Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan ... · Desain Produk Industri, Fakultas...
Transcript of Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan ... · Desain Produk Industri, Fakultas...
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
1
Abstrak—Kantor Pelayanan Pajak Pratama mempunyai tugas melaksanan pelayanan dan pengawasan wajib pajak dibidang pajak penghasilan ,pajak penambahan nilai pajak penjualan atas barang mewah ,pajak tidak langsung lainya ,pajak bumi dan bangunan serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada perancangan kali ini obyek yang dibahas adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama dengan Langgam Modern Bali,yang bertujuan untuk menciptakan suasana yang baru dan nyaman baik secara fisik mauapun visual dan psikologis agar dapat menunjang aktivitas secara optimal dan dapat memenuhi kebutuhan wajib pajak dan staff . Maka dari itu diperlukan sebuah kantor pelayanan pajak pratama yang dapat menciptakan suatu image sebuah kantor pemerintahan yang berbeda dengan yang ada pada umumnya.Hal tersebut ditunjang dengan penataan interior serta alur sirkulasi penguna yang diatur senyaman mungkin dengan langgam modern bali diharapkan hal tersebut mampu menarik minat wajib pajak serta membuat nyaman ketika berada di dalamnya.
Kata Kunci—Kantor, Modern Bali, Pajak
I. PENDAHULUAN antor Pelayanan Pajak Pratama merupakan unit kerja dari direktorat jenderal pajak yang melaksanakan pelayanan
kepada masyarakat baik yang telah terdaftar sebagai wajib pajak maupun tidak. KPP Pratama menerapkan sistem administrasi perpajakan modern dengan karakteristik-karakteristik antara lain: organisasi yang berdasarkan fungsi, sistem informasi yang terintegrasi, sumber daya yang kompeten, sarana kantor yang memadai dan tata kerja yang transparan. Diharapkan, dengan penggabungan kedua sistem tersebut akan tercipta suatu sistem informasi yang akan membawa dampak pada peningkatan pelayanan, mempermudah pengawasan, dan optimalisasi pemanfaatan data. Di sisi lain, sumber daya manusia dalam kantor ini telah menerapkan kode etik yang ketat yang diimbangi dengan pemberian remunerasi yang lebih baik. Setiap pegawai yang akan ditempatkan di kantor yang telah menerapkan administrasi modern wajib menandatangani pernyataan kesanggupan melaksanakan kode etik pegawai.
Adapun perancangan kantor pelayanan pajak pratama dengan langgam modern bali ini bertujuan untuk membuat kantor pemerintahan yang berbeda dan mampu menarik minat wajib pajak serta membuat nyaman ketika berada di dalamnya.
II. URAIAN PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam menentukan hasil akhir desain. Metodologi penelitian dilakukan untuk memudahkan dalam mencapai desain akhir yang optimal. Adapun lingkup aktivitas penelitian mencakup kegiatan awal penelitian hingga akhir.
A. Tahap Identifikasi Objek Merupakan tahap dalam menentukan latar belakang,
dan definisi judul. Tahapan ini menjadi dasar pemikiran dan alasan dalam melakukan perancangan interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama.
B. Tahap Identifikasi Masalah Merupakan tahap dimana meneliti dan menganalisa
permasalahan yang muncul pada objek sebagai tujuan yang akan dicapai dalam proses perancangan interior objek.
C. Tahap Pengumpulan Data
Setelah melakukan identifikasi objek dan permasalahan yang ada, maka dilakukan pengumpulan data – data yang diperlukan pada proses merancang interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Sumber data yang didapatkan berasal dari pengamatan langsung yaitu observasi lapangan, wawancara, survey yang merupakan data primer. Selain itu, data objek juga diperoleh melalui studi literatur yang merupakan data sekunder. Adapun perincian data primer yaitu :
1. Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur dan Sawahan Surabaya.
Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali
Dhemy Juniartha,Ir.Nanik Rachmaniyah,MT Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: [email protected]
K
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
2
2. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data tentang objek secara langsung. Adapun target wawancara adalah staff dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama.
3. Survey Tahapan survey dilakukan kepada pengunjung dan staff serta masyarakat umum dengan menggunakan alat berupa kuisioner. adapun data – data yang dikumpulkan yaitu data yang berkenaan dengan kantor pajak dan langgam modern bali.
Berikut merupakan skema alur desain yang menunjukkan urutan tahapan dalam merancang objek kantor pelayanan pajak pratama.
4. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan data - data lain yang mendukung perancangan objek. Data – data yang bersumber literatur tidak berkaitan langsung dengan objek secara langsung. Data literatur dapat diperoleh dari jurnal, majalah, buku tinjauan, dan internet.
D. Analisa Data Dalam menganalisa data yang diperoleh menggunakan
metode induktif yaitu mengumpulkan semua data yang kemudian dianalisa dengan metode deduktif dan komparatif kemudian dianalisa berdasarkan literatur yang ada.
III. KONSEP DESAIN
A. Objek Desain
Objek desain interior merupakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang berlokasi di Jalan Kapten Tantular no 4 Denpasar Timur,Bali. Dengan mengunakan eksisting bangunan kampus STMIK Bina Insani Bekasi.
B. Konsep Rancang Konsep yang akan diterapkan pada objek rancangan adalah
kaitan antara latar belakang, identifikasi masalah dan tujuan yang akan dicapai dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Hal ini ditujukan untuk mencapai konsep kantor pelayanan pajak yang mencerminkan langgam modern bali.
C. Tema Desain Tema desain pada objek rancangan adalah Modern Bali.
Penerapan langgam modern bali diterapkan pada penciptaan suasana ruang dimana penciptaan karakter melalui bentukan furniture modern dengan perpaduan elemen estetis khas bali.
D. Aplikasi Desain
Dasar penerapan konsep desain berdasarkan dari pengembangan latar belakang, permasalahan dan tujuan. Konsep yang diaplikasikan pada objek diterapkan pada elemen - elemen interior dan fasilitas penunjang yang berada pada interior kantor pelayanan pajak pratama.
1. Konsep Ruangan
Pembagian ruangan berdasarkan sifat ruang yaitu ruang publik, privat, dan servis yang ditentukan melalui proses yang disebut bubble diagram dan matrix ruangan sehingga memudahkan peletakan ruangan pada denah.
Gambar 1. Skema Alur Metode Desain
Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama dengan Langgam Modern Bali
Identifikasi Masalah
- Tujuan - Manfaat - Permasalahan
Rumusan Masalah
Pengumpulan Data
Analisa Data
- Studi Literatur - Observasi Lapangan - Wawancara - Kuisioner
Analisa Data Teknis
- Site dan eksisting - Kebutuhan ruang dan sirkulasi - Pembentuk Interior - Elemen Estetis - Material, Lighting,Warna
Analisa Data Non - Teknis
- Data tentang Kantor - Data tentang Kantor Pelayanan Pajak - Data tentang Langgam Modern - Data tentang Langgam Bali - Data tentang Langgam Modern Bali
Konsep Desain
Desain Awal
Evaluasi
Desain Final
Implementasi Desain
Modern Bali - Karakter - Bentuk - Warna - Lighting - Fasilitas
Gambar 2D dan Gambar 3D
- Gambar Kerja - Gambar Presentasi - Model
HARUS ADA HUBUNGAN SEBAIKNYA ADA HUBUNGAN TIDAK ADA HUBUNGAN
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
3
2. Konsep Bentuk Bentukan diaplikasikan pada interior dan furnitur dengan
mengambil dari bentukan geometris dasar seperti kotak dan kubus yang mencerminkan karakteristik dari langgam modern. Contoh bentukan furnitur modern :
3. Konsep Furnitur Dasar dari bentukan furnitur mengacu pada bentukan
geometris sederhana seperti bentukan kotak, bulat, segitiga. Kesan sederhana dari bentukan geometris dapat menciptakan nuansa modern dimana furniture terlihat lebih elegan dan dinamis yang mana sesuai dengan gaya hidup masyarakat perkotaan yang serba cepat. Selain mengikuti dasar bentukan geometri konsep furniture untuk rancangan kantor pelayanan pajak. Kemudian konsep geometris dikombinasikan dengan furniture yang berkaitan dengan sebuah elemen estetis bali. Contohnya seperti kursi hadap dan kerja
4. Konsep Material Material yang digunakan adalah material yang
mencerminkan kesan modern seperti stainless metal, chrome, dan finishing glossy. Material tersebut diaplikasikan pada fasad ruangan, panel dinding, dan furnitur.
Gambar 2. Matrix Ruangan dan Bubble Diagram
Gambar 3. Contoh furnitur dengan bentukan dasar kotak
Gambar 5. Furniture modern
Gambar 7. Material
Gambar 6. Furniture modern bali
Gambar 4. Penerapan bentukan kubus pada furniture
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
4
5. Konsep Warna Penggunaan warna pada ruangan merujuk pada
perpaduan warna – warna modern dengan sedikit warna khas bali seperti warna orange,abu-abu yang terinspirasi dari warna dinding khas bangunan bali.
6. Langgam Modern Bali Langgam modern bali adalah langgam yang mengikuti dengan sesuatu yang baru dan terkini dengan perpaduan budaya bali yang memiliki karateristik yang khas . Pada saat ini unsur budaya bali yang orisinal mulai memudar akibat masuknya budaya luar karena itu dengan mempadukan budaya bali dengan unsur modern maka akan tercipta kolaborasi gaya yang berkarakter. Presentase pengunaan langgam modern 60% dan bali 40%.Maka dari itu langgam modern bali yang di maksud adalah Modern dari segi fasilitas dan furniture sedangkan langgam bali dari segi elemen estetis dan ornamen – ornamen bali yang disederhanakan bentuknya.
7. Konsep Pencahayaan Penggunaan general light pada objek perancangan sebagai
konsep pencahayaan ditujukan kepada permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai yaitu menciptakan suasana interior kantor pelayanan pajak dengan suasana terang dan tidak menimbulkan kesan suram. Selain itu digunakanya drop ceiling dengan pengunaan lampu spot light di beberapa bagian.Teknik ini ditujukan untuk memberikan kesan estetika pada interior dan ruangan akan terasa lebih hidup. Sehingga teknik pencahayaan general light sesuai dengan tujuan objek rancangan yang hendak dicapai
8. Konsep Penghawaan
Konsep penghawaan yang digunakan adalah penghawaan buatan yang terpusat. Teknik penghawaan tersebut banyak digunakan pada bangunan bangunan komersil dimana memiliki keunggulan yaitu lebih praktis dalam pengaturan untuk menyalakan dan mematikan.
Penerapan konsep penghawaan pada rancangan yaitu
Gambar 10. Langgam Modern Bali
Warna yang akan diterapkan pada interior
Gambar 8. Warna
Gambar 9. Elemen estetis khas bali
Gambar 11. General light
Rangka metal furing5 cmKalsifuring
Lampu downlight5 wattPhillips
General light20 wattPhiliips
Diffuser AC
SpringkleSmoke Detector
Plafon gypsumkalsiboard 6mmabu-abu
Drop ceillingkalsiboardabu abu
Gambar 11. Skema Diffuser ac
Gambar 12. Sebaran diffuser dan titik lampu
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
5
A
C
D
E
K
F
H I
G
dengan meletakkan diffuser secara menyebar dan diarahkan pada area dalam ruang yang terdapat aktivitasnya. Sehingga dapat memberikan kenyamanan pada pengguna yang sedang beraktivitas didalamnya. Jarak pemasangan antar diffuser sebesar 3 meter. Hal ini bertujuan untuk menyebarkan udara dingin secara merata pada ruangan. Berikut peletakkan diffuser ac yang disebarkan pada ruangan dan diarahkan pada pusat aktivitas (tempat pelayanan terpadu).
