Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

download Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

of 25

Transcript of Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    1/25

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    2/25

    HALAMAN PEN'ESAHAN

    “HERPES ZOSTER”

    Disusun oleh :

    Dasep Padilah

    G4A014020

    Presentasi kasus ini telah dipresentasikan dan disahkan sebagai salah satu tugas di bagian Ilmu Penakit !ulit dan !elamin

    "#$D Pro%& Dr& 'argono #oekar(o Pur)okerto

    Pur)okerto* 'ei 2016

    Pembimbing*

    dr. Cir! Prim!ni! " S#.K K 

    2

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    3/25

    KATA PEN'ANTAR 

    #egala pu(i sukur penusun pan(atkan kepada Allah #+, atas berkat*

    rahmat* hidaah dan inaah-.a* sehingga presentasi kasus dengan (udul /erpes

    oster ini dapat diselesaikan&

    Presentasi kasus ini merupakan salah satu tugas di #'3 Ilmu Penakit !ulit

    dan !elamin& Oleh karena itu penusun mengharapkan saran dan kritik untuk 

     perbaikan penulisan di masa ang akan datang&

    ,idak lupa penusun menguapkan banak terima kasih kepada:

    1& dr& 5itra Primanita* #p&!! selaku dosen pembimbing

    2& Dokter-dokter spesialis kulit dan kelamin di #'3 Ilmu Penakit !ulit dan

    !elamin "#$D Pro%& Dr& 'argono #oekar(o Pur)okerto&

    & Orangtua serta keluarga penulis atas doa dan dukungan ang tidak pernahhenti diberikan kepada penulis

    4& "ekan-rekan ko-assisten 7agian Ilmu Penakit !ulit dan !elamin dari 3! 

    $nsoed dan 3! $P. atas semangat dan dorongan serta bantuanna&

    #emoga presentasi kasus ini berman%aat bagi semua pihak ang ada di

    dalam maupun di luar lingkungan "#$D Pro%& Dr& 'argono #oekar(o Pur)okerto&

    Pur)okerto* 'ei 2016

    Penulis

    DA$TAR ISI

    H!-!m!n Penge!/!n&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&2

    K!! Peng!n!r&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    D!0!r Ii&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&4

    I. PENDAHULUAN

      A& Identitas Pasien&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    7& Anamnesis&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

    &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&5&

    #tatus Generalis&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&6

    D& #tatus Dermatologi&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&9

    & Pemeriksaan Penun(ang&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&9

    3& "esume&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&9

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    4/25

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    5/25

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    6/25

    !eadaaan umum : 7aik  

    !esadaran : 5ompos mentis

    !eadaan gi@i : 7aik* 77: 4 kg* ,7: 12 m

    ital #ign : ,ekanan Darah : 120>80 mmg

      .adi : 96 B>menit  Perna%asan : 18 B>menit

      #uhu : 6* 5

    !epala : 'esohepal* rambut hitam* distribusi merata

    'ata : !on(ungti?a anemis C->-* sklera ikterik C->-

    idung : #imetris* de?iasi septum C-* sekret C-

    ,elinga : 7entuk daun telinga normal* sekret C-

    'ulut : 'ukosa bibir dan mulut lembab* sianosis C-

    ,enggorokan : ,1 E ,1 tenang * tidak hiperemis

    ,horaB : #imetris* retraksi C-

      ;antung : 7; I E II reguler* murmur C-* Gallop C-

      Paru : #D ?esikuler* ronki C->-* )hee@ing C-Abdomen : #upel* datar* 7$ CF normal

    !elen(ar Getah 7ening: ,idak teraba

    kstremitas : Akral hangat* edema C * sianosis C

    D. STATUS DERMATOLO'IS

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    7/25

    H. DIA'NOSIS 1ANDIN'

    1& erpes #impleks

    2& arisela

    & Impetigo esiko-7ulosa

    I. PEMERIKSAAN AN&URAN

    istopatologi: pemeriksaan sel Tzanck ditemukan sel datia berinti banak&

    &. PENATALAKSANAAN

    1& .on 'edikamentosaa& 'en(elaskan kepada pasien mengenai penebab* %aktor risiko*

    ge(ala* komplikasi dan prognosis penakit&

     b& Istirahat ang ukup&

    & 'engusahakan supaa ?esikel tidak peah untuk menghindari

    in%eksi sekunder&

    d& 'enghindari stress %isik dan psikologis&

    e& 'en(aga kebersihan kulit dengan mandi&

    %& 'enghindari kontak dengan orang lain* terutama orang dengan

    imunitas rendah&

    2& 'edikamentosa

    a& #istemik

    1 Asiklo?ir B 800 mg sehari selama 9 hari

    2 Analgetik : Asam me%enamat B00 mg> hari* peroral

    itamin 71* 76* 712 1 B 1 tab selama 10 hari

     b& ,opikal :

    1 $ntuk menghindari in%eksi sekunder diberikan bedak salisil

    2&

    K. PRO'NOSIS

    Huo ad ?itam : ad bonam

    Huo ad sanationam : ad bonam

    Huo ad %ungsionam : ad bonam

    Huo ad kosmetium : dubia ad bonam

    9

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    8/25

    L. E$$LORESENSI PASIEN N5. R 

    '!mb!r +& ,ampak ?esikel dan bula berkelompok di atas kulit ang eritem*

    terletak unilateral setinggi dermatom ,4&

    I. TIN&AUAN PUSTAKA

    !. De0inii

    erpes @oster adalah penakit ang disebabkan oleh in%eksi ?irus

    ?arisela-@oster ang menerang kulit dan mukosa& In%eksi ini merupakan

    reakti?asi ?irus ang ter(adi setelah in%eksi primer Candoko* 2010& erpes

    @oster pada umumna melibatkan lesi kulit unilateral ang sesuai dengan

    dermatom tunggal atau ang berdekatan& Shingles* dampa dan aar ular 

    merupakan nama lain dari herpes @oster& Cabi%* 2011&

    8

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    9/25

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    10/25

    imunitas sel-, ang terganggu* termasuk resipien transplantasi organ atau sel-

    sel hematopoietik* pasien ang men(alani terapi imunosupresi%* penderita

    lim%oma* leukimia atau pasien-pasien dengan in%eksi I memiliki risiko ang

    tinggi untuk menderita herpes @oster C5ohen* 201&

    Pasien dengan herpes @oster kurang menular dibandingkan pasien dengan

    ?arisela& irus dapat diisolasi dari ?esikel dan pustula pada herpes @oster tanpa

    komplikasi sampai 9 hari setelah munulna ruam* dan untuk )aktu ang lebih

    lama pada indi?idu imunokompromais& #elain melalui kontak langsung* herpes

    @oster (uga dapat ditularkan melalui aerosol* sehingga tindakan penegahan

    udara* serta penegahan kontak diperlukan untuk pasien tersebut Cabi%*

    2011&

    7. P!60ii6-6gi

    Varicella zoster virus C masuk ke dalam tubuh manusia melalui

    inhalasi dari sekresi pernapasan Cdroplet infection ataupun kontak langsung

    dengan lesi kulit& #iklus replikasi ?irus pertama ter(adi pada hari ke 2-4 ang

     berlokasi pada lim%e nodi regional* kemudian diikuti penebaran ?irus dalam

     (umlah sedikit melalui darah dan kelen(ar lim%e* ang mengakibatkan

    ter(adina ?iremia primer Chari ke 4-6 setelah in%eksi pertama& Pada sebagian

     besar indi?idu ang terin%eksi* replikasi ?irus tersebut dapat mengalahkan

    mekanisme pertahanan tubuh ang belum matang* sehingga akan berlan(ut

    dengan siklus replikasi ?irus kedua ang ter(adi di hepar dan lien dan

    mengakibatkan ter(adina ?iremia sekunder& Pada %ase ini* partikel ?irus akan

    menebar ke seluruh tubuh dan menapai epidermis pada hari ke- 14 E 16*

    ang mengakibatkan munulna lesi kulit khas varicella C

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    11/25

    kortikosteroid* dan pada indi?idu penerima organ transplantasi& #aat ter(adi

    reakti?asi* ?irus akan kembali bermultiplikasi sehingga ter(adi reaksi radang

    ang merusak ganglion sensoris& #etelah itu* ?irus akan menebar ke sumsum

    tulang serta batang otak dan melalui sara% sensoris akan menu(u ke kulit*

    sehingga menimbulkan ge(ala klinis C

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    12/25

    'elalui pemeriksaan histopatologis* pada pasien dengan herpes @oster 

    dapat ditemukan hemoragi* edema* dan in%iltrasi lim%osit&irus tidak 

    hana bereplikasi di kulit namun (uga di organ lainna* seperti paru-paru dan

    otak& al ini akan mengakibatkan pneumonitis interstisial* pembentukan

    multinucleated giant cell * inklusi intranuklear* dan hemoragik pulmoner 

    C+hitle* 200&

    d. 'e8!-! K-ini

    Daerah ang paling sering terkena adalah daerah torakal* )alaupun

    daerah-daerah lain tidak (arang& #ebelum timbul ge(ala kulit* terdapat ge(ala

     prodromal baik sistemik Cdemam* pusing* malaise maupun lokal Cmialgia*neri tulang* gatal* pegal* dan sebagaina& #etelah itu* timbul eritema ang

    dalam )aktu singkat men(adi ?esikel berkelompok dengan dasar kulit ang

    eritematosa dan edema& esikel ini berisi airan (ernih* kemudian men(adi

    keruh Cber)arna abu-abu* dapat men(adi pustul dan krusta& !adang-kadang

    ?esikel mengandung darah dan disebut sebagai herpes @oster hemoragik& Dapat

     pula timbul in%eksi sekunder sehingga menimbulkan ulkus dengan

     penembuhan berupa sikatriks Candoko* 2010&

    erpes @oster dapat munul dengan respon sistemik* misalna ge(alana

    meliputi %enomena sensoris ang menerang satu atau lebih dermatom kulit

     pada hari ke- 1-10* ang biasana berupa neri atau parestesi* meskipun (arang

    ter(adi& .eri prodormal dapat menstimulasi timbulna neri kepala* iritis*

    neuritis brakhialis* neri kardiak* apendisitis atau penakit intraabdomen

    lainna ang dapat menulitkan diagnosis& #etelah timbulna onset ge(ala

     prodormal* ge(ala dan tanda ang akan ter(adi selan(utna meliputi:

