DESAIN KONSEPTUAL DAN POLA OPERASI KAPAL CNG … · Estimasi Kebutuhan Gas PLTG Bawean ... u = Unit...
Transcript of DESAIN KONSEPTUAL DAN POLA OPERASI KAPAL CNG … · Estimasi Kebutuhan Gas PLTG Bawean ... u = Unit...
Oleh:
Yudiyana 4110 100 108
DESAIN KONSEPTUAL DAN POLA OPERASI KAPAL CNG (COMPRESSED NATURAL GAS) UNTUK MENDUKUNG
PEMBANGUNAN PLTG DI PULAU BAWEAN
Dosen Pembimbing:
Ir. Murdjito, M.Sc.Eng Irwan Tri Yunianto S.T.,M.T
LATAR BELAKANG
40% warga Pulau Bawean belum mendapatkan listrik
Pasokan utama dari PLTD milik PT PJB 1x1 MW dan 3x1 MW milik swasta
Rencana pembangunan PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)
Perencanaan angkutan gas untuk memasok PLTG
Kondisi
Kelistrikan
P. Bawean
Celah Studi
(Sumber : RUPTL PT PLN (Persero) 2011-2020)
No Pemilik Jenis Nama Proyek Kapasitas (MW) COD Status
1 PLN PLTU Paiton 660,0 2012 On going
2 PLN PLTU Pacitan 630,0 2012 On going
3 PLN PLTU Tanjung Awamawar 350,0 2013 On going
4 PLN PLTG Bawean 3,0 2014 Rencana
5 PLN PLTA Kalkonto 62,0 2015 Rencana
6 PLN PLTA Kesamben 37,0 2017 Rencana
7 PLN PLTGU Tuban Cepu 750,0 2019 Rencana
8 PLN PS Gandulu PS 500,0 2020 Rencana
9 Swasta PLTU Paiton x exp 815,0 2012 On going
10 Swasta PLTM Androkan 0,5 2014 Rencana
11 Swasta PLTU Madura 400,0 2015 Rencana
12 Swasta PLTP Argopuro 110,0 2015 Rencana
13 Swasta PLTP Ijen 55,0 2019 Rencana
14 Swasta PLTP Arjuno 55,0 2020 Rencana
RUMUSAN MASALAH
1. Berapa jumlah permintaan gas untuk pengoperasian PLTG di Bawean?
2. Bagaimana menentukan pola transportasi gas untuk PLTG di Bawean?
3. Bagaimana menentukan ukuran kapal dan desain konseptualnya yang sesuai dengan pola transportasi gas untuk PLTG di Bawean?
TUJUAN PENELITIAN
1. Mengidentifikasi jumlah permintaan gas untuk pengoperasian PLTG di Bawean
2. Mengidentifikasi pola transportasi gas untuk PLTG di Bawean
3. Mengidentifikasi ukuran kapal dan desain konseptualnya yang sesuai dengan pola transportasi gas untuk PLTG di Bawean
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari tugas akhir ini adalah hasil dari tugas akhir ini dapat digunakan sebagai alat pengambil
keputusan dalam pengangkutan gas untuk pengoperasian PLTG di Bawean
BATASAN MASALAH
1. Objek penelitian adalah PLTG 3x1 MW di Bawean yang masih dalam tahap perencanaan
2. Detail pembangunan PLTG tidak dibahas 3. Angkutan ditentukan berupa CNG (Compressed Natural Gas) 4. Sumber gas ditentukan berasal dari Gresik 5. Perencanaan kapal hanya desain konseptual 6. Rules mengikuti aturan angkutan dangerous cargo dan aturan angkutan gas
internasional
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
Proyeksi Jumlah Penduduk P. Bawean
Rata-rata laju pertumbuhan penduduk 10 tahun terakhir adalah
1,43%. Dari hasil proyeksi jumlah penduduk Pulau Bawean pada
tahun 2032 menjadi 93.632 jiwa.
(Sumber : Statistik BPS Jatim 2013)
Accuracy
Measures Linear Exponential
growth
MAPE 1% 1%
MAD 509 537
MSD 411.891 425.361
Tahun
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Laju
Pertumbuhan
2002 62.992 -
2003 65.745 4%
2004 66.602 1,2%
2005 67.067 1,1%
2006 66.472 2,1%
2007 69.303 -0,1%
2008 70.124 1,4%
2009 70.953 1,4%
2010 71.656 1,4%
2011 73.134 1,2%
2012 73.552 2,1%
Rata Rata 1,43%
Proyeksi PDRB Kab. Gresik
Rata-rata laju pertumbuhan PDRB 10 tahun terakhir adalah
12,15%. Dari hasil proyeksi PDRB Kab Gresik pada tahun 2032
menjadi 491.853 jiwa.
(Sumber : Statistik BPS Jatim 2013)
Tahun
PDRB
(Milyar Rp)
Laju
Pertumbuhan
PDRB
2002 15.998 -
2003 17.090 7%
2004 19.099 12%
2005 20.769 9%
2006 22.898 10%
2007 25.890 13%
2008 29.987 16%
2009 33.247 11%
2010 38.018 14%
2011 44.083 16%
2012 50.185 14%
Rata Rata 12,15%
Accuracy
Measures
Linear Exponential
growth
MAPE 9% 3%
MAD 2.231 753
MSD 6.433.402 888.072
Proyeksi Konsumsi Listrik P. Bawean
Proyeksi konsumsi listrik dilakukan dengan memproyeksikan
konsumsi listrik tiap sektor.
Tahun 2032 total konsumsi listrik Pulau Bawean diproyeksikan sebesar 108.952 Mwh
Tahun RT (MWh)
Bisnis (MWh)
Industri (MWh)
Publik (MWh)
Total (MWh)
2013 79.251 3.905 345 2.629 86.130
2014 80.340 3.961 348 2.668 87.317
2015 81.429 4.017 352 2.707 88.506
2016 82.517 4.075 356 2.748 89.696
2017 83.606 4.133 360 2.789 90.887
2018 84.694 4.192 364 2.830 92.080
2019 85.783 4.252 368 2.872 93.275
2020 86.872 4.313 372 2.915 94.471
2021 87.960 4.374 376 2.959 95.669
2022 89.049 4.437 380 3.003 96.868
2023 90.138 4.500 384 3.047 98.069
2024 91.226 4.564 388 3.093 99.271
2025 92.315 4.629 392 3.139 100.475
2026 93.403 4.696 397 3.186 101.681
2027 94.492 4.763 401 3.233 102.889
2028 95.581 4.831 405 3.281 104.098
2029 96.669 4.900 410 3.330 105.309
2030 97.758 4.970 414 3.380 106.521
2031 98.847 5.041 419 3.430 107.736
2032 99.935 5.113 423 3.481 108.952
60
70
80
90
100
110
120
2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035
Ko
nsu
msi
Lis
trik
(Mw
h)
x 1
00
0
Tahun
Konsumsi Listrik Proyeksi Kons. Listrik
Estimasi Kebutuhan Gas PLTG Bawean
Kebutuhan gas untuk operasi PLTG 3x1 MW di Bawean adalah 368,95 MMscf per tahun atau setara
dengan 2.593 TEUs per tahun.
Item Besar SatuanKapasitas Pembangkit 3 MW RUPTL 2011-2020
Faktor Kapasitas 0,87 (PLTG = 85% - 90%); (PLTU= 60% - 80%)
24 jm/hr
8.760 jm/th
Nilai Kalor Gas 252.000 Kcal/MMscf RUPTL 2011-2020
SFC 0,0151 MMscf/kWh (PJB-statistik 2006 sd 2010)
22.864 Mwh/th (Kapasitas x jam operasi x faktor kapasitas)
63 MWh/hr
Total Konsumsi Gas per hari 0,944 MMscf/hr (Kons. Gas = Daya pembangkit x Faktor kaps x SFC x Jam)
Total Konsumsi Gas per tahun 344,48 MMscf/th
Safety Stock 42,47 MMscf Safety stock 45 hari
Total Kebutuhan Gas 386,95 MMscf/th
Konversi satuan
Item Besar Satuan
386.948.160 ft3/th 1 MMscf = 1.000.000 ft3
10.957.211 m3/th 1 ft3 = 0,028317 m3
7.439,95 ton/th Massa jenis CNG = 0,679 kg/m3
2.593 TEUs/th 1 TEUs = 2,87 ton CNG
Estimasi Konsumsi Gas PLTG 1 x 4 MW di Bawean
Jam Operasi
Produksi Energi Listrrik
Demand Gas
Perencanaan Rute
Pelabuhan Asal => Terminal PT PJB - Gresik Pelabuhan Tujuan => Pelabuhan Sangkapura - Bawean Jarak => 80 nm
Pelabuhan Sangkapura - Bawean
Terminal PJB - Gresik
80 nm
Identifikasi Moda Angkutan Container
4 Jenis alternatif angkutan container CNG : 1. SCPB (Self Propelled Container Barge) 2. SPCB – Geared (Self Unloading-Self Propelled Container Barge) 3. Tongkang (Tow-Barge) 4. LCT (Landing Craft Tank)
Analisis Biaya Bia
ya K
apal
Capital Cost
Operasional Cost
Voyage Cost
C/H Cost
• Investasi
• SDM/Crew
• Maintenace & Repair
• Persediaan
• Asuransi
• Administrasi/Overhead
• Bahan Bakar
• Kepalabuahanan
• Biaya Bongkar - Muat
Bia
ya Insf
rast
ruktu
r Capital Cost
Operasional Cost
• Investasi
• SDM/Karyawan
• Perawatan
• Administrasi/overhead
Komponen biaya investasi kapal:
Biaya Baja lambung : dimensi kapal → berat badan kapal → Biaya Baja Lambung
Biaya mesin : Dimensi + kecepatan → Hambatan → Daya mesin → Biaya mesin
Biaya Perlengkapan : jenis kapal → perlengkapan (alat B/M) → Biaya perlengkapan
Komponen biaya investasi Insfrastruktur:
Biaya Pengadaan Alat Bongkar Muat
Biaya Pengadaan Truk dan container CNG
Biaya Lahan penumpukan container CNG serta kantor
Model Optimasi Payload
Batasan (constrain)
a) Batasan Sarat
𝑻𝒌𝒂𝒑𝒂𝒍 ≤ 𝟎, 𝟗 𝑻𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏
Dimana :
Tkapal = sarat kapal (m)
Tpelabuhan = sarat pelabuhan asal dan tujuan (m)
b) Batasan Jumlah Muatan 𝑸𝒊𝒋 ≥ 𝑫𝒊
Dimana:
𝑄𝑖𝑗 = Jumlah gas yang diangkut (supply) dari i ke j (TEUs/tahun)
𝐷𝑗 = Jumlah demand gas dititik j (TEUS/tahun)
b) Batasan Jumlah Muatan
𝑽𝒎𝒊𝒏 ≥ 𝑽𝒔 ≤ 𝑽𝒎𝒂𝒙
Dimana:
𝑉𝑠 = Kecepatan dinas kapal (knot)
𝑉𝑚𝑖𝑛 = Kecepatan dinas minimal kapal pembanding (knot)
𝑉𝑚𝑎𝑥 = Kecepatan dinas maksimal kapal pembanding (knot)
1. Batasan (Constrain)
Model Optimasi Payload
c) Batasan waktu operasi kapal
Top≤ Cdays
Top = TRT x RTD
Cdays = T – Docking - Gelombang
TRT = St + Pt
RTD = 𝑫
𝑸
Dimana :
Top = waktu operasi kapal (hari/tahun)
Cdays = jumlah hari efektif kapal (hari/tahun)
Q = payload kapal (TEUs)
T = jumlah hari dalam setahun (hari)
TRT = waktu sekali round trip kapal (hari)
RTD = jumlah trip (kali/tahun)
St = waktu berlayar (hari)
Pt = waktu pelabuhan (hari)
Batasan (constrain) - lanjutan
Model Optimasi Payload
Variabel Perubah dan Fungsi Tujuan
2. Variabel Perubah (Changing Variable)
• Payload Kapal (TEUs)
• Kecepatan Dinas (Knot)
• Jumlah Armada (Unit)
3. Fungsi Tujuan
min 𝑢 = 𝐶𝑐𝑖 + 𝑉𝑐𝑖 + 𝑂𝑐𝑖 + 𝐼𝑐𝑖
𝑄𝑖
𝑓=𝑛
𝑖=1
dimana:
u = Unit biaya pengangkutan gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/TEUs)
Cci = Capital cost gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/tahun)
Vci = Voyage cost gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/tahun)
Oci = Operational cost gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/tahun)
Ici = Infrastructure cost gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/tahun)
Qi = Jumlah gas yang diangkut gas untuk periode ke i hingga ke n (TEUs/tahun)
