Data Fathur
-
Upload
scout-bantara -
Category
Documents
-
view
103 -
download
0
Transcript of Data Fathur
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Penggunaan Tower Crane
Penentuan tipe dan jenis peralatan ( spesifikasi peralatan ) merupakan langkah
yang harus dilakukan sebelum menghitung kapasitas kinerja peralatan dan serta
biaya pelaksanaan.Spesifikasi dari tower crane yang digunakan dalam tempat
penelitian pembangunan proyek gedung Condotel Karebosi ini adalah tipe Free
Standing Crane karena tipe tower crane ini mampu berdiri bebas dengan pondasi
khusus untuk tower crane itu sendiri :dengan Lifting capacity ; 2,8 ton di ujung jib
dan maximum capacity ; 7,8 ton dan memiliki jib radius 66,0 m yang mampu
menjangkau 100% area proyek. untuk lebih jelasnya jenis tower crane yang
digunakan dapat dilihat pada brosur tower crane pada lampiran tugas akhir.
2.Rencana Penempatan Tower Crane
Penempatan alat yang tepat pada lokasi proyek akan dapat memperlancar
kegiatan proyek. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menganalisa kondisi lokasi
proyek, diantaranya jalur mobilisai alat tersebut terhadap perencanan tata letak
atau penempatan baik itu penimbunan material, gudang, kantor dan lainnya.
Dimana penempatan alat ini harus mampu dimanfaatkan semaksimal mungkin
dalam proses pelaksanaan proyek tersebut. Posisi operasional tower crane adalah
penempatan tower crane pada suatu lokasi proyek untuk melakukan pekerjaan
pengangkatan, pengecoran dan lain–lain. Dimana radius perputaran dari tower
24
25
crane tersebut dapat mampu menjangkau seluruh lokasi proyek sehingga tower
crane dapat menyelesaikan pekerjaan sefektif mungkin.
Menurut (Nugraha dkk,1985), dalam menentukan tata letak. Alat tower
crane harus memperhatikan beberapa hal sebagaiberikut ini :
1. Arah gerak atau lintasan tower crane sebaiknya sejajar dengan arah memanjang
dari bangunan
2. Harus tersedia ruang cukup untuk proses erection dan dismantling.
3. Dengan ukuran tower crane yang minimum, radius dan tinggi dan dapat
menjangkau 100 % area gedung.
Letak tower crane direncakan sebagai berikut: :
1. Letak crane tepat ditengah–tengah bangunan dari posisi memanjang, karena
pada posisi tersebut tower crane dapat menjangkau 100 % area bangunan
dengan jib radius yang minimum.
2. Tower crane berada di samping kanan bangunan dari tampak utara dengan free
standing setinggi 50 m supaya tidak membentur bangunan lain pada saat proses
kerja.
3. Jarak tower crane dari bangunan disesuaikan dengan data teknis dari tipe tower
crane yang digunakan.Pada tugas akhir ini letak penempatan tower crane
sendiri sesuai dengan kondisi di lapangan.
3. Pelaksanaan Pekerjaan Struktur dengan Tower Crane
Sebelum pekerjaan struktur ini dilakukan, perancah atau scafolding sampai
dengan pembekistingan harus sudah selesai terlebih dahulu. Pada pekerjaan ini
26
tower crane agar tidak banyak mengalami kesulitan dari perencanaan posisi
penempatan truck mixer sampai pendistribusiannya.
Pekerjaan yang perlu dipersiapkan dan direncanakan pada penggunaan
tower crane adalah :
1. Perencanaan posisi untuk tower crane pada lokasi proyek.
2. Pekerjaan pondasi untuk tower crane.
3. Pengadaan alat bantu diantaranya concrete bucket dan generator genset.
4. Perencanaan letak dari penimbunan material, direksikeet, gudang dan lainnya,
serta jalur keluar – masuknya truck mixer dan posisinya.
5. Mengurutkan pekerjaan struktur sedemikian rupa dari
lantai 1 sampai dengan lantai 18.
4. Adapun Alur Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Lantai Satu
Dengan Menggunakan Tower Crane
1 Pekerjaan Pengangkatan Tulangan
Tulangan diambil pada tempat pembesian (tanah). Fabrikasi tulangan dilakukan di
atas ( dimasing –masing lantai) sehingga diangkat di atas dalam bentuk besi
potongan, kecuali untuk pekerjaan kolom, fabrikasi dilakukan di bawah ( didekat
tempat pembesian ). Jarak angkatnya berbeda –beda sesuai dengan ketinggian
lantai.
27
Gambar. Pengangkatan Tulangan
Waktu yang digunakan pengangkatan tulangan dengan menggunakan
tower crane :
Rata – rata waktu Proses Hoisting (angkat) : 28 detik
Rata – rata waktu Proses Slewing (putar): 32 detik
Rata – rata waktu Proses Trolley (jalan): 18 detik
Rata – rata waktu Proses Landing (Turun): 25 detik
2. Pekerjaan Pengangkatan Tulangan Kolom
Besi tulangan kolom di ambil dari tempat perakitan yang sudah dirakit untuk
kemudian diangkat dengan menggunakan tower crane dan dipasang pada tempat
atau posisi yang sudah ditentukan.
28
Gambar.pengangkatan tulangan kolom
Selanjutnya waktu yang digunakan untuk pengangkatan tulangan kolom
dengan menggunakan tower crane :
Rata – rata waktu Proses Hoisting (angkat) : 24 detik
Rata – rata waktu Proses Slewing (putar): 23 detik
Rata – rata waktu Proses Trolley (jalan): 35 detik
Rata – rata waktu Proses Landing (Turun): 18 detik
3. Pekerjaan Pengangkatan Bikisting Kolom
Bekisting yang tersedia ada dua set, yaitu set I dipakai untuk lantai 1, 3, 5, 7, 9,
11, 13, 15, dan 17 sedangkan untuk set II dipakai untuklantai 2, 4, 6, 8, 10, 12,
14, 16, dan 18. Untuk bikisting kolom diangkat dan diletakkan dilantai itu sendiri,
sedangkan untuk bikisting plat dan balok diangkat diletakkan dilantai
dibawahnya. Jarak angkatnya berbeda – beda sesuai dengan ketinggian lantai.
29
Gambar. Pengangkatan bikisting
Selanjutnya waktu yang digunakan untuk pengangkatan bikisting dengan
menggunakan tower crane :
Rata – rata waktu Proses Hoisting (angkat) : 30 detik
Rata – rata waktu Proses Slewing (putar): 1 menit 2 detik
Rata – rata waktu Proses Trolley (jalan): 29 detik
Rata – rata waktu Proses Landing (Turun): 49 detik
4. Pekerjaan Pengangkatan Tulangan Shear Wall
Adapun untuk pekerjaan pengangkatan tulangan shear wall tidak jauh berbedah
dengan pengangkatan tulangan kolom yang prosesnya tulangan di ambil pada
tempat pabrikasi kemudian diangkat dengan menggunakan tower crane dan
selanjutnya dipasang pada tempat atau posisi yang sudah ditentukan.
30
Gambar. Pengangkatan tulangan shear wall
Selanjutnya waktu yang digunakan untuk pengangkatan tulangan shear
wall dengan menggunakan tower crane :
Rata – rata waktu Proses Hoisting (angkat) : 34 detik
Rata – rata waktu Proses Slewing (putar): 53 detik
Rata – rata waktu Proses Trolley (jalan): 49 detik
Rata – rata waktu Proses Landing (Turun): 37 detik
5. Pekerjaan Pengangkatan Bikisting Shear Wall
Untuk pekerjaan pengangkatan bikisting shear wall dimulai dengan perakitan
ditempat perakitan bikisting yang selanjutnya di angkat dengan menggunakan
tower crane dan ditempatkan pada tempat yang sudah ditentukan
31
Gambar. Pengangkatn bikisting shear wall
Selanjutnya waktu yang digunakan untuk pengangkatan bikisting shear
wall dengan menggunakan tower crane :
Rata – rata waktu Proses Hoisting (angkat) : 58 detik
Rata – rata waktu Proses Slewing (putar): 1 menit 17 detik
Rata – rata waktu Proses Trolley (jalan): 1 menit 04 detik
Rata – rata waktu Proses Landing (Turun): 1 menit 20 detik
6. Pekerjaan Pengangkatan Tulangan Beam ( Balok )
Pada pekerjaan pengankatan tulangan balok,tulangan tersebut diambil dari
temapat pabrikasi untuk selanjutnya di angkat dengan menggunakan tower crane
dan di tempatkan pada posisi yang telah disiapkan
32
Gambar. Pengangkatan Tulangan Balok
Rata – rata waktu Proses Hoisting (angkat) : 58 detik
Rata – rata waktu Proses Slewing (putar): 1 menit 17 detik
Rata – rata waktu Proses Trolley (jalan): 1 menit 04 detik
Rata – rata waktu Proses Landing (Turun): 1 menit 20 detik
7. Pekerjaan Pengangkatan Tulangan Begel Balok
Pada pekerjaan pengangkatan tulangan begel balok, tulangan langsung di
