Data dan Informasi, Kriteria, Pertimbangan dan Penentuan Deliniasi Alokasi Ruang yang Memerlukan...
-
Upload
pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp -
Category
Documents
-
view
69 -
download
4
description
Transcript of Data dan Informasi, Kriteria, Pertimbangan dan Penentuan Deliniasi Alokasi Ruang yang Memerlukan...
Subandono
Oleh: Dr.Ir. Subandono Diposaptono, MEng
Fajar Kurniawan, ST, MAP, MMG
Data dan Informasi, Kriteria, Pertimbangan dan
Penentuan Delineasi Alokasi Ruang
yang Memerlukan Reklamasi di Wilayah Pesisir
Disampaikan Pada : Bimtek RZWP-3-K, 25 September 2014
Subandono
• Nilai strategis kawasan pesisir (letak geografis, sumberdaya darat dan perairan/laut)
• Permasalahan melonjaknya kebutuhan akan lahan: – Lahan untuk perkembangan kota (pemukiman, perdagangan dan jasa,
pariwisata)
– Lahan untuk pertanian (kebutuhan pangan yang semakin meningkat akibat lonjakan pertumbuhan penduduk)
– Proses pembebasan lahan yang rumit, lama dan mahal
• Permasalahan SLR dan Land subsidence
Pendahuluan
Subandono
Pendahuluan
• Reklamasi di dunia – Belanda: 1/6 luas wilayahnya merupakan lahan reklamasi (700.000 Ha)
– Korea Selatan: 38% lahan basahnya direklamasi (15.500 Ha)
– Singapore: penambahan lahan reklamasi mencapai 20% luas wilayahnya (135 km2), rencana akan ditambah lagi 100 km2
– Macau: 170% dari luas wilayah aslinya merupakan lahan reklamasi (17 km2)
– Mumbai: reklamasi penggabungan 7 pulau selama 5 abad menjadi satu kesatuan
– Jepang: Tokyo bay: 249 km2, (termasuk pulau buatan Obaida)
– Bahrain: 76% wilayah baru hasil reklamasi (410 km2) (Nizam, 2013)
Subandono
Banjir,
Drainasi Perumahan
kumuh & mewah Air Bersih
Urbanisasi
Prasarana
yang
tertinggal Kekurangan
Lahan
Pencemaran
Lingkungan
Industri PERMASALAHAN
PESISIR
Permasalahan Pesisir
Subandono
Pro Reklamasi Kontra Reklamasi
Mendapatkan lahan baru dengan relatif murah
Merusak pantai dan eko sistemnya (terumbu karang, lamun, dsb)
Kawasan pesisir lebih tertata Merubah tata air, merusak habitat
Melindungi dataran rendah pesisir dari bencana laut
Menimbulkan bencana banjir di hulu
Memberi manfaat pada masyarakat (pertanian, tambak, wisata, industri)
Menimbulkan masalah sosial bagi nelayan
Pro-Kontra Reklamasi
(Nizam, 2013)
Subandono
Istilah umum:
Reklamasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia
dalam rangka membuat sumber daya lahan yang kurang
bermanfaat menjadi lebih bermanfaat ditinjau dari sudut
lingkungan, kebutuhan masyarakat akan lahan, dan nilai ekonomi.
Berdasarkan ICID (International Committee on Irrigation and
Drainage)
Reklamasi merupakan tindakan atau proses mereklamasi lahan
rawa-rawa, lahan yang telah rusak, padang pasir, lahan perawan
dan menjadikannya sesuai untuk budidaya dan habitat, juga
konversi perairan pantai menjadi lahan melalui pengeringan lahan
maupun pengurugan.
Definisi Umum Reklamasi
Subandono
1) Reklamasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dilakukan dalam rangka meningkatkan manfaat dan / atau nilai tambah Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ditinjau dari aspek teknis, lingkungan, dan sosial ekonomi
Pasal 34
2) Pelaksanaan Reklamasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menjaga dan memperhatikan:
Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Orang dalam rangka
meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan
dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau
drainase
a) Keberlanjutan kehidupan dan penghidupan Masyarakat;
b) Keseimbangan anatara kepentingan pemanfaatan dan kepentingan pelestarian fungsi lingkungan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; serta;
c) Persyaratan teknis pengambilan, pengerukan dan penimbunan material.
3) Perencanaan dan pelaksanaan Reklamasi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Presiden
Definisi Reklamasi (UU 27/2007 Jo. UU 1/2014)
Subandono
UU 27/2007 PP 27/91
Tentang RAWA
UU 17/2008 Tentang
PELAYARAN
PP No. 76/2008 UU No 4/2009
Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Orang dalam rangka meningkatkan manfaat sumberdaya lahan dan perairan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan dan/atau pengeringan perairan atau drainase
Reklamasi rawa adalah upaya meningkatkan fungsi dan pemanfaatan rawa untuk kepentingan masyarakat luas.
Reklamasi adalah pekerjaan timbunan di perairan atau pesisir yang mengubah garis pantai dan/atau kontur kedalaman perairan.
Reklamasi Hutan Adalah usaha untuk memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi hutan yang rusak agar dapat berfungsi secara optimal sesuai peruntukannya
Reklamasi Adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesua peruntukannya
Definisi Reklamasi di beberapa peraturan perundangan
Subandono
• Pada hal-hal khusus reklamasi dapat diartikan rehabilitasi dan mempunyai arti mempertahankan ekosistem yang ada (semula, awal) – Contoh:
• “Beach filling” (sand nourishment) pantai Kuta • Reklamasi lahan bekas galian batubara atau timah
• Pada umumnya reklamasi berbeda dengan rehabilitasi dan kegiatan reklamasi mempunyai kecenderungan untuk merubah ekosistem atau peruntukan lahan yang ada – Contoh:
• Penimbunan lahan untuk dermaga, permukiman, kawasan bisnis, lapangan terbang dsb
• Pengeringan lahan untuk berbagai keperluan • Merubah lahan rawa menjadi daerah pertanian atau persawahan
Reklamasi atau Rehabilitasi ?
Subandono
REKLAMASI
REHABILITASI
REVITALISASI
KONSERVASI
REHABILITASI
Ada indikasi kerusakan
fisik/ekosistem
REVITALISASI
Ada indikasi kerusakan
/penurunan fungsi dan
kualitas
KONSERVASI
Ada indikasi keadaan
yang ada dipertahankan
REKLAMASI
Ada indikasi kebutuhan
akan lahan
Usaha untuk mempertahankan Pembangunan, pengembangan
Reklamasi vs Rehabilitasi
Subandono
Tersedia lahan utk
berbagai keperluan
Menambah luas lahan
dan mengamankan
lahan subur
Daerah pantai menjadi
tertata dengan baik
Pengembangan
wisata bahari
Kota Bercirikan Pantai, dan
menghadap ke Laut
Waterfront City, Kota pantai, Kotair,
Kobahari dll
REKLAMASI
Harapan Kegiatan Reklamasi
Subandono
Aspek teknis meliputi:
• Hidro-oceanografi meliputi pasang surut, arus, gelombang, dan sedimen dasar laut.
• Hidrologi meliputi curah hujan, air tanah, debit air sungai/saluran, dan air limpasan.
• Batimetri meliputi kontur kedalaman dasar perairan.
• Topografi meliputi kontur permukaan daratan.
• Geomorfologi meliputi bentuk dan tipologi pantai.
• Geoteknik meliputi sifat-sifat fisis dan mekanis lapisan tanah.
Aspek yang wajib dipertimbangkan (Pasal 5 – 10 Perpres 122/2012)
Subandono
Aspek lingkungan hidup berupa kondisi lingkungan hidup yang meliputi kualitas air laut, kualitas air tanah, kualitas udara, kondisi ekosistem pesisir (mangrove, lamun, terumbu karang), flora dan fauna darat, serta biota perairan.
Aspek sosial ekonomi meliputi :
• Demografi meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, pendapatan, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan.
• Akses publik meliputi jalan dan jalur transportasi masyarakat serta informasi terkait pembangunan reklamasi.
• Potensi relokasi meliputi lahan yang bisa digunakan untuk relokasi penduduk serta fasilitas sarana dan prasarana lainnya.
Aspek yang wajib dipertimbangkan (Pasal 5 – 10 Perpres 122/2012)
Subandono
Kebutuhan Data dan Informasi
Subandono
No Jenis Data/ Peta Skala Kedetilan Data
Kemutakhiran Data
Kelengkapan Atribut
Sumber Data/Instansi
1 Peta Topografi 1:2000 s/d
1:50000
Klasifikasi Peta Topografi daratan
Data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang
- ID - Perimeter - Jenis relief
daratan - Kemiringan
daratan - Luas area
- BIG - Survei
Lapangan
2 Peta Bathmetri 1:2000 s/d
1:50000
Peta Kontur Kedalaman Laut. Untuk kedalaman < 10 m selang kontur 1 m; kedalaman 10 – 50 m selang kontur 5 m; kedalaman 50 – 100 m selang kontur 10 m; dan > 100 m selang kontur 50 m
Data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang
- ID - Koordinat - Perimeter - Kontur - Kedalaman - Luas
- BIG - Dishidros - Survei
Lapangan
3 Arus (current) 1 : 50.000
Peta pola arah dan kecepatan arus skala 1 : 50.000
Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang
- ID - Arah arus - Kecepatan
arus - Waktu survey - Kelas arus - Luas
- BMKG - BPPT, - KKP, - P2O LIPI, - DISHIDROS - Survei
lapangan
Kebutuhan Data dan Informasi
Subandono
No Jenis Data/ Peta Skala Kedetilan Data
Kemutakhiran Data
Kelengkapan Atribut
Sumber Data/Instansi
4 Gelombang (wave)
1 : 50.000
Peta pola arah penjalaran dan besar gelombang
Data 10-20 tahun
preferable
(melalui
prakiraan/ramalan
atau dari data
yang dikeluarkan
oleh instansi yang
berwenang)
- ID - Tinggi
gelombang - Waktu survey - Kelas
gelombang - Luas
- BMKG, - Pelindo - Survei lapangan
5 Pasang surut (tide)
1 : 50.000
- Peta sebaran tinggi muka air (maksimum, minimum, rerata) dan tipe pasang surut
Berupa data sebaran elevasi muka air laut (HHWL, HWL, MSL, LWS) dalam 5 tahun terakhir atau yang mutakhir.
- ID - Nilai - Luas area - Waktu survey - Kondisi
oseanografi Musim
- BIG, - Adpel, - Pelindo - Survei
lapangan
6 Kecerahan 1 : 50.000
- Peta kecerahan permukaan laut
Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
- ID - Nilai - Luas area - Waktu survey - Kondisi
oseanografi - Musim
- KKP, - P2O LIPI - Survey
lapangan
Kebutuhan Data dan Informasi
Subandono
No Jenis Data/ Peta Skala Kedetilan Data
Kemutakhiran Data
Kelengkapan Atribut
Sumber Data/Instansi
7 Total Suspended Solid (TSS)
1 : 50.000
Merupakan peta data butiran & partikel padat serta komponen hidup yang tersuspensi dalam air, dalam 5 tahun terakhir atau yang mutakhir.
Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
- ID - Nilai - Waktu
survey - Kondisi
oseanografi - Musim - Kelas TSS - Luas area
- KKP, - P2O LIPI - Survei
lapangan
8 Salinitas, pH & oxygen
1 : 50.000
Peta Selang Kelas Kimia Perairan skala 1:250.000 dengan CI (Contur Interval) 1/2000 x 250.000 = 125
Merupakan data kimia dalam perairan 5 tahun terakhir atau yang terakhir.
- ID - Nilai - Luas area - Waktu survey - Kondisi
oseanografi Musim
- KKP, - P2O LIPI - BIG - Perguruan
Tinggi - Survei
lapangan
9 Terumbu Karang, Lamun dan Substrat Dasar
1 : 50.000
Peta Sebaran Terumbu Karang, lamun dan substrat dasar perairan.
Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
- ID - Tipe
penutupan - Luas - Waktu survei - Musim - Kondisi
Oseanografi
- LIPI, - LAPAN, - KKP - Survei lapangan
Kebutuhan Data dan Informasi
Subandono
Kebutuhan Data dan Informasi
No Jenis Data/ Peta Skala Kedetilan Data Kemutakhiran
Data Kelengkapan
Atribut Sumber Data/Instansi
10 Kelimpahan ikan 1 : 50.000
Data spasial sebaran jenis dan Kelimpahan Ikan untuk musim barat dan musim timur
Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
- ID - Koordinat - Jenis ikan - Kelimpahan - Waktu survei - Musim - Kondisi
Oseanografi
- BPPT, - LIPI - Survei lapangan
11 Seismic 1:250.000
Merupakan peta zonasi gempa/seismic di Indonesia berdasarkan SNI 2012 atau yang setara.
Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
- ID - Koordinat - Kondisi
Seismik
- PPGL, - ESDM - BIG
12 Resiko Bencana 1 : 50.000
Peta Kerawanan dan Risiko Bencana.
Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang
- ID - Koordinat - Jenis bencana - Luas area
bencana - Waktu terjadi
bencana - Keterangan - Derajat
kerusakan
- BNPB, - BMKG
Subandono
Kebutuhan Data dan Informasi
No Jenis Data/ Peta Skala Kedetilan Data Kemutakhiran
Data Kelengkapan
Atribut Sumber Data/Instansi
13 Geoteknik
Merupakan data-data fisis dan mekanis lapisan tanah sebelum dilakukan reklamasi.
Data lokal terakhir
- Jenis tanah, - gradasi butiran, - berat jenis, - kadar air asli, - kepadatan, - batas Aterberg, - kuat geser, - konsolidasi
tanah
- PPGL, - ESDM - BIG - Survei
lapangan/Soil investigation
14 Sungai
Peta
Sumberdaya
Air
Permukaan
dan Air
Tanah skala
1 : 250.000,
1 : 50.000, 1
: 25.000
Merupakan data-data posisi sungai, dimensi & kedalaman sungai, debit & kecepatan aliran sungai, kesemuanya diutamakan pada muara sungai.
Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang
- ID - Koordinat - Debit - Sedimentasi - Luas
- PU, - BIG - Survei lapangan
15 Saluran drainage
Peta
Sumberdaya
Air
Permukaan
dan Air
Tanah skala
1 : 250.000,
1 : 50.000, 1
: 25.000
Merupakan data-data existing drainage perkotaan dalam hal type/jenis, posisi, jaringan, dimensi dan fungsi.
Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang
- ID - Koordinat - Debit - Sedimentasi - Luas
- PU, - BIG
Subandono
Kebutuhan Data dan Informasi
No Jenis Data/ Peta Skala Kedetilan Data Kemutakhiran
Data Kelengkapan
Atribut Sumber Data/Instansi
16 Kawasan konservasi
1 : 50.000
Berupa peta kawasan konservasi.
Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
- ID - Jenis - Luas - Lokasi (X,Y)
- KKP
- Kemenhut
- Survei lapangan
17 Demografi dan Sosial
1 : 50.000
• Data kependudukan • Kegiatan ekonomi • Kepemilikan lahan • Sosial budaya masyarakat • Kesehatan dan pendidikan
Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang
- ID - Jenis - Luas
- Lokasi (X,Y)
- BPS, - BAPPEDA, - Masyarakat
17 Kawasan disekitarnya
1 : 50.000
Merupakan peta atau data existing infrastructure dan peruntukan lahan (di air & didarat) disekitar rencana zona reklamasi.
Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
- ID
- Koordinat
- Perimeter
- Luas
- Keterangan
- KKP, - ESDM, - Pelindo, - Kemenparekraf, - BAPPEDA - Survei lapangan
Subandono
Batimetri
• Batimetri:
– Peta kedalaman perairan
– Diperoleh melalui pengukuran kedalaman air dengan pemeruman (echo sounding) atau cara lain
– Referensi: chart datum atau MSL
– Skala peta: 1:2000 sd 1:50.000
• Kegunaan:
– Penentuan tata letak (lay out)
– Perhitungan volume reklamasi
– Perencanaan teknis
Subandono
Peta Bathimetri
Subandono
Timur Laut Barat Laut
Barat Daya Tenggara
Subandono
• Topografi
– Peta ketinggian daratan
– Diperoleh melalui pemetaan/pengukuran elevasi muka tanah dengan theodolit dan waterpass
– Referensi: MSL
– Skala peta: 1:2000 sd 1:50000
• Kegunaan:
– Penentuan dan perencanaan fasilitas darat
– Kajian pengaruh reklamasi ke arah darat
Topografi
Subandono
Subandono
Subandono
• Pasang surut
– Diperoleh melalui perekaman pasang-surut dengan AWLR atau alat lainnya
– Pengukuran Langsung
• Kegunaan:
– Penetapan acuan peta
– Penetapan elevasi bangunan
– Penetapan elevasi reklamasi
– Kajian hidrodinamika pantai
Kebutuhan Data Perencanaan
Subandono
Kecepatan Arus
Subandono
Saat Surut Menuju
Pasang
Saat Pasang Menuju
Surut
Subandono
Kebutuhan Data Perencanaan
• Gelombang
– Pengukuran data primer (wave rider buoy, wave gauge, dsb), data sekunder, prakiraan dari data meteorologi (kecepatan angin, lama hembus angin, lintasan angin)
– Data 10-20 tahun preferable (melalui prakiraan/ramalan)
– Analisa statistik nilai ekstrim
• Kegunaan:
– Penetapan gelombang rencana untuk perencanaan
– Perencanaan reklamasi dan bangunan pengaman pantai
– Kajian hidrodinamika perairan
Subandono
Subandono
• Tanah dasar
– Survey mekanika tanah/geoteknik
– Sifat fisik dan kimiawi tanah
– Pengeboran, sampling, uji sondir, SPT, vane shear test, plane bearing test, CBR lapangan, dsb.
– Sifat fisik tanah: jenis tanah, gradasi butiran, berat jenis, kadar air asli, kepadatan, batas Aterberg, kuat geser, konsolidasi tanah
• Kegunaan:
– Penentuan daya dukung tanah
– Perencanaan reklamasi
– Perencanaan fondasi
– Perencanaan pemadatan dan perbaikan tanah (bila diperlukan)
Kebutuhan Data Perencanaan
Subandono
Subandono
Subandono
Contoh Desain Lay out
Subandono
Subandono
Subandono
Reklamasi Sistem Pengurugan/timbunan
Metode Reklamasi
Subandono
Reklamasi Sistem Pengeringan/Polder
Metode Reklamasi
Subandono
Reklamasi Sistem Pengurugan dan Pengeringan
Metode Reklamasi
Subandono
A : Lahan reklamasi terpisah dengan daratan utama B : Lahan reklamasi menempel dengan daratan utama
Tata Letak dan Lokasi Reklamasi
Subandono
Kriteria dalam mendeliniasi ruang yang memerlukan reklamasi antara lain: • Alur konsentrasi aliran sungai yang menuju ke laut tidak boleh
diganggu • Hutan mangrove jangan sampai terganggu oleh bangunan
reklamasi dan jangan sampai mengganggu pertumbuhannya • Tidak mengganggu kegiatan masyarakat yang berada di sekitar
lokasi reklamasi • Alur pelayaran dari/dan ke pelabuhan sekitarnya tidak boleh
terhalang atau terganggu oleh fisik bangunan reklamasi. • Dimensi alur antara pulau harus cukup bagi kapal keruk isap
masuk untuk membersihkan sediment.
Kriteria dan Deliniasi
Subandono
• Kedalaman alur antara lahan reklamasi yang dibentuk harus cukup untuk pelayaran bagi kapal-kapal pribadi ataupun angkutan penumpang yang memanfaatkan perairan tersebut
• Tinggi lahan reklamasi harus memperhatikan: • Pasang tertinggi • Gelombang laut • Ramalan muka air laut akibat perubahan iklim dunia. • Kedalaman muka air laut akibat tekanan udara yang rendah. • Tinggi jagaan. • Penurunan tanah dasar karena penimbunan.
• Perhatikan UU dan peraturan turunannya yang terkait serta perda baik Provinsi maupun Kabupaten.
Kriteria dan Deliniasi
Subandono
1. Topografi : Merupakan daerah datar tidak bermanfaat. 2. Bathimetri : Kedalaman seabed sebaiknya kurang dari -3.00 mLWS
atau maximum kurang dari -5.00 mLWS. 3. Arus (current) : Tidak ada kriteria spesifik data arus untuk penentuan
lokasi ruang reklamasi. Data arus diperlukan untuk analisa perubahan pola arus dan sedimentasi dan/atau perencanaan shore protection.
4. Gelombang (wave) : Diutamakan tinggi gelombang maximum 1meter. Data gelombang diperlukan juga untuk perencanaan shore protection termasuk break water bila diperlukan.
5. Pasang surut (tide) : Tidak ada kriteria spesifik data pasang surut untuk penentuan lokasi ruang reklamasi. Data pasang surut diperlukan untuk penentuan elevasi final permukaan timbunan dan/atau shore protection serta perhitungan stabilitasnya.
Kriteria Teknis
Subandono
5. Kecerahan air laut : Tidak ada kriteria spesifik untuk penentuan lokasi ruang reklamasi. Data awal & akhir kecerahan air laut diperlukan untuk environment control selama pelaksanaan reklamasi, untuk kontrol bahwa tidak terjadi pencemaran air laut (kecil).
6. Total Suspended Solid : Seminimal mungkin . 7. Salinitas, pH, oxygen : Diutamakan pada zone perairan yang tidak
bermanfaat. 8. Terumbu karang, Lamun dan Substrat Dasar : Apabila terdapat
komponen komponen tersebut, perairan tidak diperuntukkan zone reklamasi.
9. Kelimpahan ikan : Apabila terdapat kelimpahan & jenis ikan yang memenuhi syarat (ekonomis tinggi) untuk dijadikan mata pencaharian nelayan, maka perairan tidak diperuntukkan zone reklamasi .
Kriteria Teknis
Subandono
10. Resiko bencana : Alokasi ruang perairan untuk reklamasi bukan
merupakan area yang beresiko tinggi & tidak dapat di mitigasi terhadap bencana seismic dan/atau tsunami atau reklamasi justru untuk meminimalisir/mengantisipasi bencana yang terjadi seperti Sea Level Rise (kenaikan muka air laut) yang menyebabkan bajir/rob di wilayah pesisir.
11. Soil characteristic : Diutamakan pada zona yang lapisan tanah dasarnya dominan pasir (sand). Apabila lapisan tanah dasarnya merupakan compressible soil (very soft & soft silt-clay) maka harus dianalisa dan direncanakan metode perbaikan tanahnya.
12. Sungai : Alokasi ruang untuk zone reklamasi dilarang pada daerah disekitar muara-muara atau yang menutupi muara sungai.
13. Saluran drainage : Alokasi ruang untuk zone reklamasi bukan pada daerah yang menghambat atau menutupi fungsi saluran drainage.
Kriteria Teknis
Subandono
10. Resiko bencana : Alokasi ruang perairan untuk reklamasi bukan
merupakan area yang beresiko tinggi & tidak dapat di mitigasi terhadap bencana seismic dan/atau tsunami atau reklamasi justru untuk meminimalisir/mengantisipasi bencana yang terjadi seperti Sea Level Rise (kenaikan muka air laut) yang menyebabkan bajir/rob di wilayah pesisir.
11. Soil characteristic : Diutamakan pada zona yang lapisan tanah dasarnya dominan pasir (sand). Apabila lapisan tanah dasarnya merupakan compressible soil (very soft & soft silt-clay) maka harus dianalisa dan direncanakan metode perbaikan tanahnya.
12. Sungai : Alokasi ruang untuk zone reklamasi dilarang pada daerah disekitar muara-muara atau yang menutupi muara sungai.
13. Saluran drainage : Alokasi ruang untuk zone reklamasi bukan pada daerah yang menghambat atau menutupi fungsi saluran drainage.
Kriteria Teknis
Subandono
Pertimbangan dan Penentuan Alokasi Ruang
Pertimbangan dan penentuan alokasi ruang yang memerlukan reklamasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil: 1. Aspek Kriteria Reklamasi 2. Aspek Kebijakan Pembangunan Pusat dan Daerah 3. Kondisi Infrastruktur Wilayah 4. Aspek pergerakan, aksesibilitas dan transportasi 5. Aspek Sosial, Budaya, Dan Ekonomi Kawasan 6. Potensi Ekonomi Sumberdaya Pesisir Dan Pulau-Pulau
Kecil 7. Kondisi Batas
Subandono
Subandono
Subandono
Subandono
Simulasi tsunami
Subandono
Simulasi rendaman tsunami di Kota Painan
Subandono
Peta rendaman Kota Painan
Subandono
Subandono
Subandono - KKP
ADAPTASI DENGAN REKLAMASI DI PANTAI TELUK PAINAN
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 10 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 20 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 30 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 40 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 50 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 60 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 70 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 80 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 90 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 100 Cm)
Subandono
2,62 Km
2,99 Km 2,04 Km
Jarak Genangan Akibat SLR 100 cm
Subandono
Erosi di Gedung Krematorium, Kabupaten Pekalongan
Subandono
Erosi di Gedung Krematorium, Kota Pekalongan, Juli 2008
Subandono
Subandono
(Source : Prof. Hasanudin Z. Abidin)
Interferometric Synthetic Aperture Radar
Penurunan tanah (LAND
SUBSIDENCE) rata2 12 cm/thn
Lokasi PPS Nizam Zachman
mengalami land subsidence
paling besar.
PENYEBAB
• Ekstrasi air tanah
• Konsulidasi alami tanah
Subandono
73
1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 200460
70
80
90
100
110
120
Ele
vasi (c
m)
Tahun
Jepara
90
100
110
120
130
140
150
Semarang
30
40
50
60
70
80
90
100
Tanjung Priok
Laju kenaikan paras muka air laut 5-10 mm/tahun
4.64 km 3.21 km 5.26 km
Subandono
-+10,000 ha (100 km2 )
terkena banjir pd February 4, 2002 (1/6 Luas
Jakarta)
Subandono
DESAIN NCICD
Subandono
REKLAMASI DI DUBAI
76
Subandono
REKLAMASI DI BAHRAIN
77
Subandono
KESIMPULAN • Reklamasi perairan pantai dapat dilihat sebagai alternatif untuk mendapatkan
lahan untuk berbagai peruntukan dengan harapan agar lahan pertanian yang
subur dan kawasan resapan air hujan tidak tergusur oleh kebutuhan
pemekaran kota
• Perencanaan dan pelaksanaan reklamasi harus mengikuti peraturan yang ada
(UU Wilayah Pesisir, Perpres, Pedoman Umum Reklamasi, Pedoman Teknis
Reklamasi)
• Reklamasi dapat dilaksanakan bila dampak negatif dapat dieliminir atau
dihilangkan.
• Untuk menghindari kerusakan bangunan yang akan dibangun di atasnya,
pelaksanaan reklamasi harus memenuhi syarat-syarat teknis reklamasi
• pembangunan), asalkan tidak merusak lingkungan
78
Subandono
Subandono
PEMEKARAN
ARAH KE LAUT/
REKLAMASI
ARAH
KE DARAT
ARAH
KE UDARA
Ancaman: 1.Berkurangnya daerah resapan air hujan. 2.Berkurangnya hutan lindung 3.Berkurangnya lahan Pertanian yang subur. 3.Tergusurnya pemukiman rakyat pedesaan 4.Peningkatan debit banjir. 5. Terancamnya aneka satwa daratan
Ancaman: 1.Tergusurnya perumahan nelayan 2.Berkurangnya hutan bakau 3.Terancamnya biota pantai langka 4. Peningkatan bahaya banjir 5. Kerusakan instalasi yang ada , dll.
Pemekaran dalam rangka pemenuhan kebutuhan lahan
Subandono
Peningkatan
Ekonomi
Skala Makro & Mikro
Interaksi
Sosial Budaya
Pengelolaan
Lingkungan
Yang Berkelanjutan
Model Pusat Pegembangan
Ekonomi Regional
• Investasi & Peluang Bisnis Menjanjikan
• Lapangan Kerja Terbuka
• Aktivitas Pariwisata Meningkat
• Alternatif Income Terbuka
• Akses ruang publik semakin luas
• Aktivitas pariwisata (interaksi masy lokal-
turis meningkat)
• Ruang akselarasi budaya terbuka
• Pengelolaan Limbah dan Sistem drainase
membaik
• Perbaikan Ekosistem pesisir / laut
• Peningkatan kualitas perairan ke arah laut
dan pantai kearah darat
• Jalur Pemasaran dan informasi baru yang
lebih terarah terbentuk
• Koridor Pengikat/ Penghubung kota terbentuk
• Simpul transportasi (transit coridor) terbentuk
Reklamasi
Manfaat Reklamasi
Subandono
Kepemilikan
tanah hasil
reklamasi
Peningkatan
potensi banjir di
kawasan pantai
Perubahan RUTR
dan RDTR
Peningkatan
potensi
gangguan pada
borrow area
Terjadi
pencemaran
pantai pada saat
pembangunan
Potensi terjadi
kerusakan pantai dan
instalasi bawah air
(kabel, pipa gas dll)
Potensi terjadi
gangguan terhadap
lingkungan hidup
Permasalahan
pemindahan
penduduk,
pembebasan lahan,
dan mata pencaharian
Dampak
Negatif
Reklamasi
Dampak Negatif Reklamasi