Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
-
Upload
anonymous-tskqk2owkr -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
1/25
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
2/25
HALAMAN PEN'ESAHAN
“HERPES ZOSTER”
Disusun oleh :
Dasep Padilah
G4A014020
Presentasi kasus ini telah dipresentasikan dan disahkan sebagai salah satu tugas di bagian Ilmu Penakit !ulit dan !elamin
"#$D Pro%& Dr& 'argono #oekar(o Pur)okerto
Pur)okerto* 'ei 2016
Pembimbing*
dr. Cir! Prim!ni! " S#.K K
2
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
3/25
KATA PEN'ANTAR
#egala pu(i sukur penusun pan(atkan kepada Allah #+, atas berkat*
rahmat* hidaah dan inaah-.a* sehingga presentasi kasus dengan (udul /erpes
oster ini dapat diselesaikan&
Presentasi kasus ini merupakan salah satu tugas di #'3 Ilmu Penakit !ulit
dan !elamin& Oleh karena itu penusun mengharapkan saran dan kritik untuk
perbaikan penulisan di masa ang akan datang&
,idak lupa penusun menguapkan banak terima kasih kepada:
1& dr& 5itra Primanita* #p&!! selaku dosen pembimbing
2& Dokter-dokter spesialis kulit dan kelamin di #'3 Ilmu Penakit !ulit dan
!elamin "#$D Pro%& Dr& 'argono #oekar(o Pur)okerto&
& Orangtua serta keluarga penulis atas doa dan dukungan ang tidak pernahhenti diberikan kepada penulis
4& "ekan-rekan ko-assisten 7agian Ilmu Penakit !ulit dan !elamin dari 3!
$nsoed dan 3! $P. atas semangat dan dorongan serta bantuanna&
#emoga presentasi kasus ini berman%aat bagi semua pihak ang ada di
dalam maupun di luar lingkungan "#$D Pro%& Dr& 'argono #oekar(o Pur)okerto&
Pur)okerto* 'ei 2016
Penulis
DA$TAR ISI
H!-!m!n Penge!/!n&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&2
K!! Peng!n!r&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
D!0!r Ii&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&4
I. PENDAHULUAN
A& Identitas Pasien&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
7& Anamnesis&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&5&
#tatus Generalis&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&6
D& #tatus Dermatologi&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&9
& Pemeriksaan Penun(ang&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&9
3& "esume&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&9
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
4/25
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
5/25
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
6/25
!eadaaan umum : 7aik
!esadaran : 5ompos mentis
!eadaan gi@i : 7aik* 77: 4 kg* ,7: 12 m
ital #ign : ,ekanan Darah : 120>80 mmg
.adi : 96 B>menit Perna%asan : 18 B>menit
#uhu : 6* 5
!epala : 'esohepal* rambut hitam* distribusi merata
'ata : !on(ungti?a anemis C->-* sklera ikterik C->-
idung : #imetris* de?iasi septum C-* sekret C-
,elinga : 7entuk daun telinga normal* sekret C-
'ulut : 'ukosa bibir dan mulut lembab* sianosis C-
,enggorokan : ,1 E ,1 tenang * tidak hiperemis
,horaB : #imetris* retraksi C-
;antung : 7; I E II reguler* murmur C-* Gallop C-
Paru : #D ?esikuler* ronki C->-* )hee@ing C-Abdomen : #upel* datar* 7$ CF normal
!elen(ar Getah 7ening: ,idak teraba
kstremitas : Akral hangat* edema C * sianosis C
D. STATUS DERMATOLO'IS
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
7/25
H. DIA'NOSIS 1ANDIN'
1& erpes #impleks
2& arisela
& Impetigo esiko-7ulosa
I. PEMERIKSAAN AN&URAN
istopatologi: pemeriksaan sel Tzanck ditemukan sel datia berinti banak&
&. PENATALAKSANAAN
1& .on 'edikamentosaa& 'en(elaskan kepada pasien mengenai penebab* %aktor risiko*
ge(ala* komplikasi dan prognosis penakit&
b& Istirahat ang ukup&
& 'engusahakan supaa ?esikel tidak peah untuk menghindari
in%eksi sekunder&
d& 'enghindari stress %isik dan psikologis&
e& 'en(aga kebersihan kulit dengan mandi&
%& 'enghindari kontak dengan orang lain* terutama orang dengan
imunitas rendah&
2& 'edikamentosa
a& #istemik
1 Asiklo?ir B 800 mg sehari selama 9 hari
2 Analgetik : Asam me%enamat B00 mg> hari* peroral
itamin 71* 76* 712 1 B 1 tab selama 10 hari
b& ,opikal :
1 $ntuk menghindari in%eksi sekunder diberikan bedak salisil
2&
K. PRO'NOSIS
Huo ad ?itam : ad bonam
Huo ad sanationam : ad bonam
Huo ad %ungsionam : ad bonam
Huo ad kosmetium : dubia ad bonam
9
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
8/25
L. E$$LORESENSI PASIEN N5. R
'!mb!r +& ,ampak ?esikel dan bula berkelompok di atas kulit ang eritem*
terletak unilateral setinggi dermatom ,4&
I. TIN&AUAN PUSTAKA
!. De0inii
erpes @oster adalah penakit ang disebabkan oleh in%eksi ?irus
?arisela-@oster ang menerang kulit dan mukosa& In%eksi ini merupakan
reakti?asi ?irus ang ter(adi setelah in%eksi primer Candoko* 2010& erpes
@oster pada umumna melibatkan lesi kulit unilateral ang sesuai dengan
dermatom tunggal atau ang berdekatan& Shingles* dampa dan aar ular
merupakan nama lain dari herpes @oster& Cabi%* 2011&
8
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
9/25
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
10/25
imunitas sel-, ang terganggu* termasuk resipien transplantasi organ atau sel-
sel hematopoietik* pasien ang men(alani terapi imunosupresi%* penderita
lim%oma* leukimia atau pasien-pasien dengan in%eksi I memiliki risiko ang
tinggi untuk menderita herpes @oster C5ohen* 201&
Pasien dengan herpes @oster kurang menular dibandingkan pasien dengan
?arisela& irus dapat diisolasi dari ?esikel dan pustula pada herpes @oster tanpa
komplikasi sampai 9 hari setelah munulna ruam* dan untuk )aktu ang lebih
lama pada indi?idu imunokompromais& #elain melalui kontak langsung* herpes
@oster (uga dapat ditularkan melalui aerosol* sehingga tindakan penegahan
udara* serta penegahan kontak diperlukan untuk pasien tersebut Cabi%*
2011&
7. P!60ii6-6gi
Varicella zoster virus C masuk ke dalam tubuh manusia melalui
inhalasi dari sekresi pernapasan Cdroplet infection ataupun kontak langsung
dengan lesi kulit& #iklus replikasi ?irus pertama ter(adi pada hari ke 2-4 ang
berlokasi pada lim%e nodi regional* kemudian diikuti penebaran ?irus dalam
(umlah sedikit melalui darah dan kelen(ar lim%e* ang mengakibatkan
ter(adina ?iremia primer Chari ke 4-6 setelah in%eksi pertama& Pada sebagian
besar indi?idu ang terin%eksi* replikasi ?irus tersebut dapat mengalahkan
mekanisme pertahanan tubuh ang belum matang* sehingga akan berlan(ut
dengan siklus replikasi ?irus kedua ang ter(adi di hepar dan lien dan
mengakibatkan ter(adina ?iremia sekunder& Pada %ase ini* partikel ?irus akan
menebar ke seluruh tubuh dan menapai epidermis pada hari ke- 14 E 16*
ang mengakibatkan munulna lesi kulit khas varicella C
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
11/25
kortikosteroid* dan pada indi?idu penerima organ transplantasi& #aat ter(adi
reakti?asi* ?irus akan kembali bermultiplikasi sehingga ter(adi reaksi radang
ang merusak ganglion sensoris& #etelah itu* ?irus akan menebar ke sumsum
tulang serta batang otak dan melalui sara% sensoris akan menu(u ke kulit*
sehingga menimbulkan ge(ala klinis C
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
12/25
'elalui pemeriksaan histopatologis* pada pasien dengan herpes @oster
dapat ditemukan hemoragi* edema* dan in%iltrasi lim%osit&irus tidak
hana bereplikasi di kulit namun (uga di organ lainna* seperti paru-paru dan
