repositori.buddhidharma.ac.idrepositori.buddhidharma.ac.id/652/1/Skripsi Daniel Henky... · 2020....
Transcript of repositori.buddhidharma.ac.idrepositori.buddhidharma.ac.id/652/1/Skripsi Daniel Henky... · 2020....
PENGARUH PERENCANAAN PAJAK, UKURAN
PERUSAHAAN DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN
TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada
Perusahaan Retail Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2015-2018)
SKRIPSI
Oleh:
DANIEL HENKY PUTRA
20160100212
JURUSAN AKUNTANSI
KONSENTRASI AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERPAJAKAN
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG
2020
PENGARUH PERENCANAAN PAJAK, UKURAN
PERUSAHAAN DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN
TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada
Perusahaan Retail Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2015-2018)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis
Universitas Buddhi Dharma Tangerang
Jenjang Pendidikan Strata 1
Oleh:
DANIEL HENKY PUTRA
20160100212
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG
2020
PENGARUH PERENCANAAN PAJAK, UKURAN PERUSAHAAN, DAN
PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP MANAJEMEN LABA
(Studi Empiris Pada Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2015-2018)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti yang empiris tentang
pengaruh perencanaan pajak, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan penjualan
terhadap manajemen laba. Populasi yang diambil dalam penelitian ini berjumlah
23 perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam periode 2015-
2018. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan menggunkan metode
purposive sampling didapat sampel sebanyak 9 perusahaan perusahaan retail
sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.
Dalam penelitian ini semua variabel dihitung menggunakan rumus,
manajemen laba diukur dengan menghitung discretionary accruals model Modified Jone. Perencanaan pajak diukur dengan menghitung tax retention rate,
ukuran perusahaan diukur dengan menghitung logaritma natural dari total asset,
dan pertumbuhan penjualan diukur dengan menghitung sales growth.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : (1) Perencanaan Pajak tidak berpengaruh terhadap Manajemen Laba, (2) Ukuran
Perusahaan berpengaruh terhadap Manajemen Laba, (3) Pertumbuhan Penjualan
berpengaruh terhadap Manajemen Laba, (4) Perencanaan Pajak, Ukuran Perusahaan, dan Pertumbuhan Penjualan secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Manajemen Laba.
Kata kunci : Perencanaan Pajak, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan,
Manajemen Laba
i
THE EFFECT OF TAX PLANNING, COMPANY SIZE, AND SALES
GROWTH ON PROFIT MANAGEMENT (Empirical Study on Retail
Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2018)
ABSTRACT
This study aims to provide empirical evidence about the effect of the tax
planning, company size, and sales growth on earnings management. The
population taken in this study were 23 retail companies listed on the Indonesia
Stock Exchange in the 2015-2018 period. The data used are secondary data using
the purposive sampling method obtained a sample of 9 retail companies
according to predetermined criteria.
In this study, all variables are calculated using the formula, earnings
management is measured by calculating the discretionary accruals of the
Modified Jones model. Tax planning is measured by calculating the tax retention
rate, company size is measured by calculating the natural logarithm of total
assets, and sales growth is measured by calculating sales growth.
From the results of the research conducted, the authors conclude that: (1) Tax
Planning has no effect on Profit Management, (2) Company Size influences Profit
Management, (3) Sales Growth influences Profit Management, (4) Tax Planning, Size
The Company, and Sales Growth jointly influence Earnings Management.
Keywords : Tax Planning, Company Size, Sales Growth, Earnings Management.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepad Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
ini dengan tepat waktu. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah
satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana Akuntansi program S1 (Strata Satu) jurusan
Akuntansi Keuangan dan Perpajakan pada Universitas Buddhi Dharma.
Penelitian yang dilakukan penulis berjudul “Pengaruh Perencanaan Pajak,
Ukuran Perusahaan, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Manajemen
Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2015-2018).”
Selama persiapan dan penyusunan skripsi, penulis tidak terlepas dari
dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada yang telah membantu dan
memberikan dukungan untuk penulis, terutama kepada :
1. Bapak Dr. Sofian Sugioko, M.M, CPMA, selaku Rektor Universitas Buddhi
Dharma Tangerang.
2. Ibu Rr. Dian Anggraeni, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Bisnis
Universitas Buddhi Dharma Tangerang,
3. Bapak Susanto Wibowo, S.E., M.Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi (S1)
Universitas Buddhi Dharma Tangerang.
iii
4. Bapak Susanto Wibowo, S.E., M.Akt., selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan pengetahuan kritik dan saran, masukan dan motivasi bagi
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
5. Segenap Dosen dan Staff pengajar Universitas Buddhi Dharma yang telah
memberikan ilmu dan membimbing selama berkuliah di Universitas Buddhi
Dharma.
6. Untuk kedua orang tua, kakak, dan adik yang telah memberikan dukungan
penuh dan menjadi penyemangat kepada penulis agar dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
7. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan secara langsung
maupun tidak langsung, secara moril maupun materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
8. Teman-teman penulis yang memberikan dukungan, bantuan dan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
banyak memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung
hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata
sempurna dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun sebagai masukan bagi penulis agar dapat
membuat penulis lebih baik ke depan. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat
iv
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL LUAR
JUDUL DALAM
LEMBAR PERSETUJUAN USULAN SKRIPSI
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
REKOMENDASI KELAYAKAN MENGIKUTI SIDANG SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
ABSTRAK .................................................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................................iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 6
C. Rumusan Masalah ................................................................................................ 7
D. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 8
vi
E. Manfaat Penelitian................................................................................. 8
F. Sistematika Penelitian .................................................................. ......... 9
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 11
A. Gambaran Teori Umum ...................................................................... 11
1. Perencanaan Pajak .......................................................................... 11
2. Ukuran Perusahan ........................................................................... 16
3. Klasifikasi Ukuran Perusahaan ....................................................... 17
4. Pertumbuhan Penjualan .................................................................. 19
5. Manajemen Laba ............................................................................ 20
6. Macam-Macam Manajemen Laba .................................................. 22
7. Motivasi Manajemen Laba ............................................................. 23
8. Teknik Manajemen Laba ................................................................ 24
B. Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................. 26
C. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 30
D. Perumusan Hipotesa ............................................................................ 30
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 35
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 35
B. Objek Penelitian .................................................................................. 35
C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 36
D. Populasi dan Sampel ........................................................................... 36
1. Populasi .......................................................................................... 36
2. Sampel ............................................................................................ 37
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 38
vii
F. Operasional Variabel Penelitian .......................................................... 39
1. Variabel Dependen ......................................................................... 40
2. Variabel Independen ....................................................................... 42
G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 45
1. Uji Statistik Deskriptif .................................................................... 45
2. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 46
3. Analisis Regresi .............................................................................. 49
4. Uji Hipotesis ................................................................................... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 53
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian........................................................... 53
B. Analisis Hasil Penelitian ..................................................................... 63
1. Hasil Statistik Deskriptif ................................................................ 63
2. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................. 65
3. Hasil Uji Statistik ........................................................................... 73
C. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 76
1. Uji Koefisien Determinasi (R2) ...................................................... 76
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ..................................... 77
3. UJi Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) ......................................... 79
D. Pembahasan ......................................................................................... 82
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 86
A. Kesimpulan.......................................................................................... 86
B. Implikasi .............................................................................................. 87
1. Implikasi Teoritis............................................................................ 87
viii
2. Implikasi Manajerial .................................................................................... 87
3. Implikasi Metedologi ................................................................................... 89
C. Saran ....................................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
SURAT KETERANGAN RISET
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Kategori Ukuran Perusahaan ............................................................................. 18
Tabel II.2 Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................................. 26
Tabel III.1 Proses Pemilihan Sampel .................................................................................. 38
Tabel IV.1 Tahapan Seleksi Pemilihan Sampel............................................................... 54
Tabel IV.2 Daftar Perusahaan Sampel ............................................................................... 55
Tabel IV.3 Hasil Perhitungan Manajemen Laba ............................................................. 57
Tabel IV.4 Hasil Perhitungan Perencanaan Pajak ........................................................... 58
Tabel IV.5 Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan ......................................................... 60
Tabel IV.6 Hasil Perhitungan Pertumbuhan Penjualan ................................................. 62
Tabel IV.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................................... 64
Tabel IV.8 Hasil Uji Normalitas Data ................................................................................ 66
Tabel IV.9 Hasil Uji Multikolonieritas .............................................................................. 68
Tabel IV.10 Hasil Uji Spearman’s Rho ............................................................................. 71
Tabel IV.11 Hasil Uji Durbin Watson ................................................................................ 72
Tabel IV.12 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .............................................................. 74
Tabel IV.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................................. 77
Tabel IV.14 Hasil Uji Statistik F.......................................................................................... 78
Tabel IV.15 Hasil Uji Statistik t ........................................................................................... 80
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Gambar Kerangka Pemikiran ............................................................ 30
Gambar IV.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 70
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel
Lampiran 2 Tabulasi Data Variabel
Lampiran 3 Hasil Perhitungan EM (Manajemen Laba)
Lampiran 4 Hasil Perhitungan TRR (Perencanaan Pajak)
Lampiran 5 Hasil Perhitungan FM (Ukuran Perusahaan)
Lampiran 6 Hasil Perhitungan SG (Pertumbuhan Penjualan)
Lampiran 7 Hasil Output SPSS Versi 25
Lampiran 8 Tabel Durbin-Watson (DW)
Lampiran 9 Tabel Distribusi F
Lampiran 10 Tabel Distribusi t
Lampiran 11 Laporan Keuangan Sampel
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Laporan keuangan merupakan suatu alat yang dapat memberikan sebuah
gambaran dan informasi akuntansi dan membantu dalam pengambilan
keputusan yang nyata serta relevan untuk perusahaan dengan tujuan
meningkatkan kinerja dan posisi keuangan yang ada. Keadaan ekonomi dan
gambaran keuangan perusahaan dipengaruhi oleh infromasi yang ada pada
laporan keuangan, dimana pihak internal memiliki hak dalam melakukan
pengungkapan data dalam laporan keuangan tersebut (Mia Lestari, 2018).
Laporan laba rugi yang menjadi salah satu komponen laporan keuangan yang
penting, karena adanya informasi laba yang digunakan oleh para pemegang
saham dan krediur untuk mencari informasi mengenai kinerja keuangan suatu
perusahaan. Penyampaian dalam laporan keuangan menjadi salah satu
tanggung jawab dari pihak internal perusahaan terhadap pemakai laporan
keuangan. Laporan keuangan yang baik melaporkan informasi yang
berkesesuaian dan nyata, tanpa ada yang dikurangi atau dilebih-lebihkan serta
memiliki kemampuan dalam memberikan informasi kepada pasar.
Salah satu yang terpenting dalam laporan keuangan untuk mengukur kinerja
manajemen adalah laba. Laba menjadi acuan dari pihak eksternal yakni para
investor dan pihak lain dalam menanamkan sahamnya pada perusahaan
1
2
demi terwujudnya pengembalian keuntungan atas modal yang ditanam. Adanya
keberpihakan pihak eksternal dalam perhatiannya terhadap informasi laba,
mendorong perilaku manajemen untuk melakukan manajemen laba. Perilaku
manajer dalam melakukan manajemen laba dengan tujuan untuk memperlihatkan
kinerja perusahaan dan kondisi keuangan yang baik guna meningkatkan
kepuasan para pemegang saham. Dalam hal ini menunjukan bahwa manajemen
laba merupakan tindakan manajer untuk memilih kebijakan akuntansi tertentu
guna mencapao tujuan yang diinginkan. Pihak manajer juga memiliki
kesempatan dalam melakukan manajemen laba yang baik untuk mendapatkan
hasil akhir agar kinerjanya dianggap lebih baik ataupun melakukan minimalisasi
laba agar beban pajak yang dibayar dapat lebih kecil. Manajemen memilki
harapan akan laporan keuangan yang dihasilkan dapat memberikan hasil yang
baik bagi perusahaan dan para pengguna laporan keuangan dapat mengambil
keputusan yang menguntungkan bagi perusahaan.
Manajemen berperan penting dalam keandalan laporan keuangan
perusahaan, manajemen seringkali melakukan perubahaan angka-angka di dalam
laporan keuangan keuangan sehingga menunjukan kondisi perusahaan yang
seakan-akan memilki kinerja serta prestasi yang baik walaupun sebenarnya
perusahaan tersebut sedang tidak dalam kondisi yang baik. Praktik manajemen
laba akan berdampak pada kualitas laba yang akan dihasilkan dalam laporan
keuangan perusahaan. Manajemen laba merupakan aktivitas manajer dalam
melakukan pelaporan keuangan dan mengolah transaksi dengan tujuan untuk
memudahkan stakeholder yang ingin mengetahui kinerja ekonomi
3
perusahaan dan sebagai pertimbangan kontrak kerja dengan memperhatikan
angka-angka pada laporan keuangan akuntansi (Healy dan Wahlen, 1999).
Fenomena mengenai manajemen laba terjadi pada PT Inovisi Infracom
(INVS) pada tahun 2015. Dalam kasus ini Bursa Efek Indonesia (BEI)
menemukan indikasi salah saji dalam laporan keuangan INVS pada periode
September 2014. Informasi INVS tanggal 25 Februari 2015, ada delapan item
dalam laporan keuangan yang harus diperbaiki dan direvisi. Bursa Efek
Indonesia meminta INVS memperbaiki niali asset tetap, laba bersih per saham,
laporan segmen usaha, kategori instrumen keuangan, dan jumlah kewajiban
dalam informasi segmen usaha. Selain itu, BEI juga menyatakan adanya salah
saji oleh manajemen INVS mengenai pembayaran kas kepada karyawan dan
penerimaan (pembayaran) bersih utang berelasi dalam laporan arus kas. Pada
periode pertama 2014 pembayaran gaji pada karyawan sebesar Rp 1,9 triliun.
