Dasar Teori Logika Fuzzy

download Dasar Teori Logika Fuzzy

of 15

Transcript of Dasar Teori Logika Fuzzy

  • 8/18/2019 Dasar Teori Logika Fuzzy

    1/15

    5

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1  Logika Fuzzy  

    Logika fuzzy adalah cabang dari sistem kecerdasan buatan ( Artificial Inteligent ) yang

    mengemulasi kemampuan manusia dalam berfikir ke dalam bentuk algoritma yang

    kemudian dijalankan oleh mesin. Algoritma ini digunakan dalam berbagai aplikasi

     pemrosesan data yang tidak dapat direpresentasikan dalam bentuk biner. Logika fuzzy 

    menginterpretasikan statemen yang samar menjadi sebuah pengertian yang logis (Sri

    Kusumadewi, 2002).

    Logika fuzzy merupakan salah satu cabang dari ilmu komputer yang mempelajari

    tentang nilai kebenaran yang bernilai banyak. Berbeda dengan nilai kebenaran pada

    logika klasik yang bernilai 0 (salah) atau 1 (benar). Logika  fuzzy  mempunyai nilai

    kebenaran real dalam selang [0,1]. Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi

    A. Zadeh seorang ilmuwan Amerika Serikat berkebangsaan Iran dari Universitas

    California di Berkeley. Meskipun demikian, logika  fuzzy lebih banyak dikembangkan

    oleh praktisi Jepang (Novan Parmongan, 2011).

    Ungkapan logika  Boolean menggambarkan nilai-nilai “benar” atau “salah”.

    Logika  fuzzy  menggunakan ungkapan misalnya : “sangat lambat”,  ”agak sedang”,

    “sangat cepat”  dan lain-lain untuk mengungkapkan derajat intensitasnya. Ilustrasi

    antara keanggotaan fuzzy dengan Boolean set dapat dilihat pada gambar 1.

    Gambar 2.1 Pendefinisian kecepatan dalam bentuk logika fuzzy dan logika Boolean 

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/18/2019 Dasar Teori Logika Fuzzy

    2/15

    6

    Dimana :

    a=sangat lambat d= lambat

     b=agak sedang e =sedang

    c=sedikit cepat f =cepat

    2.1.1 Komponen Dasar Logika Fuzzy 

    Logika fuzzy mempunyai beberapa komponen antara lain (Novan, Parmongan, 2011) :

    a. 

    Variabel linguistik.Variabel ini merupakan variable yang memiliki nilai linguistik. Contoh variabel

    linguistik adalah kecepatan, jumlah kendaraan.

     b.   Nilai linguistik.

     Nilai linguistik atau terma merupakan nilai dari variable linguistik, contohnya

    untuk variable linguistik jumlah kendaraan bisa berupa tidak ada, sedikit,

    sedang, banyak, sangat banyak.

    c. 

     Nilai kuantitatif dan derajat keanggotaan.

     Nilai kuantitatif merupakan nilai eksak yang mewakili nilai linguistik. Nilai

    kuantitatif setiap terma ditentukan oleh fungsi keanggotaan. Fungsi keanggotaan

    ini menunjukkan derajat keanggotaan dari sebuah predikat.

    d.  Fungsi Keanggotaan

    Fungsi keanggotaan logika  fuzzy  digunakan untuk menghitung derajat

    keanggotaan suatu himpunan  fuzzy. Setiap istilah linguistik diasosiasikan dengan

     fuzzy set , yang masing-masing memiliki fungsi keanggotaan yang telah

    didefinisikan. Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva

    yang menunjukan pemetaan titik input data ke dalam nilai keanggotaannya

    (sering juga disebut dengan derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0

    sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai

    keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Adalah fungsi

    keanggotaan yang biasa digunakan dalam penalaran logika fuzzy, diantaranya :

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/18/2019 Dasar Teori Logika Fuzzy

    3/15

    7

    1)  Representasi Linear

    Pada representasi  linear , pemetaan input   ke derajat keanggotaannya

    digambarkan sebagai sebuah garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan

    menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas.

    Ada dua keadaan himpunan  fuzzy  linear .  Pertama, kenaikan himpunan

    dimulai pada nilai domain  yang memiliki derajat keanggotaan nol [0]

     bergerak ke kanan menuju ke nilai domain  yang memiliki derajat

    keanggotaan lebih tinggi yang disebut dengan representasi fungsi linear naik.

    Representasi fungsi keanggotaan untuk linear naik adalah sebagai berikut :

    Keterangan:

    a = nilai domain yang mempunyai derajat keanggotaan nol

     b = nilai domain yang mempunyai derajat keanggotaan satu

    x = nilai input yang akan di ubah ke dalam bilangan fuzzy 

    Gambar 2.2 Grafik dan rumus representasi linear naik  

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/18/2019 Dasar Teori Logika Fuzzy

    4/15

    8

    Gambar 2.4 Grafik dan rumus representasi kurva segitiga 

    Kedua, merupakan kebalikan yang pertama. Garis lurus dimulai dari nilai domain 

    dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak menurun ke

    nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah.

    Representasi fungsi keanggotaan untuk linear turun adalah sebagai berikut:

    2)  Representasi Kurva Segitiga

    Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis ( linear ).

     Nilai-nilai disekitar b memiliki derajat keanggotaan turun cukup tajam

    (menjauhi 1).

    Gambar 2.3 Grafik dan rumus representasi linear turun 

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/18/2019 Dasar Teori Logika Fuzzy

    5/15

    9

    Gambar 2.5 Grafik dan rumus representasi kurva trapesium 

    Keterangan:

    a = nilai domain terkecil yang mempunyai derajat keanggotaan nol

     b = nilai domain yang mempunyai derajat keanggotaan satu

    c = nilai domain terbesar yang mempunyai derajat keanggotaan nol

    3) 

    Representasi Kurva Trapesium

    Kurva trapesium pada dasarnya seperti bentuk segitiga, hanya saja ada

     beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1.

    Keterangan:

    a = nilai domain terkecil yang mempunyai derajat keanggotaan nol

     b = nilai domain terkecil yang mempunyai derajat keanggotaan satu

    c = nilai domain terbesar yang mempunyai derajat keanggotaan satu

    d = nilai domain terbesar yang mempunyai derajat keanggotaan nol

    x = nilai input yang akan di ubah ke dalam bilangan fuzzy. 

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/18/2019 Dasar Teori Logika Fuzzy

    6/15

    10

    Gambar 2.6 Grafik dan rumus representasi kurva bentuk bahu 

    4)  Representasi Kurva Bentuk Bahu

    Daerah yang terletak di tengah-tengah suatu variabel yang direpresentasikan

    dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kirinya akan naik turun. Tetapi

    terkadang salah satu sisi dari variabel tersebut tidak mengalami perubahan.

    Himpunan fuzzy “bahu”, bukan segitiga, digunakan untuk mengakhiri variabel

    suatu daerah  fuzzy. Bahu kiri bergerak dari benar ke salah, demikian juga

     bahu kanan bergerak dari salah ke benar.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/18/2019 Dasar Teori Logika Fuzzy

    7/15

    11

    e.  Rule dan Implikasi.

    Implikasi merupakan cara untuk menyatakan rule. Misalkan diberikan komposisi

    rule A dan rule B, maka Implikasi dinyatakan dalam :

    IF A THEN B.......(2)

    Keterangan :

    A disebut antesenden.

    B disebut konsekuen.

    Implikasi ini digunakan untuk menentukan nilai linguistik dan nilai kuantitatif

    dari B jika diberikan A. Bisa digunakan berbagai macam teknik, tapi untuk

    metode Mamdani, yang digunakan adalah metode min (sama seperti AND).

    Proses mekanisme dari logika fuzzy dapat dilihat pada gambar 2. 

    Gambar 2.7 Blok diagram logika fuzzy 

    2.1.2 Fuzzy Inference System

     Fuzzy Inference System (FIS) merupakan sistem penarikan kesimpulan dari

    sekumpulan kaidah  fuzzy, dapat berupa input nilai eksak maupun rules dalam kaidah

     fuzzy. Proses fuzzy inference dapat dibagi dalam lima bagian (A. Naba, 2009), yaitu :

     Fuzzyfikasi Input : FIS mengambil masukan-masukan dan menentukan

    derajat keanggotaannya dalam semua fuzzy set.

    Operasi logika fuzzy : Hasil akhir dari operasi ini adalah derajat kebenaran

    antecedent yang berupa bilangan tunggal.

    Implikasi : Merupakan proses mendapatkan consequent atau keluaran

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/18/2019 Dasar Teori Logika Fuzzy

    8/15

    12

    sebuah IF THEN rule  berdasarkan derajat kebenaran antacedent . Proses

    ini menggunakan mengambil nilai MIN/terkecil dari dua bilangan : Hasil

    operasi fuzzy logic OR dan fuzzy set banyak.

    Agregasi :Yaitu proses mengkombinasikan keluaran semua IF-THEN rule

    menjadi sebuah  fuzzy set tunggal. Pada dasarnya agregasi adalah operasi

     fuzzy logic OR dengan masukannya adalah semua fuzzy set .

    De fuzzyfikasi : Keluaran dari de fuzzyfikasi adalah sebuah bilangan tunggal,

    cara mendapatkannya ada beberapa versi, yaitu centroid, bisector, middle

    of maximum, largest of maximum dan smallest of maximum. 

    2.1.3 Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System

     Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS)  adalah penggabungan mekanisme

     fuzzy  inference sistem yang digambarkan dalam arsitektur jaringan syaraf. Sistem

    inferensi  fuzzy  yang digunakan adalah sistem inferensi  fuzzy  model Tagaki-Sugeno-

     Kang (TSK)  orde satu dengan pertimbangan kesederhanaan dan kemudahankomputasi. Contoh ilustrasi mekanisme inferensi  fuzzy  TSK   orde satu dengan dua

    masukan x dan y. Basis aturan dengan dua aturan fuzzy if-then seperti dibawah ini :

     Rule 1 : if x is A1 and  y is B1 then f1 = p1x + q1y + r1

     premis consequent

     Rule 2 : if x is A2 and  y is B2 then f2 = p2x + q2y + r2.........(3)

     premis  consequent  

    Input : x dan y.

    Consequent -nya adalah f.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/18/2019 Dasar Teori Logika Fuzzy

    9/15

    13

    Berdasarkan gambar 2 tiap-tiap input tersebut dibagi jadi 2 fungsi keanggotaan, x

    dibagi dalam A1 dan A2 anggap misalnya A1 menyatakan  small  dan A2 menyatakan

    big . Begitu juga y dibagi dalam fungsi keanggotaan B1 yang menyatakan small dan

    B2 yang menyatakan big. Dari pemetaan tersebut x dan y sudah jadi variabel  fuzzy 

    yang masing-masing punya nilai m small dan big tertentu. x mempunyai nilai mA1

    dan mA2 sedangkan y punya nilai mB1 dan mB2. Nilai masing-masing pasangan

    input tersebut lalu diagregasi dengan operasi T-norm, misalnya operasi ini adalah

    operasi AND. Jadi w1 = (mA1 AND mA2) sedangkan w2 = (mB1 AND mB2).

    Berdasarkan aturan yang telah ada, didapatkan :

    if w = w1 then f1 = p1x + q1y + r1

    if w = w2 then f2 = p2x + q2y + r2..........(4)

    Telah didapatkan hasil dari f1 dan f2. Ini merupakan nilai output  sinyal kontrol, yaitu

    tegangan. Terjadi pemindahan dari domain input x dan y (kecepatan) ke domain

    output   f (tegangan). Tetapi itu adalah nilai p1, q1, r1, p2, q2, dan r2 dimana itu

    merupakan nama parameter konsekuen yang ditentukan dengan nilai awal tertentu dan

    akan berubah dengan pembelajaran (algoritma belajar). Selanjutnya diperlukan satu

    Gambar 2.8 Sistem inferensi fuzzy TSK dua masukan dengan dua aturan 

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/18/2019 Dasar Teori Logika Fuzzy

    10/15

    14

    nilai dari tegangan sebagai sinyal kontrol dari nilai f1 dan f2. Nilai akhir tersebut

    dapat dihitung dengan persamaan:

    ..........(5)

    Ini namanya defuzzyfikasi. Rumus tersebut sebenarnya diperoleh dari salah satu

    metode defuzzyfikasi yaitu metode rata-rata tengah (Adi, Anton. 2000). 

    Dalam membangun sebuah sistem fuzzy dikenal beberapa metode penalaran, antara

    lain :

    a.  Metode Tsukamoto

    Pada aplikasi simulasi lampu lalu lintas ini akan digunakan metode Tsukamoto.

    Pada metode Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN

    harus direpresentasikan dengan suatu himpunan  fuzzy dengan fungsi keanggotaan

    yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan

    diberikan dengan tegas (crisp) berdasarkan α-predikat ( fire strength). Hasil

    akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobot. Misalnya ada 2

    variabel input, var-1(x) dan var-2(y) serta 1 variabel output var-3(z), dimana var-1

    terbagi atas 2 himpunan yaitu A1 dan A2 dan var-2 terbagi atas himpunan B1 dan

    B2. Sedangkan var-3 juga terbagi atas 2 himpunan yaitu C1 dan C2 ( Kusumadewi,

    2003).

    Ada dua aturan yang digunakan yaitu:

    [R1] IF (x is A1) and (y is B2) THEN (z is C1)

    [R2] IF (x is A2) and (y is B1) THEN (z is C2).........(6)

    Pada metode penarikan kesimpulan samar Tsukamoto, setiap konsekuen pada

    aturan yang berbentuk IF-THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan

    samar dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil

     penarikan kesimpulan (inference) dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas

    (crisp) berdasarkanα-predikat (fire strength). Hasil akhir diperoleh dengan

    menggunakan rata-rata berbobot (weight average) (Haryo, Endi .2013). 

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/18/2019 Dasar Teori Logika Fuzzy

    11/15

    15

     b.  Metode Mamdani

    Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Metode ini

    diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Untuk mendapatkan

    output, diperlukan 4 tahapan:

      Pembentukan himpunan  fuzzy. Pada proses fuzzifikasi langkah pertama

    adalah menentukan variable  fuzzy  dan himpunan fuzzinya. Kemudian

    tentukan derajat kesepadanan (degree of match) antara data masukan fuzzy 

    dengan himpunan fuzzy yang didefenisikan untuk setiap variabel masukan

    sistem dari setiap aturan  fuzzy. Pada metode mamdani, baik variabel input

    maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy.

      Aplikasi fungsi implikasi pada metode mamdani. Fungsi implikasi yang

    digunakan adalah min. Lakukan implikasi  fuzzy  berdasar pada kuat

     penyulutan dan himpunan  fuzzy  terdefinisi untuk setiap variabel keluaran

    di dalam bagian konsekuensi dari setiap aturan. Hasil implikasi  fuzzy dari

    setiap aturan ini kemudian digabungkan untuk menghasilkan keluaran

    infrensi fuzzy (Kusumadewi, 2003).

      Komposisi Aturan. Tidak seperti penalaran monoton, apabila sistem terdiri

    dari beberapa aturan, maka infrensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi

    antar aturan. Ada 3 metode yang digunakan dalam melakukan inferensi

    sistem fuzzy, yaitu: max, additive dan probabilistik OR.

      Penegasan (de fuzzy). Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan

     fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan  fuzzy, sedangkan output

    yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan  fuzzy 

    tersebut.

    c.  Metode Sugeno

    Logika  fuzzy yang pertama kali diperkenalkan oleh Lotfi A. Zadeh, memiliki

    derajat keanggotaan dalam rentang 0 (nol) hingga 1 (satu), berbeda dengan logika

    digital yang hanya memiliki dua nilai yaitu 1 (satu) atau 0 (nol).  Fuzzy Model

    Sugeno merupakan varian dari model Mamdani dan memiliki bentuk aturanseperti :

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/18/2019 Dasar Teori Logika Fuzzy

    12/15

    16

    IF x1  is A1  AND.. xn is An  THEN y=f(x1,x2,..xn).......(7)

    Dimana x merupakan parameter input, A merupakan nilai dari parameter, f merupakan

    sembarang fungsi dari variabel-variabel masukan yang nilainya berada dalam interval

    variabel keluaran (Purba, Kristo DKK. 2013). 

    2.2  Lalu Lintas

    Lalu lintas adalah kegiatan gerak atau pindah kendaraan atau orang di jalan dari suatu

    tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat gerak. Lalu lintas memegang perananyang penting dalam stabilitas sosial, pembangunan, dan peningkatan kehidupan

    masyarakat. Salah satu faktor yang menyebabkan terhambatnya jalan transportasi

    adalah kemacetan lalu lintas. Kemacetan lalu lintas menimbulkan berbagai dampak

     buruk, di antaranya terbuangnya waktu dan tenaga pengguna jalan raya, borosnya

    konsumsi bahan bakar, timbulnya polusi udara, dan sebagainya.

    2.2.1 Persoalan Lalu Lintas

    Persoalan lalu lintas timbul karena volume kendaraan lalu lintas mendekati kapasitas

     jaringan jalan sebagai akibat ketidakseimbangan antara kesediaan berupa kapasitas

     jaringan jalan dengan permintaan, yakni volume lalu lintas manusia dan kendaraan.

    Persoalannya adalah kemacetan lalu lintas dan kesemrawutan lalu lintas, ketegangan

     psikis pengguna jalan, kecelakaan lalu lintas, dan lain-lain.

    2.2.2 

    Rekayasa Lalu-Lintas

    Upaya pengaturan lalu lintas tidak cukup hanya diatur melalui peraturan perundang-

    undangan, tetapi perlu diimbangi dengan upaya di bidang kerekayasaan guna

    mendukung upaya hukum. Lalu lintas telah berkembang dengan sangat pesat sejalan

    dengan perkembangan otomotif. Kemampuan olah gerak kendaraan semakin tinggi,

    terutama kecepatan kendaraan, daya jelajah, dan daya angkutnya. Oleh karena itu,

    dituntut pula pengembangan rekayasa jaringan jalan misalnya sistem persimpangan

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/18/2019 Dasar Teori Logika Fuzzy

    13/15

    17

    dengan sistem simpang susun. Perencanaan sirkulasi lalu lintas, sistem angkutan

    masal, sistem perparkiran merupakan sisi lain dari rekayasa lalu lintas.

    Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lalu lintas di jalan, dilakukan rekayasa lalu

    lintas [PP No.43 Th.1993] yang meliputi :

    a. 

    Perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan jalan.

     b.  Perencanaan, pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan rambu-rambu, marka

     jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, serta alat pengendali dan pemakai jalan.

    Perencanaan di atas meliputi perencanaan kebutuhan, pengadaan dan pemasaran,

     pemeliharaan serta penyusunan program pelaksanaannya. Pemasangan dan

     penghapusan setiap rambu-rambu lalu lintas, alat pemberi isyarat lalu lintas, serta alat

     pengendali, marka jalan dan alat pengamanan pemakai jalan harus didukung oleh

    sistem informasi yang diperlukan. Jalan direncanakan dan dirancang sedemikian rupa

    sehingga ada hirarki yang membentuk sistem pelayanan yang tak terpisahkan dengan

     pola tata ruang kegiatan. Watak jalan yang mampu berperan sebagai pemicu dan

     pemacu pembangunan adalah fakta yang nyata. Ruas jalan yang dibangun sebagai

     penghubung antara satu kawasan dengan kawasan yang lain, dengan serta merta

    mengubah nilai lahan pada jalur yang bersangkutan sebagai akibat dari akses yang

    meningkat. Akibatnya, tak terelakkan lagi, kegiatan di sepanjang jalan tersebut

     berkembang.

    Menurut Guide to Traffic Engineering Practice Part I , Austroads 1988 kinerja

    arus lalu lintas dan kapasitas jalan dipengaruhi oleh kondisi fisik jaringan jalan, yaitu :

    a. 

    Lebar jalur jalan;

     b.  Rancang geometric jalan;

    c. 

    Kondisi dan jenis perkerasan jalan;

    d.  Lebar dan banyaknya jalur;

    e.  Gradient;

    f. 

    Jarak pandang;

    g.  Frekuensi dan bentuk persimpangan;

    h. 

    Kelengkapan jalan;i. 

    Hamparan dan daya tarik lintas;

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/18/2019 Dasar Teori Logika Fuzzy

    14/15

    18

    Apabila persyaratan teknis semua elemen tersebut di atas terpenuhi, baik kualitas

    maupun kuantitas, maka kelancaran arus lalu lintas dapat terjamin. Guna

    memperlancar arus lalu lintas kendaraaan, jalur jalan dapat ditetapkan menjadi jalur

    searah atau jalur dua arah yang masing-masing dapat dibagi dalam beberapa jalur

    sesuai dengan lebar badan jalan. Jalur adalah bagian jalan yang dipergunakan untuk

    lalu lintas sedangkan lajur adalah bagian jalur yang memanjang, dengan atau tanpa

    marka jalan, yang memiliki lebar cukup untuk laju satu kendaraan bermotor, selain

    sepeda motor. Membangun median jalan untuk membuat satu jalur jalan menjadi dua

     jalur yang berbeda arah dan tiap jalur terdiri atas beberapa lajur adalah upaya untuk

    memperlancar arus lalu lintas.

    Persimpangan jalan adalah sumber konflik lalu lintas. Satu perempatan jalan

    sebidang menghasilkan 16 titik konflik. Oleh karena itu, upaya memperlancar arus

    lalu lintas adalah dengan meniadakan titik konflik ini, misalnya dengan membangun

     pulau lalu lintas atau bundaran, memasang lampu lalu lintas yang mengatur giliran

    gerak kendaraan, menerapkan arus searah, menerapkan larangan belok kanan, maka

    titik konflik tinggal 4 buah, dan dengan simpang susun titik konflik secara teori

    ditiadakan (Triana, Anggi. 2009). 

    2.2.3  Rambu Lalu Lintas

    Rambu lalu lintas adalah salah satu dari perlengkapan jalan yang berupa lambang,

    huruf, angka, kalimat, dan atau perpaduan sebagai peringatan, larangan, perintah atau

     petunjuk bagi pemakai jalan. Rambu lalu lintas mengandung berbagai fungsi yangmasing-masing memiliki konsekuensi hukum. Adapun jenis-jenis rambu lalu lintas

    adalah rambu peringatan, rambu larangan, rambu perintah, rambu petunjuk, rambu

    tambahan, dan rambu sementara. Salah satu rambu lalu lintas adalah lampu lalu lintas.

    Alat pemberi isyarat lalu lintas berfungsi untuk mengatur lalu lintas kendaraan atau

     para pejalan kaki.

    Alat ini terdiri dari :

    a.  Lampu tiga warna

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/18/2019 Dasar Teori Logika Fuzzy

    15/15

    19

    Banyaknya lampu dan penempatannya yang dibuat sedemikian rupa pada

    setiap jalur persimpangan lalu lintas bertujuan untuk memudahkan para

     pengguna jalan dalam mematuhi dan mengikuti pengaturan lalu lintas. Lampu

    tiga warna ini diperuntukkan untuk mengatur kendaraan.

     b. 

    Lampu dua warna

    Lampu dua warna tepat dipasang di samping lampu tiga warna bertujuan untuk

    mengatur waktu bagi pejalan kaki untukmenyebrang. Sehingga tidak sampai

    menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

    c. 

    Lampu satu warna

    Pada beberapa tempat yang dianggap penting, dapat dipasangi lampu warna

    kuning yang terus-menerus berkedip, dengan tujuan memberi isyarat kepada

     pengguna jalan untuk tetap berhati-hati.

    Lampu isyarat sebagian melekat pada kendaraan, sebagian lagi menjadi

     perlengkapan jalan (lampu kedip). Lampu isyarat yang melekat pada

    kendaraan seperti: lampu rem, lampu sen, lampu dim. Lampu isyarat ini

    menjadi persyaratan teknis minimal pada setiap kendaraan yang dinyatakan

    layak jalan. Lampu isyarat yang menjadi perlengkapan jalan, seperti: lampu

    kedip berwarna kuning atau merah, cahaya berwarna kuning atau merah yang

     bersumber dari lempeng pantul.

    2.3  Penelitian Terdahulu

    Penelitian yang pernah dilakukan adalah rancang bangun simulator kendali lampu lalu

    lintas dengan menggunakan fuzzy oleh Rahmat Taufik 2008. Penelitian ini

    menggunakan mikrokontroller dalam pengaplikasiannya. Penelitian lainnya adalah

    aplikasi fuzzy inference sistem dengan menggunakan metode tsukamoto pada simulasi

    traffic light menggunakan java oleh rakhmat wahyu 2009. Pada penelitian ini input

     pada sistem adalah jumlah kendaraan yang lewat pada setiap simpang dan lebar jalan

     pada tiap tiap simpang. Sedangkan outputnya adalah durasi lampu lalu lintas.