitas maupun kualitas guna tercapainya mutu pendidikan anak didik
yang lebih baik lagi.
Data Sarana dan Prasarana Pendidikan baik Negeri maupun swasta, dan
formal maupun non formal dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
14
Tabel 1.4
Data Sarana dan Prasarana Pendidikan
No
Nama Sekolah Lokasi
(RT/
RW)
Jumlah
Status
(Neg/
Swt)
1 TK Al-Barokah RW 01
RT 31 Swasta
2 TK Mekar Harapan RT 02 /
RW 051 Swasta
3 DTA Miftahul Khoir RT 03 /
RW 021 Swasta
4 DTA ALfajar RT 03 /
RW 031 Swasta
5 DTA Riyadulhuda
Almusri’
RT 02 /
RW 041 Swasta
6 DTA Nrul Huda RT 02 /
RW 051 Swasta
7 DTA Alhikmah RT 03 /
RW 071 Swasta
8 SDN CIPEUYEUM 3
SDN CIPEUYEUM 4
RT 052/
RW 05
RT 01 /
RW 03
2 Negeri
9 SMPN SATU ATAP RT 02 / 1 Negeri
15
RW 05
Sumber : Data Desa Mekarwangi
Tabel 1.5
Jenjang Pendidikan Penduduk Desa Mekarwangi
NoTingkat Pendidikan Penduduk Jumlah
Prosentase
( % )
1Usia 3 - 6 tahun yang belum masuk
TK150
2Usia 3 – 6 tahun yang sedang
TK/play group189
3Usia 7 - 18 tahun yang tidak
pernah sekolah-
4Usia 7 - 18 tahun yang sedang
sekolah647
5Usia 18 - 56 tahun tidak pernah
sekolah-
6 Tamat SD/sederajat 335
7 Tamat SMP/sederajat 210
8 Tamat SMA/sederajat 115
9 Tamat D1/sederajat 12
1
0Tamat D2/sederajat 14
1
1Tamat D3/sederajat 10
16
1
2Tamat S1/sederajat 29
1
3Tamat S2/sederajat 3
1
4Tamat S3/sederajat -
JUMLAH 100 %
Sumber : Data Desa Mekarwangi
1. Ketenagakerjaan
Mengenai dampak ketenagakerjaan terhadap pendapatan rumah tangga
dampaknya sangat luas terhadap kemiskinan, karena kemiskinan sangat
dipengaruhi oleh pendapatan rumah tangga.
Mengingat sangat sempitnya lapangan pekerjaan para pencari kerja lebih
memilih mencarai pekerjaan diluar daerah, seperti di Jakarta dan dikota atau
daerah lain baik didalam maupun diluar pulau Jawa bahkan diluar negeri sebagai
TKI dan TKW.
Sehubungan dengan hal tersebut, permasalah ketenaga kerjaan adalah
sebagai berikut :
1. Jumlah pencari kerja selalu bertambah, sedangkan penyerapan tenaga kerja
sangat terbatas.
2. Pencari kerja/penganggur pada umumnya ;
a. Berpendidikan rendah
b. Keterampilan rendah
Pekerjaan/Mata Pencaharian :
17
a. Karyawan
1) PegawaiNegeriSipil : 103 orang
2) TNI/POLRI : 3 orang
3) Swasta : 113orang
b. Wiraswasta/Pedagang : 163 orang
c. Petani : 602orang
d. Tukang : 82 orang
e. BuruhTani : 1101orang
f. Pensiunan : 8orang
g. Nelayan : - orang
h. Peternak : - orang
i. Jasa : 36 orang
j. Pengrajin : 26 orang
k. PekerjaSeni : 8orang
l. Lainnya/Pekerjaan tdk tentu: - orang
m. TidakBekerja/Penganggur : - orang
1. Kondisi Umum Desa
a. Keadaan Geografis
Desa Mekarwangi merupakan salah satu Desa yang berada Di wilayah
Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur paling timur berbatasan dengan
Kabupaten Bandung Barat yang memiliki gambaran umum sebagai berikut :
- Luas Administratif: 177,39 Ha/M2
- Batas Wilayah :
Timur : Desa Kertasari
Selatan : Desa Ramasari
Barat : Desa Hegarmanah
Utara : Desa Cipeuyeum
18
- Wilayah terbagi menjadi : 2 Kedusunan
7 Rukun Warga
21 Rukun Tetangga
- Mata Pencaharian Penduduk : 80 % sebagai Petani penggarap, dan
sisanya ada PNS, Petani, TKI/TKW,
pedagang, dan Wiraswasta.
