Definisi Judul - ITS Institutional...
-
Upload
phungduong -
Category
Documents
-
view
239 -
download
8
Transcript of Definisi Judul - ITS Institutional...
Definisi Judul
Studi Pustaka
Membuat pola batik pada kain
Mencanting hasil pola yang sudah digambar pada kain
Memasukkan kain padapewarnaan yang sudahdilarutkan
Prose Membatik
Proses terakhir adalahmenjemur kain
Proses pencucian kainagar bersih dari malam “lilin”yang menempel pada kain
Menghilangkan malam dengancara merebus kain agar malam
“lilin” leleh dan terlepas dari kain
Studi Pustaka
Pengertian Batik
Berdasarkan etimologi dan terminologi batik merupakanrangkaian kata “mbat” dan “tik”. “Mbat” dalam bahasa Jawadapat di artikan sebagai “ngembat” atau melempar berkali -kali. Sedangkan “tik” berasal dari kata titik. Jadi, membatikberarti melempar titik - titik yang banyak dan berkali - kalipada kain. (Asti Musman dan Ambar B. Arini, 2011, Batik :Warisan Adiluhung )Nusantara, Yogyakarta : G - Media)
Sejarah Batik
Dahulu batik merupakan kesenian menggambar di ataskain. Awalnya batik hanya dikerjakan dalam kraton sajayang hasilnya dipakai untuk pakaian raja dan keluargabeserta para pengikutnya. Dalam perkembangannya lambatlaun pakaian batik tidak hanya dipakai untuk keluarga raja,tetapi menjadi pakaian rakyat yang digemari baik wanitamaupun pria. Kini batik sudah menjadi bagian dari pakaiantradisional Indonesia. (batikmarkets.com)
Pengertian Batik Tulis
Batik Tulis : pola yang satu dengan pola lainnya agakberbeda walaupun bentuknya sama. Bentuk isen-isenrelatif rapat, rapi dan tidak kaku. Prosesnya : semuaproses dikerjakan secara manual dengan canting, lilinmalam, kain dan pewarna.
Jenis - jenis Batik
A. Motif Batik Klasik atau Tradisional
Motif Batik Klasik atau Tradisional diciptakan sejak awal mulapembuatan batik dan hanya digunakan oleh keluarga kerajaan.
Batik Sekar Jagad
Motif ini mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga oranglain yang melihatnya akan terpesona.
Batik Parang
Batik parang memiliki nilai filosofi yang sangat tinggi berupa petuahseperti ombak laut yang tidak pernah menyerah untuk berhentibergerak. Batik parang biasa digunakan dalam upacara pelantikandengan harapan pulang membawa kemenangan.
Batik Kawung
Pada jaman dahulu motif batik kawung dipakai untuk kalangankerajaan. Motif tersebut mencerminkan pribadinya sebagai seorangpemimpin yang mampu mengendalikan hawa nafsu serta menjaga hatinurani agar ada keseimbangan dalam perilaku kehidupan manusia.
Studi Pustaka
C. Motif Batik Berdasarkan Pengaruh Budaya Luar
Batik Belanda
Pada waktu zaman penjajahan Belanda, warga keturunan Belandabanyak yang tertarik dengan batik Indonesia. Mereka membuat motif sendiri yang disukai bangsa Eropa. Motifnya berupa bunga - bungaEropa, seperti tulip dan motif tokoh - tokoh cerita dongeng terkenal disana seperti motif Hansel n Gretell, cinderella, snow white dll.
Batik Cina atau Pecinan
Batik Cina merupakan akulturasi budaya antara perantau dari Cinadengan budaya lokal Indonesia. Ciri khas batik ini warnanya variatif dancerah dalam satu kain yang menampilkan banyak warna. Motifnyabanyak mengandung unsur budaya Cina seperti motif burung hong(merak) dan naga. Pola batiknya lebih rumit dan halus.
