Data Link Layer
description
Transcript of Data Link Layer
Data Link Layer
Arni Setiyani201243501120
/X3LTeknik
Informatika
Data Link Layer Bertanggung jawab untuk memindahkan pesan
(message) dari satu device (komputer) ke device berikutnya
Bertanggung jawab utk transmisi yg handal dari paket melalui suatu link
Data Link Layer
Physical Layer
Network Layer
Data Link Layer Fungsi-fungsi yang diperlukan pada data link layer
Framing Error control Flow control Asumsi data link wirelike
Saluran komunikasi point-to-point Koneksi pd jaringan dimana message mengikuti lintasan yg sama
Utk jaringan broadcast isue utama kontrol access ke kanal, DLL dibagi kedalam 2 sublayer: Media Access Control (MAC) sub-layer Logical Link Control (LLC): IEEE 802.2
Standar data link control ISO: High-level Data Link Control (HDLC)
Sub-Layer Data Link Layer Medium access control (MAC): bertanggung jawab
thd akses kontrol ke shared medium. Bbrp protocol MAC yg umum: CSMA/CD, Token Ring dan Token Bus
Logical Link Control (LLC): mediasi antara network layer protocol dan macam-macam MAC protocols
Physical PhysicalPhysical
Signals
Bits
FramesLLC
MACFrames
LLC
MAC
LLC
MAC
DLL PDUs
Media Access Control (MAC) Mengendalikan kapan dan komputer mana transmit
Penting saat lebih dari satu komputer ingin kirim data (pd waktu bersamaan melalui circuit yg sama); mis., Link half duplex point-to-point
Komputer mendapat giliran Konfigurasi Multipoint
Menjamin tdk ada dua komputer berusaha utk transmit data pd waktu bersamaan
Pendekatan utama Controlled access Contention based access
Controlled Access Pengendalian akses ke penggunaan
bersama sumberdaya Bertindak spt lampu lalu lintas
Umumnya digunakan pd mainframes Menentukan client mana yg mempunyai
akses ke mainframe pd suatu waktu Juga digunakan pd protokol LAN
Token ring, FDDI Metoda controlled access utama
X-ON/X-OFF dan Polling
X-ON / X-OFFA B
X-ON not busy
Request to Transmit
transmitting
Pausing (periodically done)
busyX-OFF
X-ON not busytransmitting
datadata
datadata
Protokol controlled access yg lama
Masih digunakan pd bbrp circuit half duplex circuit, mulai langka
Masih digunakan antara komputer dan printer
Polling Client ransmit jika diminta dan/atau
diijinkan Client menyimpan informasi yg akan
ditransmisikan Server (secara periodik) tanya (poll) ke client
apakah punya data utk dikirimkan Client, jika punya data, kirim data Jika tidak ada data utk dikirim, client merespon
secara negative, dan server menanyakan client berikutnya
Tipe-tipe polling Roll call polling Hub polling (juga disebut token passing)
Roll Call Polling
Ada waktu tunggu: Poll and wait utk suatu respon
Perlu suatu timer utk mencegah lock-up (oleh client yg tdk menjawab)
Server
EB
CD
A
Periksa tiap client (secara berurutan dan secara periodik) utk melihat apakah ingin transmit: A, B, C, D, E, A, B, …
Client juga dp mempunyai prioritas shg ditanya (di-poll) lebih sering: A, B, A, C, A, D, A, E, A, B, ..