Namun, pada periode ketiga 2014 angka pembayaran gaji pada karyawan turun
sebesar Rp 59 miliar. Sebelumnya, manajemen INVS telah merevisi laporan
keuangan untuk periode Januari sampai dengan September 2014. Revisinya
memuat tentang beberapa nilai pada laporan keuangan mengalami perubahan
nilai, salah satunya adalah penurunan asset tetap menjadi Rp1,16 triliun setelah
revisi dari sebelumnya diakui sebesar Rp 1,45 triliun. INVS juga mengakui laba
bersih per saham berdasarkan laba periode berjalan. Dengan praktik ini membuat
laba bersih per saham INVS kelihatan lebih besar. Tapi yang seharusnya
perseroan menggunakan laba periode berjalan yang diatribusikan
4
kepada pemilik entitas induk (http://www.bareska.com, diposting pada 25
Februari 2015).
Dengan adanya praktik manajemen laba, manajer seringkali
memanfaatkan peluang untuk menunjukan laba yang besar dan menutupi
kerugian yang ada pada laporan keuangan membuat niatan manajemen dalam
melakukan praktik manajemen laba semakin menjadi. Praktik manajemen
laba dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, penelitian lain banyak melibatkan
adanya variabel independen yang beraneka ragam. Dalam penelitian ini
peneliti hanya menggunakan beberapa faktor saja, diantaranya adalah
perencanaan pajak, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan penjualan
Adanya faktor yang dapat mendorong manajemen laba ialah perencanaan
pajak. Upaya manajemen dalam untuk melakukan penghematan pajak salah
satu yang dapat dilakukan dengan manajemen laba. Perencanaan pajak
dilakukan manajemen yang bermaksud untuk pengoptimalan alokasi sumber
dana agar pembayaran pajak yang dilakukan lebih efektif. Besar kecilnya
pajak yang harus dibayarkan tergantung dari besarnya laba yang diperoleh
oleh perusahaan dalam periode tersebut. Maka dari itu kesempatan manajer
dapat melakukan manajemen laba dengan menekan besar laba untuk
meminimalkan pembayaran pajak yang harus dibayarkan perusahaan .
Ukuran perusahaan juga memegang andil penting dalam melakukan
manajemen laba. Ukuran perusahaan yang besar lebih kecil dalam melakukan
manajemen laba karena perusahaan besar sudah memperlihatkan kinerja
5
keuangan yang baik untuk menarik investor menanamkan modalnya.
Sedangkan perusahaan kecil akan lebih banyak melakukan manajemen laba,
diatur dan dinaikan labanya dalam upaya menarik investor supaya menamkan
modalnya di perusahaan tersebut. Chtorou et al. (2001) menemukan bahwa
perusahaan yang memiliki ukuran dewan komisaris lebih besar melakukan
manajemen laba lebih kecil.
Adapun faktor lain yang menjadi motivasi manajer dalam melakukan
manajemen laba ialah pertumbuhan penjualan, faktor ini dijadikan sebagai
prediksi pertumbuhan masa yang akan datang dan dapat mencerminkan
keberhasilan investasi periode masa lalu. Aktivitas penjualan yang terus
meningkat akan meningkatkan laba yang besar pula. Pertumbuhan penjualan
menjadi motivasi manajer dalam melakukan manajemen laba. Dengan adanya
pertumbuhan penjualan akan memberi motivasi untuk perusahaan dalam
melakukan manajemen laba tujuannya ialah untuk mempertahankan tingkat
pertumbuhan penjualannya. Selain itu memberi peluang bagi kreditur untuk
memberikan pinjaman kepada perusahaan.
Penelitian ini berdasarkan replikasi dari penelitian Aditama dan
Purwaningsih (2014) yang meneliti tentang Pengaruh Perencanaan Pajak
Terhadap Manajemen Laba. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa
perencanaan pajak tidak berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan
non manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal yang membedakan
dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dengan menambahkan
variabel ukuran perusahaan (Santana dan Wirakusuma,
6
2016) dan variabel pertumbuhan penjualan (Arief Fahmie, 2018). Objek
penelitian terdahulu yaitu perusahaan non manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2009-2012, sedangkan objek penelitian ini menggunakan
perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Perencanaan Pajak, Ukuran
Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Manajemen Laba
(Studi Empiris Pada Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2015-2018)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan masalah
sebagai berikut:
1. Manajemen laba seringkali digunakan oleh para manajer untuk
menghindari melaporkan kerugian dengan motivasi manajemen laba.
2. Laporan keuangan menjadi suatu cerminan kondisi perusahaan
sesungguhnya terlebih lagi bila pihak dari manajemen perusahaan
memainkan angka-angka akuntansi yang disajikan untuk memenuhi
tujuan tersebut
3. Laporan keuangan yang digunakan menjadi sarana pengambilan
keputusan belum memenuhi standar kualitas karena banyak dimanipulasi
untuk kepentigan berbagai pihak.
7
4. Laporan keuangan yang disajikan perusahaan go public tidak sepenuhnya
sesuai dengan kenyataan yang terjadi sehingga memungkinkan timbulnya
kesalahn informasi yang diterima oleh stakeholder.
5. Adanya beberapa faktor yang mempengaruhi manajemen laba dalam
seperti Perencanaan pajak, ukuran perusahaan dan pertumbuhan
penjualan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini
adalah
1. Apakah Perencanaan Pajak dapat berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba?
2. Apakah Ukuran Perusahaan dapat berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba?
3. Apakah Pertumbuhan Penjualan berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba?
4. Apakah Perencanaan Pajak, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan
Penjualan bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap manajemen
laba?
8
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian
ini adalah
1. Untuk mengetahui pengaruh perencanaan pajak terhadap manajemen laba
pada perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-
2018.
2. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen
laba pada perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2015-2018.
3. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap manajemen
laba pada perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2015-2018.
4. Untuk mengetahui pengaruh perencanaan pajak, ukuran perusahaan,
pertumbuhan penjualan terhadap manajemen laba pada perusahaan retail
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018.
E. Manfaat Penelitian
a. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebuah dasar sumber
informasi untuk penelitian yang selanjutnya, serta dapat dijadikan
penelitian pembanding dengan penelitian yang lainnya. Memberikan
9
pengetahuan baru dan info yang berkesesuaian mengenai topic penelitian
yang dibahas dan menambah pengetahuan bagi pembaca penelitian ini.
b. Bagi Penulis
Dengan dibuatnya penelitian ini maka penulis menjadi mengerti
akan permasalah yang ada meskipun belum sepenuhnya, tetapi penulis
akan mendapat pengetahuan yang baru dan dapat mengetahui pengaruh
perencanaan pajak dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada
perusahaan tersebut.
c. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan atau bahan
referensi dan informasi bagi pihak – pihak yang akan mengadakan
penelitian lebih lanjut mengenai masalah yang sama.
F. Sistematika Penelitian
Agar dapat diperoleh gambaran mengenai pembahasan, maka dalam
penyusunan skripsi ini akan diuraikan pembahasan dalam lima bab, yang
terdiri dari sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang
masalah,identifikasi masalah, maskud dan tujuan penelitian,
kegunaan penelitian, kerangka penelitian, dan sistematika penulisan.
10
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan mengenai pandangan-pandangan teoritis
yang akan digunakan sebagai landasan untuk memecahkan masalah
yang akan dibahas dalam penelitian ini,
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai teknik pengumpulan data, teknik
pengolahan data dan metode penelitian yang digunakan untuk
penelitian,
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah perusahaan, analisis
penelitian berdasarkan data-data yang didapat dari penelitian serta
memberikan hasil penelitian setelah melalui proses pengolahan data.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan-kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran
perbaikan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian
selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Gambaran Umum Teori
1. Perencanaan Pajak
Menurut S.I Djajadiningrat (2012) dalam Rima Rismaya (2017)
Pajak merupakan suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan
ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan
yang memberikan kedudukan tertentu dan bukan sebagai hukuman,
menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan
serta tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung, untuk
memelihara kesejahteraan umum. Perencanaan dalam arti luas dapat
diartikan sebagai membuat strategi dalam skema organisasi dalam
pencapaian dan tujuan yang diinginkan atas aktivitas kerja (Feriyantio
dan Triyana, 2015). Perencanaan pajak merupakan langkah awal dalam
melakukan manajemen pajak (Rima Rismaya, 2017).
Menurut Mohammad Zain (2008) mendefinisikan perencanaan pajak
sebagai tindakan penstrukturan yang berkaitan dengan konsekuensi
potensi pajaknya, yang tekanannya kepada pengendalian setiap transaksi
yang ada konsekuensi pajak.
11
12
Menurut Chairil Anwar Pohan (2014:13) mendefinisikan perecanaan
pajak sebagai usaha yang mencakup perencanaan perpajakan agar pajak
yang dibayar oleh perusahaan dapat efisien.
Dari pengertian perencanaan pajak diatas dapat disimpulkan bahwa
perencanaan pajak ialah kegiatan wajib pajak dalam melakukan
pembayaran pajak dengan posisi tarif seminimal dan seefisien mungkin
untuk menekan beban pajak yang harus dibayar.
Menurut Chairil Anwar Pohan (2014 : 20) ada beberapa manfaat
yang bisa diperoleh dari pelaksanaan perencanaan pajak, yaitu:
a. Penghematan kas keluar, karena beban pajak yang merupakan unsur
biaya dapat dikurangi.
b. Mengatur aliran kas masuk dan keluar (cash flow), karena dengan
perencanaan pajak yang matang dapat diperkirakan kebutuhan kas
untuk pajak, dan menentukan saat pembayaran sehingga perusahaan
dapat menyusun anggaran kas secara lebih akurat.
Adapun tujuan pokok dari perencanaan pajak jika ingin mencapai
perencanaan yang baik, yaitu:
a. Meminimalisasi beban pajak yang terutang.
b. Memaksimalkan laba setelah pajak.
c. Memininmalkan terjadinya kejutan pajak (tax surprise) jika terjadi
pemeriksaan pajak oleh fiskus
13
d. Memenuhi kewajiban pepajakan secara benar, efisien, dan efektif,
sesuai dengan ketentuan perpajakan, yang antara lain meliputi:
e. Mematuhi segala ketentuan administratif, sehingga terhindar dari
pengenanaan sanksi, baik sanksi administratif maupun pidana,
seperti bunga, kenaikan, denda, dan hukum kurungan atau penjara.
f. Melaksanakan secara efektif segala ketentuan undang-undang
perpajakan yang terkait dengan pelaksanaan pemasaran, pembelian,
dan fungsi keuangan, seperti pemotongan dan pemungutan pajak
(PPh pasal 21, pasal 22, dan pasal 23).
Menurut (Bina Jasa Konsultan Pajak dalam Rozaline 2015), terdapat
beberapa strategi umum perencanaan pajak dalam pelaksanaan pada
suatu perusahaan, yaitu:
a. Tax Saving
Tax saving merupakan usaha untuk mengefisiensi beban pajak
melalui alternatif pengenaan pajak dengan tarif yang lebih rendah.
b. Tax Avoiadance
Tax avoidance merupakan usaha efisiensi beban pajak dengan
menghindari pengenaan pajak melalui transaksi yang bukan objek
pajak
c. Menghindari Pelanggaran atas Peraturan Perpajakan
Dengan menguasai peraturan pajak yang berlaku, perusahaan
dapat menghindari timbulnya sanksi perpajakan.
d. Menunda Pembayaran Kewajiban Pajak
14
Menunda pembayaran kewajiban pajak tanpa melanggar
peraturan yang berlaku dapat dilakukan melalui penundaan
pembayaran PPN. Penundaan ini dilakukan dengan menunda
penerbitan faktur pajak keluaran hingga batas waktu yang
diperkenankan, khususnya untuk penjualan kredit.
e. Mengoptimalkan Kredit Pajak yang Diperkenankan
Wajib Pajak sering kurang memperoleh informasi mengenai
pembayaran pajak yang dapat dikreditkan yang merupakan pajak
dibayar dimuka. Misalnya, PPh Pasal 22 atas impor, PPh Pasal 23
atas penghasilan jasa atau sewa.
Dalam perpajakan, ada istilah yang disebut dengan tax planning, tax
avoidance, dan tax evasion. Ketiganya ini saling berkaitan, terutama
ketika wajib pajak berusaha ‘memainkan’ perhitungan pajak terutang
agar dapat mengurangi pengeluaran pada sektor itu. Perlu adanya strategi
dan upaya dari wajib pajak untuk meminimalkan beban pajak yang harus
dibayarkan jika ingin mendapatkan laba yang maksimal.
Lumbantoruan dalam Aditama dan Purwaningsih (2014:35)
menjelaksan bahwa ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Wajib
Pajak untuk meminimalkan beban pajak, diantaranya yaitu:
a. Pergeseran Pajak (Tax Shifting)
Pergeseran pajak adalah pemindahan atau mentransfer beban
pajak dari subjek pajak kepada pihak lain. Dengan demikian, orang
15
atau badan yang dikenakan pajak dimungkinkan tidak menanggung
beban pajaknya.
b. Kapitalisasi
Kapitalisasi adalah pengurangan harga objek pajak sama dengan
jumlah pajak yang akan dibayarkan kemudian oleh pihak pembeli.
c. Transformasi
Transformasi adalah cara pengelakan pajak yang dilakukan oleh
perusahaan dengan cara menanggung pajak yang dikenakan
kepadanya.
d. Penggelapan Pajak (Tax Evasion)
Penggelapan pajak adalah penghindaran pajak yang dilakukan
secara sengaja oleh wajib pajak dengan melanggar ketentuan
pepajakan yang berlaku. Penggelapan pajak dilakukan dengan cara
memanipulasi secara illegal beban pajak dengan tidak melaporkan
sebagian dari penghasilan, sehingga dapat memperkecil jumlah pajak
terutang sebenarnya.
e. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
Penghindaran pajak adalah usaha wajib pajak untuk
meminimalkan beban pajak dengan cara menggunakan alternative-
alternatif yang riil dan dapat diterima oleh fiskus. Suandy (2008)
menyatakan bahwa penghindaran pajak (Tax Avoidance) adalah
rekayasa “tax affairs” yang masih tetap dalam bingkai peraturan
perpajakan yang ada.
16
2. Ukuran Perusahaan
Menurut Weston dan Copeland (dalam Hastalona, 2013)
“Suatu perusahaan yang besar dan mapan (stabil) akan lebih mudah
untuk ke pasar modal. Kemudian aksesbilitas ke pasar modal dapat
diartikan dengan adanya fleksibilitas dan kemampuan perusahaan
untuk menciptakan utang atau memunculkan dana yang lebih besar
dengan catatan perusahaan tersebut memiliki rasio pembayaran
dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan lain”.
Menurut Sitanggang dalam bukunya yang berjudul “Manajemen
Keuangan Perusahaan Lanjutan” (2013:76), mengatakan bahwa
“Ukuran perusahaan dengan kapitalisasi pasar atau penjualan yang
besar menunjukan prestasi perusahaan. Perusahaan yang besar akan
lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana untuk memperoleh
tambahan modal dengan utang hal ini karena tingkat kepercayaan
pihak kreditur lebih besar terhadap perusahaan berukuran besar
dibanding perusahaan berukuran kecil”.
Menurut Defia (2014) ukuran perusahaan merupakan Gambaran
kemampuan finansial perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Kemampuan finansial dilihat dari beberapa sisi yaitu dari penjualan bersih
atau jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan.
Menurut (Santana dan Wirakusuma, 2016) menyatakan laba yang
meningkat dengan cepat akan berdampak pada pajak yang akan dipungut
oleh pemerintah, sedangkan laba yang menurun cepat akan memberikan
pandangan yang kurang baik bagi perusahaan. Dengan adanya ukuran
perusahaan yang besar pada perusahaan maka biaya politik dalam
perusahan akan besar pula, biaya politik muncul karena adanya
probabilitas perusahaan yang tinggi dan memberikan ketertarikan untuk
pihak eksternal perusahaan.
17
Menurut I Gusti Ngurah Gede Rudangga dan Gede Merta Sudiarta (2016):
“Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dengan total asset yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam ukuran perusahaan terdapat tiga
variabel yang dapat menentukan ukuran perusahaan yaitu total asset, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Karena variabel itu dapat
menentukan besarnya suatu perusahaan”.
Menurut Lina (2013) menyatakan ukuran perusahaan dapt diukur
menggunakan logaritma natural total asset, serta skala pengukurannya
menggunakan skala rasio Berdasarkan uraian di atas menunjukan bahwa
untuk menentukan ukuran perusahaan digunakan dengan ukuran aktiva
yang diukur dari total aktiva.
3. Klasifikasi Ukuran Perusahaan
Klasifikasi ukuran perusahaan menurut UU No.20 Tahun 2008
dibagi kedalam 4 (empat) kategori yaitu usaha mikro, usaha kecil, usaha
menengah, dan usaha besar. Pengertian dari usaha mikro, usaha kecil,
usaha menengah, dan usaha besar menurut UU No.20 Tahun 2008 Pasal
1 (Satu) adalah sebagai berikut:
a. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.
b. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
18
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam undang-undang ini.
c. Usaha besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh
badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan lebih besar dari usaha menengah, yang meliputi usaha
nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing
yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
Ada pun kriteria ukuran perusahaan yang diatur dalam UU No. 20
tahun 2008 diuraikan dalam tabel II.1
Tabel II.1
Kategori Ukuran Perusahaan
Kategori
Ukuran Perusahaan Asset (Tanah & Penjualan/Tahun
Bangunan) (dalam
(dalam Rupiah)
Rupiah)
Usaha Mikro Maksimal 50 juta Maksimal 300 juta
Usaha Kecil >50 juta – 500 juta > 300 juta – 2,5 M
Usaha Menengah >500 juta – 10 M >2,5 – 50 M
Usaha Besar >10 M >50 M Sumber: Data kriteria ukuran perusahaan dalam UU No.20 tahun 2008
19
4. Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan penjualan merupakan kemampuan perusahaan dari
waktu ke waktu, dengan semakin tinggi tingkat pertumbuhan penjualan
maka suatu perusahaan dikatakan berhasil dalam menjalankan
strateginya (Widarjo, 2009). Sales growth adalah kenaikan jumlah
penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Pertumbuhan
penjualan tinggi, maka akan mencerminkan pendapatan perusahaan yang
juga meningkat (Kesuma, 2009). Laju pertumbuhan suatu perusahaan
akan mempengaruhi kemampuan mempertahankan keuntungan dalam
menandai kesempatan-kesempatan yang akan datang. Pertumbuhan
penjualan tinggi maka mencerminkan pendapatan meningkat sehingga
beban pajak meningkat. Pertumbuhan penjualan dapat dilihat dari
perubahan penjualan tahun sebelum dan tahun periode selanjutnya.
Perhitungan tingkat penjualan perusahaan dibandingkan pada akhir
periode dengan penjualan yang dijadikan periode dasar. Apabila
perbandingannya semakin besar maka tingkat pertumbuhan penjualan
semakin baik. Suatu perusahaan dapat dikatakan mengalami pertumbuhan
ke arah yang lebih baik jika terdapat pengingkatan yang konsisten dalam
aktivitas utama operasinya. Pertumbuhan penjualan adalah jumlah penjualan
dari tahun ke tahun yang mengindikasikan bahwa seiring dengan
meningkatnya pertumbuhan penjualan maka asset juga akan mengalami
peningkatan. Pertumbuhan penjualan yang terjadi pada perusahaan setiap
20
tahunnya dan hal ini dapat memotivasi manajer dalam memperoleh laba
(Sari dan Rusli, 2015).
Perusahaan dengan penjualan yang relative stabil dapat lebih aman
memperoleh lebih banyak pinjaman dan menangung beban tetap yang
lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan dengan penjualan yang
tidak stabil (Huston dan Brigham, 2006). Pertumbuhan penjualan
merupakan acuan permintaan dan persaingan dalam penindustrian.
Pergerakan dalam pertumbuhan perusahaan akan berpengaruh pada
bagaimana cara perusahaan mempertahankan keuntungan dalam
mengambil peluang-peluang yang akan datang. Pertumbuhan penjualan
dapat terlihat dari adanya perubahan penjualan yang terjadi pada sebuah
perusahaan tahun sebelum dan tahun selanjutnya.
5. Manajemen Laba
Menurut Moeljadi (2006:26) manajemen laba ialah :
“Earnings management dapat dilakukan dengan cara maksimalisasi
laba. Maksimalisasi laba merupakan maksimalisasi penghasilan
setelah pajak. Maksimalisasi laba sering dianggap sebagai tujuan
perusahaan”.
Menurut Fischer dan Rozenzwig dalam Mia Lestari (2018)
manajemen laba adalah tindakan-tindakan manajer untuk menaikan
(menurunkan) laba periode berjalan dari sebuah perusahaan yang
dikelolanya tanpa menyebabkan kenaikan dan (penurunan) keuntungan
ekonomi perusahaan jangka panjang.
21
Menurut Schipper dalam Riskie dan Basuki (2013) manajemen laba
merupakan suatu kondisi dimana manajemen melakukan intervensi
dalam proses penyusunan laporan keuangan bagi pihak eksternal
sehingga dapar menaikan, meratakan, dan menurunkan laba.
Manajemen laba merupakan tindakan dari seorang manajer dengan
menyajikan laporan yang menaikkan atau menurunkan laba periode
tahun berjalan dari unit usaha yang menjadi tanggungjawabnya tanpa
menimbulkan kenaikan atau penuntunan profitabilitas ekonomi dalam
jangka panjang ( Yuliana dan Trisnawati, 2015).
Dapat disimpulkan bahwa manajemen laba merupakan salah satu
faktor yang dapat menambah bias dalam laporan keuangan, mengurangi
kreditibilitas laporan keuangan serta dapat mengubah angka untuk
direkayasa dalam laporan keuangan yang ada, sehingga pemakai laporan
keuangan percaya atas angka real yang tertera dalam laporan tersebut.
Manajemen laba bukanlah suatu hal yang merugikan selama
dilakukan dalam koridor-koridor peluang, manajemen laba tidak selalu
diartikan dengan proses manipulasi laporan keuangan karena terdapat
beberapa metode yang dapat digunakan dan bukan sebagai suatu
larangan (Kusumawardhani, 2012).
Manajer mengelola laba bersih menggunakan pertimbangan-
pertimbangan. Menurut Rahmawati (2012), pertimbangan-pertimbangan
tersebut ialah:
22
a. Mengendalikan bermacam-macam akrual dimana akrual
didefinisikan secara luas termasuk porsi item pendapatan dan biaya
pada laporan laba rugi yang tidak mempresentasikan aliran kas.
b. Adanya perubahan kebijakan akuntansi.
6. Macam-Macam Manajemen Laba
Menurut Scott (2003:383), macam-macam manajamen laba terdiri dari :
a. Taking a bath
Pola ini digunakan perusahaan dalam kondisi tertekan. Manajer
cenderung melaporkan laba yang rendah dengan harapan meningkat
dimasa depan.
b. Minimasi laba
Pola ini digunakan ketika perusahaan memiliki laba yang tinggi,
untuk mengurangi visilibitasnya manajer melakukan manajemen laba.
c. Maksimisasi laba
Pola ini digunakan ketika manajer menginginkan kenaikan
bonus dan saat dihadapkan pada perjanjian hutang yang tinggi dan
tidak dapat terbayarkan.
d. Perataan laba
Pola ini digunakan untuk mengantispasi kondisi yang akan
dihadapi oleh perusahaan.
23
7. Motivasi Manajemen Laba
Menurut Susilawati (2013:30), terdapat bebagai motivasi mengapa
perusahaan dalam hal ini manajer melakukan manajemen laba, yaitu:
a. Kontrak utang jangka panjang
Motivasi ini muncul ketika perusahaan melakukan perjanjian
utang yang berisikan perjanjian untuk menlindungi sang pemberi
pinjaman dari aksi manajer yang tidak sesuai dengan kepentingan
investor, seperti dividen yang berlebihan, pinjaman yang berlebihan,
pinjaman tambahan, pemberian modal kerja, atau laporan ekuitas
jatuh di bawah tingkat yang ditetapkan dalam semua aktivitas yang
dapat mencairkan sekuritas sang pemberi pinjaman.
b. Rencana bonus
Motivasi bonus merupakan dorongan bagi manajer perusahaan
dalam melaporkan laba yang diperoleh untuk mendapatkan bonus
yang dihitung atas dasar laba tersebut. Jika laba lebih rendah
daripada laba yang ditetapkan, maka akan mendorong manajer untuk
melakukan manajemen laba.
c. Motivasi politik
Motivasi ini terjadi pada perusahaan – perusahaan besar dan
industri strategis yang cenderung menurunkan laba visibilitasnya,
khususnya selama menurunkan periode kemakmuran tinggi.
d. Motivasi perpajakan
24
Dalam hal ini manajer perusahaan menurunkan laba untuk
mengurangi beban pajak, apabila laba semakin besar maka beban
pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan semakin tinggi.
e. Pergantian direksi
Motivasi ini terjadi ketika dalam kasus pergantian manajer
biasanya di akhir tahun tugasnya, manajer akan melaporkan laba
yang tinggi. Sehingga CEO yang baru merasa sangat berat untuk
mencapai tingkat laba tersebut atau ketika pimpinan perusahaan
yang mempunyai kinerja buruk sehingga mereka akan melakukan
manajemen laba untuk menunda pemecatan agar pimpinan tersebut
mempunyai cukup waktu untuk memperbaiki kinerjanya.
f. Penawaran perdana
Perusahaan yang baru saja menerbitkan saham perdana (IPO)
belum bisa memiliki harga pasar saham yang mapan. Cara untuk
mempengaruhi pasar adalah dengan memberikan informasi net
income yang diharapkan lewat Prospectus Earning Management
dilakukan net income sebagai pasar pemberi respon positif harga
saham.
8. Teknik Manajemen Laba
Menurut Dedhy Sulistiawan, Yeni Januarsi, dan Liza Alvia (2010:42)
dapat dilakukan dengan tiga teknik yaitu:
a. Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi
25
Cara manajemen mempengaruhi laba melalui judgment (perkiraan)
terhadap estimasi akuntansi antara lain estimasi tingkat piutang tak
tertagih, estimasi kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi
aktiva tak berwujud, estimasi biaya garansi, dan lain-lain.
b. Mengubah metode akuntansi
Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat
suatu transaksi. Contoh: merubah metode depresiasi aktiva tetap,
dari metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus.
c. Menggeser periode biaya atau pendapatan
Contoh rekayasa periode biaya atau pendapatan antara lain:
mempercepat atau menunda pengeluaran untuk penelitian dan
pengembangan sampai pada periode akuntansi berikutnya,
mempercepat atau menunda pengeluran promosi sampai periode
berikutnya, mempercepat atau menunda pengiriman produk ke
pelanggan, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tak
dipakai.
26
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Beberapa peneliti terdahulu yang melakukan penelitian dengan kesamaan
pada variabel dependen mengenai manajemen laba adalah sebagai berikut :
Tabel II.2
Hasil Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian
1. Dewi et al. Pengaruh Tax Variabel -Tax Planning (2017) Planning dan Independen: berpengaruh
Ukuran -Tax Planning terhadap
Perusahaan -Ukuran Manajemen Laba
Terhadap Perusahaan -Ukuran
Manajemen Perusahaan tidak
Laba (Studi Variabel berpengaruh
empiris pada Dependen: terhadap
perusahaan -Manajemen Manajemen Laba.
Properti yang Laba
terdaftar di
BEI)
2. Santana dan Pengaruh Variabel -Perencanaan Wirakusuma Perencanaan Independen: Pajak memiliki
(2016) Pajak -Perencanaan pengaruh Positif
Kepemilikan Pajak terhadap
Manajerial -Kepemilikan Manajemen Laba
dan Ukuran Manajerial -Kepemilikan
Perusahaan -Ukuran Manajerial tidak
terhadap Perusahaan berpengaruh
Praktek terhadap
Manajemen Variabel Manajemen Laba.