B. Motif Batik Berdasarkan Kota Pembuatannya
Batik Yogyakarta
Karakter motif batik Yogyakarta adalah tegas, formal, sedikit kaku dan patuh pada pakem. Pemakaian warna batik Yogyakarta adalah biru-hitam serta soga cokelat dan putihdari pewarna alam. Warna biru- hitam diambil dari dauntanaman indigofera yang disebut juga nila yang difermentasi. Sementara warna soga atau cokelat diambildari campuran kulit pohon tinggi warna merah, kulit pohonjambal warna merah cokelat dan kayu tegeran warnakuning.
Batik Madura
Warna yang mencolok seperti kuning, merah, hijau. Batik Madura juga memiliki motif yang beragam. Misalnya pucuktombak, belah ketupat dan rajut. Bahkan ada sejumlahmotif yang mengangkat aneka flora dan fauna yang adadalam kehidupan sehari-hari masyarakat Madura.
Studi Pustaka
Alat - alat untuk Membatik
1. Kain moriadalah salah satu bahan pokok sebagai media untuk membuat motif batik.
2. Malam ( lilin )merupakan bahan yang dipakai untuk menutup permukaan kain.
3. Pewarna Batikdigunakan untuk proses pencelupan ke dalam serat kain mori.
4. Canting berfungsi semacam pena yang diisi lilin malam cair sebagai tintanya. Bentuk canting beraneka ragam dari yang berujung satu hingga beberapa ujung.
5. Kompor minyak tanahdigunakan untuk memanaskan malam ( lilin ) agar cair.
6. Wajanadalah alat untuk melelehkan malam (lilin) yang terbuat dari aluminium.
7. Pancimerupakan alat untuk nglorot (merebus) kain yang sudah di canting.
8. Ember atau bakimerupakan alat untuk melarutkan pewarna batik.
9. Dingklikberfungsi sebagai tempat duduk para pembatik. Dingklik terbuat dari bahan kayu ataubambu yang tidak memiliki sandaran.
10. Gawanganadalah alat untuk membentangkan mori sewaktu akan dibatik. Gawangan terbuat dari kayuatau bambu. Gawangan harus dibuat sedemikian rupa sehingga kuat, ringan, dan mudahdipindah - pindah.
1 2 3
4 5 6
7 8
9 10
Studi Pustaka
Menurut As’ad (1987:73) Keberhasilan suatu program pelatihan di tentukan oleh 5 komponen, yaitu:
1. Sasaran pelatihan atau pengembanganSetiap pelatihan harus mempunyai sasaran yang jelas yang bisa
diuraikan kedalam perilaku-perilaku yang dapat diamati dan diukursupaya bisa diketahui efektivitas dari pelatihan itu sendiri.
2. Pelatih (Trainer)Pelatih harus bisa mengajarkan bahan-bahan pelatihan dengan metodetertentu sehingga peserta akan memperoleh pengetahuan, ketrampilandan sikap yang diperlukan sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.
3. Bahan LatihanBahan-bahan latihan harus disusun berdasarkan sasaran pelatihan yangtelah ditetapkan.
4. Metode latihan (termasuk alat bantu)Setelah bahan dari latihan ditetapkan maka langkah berikutnya adalahmenyusun metode latihan yang tepat.
5. Peserta (Trainee)Peserta merupakan komponen vang cukup penting, sebab keberhasilansuatu program pelatihan tergantung juga pada pesertanya.
Komponen Dalam Pelatihan
Beberapa Contoh Pelatihan Batik Tulis
Studi Pustaka
A. Ruang Pembuatan Pola
• Diperlukan set papan tulis / white board.• Diperlukan kursi dan meja untuk membuatpola batik.• Memerlukan cahaya yang cukup untuk
proses mendesain pola batik.
B. Ruang Alat dan Bahan
• Terdapat fasilitas rak atau lemari sebagiantempat penyimpanan alat dan bahan batik.
• Posisi ruang penyimpanan alat dan bahanberdekatan dengan ruang-ruang untukproses pengerjaan yang lain agarmemudahkan pengunjung pelatihan.
C. Ruang Mencanting
• Perlu ruang yang cukup luas.• Terdapat sirkulasi udara demi kenyamanan
pengunjung saat membatik.• Membutuhkan cahaya yang cukup untuk
ketelitian dan kerapian dalam mencanting.• Lantai dapat dibersihkan dari malam “lilin”.
