Definisi ICU
-
Upload
defri-rahman -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of Definisi ICU
-
7/30/2019 Definisi ICU
1/10
A. Definisi ICU
ICU adalah suatu tempat atau unit tersendiri di dalam rumah sakit, memiliki staf khusus,
peralatan khusus ditujukan untuk menanggulangi pasien gawat karena penyakit, trauma
atau komplikasi-komplikasi.
Staf khusus adalah dokter, perawat terlatih atau berpengalaman dalam intensive Care(perawatan/terapi intensif) yang mampu memberikan pelayanan 24 jam; dokter ahli atau
berpengalaman (intensivis) sebagai kepala ICU; tenaga ahli laboratorium diagnostik;
tekhnisi alat-alat pemantauan, alat untuk menopang fungsi vital dan alat untuk prosedur
diagnostik.
B. Macam-macam ICU
Menurut fungsi ICU dibagi menjadi beberapa unsur yaitu :
1. ICU Khusus
Dimana dirawat pasien payah dan akut dari satu jenis penyakit, contohnya:
ICCU (Intensive Coronary Care Unit) : pasien dirawat dengan gangguan pembuluh
darah koroner.
Respiratory Unit : pasien dirawat yang mengalami gangguan pernafasan
Renal Unit : pasien yag dirawat dengan gangguan ginjal.
2. ICU Umum
Dimana dirawat pasien yang sakit payah akut di semua bagian RS menurut umur ICU
anak & neonatus dipisahkan dengan ICU dewasa
C. Klasifikasi ICU
Pelayanan ICU primer (standar minimal)
-
7/30/2019 Definisi ICU
2/10
Mampu melakukan resusitasi dan memberikan ventilasi bantu kurang dari 24 jam
serta mampu melakukan pemantauan jantung
Pelayanan ICU sekunder (menengah)
Mampu memberikan ventilasi Bantu lebih lama, melakukan bantuan hidup laintetapi tidak terlalu kompleks
Pelayanan ICU tersier (tertinggi)
Mampu melaksanakan semua aspek perawatan/terapi intensif
1.ICU Primer
Mampu memberikan pengelolaan resusitasi segera,
tunjangan,kardio respirasi jangka pendek
Memantau dan mencegah penyulit pasien dan bedah yang
berisiko Ventilasi mekanik dan pemantauan kardiovaskuler sederhana
selama beberapa jam
Ruangan dekat dengan kamar bedah
Kebijakan / kriteria pasien masuk, keluar dan rujukan
Kepala : dokter spesialis anestesi
Dokter jaga 24 jam, mampu RJP
Konsultan dapat dihubungi dan dipanggil setiap saat
Jumlah perawat cukup dan sebagian besar terlatih
Pemeriksaan Laborat : Hb, Hct, Elektrolit,GD, Trombosit
Kemudahan Rontgen dan Fisioterapi2. ICU Sekunder
Memberikan pelayanan ICU umum yang mampu mendukung
kedokteran umum, bedah, trauma, bedah syaraf, vaskuler dsb.
Tunjangan ventilasi mekanik lebih lama.
Ruangan khusus dekat kamar bedah
Kebijakan dan kriteria pasien masuk, keluar dan rujukan
Kepala intensivis, bila tidak ada SpAn.
Dokter jaga 24 jam mampu RJP ( A,B,C,D,E,F )
Ratio pasien : perawat = 1 : 1 untuk pasien dengan ventilator,RT
dan 2 : 1 untuk pasien lainnya. 50% perawat bersertifikat ICU dan pengalaman kerja minimal 3
tahun di ICU
Mampu melakukan pemantauan invasife
Lab, Ro, fisioterapi selama 24 jam
3. ICU Tersier
-
7/30/2019 Definisi ICU
3/10
Memberikan pelayanan ICU tertinggi termasuk dukungan hidup
multi sistem ( ventilasi mekanik , kardiovaskuler, renal )dalam jangka waktu tak terbatas
Ruangan khusus
Kebijakan/ indikasi masuk, keluar dan rujukan
Kepala : intensives
Dokter jaga 24 jam, mampu RJP (A,B,C D,E,F )
Ratio pasien : perawat = 1:1 untuk pasien dengan ventilator,
RT dan 2 : 1 untuk pasien lainnya.
75% perawat bersertifikat ICU atau minimal pengalaman kerja di
ICU 3 tahun
Mampu melakukan pemantauan / terapi non invasive
maupun invasive.
Laboratorium, Ro, Fisioterapi selama 24 jam
Mempunyai pendidikan medik dan perawat
Memiliki prosedur pelaporan resmi dan pengkajian Memiliki staf
administrasi, rekam medik dan tenaga lain
D. Kemampuan ICU
Resusitasi jantung paru
Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakeal dan penggunaaan ventilator
Terapi oksigen
Pemantauan EKG terus menerus
Pemasangan alat pacu jantung dalam keadaan gawat
Pemberian nutrisi enteral dan parenteral
Pemeriksaaan laboratorium khusus dengan cepat dan menyeluruh
Pemakaian pompa infuse atau semprit untuk terapi secara titrasi
-
7/30/2019 Definisi ICU
4/10
Kemampuan melakukan tekhnik khusus sesuai dengan keadaan pasien
Memberikan bantuan fungsi vital dengan alat-alat portabel selama transportasi
pasien gawat
E. Indikasi Masuk ICU
Pasien sakit berat, pasien tidak stabil yang memerlukan terapi intensif seperti
bantuan ventilator, pemberian obat vasoaktif melalui infuse secara terus menerus
(contoh; gagal napas berat, pasca bedah jantung terbuka, syok septik)
Pasien yang memerlukan bantuan pemantauan intensif atau non invasive sehingga
komplikasi berat dapat dihindari atau dikurangi (contoh: pasca bedah besar dan
luas; pasien dengan penyakit jantung, paru, ginjal atau lainnya)
Pasien yang memerlukan terapi intensif untuk mengatasi komplikasi-komplikasi
akut, sekalipun manfaat ICU ini sedikit (contoh: pasien dengan tumor ganas
metastasis dengan komplikasi infeksi, tamponade jantung, sumbatan jalan napas)
Memerlukan inotropik untuk mempertahankan tekanan darah dan perfusi jaringan
Diastolik > 120 mmHg dengan : Edema Paru, Hipertensi Ensepalopati
Gagal Nafas Type 1 dan 2
Koma dengan berbagai sebab atau GCS < 12
Infark Myocard Acute or Chronis
Aritmia yang mengancam Jiwa* Supraventrikuler
- Bradicardi
- Atrial Fibrilasi Quick Respon
- Atrial Flutter
- Paroxysmal Atrial Tachycardi
* Ventrikuler
- PVC ( multiple-multifokal, bigemini, R on T)
- VT
- VF
Multiple Trauma1. Prioritas 1
Penyakit atau gangguan akut pada organ vital yang memerlukan terapi intensif dan
agresif.
Gangguan atau gagal nafas akut
Gangguan atau gagal sirkulasi
Gangguan atau gagal susunan syaraf
-
7/30/2019 Definisi ICU
5/10
Gangguan atau gagal ginjal
2. Prioritas 2
Pementauan atau observasi intensif secara ekslusif atas keadaan-keadaan yang dapat
menimbulkan ancaman gangguan pada sistem organ, seperti :
Observasi intensif pasca bedah operasi : post trepanasi, post open heart, postlaparatomi dengan komplikasi,dll.
Observasi intensif pasca henti jantung dalam keadaan stabil
Observasi pada pasca bedah dengan penyakit jantung.
3. Prioritas 3
Pasien dalam keadaan sakit kritis dan tidak stabil yang mempunyai harapan kecil untukpenyembuhan (prognosa jelek). Pasien kelompok ini mugkin memerlukan terapi intensif
untuk mengatasi penyakit akutnya, tetapi tidak dilakukan tindakan invasife Intubasi atau
Resusitasi Kardio Pulmoner.
F. Indikasi Keluar ICU
Pasien tidak memerlukan lagi terapi intensif karena keadaan membaik atau terapi
telah gagal dan prognosis dalam waktu dekat akan memburuk serta manfaaat
terapi intensif sangat kecil. Dalam hal yang kedua perlu persetujuan dokter yang
mengirim.
Bila pada pemantauan intensif ternyata hasilnya tidak memerlukan tindakan atau
terapi intensif lebih lama
Terapi intensif tidak memberi manfaat dan tidak perlu diteruskan lagi pada :
1. Pasien usia lanjut dengan gagal 3 organ atau lebih yang tidak memberikan respon
terhadap terapi intensif selama 72 jam
2. Pasien mati otak atau koma (bukan karena trauma) yang menimbulkan keadaan
vegetatif dan sangat kecil kemungkinan untuk pulih
3. Pasien dengan bermacam-macam diagnosis seperti PPOM, jantung terminal,
karsinoma yang menyebar
Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil.
Terapi dan perawatan intensif tidak memberi hasil pada pasien.
Pasien tidak menggunakan ventilator, pasien mengalami mati batang otak.
Pasien mengalami stadium akhir (ARDS stadium akhir)
-
7/30/2019 Definisi ICU
6/10
Pasien/keluarga menolak dirawat lebih lanjut di ICU (pl.paksa)
Pasien/keluarga memerlukan terapi yang lebih gawat mau masuk ICU dan tempat
penuh.
Prioritas pasien keluar dari ICU adalah :
1. Prioritas I dipindah apabila pasien tidak membutuhkan perawatan intensif lagi, terapi
mengalami kegagalan, prognosa jangka pendek buruk sedikit kemungkinan bila
perawatan intensif dilanjutkan misalnya : pasien yang mengalami tiga atau lebih gagalsistem organ yang tidak berespon terhadap pengelolaan agresif.
2. Prioritas II pasien dipindah apabila hasil pemantuan intensif menunjukkan bahwa
perawatanintensif tidak dibuthkan dan pemantauan intensif selanjutnya tidak diperlukanlagi
3. Prioritas III tidak ada lagi kebutuhan untuk terapi intensive jika diketahui kemungkinan
untuk pulih kembali sangat kecil dan keuntungan terapi hanya sedikit manfaatnya misal :pasien dengan penyakit lanjut penyakit paru kronis, liver terminal, metastase carsinoma
G. Tidak perlu masuk ICU
Pasien mati batang otak (dipastikan secara klinis dan laboratorium) kecuali
keberadaannya diperlukan sebagai donor organ
Pasien menolak terapi bantuan hidup
Pasien secara medis tidak ada harapan dapat disembuhkan lagi (contoh:
karsinoma stadium akhir, kerusakan susunan saraf pusat dengan keadaan
vegetatif).
11. Tugas Perawat ICU
1. Identifikasi masalah
2. Observasi 24 jam
Kardio vaskuler : peredaran darah, nadi, EKG, perfusi periver, CVP
Respirasi : menghitung pernafasan , setting ventilator, menginterprestasikan hasil BGA,
keluhan dan pemeriksaan fisik dan foto thorax.
Ginjal : jumlah urine tiap jam, jumlah urine selama 24 jam
Pencernaan : pemeriksaan fisik, cairan lambung, intake oral, muntah , diare
Tanda infeksi : peningkatan suhu tubuh/penurunan (hipotermi), pemeriksaan kultuur,
berapa lama antibiotic diberikan
-
7/30/2019 Definisi ICU
7/10
Nutrisi klien : enteral, parenteral
Mencatat hasil lab yang abnormal.
Posisi ETT dikontrol setiap saat dan pengawasan secara kontinyu seluruh proses
perawatan
Menghitung intake / output (balance cairan)
- Selain hal itu peran perawat juga :
Caring Role
Therapeutic Role
- Dalam penanganan pasien gawat diperlukan 3 kesiapan :
Siap Mental
Siap pengetahuan dan ketrampilan
Siap alat dan obat
- Urutan prioritas penanganan kegawatan didasarkan pada 6B yaitu :
B-1 Breath - Sistem pernafasan
B-2 Bleed - Sistem peredaran darah
B-3 Brain - Sistem syaraf pusat
B-4 Blader - Sistem urogenital
B-5 Bowel -Sistem pencernaan
B-6 Bone - Sistem tulang dan persendian
12. Pasien Kritis
Fisiologis tidak stabil dan memerlukan monitoring serta terapi intensif.
- Ruang Lingkup Keperawatan Intensive :
a. Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit akut yang mengancam nyawa dan dapatmenimbulkan kematian dalam beberapa menit sampai beberapa hari
b. Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekalipun melakukan pelaksanaan
spesifik pemenuhan kebutuhan dasarc. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi yang
ditimbulkan oleh
Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi yang ditimbulkan
oleh :
Penyakit
Kondisi pasien yang memburuk karena pengobatan atau terapi
Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang tergantung pada fungsi alat / mesin dan
orang lain
-
7/30/2019 Definisi ICU
8/10
Tugas Perawat ICU
1. Identifikasi masalah
2. Observasi 24 jam
Kardio vaskuler : peredaran darah, nadi, EKG, perfusi periver, CVP
Respirasi : menghitung pernafasan , setting ventilator, menginterprestasikan hasil BGA,
keluhan dan pemeriksaan fisik dan foto thorax.
Ginjal : jumlah urine tiap jam, jumlah urine selama 24 jam
Pencernaan : pemeriksaan fisik, cairan lambung, intake oral, muntah , diare
Tanda infeksi : peningkatan suhu tubuh/penurunan (hipotermi), pemeriksaan kultuur,
berapa lama antibiotic diberikan
Nutrisi klien : enteral, parenteral
Mencatat hasil lab yang abnormal.
Posisi ETT dikontrol setiap saat dan pengawasan secara kontinyu seluruh proses
perawatan
Menghitung intake / output (balance cairan)
- Selain hal itu peran perawat juga :
Caring role
Threpeutic role
Syarat - syarat Ruang ICU
Letaknya di sentral RS dan dekat dengan kamar bedah serta kamar pulih sadar ( Recovery
Room)
Suhu ruangan diusahakan 22-25 C, nyaman , energi tidak banyak keluar.
Ruangan tertutup & tidak terkontaminasi dari luar
Merupakan ruangan aseptic & ruangan antiseptic dengan dibatasi kaca- kaca.
Kapasitas tempat tidur dilengkapi alat-alat khusus
Tempat tidur harus yang beroda dan dapat diubah dengan segala posisi.
Petugas maupun pengunjung memakai pakaian khusus bila memasuki ruangan isolasi.
-
7/30/2019 Definisi ICU
9/10
Tempat dokter & perawat harus sedemikian rupa sehingga mudah untuk mengobservasi
pasien
8. Ketenagaan
a. Tenaga medisb. Tenaga perawat yang terlatih
c. Tenaga Laboratorium
d. Tenaga non perawat : pembantu perawat , cleaning servis
e. Teknisi
9. Sarana & Prasarana yang harus ada di ICU
Lokasi : satu komplek dengan kamar bedah & Recovery Room
RS dengan jumlah pasien lebih 100 orang sedangkan untuk R.ICU antara 1-2 % dari
jumlah pasien secara keseluruhan.
Bangunan : terisolasi dilengkapi dengan : pasienmonitor, alat komunikasi, ventilator, AC,
pipaair, exhousefan untuk mengeluarkan udara, lantai mudah dibersihkan, keras dan rata,tempat
cuci tangan yang dapat dibuka dengan siku & tangan, v pengering setelah cuci tangan
R.Dokter & R. Perawat
R.Tempat buang kotoran
R. tempat penyimpanan barang & obat
R. tunggu keluarga pasien
R. pencucian alat Dapur
Pengering setelah cuci tangan R.Dokter & R. Perawat
R.Tempat buang kotoran
R. tempat penyimpanan barang & obat
Sumber air Sumber listrik cadangan/ generator, emergency lamp Sumber O2 sentral
Suction sentral Almari alat tenun & obat, instrument dan alat kesehatanAlmari pendingin
(kulkas)Laborat kecil
Alat alat penunjang a.l.: Ventilator, Nabulaizer, Jacksion Reese, Monitor ECG,
tensimeter mobile, Resusitato, Defibrilator, Termometer electric dan manual,Infus pump, Syring
pump,O2 transport, CVP, Standart infuse, Trolly Emergency,Papan resusitasi,Matras anti
decubitus, ICU kid, Alat SPO2, Suction continous pump dll.
-
7/30/2019 Definisi ICU
10/10
Peralatan Khusus ICU
adalah alatalat pemantauan, alat untuk menopang fungsi vital, alat untuk prosedur diagnostic
dan alat Emergency lainnya
4. Tujuan Pengelolaan di ICU
Melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya kematian atau cacat Mencegah terjadinya penyulit
Menerima rujukan dari level yang lebih rendah & melakukan rujukan ke level yang lebih
tinggi