Model Optimasi Payload
Input pada proses optimasi (contoh pada moda SPCB-Geared)
Item Unit Value
Kebutuhan Gas setahun TEUs 2.593
Kecepatan Bongkar Muat box/hour 20
Commision Days Hari 190
Sarat pelabuhan Asal m 8
Sarat pelabuhan Tujuan m 6
Radius pelayaran n mile 80
Besarnya bunga % / tahun 13%
Debt % 80,0%
Currency (nilai tukar) 12.000
Model Optimasi Payload
Kalkulasi variabel-variabel turunan pada proses optimasi (contoh pada moda SPCB-Geared)
Hasil perhitungan variabel turunan untuk moda SPCB-Geared, untuk moda lainnya dengan cara yang sama
Unit Value
Kapasitas Payload Ton 584
Panjang L m 54,34
Lebar B m 8,97
Tinggi H m 4,20
Sarat T m 2,99
Waktu trip TRT hari 2
Round Trip RTD pertahun 93
Hull Rupiah 11.481.629.305Rp
Machinery (ME,AE) Rupiah 13.546.295.678Rp
Hull Outfitting Rupiah 14.149.027.321Rp
Non weight cost Rupiah 3.917.695.230Rp
Capital Cost Total Rupiah 43.094.647.535Rp
Gaji crew + Insentif Rupiah/tahun 1.000.440.000Rp
Reparasi dan perawatan Rupiah/tahun 2.154.732.377Rp
Store and Lubricants Rupiah/tahun 239.157.268Rp
Insurance Rupiah/tahun 495.588.447Rp
Operational Cost Total Rupiah/tahun 3.889.918.091Rp
Biaya MFO Rupiah/tahun Pertama 1.681.123.842Rp
Biaya MDO Rupiah/tahun Pertama 1.081.887.159Rp
Biaya Pelabuhan Rupiah/tahun 108.032.337Rp
Voyage Cost Total Rupiah/tahun Pertama 2.871.043.338Rp
Investasi Rupiah 12.085.000.000Rp
Operasional dan Perawatan Rupiah/tahun 1.339.700.000Rp
Infrastruktur Cost Total Rupiah 13.424.700.000Rp
Lo
an
Loan Repayment Ship + Insfrastruktur Rupiah/tahunRp6.830.877.489
Dim
en
si K
ap
al
Bia
ya K
ap
al
Capital Cost
Operating Cost
Voyage Cost
Bia
ya
Infr
ast
ru
ktu
r
Biaya Insfrastruktur
Operasi Kapal
Item
Model Optimasi Payload
Hasil Perhitungan Optimasi (contoh pada SPCB)
Hasil perhitungan optimasi payload untuk moda SPCB-Geared, untuk moda lainnya dengan cara yang sama
Item Min Value Max Remark
Sarat 2,99 6 Accepted
Hari Operasi 185 190 Accepted
Demand 2593 2593 Accepted
Kecepatan 8,00 8,00 12,00 Accepted
Item Unit Value Initial Value
Kecepatan m 8 8
Payload TEUs 28 20
Jumlah Armada Unit 1 4
Total Biaya Rupiah/tahun pertama 14.931.538.917Rp
Muatan terangkut TEUs 2.593
Unit Cost Tahun Pertama Rp/TEUs 5.758.403Rp
Co
nst
rain
tO
bji
cti
ve
Fu
ncti
on
Unit Cost
Ch
an
gin
g
Vari
ab
le
Model Optimasi Payload
Rekapitulasi Optimasi Seluruh Moda
Hasil optimasi payload setiap moda, output berupa payload, kecepatan dan jumlah armada optimal
Moda Angkut SPCBSPCB-
GearedTongkang LCT
Kecepatan 7 8 4 8
Trip Per Year Kali 84 93 46 104
Kapasitas Angkut (Payload) Box 31 28 56 25
DWT ton 1.025 926 1423 1565
Model Optimasi Payload
Solusi termurah adalah moda SPCB-
Geared dengan unit biaya sebesar Rp.
5.758.403 per TEUs.