D. Ruang Pewarnaan, Pelorotan dan Pencucian
• Perlu ruang yang cukup luas untuk proses pewarnaan dan pencucian.• Lantai bertekstur dan tidak licin.• Terdapat bak sebagai tempat pewarna.• Terdapat kompor untuk proses pemanasan air untuk proses
pewarnaan.
E. Ruang Penjemuran
• Terdapat bagian yang terbuka agar tidak langsung terkena sinar matahari saat penjemuran kain.
• Lantai bertekstur dan tidak licin.• Terdapat alat penjemuran (sampiran).
F. Ruang Galeri
• Perlu ruang yang cukup luas untuk display karya batik.• Ruang harus rapi, bersih dan pencahayaan yang cukup untuk display.
Studi Ruang untuk Proses Pelatihan Batik Tulis
Studi Pustaka
Pengertian Candi
Candi sebagai bangunan tempat ibadah dari peninggalanmasa lampau yang berasal dari agama Hindu Budha.(Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) halaman 788)
Fungsi Candi
Struktur Candi
Secara umum struktur candi tersusun menjadi tiga bagian tegak(vertikal) yaitu sebagai berikut :
1. Kaki Candi (Bhurloka)
Melambangkan dunia manusia
(dunia bawah = bhumi).
2. Tubuh Candi (Bhuvarloka)
Melambangkan dunia untuk yang
disucikan.
3. Atap Candi (Svarloka)
Merupakan dunia dewa - dewa
(wordpress.com)
Bahan Pembuat Candi
1. Batu Andesit, batu bekuan vulkanik yang ditatah membentukkotak-kotak yang saling kunci. Batu andesit untuk bahan candiharus dibedakan dari batu kali. Batu kali meskipun miripandesit tapi keras dan mudah pecah jika ditatah (sukardibentuk). Batu andesit yang cocok untuk candi adalah batuyang terpendam di dalam tanah sehingga harus ditambang ditebing bukit.
2. Batu putih (tuff), batu endapan piroklastik berwarna putih yang digunakan di Candi Pembakaran di kompleks Ratu Boko. Bahanbatu putih ini juga ditemukan dan dijadikan sebagai bahan isicandi, dimana bagian luarnya dilapisi batu andesit.
3. Bata merah, dicetak dari lempung tanah merah yang dikeringkan dan dibakar. Candi Majapahit dan Sumatera banyak menggunakan bata merah.
Studi Pustaka
1. Candi Brahu
A. Lokasi
Candi Brahu terletak di Dukuh Jambu Mente DesaBejijong Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Tepatdi depan kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan PurbakalaJawa Timur yang terletak di jalan raya Mojokerto -Jombang..
Di sekitar Candi Brahu pernah ditemukan benda -benda kuno, antara lain :
• Benda - benda semisal perhiasan dari emas danperak.
• 6 buah arca yang bersifat agama Budha.• Piring perak yang bagian bawah bertuliskan tulisan
kuno.• lempeng prasati tembaga pada masa Raja Mpu Sindok.
B. Sejarah
Candi Brahu merupakan salah satu candi yang ada dalam lingkungan situsTrowulan Kerajaan Majapahit.
Candi Brahu didirikan oleh Mpu Sindok yang sebelumnya merupakan raja dariKerajaan Mataram Kuno yang ada di Jawa Tengah. Hal ini dijelaskan dari namaBrahu dihubungkan diperkirakan berasal dari kata “Wanaru” atau “Warahu” yaitunama sebuah bangunan suci keagamaan yang disebutkan di dalam prasastitembaga “Alasantan” yang ditemukan kira-kira 45 m disebelah barat Candi Brahu.
Pada masa Kerajaan Majapahit, Candi Brahu digunakan sebagai tempatpersembayangan atau merupakan bangunan suci yang digunakan untuk berdoa.
C. Ciri-ciri :
1. Struktur bangunan candi Brahu terdiri dari kaki candi, tubuh candi dan atap
candi. Kaki candi terdiri dari bingkai bawah, tubuh candi serta bingkai atas.
2. Bagian tubuh Candi Brahu sebagian merupakan susunan bata baru yang
dipasang pada masa pemerintahan Belanda.
3. Bentuk tubuh Candi Brahu tidak tegas persegi, melainkan bersudut banyak,
tumpul dan berlekuk. Bagian tengah tubuh candi melekuk ke dalam seperti
pinggang. Lekukan tersebut dipertegas dengan pola susunan batu bata pada
dinding barat atau dinding depan candi.
3. Atap candi Brahu tingginya kurang lebih 6 m.
Studi Pustaka
2. Candi Bajangratu
A. Lokasi
Candi Bajangratu terletak di Dukuh Kraton, DesaTemon Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
B. Sejarah
Bajang Ratu diperkirakan dibangun sekitar abad ke-13 s/d abad ke-14 M. Bajang berarti kecil/kerdil samahalnya dengan kata Pabajangan yang berarti kuburananak kecil.
Menurut penduduk setempat, Gapura Bajangratumerupakan bangunan yang dibangun untukmengenang Jayanegara sebagai Putra MahkotaMajapahit yang semasa dalam kandungan beliausudah dinobatkan menjadi Kumaraja (Raja Muda).Pendapat lain menyebutkan bahwa GapuraBajangratu dibangun untuk mengenang seorangputra mahkota Majapahit yang semasa dalamkandungan sudah menjadi Raja (ditetapkan menjadiRaja Pengganti) akan tetapi bayi mahkota tersebutkemudian meninggal saat dilahirkan dan gagalmenjadi Raja (Ratu).
C. Ciri-ciri :
• Atap candi Brahu tingginya kurang lebih 6 m.• Bentuk tubuh Candi Brahu tidak tegas persegi,
melainkan bersudut banyak, tumpul danberlekuk. Bagian tengah tubuh candi melekuk kedalam seperti pinggang. Lekukan tersebutdipertegas dengan pola susunan batu bata padadinding barat atau dinding depan candi.
Dua lapis ke dua masing-masingberhiaskan :a. Kepala Kala di tengah dengan
sepasang taring yang panjangyang mirip dengan sepasangduri seperti pipi Kala CandiJago.
b. Relief matahari memancarkansinar
• Sisi kiri maupun sisi kanankepala kala diapit oleh dua ekorbinatang yang berdiriberhadapan, tetapi mempunyaisebuah kepala saja berupa Kala.
•Bagian atap banyak dihiasi denganpahatan-pahatan kecil sehingga nampakindah dan unik,
Studi Pustaka
3• Candi Jawi
A. Lokasi
Candi Jawi terletak di antara kecamatan Pandaanmenuju kecamatan Prigen, tepatnya terletak didesa Candiwates. Candi ini dibangun pada abadke13 yang merupakan peninggalan bersejarahkerajaan Hindu-Budha Singosari. Banyak yangmenduga bahwa Candi Jawi adalah tempatpemujaan dan atau tempat peribadatan tetapisebenarnya Candi Jawi adalah tempatpenyimpanan abu dari raja terakhir Singosari yaituKertanegara.
B. Sejarah
Candi Jawi dibangun sekitar abad ke-13 yang berfungsisebagai tempat penyimpanan sebagian abu jenazahRaja Kertanegara (Raja terakhir Singosari) yangmeninggal tahun 1292 M. Sebagian abu lainnyadisimpan pada Candi Singosari.
Pada zaman Majapahit, Candi Jawi pernah dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk (Rajasanagara)dengan mengadakan perjalanan ke daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah pada tahun ketiga masapemerintahannya (1353 M). Perjalanan raja Hayam Wuruk ini disertai oleh seluruh keluarga raja(Bhatara sapta Prabhu), para menteri, pemimpin agama dan wakil golongan masyarakat.
Negarakertagama menyebut bahwa perjalanan raja Hayam Wuruk beserta rombongannya adalahbertujuan untuk menyatukan wilayah kerajaannya dengan menyinggahi beberapa tempat di daerahkekuasaannya, seperti Lasem (tahun 1354 M), Lodaya (1357 M), Palah (1361 M), Lawang, Blitar, Jimedan Simping. Dalam perjalanan itu, Hayam Wuruk sempat mengerahkan rakyat untuk memperbaikibeberapa tempat penyeberangan di Sungai Solo dan Brantas, memperbaiki bendungan Kali Konto,memperbaiki Candi Sumberjati dan sekaligus nyekar atau ziarah ke makam kakeknya (Raden Wijaya).
Menurut Negarakrtagama, candi yang sarat akan nilai-nilai budaya ini pada candrasengkala atautahun Api Memanah Hari (1253 C/1331 M) pernah rusak karena disambar petir. Selain bangunan candi,ada salah satu arcanya yang ikut rusak yaitu arca Maha Aksobaya. Hal ini membuat Raja Hayam Wuruksangat sedih, sehingga satu tahun kemudian (1332 M) Beliau mengerahkan rakyat untukmemperbaikinya kembali. Namun, sama seperti candi-candi lain yang ada di Jawa, Candi Jawi baru mulaidiperhatikan lagi pada awal abad ke-20, setelah bangunannya menjadi porak-poranda dan begitubanyak unsur yang hilang.
C. Pemugaran
Candi Jawi baru dipugar kembali pada tahun 1938 karena kondisinya sudah rusak. Kononpemugaran yang telah memenuhi syarat tekno-arkeologis itu dilakukan oleh Oudheidkundige Dienstdengan membangun kembali lagi kaki candi, mengupas halaman candi serta menyusun beberapa bagiancandi dalam bentuk susunan percobaan. Akan tetapi, pemugaran dihentikan pada tahun 1941 karenasebagian batunya telah hilang.
Usaha pemugaran baru dimulai lagi pada Pelita II (1975/1976) yang dilakukan oleh Dit. Linbinjarah,Ditjen Kebudayaan, Depdikbud dengan Drs. Tjokrosudjono (Kepala Suaka Peninggalan Sejarah danPurbakala Jawa Timur) sebagai pimpinan lapangan. Dalam pemugaran yang ketiga ini, berkat kejelianseorang pekerja yang bernama Mbah Karto Plewek dari Prambanan, batu-batu yang hilang dapatditemukan lagi sebingga pemugaran dapat dilanjutkan sampai selesai pada tahun 1980. Dua tahunkemudian (1982), Candi Jawi diresmikan oleh pemerintah dan dijadikan sebagai bangunan cagar budayadan sekaligus obyek wisata sejarah.
Studi Aktivitas
Pengguna Aktivitas Kebutuhan Ruang Fasilitas Layout
1. PENGELOLA Pimpinan • Menerima tamu
• Mencatat daftar tamu masukRuang pegawai
2. Staff Karyawan
Resepsionis • Memberikan informasi Area resepsionis
Kasir • Melayani pembelian barang• Melayani pembelian tiket
masuk workshop batik tulisdan galeri
Area kasir
Pramuniagaproduk
• Memberikan pelayanankepada konsumen
• Melakukan penataan produk• Melakukan pelebelan pada
setiap produk
Area display produk
Pemandu • Memberikan informasi kepadakonsumen tentang batik
Area galerimaupun area workshop batik
Studi Aktivitas
Pengguna Aktivitas Kebutuhan Ruang Fasilitas Layout
Pelatih (4 orang) • Memberikan pelayananmateri maupun praktekmembatik kepadapengunjung yang akanmengikuti pelatihan batik tulis
Area workshop batik
Cleaning service • Membersihkan seluruhruangan
Seluruh area
Security • Mengawasi area galerimaupun area workshop
• Menjaga keamananSeluruh area
• 1 set meja + kursi
2. Pengunjung
A. Megikuti workshop batik tulis
Proses menggambarpola batik
• Membuat pola pada kain Area pembuatanpola batik
• 1 set meja + kursi• Lemari Penyimpanan alat dan bahan
Studi Aktivitas
Pengguna Aktivitas Kebutuhan Ruang Fasilitas Layout
Proses mencanting • Mencanting kain yang sudah dipola Area mencanting • Alat Membatik ( kompor, wajan, 1 set alat canting)
• Gawangan• Dingklik• Lemari penyimpanan alat dan bahan
Proses Nglorot(menghilangkanmalam pada kain)
• Merebus kain dari hasil cantingan Area nglorot • Kompor•
Proses Pembilasan • Membilas sampai bersih kain yang sudah dilorot
Area pembilasan • Bak
Proses Penjemuran • Menjemur kain Area penjemuran • Alat penjemuran (sampiran )
B. Galeri • Melihat hasil karya batik Area galeri
C. Area DisplayProduk
• Melihat display produk• Membeli
Area display produk
D. Cafe • Makan• Minum• Beristirahat• Mengobrol
Area Cafe• 1 set meja + kursi• 1 set meja + sofa• Meja kasir + meja bar• Kursi bar• Lemnari penyimpanan
Lokasi EksistingTaman Candra Wilwatikta
Lokasi : Jalan Raya Tretes - Pandaan PasuruanAkses ke Taman Safari, Tretes,Trawas, Pemandian Jalatundo dan Candi Jawi.
Letak Strategis : Terletak di Kawasan tenang denganlatar belakang gunung Penanggungan
Fasilitas : Panggung Terbuka/Amphitheater kapasitas 15.000 orangPendopo (Hall)Penginapan
Studi Eksisting Bangunan Tower di Taman Candra Wilwatikta
Lokasi bangunan Tower yang akan dijadikan
sebagai obyek tugas akhir .Dahulu Bangunan Tower ini digunakansebagai tempat pelatihan batik “Dinar Agung”.Namun sekarang bangunantersebut sudah tidak difungsikan kembalisebagai tempat pelatihan batik.
Pelatihan batik “ Dinar Agung”
Analisa Studi Eksisting
Jarak antara tangga denganbangunan pedopo terlalu sempituntuk jalur entrance.
Terdapat wallpaper kainperca batik pada salahsatu papan yang menandakan bahwabangunan ini pernah dijadikan tempat pelatihanbatik tulis.
Tangga ini merupakan tanggauntuk menuju bangunanTower dan area pentas .
Terdapat tangga kecil darimaterial kayu, dimana untukmempermudah pengunjung.
Penggunaan pintu inisangat membahayakanpengunjung karenaBerhubungan langsungdengan luar.
Plafond warna putihmemberi kesan luas,
Penggunaanjendela dapatmembantupencahayaanalami.
Pada area lantai2 inimenggunakanlantai denganmaterial kayu
Banyaknya ventilasipada ruangan inidapat memberikanpenghawaansecara alami.
Studi Pembanding
Didorong oleh kecintaannya terhadap batik dan juga keturunan daripengusaha batik, H. Santosa Doellah dan Ibu Hj. Danarsih pemilik usahaBatik Danar Hadi ini mulai mengoleksi dan mengumpulkan batik dariseluruh penjuru negeri. Hingga kini koleksi yang dimiliki sudah mencapailebih dari sepuluh ribu lembar kain batik kuno. Dari jumlah ini sekitar800an di antaranya yang dipamerkan di Museum Batik Danar Hadi.
Museum ini mendapatkan Rekor Indonesia (MURI) sebagai museum dengan koleksi batik terbanyak, mulai dari koleksi Batik Belanda, Batik Kraton, Batik Tiga Negeri hingga koleksi batik yang ada di Indonesia.
Nama Danar Hadi Santosa adalah gabungan dari nama istri dari BapakH. Santosa Doellah yaitu Ibu Hj. Danarsih dengan nama mertuanya yaituBapak H. Hadi Priyono dengan di beri nama belakang Bapak Santosa. Tetapi brand dari Meseum tersebut tetap memakai nama “Museum DanarHadi”.(Hasil wawancara dengan Bapak Najib sekaligus Pemandu Museum DanarHadi Surakarta, 17 November 2012)
Alamat House of Danar Hadi Solo :
Jl. Brigjen Slamet Riyadi 261, Surakarta 57141
House of Danar Hadi
Analisa Ruang
Pada area ini para pegawaimenggunakan meja yang dilengkapidengan penerangan lampu untuk mencetak pola pada kain yang telahdibuat di kertas.
Warna putih pada dinding inimemberikan kesan luas tetapidinding tersebut terlihat kotorsehingga terkesan kurangmenarik
Pencahayaan dalam area workshop ini sudah memenuhistandar pencahayaan dalammelakukan aktivitas membatik. Tetapi dalam penataanlampunya kurang menarik
Penggunaan gawangan untuk memudahkan dalam pengerjaan kain besar
Penggunaan dingklikmemberikenyamananpada saat membatik
Lantai pada area ini menggunakanplesteran dimana lantai tersebutsudah ada yang rusak dan terlihatseperti tidak terawat
Selain pencahayaan yang di dapatdari cahaya lampu, area ini jugamendapatkan pencahayaanskylight dari atap seng tanpaplafon.
Area Mencanting
Area Pembuatan Pola Batik
Analisa Ruang
Area PembilasanArea Pewarnaan
Tempat ini digunakanuntuk mencuci kainbesar setelah prosesperebusan (nglorot ).
Tempat ini digunakanuntuk proses pewarnaansehingga tembok yang terlihatsangat kotor karena terkenanoda dari proses pewarnaantersebut.
Terdapat beberapajendela untuk membantupenghawaan pada area ini.
Pada area ini terlihatlantainya tidak bertekstur, menyebabkan area itulicin dan membahayakan.
Terdapat beberapatempat untuk prosespewarnaan hinggapembilasan kain batik yang ada pada area ini.
Studi Pembanding
Secara kultur sejarah batik di Surabaya memang belum pernahterdengar. Kalaupun ada mungkin tidak banyak yang tahu dan tenggelamjauh di jaman lampau. Akan tetapi, lewat tangan Ibu Lulut Sri Yuliani (44),batik dengan khas Surabaya mulai dikenalkan.
Sekilas jika memasuki kawasan pusat produksi batik mangrove initidak ada hal yang istimewa yang menunjukan kawasan perumahan inisebagai pusat batik. Hanya saja saat memasuki teras rumah Ibu Lulut SriYuliati sebagai pencetus ide batik mangrove yang menjadi tempateksperimen batik mangrove.
Batik Mangrove sendiri telah berhasil menjadi ikon KecamatanRungkut setelah pihak Pemkot Surabaya memasukkan kecamatanRungkut ke dalam ekowisata hutan mangrove. Batik tersebut punakhirnya diberi label “Batik SeRu” (Batik Mangrove Rungkut Surabaya).http://jawatimuran.wordpress.com/2012/05/17/batik-mangrove-surabaya/
Griya Karya Tiara Kusuma(Batik “SeRu” Mangrove)
Lokasi
Griya Karya Tiara Kusuma (Batik“SeRu” Mangrove) merupakan UKMyang didirikan oleh wanita pesisiryang terletak di Jl. Wisma KedungAsem Indah J-29 Rungkut, Surabaya.
Analisa Ruang
Space(jarak) pada area ini sangat tidaknyaman karena berada dipojokan danbersebelahan dengan tumpukan barang-barang
Space(jarak) antara area nglorot danpembilasan sangat berdekatan dansempit sehingga kecelakaan dapatmembahayakan pegawai pada saatmelakukan aktivitasnya.
Dipilihnya lantai keramik karenamudah dalam perawatannya. Namunkurang terawatnya keramik tersebutakibat tetesan air dari kainmenyebabkan disekitar area itu kotordan kurang menarik.
Kesimpulan : a. Tidak adanya pembagian ruanganb. Ruangannya kurang luas
Kurangnya rak/almari untukmenyimpan bahan pewarnaanmembuat bahan tersebut diletakkanpada pojokan sehingga terlihat kurangmenarik
Area Nglorot (Perebusan) danArea Pem bilasan
Area Mencanting(Mencolet)
Area Penjemuran
Konsep
Konsep
Konsep
Plafon Area Pelatihan Batik Tulis
Secara keseluruhan pada area workshop inimenggunakan plafon datar dengan finishing cat agarterkesan luas.
Penggunaan down ceiling ini hanya digunakanpada area pembuatan pola dan area mencantingkarena akan dipasang lampu gantung yang akanmenyoroti area tersebut.
Konsep
Penghawaan Area Pelatihan Batik Tulis
Penghawaan alami diterapkan pada areaworkshop batik tulis. Karena pada area inibanyak menggunakan bahan-bahan kimia.Disamping itu penggunaan AC ketikamencanting dapat menghambat prosesketika mencanting.