Daya Saing-Chapter II.doc
-
Upload
maspartono -
Category
Documents
-
view
222 -
download
1
Transcript of Daya Saing-Chapter II.doc
Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1. Daya Saing Perguruan Tinggi
Daya saing merupakan efisiensi dan efektivitas yang memiliki sasaran
yang tepat dalam menentukan arah dan hasil sasaran yang ingin dicapai
yang meliputi tujuan akhir dan proses pencapaian akhir dalam menghadapai
persaingan.
Sumihardjo (2008: 8), memberikan penjelasan tentang istilah daya saing
ini, yaitu: “Kata daya dalam kalimat daya saing bermakna kekuatan, dan
kata saing berarti mencapai lebih dari yang lain, atau beda dengan yang lain dari
segi mutu, atau memiliki keunggulan tertentu. Artinya daya saing dapat
bermakna kekuatan untuk berusaha menjadi lebih dari yang lain atau unggul
dalam hal tertentu baik yang dilakukan seseorang, kelompok maupun institusi
tertentu.”
Selanjutnya Sumihardjo (2008: 11), mengemukakan bahwa “daya saing
meliputi: (1) kemampuan memperkokoh posisi pasarnya, (2) kemampuan
menghubungkan dengan lingkungannya, (3) kemampuan meningkatkan kinerja
tanpa henti, dan (4) kemampuan menegakkan posisi yang menguntungkan”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa daya saing adalah
kemampuan dari seseorang/kelompok untuk menunjukkan keunggulan dalam hal
tertentu, dengan cara memperlihatkan situasi dan kondisi yang paling
menguntungkan, hasil kerja yang lebih baik, lebih cepat atau lebih
bermakna dibandingka n dengan yang lainnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 377), diuraikan
bahwa “pengertian perguruan tinggi adalah tempat pendidikan dan pengajaran
tingkat tinggi (seperti sekolah tinggi, akademi, universitas)”.
Daya saing perguruan tinggi menurut uraian di atas adalah kemampuan
dari perguruan tinggi untuk menunjukkan keunggulan bersaing dan menawarkan
nilai yang lebih atas kinerjanya dalam hal tertentu, dengan cara memperlihatkan
situasi dan kondisi yang paling menguntungkan, dibandingkan dengan perguruan
tinggi lainnya.
Persaingan antar perguruan tinggi saat ini sangat tinggi. Banyak hal
yang dilakukan oleh perguruan tinggi untuk dapat menjadi perguruan tinggi
nomor satu. Perguruan tinggi dapat diposisikan memiliki daya saing
Universitas Sumatera Utara
ketika suatu
Universitas Sumatera Utara
perguruan tinggi telah memenuhi indikator-indikator pencapaian tertentu
yang dimulai dari input, proses dan output terhadap pengamalan nilai-nilai Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Citra perguruan tinggi menjadi penting untuk
meningkatkan visibilitasnya di mata publik, baik nasional maupun internasional
yang nantinya ternyata sangat berpengaruh terhadap peringkat perguruan tinggi
tersebut.
Penilaian terhadap pemeringkatan perguruan tinggi tidak terlepas dari
perpustakaannya yang merupakan salah satu indikator dalam penilaian daya
saing suatu perguruan tinggi.
2.2. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan institusi pengelola koleksi
perpustakaan secara profesional dengan menggunakan sistem yang baku
guna memenuhi kebutuhan pengguna. Perpustakaan perguruan tinggi
merupakan jantung bagi universitas, nilai suatu perguruan tinggi dipengaruhi
oleh kondisi perpustakaannya, karena keberadaan perpustakaan perguruan
tinggi sangat strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengertian perpustakaan berdasarkan UU No.43 Tahun 2007 Pasal 1
butir 1 yaitu: “Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya
cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna
memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi
para pemustaka”.
Perpustakaan perguruan tinggi pada hakekatnya adalah perpustakaan
yang terdapat pada perguruan tinggi memiliki tujuan dan fungsi dengan
cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat serta melayankan
informasinya kepada civitas akademika sebagai penunjang terlaksananya Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi dapat disebut sebagai
jantung universitas karena tanpa perpustakaan maka proses pelaksanaan
proses belajar, mengajar serta pusat penelitian mungkin kurang optimal
dalam pencapaian hasil seperti yang diharapkan.
Perpustakaan perguruan tinggi sering dimaknai sebagai pusat penelitian
karena banyak menyediakan informasi yang berkaitan dengan sarana pendukung
dalam proses penelitian. Tugas dari perpustakaan perguruan tinggi
adalah
Universitas Sumatera Utara
memberikan jasa yang dapat mendukung proses pelaksanaan
pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat pada umumnya, dengan
cara memutahirkan koleksi baik tercetak maupun tidak tercetak demi mendukung
dan mengembangkan kualitas program kegiatan perguruan tinggi tempatnya
bernaung.
Perpustakaan sebagai lembaga pengelola informasi, mempunyai posisi
yang strategis dalam penyediaan bahan pustaka dan informasi kemudian
menyebarkan informasi secara tepat dan cepat. Perpustakaan merupakan
pendukung bagi universitas menuju world class university dengan cara
mencari dan menggali potensi yang ada di universitas dan menjadikannya pusat
unggulan yang dimiliki oleh universitas antara lain dengan melakukan:
1. Pengembangan website universitas yang dinamis, lengkap dan
terintegrasi
2. Melakukaan Kebijakan penerapan informasi berteknologi di kampus
3. Kebijakan bagi peneliti (dosen dan mahasiswa) untuk ”diwajibkan”
meng-upload hasil penelitian pada website universitas, jurusan
dan fakultas dann perpustakaan.
4. Meningkatkan kemampuan perpustakaan digital untuk
menambah konten ilmiah (skripsi, tesis, dll.) melalui pengembangan
e-book, ejournal, e-grey literatutre dan e-local content.
5. Menggalakkan e-learning untuk meningkatkan konten
pembelajaran di website, dengan melengkapi bahan-bahan
perkuliahan.
6. Perlu sosialisasi yang terus menerus untuk membuka kesadaran
civitas akademika untuk meng-upload naskah publikasi baik dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
7. Peningkatan kualitas networking
8. Dll
2.2.1. Perpustakaan Digital
Teknologi komputer telah banyak dipergunakan untuk menangani
kegiatan rutinitas kerumahtanggaan perpustakaan (library housekeeping) yang
mencakup bidang pengadaan, pengatalogan, pengawasan sirkulasi,
pengawasan
Universitas Sumatera Utara
serial, dan penyediaan katalog online untuk umum dan memberikan
kemudahan dan efisiensi bagi pengguna perpustakaan.
Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan salah satu
bidang penerapan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat.
Perkembangan dari penerapan teknologi informasi bisa dilihat dari
perkembangan jenis perpustakaan yang selalu berkaitan dengan teknologi
informasi, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terotomasi,
perpustakaan digital atau cyber library. Kebutuhan akan teknologi informasi
sangat berhubungan dengan peran dari perpustakaan sebagai kekuatan dalam
pelestarian dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Menurut Supsiloani (2006: 34) Penerapan teknologi informasi di
perpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai bentuk antara lain:
1. Penerapan teknologi informasi dipergunakan sebagai sistem informasi manajemen perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi, bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik, dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk otomasi perpustakaan.
2. Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan,
mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan teknologi informasi dalam perpustakaan ini sering dikenal dengan perpustakaan digital.
Perpustakaan digital adalah suatu lingkungan perpustakaan dimana
berbagai objek informasi (dokumen, images, suara dan video-clips) disimpan dan
diakses dalam bentuk digital. Perpustakaan digital menurut Digital Library
Federation yang dikutip oleh Hasugian (2009: 185) menyatakan bahwa:
Perpustakaan digital adalah berbagai organisasi yang menyediakan sumberdaya, termasuk pegawai yang terlatih khusus, untuk memilih, mengatur, menawarkan akses, memahami, menyebarkan, menjaga integritas, dan memastikan keutuhan karya digital, sedemikian rupa sehingga koleksi tersedia dan terjangkau secara ekonomis oleh sebuah atau sekumpulan komunitas yang membutuhkannya.
Dari pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa perpustakaan digital
adalah bentuk perpustakaan dimana menyediakan sumberdaya dan memuat
berbagai objek informasi ilmu pengetahuan yang disimpan dan diakses serta
disebarluaskan dalam bentuk digital.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Koleksi Digital
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah memberi
dampak terhadap perubahan jenis koleksi pada perpustakaan, yaitu koleksi
tercetak berubah menjadi koleksi digital. Dengan bantuan adanya jaringan
Internet dan media komputer, perpustakaan dituntut untuk menyediakan koleksi
digital dalam penelusuran informasi yang cepat dan mudah untuk memenuhi
kebutuhan informasi.
Koleksi digital adalah koleksi informasi dalam bentuk elektronik yang
berbasis internet walaupun koleksi tersebut juga terdapat dalam koleksi tercetak,
yang dapat diakses secara luas menggunakan media penelusuran online. Koleksi
digital dapat terdiri atas beberapa jenis dokumen (file type) yaitu setiap program
yang berbeda akan menghasilkan jenis dokumen yang berbeda pula sesuai
dengan program yang digunakan, perbedaan itu dapat dilihat dari gambar icon
dokumen atau yang lebih umum adalah tiga huruf yang tertera setelah tanda titik
pada judul dokumen. Misalnya “judul.doc” menunjukkan dokumen tersebut
dibuat dengan program Microsoft Word, “judul.xls” menunjukkan dokumen
tersebut dibuat dengan program Microsoft Excel, dan banyak lagi ragamnya,
seperti tabel di
bawah ini:
Tabel 1: Jenis-Jenis Format File
Sumber: Fileinfo.com
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Local Content
Situs web perpustakaan perguruan tinggi memiliki koleksi yang
unik yang tidak terdapat pada situs lain yang sering disebut dengan istilah
local content, yaitu suatu koleksi yang hanya dibuat di perguruan tinggi tersebut
dan tidak disebarluaskan ke publik maupun percetakan. Sulistyo-Basuki
(2001: 2) mengemukakan:
Istilah local content dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi muatan lokal atau isi lokal. Bila menggunakan istilah muatan lokal, maka istilah tersebut mengandung arti materi atau informasi lokal yang dimasukka n ke sebuah wadah lain.
Local content yang dimaksudkan pada perguruan tinggi adalah koleksi
grey literature atau disebut juga dengan literatur kelabu. Merupakan hasil karya
civitas akademika suatu Perguruan Tinggi. International Journal dalam
Sulistyo- Basuki (2001: 2) mengemukakan:
Literatur kelabu ini didefinisikan sebagai informasi yang tidak terkendali oleh perhimpunan ilmu pengetahuan, universitas atau penerbit komersial, diterbitkan pada semua instansi pemerintah, akademia, bisnis, industri, baik dalam format tercetak maupun elektronik.
Literatur kelabu memiliki isi yang khas, yang tidak terdapat pada
dokumen yang dijual di pasar, yang isinya mampu menambah khasanah ilmu.
Menurut Hasanah (2009: 14) Grey literature dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Tugas Akhir (Skripsi), tugas akhir Mahasiswa Tingkat Sarjana.2. Tesis, adalah karya dari Mahasiswa Pascasarjana.3. Disertasi, adalah karya dari Mahasiswa Tingkat Doktor.4. Prosiding, yaitu hasil Seminar, Lokakarya, Pertemuan Ilmiah yang
diadakan di Perguruan Tinggi, dan karya sivitas akademikanya yang memberikan presentasi di berbagai kegiatan ilmiah.
5. Laporan penelitian dari setiap Kelompok Penelitian di PerguruanTinggi.
6. Pidato pengukuhan adalah penyampaian secara oral suatu makalah yang berupa buah pemikiran seorang Guru Besar di hadapan Sidang Terbuka Majelis Guru Besar selama waktu tertentu.
7. Karya tulis ilmiah.8. Artikel.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Penelusuran OnlineDalam dunia perpustakaan ada yang dikenal dengan proses temu kembali
informasi (information retrieval), dimana secara spesifik juga akan menyangkut
penelusuran informasi online (online searching). Temu kembali informasi
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan dan memasok informasi
bagi pemakai sebagai jawaban atas permintaan atau berdasarkan kebutuhan
pemakai.
Pengertian yang dikemukakan oleh Hasugian (2006: 73) bahwa “pada
dasarnya sistem temu balik informasi adalah suatu proses untuk
mengidentifikasi, kemudian memanggil (retrieve) suatu dokumen dari suatu
simpanan (file), sebagai jawaban atas permintaan informasi”. Pendapat tersebut
mengindikasikan bahwa sistem temu balik informasi dirancang untuk memenuhi
kebutuhan informasi pengguna.
Sedangkan penelusuran informasi online merupakan bagian dari suatu
proses temu kembali informasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
pengguna akan informasi. Dengan bantuan berbagai alat penelusuran dan temu
kembali informasi yang dimiliki perpustakaan/ unit informasi baik yang berada
di dalam perpustakaan maupun diluar gedung perpustakaan.
Untuk melakukan penelusuran yang efektif diperlukan bahasa atau kosa
kata sebagai kata kunci penelusuran. Bahasa atau kosa kata penelusuran
berfungsi sebagai alat untuk memerintahkan sistem temu kembali informasi agar
dapat menemukan dokumen-dokumen yang sesuai dengan kebutuhan penelusur.
Dalam sistem temu kembali informasi dikenal dua pendekatan penelusuran yang
lazim digunakan yaitu bahasa alamiah (natural language), dan kosa kata
terkontrol (controled vocabulary).
Dalam pengindeksan kosa kata terkendali seperti tesaurus, istilah yang
digunakan untuk menyatakan kandungan atau isi suatu dokumen telah dibakukan
dalam suatu daftar indeks yang disusun secara alfabetis, misalnya dalam
Sears List of Subject Heading, Library of Congress Subject Heading, Macro
Economics Thesaurus, DDC Index, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Hasugian (2008: 14) mengemukakan bahwa:Esensi dari penelusuran informasi secara online adalah bagaimana memangil/ mendapatkan informasi yang tersedia dalam suatu database dan/atau web untuk memenuhi informasi yang diminta oleh pemakai; bagaimana menemukan informasi yang diminta pemakai; dan bagaimana memberikan solusi kepada pemakai untuk menemukan informasi yang dikehendaki. Oleh karena itu teknik penelusuran secara online sangat penting. Teknik itu mencakup mekanisme dan/atau proses penelusuran informasi, formulasi query dan teknik pengembangannya, serta pengenalan akan situs dan/atau lokasi (alamat URL) dari berbagai sumber informasi menjadi penting untuk menghasilkan sebuah temuan informasi (dokumen) yang relevan, akurat dan tepat. Selain itu, kemampuan menggunakan peralatan penelusuran dengan baik akan menghasilkan informasi yang tepat pula.
Ada lima komponen dalam penelusuran online yaitu: pengguna, query, dokumen elektronik, indeks dokumen dan fungsi pencocokan melalui machine matcher (infrastruktur informasi)a. Pengguna
Pengguna adalah mereka yang melakukan penelusuran atau pencarian informasi pada sistem informasi (end user). Selain itu, mereka yang mengoperasikan sistem bukan untuk keperluan pencarian/penelusuran informasi juga disebut pengguna sistem (operator system, administrator system dsb.).
b. QueryQuery adalah istilah (terms) yang dirumuskan oleh pengguna dan selanjutnya diinput ke dalam sistem untuk mendapatkan dokumen yang diinginkan. Istilah yang digunakan untuk penelusuran informasi (query) dapat diformulasikan dengan menggunakan sejumlah operator misalnya operator Bool (Boolean logic).
c. Dokumen Elektronik (e-document)
Dokumen elektronik dapat berupa buku elektronik (e-book), jurnal elektronik (e-journal), atau dokumen lain dalam format eletronik.
d. Indeks DokumenIndeks dokumen adalah istilah (terms) yang dijadikan sebagairepresentasi dan/atau wakil dokumen. Indeks dokumen ini dapat berupa kata atau istilah yang menjadi subjek dokumen dan dapat juga berupa kata yang mewakili judul dan/atau pengarang. Indeks dokumen dapat berupa istilah yang bersifat kosa kata terkendali (controlled vocabularies) dan kosa kata tak terkendali (uncontrolled vocabularies), terkecuali stopwords (kata tak terindeks) seperti dan, yang, karena, oleh, that, why, and dan sebagainya.
e. Pencocokan (Machine Matcher)Terjadinya pemanggilan dokumen dari simpanan (file) adalah melalui pencocokan yang dilakukan oleh komputer (machine matcher) yaitu mencocokkan istilah penelusuran (query) dengan indeks dokumen.. Jumlahnya akan dilaporkan (diposting) dan jumlah dokumen yang terpanggil disebut recall. (Hasugian, 2008: 14-15).
Universitas Sumatera Utara
Masih menurut Hasugian (2008: 15) untuk melakukan penelusuran
online diperlukan tahapan-tahapan berikut yaitu: “merencanakan strategi
penelusuran, memilih database, memilih dan merumuskan istilah penelusuran
(query), menilai/ mengevaluasi hasil penelusuran dan mencetak (print out) atau
download hasil penelusuran”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa para pencari informasi
harus mempersiapkan teknik penelusurannya terlebih dahulu. Teknik itu
mencakup mekanisme dan/atau proses penelusuran informasi, formulasi
query dan teknik pengembangannya sehingga menghasilkan informasi yang tepat
dan sesuai.
2.3.1. Internet
2.3.1.1. Pengertian Internet
Internet sebagai jaringan dari jaringan-jaringan yang dengan bebas
mempertukarkan informasi dan menghubungkan ribuan jaringan di seluruh
dunia, tumbuh-kembang dengan pesat. Internet dapat diartikan sebagai
jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan
pengguna komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di
dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga
yang dinamis dan interaktif.
2.3.1.2. World Wide Web (www)
WWW tidak terlepas dari internet, www sering digunakan saat
mengetikkan suatu alamat situs web misalnya w ww . u s u . ac . i d. www merupakan
salah satu layanan yang ada di Internet, atau yang biasa disebut dengan web
dapat didefinisikan sebagai kumpulan sumber atau informasi yang dihubungkan
dengan hyperlinks, melalui server HTTP (Hyper Text Transfer Protocol).
Isi dari www dapat ditampilkan dengan penggunaan sebuah web
browser antara lain seperti mozila firefox, interner explorer atau opera. WWW
memungkinkan penyebaran informasi melalui Internet, penggunaannya mudah
dalam format yang fleksibel.
Universitas Sumatera Utara
2.3.1.3. Domain dan Subdomain
Domain adalah alamat permanen situs di dunia internet yang digunakan
untuk mengidentifikasi sebuah situs atau dengan kata lain domain name adalah
alamat yang digunakan untuk menemukan suatu situs pada dunia internet. Istilah
yang umum digunakan adalah URL. Domain adalah sebuah nama unik untuk
mengidentifikasi nama server komputer seperti web server atau email server di
internet sebagai pengganti Internet Protocol (IP), yang didasarkan kepada
Domain Name System (DNS).
Nama domain dari tiap-tiap situs di seluruh dunia tidak ada yang sama
sehingga tidak ada satupun situs yang akan dijumpai tertukar nama atau tertukar
halaman situsnya. Untuk memperoleh nama dilakukan penyewaan domain,
biasanya dalam jangka waktu tertentu (tahunan).
Struktur domain terbagi atas: Pertama Top Level Domain adalah deretan
kata dibelakang nama domain seperti .com (dotcom). Ada dua macam Top Level
Domain, yaitu Generic Top Level Domain (gTLD) dan Country Code Top Level
Domain (ccTLD). gTLD seperti yang diungkapkan di atas ccTLD adalah TLD
yang diperuntukkan untuk masing-masing negara, seperti Indonesia dengan kode
ID (co.id, net.id, or.id) atau Singapura dengan kode SG (com.sg, net.sg,
dsb).Kedua Second Level Domain (SLD) adalah nama domain yang didaftarkan.
Misalnya ddd.com, maka ddd adalah SLD dan .com-nya adalah TLD.
Ketiga Third Level Domain adalah nama sebelum Second Level Domain dan
Top Level Domain. Misalnya ddd.com, maka dapat menambahkan nama lain
sebelum ddd, yaitu mail.ddd.com atau search.domainku.com.
Berikut domain yang disediakan untuk masing-masing negara seperti:- Indonesia menggunakan .id- Singapura menggunakan .sg- Malaysia menggunakan .my
Untuk Indonesia terbagi menjadi beberapa domain, seperti :- .or.id : Untuk Organisasi- .co.id : Untuk Badan Usaha- .go.id : Untuk Pemerintahan- .ac.id : Pendidikan Tinggi- .sch.id : untuk Sekolah- .net.id : Internet Provider- .web.id : digunakan untuk umum (Apima, 2008; Zero, 2009)
Universitas Sumatera Utara
2.3.1.4. Situs Web dan Halaman Web
Setiap mengakses Internet sering terlebih dahulu mengetikkan suatu
alamat URL, seperti w w w . usu . ac . i d , dimana sebenarnya alamat tersebut
mewakili suatu situs web, situs web (web site) adalah “kumpulan dari halaman
web (web page), yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau
subdomain, yang tempatnya berada di dalam world wide web (www) di
Internet”.
Halaman web sendiri adalah dokumen yang ditulis dalam format
HTML (Hyper Text Markup Language) yaitu bahasa markup yang paling
dominan dalam pembuatan halaman web. Pada HTML dapat diketikkan teks
yang digunakan untuk membuat struktur dokumen yang terdiri atas headings,
paragraphs, lists, links, quotes, dan lain-lain. Dalam HTML dapat juga
memuat gambar yang menjadikan tampilan halaman web lebih interaktif. HTML
diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server
situs web untuk ditampilkan kepada para pengguna melalui web browser.
Semua publikasi dari situs web tersebut dapat membentuk sebuah
jaringan informasi yang sangat besar. Halaman-halaman dari situs web dapat
diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut homepage. URL mengatur
halaman-halaman web untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink yang
ada di halaman tersebut mengatur para pengguna dan memberitahu
mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.
Beberapa situs web membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa
mengakses sebagian atau keseluruhan isi situs web tersebut. Misalnya, ada
beberapa situs- situs bisnis, situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan
subkripsi agar dapat diakses.
2.3.2. Search Engine
Alat atau fasilitas yang dipergunakan untuk mengeksplorasi
berbagai data, informasi, dan pengetahuan yang ada di internet adalah mesin
pencari atau yang biasa disebut sebagai “search engine”. Search engine adalah
sebuah program yang dapat diakses melalui internet yang berfungsi untuk
membantu pengguna komputer dalam mencari berbagai hal yang ingin
diketahuinya, seperti google, yahoo, dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Battelle (2007: 22) mengemukakan bahwa:
Pada dasarnya, sebuah mesin pencari menghubungkan kata-kata yang dimasukkan pada sebuah database yang diciptakan dari halaman-halaman website (sebuah indeks). Mesin pencari ini kemudian akan menghasilkan daftar URL (dan ringkasan isinya) yang dipercaya paling relevan dengan pertanyaan yang dimasukkan.
Dalam internet, terdapat banyak search engine yang dapat diakses secara
cuma-cuma. Walaupun kurang lebih memiliki fungsi yang sama, setiap search
engine memiliki karakteristiknya masing-masing. Contoh-contoh hal yang
membedakan antara satu search engine dengan yang lainnya adalah: kecepatan
pencarian, ketepatan informasi, kuantitas situs yang dicari, teknik pencarian,
format hasil pencarian, dan lain sebagainya.
Hitwise.com, Januari 2010 menampilkan Top Search engine seperti
yang terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2: Top Search EngineRank Search engine Searches
1 www . go o g l e . c o m 71.61 %
2 search.yahoo.com 14.76 %
3 www . b i ng . c o m 9.13 %
4 www . a s k . c o m 2.66 %
5 www . a o l s ea r c h . c o m 1.04 %
Alat bantu pencarian ini menyediakan hasil pencarian dalam bentuk
hypertext link dengan URL menuju halaman lainnya. Yang jika di klik akan
menuju ke alamat tersebut dimana dokumen, gambar, suara, dan banyak bentuk
lainnya yang yang ada pada server dituju.
2.4. World Ranking University
World Class University mempunyai pengertian yang berbeda-beda, baik
target maupun kriteria penilaiannya. Saat ini beberapa institusi yang telah
mantap dan diakui dunia sebagai lembaga pengakreditasi world class
university antara lain: The Times Higher Education - Quacquarelli Symonds
(THE-QS), Academic Ranking of World Universities (ARWU) oleh Institute
of Higher Education,
Universitas Sumatera Utara
Shanghai Jiao Tong University, China dan Webometrics. Masing-masing
lembaga pengakeditasi mempunyai kriteria dan metodologi penilaian yang
berbeda-beda.
2.4.1. THES-QS
Times Higher Education-QS merupakan sumber informasi pendidikan
tinggi yang paling kompeten di London. Quacquarelli Symonds (QS) adalah
perusahaan yang khusus bergerak dibidang pendidikan dan belajar luar
negeri. THE menggunakan 4 kriteria utama dalam menentukan skor rangking
universitas di dunia, yaitu:
1. Kualitas Penelitian (Research Quality);2. Kesiapan Kerja Lulusan (Graduate Employability);3. Pandangan Internasional (International Outlook); dan4. Kualitas Pengajaran (Teaching Quality). Wahono (2007 : 1)
berikut:Penjabaran kriteria perangkingan THE-QS dapat dilihat pada tabel
Tabel 3: Indikator Perangkingan THE-QS
2.4.2. Academic Ranking of World Universities (ARWU)
The Academic Ranking of World Universities (ARWU) menggunakan
enam indikator untuk menentukan rangking universitas dunia. Berikut penjelasan
Wahono (2007: 2) tentang 6 faktor utama ARWU perangkingan
universitas dunia, yaitu:
1. Alumni: Total jumlah alumni yang mendapatkan penghargaan Noble Prize di bidang fisika, kimia, ekonomi dan kedokteran serta meraih Field Medal di bidang matematika. Digunakan hitungan bobot (weight) berdasarkan kebaruan tahun mendapatkan penghargaan tersebut. Semakin lama mendapatkan penghargaan, semakin kecil bobot persentase nilainya.
2. Award: Total jumlah staf saat ini yang mendapatkan penghargaan Nobel Prize di bidang fisika, kimia, ekonomi dan kedokteran serta meraih Field Medal di bidang matematika. Perhitungan bobotnya sama dengan Alumni.
3. HiCi: jumlah peneliti (dosen) yang mendapatkan nilai citation tinggi (high cited researcher) alias penelitiannya banyak dikutip oleh peneliti lain, dalam 20 kategori subjek berdasarkan publikasi resmi dari h tt p:// i s i h i g hl y c i t e d . c o m .
4. PUB: Jumlah artikel yang diindeks oleh Science Citation Index- Expanded dan Social Science Citation Index (h t t p://www . i s i k n o w l e dg e . c o m ).
5. TOP: Persentase artikel yang dipublikasikan dalam top 20% journalinternasional dari berbagai bidang ilmu. Penentuan top 20% adalah berdasarkan nilai impact factors dari Journal Citation Report (h t t p://www . i s i k n o w l e dg e . c o m ).
6. Fund: Jumlah total anggaran biaya penelitian dari sebuah universitas.Data didapatkan dari negara dimana universitas berada dan dariinstitusi-intitusi pemberi dana penelitian.
Berdasarkan uraian di atas, perangkingan yang dilakukan oleh ARWU
memiliki beberapa kriteria penilaian antara lain adalah tentang alumni, award,
HiCi,PUB, TOP dan fund. Perangkingan yang dilakuka n oleh ARWU
dapat dilihat di h t t p : //www . a r w u . o r g .
2.4.3. Webometrics Rangking Of World University (WRWU)
Pembentukan Webometrics Ranking of World Universities merupakan
inisiatif Cybermetrics Lab, kelompok riset Centro de Información
Documentación (CINDOC), bagian dari National Research Council (CSIC), riset
publik terbesar di Spanyol.
Webometrics Ranking of World Universities kebanyakan mengambil
faktor kehidupan universitas di dunia Internet. Termasuk didalamnya
adalah aksesibilitas dan visibilitas situs universitas, publikasi elektronik,
keterbukaan akses terhadap hasil-hasil penelitian, konektifitas dengan dunia
industri dan aktifitas internasionalnya.
Webometrics Ranking of World Universities adalah suatu peluang yang
menarik bagi universitas-universitas di negara berkembang untuk meraih status
universitas kelas dunia (World Class University). Kuncinya adalah bagaimana
universitas bisa memperbanyak konten (scientific paper) yang di-share ke publik,
diindeks di mesin pencari, dan sedikit kemampuan universitas memainkan
Search engine Optimization (SEO) untuk mengarahkan mesin pencari ke situs
universitas.
Ada empat faktor utama penilaian yang menentukan rangking suatu
universitas, yaitu :
1. Visibility (50%)
Jumlah total tautan eksternal yang unik yang diterima dari situs lain
(inlink), yang diperoleh dari yahoo search, live search dan exalead.
2. Size (20%)
Jumlah halaman yang ditemukan dari empat mesin pencari: google,
yahoo, live search dan exalead.
3. Rich Files (15%)
Volume file yang ada di situs Universitas dimana format file yang
dinilai layak masuk di penilaian (berdasarkan uji relevansi
dengan aktivitas akademis dan publikasi) adalah: Adobe Acrobat
(.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) dan Microsoft
Powerpoint (.ppt). Data-data ini diambil menggunakan Google dan
digabungkan hasil-hasilnya untuk setiap jenis berkas.
4. Scholar (15%)
Google Scholar menyediakan sejumlah tulisan-tulisan ilmiah
(scientific paper) dan kutipan-kutipan (citation) dalam dunia
akademik. Data Sc ini diambil dari google scholar yang menyajikan
tulisan-tulisan ilmiah, laporan-laporan, dan tulisan akademis lainnya.
Perangkingan yang dilakukan Webometrics terhadap perguruan tinggi di
dunia berdasarkan 4 faktor penilaian yaitu: Visibility dengan bobot penilaian
sebesar 50%, penilaian terhadap Size sebesar 20 %, penilaian Rich Files
sebesar
15% dan penilaian terhadap Scholar sebesar 15%. Total dari penghitungan
inilah yang akan menjadikan peringkat suatu perguruan tinggi versi webometrics.
2.5. Literatur Batak
Batak merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia tepatnya
wilayah Sumatera Utara. Identitas suku batak sangat kental yang
membedakannya dengan suku bangsa lain di Indonesia, salah satunya
ditandai dengan adanya Marga sebagai bagian dari satu keturunan. Selain itu
unsur-unsur kebudayaan Batak lainnya yang membedakan dengan suku
bangsa lainnya di Indonesia adalah: bahasa, pengetahuan, teknologi,
organisasi sosial, mata pencaharian, religi, kesenian, dan lain sebagainya.
Silsilah atau tarombo merupakan cara orang batak menyimpan
daftar silsilah marga mereka masing-masing dan merupakan suatu hal yang
sangat penting bagi orang Batak. Bagi mereka yang tidak mengetahui silsilahnya
akan dianggap sebagai "orang Batak kesasar" (nalilu). Orang Batak khususnya
laki-laki diwajibkan mengetahui silsilahnya minimal nenek moyangnya yang
menurunkan marganya dan teman semarganya (dongan tubu). Hal ini diperlukan
agar mengetahui letak kekerabatannya (partuturonna) dalam suatu klan atau
marga.
Penyebaran orang-orang batak tidak hanya di Indonesia tetapi sudah
menjangkau mancanegara. literatur mengenai orang-orang batak juga sudah
banyak tersebar diseluruh pelosok mancanegara.