Daya Antibakteri Ekstrak Tumbuhan Majapahit (Crescentia cujete … · 2011-03-08 · Kertas cakram...
Transcript of Daya Antibakteri Ekstrak Tumbuhan Majapahit (Crescentia cujete … · 2011-03-08 · Kertas cakram...
Daya Antibakteri Ekstrak Tumbuhan Majapahit (Crescentia cujete L.)Terhadap
Bakteri Aeromonas hydrophila
Noorkomala Sari1506 100 018
Dosen pembimbing :
N.D Kuswytasari, S.Si, M.Si
Awik Puji Dyah N., S.Si, M.Si
Penyakit ikanMAS (Motile Aeromonas Septicemia)
Agen Patogen Bakteri
Aeromonas hydrophila
antibiotik
Resistensi dan Pencemaran Lingkungan
Pengobatan alami dengan terapi herbal
Majapahit(Crescentia cujete)
Senyawa metabolit sekunder yang
berpotensi sebagai antibakteri
Uji daya antibakteri
Akibat serangan
Pengobatan umum
berdampak
Alternatif
Kandidatkandungan
LATAR BELAKANG
Batasan Masalah
Permasalahan
a. Penentuan nilai zona bening, Konsentrasi Hambat Minimum (KHM), Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak tumbuhan Majapahit (Crescentia cujete L.) terhadap bakteri uji Aeromonas hydropila.
b. Proses ekstraksi menggunakan pelarut etanol 96 % secara maserasi dan dibuat ekstrak basah dan kering meliputi daun, buah dan kulit batang.
Bagaimana daya antibakteri ekstrak tumbuhan Crescentia cujetedalam mempengaruhi pertumbuhan bakteri uji Aeromonas hydropilaberdasarkan konsentrasi hambat dan bunuh terhadap pertumbuhan bakteri tersebut
Bahan informasi penggunaan tumbuhan Majapahit
(Crescentia cujete L.) sebagai sumber daya lokal menjadi
obat herbal yang mempunyai nilai ekonomis dalam
mengobati penyakit MAS yang disebabkan oleh
Aeromonas hydrophila guna meningkatkan produksi
sektor perikanan air tawar di Indonesia
Mengetahui daya antibakteri ekstrak tumbuhan Majapahit
(Crescentia cujete) yaitu daun, buah dan batang terhadap
bakteri uji Aeromonas hydrophila secara in vitro.
TUJUAN DAN MANFAAT
PENULISAN
tujuanMETODOLOGI PENELITIAN
Sampel daun, buah dan kulit batang Majapahit (C. cujete) didapatkan di sekitar lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Proses ekstraksi dilakukan di Laboratorium Tropical Disease Center (TDC) Kampus C Universitas Airlangga, sedangkan uji antibakteri terhadap A. hydrophila dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Biologi ITSSurabaya
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2010
TAHAPAN PENELITIAN
Penyiapan bahan segar dan kering
Ekstraksi senyawa polar
Penyiapan kultur bakteri A. hydrophila
Metode Difusi Agar dan Broth Dilusi
Pengamatan
Hasil
500 gr daun, buah dan kulit batang tumbuhan Majapahit
Dibersihkan dan dicuci dengan aquades steril
Dikeringkan beberapa menitpada suhu kamar
Dikeringkan beberapa hari pada suhu kamar
Bahan segar Bahan kering
Dipotong-potong kecil
Penyiapan bahan segar dan kering
Bahan segar atau Bahan
kering
Dihaluskan dalam
blenderdisaring
Dishaker dalam larutan
etanol 96%
Filtrat
disentrifug
asi
supernatanDikeringkan dalam
frezee dryerSerbuk kering
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 90% 100% tetrasiklin80%70%
Ekstraksi
1 % BaCl2
1% H2SO4
0.5 ml 9.5 ml
Lar. fisiolo
gis
Ditambah kultur A.hydrophila sedikit demi sedikit hingga
kekeruhannya sama (1,5.108
CFU/ml)
diukur dengan spektrofotometer dengan
panjang gelombang 600 nm
diencerkan 10-3 untuk mendapatkan jumlah
bakteri 1,5x105 CFU/ml
Pembuatan Larutan 0.5 Mc Farland
Kertas cakram
d=10mm
Direndam
0%100%
ekstrak majapahit
tetrasiklin
Konsentrasi
Cawan petri berisi agar Mueller-Hinton dan bakteri A.hydrophila
Diletakkan di atas permukaan agar
Diinkubasi pada suhu kamar selama 24 jam
Pengamatan
Metode Difusi Agar
TSB 4,5 ml
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 90% 100% tetrasiklin
80%70%
Kultur A. hydrophila0.25 ml
Konsentrasi antibakteri 0,5
ml
dimasukkan
Divortex hingga homogen
Diinkubasi pada suhu kamar selama 24 jam
Pengamatan
Metode Dilusi (Penentuan KHM)
Tabung yang mulai jernih
sampai benar-benar jernih dari metode penentuan
KHM
Diambil masing-masing 0,1 ml
Ditumbuhkan pada medium TSA secara pour plate
Medium TSA
Diinkubasi pada suhu kamar selama 24 jam
Pengamatan
Metode Dilusi (Penentuan KBM)
HASIL PENELITIAN
Tipe ekstrak
Rata-rata
diameter zona
bening (mm)
Respon hambatan
Aquades 0a tidak ada
Buah kering 0a tidak ada
Buah segar 3.22b tidak ada
Kulit batang kering 0a tidak ada
Kulit batang segar 12.81c lemah
Daun kering 0a tidak ada
Daun segar 20.06d kuat
Tetrasiklin 31.11e kuat
Keterangan: Angka-angka pada kolom tipe ekstrak yang didampingi oleh huruf kecil yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95%
Metode Difusi Agar Kirby-Bauer
Tabel 1. Rata-rata diameter zona bening ekstrak Majapahit terhadap A. hydrophila Jam ke-24
Pengaruh ekstrak terbentuknya zona bening
Zona bening adanya aktivitas antibakteri
Aktivitas antibakteri karena adanya kandungan bahan aktif seperti saponin, alkaloid, flavonoid, polifenol, dan tanin (Hutapea, 1993; Poeloengan et al., 2006; Cushine dan Lamb, 2005)
Perbedaan respon hambatan perbedaan konsentrasi senyawa aktif
Tabel 2. Rata-rata diameter zona bening ekstrak Majapahit terhadap A. hydrophila Jam ke-18, 24 dan 48
GO
Diagram batang nilai rata-rata diameter zona hambat (mm) ekstrak tanaman Majapahit terhadap A. Hydrophila pada jam ke-18, 24 dan
48
0
5
10
15
20
25
30
35
BK BS BtK BtS DK DS Tetrasiklin Aquades
Rat
a-ra
ta d
iam
ete
r zo
na
be
nin
g (m
m)
konsentrasi 100% ekstrak Majapahit dan kontrol
Jam ke-18
Jam ke-24
Jam ke-48
• Apabila daerah zona bening tetap bening hingga 48 jam
• Termasuk ekstrak segar daun, kulitbatang, dan buahBakterisid
• zona bening mengalamami kekeruhan atau pertumbuhan koloni baru hingga rentang waktu 48 jam
• Termasuk estrak kering daun dankulit batang
Bakteriostatik
Sifat Antibakteri
MIC dan MBC ekstrak daun segar
Keterangan:
•Jumlah koloni 1,5X 105 CFU/ml
•Tanda (*) pada kolom menunjukkan tidak dilakukan penghitungan
•Warna biru pada baris menunjukkan nilai KHM, sedangkan warna merah menunjukkan
nilai KBM
• 80%
• ditunjukkan dengan tabung yang mulai jernih atau mendekati kejernihan kontrol 80% (lampiran 2)
KHM
• 100%
• perubahan koloni berkurang sebesar 99,9% dari inokulum bakteri semula yaitu 1,5.105 CFU/ml (Gilespie, 1994)
KBM
Pelczar and Chan (2005) semakin besar konsentrasi obat, maka semakin besar pula
kemampuannyamengendalikan bakteri
Mekanisme penghambatan pertumbuhan A. hydrophila oleh ekstrak Majapahit diduga karena kandungan senyawa
antibakteri yaitu alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol dan
tanin
GO
Kesimpulan
a. Ekstrak tumbuhan Majapahit (Crescentia cujete L.) memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophila. Daya antibakteri ekstrak segar menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan ekstrak kering. Rata-rata diameter zona bening tertinggi metode difusi agar Kirby-Bauer ekstrak daun segar yaitu 20,6 mm (‘kuat’) kulit batang segar sebesar 12,81 mm (‘lemah’), dan ekstrak buah segar sebesar 3,22 mm (‘tidak ada’). Sedangkan diameter zona bening ekstrak daun, buah dan kulit batang kering 0 mm (‘tidak ada’).
b. Nilai KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) ekstrak daun segar Majapahit terhadap Aeromonas hydrophila adalah 80% sedangkan nilai KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum) adalah 100%.
Saran
Perlu dilakukan uji antibakteri ekstrak daun segar tumbuhan Majapahit (Crescentia cujete L.) terhadap ikan yang terserang Aeromonas hyrophila.