    1  Patch eritem  disertai indurasi* ang mengenai area dermatom ang

    terlibat&

    2

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    13/25

    dengan herpes @oster sulit dibedakan* herpes @oster enderung berkembang

    lebih lambat dan biasana terdiri dari ?esikel dengan dasar eritem&

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    14/25

    erpes @oster o%talmikus merupakan in%eksi ?irus herpes @oster ang

    mengenai bagian ganglion gasseri ang menerima serabut sara% dari abang

    ophtalmius sara% trigeminus C.&* ditandai erupsi herpetik unilateral pada

    kulit& In%eksi dia)ali dengan neri kulit pada satu sisi kepala dan )a(ah

    disertai ge(ala konstitusi seperti lesu* demam ringan& Ge(ala prodromal

     berlangsug 1 sampai 4 hari sebelum kelainan kulit timbul& 3oto%obia*

     banak kelar air mata* kelopak mata bengkak dan sukar dibuka&

    2 erpes oster 3asialis

    erpes @oster %asialis merupakan in%eksi ?irus herpes @oster ang

    mengenai bagian ganglion gasseri ang menerima serabut sara% %asialis

    C.&II* ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit&

    '!mb!r . erpes oster 3asialis DeBtra

    erpes oster 7rakialis

    '!mb!r ;. erpes oster 7rakialis #inistra

    erpes @oster brakialis merupakan in%eksi ?irus herpes @oster 

    ang mengenai pleksus brakialis ang ditandai erupsi herpetik unilateral

     pada kulit&

    14

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    15/25

    4 erpes oster ,orakalis

    '!mb!r ,. erpes oster ,orakalis DeBtra

    erpes @oster torakalis merupakan in%eksi ?irus herpes @oster 

    ang mengenai dermatom toraks ang ditandai erupsi herpetik unilateral

     pada kulit&

    erpes oster

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    16/25

    e. Pemeri3!!n Pen2n8!ng

    +. A#2!n i6-6gi Tzanck 

    Dasar dari lesi dikerok dan di)arnai dengan hematoxylin-eosin*

    iemsa* !right"s* toluidine biru* atau tinta papaniolaou& #el raksasa

    multinuklear Csel datia berinti banak dan sel epitel ang mengandung

    inklusi intranuklear asido%ilik dapat terlihat Cabi%* 2010&

    ). Pemeri3!!n PCR > Polymerase-Chain-Reaction?Pemeriksaan P5" mempunai sensiti?itas = dan spesi%itas 100