Moda Terpilih
Jenis : SPCB - Geared
Payload : 28 TEUs
Kecepatan : 8 knot
Termurah
Perbandingan Unit Cost Setiap Moda
Alternatif
Moda
Payload
(TEUs)
Vs (knot) Jumlah Armada
(unit)
Unit Cost (Rp/TEUs)
SPCB 31 7 1 6.559.953
SPCB - Geared 28 8 1 5.758.403
Tongkang 56 4 1 6.382.516
LCT 25 8 1 7.283.497
Model Optimasi Desain Konseptual
Batasan (Constrain)
Dimana : MG0 = Jarak metasenter ke pusat beban pada sudut 00 (m) Ls30
= Lengan statis pada sudut oleng >300 (m) ФLsmax = Sudut kemiringan pada Ls maksimum (deg) Ld30
= Lengan dinamis pada 300 (m.rad) Ld40
= Lengan dinamis pada 400 (m.rad) GZ30-40
= Luas Kurva GZ antara 300 - 400 (m.rad)
Stabilitas
Model Optimasi Desain Konseptual
Batasan (Constrain)
Displacement
Dimana : w = Berat kapal kondisi muatan penuh (ton) ∆ = Displacement kapal (ton)
Dimana :T = Sarat kapal kondisi muatan penuh (m) Ta = Sarat buritan (m) Tf = Sarat haluan (m)
Dimana :P = Payload Hc = Kapasitas muat kapal
Trim
Kapasitas (Payload)
Model Optimasi Desain Konseptual
Variabel Perubah dan Fungsi Tujuan
Variabel Peubah (Changing Variable)
• Panjang (Lpp)
• Lebar (B)
• Tinggi (H)
• Sarat (T)
Fungsi Tujuan
min 𝑢 = 𝐶𝑐𝑖 + 𝑉𝑐𝑖 + 𝑂𝑐𝑖 + 𝐼𝑐𝑖
𝑄𝑖
𝑓=𝑛
𝑖=1
dimana:
u = Unit biaya pengangkutan gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/TEUs)
Cci = Capital cost gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/tahun)
Vci = Voyage cost gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/tahun)
Oci = Operational cost gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/tahun)
Ici = Infrastructure cost gas untuk periode ke i hingga ke n (Rp/tahun)
Qi = Jumlah gas yang diangkut gas untuk periode ke i hingga ke n (TEUs/tahun)
Hasil Optimasi Desain Konseptual
Kesesuaian Teknis
Model Optimasi Desain Konseptual
Syarat Teknis Item Unit Min Value Max Remark
Froude Number Fn = V/(g*Lpp)0.5
0,20 0,22 Accepted
MG pada sudut oleng 00
m 0,15 1,22 Accepted
Lengan statis pada sudut oleng >300
m 0,2 2,92 Accepted
Sudut kemiringan pada Ls maksimum deg 25 42,02 Accepted
Lengan dinamis pada 300
m.rad 0,055 0,38 Accepted
Lengan dinamis pada 400
m.rad 0,09 0,61 Accepted
Luas Kurva GZ antara 300 - 40
0m.rad 0,03 0,23 Accepted
Freeboard Fs m 488,75 1459 Accepted
Displacement Koreksi displacement % -0,50% -0,50% 0,50% Accepted
Selisih Trim % 0% 0,88% 1,00% Accepted
Kondisi Trim trim buritan Accepted
Kapasitas Payload % 100% 106,68% 110% Accepted
3,99 5,23 6,74 Accepted
8,61 10,44 15,47 Accepted
2,00 2,00 2,82 Accepted
2,81 3,04 3,73 Accepted
Stabilitas
Trim
Rasio
Model Optimasi Desain Konseptual
Hasil Optimasi Desain Konseptual
Ukuran Utama Optimum
Item Unit Min Value Max Remark
Length m 38,75 44,47 67,00 Accepted
Breadht m 8,50 8,50 14,00 Accepted
Height m 3,65 4,26 5,20 Accepted
Draught m 2,80 2,80 4,24 Accepted
Rencana Garis
Rencana Umum
Pemasukan dan Pengeluaran
Analisa Kelayakan Investasi
Asumsi
Besar pinjaman =80% total investasi
Interest rate = 13%
Tenor = 10 th
Kenaikan Biaya = 2% per th
Kenaikan Tarif = 3% per th
Pemasukan per tahun
• Tarif angkutan container
Pengeluaran per tahun :
• Pengembalian Pinjaman
• Biaya kapal dan insfrastruktur
Terjadi penurunan pengeluaran pada tahun ke-
11 disebabkan oleh masa pengembalian
pinjaman berakhir.