ambil dari tempat pabrikasi untuk selanjutnya diangkat dengan menggunakan
tower crane dan ditempatkan pada posisi atau tempat yang ditentukan
33
g
Gambar tulangan begel balok
Rata – rata waktu Proses Hoisting (angkat) : 53 detik
Rata – rata waktu Proses Slewing (putar): 1 menit 9 detik
Rata – rata waktu Proses Trolley (jalan): 1 menit 2 detik
Rata – rata waktu Proses Landing (Turun): 24 detik
8. Pekerjaan Pengecoran
Pada proses pengecoran beton segar diambil dari tanah yaitu dari level ± 0,00
sehingga jarak pengangkatan beton pada pekerjaan kolom,balok , plat, dan
shearwall berbeda –beda sesuai dengan ketinggian lantai pengecoran dilakukan
dengan peralatan tower crane yang dilengkapi dengan concrete bucket dan
concrete pump. Disini peralatan tower crane digunakan hanya untuk pekerjaan
kolom sedangkan untuk plat dan balok menggunakan concrete pump.
34
Adapun langkah – langkah metode pelaksanaan pekerjaan disini yang diambil
sebagai contoh adalah pekerjaan pengecoran dengan menggunakan tower crane,
sebagai berikut :
1. Proses Muat
penuangan beton ready mix dari truck mixer ke dalam bucket yang disediakan.
2. Proses Pengangkatan
Dalam proses pengangkatan terdapat beberapa proses yaitu :
a. Proses Hoisting (angkat)
Yaitu proses pengangkatan bucket beton yang telah berisi beton basah ready mix
ditunjukkan pada
b. Proses Slewing (putar)
Yaitu proses perpindahan/perputaran lengan crane (jib), yang mengangkat bucket
beton telah yang sudah berisi beton basah ready mix ke area yang akan dicor
ditunjukkan pada
c. Proses Trolley (jalan)
Yaitu proses untuk memindahkan bucket beton yang telah berisi beton basah
ready mix sepanjang lengan Tower crane (jib) secara horizontal atau maju dan
mundur ditujukkan pada
d. Proses Landing (Turun)
Yaitu proses penurunan bucket beton yang telahberisi beton basah ready mix
untuk dituangkan kelokasi/tempat yang akan dicor ditunjukkan pada.
3. Proses Pembongkaran
35
Yaitu proses pembongkaran/Penuangan beton readymix ke dalam/area yang akan
di cor.
4. Proses Kembali
Yaitu proses setelah beton basah ready mix dituangkan ke area yang akan dicor,
kemudian bucket beton kembali untuk mengambil beton basah ready mix ditruck
mixer.
Gambar. Pengecoran menggunakan tower crane dan bucket
Selnjutnya waktu yang digunakan pengecoran dengan menggunakan tower crane :
Rata – rata waktu Proses Hoisting (angkat) : 1 menit 47 detik
Rata – rata waktu Proses Slewing (putar): 1 menit 58 detik
Rata – rata waktu Proses Trolley (jalan): 1 menit 34 detik
Rata – rata waktu Proses Landing (Turun): 3 menit 27 detik
9. Perhitungan Produksi Dalam Satu Siklus
36
Yang dimaksud dengan produksi dalam satu siklus disini adalah volume
material yang akan diangkut tower crane untuk satu kali pengangkatan. Untuk
mendapatkan produksi dalam satu siklus adalah dengan melakukan pengamatan
dilapangan.Sebagai contoh untuk pekerjaan pengecoran, produksi dalam satu
siklusnya adalah kapasitas bucketnya 0,8 m3. Untuk pengangkatan tulangan,
bekisting, diakumulasikan ke m2. Untuk mengetahui produksi per siklus
penggunaan tower crane
10. Perhitungan Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu yang diperlukan oleh tower crane untuk
menyelesaikan kegiatan produksi,meliputi waktu muat, waktu angkat, waktu
bongkar dan waktu kembali.Sulit untuk mendapatkan waktu standar sesuai dengan
waktu sebenarnya. Hal itu karena banyaknya kondisi yang menyebabkan
ketidakseragaman dari waktu siklus kondisi tersebut adalah :
1. Kondisi cuaca : seperti angin, hujan,
2. Kondisi alat : seperti merk, usia, perawatan
3. Kondisi tenaga kerja : seperti ketrampilan operator,kecepatan pekerja,
kedisplinan, fisik pekerja.