Clients
Hub Polling (Token Passing) E
BC
D
Atoken
Satu komputer yg ‘memegang’ memulai poll:• Kirim data (jika ada) lalu
• Meneruskan token ke komputer berikutnya Kontinyu secara berurutan
sampai token mencapai komputer pertama lagi, mulai mengulang siklus polling dan seterusnya
Contention Transmit jika circuit bebas Tabrakan (collisions)
Terjadi jika lebih dari satu komputer transmit pd saat bersamaan
Perlu menentukan komputer mana yg dibolehkan utk transmit pertama setelah terjadi tabrakan
Umum digunakan pada Ethernet LAN
Performansi RelatifTergantung pd kondisi jaringan
Bekerja lebih baik utk jar lebih kecil dg penggunaan rendah
Bekerja lebih baik utk jar dg volume tarfik tinggi
Jika vol. tinggi, performansi menurun (terlalu banyak collisions)
Network lebih efisien digunakan
Cross-over point: sekitar 20 komputer
Kontrol Error Menangani error jaringan yg disebabkan
masalah transmisi Network errors
mis, perubahan nilai suatu bit saat transmisi Dikendalikan oleh network hardware dan
software Human errors:
mis., kesalahan dlm pengetikan angka Dikendalikan oleh program aplikasi
Kategori dari error jaringan Data terkorupsi (perubahan data) Data hilang
Sumber-Sumber Error Noise saluran dan distorsi –
penyebab utama Lebih mungkin pd media elektrik
Sinyal elektrik yg tdk diinginkan Disebabkan gangguan peralatan dan
alam Menurunkan performansi suatu circuit
Tanda-tanda Bit-bit extra Bit-bit berubah (“flipped” bits) Bit-bit hilang
Deteksi Error
Mathematical calculations
?=
Mathematical calculations
Data yg akan ditransmisikan
Pengirim mengkalkulasi Error Detection Value (EDV) dan mentransmisikan bersama data
Penerima kalkulasi ulang EDV dan bandingkan dg EDV yg diterima
–Jika sama tdk ada error saat transmisi–Jika berbeda Terjadi error saat transmisi
EDV
Makin besar ukuran, makin baik deteksi error (tetapi efisiensi lebih rendah)
Teknik Deteksi Error Parity checks Longitudinal Redundancy Checking
(LRC) Polynomial checking
Checksum Cyclic Redundancy Check (CRC)
Parity Checking Satu yg paling tua dan paling sederhana Satu bit ditambahkan pd tiap karakter
Even parity: penambahan 1 bit parity jumlah bit 1 genap (even)
Odd parity : penambahan 1 bit parity jumlah bit 1 ganjil (odd)
Sisi penerima kalkulasi ulang parity bit Jika satu bit mengalami error transmisi jumlah bit
1 tdk sesuai dg parity yg digunakan Sederhana, tetapi tdk dp mendeteksi semua
error Jika dua (atau sejumlah genap) bit mengalami
error, parity check tampak benar Mendeteksi sekitar 50% dari error
Contoh Penggunaan Parity
sender receiver01101010
EVEN parity
parity
Jum semua 1 ditransmisikan EVEN
Utk dikirimkan: huruf V pd 7-bit ASCII: 0110101
sender receiver01101011
ODD parity
parityJum semua 1 ditransmisikan ODD
LRC - Longitudinal Redundancy Checking Tambahkan karakter tambahan (bukan satu
bit) Block Check Character (BCC) pd tiap blok data Ditentukan spt parity, tetapi menghitung secara
longitudinal pd pesan (dan juga secara vertikal) Kalkulasi berdasarkan pd bit ke-1, ke-2 dst (dari
semua karakter) pd blok Bit ke-1 dari BCC jumlah 1 pada bit ke-1 dari
karakter Bit ke-2 dari BCC jumlah 1 pada bit ke-2 dari
karakter Perbaikan signifikan dibandingkan parity
checking 98% laju deteksi error utk burst errors ( > 10 bit) Kurang mampu deteksi single bit errors
Penggunaan LRC Utk Deteksi Error
LetterDATA
Cat. parity bit BCC juga ditentukan dg parity
BCC 1 1 0 1 1 1 1 1
Parity bit1101
Contoh: kirim pesan “DATA” dg ODD parity dan LRC
ASCII 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 11 0 1 0 1 0 01 0 0 0 0 0 1
Polynomial Checking Tambahkan 1 atau lebih karakter pd akhir
pesan (berdasarkan algoritma matematik) Dua tipe: Checksum dan CRC Checksum
Kalkulasi dg menambahkan nilai desimal dari tiap karakter pd pesan
Bagi total dg255 dan Simpan sisanya (nilai 1 byte) dan gunakan ini
sbg checksum 95% efektif
Cyclic Redundancy Check (CRC) Dihitung dg kalkukasi sisa ke problem
pembagian
Cyclic Redundancy Check (CRC)
–Paling powerful dan paling umum–Deteksi 100% error, jika jum error ≤ ukuran R
• Kalau tdk: CRC-16 (99.998%) dan CRC-32 (99.9999%)
P / G = Q + R / G
Message (dianggap sbg bil. biner yg panjang)
Sebuah bil tetap (menentukan panjang R)
Remainder:Ditambahkan ke message sbg EDV Dp 8 bit, 16 bit, 24 bit, atau 32 bit
Quotient (keseluruhan bil.)
Contoh:P = 58G = 8Q = 7R = 2
Hanya ilsutrasi aktualnya lebih kompleks krn menggunakan pembagian polynomial bukan pembagian biasa
Koreksi Error Begitu terdeteksi, error harus dikoreksi Teknik Koreksi Error
Retransmisi (Backward error correction) Sederhana, efektif, murah, umum digunakan Dikoreksi dg retransmisi data
Penerima, jika mendeteksi error, meminta pengirim utk retransmit message
Sering disebut Automatic Repeat Request (ARQ)
Forward Error Correction Peralatan penerima dapat mengkoreksi
sendiri messages yg datang
Automatic Repeat Request (ARQ) Proses untuk meminta data transmisi dikirim
ulang Protokol utama ARQ
Stop and Wait ARQ (teknik half duplex) Sender mengirimkan sebuah message dan
menunggu acknowledgment, lalu kjrim message berikutnya
Receiver menerima message dan mengirimkan acknowledgement, dan menunggu message berikutnya
Continuous ARQ (teknik full duplex) Sender secara kontinyu mengirimkan paket tanpa
menunggu acknowledge dari penerima Receiver secara kontinyu menerima messages tanpa
harus memberikan acknowledment dg segera
Stop and Wait ARQ
Kirim negative acknowledgement
Kirim paket, lalu tunggu kabar dari receiver
Kirim acknowledgement
Kirim ulang paket
Kirim paket berikutnya
Sender Receiver
Continuous ARQSender kirim paket secara kontinyu tanpa menunggu
acknowledge dari receiver
Perhatikan bhw acknowledgments skrg
mengidentifikasi paket yg di- acknowledged
Receiver kirim kembali NAK utk spesifik paket
utk dikirim ulang
Flow Control dengan ARQ Menjamin sender tdk transmit terlalu
cepat utk receiver Stop-and-wait ARQ
Receiver kirim ACK atau NAK jika siap (utk menerima paket lebih lanjut)
Continuous ARQ Kedua sisi sepakat thd ukuran sliding
window Jumlah messages yg dp ditangani oleh receiver
tanpa menyebabkan delay yg signifikan
Contoh Flow Controlreceiversender
...3 2 1 0
ACK 0...
...4
ACK 4...
…8 7 6 5
ACK 7.. set window size to 2
..9
...9 8
window size =4
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
(slide window) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
(slide window)
(slide window)
(timeout)
Forward Error Correction (FEC) Peralatan penerima dp mengkoreksi sendiri
message yg datang (tanpa retransmisi) Perlu informasi ekstra utk koreksi
Kirim bersama dg data Memungkinkan data utk di-check dan dikoreksi
oleh penerima Jumlah informasi extra : biasanya 50-100% dari
data Berguna utk transmisi satelit
Transmisi satu arah (retransmisi tidak dimungkinkan)
Waktu transmisi sangat panjang (retransmisi akan memakan waktu lama)
Biaya FEC tdk signifikan (dibandingkan biaya total peralatan)
Hamming Code – Contoh FEC
Kalkulasi tiga parity bit EVEN dari data
Jika satu bit (parity atau data) berubah perubahan pd bit data dp dideteksi & dikoreksi
Only works for one bit errors
Hanya bekerja utk satu bit error
Protokol Data Link Klasifikasi
Asynchronous transmission Synchronous transmission
Berbeda oleh Message delineation Frame length Frame field structure
frame k frame k+1frame k-1
Asynchronous Transmission
Tiap karakter dikirim secara independen
Kadang disebut start-stop transmission
Kirim antara transmisi (deretan stop bits)
Digunakan oleh receiver utk
memisahkan karakter dan utk
synch.
Digunakan pd point-to-point full duplex circuits(digunakan oleh Telnet saat menghubungkan ke komputer Unix/Linux)
Asynchronous File Transfer Digunakan pada
Point-to-point asynchronous circuits Biasanya melalui sal telepon via modem Komputer ke komputer utk transfer file
data Karakteristik dari file transfer protocols
Dirancang utk transmit error-free data Kelompokan data kedlm blocks utk
ditransmisikan (tidak dikirimkan character by character)
File transfer Protocols yg populer Xmodem, Zmodem, dan Kermit
File Transfer Protocols
SOH Packet # Packet # compl. (128 bytes)
Checksum
Start of Header
• satu dari async file transfer protocol paling tua• menggunakan stop-and-wait ARQ.