Aliran Kas
Analisa Kelayakan Investasi
Asumsi
Besar pinjaman =80% total investasi
Interest rate = 13%
Tenor = 10 th
Kenaikan Biaya = 3% per th
Kenaikan Harga Jual = 2% per th
Break even point tahun ke-9
Hasil Perhitungan
Analisa Kelayakan Investasi
Asumsi
Besar pinjaman = 80% total investasi
Interest rate = 13%
Tenor = 10 th
Kenaikan Biaya = 3% per th
Kenaikan Harga Jual = 2% per th
Kriteria kelayakan investasi:
NPV
IRR
BEP
Moda terpilih memiliki nilai kelayakan investasi dengan nilai NPV sebesar Rp. 56,20 Milyar, IRR sebesar 16% dan BEP
pada tahun ke-9.
Investment Criteria Value Min Criteria
Present Worth (PW atau NPV) J Rp 56.201,96 0 Ok
Present Worth Index (NPVI) kali 1,221 0 Ok
IRR % 16% 0 Ok
IRR Index (IRRI = IRR / MARR) kali 1,034 0 Ok
BEP from year - 9 1 Ok
Accum Cash on BEP J Rp 6.466 0 Ok
Perubahan Tarif dan Kenaikan Biaya Tahunan
Analisis Sensitivitas Kelayakan Investasi
Bentangan Perubahan Tarif 100% - 220%
Bentangan kenaikan biaya 1% - 5%
Kondisi terburuk : Tarif tetap 100% dan kenaikan biaya sebesar 5% per tahun. Kondisi ini menurunkan nilai NPV
menjadi Rp. -22,07 Milyar
Kondisi yang diharapkan : Tarif ditetapkan 200% dari tarif pasar dan kenaikan biaya sebesar 2%. Nilai NPV pada
kondisi ini yaitu sebesar Rp. 56,21 Milyar.
Kondisi Terbaik : Tarif ditetapkan 220% dari tarif pasaran dan kenaikan biaya sebesar 2% per tahun. Kondisi ini
menghasilkan nilai NPV sebesar Rp. 70,14 Milyar.
Perubahan Investasi dan Kenaikan Biaya Tahunan
Analisis Sensitivitas Kelayakan Investasi
Pergeseran nilai investasi dari hasil perhitungan
semula disebabkan karena:
Biaya investasi kapal berdasarkan kurva
Watson dengan basis data tahun 1993
Kurs dollar pada saat pelaksanaan proyek.
Bentangan Perubahan investasi 60%-180%
Bentangan kenaikan biaya 1%-5%
Kondisi terburuk : biaya investasi di awal meningkat menjadi 180% dari kalkulasi awal dan kenaikan biaya sebesar
5% per tahun, nilai NPV turun menjadi Rp. -11,92 Milyar
Kondisi yang diharapkan : biaya investasi tepat sebesar 100% dan kenaikan biaya sebesar 2% per tahun, maka
nilai NPV menjadi Rp. 56,21 Milyar.
Kondisi Terbaik : biaya investasi sebessar 60% dan kenaikan biaya sebesar 1%. Kondisi ini akan meningkatkan nilai
NPV menjadi Rp. 66,56 Milyar.
KESIMPULAN
Konsumsi Gas pada PLTG 3x1 MW di Bawean sebesar dengan 386,95 MMscf per tahun.
Pola pengangkutan gas yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan gas PLTG 3x1 MW di
Bawean adalah Pola pengangkutan dengan :
• Rute dari Terminal PT PJB – Gresik ke Pelabuhan Sangkapura – Bawean.
• Moda yang digunakan adalah moda SPCB-Geared yang berkapasitas angkut 28 TEUs atau
setara dengan 926 DWT dengan kecepatan dinas 8 knot.
• Berdasarkan hasil perhitungan pola pengangkutan tersebut menghasilkan unit biaya terendah
pada tahun pertama yaitu sebesar Rp. 5.758.403 per TEUs.
Moda SPCB-Geared tersebut memiliki ukuran utama optimal yaitu :
• Lpp = 44,47 m
• B = 8,5 m
• H = 4,26 m
• T = 2,8 m
SARAN
Pada penelitian ini, perancangan desain konseptual hanya dilakukan sampai pada tahap preliminary
design. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi lanjut hingga tahap basic design kapal ini sesuai
dengan aturan kelas yang berlaku. Demikian juga dengan infrastruktur pendukungnya, perlu
dilakukan studi lanjut terkait desain teknis sistem penerimaan gasnya.
Perlun dilakukan analisis penjadwalan kapal untuk melihat kehandalan operasi.
Perlu dilakukan studi lebih lanjut mengenai analisis operasioanal container CNG dikarenanakan
membutuhkan prosedur dan penanganan khusus.
TERIMA KASIH