DEFINISI KOMUNIKASI

38
OM SWASTYASTU

description

tugas definisi dokumentasi

Transcript of DEFINISI KOMUNIKASI

Komunikasi berasal dari bahasa latin Coomunicare yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan

OM SWASTYASTU

NAMA ANGOTADewa Gede Sastra Ananta Wijaya(P07120214005)Ni Made Desi Sugiani(P07120214017)Ni Ketut Ayu Pratiwi Catur Wahyuni(P07120214019)Ni Nyoman Tria Sunita(P07120214020)Pande Putu Setianingsih (P07120214022)I Gede Suyadnya Putra (P07120214023)Ayu Indah Agustini(P07120214027)Ayu Putu Eka Tusniati(P07120214032)Ni Putu Ayu Savitri (P07120214033)Ni Putu Soniya Darmayanti (P07120214040)

PENERAPAN TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-KLIEN DIBERBAGAI JENIS ASUHAN KEPERAWATAN

Komunikasi berasal dari bahasa latin Coomunicare yang berarti berpartisipasi atau memberitahukanDEFINISI KOMUNIKASI

Komunikasi adalah proses pertukaran ide, perasaan, dan pikiran antara dua orang atau lebih yang bertujuan untuk terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku.

TUJUAN KOMUNIKASI

FUNGSI KOMUNIKASI

KOMPONEN KOMUNIKASI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI

PersepsiNilaiLatar belakang sosial budayaEmosiPerkembanganJarakLingkunganPeran dan hubunganPengetahuanJenis kelamin

KONSEP DASAR TERAPEUTIK

Terapeutik berasal dari kata Therapeute yang merupakan bahasa Yunani yang artinya pengobatan, cara pengobatan dan Therapea berarti perawat. Terapeutik berkaitan dengan terapi.

DEFINISI KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Jadi, Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan seorang perawat dengan teknik-teknik tertentu yang mempunyai efek penyembuhan.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Menurut Purwanto tujuan dari komunikasi terapeutik :Membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran mempertahankan kekuatan egonya.Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang diperlukanMengurangi keraguan, membantu dalam pengambilan tindakan yang efektif dan mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya.Realisasi diri, penerimaan diri, dan peningkatan penghormatan diri. Kemampuan membina hubungan interpersonal dan saling bergantung dengan orang lain. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan yang realistis. Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Tujuan terapeutik akan tercapai bila perawat memiliki karakteristik sebagai berikut (Hamid,1998):Kesadaran diriKlarifikasi nilaiEksplorasi perasaanKemampuan untuk menjadi model peranMotivasi altruistikRasa tanggung jawab dan etik.

MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Manfaat komunikasi terapeutik (Christina, dkk, 2003) adalah:Mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat dengan pasien melalui hubungan perawat klien.Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, dan mengkaji masalah dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

JENIS KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Komunikasi verbalDalam penggunaan komunikasi verbal yang perlu diperhatikan adalah:Makna Denotatif dan KonotatifPembendaharaan KataPacing (kecepatan)IntonasiUngkapan yang sederhana, ringkas, dan singkat tanpa mengurangi kejelasan dalam menerima pesan komunikator.Timing and Relevance (waktu dan keadaan )

JENIS KOMUNIKASI TERAPEUTIK

2. Komunikasi Non VerbalGerak tubuhEkspresi wajahPandangan PosturJarak tubuh dan kedekatanSentuhanKomunikasi Tertulis

KOMPONEN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Model struktural dari komunikasi mengidentifikasi lima komponen fungsional berikut (Hamid, 1998) : Pengirim: yang menjadi asal dari pesan.Pesan: suatu unit informasi yang dipindahkan dari pengirimkepada penerima.Penerima: yang mempersepsikan pesan, yang perilakunya dipengaruhi oleh pesan.Umpan balik : respon dari penerima pesan kepada pengirim pesan.Konteks : tatanan di mana komunikasi terjadi.

SYARAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Stuart dan Sundeen (dalam Christina, dkk, 2003) mengatakan ada dua persyaratan dasar untuk komunikasi terapeutik efektif:Semua komunikasi harus ditujukan untuk menjaga harga diri pemberi maupun penerima pesan.Komunikasi yang menciptakan saling pengertian harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memberikan sarana, informasi maupun masukan.

PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Prinsip Komunikasi Terapeutik Menurut Carl RogersPerawat harus mengenal dirinya sendiriKomunitas harus ditandai dengan sikap saling menerima,percaya,dan menghargaiPerawat harus memahami dan menghayati nilai yang dianut klienPerawat harus menyadari pentingnya kebutuhan klienPerawat harus menciptakan suasana yang nyamanPerawat harus bisa memotivasi klienPerawat mampu menguasai perasaannya sendiriMemahami betul arti EmpatiBerpegang pada etikaBertanggung jawabAltruisme

PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Prinsip Komunikasi Terapeutik Menurut SuryaniHubungan perawat dan klien saling menguntungkanPerawat harus menghargai keunikan klienPerawat harus mampu menjaga harga dirinya dan harga diri klien.Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya (trust)Prinsip Komunikasi Terapeutik Menurut De VitoKeterbukaanEmpatiSifat mendukung sikap positifKesetaraan

KARAKTERISTIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Dimensi ResponKeikhlasanMenghargaiEmpatiKonkritPerawat menggunakan terminologi yang spesifik, bukan abstrak. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

2. Dimensi TindakanKonfrontasiKesegeraanKeterbukaan perawatPerawat membuka diri tentang pengalaman yang sama dengan pengalaman klien. "Emosional Catharsis"Bermain PeranSIKAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Limasikap atau cara untuk menghadirkan diri secara fisik yang dapat memfasilitasi komunikasi yang terapeutik, yaituBerhadapan. Mempertahankan kontak mata. Membungkuk ke arah klien. Mempertahankan sikap terbuka.Tetap rileks.

TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

MendengarkanMenunjukkan penerimaanMengulang Pernyataan KlienKlarifikasiMemfokuskan PembicaraanMenyampaikan Hasil PengamatanMenawarkan Informasi.DiamMenunjukkan PenghargaanRefleksiSaran

HAMBATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIKFaktor-faktor yang menghambat komunikasi terapeutik adalah (Indrawati, 2003 : 21):Perkembangan.Persepsi.Nilai.Latar belakang sosial budaya.Emosi.Jenis Kelamin.Pengetahuan.Peran dan hubungan.Lingkungan.Jarak.CitraDiri.Kondisi Fisik.

HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-KLIENSalah satu karakteristik dasar dari komunikasi yaitu ketika seseorang melakukan komunikasi terhadap orang lain maka akan tercipta suatu hubungan diantara keduanya. Hal inilah yang pada akhirnya membentuk suatu hubunganhelping relationship. Helping relationshipadalah hubungan yang terjadi diantara dua (atau lebih) individu maupun kelompok yang saling memberikan dan menerima bantuan atau dukungan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sepanjang kehidupan. Pada konteks keperawatan hubungan yang dimaksud adalah hubungan antara perawat dan klien. Ketika hubungan antara perawat dan klien terjadi, perawat sebagai penolong (helper) membantu klien sebagai orang yang membutuhkan pertolongan, untuk mencapai tujuan yaitu terpenuhinya kebutuhan dasar klien (Suryani 2005).

Kegiatan dan tugas perawat dalam tiap tahap proses hubungan terapeutik

FASEKEGIATANTUGASPrainteraksiMengumpulkan data tentang klienMengeksplorasi perasaan, fantasi, dan kekuatan diriMembuat rencana pertemuan dengan klien (kegiatan, waktu, tempat)Mengeksplorasi perasaan, fantasi, dan kekuatan diriMenganalisa kekuatan profesional diri dan keterbatasanMengumpulkan data tentang klien jika mungkinMerencanakan untuk pertemuan pertama dengan klienKegiatan dan tugas perawat dalam tiap tahap proses hubungan terapeutik

OrientasiMemberikan salam dan tersenyum pada klienMemperkenalkan nama perawatMenanyakan nama panggilan kesukaan klienMenjelaskan tanggung jawab dan peran perawat dan klienMenjelaskan kegaiatan yang akan dilakukanMenjelaskan tujuanMenjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatanMenyediakan kepercayaan, penerimaan, dan komunikasi terbukaMembuat kontrak timbal balikMengeksplorasi perasaan, pikiran, dan tindakan klienMengidentifikasi masalah klienMendefinisikan tujuan dengan klien Kegiatan dan tugas perawat dalam tiap tahap proses hubungan terapeutik

KerjaMemberi kesempatan kepada klien untuk bertanyaMenanyakan keluhan yang berkaitan dengan kelancaran pelaksanaan kegiatanMemulai kegiatan dengan cara yang baikMelakukan kegiatan sesuai rencanaMengeksplorasi stresor yang sesuaiMendorong perkembangan pengetahuan klienMenangani tingkah laku yang dipertahankan oleh klienKegiatan dan tugas perawat dalam tiap tahap proses hubungan terapeutik

TerminasiMenyimpulkan hasil kegiatan (evaluasi proses dan hasil)Merencanakan tindak lanjut dengan klienMelakukan untuk kontrak pertemuan selanjutnya (waktu, tempat, topik)Mengakhiri kegiatan dengan cara yang baikMenyediakan realitas perpisahanMelihat kembali kemajuan dari terapi dan pencapaian tujuanSaling mengeksplorasi perasaan adanya penolakan, kehilangan, sedih, dan marah serta tingkah laku yang berkaitanPENERAPAN TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian (Purwanto, Heri, 1994)Menentukan kemampuan seseorang dalam proses informasi.Mengevaluasi data tentang status mental pasien untuk menentukan batas intervensi.Mengevaluasi kemampuan pasien dalam berkomunikasi secara verbal.Mengobservasi apa yang terjadi pada pasien tersebut saat ini.Mengidentifikasi tingkat perkembangan pasien sehingga interaksi yang diharapkan bisa realistik.Menentukan apakah pasien memperlihatkan sikap verbal dan nonverbal yang sesuai.Mengkaji tingkat kecemasan pasien sehingga dapat mengantisifasi intervensi yang dibutuhkan.

PENERAPAN TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

2. Diagnosa keperawatan (Potter & Perry, 1999)Analisa tertulis dari penemuan pengkajian.Sesi perencanaan tim kesehatan.Diskusi dengan klien dan keluarga untuk menentukan metoda implementasi.Membuat rujukan.

PENERAPAN TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

3. Rencana tujuan (Purwanto, Heri,1994)Rencana asuhan tertulis (Potter & Perry, 1999).Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan sendiri.Membantu pasien agar dapat menerima pengalaman yang pernah dirasakan.Meningkatkan harga diri pasien.Memberikan support karena adanya perubahan lingkungan.Perawat dan pasien sepakat untuk berkomunikasi secara lebih terbuka.

PENERAPAN TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

4. Implementasi (Purwanto, Heri, 1994)Memperkenalkan diri kepada pasien.Memulai interaksi dangan pasien.Membantu pasien untuk dapat menggambarkan pengalaman pribadinya.Menganjurkan kepada pasien untuk dapat mengungkapkan perasaan kebutuhannya.Menggunakan komunikasi untuk meningkatkan harga diri pasien.

PENERAPAN TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

5. Evaluasi (Purwanto, Heri, 1994)Pasien dapat mengembangkan kemampuan dalam mengkaji dan memenuhi kebutuhan sendiri.Komunikasi menjadi lebih jelas, lebih terbuka dan berfokus pada masalah.Membantu menciptakan lingkungan yang dapat mengurangi tingkat kecemasan.