otak& al ini akan mengakibatkan pneumonitis interstisial* pembentukan
multinucleated giant cell * inklusi intranuklear* dan hemoragik pulmoner
C+hitle* 200&
d. 'e8!-! K-ini
Daerah ang paling sering terkena adalah daerah torakal* )alaupun
daerah-daerah lain tidak (arang& #ebelum timbul ge(ala kulit* terdapat ge(ala
prodromal baik sistemik Cdemam* pusing* malaise maupun lokal Cmialgia*neri tulang* gatal* pegal* dan sebagaina& #etelah itu* timbul eritema ang
dalam )aktu singkat men(adi ?esikel berkelompok dengan dasar kulit ang
eritematosa dan edema& esikel ini berisi airan (ernih* kemudian men(adi
keruh Cber)arna abu-abu* dapat men(adi pustul dan krusta& !adang-kadang
?esikel mengandung darah dan disebut sebagai herpes @oster hemoragik& Dapat
pula timbul in%eksi sekunder sehingga menimbulkan ulkus dengan
penembuhan berupa sikatriks Candoko* 2010&
erpes @oster dapat munul dengan respon sistemik* misalna ge(alana
meliputi %enomena sensoris ang menerang satu atau lebih dermatom kulit
pada hari ke- 1-10* ang biasana berupa neri atau parestesi* meskipun (arang
ter(adi& .eri prodormal dapat menstimulasi timbulna neri kepala* iritis*
neuritis brakhialis* neri kardiak* apendisitis atau penakit intraabdomen
lainna ang dapat menulitkan diagnosis& #etelah timbulna onset ge(ala
prodormal* ge(ala dan tanda ang akan ter(adi selan(utna meliputi:
1 Patch eritem disertai indurasi* ang mengenai area dermatom ang
terlibat&
2
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
13/25
dengan herpes @oster sulit dibedakan* herpes @oster enderung berkembang
lebih lambat dan biasana terdiri dari ?esikel dengan dasar eritem&
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
14/25
erpes @oster o%talmikus merupakan in%eksi ?irus herpes @oster ang
mengenai bagian ganglion gasseri ang menerima serabut sara% dari abang
ophtalmius sara% trigeminus C.&* ditandai erupsi herpetik unilateral pada
kulit& In%eksi dia)ali dengan neri kulit pada satu sisi kepala dan )a(ah
disertai ge(ala konstitusi seperti lesu* demam ringan& Ge(ala prodromal
berlangsug 1 sampai 4 hari sebelum kelainan kulit timbul& 3oto%obia*
banak kelar air mata* kelopak mata bengkak dan sukar dibuka&
2 erpes oster 3asialis
erpes @oster %asialis merupakan in%eksi ?irus herpes @oster ang
mengenai bagian ganglion gasseri ang menerima serabut sara% %asialis
C.&II* ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit&
'!mb!r . erpes oster 3asialis DeBtra
erpes oster 7rakialis
'!mb!r ;. erpes oster 7rakialis #inistra
erpes @oster brakialis merupakan in%eksi ?irus herpes @oster
ang mengenai pleksus brakialis ang ditandai erupsi herpetik unilateral
pada kulit&
14
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
15/25
4 erpes oster ,orakalis
'!mb!r ,. erpes oster ,orakalis DeBtra
erpes @oster torakalis merupakan in%eksi ?irus herpes @oster
ang mengenai dermatom toraks ang ditandai erupsi herpetik unilateral
pada kulit&
erpes oster
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
16/25
e. Pemeri3!!n Pen2n8!ng
+. A#2!n i6-6gi Tzanck
Dasar dari lesi dikerok dan di)arnai dengan hematoxylin-eosin*
iemsa* !right"s* toluidine biru* atau tinta papaniolaou& #el raksasa
multinuklear Csel datia berinti banak dan sel epitel ang mengandung
inklusi intranuklear asido%ilik dapat terlihat Cabi%* 2010&
). Pemeri3!!n PCR > Polymerase-Chain-Reaction?Pemeriksaan P5" mempunai sensiti?itas = dan spesi%itas 100
dalam mendeteksi D.A C5ohen* 201&
9. Pemeri3!!n Immunofluorescence
Pemeriksaan #mmunofluorescence mempunai sensiti?itas 82 dan
spesi%itas 96 dalam mendeteksi D.A C5ohen* 201&
. K2-2r %ir2
!ultur ?irus merupakan tes ang sangat spesi%ik* tetapi tidak sensiti%&
sulit untuk dikultur dan tumbuh dengan lambat* minimal membutuhkan
)aktu 1 minggu C#halok et al. 2011&
0. Peneg!3!n Di!gn6i
+. An!mnei
Diagnosis herpes @oster pada anamnesis didapatkan keluhan berupa
neuralgia Cneri beberapa hari sebelum atau bersama-sama dengan
timbulna kelainan kulit& #eringkali sebelum timbul kelainan kulit didahului
ge(ala prodromal seperti demam* pusing dan lemas& ,idak adana ri)aat
ruam serupa pada distribusi ang sama meningkirkan herpes simpleks
@osteri%ormis&
). Pemeri3!!n Derm!6-6gi
5iri khas $!! dari herpes @oster ialah terdapat ?esikel-?esikel
berkelompok* dengan dasar eritematosa* unilateral* dan mengenai satu
dermatom&
9. Pemeri3!!n Pen2n8!ng
16
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
17/25
,es a)al pilihan adalah apusan sitologi C,@ank smear& Pemeriksaan
laboratorium dilakukan (ika terdapat gambaran krusta kronis atau nodul
?erukosa dan bila lokasi lesi terdapat pada area saral* sehingga diragukan
patogenna ?irus ?arisela @oster atau herpes simpleks& Pemeriksaan
laboratorium ang dapat dilakukan adalah P5" ang berguna pada lesi
krusta* dan kultur ?irus namun tidak e%ekti% karena membutuhkan )aktu 1-2
minggu&
g. Di!gn6i 1!nding
1 erpes simpleks
Penebabna adalah irus epes #impleks* terdapat 2 (enis ?irus*
aitu #-1 ang menerang bibir dan kornea mata dan #-2 ang dapat
menebabkan herpes genitalis& In%eksi herpes simpleks umumna melalui
kontak langsung kulit dan mukosa* (arang ang menebar melalui aerosol&
$ntuk herpes simpleks sendiri C#* bentukna pada umumna atipik
berbentuk plakat eritematosa* maupun erosi keil& erpes primer umumna
asimptomatik atau ge(ala ang tidak khas* berupa ?esikel serta
lim%adenopati regional& Ge(ala prodromal berupa demam* sakit kepala*
malaise* dan mialgia ang ter(adi -4 hari setelah lesi timbul* membaik
dalam -4 hari C+ol%% et al * 2008&
2 arisela
arisela Caar air adalah in%eksi akut primer oleh ?irus ?arisela
@oster ang menerang kulit dan mukosa& Penakit ini didahului ge(ala
prodormal aitu demam* malaise* neri kepala* mual* dan anoreksia&
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
18/25
sebagai impetigo ?esikulo-bulosa atau aar monet& Impetigo adalah
in%eksi pada kulit disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus ang
mengenai kulit bagian atas Cepidermis super%isial& Staphylococcus aureus
akan menghasilkan toksin ang dapat menebabkan adhesi sel pada lapisan
super%isial dari epidermis* memeah lapisan stratum granulare dan
membentuk blister C'aeauB* 200=&
I. K6m#-i3!i
,abel berikut memperlihatkan beberapa komplikasi dari herpes @oster
ang mungkin ter(adi C5ohen* 201&
T!be- +. !omplikasi erpes oster
&. Pen!!-!3!n!!n
+. Medi3!men6!a Obat Anti?iral
Pemberian anti?iral sistemik direkomendasikan untuk pasien sebagai
berikut :
1 In%eksi menerang bagian kepala dan leher* terutama mata Cherpes
@oster o%talmikus& 7ila tidak diterapi dengan baik* pasien dapat
mengalami keratitis ang akan menebabkan penurunan ta(am
penglihatan dan komplikasi oular lainna&
2 Pasien berusia lebih dari 0 tahun&
18
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
19/25
erpes @oster diseminata Cdermatom ang terlibat multipel
direkomendasikan pemberian anti?iral intra?ena&
4 Pasien ang imunokompromais seperti pada pasien I* pasien
kemoterapi* dan pasa transplantasi organ& Pada pasien I* terapi
dilan(utkan hingga seluruh krusta hilang untuk mengurangi risiko
relaps
Pasien dengan dermatitis atopik berat
Anti?iral ang biasa digunakan ialah asiklo?ir dan modi%ikasina*
misalna ?alasiklo?ir& Obat ang lebih baru ialah %amsiklo?ir dan
pensiklo?ir ang mempunai )aktu paruh eliminasi ang lebih lama
sehingga ukup diberikan B20 mg sehari& Obat E obat tersebut
diberikan dalam hari pertama se(ak lesi munul Candoko* 2010&
$ntuk herpes @oster ang menebar luas ang timbul pada orang E orang
ang mengalami imunosupresi* asiklo?ir intra?ena mungkin dapat
menelamatkan (i)a C#ehgal* 2006&
Dosis asiklo?ir ang dian(urkan ialah B 800 mg sehari dan
biasana diberikan 9 hari Candoko* 2010* paling lambat dimulai 92 (am
setelah lesi munul berupa re(imen ang dian(urkan Cabi%* 2010& Dosis
alasiklo?ir ukup B 1000 mg sehari karena konsentrasi dalam plasma
lebih tinggi&;ika lesi baru masih tetap timbul obat E obat tersebut masih
dapat diteruskan dan dihentikan sesudah 2 hari se(ak lesi baru tidak
timbul lagi Candoko* 2010& alasiklo?ir terbukti lebih e%ekti%
dibandingkan asiklo?ir sedangkan %amsiklo?ir sama dengan asiklo?ir
CDaili L Indriatmi* 2002&
b Analgetik
'enurut 3DA* obat pertama ang dapat diterima untuk nerineuropatik pada neuropati peri%er diabetik dan neuralgia pasa herpetik
adalah pregabalin& Obat tersebut lebih baik daripada obat gaba ang
analog ialah gabapentin* karena e%ek sampingna lebih sedikit* lebih
poten C2-4 kali* ker(ana epat* serta pengaturan dosisna lebih
sederhana& Dosis a)alna ialah 2B9 mg sehari* setelah -9 hari bila
responna kurang dapat dinaikkan men(adi 2B10 mg sehari& Dosis
1=
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
20/25
maksimumna ialah 600 mg sehari& %ek samping obat ini ringan* berupa
dizzines dan somnolen ang akan menghilang sendiri Candoko* 2010&
Obat lain ang dapat digunakan adalah anti-depresi trisiklik*
misalna notriptilin dan amitriptilin& Dosis a)al amitriptilin adalah 9
mg sehari* kemudian ditinggikan sampai timbul e%ek terapeutik* biasana
10-00 mg sehari& Dosis notriptilin ialah 0-10 mg sehari Candoko*
2010& #elain obat-obatan tersebut* asam me%enamat (uga dapat
digunakan dengan dosis 100 mg>hari diberikan sebanak kali* atau
dapat (uga dipakai seperluna ketika neri munul&
!ortikosteroid
Indikasi pemberian kortikosteroid ialah sindrom "amsa unt&
Pemberian harus sedini mungkin untuk menegah ter(adina paralisis&
Diberikan prednison dengan dosis B 20 mg sehari* setelah seminggu
dosis diturunkan bertahap& Dengan dosis prednison setinggi itu imunitas
akan tertekan sehingga lebih baik digabung dengan obat anti ?iral&
Dikatakan kegunaana menegah %ibrosis ganglion Candoko "P* 2010&
d Obat topikal
Pengobatan topikal bergantung pada stadiumna& ;ika masih
stadium ?esikel diberikan bedak dengan tu(uan protekti% untuk menegah
peahna ?esikel agar tidak ter(adi in%eksi sekunder& 7ila erosi% diberikan
kompres terbuka& ;ika ter(adi ulserasi dapat diberikan salap antibiotik
Candoko* 2011&
,erapi topikal seperti krim '
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
21/25
aksin osta?aB℗ telah disetu(ui oleh 3DA untuk pasien J 60 tahun tanpa
ri)aat penakit herpes @oster sebelumna C#halok et al' 2011&
L. Pr6gn6i
Prognosis bonam bila ditatalaksana seara epat dan adekuat
III. PEM1AHASAN
Pasien datang ke Poli "#'# dengan keluhan terdapat lenting- lenting
bergerombol pada punggung dan se(ak 2 hari ang lalu&* ang disertai rasa gatal
dan neri& Pasien kemudian didiagnosis sebagai herpes @oster berdasarkan
anamnesis* dan (uga pemeriksaan %isik& Dari anamnesis* pasien mengaku
A)alna* lenting berisi airan munul di daerah sekitar punggung& Pasien
merasakan gatal* panas dan neri pada daerah tersebut& !eluhan tersebut
dirasakan terus menerus sepan(ang )aktu dan tidak membaik pada saat
beristirahat maupun berakti?itas&