    dalam mendeteksi D.A C5ohen* 201&

    9. Pemeri3!!n  Immunofluorescence

    Pemeriksaan  #mmunofluorescence  mempunai sensiti?itas 82 dan

    spesi%itas 96 dalam mendeteksi D.A C5ohen* 201&

    . K2-2r %ir2

    !ultur ?irus merupakan tes ang sangat spesi%ik* tetapi tidak sensiti%&

    sulit untuk dikultur dan tumbuh dengan lambat* minimal membutuhkan

    )aktu 1 minggu C#halok et al. 2011&

    0. Peneg!3!n Di!gn6i

    +. An!mnei

    Diagnosis herpes @oster pada anamnesis didapatkan keluhan berupa

    neuralgia Cneri beberapa hari sebelum atau bersama-sama dengan

    timbulna kelainan kulit& #eringkali sebelum timbul kelainan kulit didahului

    ge(ala prodromal seperti demam* pusing dan lemas& ,idak adana ri)aat

    ruam serupa pada distribusi ang sama meningkirkan herpes simpleks

    @osteri%ormis&

    ). Pemeri3!!n Derm!6-6gi

    5iri khas $!! dari herpes @oster ialah terdapat ?esikel-?esikel

     berkelompok* dengan dasar eritematosa* unilateral* dan mengenai satu

    dermatom&

    9. Pemeri3!!n Pen2n8!ng

    16

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    17/25

    ,es a)al pilihan adalah apusan sitologi C,@ank smear& Pemeriksaan

    laboratorium dilakukan (ika terdapat gambaran krusta kronis atau nodul

    ?erukosa dan bila lokasi lesi terdapat pada area saral* sehingga diragukan

     patogenna ?irus ?arisela @oster atau herpes simpleks& Pemeriksaan

    laboratorium ang dapat dilakukan adalah P5" ang berguna pada lesi

    krusta* dan kultur ?irus namun tidak e%ekti% karena membutuhkan )aktu 1-2

    minggu&

    g. Di!gn6i 1!nding

    1 erpes simpleks

    Penebabna adalah irus epes #impleks* terdapat 2 (enis ?irus*

    aitu #-1 ang menerang bibir dan kornea mata dan #-2 ang dapat

    menebabkan herpes genitalis& In%eksi herpes simpleks umumna melalui

    kontak langsung kulit dan mukosa* (arang ang menebar melalui aerosol&

    $ntuk herpes simpleks sendiri C#* bentukna pada umumna atipik 

     berbentuk plakat eritematosa* maupun erosi keil& erpes primer umumna

    asimptomatik atau ge(ala ang tidak khas* berupa ?esikel serta

    lim%adenopati regional& Ge(ala prodromal berupa demam* sakit kepala*

    malaise* dan mialgia ang ter(adi -4 hari setelah lesi timbul* membaik 

    dalam -4 hari C+ol%% et al * 2008&

    2 arisela

    arisela Caar air adalah in%eksi akut primer oleh ?irus ?arisela

    @oster ang menerang kulit dan mukosa& Penakit ini didahului ge(ala

     prodormal aitu demam* malaise* neri kepala* mual* dan anoreksia&

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    18/25

    sebagai impetigo ?esikulo-bulosa atau aar monet& Impetigo adalah

    in%eksi pada kulit disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus  ang

    mengenai kulit bagian atas Cepidermis super%isial& Staphylococcus aureus

    akan menghasilkan toksin ang dapat menebabkan adhesi sel pada lapisan

    super%isial dari epidermis* memeah lapisan stratum granulare dan

    membentuk blister C'aeauB* 200=&

    I. K6m#-i3!i

    ,abel berikut memperlihatkan beberapa komplikasi dari herpes @oster 

    ang mungkin ter(adi C5ohen* 201&

    T!be- +. !omplikasi erpes oster 

    &. Pen!!-!3!n!!n

    +. Medi3!men6!a Obat Anti?iral

    Pemberian anti?iral sistemik direkomendasikan untuk pasien sebagai

     berikut :

    1 In%eksi menerang bagian kepala dan leher* terutama mata Cherpes

    @oster o%talmikus& 7ila tidak diterapi dengan baik* pasien dapat

    mengalami keratitis ang akan menebabkan penurunan ta(am

     penglihatan dan komplikasi oular lainna&

    2 Pasien berusia lebih dari 0 tahun&

    18

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    19/25

    erpes @oster diseminata Cdermatom ang terlibat multipel

    direkomendasikan pemberian anti?iral intra?ena&

    4 Pasien ang imunokompromais seperti pada pasien I* pasien

    kemoterapi* dan pasa transplantasi organ& Pada pasien I* terapi

    dilan(utkan hingga seluruh krusta hilang untuk mengurangi risiko

    relaps

    Pasien dengan dermatitis atopik berat

    Anti?iral ang biasa digunakan ialah asiklo?ir dan modi%ikasina*

    misalna ?alasiklo?ir& Obat ang lebih baru ialah %amsiklo?ir dan

     pensiklo?ir ang mempunai )aktu paruh eliminasi ang lebih lama

    sehingga ukup diberikan B20 mg sehari& Obat E obat tersebut

    diberikan dalam hari pertama se(ak lesi munul Candoko* 2010&

    $ntuk herpes @oster ang menebar luas ang timbul pada orang E orang

    ang mengalami imunosupresi* asiklo?ir intra?ena mungkin dapat

    menelamatkan (i)a C#ehgal* 2006&

    Dosis asiklo?ir ang dian(urkan ialah B 800 mg sehari dan

     biasana diberikan 9 hari Candoko* 2010* paling lambat dimulai 92 (am

    setelah lesi munul berupa re(imen ang dian(urkan Cabi%* 2010& Dosis

    alasiklo?ir ukup B 1000 mg sehari karena konsentrasi dalam plasma

    lebih tinggi&;ika lesi baru masih tetap timbul obat E obat tersebut masih

    dapat diteruskan dan dihentikan sesudah 2 hari se(ak lesi baru tidak 

    timbul lagi Candoko* 2010& alasiklo?ir terbukti lebih e%ekti% 

    dibandingkan asiklo?ir sedangkan %amsiklo?ir sama dengan asiklo?ir 

    CDaili L Indriatmi* 2002&

     b Analgetik 

    'enurut 3DA* obat pertama ang dapat diterima untuk nerineuropatik pada neuropati peri%er diabetik dan neuralgia pasa herpetik 

    adalah pregabalin& Obat tersebut lebih baik daripada obat gaba ang

    analog ialah gabapentin* karena e%ek sampingna lebih sedikit* lebih

     poten C2-4 kali* ker(ana epat* serta pengaturan dosisna lebih

    sederhana& Dosis a)alna ialah 2B9 mg sehari* setelah -9 hari bila

    responna kurang dapat dinaikkan men(adi 2B10 mg sehari& Dosis

    1=

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    20/25

    maksimumna ialah 600 mg sehari& %ek samping obat ini ringan* berupa

    dizzines dan somnolen ang akan menghilang sendiri Candoko* 2010&

    Obat lain ang dapat digunakan adalah anti-depresi trisiklik*

    misalna notriptilin dan amitriptilin& Dosis a)al amitriptilin adalah 9

    mg sehari* kemudian ditinggikan sampai timbul e%ek terapeutik* biasana

    10-00 mg sehari& Dosis notriptilin ialah 0-10 mg sehari Candoko*

    2010& #elain obat-obatan tersebut* asam me%enamat (uga dapat

    digunakan dengan dosis 100 mg>hari diberikan sebanak kali* atau

    dapat (uga dipakai seperluna ketika neri munul&

    !ortikosteroid

    Indikasi pemberian kortikosteroid ialah sindrom "amsa unt&

    Pemberian harus sedini mungkin untuk menegah ter(adina paralisis&

    Diberikan prednison dengan dosis B 20 mg sehari* setelah seminggu

    dosis diturunkan bertahap& Dengan dosis prednison setinggi itu imunitas

    akan tertekan sehingga lebih baik digabung dengan obat anti ?iral&

    Dikatakan kegunaana menegah %ibrosis ganglion Candoko "P* 2010&

    d Obat topikal

    Pengobatan topikal bergantung pada stadiumna& ;ika masih

    stadium ?esikel diberikan bedak dengan tu(uan protekti% untuk menegah

     peahna ?esikel agar tidak ter(adi in%eksi sekunder& 7ila erosi% diberikan

    kompres terbuka& ;ika ter(adi ulserasi dapat diberikan salap antibiotik 

    Candoko* 2011&

    ,erapi topikal seperti krim '

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    21/25

    aksin osta?aB℗ telah disetu(ui oleh 3DA untuk pasien J 60 tahun tanpa

    ri)aat penakit herpes @oster sebelumna C#halok et al' 2011&

    L. Pr6gn6i

    Prognosis bonam bila ditatalaksana seara epat dan adekuat

    III. PEM1AHASAN

    Pasien datang ke Poli "#'# dengan keluhan terdapat lenting- lenting

     bergerombol pada punggung dan se(ak 2 hari ang lalu&* ang disertai rasa gatal

    dan neri& Pasien kemudian didiagnosis sebagai herpes @oster berdasarkan

    anamnesis* dan (uga pemeriksaan %isik& Dari anamnesis* pasien mengaku

    A)alna* lenting berisi airan munul di daerah sekitar punggung& Pasien

    merasakan gatal* panas dan neri pada daerah tersebut& !eluhan tersebut

    dirasakan terus menerus sepan(ang )aktu dan tidak membaik pada saat

     beristirahat maupun berakti?itas&

    Pasien mengaku mengalami demam* neri kepala dan badan terasa pegal

    sebelum timbul lenting-lenting tersebut& Pasien belum berobat ke pelaanan

    kesehatan di sekitar rumah pasien& asil anamnesis tersebut sesuai dengan

    andoko C2010 ang menatakan bah)a penderita herpes @oster a)alna

    mengalami ge(ala prodormal seperti demam dan prodormal lokal sepert gatal*

     pegal atau neri&

    21

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    22/25

    Pada pemeriksaan %isik didapatkan status generalis dalam batas normal&

    Pemeriksaan status dermatologis pada punggung atas dan tampak ?esikel dan bula

     berkelompok di atas kulit ang eritem* terletak unilateral setinggi dermatom ,4&

    Gambaran tersebut sesuai dengan pernataan andoko C2010 serta #iregar 

    C200* bah)a !eluhan kulit ang dialami pasien herpes @oster berupa makula

    eritema dengan ?esikel dan bula berkelompok* menun(ukan penakit ang

    dialamina telah ber(alan selama kurang lebih 2 minggu dan masih mengalami

    %ase akti% dengan masih munulna lesi berupa ?esikel dan bula ang

     berkelompok&

    3aktor - %aktor predisposisi untuk ter(adina herpes @oster* aitu penurunan

    status imunitas tubuh ang dapat disebabkan karena stress %isik maupun

     psikologis& Adana keluhan gatal* terasa neri pada lokasi lesi ang hana

    terdapat pada punggung dan paudara sebelah kanan pasien serta sesuai dengan

    dermatom ,4 menun(ukan kemungkinan diagnosis ?arisela @oster& Pasien (uga

    mengaku pernah mengalami penakit aar air> ?arisela @oster pada saat usia

    muda Candoko "P* 2009&

    Gambaran lesi pada pasien (uga meningkirkan kemungkinan diagnosis

    herpes simplek ang biasana terletak pada daerah mukokutan dan ?arisela ang

     biasana terletak di sentral tubuh dan dapat menebar ke bagian tubuh ang lain

    seara sentri%ugal& #edangkan impetigo ?esikulo bulosa lokasi predileksi pada

    ketiak* dada* punggung* dan ekstrimitas atas dan ba)ah C#iregar* 200&

    Pemeriksaan penun(ang berupa apusan ,@ank dian(urkan untuk menegakkan

    diagnosis* aitu apabila ditemukan sel datia berinti banak&

    Pasien ini mendapatkan terapi analgetik berupa Asam me%enamat B00

    mg> hari* peroral dan itamin 71* 76* 712& Asiklo?ir diberikan karena belummelebihi 92 (am se(ak pertama kali munulna lesi sehingga replikasi ?irus bisa

    dihambat dengan peberian obat tersebut& Obat topikal ang dipakai berupa bedak 

    salisil 2 umtuk menghindari in%eksi sekunder&

    Pasien (uga diberikan edukasi untuk menghindari %aktor-%aktor 

     predisposisi timbulna herpes @oster* dengan menghindari kelelahan berlebihan&

    Pasien harus diberikan terapi suporti% dengan menghindari gesekan kulit ang

    mengakibatkan peahna ?esikel* pemberian nutrisi ,!,P* dan istirahat* dan

    22

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    23/25

    menegah kontak dengan orang lain& Pasien harus diberi in%ormasi tentang

     per(alanan penakit herpes @oster* edukasi bah)a lesi biasana membaik dalam 2-

    minggu pada indi?idu imunokompeten* dan edukasi mengenai seringna

    komplikasi neuralgia pasa herpetik&

    Pasien diberi in%ormasi bah)a herpes @oster disebabkan oleh ?irus ?arisela

    @oster ang menetap di ganglion posterior susunan sara% tepid dan ganglion

    kranialis* sehingga se)aktu- )aktu ?irus dapat berkembang menebabkan

     penakit herpes @oster pada saat status imunologi indi?idu menurun& Prognosis

    herpes @oster seara umum baik& !ondisi ini dapat meninggalkan berak pada

    kulit setelah in%eksi herpes @oster& Perubahan )arna kulit membaik dalam )aktu

     beberapa bulan& "ekurensi ?irus dapat ter(adi dan terapi pro%ilaksis atau ?aksindapat membantu menurunkan tingkat rekurensi ang tinggi&

    2

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    24/25

  • 8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx

    25/25