IV. FINAL DESAIN
A. Ruang Terpilih – Tempat Pelayanan Terpadu
Area tempat pelayanan terpadu ini memliki luasan 255 m2
dengan fasilitas berupa meja hadap, bench tunggu, nomer antrian digital yang terletak pada masing – masing meja hadap, dan LED Tv sebagai sarana informasi dan hiburan. Adapun tujuan dari fasilitas tersebut adalah memudahkan para wajib pajak untuk melakukan kewajibannya sebagai warga negara yang baik (melaporkan spt pajak)
B. Desain Akhir Ruang
Warna ruangan Tempat Pelayanan Terpadu dominasi oleh warna abu – abu serta oranye hal tersebut bertujuan untuk mencerminkan kesan modern bali pada ruangan. Selain itu, terdapat pengunaan parket kayu yang diharapkan mendapatkan kesan selaras dengan langgam yang digunakan. Drop ceiling dengan general light dan spot light digunakan agar dapat yang menciptakan kesan dinamis pada ruang.
Gambar 13. Denah Tempat Pelayanan Terpadu
Gambar 14. Interior Tempat Pelayanan Terpadu
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print)
6
V. KESIMPULAN/RINGKASAN Dalam perancangan desain interior ”Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali”, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya :
a. Kantor pelayanan pajak pratama merupakan Unit
kerja dari Direktorat Jenderal Pajak yang melaksanakan pelayanan kepada masyarakat baik yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak maupun tidak.
b. Perencananaan Kantor pelayanan pajak pratama dapat berguna bagi para pengunjung (wajib pajak) karena dapat membuat suasana didalamnya menjadi tidak membosankan dan cepat membuat jenuh.
c. Adanya perancangan tentang Kantor pelayanan pajak pratama ini diharapkan mampu menjadi salah satu solusi untuk menjawab permasalahan – permasalahan yang ada pada intern KPP pratama dan mampu menarik kembali minat pengunjung (wajib pajak)
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas
limpahan karunia dan rahmatnya. Kedua orang tua yang telah memberikan doa, nasihat serta motivasinya. Ibu Anggri Indraprasti S.Sn, M.Ds selaku dosen koordinator Tugas Akhir. Ibu Ir.Nanik Rachmaniyah,MT selaku dosen pembimbing Tugas Akhir. Teman – teman seperjuangan Tugas Akhir angkatan 2009 Desain Interior ITS.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Kantor_Pelayanan_Pajak 2. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-
7745-3400100082-bab1.pdf
3. http://www.fsrd.itb.ac.id/?page_id=14 4. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-
7745-3400100082-bab1.pdf 5. http://id.wikipedia.org/wiki/Kantor_Pelayanan_Pajak 6. http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2006/132~P
MK.01~2006Per.htm 7. http://www.setjen.depkeu.go.id/detail.php?module=la
yanan&act=perlengkapan&div=profil7
8. D.K. Ching, Francis, 2002, Architectue, Space and Order, New York, New York: Maxmillan Publishing Company
9. D.K. Ching, Francis, 2002, Architectue, Space and Order, New York, New York: Maxmillan Publishing Company.
10. http://www.penataanruang.net/taru/nspm/7/Bab2.pdf 11. http://ocw.gunadarma.ac.id/course/civil-and-
planning-engineering/study-program-of-architectural-engineering-s1/teori-arsitektur-1/organisasi-ruang
12. http://www.dhim-out.co.tv/2009/10/psikologi-warna.html
13. http://putraprabu.wordpress.com/2009/01/06/sistem-dan-standar-pencahayaan-ruang/
14. http://www.inibuku.com/16125/desain-pencahayaan-arsitektural-konsep-pencahayaan-artifisial-pada-ruang-eksterior.html
15. http://www.inibuku.com/16125/desain-pencahayaan-arsitektural-konsep-pencahayaan-artifisial-pada-ruang-eksterior.html
16. http://www.docstoc.com/docs/14297158/Klasifikasi-Lampu-dan-Armatur
17. http://www.docstoc.com/docs/32964418/Anthropometri
18. ibid. 19. http://www.docstoc.com/docs/32964418/Anthropome
tri 20. http://www.scribd.com/doc/39099484/PENERAPAN
-ERGONOMI 21. 1 Perancangan 3 22. 1http://www.setjen.depkeu.go.id/detail.php?module=l
ayanan&act=perlengkapan&div=profil7 23. “Definisi Interior”, diambil dari
http//www.wikipedia.com.