Pasien mengaku mengalami demam* neri kepala dan badan terasa pegal
sebelum timbul lenting-lenting tersebut& Pasien belum berobat ke pelaanan
kesehatan di sekitar rumah pasien& asil anamnesis tersebut sesuai dengan
andoko C2010 ang menatakan bah)a penderita herpes @oster a)alna
mengalami ge(ala prodormal seperti demam dan prodormal lokal sepert gatal*
pegal atau neri&
21
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
22/25
Pada pemeriksaan %isik didapatkan status generalis dalam batas normal&
Pemeriksaan status dermatologis pada punggung atas dan tampak ?esikel dan bula
berkelompok di atas kulit ang eritem* terletak unilateral setinggi dermatom ,4&
Gambaran tersebut sesuai dengan pernataan andoko C2010 serta #iregar
C200* bah)a !eluhan kulit ang dialami pasien herpes @oster berupa makula
eritema dengan ?esikel dan bula berkelompok* menun(ukan penakit ang
dialamina telah ber(alan selama kurang lebih 2 minggu dan masih mengalami
%ase akti% dengan masih munulna lesi berupa ?esikel dan bula ang
berkelompok&
3aktor - %aktor predisposisi untuk ter(adina herpes @oster* aitu penurunan
status imunitas tubuh ang dapat disebabkan karena stress %isik maupun
psikologis& Adana keluhan gatal* terasa neri pada lokasi lesi ang hana
terdapat pada punggung dan paudara sebelah kanan pasien serta sesuai dengan
dermatom ,4 menun(ukan kemungkinan diagnosis ?arisela @oster& Pasien (uga
mengaku pernah mengalami penakit aar air> ?arisela @oster pada saat usia
muda Candoko "P* 2009&
Gambaran lesi pada pasien (uga meningkirkan kemungkinan diagnosis
herpes simplek ang biasana terletak pada daerah mukokutan dan ?arisela ang
biasana terletak di sentral tubuh dan dapat menebar ke bagian tubuh ang lain
seara sentri%ugal& #edangkan impetigo ?esikulo bulosa lokasi predileksi pada
ketiak* dada* punggung* dan ekstrimitas atas dan ba)ah C#iregar* 200&
Pemeriksaan penun(ang berupa apusan ,@ank dian(urkan untuk menegakkan
diagnosis* aitu apabila ditemukan sel datia berinti banak&
Pasien ini mendapatkan terapi analgetik berupa Asam me%enamat B00
mg> hari* peroral dan itamin 71* 76* 712& Asiklo?ir diberikan karena belummelebihi 92 (am se(ak pertama kali munulna lesi sehingga replikasi ?irus bisa
dihambat dengan peberian obat tersebut& Obat topikal ang dipakai berupa bedak
salisil 2 umtuk menghindari in%eksi sekunder&
Pasien (uga diberikan edukasi untuk menghindari %aktor-%aktor
predisposisi timbulna herpes @oster* dengan menghindari kelelahan berlebihan&
Pasien harus diberikan terapi suporti% dengan menghindari gesekan kulit ang
mengakibatkan peahna ?esikel* pemberian nutrisi ,!,P* dan istirahat* dan
22
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
23/25
menegah kontak dengan orang lain& Pasien harus diberi in%ormasi tentang
per(alanan penakit herpes @oster* edukasi bah)a lesi biasana membaik dalam 2-
minggu pada indi?idu imunokompeten* dan edukasi mengenai seringna
komplikasi neuralgia pasa herpetik&
Pasien diberi in%ormasi bah)a herpes @oster disebabkan oleh ?irus ?arisela
@oster ang menetap di ganglion posterior susunan sara% tepid dan ganglion
kranialis* sehingga se)aktu- )aktu ?irus dapat berkembang menebabkan
penakit herpes @oster pada saat status imunologi indi?idu menurun& Prognosis
herpes @oster seara umum baik& !ondisi ini dapat meninggalkan berak pada
kulit setelah in%eksi herpes @oster& Perubahan )arna kulit membaik dalam )aktu
beberapa bulan& "ekurensi ?irus dapat ter(adi dan terapi pro%ilaksis atau ?aksindapat membantu menurunkan tingkat rekurensi ang tinggi&
2
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
24/25
-
8/16/2019 Dasep._G4A014020_Herpes Zoster.docx
25/25