Laba Dependen:
-Manajemen
Laba
3. Kodriyah dan Pengaruh Variabel -Free Cash Flow Fitri (2017) Free Cash Independen: berpengaruh
Flow dan -Free Cash terhadap
Leverage Flow Manajemen Laba.
terhadap -Leverage -Leverage
Manajemen berpengaruh
Laba pada
27
perusahaan Variabel .terhadap
Manufaktur Dependen: Manajemen Laba.
di Bursa Efek -Manajemen
Indonesia Laba
4. Aditama dan Pengaruh Variabel -Perencanaan Purwaningsih Perencanaan Independen: Pajak tidak
(2014) Pajak -Perencanaan berpengaruh
terhadap Pajak positif terhadap
Manajemen Manajemen Laba.
Laba pada Variabel
perusahaan Dependen:
Non -Manajemen
Manufaktur Laba
yang terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia
5. Mahfudzotun Pengaruh Variabel -NPM,FDR,
Nahar dan NPM, FDR, Independen: Komite Audit, Taguh Komite -Net Profit Pertumbuhan
Audit, Margin (NPM) Usaha, Leverage, Erawati Pertumbuhan -Financing to dan Size secara
(2017) Usaha, Deposit Ratio simultan
Leverage dan (FDR) bepengaruh
Size -Komite Audit terhadap
Terhadap -Pertumbuhan manajemen laba.
Manajemen Usaha -Secara parisal
Laba -Leverage hanya NPM yang
-Size berpengaruh
signifikan
Variabel terhadap
Dependen: manajemen laba
-Manajemen
Laba
6. Arief Fahmie Pengaruh Variabel -Profitabilitas dan (2018) Profitabilitas, Independen: struktur
Leverage, -Profitabilitas kepemilikan
Struktur -Leverage berpengaruh
Kepemilikan, -Struktur signifikan
Pertumbuhan Kepemilikan terhadap
penjualan dan -Pertumbuhan manajemen laba.
Komisaris Penjualan -Leverage,
Independen -Komisaris pertumbuhan
Terhadap Independen penjualan dan
Manajemen komisaris
Laba Variabel independen tidak
Dependen: berpengaruh
28
-Manajemen signifikan
Laba terhadap
manajemen laba.
7. Agustia Pengaruh Variabel -Ukuruan Komite (2013) Faktor Good Independen: Audit tidak
Corporate -Good berpengaruh
Governance, Corporate terhadap
Free Cash Governance Manajemen Laba
Flow, dan -Free Cash -Proporsi Dewan
Leverage flow Komisaris
terhadap -Leverage independen tidak
Manajemen berpengaruh
Laba Variabel terhadap
Dependen: Manajemen Laba
-Manajemen -Kepemilikan
Laba Institusional tidak
berpengaruh
terhadap
Manajemen Laba
-Kepemilikan
Manajerial tidak
mempunyai
pengaruh
terhadap
Manajemen Laba.
8. Rima Pengaruh Variabel -Beban Pajak Rismaya Beban Pajak Independen: Tangguhan
(2017) Tangguhan -Beban Pajak berpengaruh
dan Tangguhan teradap
Perencanaan -Perencanaan Manajemen Laba
Pajak Pajak -Perencanaan
Terhadap Pajak
Praktik Variabel berpengaruh
Manajemen Dependen: Terhadap
Laba (Studi -Manajemen Manajemen Laba
Kasus pada Laba
Perusahaan
Jasa Sektor
Infrastruktur,
Utilitas dan
Transportasi
yang
Terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia)
29
9. Fatchan Pengaruh Variabel -Perencanaan
Achyani dan Perencanaan Independen: Pajak tidak
Susi Lestari Pajak -Perencanaan berpengaruh
(2017) terhadap Pajak terhadap
Manajemen Manajemen Laba
Laba (Studi Variabel
Empiris Pada Dependen:
Perusahaan -Manajemen
Manufaktur Laba
yang
Terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
Tahun 2015-
2017)
10. Gunawan et Pengaruh Variabel -Ukuran al. (2015) Ukuran Independen: Perusahaan tidak
Perusahaan, -Ukuran berpengaruh
Profitabilitas, Perusahaan terhadap
dan Leverage -Profitabilitas Manajemen Laba
terdahap -Leverage -Profitabilitas
Manajemen tidak berpengaruh
Laba pada Variabel terhadap
perusahaan Dependen: Manajemen Laba
Manufaktur -Manajemen -Leverage tidak
yang terdaftar Laba berpengaruh
di Bursa Efek terhadap
Indonesia Manajemen Laba.
(BEI)
30
C. Kerangka Pemikiran
Perencanaan Pajak
(X1) H1
Ukuran Perusahaan H2 Manajemen Laba
(X2) (Y)
H3
Pertumbuhan Penjualan
(X3)
H4
Gambar II.1
Gambar Kerangka Pemikiran
Sumber : diolah untuk penelitian (2019)
D. Perumusan Hipotesa
1. Pengaruh Perencanaan Pajak terhadap Manajemen Laba
Pajak menjadi salah satu penerimaan dana yang terbesar untuk negara.
Dengan begitu ini menjadi perselisihan antara manajemen dan pemerintah.
Besar kecilnya pajak yang harus dibayarkan tergantung dari besarnya laba
31
yang diperoleh oleh perusahaan dalam periode tersebut. Pemerintah
memberlakukan kebijakan untuk memaksimalkan penerimaan pendapatan
negara terutama dalam penerimaan pajak. Karena pajak merupakan sumber
pendapatan terbesar negara. Sedangkan dipihak lain yaitu
manajemen/pengelola perusahaan berusaha seminimal mungkin untuk
memberikan dananya kepada pemerintah atas pajak yang harus dibayar. Jika
memang pajak yang harus dibayarkan terlalu besar maka manajemen akan
mengatur sebuah strategi untuk memanipulasi dari laba perusahaan.
Upaya manajemen dalam untuk melakukan penghematan pajak salah
satu yang dapat dilakukan dengan manajemen laba. Perencanaan pajak
dilakukan manajemen yang bermaksud untuk pengoptimalan alokasi
sumber dana agar pembayaran pajak yang dilakukan lebih efektif. Eva
Rafika Dewi, Elva Nuraina dan Nik Amah (2017) dalam penelitiannya
menunjukan bahwa perencanaan pajak berpengaruh positif terhadap
manajemen laba. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Santana dan
Wirakusuma (2016) juga menunjukan bahwa tax planning berpengaruh
terhadap manajemen laba.
Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan maka hipotesa dalam
penelitian ini:
H1 : Perencanaan pajak berpengaruh terhadap manajemen laba
2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba
Dalam penelitian ini ukuran perusahaan didasarkan pada total aktiva
yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Semakin besar ukuran perusahaan
32
maka semakin besar pula total aktivanya, sehingga dapat memperoleh
laba yang tinggi dari tingkat efisiensi operasinya. Ukuran perusaahan
dapat dilihat dari total aktiva, rata-rata penjualan,jumlah penjualan saham
perusahaan dan lain-lain. Hasil penelitian dari Agustia (2013) ukuran
perusahaan akan mempengaruhi stuktur pendanaan perusahaan.
Perusahaan cenderung akan memerlukan dana yang lebih besar
dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Tambahan dana tersebut bisa
diperoleh dari penerbitan saham baru atau penambahan hutang. Motivasi
untuk mendapatkan dana tersebut akan mendorong pihak manajemen
untuk melakukan manajemen laba. Desi dan Khairunnisa (2015) dalam
penelitiannya menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
terhadapa manajemen laba.
Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan maka hipotesa dalam
penelitian ini :
H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba
3. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Manajemen Laba
Pertumbuhan penjualan ialah tingkatan yang dapat digunakan untuk
menunjukan pertumbuhan penjualan dari periode sebelum ke periode
berikutnya. Perusahaan yang mempunyai penjualan yang meningkat akan
membutuhkan dana yang besar untuk meningkatkan kegiatan
operasionalnya. Dengan adanya pertumbuhan penjualan akan memberi
motivasi untuk perusahaan dalam melakukan manajemen laba tujuannya
33
ialah untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan penjualannya. Selain
itu memberi peluang bagi kreditur untuk memberikan pinjaman kepada
perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Yunietha dan Agustin Palupi (2017) mengenai Pengaruh Corporate
Governance dan Faktor Lainnya Terhadap Manajemen Laba pada
Perusahaan Publik Non Keuangan. Hasil dari ini menunjukan bahwa
pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap manajemen laba
Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan maka hipotesa dalam
penelitian ini :
H3 : Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap manajemen laba
4. Pengaruh Perencanaan Pajak, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan
Penjualan terhadap Manajemen Laba
Manajemen yang memiliki cara untuk melakukan penghematan
pajak salah satunya dengan melakukan praktik manajemen laba.
Perencanaan pajak dilakukan manajemen yang bermaksud untuk
pengoptimalan alokasi sumber dana agar pembayaran pajak yang
dilakukan lebih efektif. Eva Rafika Dewi, Elva Nuraina dan Nik Amah
(2017) dalam penelitiannya menunjukan bahwa perencanaan pajak
berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Santana dan Wirakusuma (2016) juga menunjukan bahwa
tax planning berpengaruh terhadap manajemen laba.
34
Hasil penelitian dari Agustia (2013) ukuran perusahaan akan
mempengaruhi stuktur pendanaan perusahaan. Perusahaan cenderung
akan memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang
lebih kecil. Tambahan dana tersebut bisa diperoleh dari penerbitan saham
baru atau penambahan hutang. Motivasi untuk mendapatkan dana
tersebut akan mendorong pihak manajemen untuk melakukan manajemen
laba. Desi dan Khairunnisa (2015) dalam penelitiannya menunjukan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadapa manajemen laba.
Dengan adanya pertumbuhan penjualan akan memberi motivasi
untuk perusahaan dalam melakukan manajemen laba tujuannya ialah
untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan penjualannya. Selain itu
memberi peluang bagi kreditur untuk memberikan pinjaman kepada
perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Yunietha dan Agustin Palupi (2017) mengenai Pengaruh Corporate
Governance dan Faktor Lainnya Terhadap Manajemen Laba pada
Perusahaan Publik Non Keuangan. Hasil dari ini menunjukan bahwa
pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap manajemen laba.
Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan maka hipotesa dalam
penelitian ini :
H4 : Perencanaan Pajak, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan
berpengaruh terhadap Manajemen laba.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif yang
merupakan suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data
berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin
diketahui (Kasiram, 2018:149). Data penelitian menggunakan data angka dan
analisis menggunakan statistik.
B. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan penjelasan mengenai tentang apa atau siapa
yang menjadi objek penelitian dan dimana serta kapan penelitian dilakukan
(Husein Umar, 2003). Dalam hal ini penulis membatasi objek penelitian agar
pembahasan yang akan disajikan lebih fokus dan tidak menyimpang dari
permasalahan yang ingin dibahas. Objek penelitian yang dilakukan dalam
penelitian ini yaitu menggunakan data laporan keuangan tahunan berturut-turut
selama 2015-2018 yang dimulai dari 1 Januari dan berakhir setiap tanggal 31
Desember pada perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
35
36
C. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder dan kuantitatif, data
sekunder merupakan data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan
dari sumber yang telah ada. Sumber data sekunder adalah catatan atau
dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri oleh media,
situs web, internet dan seterusnya (Uma Sekaran, 2011:76). Dalam arti lain
data yang didapatkan oleh peneliti didapat dari referensi buku dan situs
website yang bersangkutan dengan judul penelitian dan data-data yang
diperoleh dari Bursa Efek Indonesia yang telah diolah berupa laporan
keuangan. Sedangkan data kuantitatif merupakan data yang berupa angka-
angka atau disajikan dalam bentuk angka dan numeric. Data ini diambil
berdasarkan pengamatan dari suatu periode tertentu dalam laporan keuangan.
Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari gambaran
umum perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI), laporan keuangan yang bersangkutan untuk periode 2015-2018 dan
teori-teori yang bersangkutan.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,
2010:17). Populasi ialah objek dan karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
37
sunjek atau objek itu. Populasi dengan karakteristik tertentu ada yang
jumlahnya terhingga da nada yang tidak terhingga. Penelitian hanya dapat
dilakukan pada populasi yang jumlahnya terhingga (Hartono,2011:46).
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiono, 2011:81). Populasi dari penelitian ini
adalah perusahaan manufaktur industri dasar & kimia ryang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2018. Teknik yang digunakan
untuk pengambilan sample adalah Purposive Sampling, dengan
menggunakan kriteria yang dipilih oleh peneliti dalam memilih sampel.
Perusahaan yang dijadikan sampel mengutamakan perusahaan yang laba
dan tidak mengamali kerugian. Kriteria pemilihan dan penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Yang akan dijadikan sampel adalah
berkesesuaian dengan kriteria yang dimaksud. Adapun kriteria yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan retail yang terdaftar di BEI tahun 2015-2018;
2. Perusahaan retail yang tidak melaporkan data laporan keuangan
periode tahun 2015-2018;
3. Perusahaan retail yang laporan keuangannya tidak menggunakan
mata uang rupiah periode tahun 2015-2018;
4. Perusahaan yang tanggal IPO nya lewat dari masa pengambilan data
periode tahun 2015-2018.
38
5. Perusahaan retail yang mengalami kerugian periode pada tahun
2015-2018
Proses pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan pada tabel berikut ini:
Tabel III.1
Proses Pemilihan Sampel
No Kriteria Data
1 Perusahaan retail yang terdaftar di BEI tahun 2015-
23 2018
2 Perusahaan retail yang tidak melaporkan data laporan
(3) keuangan periode tahun 2015-2018
Perusahaan retail yang laporan keuangannya tidak
3 menggunakan mata uang rupiah periode tahun 2015- (0)
2018
4 Perusahaan yang tanggal IPO nya lewat dari masa
(3) pengambilan data periode tahun 2015-2018
5 Perusahaan retail yang mengalami kerugian periode
(8) pada tahun 2015-2018
Total Sampel Perusahaan 9
Total Sampel 2015-2018 36
Sumber: BEI, data diolah 2019
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
39
(Sugiyono, 2013:224). Teknik pengumpulan data yang dilakukan
menggunakan teknik kuantitatif ini dilakukan dengan melihat laporan
keuangan sampel, jenis pengumpulan data yang dilakukan dengan
perhitungan angka-angka numerik. Pengambilan angka ini berkaitan dengan
perhitungannya yang menggunakan SPSS. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder berupa data perusahaan yang berasal dari
laporan keuangan tahunan pada perusahaan manufaktur industry dasar &
kimia tahun 2015-2018. Data sekunder mengacu pada informasi yang telah
dikumpulkan oleh orang lain. Data sekunder didapat dari kumpulan laporan
keuangan yang terdapat pada www.idx.co.id.