Penggunaan Lahan Desa Mekarwangi
Dalam Satuan Hektar
Sawah : 137,09 Ha
Pekarangan/bangunan : 27,60 Ha
Tegal/Hutan Rkyat : 7,00 Ha
Lain-lain : 5,70 Ha
Sejarah Singkat Desa Mekarwangi
19
Desa Mekarwangi adalah salah satu Desa yang merupakan pemecahan dari
Desa Karang Wangi hal tersebut terjadi sekitar tahun 1984, pada saat itu yang
menjadi Kepala Desa Karangwangi Djaji Rukmana. Setelah terjadi pemecahan
dan pemekaran desa, awal kepemimpinan yang di Desa Mekarwangi ditetapkan
seorang pejabat sementara (PJS) Kepala Desa Somawinata, beliau mantan Kepala
Dusun Putra Daerah dari Desa Mekarwangi selama satu tahun. Pada tahun 1985,
maka dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) dengan beberapa calon
Alhamdulillah Bapak Somawinata terpilih menjadi Kepala Desa Mekarwangi
dengan masa bhakti 1985 s/d 1994, namun Tuhan menakdirkan lain pada tahun
1991 Pak Somawinata meninggal dunia.
Sejak itu Desa Mekarwangi dijabat oleh Bapak Endang Suganda dari unsur
Kecamatan Ciranjang selama + 3 tahun dan pada tahun 1994 diadakan pemilihan
antara Bapak D. Abdurahman selaku Sekdes dengan Bapak H. Danan Sahid dan
dimenangkan oleh Bapak D. Abdurahman dengan masa bhakti tahun 1994 s/d
2002 sampai masa jabatan berakhir.
Kemudian diadakan lagi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) pada awal
tahun 2002 yang dimenangkan oleh Bapak Jayadi masa bhakti antara tahun 2002
s/d 2007, namun pada tahun 2004 Bapak Jayadi meninggal dunia, lalu pada tahun
2004 s/d 2005 dijabat oleh Bapak Yanto dari Pemerintah Kabupaten Cianjur, terus
dari tahun 2006 s/d 2007 dijabat oleh Bapak Atang Djaelani dari Sekdes Desa
Mekarwangi, selanjutnya dari bulan juli 2007 diadakan Pemilihan Kepala Desa
dan dimenangkan oleh Bapak Cecep Surahman dengan masa bhakti dari tahun
2007 s/d 2013, kemudian pada bulan Juli diadakan kembali Pemilihan Kepala
Desa akan tetapi sehubungan dengan tidak adanya Calon Kepala Desa yang lain
maka sesuai dengan kesepakatan bersama Bapak Cecep Surahman sebagai calon
tunggal dan dilantik untuk dengan masa bhakti 2013 s/d 2019.
Demikian riwayat singkat (kronologis) Desa Mekarwangi sejak dimekarkan
sampai hari ini, agar menjadi maklum adanya.
20
2. DEMOGRAFI
1. Letak Geografis
Wilayah Desa Mekarwangi memiliki luas 177,39 Ha Yang terbagi menjadi:
2 Kedusunan/Kewilayahan, 7 Rukun Warga, 21 Rukun Tetangga.
Dengan Jumlah Penduduk tercatat pada akhir Desember 2015 sebanyak
5.637 Jiwa dari 1.646 KK
Dengan batas-batas wilayah administratif sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Cipeuyeum Kec. Haurwangi
Sebelah Selatan : Desa Ramasari Kec. Haurwangi
Sebelah Barat : Desa Hegarmanah Kec. Bojong Picung
Sebelah Timur : Desa Kertasari Kec. Haurwangi
2. Topografi
Desa Mekarwangi merupakan Desa yang berada di Kabupaten Cianjur
dengan ketinggian 267 M diatas permukaan air laut. Sebagian besar wilayah desa
adalah lahan pertanian.
3. Hidrlologi dan Klimatologi
Sumber air yang ada di Desa Mekarwangi meliputi air permukaan dan air
tanah. Air permukaan berupa sungai dan air tanah berupa sumur gali, yang
merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS). Sesuai dengan kebijakan penyediaan air
baku untuk irigasi, maka di Desa Mekarwangi mendapat pasokan pelayanan
irigasi berasal dari Cisuru yang berada di daerah Kecamatan Bojongpicung.