4. Komunikasi antara operator dengan pekerja ditempat
pemuatan dan pelepasan material.
B. Perhitungan Waktu Pengangkatan
Waktu pengangkatan oleh tower crane dihitung berdasarkan jarak tempuh
dan frekuensi alat melakukan pulang, pergi dan waktu untuk bongkar muat
dimana waktu
37
tersebut tergantung berdasarkan waktu hoisting, slewing, trolley dan landing.
Perhitungan jarak tempuh atau perletakkan material didasarkan pada titik pusat
pada
segmen – segmen yang telah ditentukan.Setelah diketahui titik pusat per segmen
dari
perletakkan material atau titik pusat masing – masing kolom pada proses
pengecoran kolom, maka dapat di hitung waktu pengangkatan dengan
menggunakan tower crane
berdasarkan waktu hoisting, slewing, trolley dan landing.
C. Perhitungan Waktu Kembali
Waktu kembali adalah waktu yang diperlukan tower crane untuk kembali
ke posisi semula sehingga dapat dilakukan pemuatan kembali. Besarnya waktu
kembali dipengaruhi oleh kecepatan dan jarak hoisting, slewing,trolley dan jarak
landing.
D. Perhitungan Waktu Muat dan Bongkar
a. Pekerjaaan Pengecoran
Waktu muat adalah waktu untuk mengisi concrete bucket dengan beton basah dari
truck mixer, yang besarnya tergantung pada volume dari concrete
bucket.Sedangkan waktu bongkar adalah waktu untuk menuangkan beton basah
dari concrete bucket yang besarnya tergantung pada jenis pekerjaannya
E.Perhitungan Waktu Pelaksanaan Tower Crane
38
Tower Crane digunakan pada pekerjaan struktur pengecoran,
pengangkatan bekisting dan Scafolding dari lantai 1 sampai dengan lantai
berikutnya. Pada pekerjaan ini tower crane dilengkapi dengan concrete bucket dan
genset. Pemilihan peralatan tower crane didasarkan pada beban maksimum dan
radius terjauh dari jarak tower crane tersebut. Dari gambar letak tower crane
diketahui dengan jarak atau radius terjauh sebesar 66 meter, sehingga dipilih
tower crane dengan lengan 5 meter dengan ujung beban maksimum 2400 kg,
sehingga pada pengecoran dipakai concrete bucket dengan kapasitas 1 m3 atau
1000 liter, dimana BJ beton yang dipakai 2400 kg/m3, maka beban yang diangkat
sebesar 0,8 m3 x 2400kg/m3 = 1920 kg.Dengan beban angkat pada pekerjaan
struktur tiap segmen adalah 2400 kg maka kecepatan tower crane pada waktu
pergi adalah sebagai berikut :
F.Perhitungan waktu pengangkatan
a. Hoisting ( mekanisme angkat )
Kecepatan (v) = 64 m/menit
Jarak ketinggian (h) = + 7 m
Waktu ( t=h/v) =
t = m menit meter
= 64 / 7 = 0,092 menit
b. Slewing ( mekanisme putar )
Kecepatan (v) = 90˚
Waktu yang dibutuhkan= 0,051 menit
c. Trolley ( mekanisme jalan trolley )
39
Kecepatan (v) = 40 m/menit
Jarak (d) = 0,10 m
Waktu (t=d/v) =
t = menit meter
= 40 /0 ,10 = 0,004 menit
d. Landing ( mekanisme turun )
Kecepatan (v) = 64 m/menit
Jarak ketinggian (h) = 2 m
Waktu (t=h/v) =
t = menit meter
= 64 /2 = 0,032 menit
Total waktu pengangkatan =
a. Hoisting = 0,092 menit
b. Slewing = 0,064 menit
c. Trolley = 0,004 menit
d. landing = 0,03 2 menit +
= 0,192 menit
2. Perhitungan waktu kembali
a. Hoisting ( mekanisme angkat )
Kecepatan (v) = 64 m/menit
Jarak ketinggian (h) = 2 m
40
Waktu ( t=h/v) =
t = meter menit meter
= 64 / 2 = 0,032 menit
b. Slewing ( mekanisme putar )
Kecepatan (v) = 90˚
Waktu yang dibutuhkan = 0,051 menit
c. Trolley ( mekanisme jalan trolley )
Kecepatan (v) = 54 m/menit
Jarak (d) = 0,40 m
Waktu (t=d/v) =
t = 5 4 m / menit 0,40
= 0,003 menit
d. Landing ( mekanisme turun )
Kecepatan (v) = 64 m/mnt
Jarak ketinggian (h) = 7 m
Waktu (t=h/v) =
t = m menit meter
= 64 /7 = 0,092 menit
Total waktu kembali =
a. Hoisting = 0,032 menit
b. Slewing = 0,051 menit
41
c. Trolley = 0,003 menit
d. landing = 0,0 92 menit +
= 0.208 menit
Perhitungan waktu pelaksanaan
Tower crane diasumsikan kondisi sedang dan
pemeliharaan mesin sedang, sehingga
efisiensi = 0,65
Volume = 1,2 m3
Produksi per siklus = 0,8 m3
Waktu siklus = 6,67 menit
Kapasitas produksi (Q)
Q= q x 3600 x E
T
= 0,8 x 3600 x 0,65
6,67
= 2,86 m3/jam
2. Alat Berat yang digunakan
Alat berat yang digunakan ditempat lokasi penelitian adalah LC 2060
Data Harga Sewa Peralatan
Biaya erection (pemasangan)
= Rp 35.000.000,00
Biaya sewa mobil crane
= Rp 25.000.000,00
Biaya dismantling (pembongkaran)
42
= Rp 35.000.000,00
Biaya sewa mobil crane
= Rp 25.000.000,00
Biaya mobilisasi peralatan
= Rp 15.000.000,00
Biaya demobilisasi peralatan
= Rp 15.000.000,00
Biaya sewa tower crane
= Rp 55.000.000,00
Biaya operasional alat
BBM (generator set )@ 30liter /hari
= Rp 10.000,00
Crew tower crane
Operator
= Rp 5.500.000,00
Tenaga bantu (riger)
= Rp 3.500.000,00
Mekanik tower crane
= Rp 3.500.000,00
A. Perhitungan Harga Sewa Alat dan Biaya Oerasional
Biaya eraction (pemasangan) Rp 35.000.000,00
Dengan asumsi jam kerja 24 jam dalam 1 hari
Untuk biaya sewa mobil crane dalam 1 jam
43
= Rp 35.000.000,00 24
= Rp 1.458.333,00
Biaya sewa mobil crane Rp 25.000.000,00
Dengan asumsi jam kerja 24 jam dalam 1 hari
Untuk biaya sewa mobil crane dalam 1 jam
= Rp 25.000.000,00 24
= Rp 1.041.666,00
Biaya dismantling (pembongkaran) Rp 35.000.000,00
Dengan asumsi jam kerja 24 jam dalam 1 hari
Untuk biaya sewa mobil crane dalam 1 jam
= Rp 35.000.000,00 24
= Rp 1.458.333,00
Biaya sewa mobil crane Rp 25.000.000,00
Dengan asumsi jam kerja 24 jam dalam 1 hari
Untuk biaya sewa mobil crane dalam 1 jam
= Rp 25.000.000,00 24
= Rp 1.041.666,00
Biaya mobilisasi peralatan Rp 15.000.000,00
Dengan asumsi jam kerja 24 jam dalam 1 hari
Untuk biaya sewa mobil crane dalam 1 jam
= Rp 15.000.000,00 24
44
= Rp 625.000,00
Biaya demobilisasi peralatan Rp 15.000.000,00
Dengan asumsi jam kerja 24 jam dalam 1 hari
Untuk biaya sewa mobil crane dalam 1 jam
= Rp 15.000.000,00 24
= Rp 625.000,00
B. Perhitungan Biaya Pemakaian Alat berat
1. Harga Sewa Tower Crane dalam 1 bulan Rp 55.000.000,00
Dengan asumsi jam operasional :
1 hari = 9 jam ( tanpa lembur )
1 bulan = ± 30 hari , maka 1 bulan
= 30 x 9 = 270 jam
Harga sewa alat berat tower crane dalam 1 hari
Rp. 55.000.000/ bulan 270
= Rp. 207.703/Jam
Harga sewa alat berat tower crane dalam 1 hari kerja 9 jam x Rp.
207.703,00
9 jam x Rp. 207.703,00
= Rp. 1.869.327,00
C. Biaya (Upah) operator
Untuk biaya (upah) operator tower crane dalam per bulan Rp.5.500.000,00
Untuk biaya operator dalam 1 jam
45
= Rp. 5.500.000,00 270 jam
= Rp. 20.370,00
Untuk biaya (upah) operator dalam 1 hari kerja 9 jam kerja
= 9 jam x Rp. 20.370,00
= Rp. 183.330,00
D. Biaya (Upah) Tenaga Bantu (Riger)
Untuk biaya (upah) tenaga bantu (riger) dalam 1 bulan Rp. 3.500.000,00
Untuk biaya dalam 1 jam kerja
= Rp 3.500.000, 270
= Rp 12.962,00
Untuk biaya dalam 1 hari 9 jam kerja
= Rp 9 jam x Rp 12.962
= Rp 116.666,67
E. Biaya (upah) Mekanik
Untuk biaya (upah) mekanik dalam 1 satu bulan Rp. 3.500.000,00
Untuk biaya (upah) dalam 1 jam kerja
= Rp 3.500.000,00 270
= Rp 12.962,00
Untuk biaya (upah) dalam 1 hari 9 jam kerja
= Rp 9 jam x Rp 12.962
= Rp 116.666,67
46
47
F. Biaya Operasinal bahan bakar minyak
Biaya operasinal tower crane adalah semua biaya yang mencakup
pengeluaran untuk pelaksanaan operasional alat. Biaya operasional dalam
pekerjaan tower crane adalah bahan bakar, pelumas, Berdasarkan biaya
operasional alat berat tower crane dapat diketahui dengan perhitungan sebagai
berikut :
1. Analisis biaya bahan bakar
Bahan bakar yang digunakan untuk alat berat tower crane adalah jenis
bahan bakar solar dengan pemakaian rata – rata per hari sebanyak 30 liter
berdasarkan dari hasil data proyek
Rata – rata operasinal tower crane dalam per hari 9 jam
Harga solar Rp. 10.000,00/ liter
Jadi analisis pemakaian bahan bakar dalam 1 jam :
Rata- rata pemakaian bahan bakar dalam 1 jam :
= 30 liter = 3,3 liter/jam 9 jam operasional
3,3/jam x Rp. 10.000,00 = Rp 33.000,00/jam
Rata – rata pemakaian bahan bakar dalam 9 jam ( 1 hari )
9 jam x Rp. 10.000,00 = Rp.90.000,00
Rata- rata pemakaian bahan bakar dalam 270 jam ( 30 hari )
270 jam x Rp. 90.000,00 = Rp. 24.300.000
Rata –rata pemakaian bahan bakar dalam 1 tahun 3240 jam (360 hari)
3240 jam x Rp. 4.500,00 = Rp. 1.822.500,00
48
2. Analisis biaya minyak pelumas
Merek mesin PERJIN ( genset )
Kapasitas mesin 250 KVA
Isi dari carter mesin 200 liter
Penggantian pelumas setiap 250 jam
Harga Rp. 26.800,00 / liter
Harga setiap pergantian pelumas
200 liter x Rp. 26.800,00 = Rp. 536.000,00
Rata - rata pemakaian minyak pelumas dalam 1 jam
Rp. 536.000,00 / 250 jam = Rp. 2.144,00
Rata – rata pemakaian minyak pelumas dalam 1 hari
Rp. 2.144 x 9 jam = Rp. 19.296,00
Rata – rata pemakaian minyak pelumas dalam
Rp. 26.800,00 x 250 jam = Rp. 6.700.000,00
Jadi analisis biaya pengeluaran untuk minyak pelumas selama 1 tahun
adalah = Rp. 6.700.000,00
49
Tanggal Pemakaian BBM(l) Total jam kerja
18 30 919 30 9
20 30 9
21 30 922 30 923 30 924 30 925 30 926 30 927 30 928 30 929 30 930 30 931 30 91 30 92 30 93 30 94 30 9
5 30 9
6 30 97 30 98 30 9
9 30 910 30 911 30 912 30 913 30 9
14 30 9
15 30 9
16 30 917 30 918 30 9
jumlah 675 405
(sumber : hasil penelitian, april – juni 2012)