F. Operasional Variabel Penelitian
Operasional merupakan penjelasan bagaimana variabel dapat diukur serta
pengukuran tersebut dapat digunakan untuk penelitian (Asep Hermawan,
2006). Operasional merupakan aspek penelitian yang memberikan informasi
tentang bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional
merupakan informasi ilmiah yang membantu peneliti lain yang ingin
melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama.
Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2017:38).
40
Penelitian ini betujuan untuk menguji pengaruh antara 1 variabel
dependen yang terpengaruh terhadap 2 variabel independen, yaitu
perencanaan pajak dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba.
1. Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
terikat. Variabel dependen dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas (Sugiyono,2017:39). Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah manajemen laba yang diberi simbol (Y). Manajemen
laba merupakan suatu tindakan manajer yang memilih kebijakan
akuntansi untuk mencapai beberapa tujuan yang spesifik dan kebijakan
akuntansi yang dimaksud adalah penggunaan accrual dalam menyusun
laporan keuangan. Manajemen laba dalam penelitian ini diukur
discretionary accrual pada Model Jones dimodifikasi (Bagian 2). Total
Accrual dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TACit=Nit - CFOit
Keterangan:
TAC
Nit
: Total akrual perusahaan pada periode t
: Laba bersih perusahaan i pada tahun t
CFOit
: Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada
tahun t
41
Total accrual (TA) diestimasi dengan persamaan regresi linear berganda
berbasis ordinary least square (OLS) sebagai berikut: TACit / Ait-1=β1(1/Ait-1)+β2(∆REVt/Ait-1-∆RECt/Ait-1)+e
Keterangan:
TACit
: Total akrual perusahaan pada periode t
Ait-1
: Total asset perusahaan i pada periode t-1 ∆REVt
: Perubahan pendapatan perusahaan I dari tahun t-1 ke
tahun t ∆RECt
: Perubahan piutang perusahaan I dari tahun t-1 ke
tahun t
PPEt
: Aset tetap perusahaan pada tahun t
β1, β2, β3
: Koefisien regresi
e
: Error
Nilai non discretionary accruals (NDA) dapat dihitung dengan rumus: NDAit=β1(1/Ait-1)+ β2(∆REVt/Ait-1-∆RECt/Ait-1+ β3 (PPEt/Ait-1)
Keterangan:
NDAit
Ait-1 ∆REVt
: Non Discretionary Accruals perusahaan i pada tahun t
: Total asset perusahaan i pada periode t-1
: Perubahan pendapatan perusahaan I dari tahun t-1 ke
tahun t
42
∆RECt
PPEt
: Perubahan piutang perusahaan I dari tahun t-1 ke tahun
t
: Aset tetap perusahaan pada tahun t
β1, β2, β3
: Koefisien regresi
Discretionary accrual (DA) dapat dihitung dengan rumus:
DAit=TAit/Ait-1-NDAit
Keterangan:
DAit
: Discretionary Accruals perusahaan pada periode t
TAit
: Total akrual perusahaan i pada tahun t
Ait-1
: Total asset perusahaan i pada periode t-1
NDAAit
: Non Discretionary Accruals perusahaan i pada tahun t
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang sering disebut sebagai variabel
stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut
sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab peruabahan atau timbulnya variabel
dependen (Sugiyono,2017:29). Variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu, perencanaan pajak ,
pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan. Seluruh variabel
indenpenden dalam penelitian ini menggunakan skala rasio.
43
a. Perencanaan Pajak
Perencanaan pajak (tax planning) adalah proses mengorganisasi
usaha wajib pajak atau sekelompok wajib pajak sedemikian rupa
sehingga utang pajaknya, baik pajak penghasilan maupun pajak-
pajak lainnya, berada dalam posisi yang paling minimal, sepanjang
hal ini dimungkinkan baik oleh ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan maupun secara komersial (Mohammad Zain,
2007). Variabel perencanaan pajak dapat diukur dengan
menggunkan tax retention rate (tingkat retensi pajak), untuk
menganalisis suatu ukuran dari efektivitas manajemen pajak pada
laporan keuangan perusahaan tahun berjalan (Wild et al, 2004).
TRR= Net Income
Pre Tax Income EBIT
Keterangan:
TRR
Net Income
Pre Tax Income EBIT
: Tax Retention Rate (tingkat retensi pajak)
perusahaan i pada tahun t
: Laba bersih perusahaan i pada tahun t
: Laba sebelum pajak perusahaan i tahun t
44
b. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah pengelompokan perusahaan kedalam
beberapa kelompok, diantaranya perusahaan besar, sedang dan kecil.
Skala perusahaan merupakan ukuran yang dipakai untuk
mencerminkan besar kecilnya perusahaan yang didasarkan kepada
total asset perusahaan (Suwito dan Herawaty, 2005). Penggunaan
natural log (Ln) dipenelitian ini dimaksudkan untuk mengurangi
fluktuasi data yang berlebihan. Jika nilai total asset langsung dipakai
begitu saja maka nilai variabel akan sangat besar, miliar bahkan
triliun, dengan menggunakan natural log nilai tersebut
disederhanakan tanpa mengubah proporsi dari nilai asal yang
sebenarnya (Nainggolan, 2017), rumus variabel ukuran perusahaan
ialah sebagai berikut :
Ukuran perusahaan = Log n (Total Aset)
c. Pertumbuhan Penjualan
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi
juga memiliki motivasi dalam melakukan manajemen laba dalam
memperoleh laba karena jika profitabilitas yang didapat perusahaan
rendah, umumnya manajer akana melakukan manajemen laba (Astari
dan Suryanawa, 2017). Adapun pengukuran pertumbuhan penjualan
sebagai berikut
45
Sales Growth= (Penjualan th sekarang−Penjualan th sebelumnya )
Penjualan th sebelumnya
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menganalisis suatu
persoalan diwujudkan dalam angka-angka. Analisis kuantitatif dalam
penelitian ini dengan mengkuantifikasi data-data penelitian agar dapat
memecahkan rumusan masalah dan menguji hipotesis yang ada. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan program SPSS (Statistical Product and Service
Solution), dengan data kuantitatif maka penelitian ini dibantu dengan SPSS.
Adapun pengujian yang dilakukan sebagai berikut :
1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistic yang memiliki kegunaan untuk
memberikan gambaran atau deskripsi terhadap objek yang diteliti melalui
data sampel atau populasi yang dibuat sebagaimana adanya, tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum
(Sugiyono,2012). Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup pengumpulan
data, pengelompokan data, pembuatan grafik, diagram dan gambar. Uji
statisik deskriptif ini bertujuan untuk memberikan gambaran (deskripsi
mengenai suatu data agar data yang tersaji menjadi mudah dipahami dan
informatif bagi orang yang membacanya. Statistik deskriptif ini
46
merupakan metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan,
peringkasan, dan penyajian suatu data sehingga memberikan informasi
yang berguna dan juga menatanya ke dalam bentuk siap untuk dianalisis.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik perlu dilakukan agar model regresi tidak bias atau
model regresi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) (Damodar
Gujarati, 2006). Uji asumsi klasik merupakan uji yang bertujuan untuk
menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam penelitian
ini. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal,
seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan nilai residual
mengikuti distribusi normal. Ada dua cara mendeteksi residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan
analisis statistic (Ghozali, 2018).
Dalam penelitian ini kenormalan suatu distribusi dapat
dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (KS). Uji
Kolmogorov-Smirnov (KS) untuk mendeteksi apakah suatu variabel
terdistribusi normal atau tidak, dilakukan dengan melihat angka
probabilitasnya dengan ketentuan (Ghozali, 2016):
47
1) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi
dikatakan tidak normal.
2) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka maka
distribusi dikatakan normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regeresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas
(indenpenden). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
kolerasi di antara variabel indenpenden (Ghozali, 2011:106). Uji
multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance
inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel
indenpenden manakah yang dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang
tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya
multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan
nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2013). Dasar pengambilan keputusan
tersebut sebagai berikut :
a. Jika nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF dibawah 10,
maka tidak terjadi masalah multikolonieritas.
b. Jika nilai tolerance kurang dari 0,10 dan nilai VIF diatas 10,
maka terjadi masalah multikoloniertas.
48
c. Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji-
rank Spearman yaitu dengan mengkorelasikan variabel independen
terhadap nilai absollut dari residual (error) (Gujarti, 2012). Uji
heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan
ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas (Ghozali,2013).
Pengujian ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini
dengan cara melihat uji kolerasi Spearman. Pada uji kolerasi
Spearman, pengujian dilakukan dengan uji 2 sisi pada tingkat
signifikan 0,05. Apabila kolerasi antara variabel independen dengan
residual didapati signifikansi lebih dari 0,05 maka tidak ada masalah
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokolerasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
kolerasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan
model variebel sebelumnya (Sujarweni 2015,177).
49
Mendeteksi autokolerasi dilakukan dengan metode uji Durbin
Watson. Adapun ketentuan metode Dubin Watson sebagai berikut:
1) Jika nilai DW lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL)
maka hipotesis nol ditolak yang berarti terdapat autokolerasi
2) Jika nilai DW terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol
diterima yang berarti tidak adanya autokolerasi.
3) Jika nilai DW terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan
(4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti atau
adanya keragu-raguan
3. Analisis Regresi
Analisis regresi bermaksud untuk mengukur hubungan antara dua
variabel atau lebih, juga menunjukan hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen. Pada dasarnya analisis ini menunjukan
pembelajaran mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu
atau lebih variabel, dengan tujuan memprediksi nilai rata-rata variabel
dependen berdasarkan nilai variabel independen yang sudah diketahui.
Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda,
yang dimaksudkan untuk mencari seberapa besar pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Berikut persamaan dari regresi
linier berganda:
Y = α + β1TRR + β2FM + β2SG €
50
Keterangan :
Y
α
β1
β2
TRR
FM
SG
€
: Manajemen Laba
: Konstanta
: Koefisien variabel independen perencanaan pajak
: Koefisien variabel independen ukuran perusahaan
: Tax Retention Rate atau Perencanaan Pajak
: Firm Size atau Ukuran Perusahaan
: Sales Growth atau Pertumbuhan Penjualan
: Standar Error
4. Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk
memberikan variasi variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi
ditentukan oleh nilai Adjusted R2 . Nilai Adjusted R
2 adalah 0 sampai 1.
Jika nilai Adjusted R2 mendekati 1, artinya variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen dan sebaliknya jika nilai
51
Adjusted R2 mendekati 0 artinya kemampuan varibel independen
untuk memprediksi variabel dependen sangat terbatas. Apabila nilai
Adjusted R2 sama dengan 0 maka nilai R
2 dapat digunakan.
b. Uji Signifikansi Simulatn (Uji Statistik F)
Uji Statistik F digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel
independen dan variabel dependen mempunyai pengaruh yang
bersamaan (Ghozali, 2016). Pengujian ini dilakukan dengan tingkat
signifikasi 0,05 (5%), kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikan F kurang dari 0,05 maka H0 ditolak.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara semua variabel
independen terhadap variabel dependen.
2) Jika nilai signifikan F lebih dari 0,05 maka H0 diterima. Semua
variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Uji t bertujuan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Uji t dilakukan dengan membandingkan signifikasi t hitung dengan t
tabel. Uji t dilakukan dengan melakukan perbandingan probabilitas
dengan alfa 0.05 (α = 5%), jika probabilitas lebih besar sama dengan
dari 0.05 maka sebuah variabel independen tidak ada pengaruh
terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika probabilitas lebih kecil
52
dari 0.05 maka sebuah variabel independen mempengaruhi variabel
dependen (Ghozali, 2013). Tingkat signifikasi dengan ketentuan:
1.) Jika nilai signifikansi t ≥ 0.05, maka H0 diterima, artinya tidak
ada pengaruh signifikan antara satu variabel independen terhadap
variabel dependen
2.) Jika nilai signifikansi t < 0.05, maka H0 ditolajk, artinya ada
pengaruh yang signifikan antara satu variabel terhadap variabel
dependen.
Kriteria pengujian :
1) Jika t (hitung)
< t (tabel)
, maka H0 diterima
2) Jika t (hitung)
> t (tabel)
, maka H0 ditolak.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitan
Dalam bagian ini disajikan mengenai hasil dari analisis data penelitian
berdasarkan pada jumlah variabel yang dimuat dalam model regresi.
Penelitan ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan yang
diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.
Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan retail yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 dengan
jumlah perusahaan yaitu 23 perusahaan. Penelitian ini menggunakan satu
variabel dependen yaitu manajemen laba, dan tiga variabel independen yaitu
perencanaan pajak, ukuran perusahaan dan pertumbuhan penjualan.
Penentuan sampel dari perusahaan ini menggunakan metode purposive
sampling dengan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan. Dapat diperoleh
jumlah sampel sebesar 9 perusahaan. Data perusahaan sampel dapat disajikan
dalam tabel. Berikut ini data perusahaan yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini.
53
54
Tabel IV.1
Tahapan Seleksi Pemilihan Sampel Dengan Kriteria
No Kriteria Data
1 Perusahaan retail yang terdaftar di BEI tahun 2015-
23 2018
2 Perusahaan retail yang tidak melaporkan data laporan
(3) keuangan periode tahun 2015-2018
Perusahaan retail yang laporan keuangannya tidak
3 menggunakan mata uang rupiah periode tahun 2015- (0)
2018
4 Perusahaan yang tanggal IPO nya lewat dari masa
(3) pengambilan data periode tahun 2015-2018
5 Perusahaan retail yang mengalami kerugian periode
(8) pada tahun 2015-2018
Total Sampel Perusahaan 9
Total Sampel 2015-2018 36
Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI)
Menggunakan perusahaan retail dalam penelitian ini dikarenakan,
perusahaan retail melaporkan laporan keuangan yang baik bagi pihak
berkepentingan, dan laba yang didapatkan cenderung besar, maka dari itu
pihak manajer melakukan manajemen laba. Perusahaan retail yang terdaftar
di BEI 2015-2018 adalah 23 perusahaan. Namun tidak semua memenuhi
kriteria yang ditetapkan. Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui ada 3
perusahaan yang tidak melaporkan data laporan keuangannya. Terdapat 3
perusahaan yang tanggal IPO nya lewat dari masa pengambilan data. Serta
ada 8 perusahaan retail yang mengalami kerugian pada tahun 2015-2018.
55
Berikut adalah daftar nama dan kode perusahaan retail yang memenuhi
kriteria dan menjadi sampel dalam penelitian ini :
Tabel IV.2
Daftar Perusahaan Sampel
No. Kode Nama Perusahaan
1 ACES PT Ace Hardware Indonesia Tbk
2 AMRT PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
3 CSAP PT Catur Sentosa Adiprana
4 ERAA PT Erajaya Swasembada Tbk
5 LPPF PT Matahari Department Store Tbk
6 MAPI PT Mitra Adiperkasa Tbk
7 RALS PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
8 MIDI PT Midi Utama Indonesia Tbk
9 TELE Tiphone Mobile Indonesia Tbk
Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI)
Variabel dependen yang digunakan adalah manajemen laba sedangkan
variabel independen yang digunakan adalah perencanaan pajak, ukuran
perusahaan dan pertumbuhan penjualan. Adapun hasil perhitungan dari
56
variabel-variabel diolah berdasarkan laporan keuangan perusahaan retail yang
terdaftar di BEI tahun 2015-2018.
Berikut ini disajikan tabel hasil dari keempat variabel yang digunakan
dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Manajemen Laba
Manajemen laba merupakan metode yang digunakan oleh
manajemen untuk kepentingan pribadi yang didalamnya mengelola
perusahaan dengan pemilihan kebijakan-kebijakan dengan menurunkan
dan meningkatkan laba bersih serta dengan batasan standar akuntansi
keuangan untuk mengarahkan pelaporan laba pada tingkat tertentu.
Manajemen laba merupakan suatu tindakan manajer yang yang memilih
kebijakan akuntansi untuk mencapai beberapa tujuan yang spesifik dan
kebijakan akuntansi.
Berikut ini adalah perhitungan manajemen laba yang telah diukur dengan
discretionary accrual pada Model Jones :
57
Tabel IV.3
Hasil Perhitungan Manajemen Laba
Manajemen Laba
No. Kode 2015 2016 2017 2018
1 ACES -0.221878034 -0.147725556 -0.282815413 -0.200240086
2 AMRT -0.961402714 -0.752353440 -0.492067480 -0.724655066
3 CSAP -0.305547554 -0.252983623 -0.481244441 -0.376483993
4 ERAA -0.682359486 -0.355708477 -0.199106501 -0.623338290
5 LPPF -0.625264605 -0.444606142 -0.242335133 -0.455740375
6 MAPI -0.390015764 -0.461713209 -0.537686503 -0.544476382
7 RALS -0.289828377 -0.418675324 -0.295983051 -0.281286626
8 MIDI -0.805095646 -0.744725239 -0.728549040 -0.631987170
9 TELE -0.793044246 -0.438472805 0.028681694 -0.171118054
Sumber: BEI, 2015-2018 (data diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan manajemen laba tabel IV.3, nilai
tertinggi manajemen laba tahun 2015 dimiliki oleh PT Ace Hardware
Indonesia Tbk dengan nilai -0.221878034 dan untuk nilai yang terendah
dimiliki oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dengan nilai -0.961402714.
Nilai tertinggi manajemen laba tahun 2016 dimiliki oleh PT Ace Hardware
Indonesia Tbk dengan nilai -0.147725556 dan untuk nilai yang terendah
dimiliki oleh PT PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dengan nilai -
0.752353440. Nilai tertinggi manajemen laba tahun 2017 dimiliki oleh PT
Tiphone Mobile Indonesia Tbk dengan nilai 0.028681694 dan untuk nilai
58
yang terendah dimiliki oleh PT Midi Utama Indonesia Tbk dengan nilai -
0.728549040. Nilai tertinggi manajemen laba tahun 2018 dimiliki oleh
PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk dengan nilai -0.171118054 dan nilai
yang terendah dimiliki oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dengan nilai
- 0.724655066.
Dalam perhitungan dan pengamatan selama 4 periode tahun 2015-
2018 perusahaan yang memiliki manajemen laba terendah dimiliki oleh
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dengan nilai -0.961402714 pada tahun
2015. Sedangkan perusahaan yang memiliki manajemen laba tertinggi
dimiliki oleh PT Tiphone Mobile Indonesias Tbk dengan nilai
0.028681694 pada tahun 2017.
2. Perencanaan Pajak
Perencanaan pajak merupakan kegiatan wajib pajak dalam
melakukan pembayaran pajak dengan posisi tarif seminimal dan seefisien
mungkin untuk menekan beban pajak yang harus dibayar. Berikut hasil
perhitungan dari perencanaan pajak:
Tabel IV.4
Hasil Perhitungan Perencanaan Pajak
Perencanaan Pajak
No. Kode 2015 2016 2017 2018
1 ACES 0.794005328 0.818129456 0.813232080 0.811728583
2 AMRT 0.737147666 0.740870796 0.675863136 0.803727013
59
3 CSAP 0.819612172 0.739734260 0.773229039 0.679174745
4 ERAA 0.481234940 0.682387542 0.723746681 0.739182605
5 LPPF 0.793314033 0.797462042 0.795842340 0.696576761
6 MAPI 0.203222686 0.519254439 0.585957677 0.693628949
7 RALS 0.921655422 0.878326686 0.871382278 0.818639043
8 MIDI 0.747808640 0.770681983 0.795543003 0.766290793
9 TELE 0.740226153 0.739032986 0.745046824 0.728136916
Sumber: BEI, 2015-2018 (data diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan perencanaan pajak tabel IV.4, nilai
tertinggi perencanaan pajak tahun 2015 dimiliki oleh PT Ramayana Lestari
Sentosa Tbk dengan nilai 0.921655422 dan untuk nilai yang terendah
dimiliki oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk dengan nilai 0.203222686. Nilai
tertinggi perencanaan pajak tahun 2016 dimiliki oleh PT Ramayana Lestari
Sentosa Tbk dengan nilai 0.878326686 dan untuk nilai yang terendah
dimiliki oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk dengan nilai 0.519254439. Nilai
tertinggi perencanaan pajak tahun 2017 dimiliki oleh PT Ramyana Lestari
Sentosa Tbk dengan nilai 0.871382278 dan untuk nilai terendah dimiliki
oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk dengan nilai 0.585957677. Nilai tertinggi
perencanaan pajak tahun 2018 dimiliki oleh PT Ramyana Lestari Sentosa
Tbk dengan nilai 0.818639043 dan untuk nilai yang terendah dimiliki oleh
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk dengan nilai 0.679174745.
Dalam perhitungan dan pengamatan selama 4 periode tahun 2015-
2018 perusahaan yang memiliki perencanaan pajak terendah dimiliki
oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk dengan nilai 0.203222686 tahun 2015.
60
Sedangkan perusahaan yang memiliki perencanaan pajak tertinggi
dimiliki oleh PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk dengan nilai
0.921655422 pada tahun 2015.
3. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan yang besar akan lebih mudah mendapatkan akses
ke sumber dana untuk memperoleh tambahan modal dengan utang hal ini
karena tingkat kepercayaan pihak kreditur lebih besar dibandingkan
dengan ukuran perusahaan yang kecil. Berikut ini hasil perhitungan
ukuran perusahaan:
Tabel IV.5
Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan
Ukuran Perusahaan
No. Kode 2015 2016 2017 2018
1 ACES 28.81506148 28.94772466 29.11915894 29.30271636
2 AMRT 16.53653536 16.78460965 16.90207664 16.91406870
3 CSAP 21.98245748 22.16802256 22.35998020 22.47858390
4 ERAA 29.68518329 29.63582052 22.90638651 23.26352067
5 LPPF 15.17373744 15.39631811 15.50697555 15.43220130
6 MAPI 22.97275966 23.09196051 16.25134863 16.35179695
7 RALS 15.33609627 15.35173434 15.40309583 15.47241338
8 MIDI 14.98881032 15.26508085 15.40026943 15.41694553
9 TELE 15.77964183 15.92153086 15.98454106 15.93646406
Sumber: BEI, 2015-2018 (data diolah)
61
Berdasarkan hasil perhitungan ukuran perusahaan tabel IV.5, nilai
tertinggi ukuran perusahaan tahun 2015 dimiliki oleh PT Erajaya
Swasembada Tbk dengan nilai 29.685183290 dan untuk nilai yang
terendah dimiliki oleh PT Midi Utama Indonesia Tbk dengan nilai
14.98881032. Nilai tertinggi ukuran perusahaan tahun 2016 dimiliki oleh
PT Erajaya Swasembada Tbk dengan nilai 29.635820520 dan untuk nilai
yang terendah dimiliki oleh PT Midi Utama Indonesia Tbk dengan nilai
15.26508085. Nilai tertinggi ukuran perusahaan tahun 2017 dimiliki oleh
PT Ace Hardware Indonesia Tbk dengan nilai 29.119158939 dan untuk
nilai terendah dimiliki oleh PT Midi Utama Indonesia Tbk dengan nilai
15.40026943. Nilai tertinggi ukuran perusahaan tahun 2018 dimiliki oleh
PT Ace Hardware Indonesia Tbk dengan nilai 29.302716360 dan nilai
yang terendah dimiliki oleh PT Midi Utama Indonesia Tbk dengan nilai
15.41694553.
Dalam perhitungan dan pengamatan selama 4 periode tahun 2015-
2018 perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan terendah dimiliki
oleh PT Midi Utama Indonesia Tbk dengan nilai 14.98881032 tahun
2015. Sedangkan perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan tertinggi
dimiliki oleh PT Erajaya Swasembada Tbk dengan nilai 29.685183290
pada tahun 2015.
62
4. Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan penjualan menunjukan tingkatan perusahaan dalam
meningkatkan penjulannya dibandingkan dangan total penjualan secara
keseluruhan. Pertumbuhan penjualan menjadi acuan permintaan dalam
daya saing dengan perusahaan lainnya. Berikut tabel hasil perhitungan
pertumbuhan penjualan:
Tabel IV.6
Hasil Perhitungan Pertumbuhan Penjualan
Ukuran Perusahaan
No. Kode 2015 2016 2017 2018
1 ACES 0.044270201 0.040775098 0.203138788 0.219106061
2 AMRT 0.163142922 0.162468236 0.095493283 0.087080622
3 CSAP 0.017135044 0.090906256 0.203126658 0.122381508
4 ERAA 0.384473445 0.026966264 0.179236092 0.433937241
5 LPPF 0.136438028 0.098830196 0.012823523 0.022068322
6 MAPI 0.085491695 0.102613392 0.152379976 0.160396960
7 RALS -0.056018513 0.058563666 -0.040004699 0.020777281
8 MIDI 0.206779729 0.184220954 0.150059478 0.095620599
9 TELE 0.510632816 0.239132072 0.022126391 0.051182959
Sumber: BEI, 2015-2018 (data diolah)
Berdasarkan hasil perhitungan pertumbuhan penjualan tabel IV.6,
nilai tertinggi pertumbuhan penjualan tahun 2015 dimiliki oleh PT
Tiphone Mobile Indonesia Tbk dengan nilai 0.510632816 dan untuk nilai
63
yang terendah dimiliki oleh PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk dengan nilai
-0.056018513. Nilai tertinggi pertumbuhan penjualan tahun 2016 dimiliki
oleh PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk dengan nilai 0.239132072 dan untuk
nilai yang terendah dimiliki oleh PT Erajaya Swasembada Tbk dengan nilai
0.026966264. Nilai tertinggi pertumbuhan penjualan tahun 2017 dimiliki
oleh PT Ace Hardware Indonesia Tbk dengan nilai 0.203138788 dan untuk
nilai yang terendah dimiliki oleh PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk dengan
nilai -0.040004699. Nilai tertinggi pertumbuhan penjualan tahun 2018
dimiliki oleh PT Erajaya Swasembada Tbk dengan nilai 0.433937241 dan
untuk nilai yang terendah dimiliki oleh PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
dengan nilai 0.020777281.
Dalam perhitungan dan pengamatan selama 4 periode tahun 2015-
2018 perusahaan yang memiliki pertumbuhan penjualan terendah
dimiliki oleh PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk dengan nilai -
0.056018513 tahun 2015. Sedangkan perusahaan yang memiliki
pertumbuhan penjualan tertinggi dimiliki oleh PT Tiphone Mobile
Indonesia Tbk dengan nilai 0.510632816 pada tahun 2015.
B. Analisis Hasil Penelitian
1. Hasil Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan teknik analisis yang digunakan
untuk mendeskripsikan data yang telah terkumpul. Mempelajari alat, teknik
atau prosedur yang digunakan untuk memberikan deskripsi dari
64
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (Ghozali,
2013). Hasil dari statistic deskriptif dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel IV.7
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
TRR 36 0.20322 0.92166 0.7344732 0.12679660
FM 36 14.98881 29.68518 19.5621008 5.24042704
SG 36 -0.05602 0.51063 0.1302153 0.12186359
EM 36 -0.96140 0.02868 -0.4536620 0.22720761
Valid N (listwise) 36
Sumber: Hasil olah data sekunder SPSS Versi 25
Berdasarkan tabel IV.7 hasil uji statistik deskriptif diatas
menunjukan bahwa jumlah sampel dalam penelitian adalah 32 sampel
mulai dari tahun 2015 sampai tahun 2018. Dimana manajemen laba
merupakan variabel dependen, sedangan perencanaan pajak, ukuran
perusahaan dan pertumbuhan penjualan merupakan variabel independen.
Dapat dijelaskan bahwa manajemen laba mempunyai nilai rata-rata
sebesar -0.4536620 dan mempunyai standar deviasi sebesar 0.22720761.
Nilai minimum manajemen laba sebesar -0.96140 dimiliki oleh PT
Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar
0.02868 dimiliki oleh PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
65
Nilai rata-rata perencanaan pajak (TRR) sebesar 0.7344732 dan
standar deviasi sebesar 0.12679660. Nilai minimum sebesar 0.20322
dimiliki oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk dan nilai maksimum sebesar
0.92166 dimiliki oleh PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
Nilai rata-rata ukuran perusahaan sebesar 19.5621008 dan standar
deviasi sebesar 5.24042704. Nilai minimum sebesar 14.98881 dimiliki
oleh PT Midi Utama Indonesia Tbk dan nilai maksimum sebesar
29.68518 dimiliki oleh PT Erajaya Swasembada Tbk.
Untuk nilai rata-rata variabel pertumbuhan penjualan sebesar
0.1302153 dan standar deviasi sebesar 0.12186359. Nilai minimum
sebesar -0.05602 dimiliki oleh PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk dan
nilai maksimum sebesar 0.51063 dimiliki oleh PT Tiphone Mobile
Indonesia Tbk.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan analisis yang dilakukan untuk menilai
sebuah regresi model linear berganda. Bertujuan untuk menguji
kelayakan model regresi yang digunakan dalam penelitian. Dengan
adanya satu variabel terikat dan beberapa variabel bebas. Uji asumsi
klasik yang dsajikan adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau variabel residual memiliki
66
distribusi data yang normal (Ghozali, 2016). Untuk menguji apakah
terdapat distribusi normal atau tidak dalam model regresi maka
digunakanlah uji statistik one-sample Kolmogorov-Smirnov (K-S)
dengan ketentuan data dapat dinyatakan normal jika nilai Asymp.
Sig. lebih besar dari 0.05. Hasil uji normalitas dengan menggunakan
uji statistic one-sample Kolmogorov-Smirnov (K-S) adalah berikut :
Table IV.8
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 36
Normal Parametersa,b Mean 0.0000000
Std. 0.16397471
Deviation
Most Extreme Differences Absolute 0.087
Positive 0.087
Negative -0.082
Test Statistic 0.087
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Hasil olah data sekunder SPSS Versi 25
Berdasarkan tabel IV.8 besarnya nilai one-sample Kolmogorov-
smirnov adalah 0.087 dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.200
67
atau lebih besar sama dengan dari 0.05, ini menunjukan bahwa data
berdistribusi normal. Sehingga model regresi ini layak untuk
memprediksi variabel dependen yaitu manajemen laba berdasarkan
variabel independen yaitu perencanaan pajak, ukuran perusahaan,
pertumbuhan penjualan (sales growth).
b. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik tidak terjadinya kolerasi di
antara variabel independen. Untuk dapat mengetahui ada atau
tidaknya gejala multikolonieritas didalam regresi, dapat dilihat dari
nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off
yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas
adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10
(Ghozali, 2013). Regresi yang terbebas dari problem
multikolonieritas apabila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0.10,
maka data tersebut tidak ada multikolonieritas. Regresi linier yang
sesuai ialah bebas dari multikolonieritas Berikut ini hasil dari uji
multikoloniertitas pada tabel IV.9 :
68
Tabel IV.9
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
TRR 0.908 1.101
FM 0.927 1.079
SG 0.939 1.065
a. Dependent Variable: EM
Sumber : Hasil olah data sekunder SPSS Versi 25
Berdasarkan tabel IV.9 dapat disimpulkan bahwa semua
variabel independen memiliki nilai toletrance diatas 0.10 dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) dibawah 10. Dapat dikatakan bahwa
semua variabel independen yaitu perencanaan pajak, ukuran
perusahaan dan pertumbuhan penjualan bebas dari multikolonieritas
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain, jika variance dari residual satu
69
pengamatan ke pengamatan lain berbeda disebut heteroskedastisitas
(Ghozali, 2013:105). Model regresi yang baik dan seusai adalah
homoskedastisitas atau tidak terjadinya heteroskedastisitas. Apabila
uji heteroskedastisitas tidak terpenuhi, mka model regresi dinyatakan
tidak mengalami ke validan Dasar pengambilan keputusan untuk uji
heteroskedastisitas yaitu :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola
tertentu teratur (bergelombang, melebur, dan menyempit) maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Dalam penelitian ini, heteroskedastisitas diuji dengan
menggunakan SPSS 25 serta dengan melihat ada atau tidaknya pola-
pola tertentu yang ada pada grafik scartterplot antara ZPRED yaitu
variabel dependen (manajemen laba) dengan residualnya SPRESID
(perencanaan pajak, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan).
Berikut ini adalah hasil dari uji heteroskedastisitas dapat disajikan
dalam gambar IV.1.
70
Gambar IV.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil olah data sekunder SPSS Versi 25
Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas pada gambar
IV.1 , tidak terdapat pola tertentu pada grafik scatterplots. Titik-titik
yang ada pada grafik tidak membentuk pola tertentu dan tersebar
baik diatas maupun dibawah angak 0 dari pada sumbu y, sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
pada penelitian ini, yang berarti tidak terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke residual pengamatan lain (Ghozali,
2013).
Pengujian ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini
dengan cara melihat uji kolerasi Spearman. Pada uji kolerasi
Spearman, pengujian dilakukan dengan uji 2 sisi pada tingkat
71
signifikan 0,05. Apabila kolerasi antara variabel independen dengan
residual didapati signifikansi lebih dari 0,05 maka tidak ada masalah
heteroskedastisitas. Berikut adalah hasil uji spearman’s :
Tabel IV.10
Hasil Uji Spearman’s Rho
Correlations
Unstandardiz
TRR FM SG ed Residual
Spearma TRR Correlation Coefficient 1.000 -.342* -.337* .005
n's rho Sig. (2-tailed) . .041 .045 .977
N 36 36 36 36
FM Correlation Coefficient -.342* 1.000 .186 .053
Sig. (2-tailed) .041 . .279 .761
N 36 36 36 36
SG Correlation Coefficient -.337* .186 1.000 -.040
Sig. (2-tailed) .045 .279 . .818
N 36 36 36 36
Unstandardize Correlation Coefficient .005 .053 -.040 1.000
d Residual Sig. (2-tailed) .977 .761 .818 .
N 36 36 36 36
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Hasil olah data SPSS 25
Berdasarkan tabel IV.9 , dapat terlihat bahwa nilai sig. (2-tailed)
dari kolerasi antara ketiga variabel independen dengan
Unstandarized Residual memiliki nilai signifikansi leibh dari 0.05.
Dan dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini.
72
d. Uji Autokolerasi
Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam metode
linear teradapat kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 (Ghozali, 2018, 111).
Untuk menguji ada atau tidaknya autokolerasi pada sebuah
penelitian dapat menggunakan statistic Durbin Watson, berikut
adalah hasil dari statisik Durbin Watson :
Tabel IV.11
Hasil Uji Durbin Watson
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .689a .475 .424 .16303 1.893
a. Predictors: (Constant), SG, FM, TRR
b. Dependent Variable: EM
Sumber : Hasil olah data SPSS 25
Dari tabel di atas dapat terlihat adanya nilai Durbin-Watson (DW)
adalah 1.893, nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai tabel
signifikansi 5%, jumlah sampel 36 (n) dan jumlah variabel independen
K=3, dapat diperoleh nilai dU 1.654 dan nilai dL 1.295, nilai DW
1.893. Autokolerasi tidak terjadi apabila dU < d < 4-dU, maka hasil uji
atas nilai DW adalah 1.893 lebih besar dari dU (1.654)
73
dan lebih kecil dari 4-dU (4-1.654=2346). Maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat autokolerasi dalam model penelitian ini.
3. Hasil Uji Statistik
Uji Regresi Linier Berganda
Analisis linier berganda dibutuhkan untuk mencari seberapa besar
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Serta untuk
mengetahui ada koefisien regresi serta signifikansi agar dapat digunakan
untuk menjawab hipotesis. Dan mengetahui ada tidaknya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun rumus regresi
linier berganda sebagai berikut:
Y = ∝ + β1TRR + β2 FM + β3SG + e
Keterangan :
Y : Manajemen Laba
α : Konstanta β1
: Koefisien variabel independen perencanaan pajak β2
: Koefisien variabel independen ukuran perusahaan β3
: Koefisien variabel independen pertumbuhan penjualan
TRR
: Perencanaan Pajak
FM
: Ukuran Perusahaan
SG
: Pertumbuhan Penjualan
74
e : Error
Penelitian ini menggunakan program SPSS 25, sehingga adapun
hasilnya dapat dilihat dalam tabel Coefficients dibawah ini :
Tabel IV.12
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constatnt) -0.856 0.235 -3.643 0.001
TRR 0.211 0.240 0.118 0.880 0.386
FM 0.020 0.006 0.459 3.465 0.002
SG -1.088 0.245 -0.584 -4.433 0.000
a. Dependent Variable: EM
Sumber : Hasil olah data SPSS 25
Berdasarkan dari tabel IV.11 mengenai tabel Coefficient diatas
diperoleh rumus regresi :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
75
Y = -0.856 +( 0.211X1) + (0.020X2) + (-1.088X3) +
e Y = -0.856 + 0.211 X1 + 0.020 X2 -1.088 X3 + e
Persamaan diatas menunjukan bahwa nilai konstanta sebesar -0.856
dan mempunyai nilai negative menunjukan bahwa semua variabel
independen (perencanaan pajak, ukuran perusahaan, pertumbuhan
penjualan) konstan atau bernilai 0, maka dapat dikatakan bahwan nilai
manajemen laba adalah sebesar -0.856
Variabel perencanaan pajak (X1) memiliki koefisien regresi sebesar
0.211 menunjukan bahwa setiap kenaikan perencanaan pajak (TRR)
sebesar 1 satuan, maka akan mengakibatkan kenaikan tingkat manajemen
laba sebesar 0.211 satuan. Koefisien menunjukan positif yang artinya
terjadi hubungan positif antara perencanaan pajak dengan manajemen
laba. Semakin naik nilai perencanaan pajak maka semakin meningkat
manajemen laba.
Variabel ukuran perusahaan (X2) memilki koefisien regresi sebesar
0.020 menunjukan bahwa setiap kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1
satuan, akan mengakibatkan kenaikan tingkat manajemen laba sebesar
0.020 satuan. Koefisien menunjukan nilai positif yang artinya terjadi
hubungan positif antara ukuran perusahaan dengan manajemen laba.
Semakin naik nilai ukuran perusahaan maka semakin meningkat
manajemen labanya.
76
Variabel pertumbuhan penjualan (X2) memiliki koefisien regresi
sebesar -1.088 menunjukan bahwa setiap kenaikan pertumbuhan
penjualan sebesar 1 satuan, maka akan mengakibatkan penurunan tingkat
manajemen laba sebesar 1.088 satuan. Koefisien menunjukan negatif
yang artinya terjadi hubungan negatif antara pertumbuhan penjualan
dengan manajemen laba. Semakin naik nilai pertumbuhan penjualan
maka semakin turun manajemen labanya.
C. Pengujian Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada intinya digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan sebuah model dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2009). Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti adanya variasi variabel
dependen yang sangat terbatas. Dan nilai yang mendekati 1 (satu) berarti
variabel-variabel independen sudah dapat memberi semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Hasil dari uji
koefisien determinasi (R2) ada pada kolom Adjusted R Square pada tabel
IV.13 model summary berikut ini :
77
Tabel IV.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .692a .479 .430 .17149
a. Predictors: (Constant), SG, FM, TRR
b. Dependent Variable: EM
Sumber : Hasil olah data SPSS 25
Berdasarkan tabel Model Summary di atas dapat dilihat nilai
Adjusted R-Square sebesar 0.430 yang menunjukan bahwa proporsi
pengaruh variabel perencanaan pajak, ukuran perusahaan, dan
pertumbuhan penjualan terhadap manajemen laba sebesar 43%. Dapat
disimpulkan bahwa tindakan manajemen laba dipengaruhi variabel
perencanaan pajak, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan penjualan,
sedangkan sisanya sebesar 57% dipengaruhi oleh variabel lain.
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji Statistik F digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel
independen dan variabel dependen mempunyai pengaruh yang bersamaan
78
(Ghozali, 2016). Pengujian ini dilakukan dengan tingkat signifikasi 0,05
(5%), kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
1) Jika F hitung < F tabel dan Sig ≥ 0.05 maka Ho ditolak, sehingga
tidak berpengaruh bersama-sama.
2) Jika F hitung < F tabel dan Sig < 0.05 maka Ho diterima, sehingga
terdapat pengaruh bersama-sama.
Hasil uji signifikansi simultan terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel IV.14
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .866 3 .289 9.813 .000b
Residual .941 32 .029
Total 1.807 35
a. Dependent Variable: EM
b. Predictors: (Constant), SG, FM, TRR
Sumber : Hasil olah data SPSS 25
Berdasarkan dari tabel IV.13, menunjukan bahwa nilai sig 0.000 yang
lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05, dan nilai F hitung menunjukan
angka 9.813. Angka F dilihat pada tabel F signifikansi 0.05, kemudian pada
kolom df 1 yaitu jumlah variabel (independen dan dependen) dikurang 1,
dalam penelitian ini df 1 adalah 3 (jumlah variabel ada 4 yaitu
79
3 variabel independen dan 1 variabel dependen, kemudian dikurangi 1).