Sedangkan untuk kebutuhan rumah tangga, masyarakat sebagian besar
menggunaan air bersih dari sumur gali dan Pengelola Sarana Air Bersih Desa
(MCK Plus)
21
4. Luas dan Sebaran Penggunaan Lahan
Tabel : 1.6
Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaan
Desa Mekarwangi
No L a h a n Luas
(Ha)
1 Lahan Sawah 1.Sawah Teknis 137,09
2. Lahan Darat 1. Pekarangan / Bangunan 27,60
2. Tegalan/Hutan Rakyat 7,00
3. Lain-lain 5,70
Jumlah 177,39
Sumber : Data Desa Mekarwangi
B. Kondisi masyarakat Sasaran
Pada tahap melakukan observasi ke lapangan didampingi tim yang
memegang pemberdayaan bank sampah, tim menemukan kendala kendala dan
hambatan yang ditemui di dalam realita sosial dan budaya masyarakat stetmpat,
tentunya dengan sosial budaya, lingkungan dilapangan yang berbeda beda tim
juga berusaha agar objek sasaran bisa menelaah dan mengkaji permasalahan
program tersebut di antaranya melakukan penyuluhan ke tiap rumah masing
masing dan menjelaskan bahwa bank sampah bisa di olah dan dijadikan sebagai
22
sumber mata pencaharian dengan cara memilah dan memilih sampah seperti,
sampah organic dan sampah non organic agar bisa dijadikan mata pencaharian.
Aspek pemberdayaan di semua unsur di tingkat keluarga (bapak/ibu dan
anak – anak) sampai ditingkat lingkungan RT/RW dalam pengelolaan sampah
rumah tangga. Pemberdayaan pada sistem menabung sampah dan menambah
lapangan kerja baru untuk meningkatkan pendapatan dari mengelola sampah
rumah tangga.
Maksud dan tujuan bank sampah yaitu :
1. Aspek lingkungan dan ekonomi
Membantu pemerintah dalam mengurangi volume sampah dari
sumbernya dan mengubah cara pandang dan perilaku masyarakat
terhadap sampah, nantinya masyarakat tidak membuang sampah
disembarangan, sampah mempunyai nilai manfaat dan ekonomi
sehingga mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
2. Aspek Sosial
Memunculkan rasa kepedulian dan kegotong – royongan masyarakat
dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
Target pemberdayaan Bank Sampah :
1. Membantu mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA.
2. Mamanfaatkan sampah sebagai upaya untuk sumber penghasilan
ekonomi.
3. Membuka peluang lapangan usaha.
4. Meningkatnya sikap kegotong – royongan yang kuat sebagai
nasabah Bank sampah.
Sasaran pemberdayaan Bank Sampah :
1. Warga yang tetap mau melakukan pemilahan sampah secara terus
menerus di seluruh perkampungan di wilayah RT/RW dan masyarakat
Kelurahan pada umumnya.
2. Masyarakat yang memiliki sikap kepedulian dan tanggung jawab untuk
melakukan pengelolaan sampah masing masing rumah.
23
BAB III
PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
A. Tahapan Pengabdian kepada Masyarakat
Tahap pengabdian kepada masyarakat yang di pilih yaitu penyuluhan
tentang Bank Sampah yang dilakukan kepada masyarakat yang tinggal di daerah
Pasir Loa Desa Mekarwangi Kabupaten Cianjur. Tahap pengelolaan sampah
tersebut diantaranya :
1. Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya Kegiatan ini
dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organic dan
anorganik dengan menyediakan tempat sampah organic dan anorganik di
setiap kawasan.
2. Pemanfaatan sampah organic, seperti composting (pengomposan), sampah
yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah
lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dengan
melakukan kegiatan composting sampah organic yang komposisinya
mencapai 70% dapat direduksi hingga mencapai 25%.
3. Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak
langsung
- Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan
yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang.
- Pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang
bekas seperti kertas, plastik, kaleng, Koran bekas, botol, gelas, dan botol
air minum dalam kemasan.
4. Tempat pembuangan sampah akhir sisa sampah yang tidak dapat
dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan composting maupun
pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai 10% harus dibuang
ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA).
Adapun mekanisme dalam menabung sampah di Bank Sampah ada dua
yaitu
24
1. Menabung sampah secara individual dan menabung sampah secara
komunal. Mekanisme menabung sampah secara indidual, warga
memilah sampah kertas, plastic, kaleng/ botol, dari rumah dan secara
berkala ditabung ke bank sampah
2. Menabung sampah secara komunal, warga memilah sampah kertas,
plastik, kaleng/botol, dari rumah dan secara berkala di tabung di TPS
(Tempat Penampungan Sementara) yang ada di tiap RT atau kelompok
masyarakat (POKMAS), kemudian petugas bank sampah mengambil
sampah di tiap TPS.
B. Partisipasi dan Pelibatan Masyarakat Sasaran
Dalam kegiatan tersebut pihak pihak yang terlibat dalam pengabdian adalah
masyarakat dan remaja masjid di kampung pasir loa, dalam kegiatan penyuluhan
kami terjun langsung ke lapangan dengan dibantu remaja masjid setempat untuk
memberikan informasi mengenai bank sampah dan melakukan kerja bakti setiap
hari jumat bersama masyarakat setempat untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Penyuluhan yang kami lakukan yaitu dengan menggunakan media lisan dan
tulisan yang berupa selebaran mengenai informasi tentang bank sampah. Hal
tersebut cukup efektif untuk menyadarkan masyarakat bahwa sampah masih dapat
dikelola dengan baik.
C. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
Hasil pengabdian dari program yang dijalankan yaitu:
1. Sampah yang terdapat di kampung pasir loa menjadi berkurang.
2. Penyakit menjadi berkurang.
3. Lahan warga yang di jadikan TPS (Tempat Penampungan Sementara)
sekarang menjadi bersih.
4. Masyarakat menjadi peduli akan pentingnya kebersihan sekitar.
5. Masyarakat tertarik untuk mengelola bank sampah setelah dilakukan
penyuluhan Bank Sampah.
25
6. Masyarakat menjadi tahu dan dapat membedakan sampah organik dan
anorganik.
D. Faktor Pendukung dan Penghambat
Terlepas dari program pemberdayaan penanggulangan sampah tersebut,
pihak pihak terkait ikut serta dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Tokoh
masyarakat dan tokoh pemuda juga sangat antusias mengikuti kegiatan
pemberdayaan itu, demi terselenggaranya kegiatan tersebut.
Faktor pendukung penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan tersebut juga
tidak lepas dukungan dari aparatur pemerintahan desa setempat seperti :
- Masyarakat
- Bekerjasama dengan BpLHd (Badan Pengawasan Lingkungan Hidup)
- TPS 3R
- Pihak Aparatur Pemerintahan Desa
- BPD (Badan Pengawas Desa)
Ada beberapa permasalahan yang teridentifikasi dan itu menjadi faktor
penghambat diantaranya:
Kesadaran warga pasir loa akan kebersihan lingkungan kurang terlihat
dari perilaku membuang sampah ke sembarang tempat.
Kurangnya kepedulian akan lingkungan menyebabkan banyak
penyakit yang menyerang warga masyarakat pasir loa.
Warga mengabaikan sampah yang bisa di daur ulang kembali.
Kurangnya pengetahuan masalah sampah organik dan anorganik.
26
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Dari uarain di atas maka di Tarik kesimpulan yaitu :
1. Sampah menjadi masalah yang utama di Pasir Loa karena masyrakat Pasir
Loa membuang Sampah ke lahan milik warga setempat.
2. Para peserta KKN memberikan penyuluhan tentang “Bank Sampah”
kepada masyarakat Pasir Loa.
3. Tujuan diadakannya penyuluhan Bank Sampah guna memberikan
informasi kepada mayarakat pasir loa agar masyarakat bisa membedakan
sampah organik dan non organiik.
4. Dengan adanya Bank Sampah maka sampah yang biasanya di buang oleh
masyarakat di kampung pasir loa dapat dimanfaatkan atau di tabung di
bank sampah dan menghasilkan nilai rupiah.
B. Rekomendasi
Sosialisasi mengenai KKN SISDAMAS hendaknya dilakukan pada jangka
waktu yang lama dan berkala, sehingga mahasiswa yang melaksanakan program
KKN pemahamannya akan lebih matang dan lebih mengerti apa yang harus
dilakukan. Selain itu, hendaknya meningkatkan bimbingan terhadap pesrta KKN
agar tahapan siklus KKN SISDAMAS akan terlaksana secara maksimal.
27
DAFTAR PUSTAKA
http://kkn-untag2014.blogspot.co.id/p/blog-page_13.html?m=1 di akses pada
tanggal 13 maret 2017.
Tim editor, suplemen lampiran panduan KKN SISDAMAS (Kuliah Kerja Nyata
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat)
28
BIODATA
Nama : Mela Nurliani Wahyu
Jabatan : Anggota
TTL : Bandung, 07 Mei 1995
NIM : 1133070122
Jurusan : Manajemen Keuangan Syari’ah
Fakultas : Hukum dan Syari’ah
No HP : 085603983401
Alamat : Bukit Cinunuk Indah Rt 02 Rw
18 Desa Cinunuk Kec. Cileunyi
Kab. Bandung 40626
29
LAMPIRAN
Pembuatan Banner sampah untuk mengingatkan warga agar tidak membuang
sampah sembarangan
Kerja bakti bersama mahasiswa lainnya
30
Pemasangan Banner di Kampung Pasir Loa Rt 01 Rw 02 Desa Mekarwangi
Kerja bakti dan pemilahan sampah organik dan anorganik bersama warga
Kampung Pasir loa Desa Mekarwangi
31
Silaturahmi bersama pemilik tanah wakaf yang dijadikan tempat pembuangan
sampah sementara
Silaturahmi bersama pengelola sampah di Kampung Pasir loa Desa
Mekarwangi
32
33