Dasar Perencanaan Wilayah
Transcript of Dasar Perencanaan Wilayah
PERENCANAAN WILAYAH
Pengertian
Faktor-Faktor PerencanaanWilayah
Permasalahan PerencanaanWilayah
Pendekatan dalam PerencanaanWilayah
1. Pengertian
perencanaan adalah penetapan langkah-langkah yang digunakan untuk mencapaitujuan tertentu. Melalui perencanaan inidiharapkan dalam mencapai tujuan tersebuttidak mengalami masalah dan apabila terjadimasalah, sudah diantisipasi pemecahannya.Oleh karena itu, perencanaan merupakanbagian dari pengambilan suatu keputusan.
Perencanaan wilayah adalah penetapan langkah-langkah yang digunakan untuk wilayah tertentusesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.Langkah-langkah tersebut tersebut antara lainmengetahui menetapkan tujuan, meramalkansuatu yang akan terjadi di masa yang akandatang, memperkirakan berbagai masalah yangmuncul, dan menetapkan lokasi atau wilayahyang dijadikan tempat untuk melaksanakankegiatan yang telah ditetapkan.
perencanaan wilayah adalah perencanaanpenggunaan ruang wilayah dan perencanaanaktivitas pada ruang wilayah
Perencanaan ruang wilayah biasanyadituangkan dalam perencanaan tata ruangwilayah, sedangkan perencanaan aktivitasbiasanya dituangkan dalam rencanapembangunan wilayah.
Menurut Arsyad (1999) terdapat empat hal yangterdapat dalam perencanaan, yaitu sebagaiberikut.
merencanakan berarti memilih,
perencanaan merupakan alat pengalokasiansumber daya,
perencanaan merupakan alat untukmencapai tujuan,dan
perencanan berorientasi ke masa depan.
2. Faktor-Faktor PerencanaanWilayah
Potensi di setiap wilayah berbeda, baiksumber daya alam maupun sumber dayamanusia. Ada wilayah yang memiliki potensisumber daya melimpah, adapula yang minim. Perbedaan potensi ini memerlukanperencanaan yang berbeda. Potensi wilayahberupa pemberian alam maupun hasil karyamanusia di masa lalu merupakan aset yang harus dimanfaatkan untuk sebesar-besarnyakesejahteraan rakyat.
Perkembangan teknologi yang sangat cepatsehingga mempengaruhi perubahan dalamkehidupan manusia.
Adanya kesalahan perencanaan di masa lalusehingga tidak dapat diubah atau diperbaikikembali. Misalnya, masyarakat yang sudahterlanjur membangun rumah di jalur hijau,atau daerah yang terkena banjir tahunan.Oleh karena itu, memerlukan perencanaanberikutnya agar lebih terarah.
Kebutuhan akan lahan yang semakinmeningkat. Hal ini karena seiring denganpertumbuhan penduduk yang cepat.
Tujuan:
Tujuan dari adanya perencanaan wilayahadalah menciptakan suatu kehidupan yangaman, nyaman, efisien, dan lestari. Denganadanya perencanaan wilayah diharapkankesejahteraan manusia dapat lebih terwujud.
Perencanaan wilayah menyangkut berbagaibidang, yaitu sebagai berikut:
Perencanaan wilayah untuk kajian sosialekonomi wilayah, seperti perencanaan sosialekonomi perkotaan dan sosial ekonomipedesaan.
Perencanaan wilayah untuk tata ruang atautata guna lahan. Perencanaan ini dapatdiperinci atas tata ruang tingkat nasional,tata ruang tingkat provinsi, tata ruang tingkatkabupaten atau kota, dan tata ruang tingkatkecamatan.
Perencanaan wilayah untuk kajian-kajiankhusus, seperti perencanaan lingkungan,perencanaan permukiman atau perumahan,dan perencanaan transportasi.
Perencanaan wilayah untuk proyek (siteplanning), seperti perencanaan lokasi proyekpasar, perencanaan lokasi proyek pendidikan,perencanaan lokasi proyek real estate, danperencanaan lokasi proyek pertanian.
3. Permasalahan Perencanaan Wilayah
Masalah Mikro
Masalah Makro
Masalah Mikro
Masalah mikro adalah permasalahan yangberkaitan dengan pembangunan proyek itusendiri, baik dari pengelola maupun daripemberi ijin proyek. Permasalahan mikroantara lain permasalahan teknik, sepertikondisi lahan, pengelolaan, keuangan,dampak lingkungan, sikap sosial masyarakat,dan permasalahan keamanan.
Masalah Makro
Permasalahan makro adalah permasalahanpemerintah untuk melihat kaitan proyekdengan program pemerintah secarakeseluruhan (makro). Permasalahan makrosebagian besar menjadi tanggung jawabpemerintah (perencana wilayah), sepertikesesuaian lokasi wilayah dan strategipengembangan ekonomi wilayah.
4. Pendekatan dalam Perencanaan Wilayah
Pendekatan sektoral
pendekatan regional
Pendekatan Sektoral
Pendekatan sektoral adalah pendekatanperencanaan wilayah berdasarkan sektor-sektorkegiatan yang ada di wilayah tersebut, sepertisektor pertanian dan sektor industri.
Setiap sektor dianalisis potensinya satu persatu,menetapkan apa yang dapat ditingkatkan dandimana lokasi kegiatan peningkatan tersebut.Misalnya, untuk menganalisis sektor pertanian,sektor tersebut dapat dibagi menjadi subsektor,seperti tanaman pangan, perkebunan rakyat,dan perusahaan besar.
Dalam pendekatan sektoral, pengelompokansektor-sektor dapat dilakukan berdasarkanadministrasi pemerintahan. Misalnya, sektorperindustrian berada di bawah departemenperindustrian, sektor pertanian berada di bawahdepartemen pertanian.
Untuk masing-masing sub sektor dapat diperincilagi atas dasar komoditi. Misalnya, untuksubsektor bahan makanan dapat diperinci ataskomoditi beras,kacang-kacangan, sayuran.
Dalam pendekatan sektoral, setiapsektor/komodiiti harus dibuat analisis.
Sektor/komoditi apa yang memilikikeuntungan besar di wilayah tersebut dandapat bersaing di pasar global.
Sektor apa yang penting dan kurang penting. Misalnya, beras merupakan sektor yang sangat penting di Indonesia.
Sektor apa yang memiliki nilai tambah yang tinggi.
Sektor apa yang banyak menyerap tenagakerja.
Berdasarkan kriteria tersebut, dapatditetapkan skala prioritas tentangsektor/komoditi apa yang perludikembangkan di wilayah tersebutberdasarkan sasaran yang ingin dicapai.Penetapan skala prioritas sangat dibutuhkandalam perencanaan pembangunan wilayah.
b. Pendekatan Kewilayahan
Pendekatan kewilayahan melihatpemanfaatan ruang serta interaksi berbagaikegiatan dalam ruang wilayah.
Berdasarkan pendekatan kewilayahan(regional), pengelompokkan suatu daerahdapat dilakukan berdasarkan batasadministrasi pemerintahan, sepertikabupaten/kota, kecamatan, dankelurahan/desa.
Pendekatan regional merupakan pendekatanyang memandang wilayah yang terdiri atasbagian-bagian wilayah yang lebih kecildengan potensi dan daya tariknya masing-masing.
Analisis pendekatan kompleks wilayah dapatdicontohkan misalnya bagaimanamemecahkan masalah urbanisasi
Pendekatan regional harus dapat menjawab berbagaipertanyaan yang belum terjawab dengan menggunakanpendekatan sektoral, antara lain sebagai berikut:
Lokasi dan berbagai kegiatan ekonomi yang akanberkembang.
Penyebaran penduduk di masa yang akan datang dankemungkinan munculnya pusat-pusat permukiman baru.
Adanya perubahan pada struktur ruang wilayah danprasarana yang perlu dibangun untuk mendukungperubahan struktur ruang tersebut.
Perlunya penyediaan berbagai fasilitas sosial (sekolah, rumah sakit, jaringan listrik, jaringan telepon, danpenyediaan air bersih yang seimbang pada pusat-pusatpermukiman dan pusat berbagai kegiatan ekonomi.
Perencanaan jaringan perhubungan (transportasi) yang akan menghubungkan berbagai kegiatan atau permukimansecara efisien.