Dasar TjozxIeori

3
DASAR TEORI Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar yang cocok. Salep tidak berbau tengik (Anief, 2006). Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar (Depkes, 1979). Dalam pembuatan salep, harus memperhatikan peraturan-peraturan pembuatan salep, yaitu diantaranya : Peraturan Salep Pertama (zat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak, dilarutkan kedalamnya, jika perlu dengan pemanasan) Peraturan Salep Kedua (bahan-bahan yang dapat larut dalam air. Jika tidak ada peraturan-peraturan lain, dilarutkan terlebih dahulu kedalam air, asalkan jumlah air yang dipergunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis salep : jumlah air yang dipakai dikurangi dari basis) Peraturan Salep Ketiga (bahan-bahan yang sukar atau hanya dapat larut dalam lemak dan dalam air harus diserbukkan dahulu, kemudian diayak dengan ayakan no 40) Peraturan Salep Keempat (salep-salep yang dibuat dengan cara mencairkan, campurannya harus digerus sampai dingin) (Depkes, 1979). Adapun pada dasarnya salep yang baik mengandung kualitas yang baik pula. Kualitas dasar salep yang baik adalah : Mudah dipakai Lunak, harus halus dan homogen Dasar salep yang cocok Dapat terdistribusi secara merata Stabil, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban dan harus bebas dari inkompatibilitas selama pemakaian (Syamsuni, 2006). Salep harus homogen dan ditentukan dengan cara salep dioleskan pada kaca/bahan transparan lainnya yang cocok, harus menunjukkan susunan yang homogen (Anief, 2006). Dasar salep/basis salep dibagi menjadi : Dasar Salep Hidrokarbon (berminyak)

description

jxizKJoz

Transcript of Dasar TjozxIeori

Page 1: Dasar TjozxIeori

 DASAR TEORI

Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar yang cocok. Salep tidak berbau tengik (Anief, 2006).

Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar (Depkes, 1979).

Dalam pembuatan salep, harus memperhatikan peraturan-peraturan pembuatan salep, yaitu diantaranya :

Peraturan Salep Pertama (zat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak, dilarutkan kedalamnya, jika perlu dengan pemanasan)

Peraturan Salep Kedua (bahan-bahan yang dapat larut dalam air. Jika tidak ada peraturan-peraturan lain, dilarutkan terlebih dahulu kedalam air, asalkan jumlah air yang dipergunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis salep : jumlah air yang dipakai dikurangi dari basis)

Peraturan Salep Ketiga (bahan-bahan yang sukar atau hanya dapat larut dalam lemak dan dalam air harus diserbukkan dahulu, kemudian diayak dengan ayakan no 40)

Peraturan Salep Keempat (salep-salep yang dibuat dengan cara mencairkan, campurannya harus digerus sampai dingin) (Depkes, 1979).

Adapun pada dasarnya salep yang baik mengandung kualitas yang baik pula. Kualitas dasar salep yang baik adalah :

Mudah dipakai

Lunak, harus halus dan homogen

Dasar salep yang cocok

Dapat terdistribusi secara merata

Stabil, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban dan harus bebas dari inkompatibilitas selama pemakaian (Syamsuni, 2006).

Salep harus homogen dan ditentukan dengan cara salep dioleskan pada kaca/bahan transparan lainnya yang cocok, harus menunjukkan susunan yang homogen (Anief, 2006).

Dasar salep/basis salep dibagi menjadi :

Dasar Salep Hidrokarbon (berminyak)

          contoh : Vaselin Album, Vaselin flavum, Parafin Encer

Dasar Salep Serap (Absorbsi)

          contoh : Adeps Lanae, Hidrophylic Petrolatum

Dasar Salep Tercuci

          contoh : PEG

Dasar Salep Emulsi

Page 2: Dasar TjozxIeori

          Tipe A/M = Lanolin

          Tipe M/A = Vanishing Cream (Anief, 2012).

Menurut efek terapinya, salep terbagi menjadi:

Salep Epidermic (Salep Penutup)

          Digunakan pada permukaan kulit yang berfungsi hanya untuk melindungi kulit dan menghasilkan efek lokal, karena bahan obat tidak diabsorbsi. Kadang-kadang ditambahkan antiseptik, adstrigen untuk meredakan rangsangan. Dasar salep yang terbaik adalah senyawa hidrokarbon (vaselin).

Salep Endodermic

          Salep dimana obatnya menembus kedalam, tetapi tidak melalui kulit dan terabsorbsi sebagian. Untuk melunakkan kulit atau selaput lendir diberi lokal iritan. Dasar salep yang baik adalah minyak lemak.

Salep Diadermic

          Salep dimana bahan obatnya menembus kedalam melalui kulit dan mencapai efek yang diinginkan karena diabsorbsi sepenuhnya, misalnya pada salep yang mengandung senyawa Mercuri, Iodida dan Belladone. Dasar salep yang baik adalah Adeps Lanae dan Oleum Cacao (Ansel, 1989).

DAFTAR PUSTAKA Anief. 2006. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Anief. 2012. Farmasetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Ansel, H.C. 21989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta : Universitas Indonesia Press

Depkes. 1979. Farmakope Indonesia Ed III. Jakarta : Depkes RI

Syamsuni. 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC