Dasar Teori Antimikroba Tanaman Obat

download Dasar Teori Antimikroba Tanaman Obat

of 3

description

d

Transcript of Dasar Teori Antimikroba Tanaman Obat

Dasar teori:Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang memiliki aktivitas yang berupa tumbuh dan berkembang. Kadang kala pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme ini terganggu. Hal ini dapat dipengaruhi baik dari mikroba itu sendiri ataupun dari luar. Salah satu pengaruh yang paling berkompoten adalah antimikroba (Gobel, 2008). Antimikroba adalah senyawa yang dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme hidup. Senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri disebut bakteriostatik dan yang dapat membunuh bakteri disebut bakterisida. Atau dengan kata lain disebut juga antibiotika yaitu bahan-bahan yang bersumber hayati yang pada kadar rendah sudah menghambat pertumbuhan mikroorganisme hidup (Gobel, 2008).Tumbuhan obat merupakan sumber bahan obat tradisional yang banyak digunakan secara turun-temurun. Salah satu di antaranya adalah sirih, dikenal dengan sirih hijau, sirih merah, sirih hitam, sirih kuning dan sirih perak (Depkes 1980). Tumbuhan memiliki kemampuan sebagai antiseptik, antioksidan dan fungisida, juga memiliki sifat menahan pendarahan, penyembuh luka pada kulit, obat saluran cerna dan dapat menguatkan gigi. (Depkes 1980).Secara umum daun sirih yang kami pakai sebagai bahan dalam praktikum ini mengandung minyak atsiri sampai 4,2% (Kartasapoetra, 1992), senyawa fenil propanoid, dan tannin (Depkes 1980, Mahendra 2005). Senyawa ini bersifat antimikroba dan antijamur yang kuat dan dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri antara lain Escherichia coli, Salmonella sp, Staphylococcus aureus, Klebsiella, Pasteurella, dan dapat mematikan Candida albicans (Agusta 2000, Hariana 2007).Uji aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode difusi agar. Metoda difusi agar dilakukan dengan menuangkan ekstrak tumbuhan pada media agar yang telah dilubangi di 3 tempat dan media agar telah diinokulasi dengan mikroba. Setelah diinkubasi selama 18-24 jam, bila ada senyawa yang bersifat antimikrobial akan timbul daerah bening (clear zone) disekitar kertas saring pada media agar. Daerah bening pada media agar ini diukur diametemya (biasanya dalam mm)dan dilakukan perbandingan dengan salah satu antibiotic yang beredar dipasaran. Daerah bening merupakan daerah inhibisi dari ekstrak tumbuhan terhadap mikroba yang diuji (Mclaughlin, 1998).

Daftar rujukan:Agusta A. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Bandung: Penerbit ITB Press.Departemen Kesehatan RI. 1980. Materia Medika indonesia. Jilid IV. Jakarta.Gobel, Risco, B., dkk., 2008, Mikrobiologi Umum Dalam Praktek. Makassar: Universitas Hasanuddin.Hariana A. 2007. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Edisi ketiga. Jakarta: Penebar Swadaya.Kartsapoerta G. 1992. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Cetakan kedua. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.Mahendra B. 2005. Jenis Tanaman Obat Ampuh. Jakarta: Penebar swadaya.Mclaughlin JL, Lingling LR. 1998. The Use of Biological Assays to Evaluate Botanicals.West Lafayette: Purdue University.

Alat dan Bahan:Alat:1. Cawan petri2. Cotton bud3. Jarum inokulasi4. Pemanas bunsen5. InkubatorBahan:1. Biakan murni bakteri dalam media nutrien cair yang berumur 1 x 24 jam (E. coli dan S. Aureus)2. Media lempeng nutrien agar (NA) steril3. Berbagai tanaman obat: daun sirih, jahe, daun jambu biji, belimbing wuluh, jeruk nipis.Prosedur Kerja: