Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

66
PEMBENTUKAN LOGAM DAN LAS DASAR-DASAR PENGELASAN

description

Dasar pengelasanBasic of Welding

Transcript of Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

Page 1: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

PEMBENTUKAN LOGAM DAN LAS

DASAR-DASAR PENGELASAN

Page 2: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

PENGERTIAN PENGELASANWelding adalah : Pengelasan ; proses menyambung dua buah logam atau lebih dengan mengadakan ikatan metalurgi dibawah pengaruh panas.

Metalurgi adalah ilmu, seni, dan teknologi yang mengkaji proses pengolahan dan perekayasaan mineral dan logam.

Page 3: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

Untuk mendapatkan ikatan metalurgi ada banyak cara dilakukan, yakni :

1. Logam yang disambung dipanasi sampai pada suhu tertentu yang terletak dibawah atau diatas sedikit titik lebur, kemudian logam yang disatukan dengan cara ditekan atau dipukul (las Tekan).

2. Logam yang disambung bersama -sama dengan bahan tambah (apabila diperlukan) dicairkan (las busur cair).

3. Bahan tambah dicairkan kemudian diletakkan pada logam yang disambung (pada Pematrian).

Page 4: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

KEUNTUNGAN PENGELASANKeuntungan penggunaan las adalah :

1. Konstruksi sambungan las mudah dilakukan.

2. Waktu pengerjaan sambungan las relatif lebih cepat.

3. Bahan lebih hemat.

4. Konstruksi lebih ringan.

5. Diperoleh bentuk sambungan yang lebih estetis (indah).

Page 5: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

JENIS LASPengelasan dibedakan menjadi beberapa macam, yakni :

a). Las Tekan

(1). Las Resistansi Listrik

(2). Las Tempa

(3). Las Tekan yang lain

b). Las Cair

(1). Las Gas

(2). Las Cair Busur Listrik

(a). Elektrode tak terumpan (Las TIG/Wolfram)

(b). Elektrode Terumpan

? Las Busur pelindung Gas (Las MIG, Las CO2)

? Las Busur pelindung Fluks (elektrode terbungkus, elektrode Inti, elektrode rendam.

? Las Busur tanpa pelindung

(c). Las Termit

(d). Las Terak

(e). Las Cair yang lain.

(3). Pematrian

(a). Patri Keras

(b). Patri Lunak.

Page 6: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

KUALITAS HASIL PENGELASAN

Kualitas hasil pengelasan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain :

1. Teknik Pengelasan,

2. Bahan logam yang disambung

3. Pengaruh panas serat jenis kampuh yang tepat

Page 7: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

MACAM-MACAM KAMPUH SAMBUNGAN LAS

Kampuh Sambungan Las Bentuk LURUS

Page 8: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)
Page 9: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

MACAM-MACAM KAMPUH SAMBUNGAN SUDUT

Page 10: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)
Page 11: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

MACAM-MACAM KAMPUH SAMBUNGAN TE.

Page 12: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)
Page 13: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

KESELAMATAN KERJA

Page 14: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

ALAT-ALAT BANTU LASUntuk mendukung kelancaran pelaksanaan pengelasan maka pada proses pengelasan dengan menggunakan las oksigen-asetilin digunakan alat-alat Bantu.

alat-alat Bantu TERDIRI DARI :

Page 15: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

Jarum pembersihSelama proses pengelasan, ada kalanya saluran gas pada mulut pembakar tersumbat.Digunakan untuk membersihkan mulut pembakaran yang tersumbat.Mulut pembakar yang bersih akan menghasilkan pekerjaan yang baik.

Page 16: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

KOREK API LASAda berbagai macam bentuk korek api las yang digunakan, tetapi secara umum fungsi korek api las adalah untuk menyalakan campuran oksigen dan asetilin yang keluar dari mulut pembakar. Hal ini dapat dilakukan dengan satu tangan saja.

Page 17: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

PENJEPIT Bentuk mulut penjepit ada 3 macam yaitu:1. Mulut bulat yang berfungsi

untuk menjepit benda-benda yang bulat.

2. Mulut datar untuk menjepit benda-benda yang berbentuk datar.

3. Mulut serigala untuk benda datar maupun bentuk lainnya, kerena daya cekamnya lebih kuat dibandingkan dengan penjepit di atas.

Page 18: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

SIKAT BAJA

Sikat baja adalah alat yang terbuat dari kayu yang dilengkapi degan kawat baja karbon. Fungsinya adalah untuk membersihkan kotoran yang ada pada permukaan benda kerja.

Page 19: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

ALAT KESELAMATAN KERJAAlat Keselamatan Kerja Terdiri dari :

Kacamata las

Page 20: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

KACAMATA LASFungsi kacamata las

1. Untuk melindungi mata dari sinar ultraviolet, infra merah dan cahaya tampak yang dipancarkan oleh nyala.

2. Untuk melindungi mata dari percikan api.

Bagian-bagian kacamata las Rumah kaca, tempat untuk menyimpan kaca. Kaca las, terdiri dari dua macam yaitu :

Kaca penyaring yang berwarna hijau dan cokelat. Kaca bening sebagai pelindung kaca penyaring.

Page 21: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

SYARAT-SYARAT KACA PENYARING Syarat-syarat kaca penyaring

Harus mempunyai daya penerus yang tepat terhadap cahaya tampak. Harus mampu menahan cahaya dan sinar yang berbahaya. Harus mempunyai sifat-sifat yang tidak melelahkan mata. Harus tahan lama dan tidak mudah berubah sifat.

Harus memberikan rasa nyaman kepada pemakai.

Page 22: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)
Page 23: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

BAJU LAS (APRON)

Fungsi apron ialah untuk menghindari terbakarnya pakaian kerja karena percikan cairan logam, goresan benda-benda panas dan cahaya yang timbul dari lasan.

Page 24: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

TOPI LAS Topi las perlu digunakan,

hal ini untuk menghindari :

1. Tumbukan langsung

benda keras dengan

kepala.

2. Percikan api akibat

ledakan kecil dari cairan

las.

3. Kejatuhan langsung

benda keras terhadap

kepala.

Page 25: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

Syarat-syarat pelindung kepala

Nyaman dipakai.Terbuat dari “Fiber Glass”.Kuat dan tahan dari benturan, panas, dan goresan benda tajam.

Daya hantar panasnya kecil.

Page 26: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

SEPATU LAS

Oleh karena itu perlu alat khusus untuk melindungi kaki yaitu sepatu las. Sepatu las harus terbuat dari bahan yang baik kualitasnya dan alasnya harus terbuat dari karet pejal yang kuat.

Page 27: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

SARUNG TANGAN LAS

Sarung tangan sangat penting digunakan dalam pengelasan. Bahan sarung tangan harus berkualitas baik sebab harus mampu meredam panas pada proses pengelasan. Bahan sarung tangan terbuat dari kulit yang dicampur asbes atau bahan anti panas.

Page 28: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

Pakaian kerja

Berada dalam ruang bengkel harus selalu menggunakan pakaian kerja. Bahan pakaian kerja harus terbuat dari kain katun atau bahan campuran sejenisnya.

Syarat-syarat pakaian kerja : Jangan terlalu sempit sehingga akan mengurangi gerak anggota

tubuh. Jangan banyak bagian yang terbuka. Kantung harus tertutup. Bagian kancing harus cukup kuat. Bahan kain harus mempunyai daya serap panas yang baik,

sehingga tidak menimbulkan kegerahan pada pemakai.

Page 29: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

Keselamatan kerja waktu mengelas

Pencegahan bahaya waktu bekerja Pakailah kacamata las untuk melindungi mata dari sinar tajam, percikan bunga api agar

dapat melihat benda kerja dengan baik. Kancingkan leher baju, saku dan lipatan baju agar tidak kemasukan bunga api. Pakailah baju las atau apron, sarung tangan, topi dan perlengkapan pelindung lain. Pakailah tabir penghalang untuk menghalangi sinar tajam dan percikan bunga api,

supaya tidak mengganggu orang lain. Letakkan benda kerja pada posisi yang aman agar tidak mudah jatuh pada waktu

dikerjakan. Pergunakan korek api las untuk menyalakan pembakar. Hati-hati ketika menyalakan pembakar, jangan tertuju kepada orang atau benda yang

mudah terbakar. Matikan pembakar dan letakkan dengan baik bila tidak dipakai. Janganlah menggantungkan pembakar yang menyala pada silinder. Tutuplah katup tabung gas oksigen dan asetilin, buanglah gasnya hingga manometer

menunjukan nol bila pengelasan telah selesai atau pada waktu istirahat.

Page 30: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)
Page 31: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)
Page 32: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)
Page 33: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)
Page 34: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

LAS ACETELYNE

Merupakan proses pengelasan dengan memanfaatkan gas acetelyne sebagai bahan bakarnya.

Las cair busur cair gas biasa disebut sesuai dengan bahan bakar gas yang dipakai

Bahan bakar yang biasa dipakai pada pengelasan busur cair gas antara lain : gas acetelyne (karbid), gas propan, gas hydrogen, gas elpiji

Page 35: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

PERALATAN DAN BAHAN(1). Brander Listrik

(2). Regulator

(3). Gas Asetelyne

(4). Gas Oksigen

(5). Katup pengaman

(6). Kaca Mata Las

(7). Tang Penjepit(8). Sarung Tangan(9). Sumber Api(10). Palu Besi(11). Pembersih Brander(12). Kunci Tabung(13). Sikat Baja

Page 36: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

Tabung gas oksigenGas oksigen untuk proses pengelasan las gas disimpan dalam botol (silinder gas) yang berbentuk tinggi langsing dan berwarna biru, terbuat dari baja, dengan volume gas oksigen pada tekanan 150 kg/cm² adalah 6000 liter.

Page 37: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

TABUNG GAS OKSIGEN

Gas asetilin untuk proses pengelasan las gas disimpan dalam botol (silinder gas) yang pendek gemuk dan berwarna merah, terbuat dari baja dengan volume gas oksigen pada tekanan 15 kg/cm² adalah 6000 liter.

Page 38: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

CARA PENGGUNAAN TABUNG GAS ASETILINCara penggunaan tabung gas asetilin secara aman adalah sebagai berikut :

1. Letakkan tabung dengan posisi berdiri tegak.

2. Setiap pemakaian gas harus melalui regulator.

3. Tidak boleh diletakkan pada tempat panas.

4. Jauhkan dari sumber api, bahan mudah terbakar dan benturan.

5. Tidak diperkenankan untuk menggoreskan elektroda.

6. Jangan mencabut tanda-tanda khusus yang terdapat pada tabung gas.

Page 39: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

PERBEDAAN ANTARA TABUNG GAS OKSIGEN DAN TABUNG GAS ASETILIN

Perbedaan Tabung gas

oksigen

Tabung gas

asetilin

Bentuk Tinggi lansing Pendek gemuk

Tekanan isi maksimum 150 kg/cm² 15 kg/cm²

Katup/pembuka katup Roda tangan Kunci shock

Baut dan mur pengikat Ulir kanan Ulir kiri

Page 40: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

PRINSIP PENCAMPURAN DI DALAMNYA, GENERATOR ADA DUA MACAM

Sedangkan menurut prinsip pencampuran di dalamnya, generator dibedakan atas dua macam yaitu :

1. Generator asetilin sistem tetes

2. Generator asetilin sistim lempar (celup)

Page 41: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

PRINSIP PENCAMPURAN DI DALAMNYA, GENERATOR ADA DUA MACAM Generator asetilin sistem tetes

Prinsip pencampuran air dan karbit di dalam generator ini adalah karbit disimpan pada laci karbit dan ditetesi air, sehingga karbit bereaksi dengan air dan menghasilkan gas asetilin yang keluar melalui pipa pengeluaran ke ruang gas asetilin.

Page 42: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

BAGIAN-BAGIAN UTAMA GENARATOR SISTEM TETES

Page 43: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

Ruang karbit dan retor, berfungsi untuk menyimpan karbit yang akan dicampurkan dengan air dengan cara diteteskan.

Page 44: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

Ruang air

Digunakan untuk menempatkan air yang befungsi untuk mengkonsumsi air pencampur karbit dan penyaring gas asetilin yang didapat dari hasil pencampuran.

Page 45: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

Ruang gas asetilin

Berfungsi untuk menyimpan gas asetilin sementara sebelum dikeluarkan melalui kunci air.

Page 46: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

Kunci air

Berfungsi sebagai keran pengeluaran gas pada saat akan digunakan untuk pengelasan.

Page 47: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

Pengukur tekanan gas/manometer

Berfungsi untuk melihat besarnya tekanan gas asetilin yang dihasilkan dari pencampuran di dalam ruang gas.

Page 48: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

CARA MELAYANI GENERATOR SISTIM TETES :

Isilah ruang air sampai batas lubang cerat.

Isi kunci air sampai batas lubang cerat kunci air, kemudian tutup rapat-rapat katup cerat pada kunci air.

Keluarkan laci karbit dari dalam retor kemudian masukkan karbit dan tutup retor dengan rapat.

Buka keran pengeluaran air sehingga air dari dalam ruang air menetes ke dalam retor.

Perhatikan manometer pada generator, apabila jarum penunjukkan tekanan sudah bergerak menandakan gas hasil pencampuran karbit dan air sudah masuk ke dalam ruang gas.

Bukalah keran pengeluaran gas menuju ke tabung pembersih dan ke kunci air.

Gas yang berada di dalam kunci air sudah dapat digunakan untuk pengelasan.

Page 49: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

GENERATOR ASETILIN SISTIM LEMPAR (CELUP)Prinsip pencampuran air dan karbit di dalam generator ini adalah karbit disimpan di ruang karbit kemudian melalui pengaturan katup, karbit dikeluarkan dan dijatuhkan ke dalam ruang air, sehingga karbit bereaksi dengan air yang akan menghasilkan gas asetilin dan berkumpul di ruang gas.

Page 50: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

GENERATOR ASETILIN SISTIM LEMPAR (CELUP)

Page 51: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

LANGKAH PENEMPATAN DAN PENGAMANAN GENERATOR YANG AMANbeberapa langkah penempatan dan pengamanan generator yang disarankan, yaitu :

Tempatkan generator agak jauh dari tempat pengelasan.

Hindarkan dari nyala api, benda-benda panas dan terik matahari.

Periksa secara berkala tinggi air di dalam kunci air.

Berhati-hatilah terhadap kebocoron gas, periksalah dengan air sabun bagian yang diindakasikan mengalami kebocoran.

Buanglah selalu sisa gas di dalam generator bila selesai digunakan.

Page 52: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

REGULATOR LAS

Regulator pada pengelasan berfungsi sebagai alat penurun dan pengatur tekanan isi menjadi tekanan kerja yang tetap besarnya sesuai dengan yang dikehendaki. Pada regulator las terdapat dua alat pengukur tekanan atau manometer, yaitu : Manometer tekanan isi yang berfungsi untuk mengetahui jumlah

tekanan isi yang terdapat dalam silinder. Manometer tekanan kerja yang berfungsi untuk mengetahui

besarnya tekanan kerja yang kita keluarkan untuk pengelasan.

Page 53: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

REGULATOR LAS

Page 54: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

JENISNYA REGULATOR LAS Menurut jenisnya, regulator las dibedakan atas dua jenis, yaitu :

Regulator satu tingkat, dimana tekanan isi dalam tabung gas dturunkan sekaligus menjadi tekanan kerja pengelasan.

Regulator dua tingkat, dimana untuk mendapatkan tekanan kerja yang dikehendaki, tekanan isi gas di dalam tabung diturunkan secara bertingkat.

Page 55: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)
Page 56: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

PERBEDAAN REGULATOR GAS OKSIGEN DAN REGULATOR GAS ASETILIN

Page 57: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

SELANG LASSelang las berfungsi sebagai saluran gas dari silinder atau generator ke pembakar las.

Standart Selang las :

1. memiliki kekuatan terhadap tekanan gas ±10 kg/cm² dan tidak kaku.

2. memiliki ukuran standar garis tengah 5 mm, 6 mm atau 7,5 mm.

Selang Gas Oksigen

Selang Gas Asetilin

Biru Atau Hijau Merah

Page 58: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

Pembakar

Ruang pencampur

Pembakar pada pengelasan las oksi-asetilin (las karbit) berfungsi sebagai alat untuk mencampur gas asetilin dan gas oksigen serta mengatur pengeluaran gas campuran tersebut ke mulut pembakar

Page 59: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

MEMASANG DAN MENGGUNAKAN PERALATAN LAS

Keterangan gambar.

1. Tabung gas asetilin

2. Tabung gas

oksigen

3. Regulator gas

asetilin

4. Regulator gas

oksigen

5. Selang las

6. Pembakar las

Page 60: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

CARA MERANGKAI LAS ASETELIN

Page 61: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

MENGGUNAKAN PERALATAN LAS OKSI-ASETILIN

Page 62: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)
Page 63: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)
Page 64: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)
Page 65: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

Las Listrik adalah : proses pengelasan dengan memanfaatkan suhu yang tinggi dari busur listrik sebagai sumber panas.

Page 66: Dasar-dasar Pengelasan (The Basic of Welding Technique)

KUALITAS HASIL PENGELASANKualitas hasil pengelasan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain :

Teknik Pengelasan,

bahan logam yang disambung,

pengaruh panas

jenis kampuh yang tepat.