• Xmodem-CRC: menggunakan 1 byte CRC (drpd checksum) • Xmodem-1K: Xmodem-CRC + message field 1024 byte
Xmodem
Zmodem
Kermit
• Menggunakan CRC-32 dg continuous ARQ• Pengaturan dinamis dari ukuran paket (tergantung circuit)
• Sangat fleksibel, powerful dan popular• Biasanya menggunakan CRC-24 dan ukuran 1K, tetapi adjustable
Synchronous Transmission Data dikirim dalam satu blok yg besar
disebut frame atau paket Biasanya sekitar seribu karakter (bytes)
Mencakup informasi addressing Terutama berguna dlm multipoint circuits
Mencakup satu serie dari karakter-karakter synchronization (SYN) Digunakan utk membantu receiver mengenali
data yg datang Kategori Synchronous transmission protocols
Bit-oriented protocols: SDLC, HDLC Byte-count protocols: Ethernet Byte-oriented protocols: PPP
Byte-Oriented Protocol
STX - start of text ETX - end of text Masalah: bagaimana jika ETX muncul pd bagian data
dari frame Solusi:
Gunakan karakter khusus DLE (“Data Link Escape”) sebelumnya
Jika DLE muncul dalam text, gunakan DLE lainnya sebelumnya
Contoh-contoh protocol: Bisync, PPP, DDCMP
Text (Data)STX ETX
8 8
Byte-Count Protocol Sender: Menyisipkan panjang data (dalam
byte) pada awal frame Receiver: mengekstrak panjang ini dan
menguranginya setiap satu byte dibaca, jika counter menjadi nol satu frame lengkap diproses
Contoh: Ethernet
Bit-Oriented Protocol
Digunakan suatu flag: deretan bit tetap (pola tetap) utk indikasi awal dan akhir suatu paket Pola start sequence dan end sequence dapat sama, mis pd HDLC”
‘01111110’ Secara prinsip, sembarang deretan dp digunakan, tetapi kemunculan
flag harus dicegah di dlm data Protokol standard menggunakan deretan 8-bit 01111110 sbg satu flag INVENTED ~ 1970 oleh IBM utk SDLC (synchronous data link protocol) Data transparan
Krnnya 0111111 yg tdk boleh muncul di didlm data Untuk mencegah pola start dan end sequence pada data digunakan ‘bit
stuffing’
Text (Data)Startsequence
8 8
Endsequence
Bit Stuffing (Pengirim) Digunakan utk menghilangkan flag dari data original Satu 0 disisipkan setelah 1 berturutan pd frame original
Mengapa perlu menyisipkan 0 pd 0111110? Jika tidak
0111110111 0111110111 011111111 0111110111
Bagaimana membedakannya pd penerima?
Destuffing (Penerima) Jika 11111 diikuti 0, buang 0
SDLC – Synchronous Data Link Control
Address tujuan(8 atau 16 bit)
Identifikasi tipe frame:- Informasi (utk transfer data user)- Supervisory (utk error dan flow control)
data CRC-32
Akhir(01111110)
Awal(01111110)
• Bit-oriented protocol dikembangkan IBM• Menggunakan controlled media access protocol
Masalah Transparansi pd SDLC Problem: Transparansi
Data user dp berisi pola bit spt flags (01111110) Receiver dp menginterpretasi sbg akhir frame
dan mengabaikan yg lainnya Solusi: Bit stuffing (zero insertion)
Sender menyisipkan 0 jika mendeteksi 11111 (lima deretan 1)
Jika receiver melihat lima deretan 1, check bit-bit berikutnya jika 0, hilangkan (stuffed bit) jika10, akhir dari frame marker (01111110) jika 11, error (tujuh deretan tdk mungkin dlm data)
Bekerja tetapi menambah kompleksitas
HDLC – High-Level Data Link Control Standar formal dikembangkan oleh ISO Sama spt SDLC, kecuali
Address dan field control lebih panjang Ukuran sliding window lebih besar Lainnya
Dasar bagi banyak Data Link Layer protocol lainnya LAP-B (Link Accedes Protocol – Balanced)
Digunakan pada teknologi X.25 LAP-D (Link Accedes Protocol – Balanced)
Digunakan pada teknologi ISDN LAP- F (digunakan pd teknologi Frame Relay)