Degenerasi Dan Nekrosis Sel No Master
-
Upload
lia-sii-ners -
Category
Documents
-
view
239 -
download
14
Transcript of Degenerasi Dan Nekrosis Sel No Master
DEGENERASI DAN NEKROSIS DEGENERASI DAN NEKROSIS SELSEL
By :Heti aprilin
PROGRAM D III KEPERAWATANSTIKES DIAN HUSADAMOJOKERTO2011
1
DEGENERATIFDEGENERATIFPerubahan-perubahan degeneratif
cenderung melibatkan sitoplasma sel
Bentuk perubahan degeneratif sel yang paling sering dijumpai adalah penimbunan air didalam sel
Cedera menyebabkan hilangnya pengaturan volume pada bagian sel
2
DEGENERATIFDEGENERATIFJika sel diserang tetapi tidak mati (sub
letal) Sering terjadi perubahan morfologik yang reversibel, jika stimulus hilang dapat kembali sehat, jika stimulus tidak hilang dapat mati
Perubahan subletal secara alami disebut: degeneratif
3
DEGENERATIFDEGENERATIFBentuk perubahan degeneratif
sel yang paling sering dijumpai adalah penimbunan air didalam sel
Cedera menyebabkan hilangnya pengaturan volume pada bagian sel
4
DEGENERATIFDEGENERATIF
Degenerasi berupa: Degenerasi bengkak keruh (cloudy swelling: degenerasi albumin),
Degenerasi hidropik (degenerasi vacuoler),
Degenerasi hialin, dan Degenerasi mucin.
5
DEGENERATIFDEGENERATIF
Sedangkan infiltrasi dapat berupa:
perlemakan (fatty: depotition, change, metamorphosis), infiltrasi glikogen, amiloid, dan sebagainya.
6
DEGENERATIFDEGENERATIFPembengkakan selular atau
pembengkakan keruh (cloudy swelling) penimbunan air di dalam sel, akibat peningkatan ion Na dalam sel, pompa Na tidak optimal air masuk sel
Perubahan hidrofik (Vakuolar) Terjadi saat aliran air kedalam sel yang hebat, sehingga sebagian organel sitoplasma terisi air
7
DEGENERATIFDEGENERATIFPerubahan lemak
(steatosis)/degenerasi lemak/infiltrasi lemak terjadi akibat makan berlebihan atau alkoholisme
Perubahan lemak secara potensial reversibel, tetapi sering menimbulkan cedera berat dan menyebabkan kematian sel
8
DEGENERATIFDEGENERATIFAtropi pengurangan masa akibat
cedera, sel atau jaringan atropik mampu mencapai keseimbangan dibawah normal
Atropi dijalani dengan autofagositosis atau autofagi atau seft eating, keadaan yang sama juga terjadi pada sel yang aus/rusak, diasingkan kedalam vakuola sitoplasma untuk dicerna secara enzimatis
9
DEGENERATIFDEGENERATIFProses pencernakan di vakuola
meninggalkan sisa yang tidak dapat dicerna tertimbun dalam vakuola umumnya berwarna coklat atropi coklat
10
NEKROSISNEKROSISJika pengaruh buruk pada sel
hebat dan berlangsung lama sel pada keadaan tidak mampu lagi beradaptasi proses ireversibel kematian sel (nekrosis)
11
NEKROSISNEKROSIS
Nekrosis merupakan jenis kematian sel ireversibel yang terjadi ketika mendapat cedera berat dalam waktu lama dan tak mampu beradaptasi lagi atau memperbaiki dirinya sendiri
12
NEKROSISNEKROSISPerubahan Inti sel yang mengalami
nekrosis adalah:◦Piknosis inti sel menyusut, batas
tidak teratur, berwarna gelap (inti piknotik)◦Karioreksis inti hancur, membentuk
fragmen kromatin yang menyebar (inti kariorektik)
◦Kariolisis inti tidak dapat diwarnai, dan inti hilang
13
MACAM NEKROSISMACAM NEKROSISnekrosis coagulativa nekrosis colliguativa nekrosis caseosaGanggrennekrosis enzimatik dannekrosis fibrinoid.
14
MACAM NEKROSISMACAM NEKROSISNekrosis koagulatif:
sel nekrotik bentuknya tetap bertahan, akibat sel litik dihambat kondisi lokal pada jantung, ginjal, limpa
Nekrosis Colliguativa=liquefaktif (mencair): jaringan nekrosis yang mengalami pencairan akibat kerja enzim pada otak dan medulla spinalis
15
MACAM NEKROSISMACAM NEKROSISNekrosis kaseosa =Perkejuan:
sel nekrotik hancur, tetapi pecahanya tetap berada disekitarnya pada paru
Nekrosis lemak enzimatis (pankreatik) Terjadi akibat enzim pankreas mengalir diluar duktus pada pankreas
16
MACAM NEKROSISMACAM NEKROSIS
Gangren: nekrosis koagulatif akibat kekurangan suply darah disertai tumbuhnya bakteri safrofit yang berlebihan gangren kering pada tungkai, gangren basah pada usus
17
MACAM NEKROSISMACAM NEKROSISNekrosis Fibrinoid:
berhubungan dengan imunitas. Berupa bangunan menyerupai fibrin pada jaringan ikat atau pembuluh darah.
18
INDIKATOR NEKROSISINDIKATOR NEKROSISHilangnya fungsi organPeradangan disekitar nekrosisDemamMalaiseLekositosisPeningkatan enzim serum
19
KEMATIAN SOMATIK
20
KEMATIAN SOMATIKKEMATIAN SOMATIK
Kematian seluruh individuMenyangkut kegiatan sistem saraf pusat, khususnya otak
Jika otak mati, maka kegiatan listrik berhenti dan elektroensefalogramnya menjadi isoelektris atau mendatar
21
KEMATIAN SOMATIKKEMATIAN SOMATIK
Jika hilangnya kegiatan listrik terjadi selama jangka waktu yang sudah ditentukan penderita sudah meninggal walaupun paru dan jantung masih dapat dijalankan terus secara buatan untuk beberapa lama
22
PERUBAHAN PERUBAHAN POSTMORTEMPOSTMORTEM
Rigor mortis
Algor mortis
Livor mortis Otolisis post
mortem
23
Terjadinya perubahan-perubahan tertentu setelah keamatian
PERUBAHAN PERUBAHAN POSTMORTEMPOSTMORTEMRigor mortisKekakuan karena reaksi kimia dalam otot orang mati
Algor mortisDinginnya mayat
Suhu tubuh mendekati lingkungan
24
PERUBAHAN PERUBAHAN POSTMORTEMPOSTMORTEM
Livor mortisPerubahan warna post mortem
Akibat sirkulasi berhenti pembuluh darah tarikan gravitasi
Jaringan bawah merah keunguan
Otolisis post mortem
Reaksi lisis akibat pengeluaran enzim
Bakteri tumbuh subur
pembusukan
25
26