Pada df 2 yaitu jumlah sampel dikurangi jumlah variabel independen
dikurang 1, dalam penelitian ini df 2 adalah 32 (jumlah data 36 dikurang
3 variabel independen dikurang 1), Maka diperoleh angka F tabel adalah
2.90. Dapat disimpulkan bahwa F hitung > F tabel (9.813>2.90)
Dengan sig < 0.05 ( 0.000 < 0.05) dan F hitung > F tabel
(9.813>2.90), maka H4 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
perencanaan pajak, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan penjualan
secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap manajemen laba.
3. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t menunjukan pengaruh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji statistik t
bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh parsial (sendiri)
yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Dapat
dilakukan dengan membandingkan probailitas dengan alfa 0.05 ( α = 5
%). Jika probabilitas lebih besar daripada 0.05 maka secara parsial
variabel independen tidak berpengaruh variabel dependen, akan tetapi
jika probabilitas lebih kecil daripada 0.05 maka sebuah variabel
independen mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013). Hasil uji
signifikansi parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel berikut :
80
Tabel IV.15
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) -0.856 0.235 -3.643 0.001
TRR 0.211 0.240 0.118 0.880 0.386
FM 0.020 0.006 0.459 3.465 0.002
SG -1.088 0.245 -0.584 -4.433 0.000
a. Dependent Variable: EM
Sumber : Hasil olah data SPSS 25
Berdasarkan hasil uji pada tabel IV.14, dapat disimpulkan hasil uji
signifikansi parsial (uji t) sebagai berikut :
a. Hasil pengujian hipotesis pertama (H1)
Hasil uji t pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai signifikansi
pada variabel perencanaan pajak sebesar 0.386. Nilai tersebut
menunjukan bahwa nilai sig 0.386 > 0.05. Kemudian pada kolom t
hitung menunjukan angka 0.880.
Angka t tabel diperoleh dari 0.05 two tailed (karena uji t
dilakukan dua arah), dengan baris derajat kebebasan (df) yang
81
merupakan jumlah data dikurang jumlah variabel independen
dikurang 1 (n-k-1) pada penelitian ini, nilai df adalah 36 data – 3
variabel bebas – 1 = 32. Maka diperoleh angka t tabel yaitu 2.036.
Dengan nilai sig > 0.05 (0.386 > 0.05) dan t hitung < t tabel (0.880
< 2.036) maka H1 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Perencanaan Pajak secara parsial tidak berpengaruh terhadap
Manajemen Laba.
b. Hasil Pengujian Hipotesis kedua (H2)
Hasil uji t pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai signifikansi
ukuran perusahaan sebesar 0.002. Nilai tersebut menunjukan bahwa
nilai sig 0.002 < 0.05. Kemudian pada kolom t hitung menunjukan
angka 3.465 yang lebih besar dari t tabel 2.036. Dengan nilai sig <
0.05 (0.002 < 0.05) dan t hitung > t tabel ( 3.465 > 2.036) maka H2
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan
secara parsial berpengaruh terhadap Manajemen Laba.
c. Hasil Pengujian Hipotesis ketiga (H3)
Hasil uji t pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai signifikansi
pertumbuhan penjualan sebesar 0.000. Nilai tersebut menunjukan
bahwa nilai sig 0.000 < 0.05. Kemudian pada kolom t hitung
menunjukan angka 4.433 yang lebih besar dari t tabel 2.036. Dengan
nilai sig < 0.05 (0.000 < 0.05) dan t hitung > t tabel ( 4.433 > 2.036)
82
maka H3 diterima. Seingga dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan
Penjualan secara parsial berpengaruh terhadap Manajemen Laba.
D. Pembahasan
1. Hasil pengujian Perencanaan Pajak terhadap Manajemen Laba
Berdasarkan tabel IV.14 dapat diketahui hasil uji t untuk variabel
perencanaan pajak memiliki nilai signifikansi 0.386 lebih besar dari α =
0.05. Dengan demikian hipotesis H1 ditolak sehingga dapat dikatakan
bahwa perencanaan pajak tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Perencanaan pajak adalah perawalan dari kegiatan manajemen laba.
Ditahap ini adanya sebuah pengumpulan dan analisis mengenai peraturan
perpajakan yang bisa diperlakukan untuk melakukan penghematan pajak,
didasarkan bahwa perencanaan pajak digunakan untuk meminimumkan
kewajiban dalam pembayaran pajak.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Endriarti (2017) yang
menyatakan bahwa perencanaan pajak tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba. Serta penelitian Aditama dan Purwaningsih (2014) yang
menyatakan bahwa perencanaan pajak tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba. Akan tetapi hasil berbeda dilakukan oleh penelitian
Santana dan Wirakusuma (2016) yang menyatakan bahwa perencanaan
pajak berpengaruh terhadap manajemen laba. Dengan tidak berpengaruhnya
perencanaan pajak menunjukan bahwa dengan menekan jumlah kewajiban
pajak yang harus dibayar berarti adanya penurunan laba
83
yang terjadi dan penurunan itu dihindari oleh perusahaan besar akan
tetapi tujuan dari perencanaan pajak adalah dengan memangkas besar
laba kena pajak yang dimilki perusahaan.
2. Hasil pengujian Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba
Berdasarkan tabel IV.14 dapat diketahui hasil uji t untuk variabel
ukuran perusahaan memilki nilai signifikansi 0.002 lebih kecil dari α =
0.05. Dengan demikian hipotesis H2 diterima sehingga dapat dikatakan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba.
Perusahaan yang besar akan lebih berhati-hati dalam melakukan
pelaporan keuangan dan cenderung melaporkan kondisi keuangan
dengan akurat. Sedangkan perusahaan kecil lebih cenderung untuk
melakukan manajemen laba dengan melaporkan laba yang lebih besar
untuk menarik investor dan menunjukan kinerja perusahaan yang bagus.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Restuwulan (2013). Ukuran perusahaan diduga mampu mempengaruhi
besaran pengelolaan laba perusahaan, dimana jika pengelolaan laba
efisien maka semakin besar ukuran perusahaan semakin tinggi
pengelolaan labanya.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Muliati (2011)
menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba. Perusahaan besar kurang memiliki motivasi dalam
melakukan praktik manajemen laba. Hal ini dikarenakan pemegang saham
84
dan pihak luar di perusahaan besar dianggap lebih kritis dibandingkan
dengan perusahan kecil.
3. Hasil pengujian Pertumbuhan Penjualan terhadap Manajemen Laba
Berdasarkan tabel IV.14 dapat diketahui hasil uji t untuk variabel
pertumbuhan penjualan memilki nilai signifikansi 0.000 lebih kecil dari α
= 0.05. Dengan demikian hipotesis H3 diterima sehingga dapat dikatakan
bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap manajemen laba.
Dengan pertumbuhan penjualan yang tinggi perusahaan akan
membutuhkan dana yang tinggi juga untuk menyokong kegiatan
operasionalnya. Dengan adanya pertumbuhan penjualan akan memberi
motivasi untuk melakukan kegiatan manajemen laba tujuannya ialah
mempertahankan tingkat pertumbuhan penjualannya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Yunietha dan Agustin
Palupi (2017) yang menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan
berpengaruh terhadap manajemen laba.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Arief Fahmie
(2018) yang menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba. Dengan berpengaruhnya
pertumbuhan penjualan dengan manajemen laba ini menunjukan bahwa
pertumbuhan penjualan akan memberi sebuah efek dalam hal motivasi
dan pergerakan dalam perlakuan manajemen laba disebabkan oleh adanya
faktor untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan penjualannya.
85
4. Hasil pengujian Perencanaan Pajak, Ukuran Perusahaan dan
Pertumbuhan Penjuaaln terhadap Manajemen Laba
Berdasarkan tabel IV.13, menunjukan bahwa nilai sig 0.000 yang
lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05, dan nilai F hitung menunjukan
nilai 9.813 lebih besar dari F tabel 2.90 yang artinya perencanaan pajak,
ukuran perusahaan dan pertumbuhan penjualan berpengaruh simultan
tehadap manajemen laba .
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil peneltian mengenai Pengaruh Perencanaan Pajak,
Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Manajemen Laba
(Studi Empiris Pada Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2015-2018) yang dibantu oleh program SPSS 25, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Perencanaan pajak tidak berpengaruh terhadap manajemen laba pada
perusahaan retail yang terdaftar di BEI tahun 2015-2018. Hal ini dapat
dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0.386 lebih besar dari 0.05
yang artinya tidak ada pengaruh terhadap manajemen laba. Dapat
disimpulkan bahwa H1 ditolak.
2. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba pada .
perusahaan retail yang terdaftar di BEI tahun 2015-2018. Hal ini dapat
dibuktikan dengan nilai signifikansi 0.002 lebih kecil dari 0.05 yang
artinya ada pengaruh terhadap manajemen laba. Dapat disimpulkan
bahwa H2 diterima.
3. Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap manajemen laba pada
perusahaan retail yang terdaftar di BEI tahun 2015-2018. Hal ini dapat
dibuktikan dengan nilai signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05 yang
86
87
artinya ada pengaruh terhadap manajemen laba. Dapat disimpulkan
bahwa H3 diterima.
4. Perencanaan pajak, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan penjualan
secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap manajemen laba
pada perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2015-2018. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai signifikansi 0.000 lebih
kecil dari 0.05 yang artinya adanya pengaruh secara bersama-sama
terhadap manajemen laba. Dapat disimpulkan bahwa H4 diterima.
B. Implikasi
1. Implikasi Teoritis
Berdasarkan data yang dianalisis (uji F) adanya pengaruh antara
perencanaan pajak, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan terhadap
manajemen laba dengan nilai signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05.
Serta berdasarkan hasil uji parsial (uji t) menunjukan bahwa perencanaan
pajak tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Sedangkan ukuran
perusahaan dan pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap
manajemen laba.
2. Implikasi Manajerial
Berdasarkan penelitian yang sudah dibuat atas pembahasan dan data
yang diolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pihak-pihak terkait:
88
a. Ilmu pengetahuan
Dapat memberikan andil yang penting untuk pengembangan
ilmu akuntansi, sehingga dapat memberikan fakta atas data yang
teruji dari hasil penelitian ini. Serta memberikan informasi mengenai
teori dan hasil atas data yang konkrit berdasarka penelitian ini.
b. Investor
Untuk investor yang ingin memperoleh pertimbangan dalam
pengambilan keputusan dalam berinvestasi dapat menjadi acuan
untuk penilaian kinerja berdasarkan penelitian ini.
c. Perusahaan
Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai informasi untuk
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI, terutama berguna
untuk penyusunan laporan keuangan perusahaan karena laporan
keuangan tersebut memiliki hubungan yang kuat dengan para
investor yang akan menanamkan modal di perusahaan tersebut.
d. Penelitian selanjutnya
Dapat memberikan manfaat bagi penelitian yang akan selanjutnya
dibuat membantu dalam hal bentukan dan strruktur penelitian kepada
peneliti selanjutnya. Dapat memberikan acuan bagi penelitian
berikutnya agar dapat mempermudah dalam pembuatan penelitiannya.
89
3. Implikasi Metodologi
Penelitian ini menggunakan data pengolahan SPSS 25 dengan jenis
penelitian kuantitatif yang menggunakan data berupa angka yang telah
diolah. Uji yang digunakan ialah uji statistic deskriptif, uji asumsi klasik,
uji analisis regresi berganda, uji koefisien determinasi, uji simultan f dan
uji parsial (uji t). Laporan yang diambil berdasarkan hasil dai laporan
keuangan audit perusahaan retail di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-
2018.
C. Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti dapat diajukan kepada perusahaan,
pemegang saham, dan peneliti selanjutnya. Dapat ditujukan pada praktik
manajamen laba yang ada dan terjadi di dalam perusahaan sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
a. Bagi manajemen perusaahan ada kiranya dapat memberikan laporan
keuangan yang nyata dan rill beserta pada perolehan labanya sehingga
tidak terjadi kebohongan pada laporan keuangan yang dilaporkan
b. Bagi perusahaan diharapkan dapat memberikan praktik manajemen
laba yang baik agar laporan keuangan yang diterbitkan dapat sesuai
dengan kenyataan yang sesungguhnya.
90
2. Bagi Investor
Diharapkan bagi para investor yang ingin menanamkan saham pada
perusaahan dapat menelaah dan mempertimbangan dengan matang
untuk mencari informasi mengenai laporan keuangan perusahaan agar
tidak salah langkah dan salah perkiraan dalam penanaman saham yang
akan dilakukan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat membuat penelitian dengan
memperhatikan segala aspek perusahaan yang dijadikan sampel
sesuai dengan tema penelitian yang akan dibuat, mulai dari laporan
keuangan perusahaan dan olahan data berupa angka-angka yang
harus sesuai dengan laporan keuangan yang ada.
b. Diharapkan peneliti dapat memberikan penambahan sampel dan
tidak bertumpu pada satu sektor perusahaan.
c. Peneliti selanjutnya disarankan agar dapat memperhatikan perilaku
perusahaan terkait dengan tingkat manajemen laba dengan
menambah rentang waktu penelitian minimal 5 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Literatur Buku & Jurnal
Abbas, Nur Abshari. Analisa Praktik Perencanaan Pajak Perusahaan dan
Peninjauan Menurut Pandangan Islam. UIN Alauddin Makassar. 2018.
Abdillah, Muhammad Randi. Pengaruh Pemeriksaan Pajak, Sanksi Pajak, dan
Pelaksanaan Penagihan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Universitas Pasundan Bandung. 2017.
Dewi, Pidya Wulansari. Pengaruh Family Firm, Profitabilitas, dan Financial
Leverage Terhadap Manajemen Laba. Universitas Muhammadiyah
Diponegoro. 2018.
Dewinta, Ida Ayu Rosa dan Putu Ery Setiawan, Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Umur Perusahaan, Profitabilitas, Leverage dan Pertumbuhan Penjualan
Terhadap Tax Avoidance Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol 14
No.3. 2016.
Dian, Titin., Muhammad Saifi, dan Dwiatmanto. Penerapan Strategi Perencanaan
Pajak (Tax Planning) Dalam Upaya Penghematan Pajak Penghasilan.
Universitas Brawijaya. 2013.
Fahmie, Arief. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Struktur Kepemilikan,
Pertumbuhan Penjualan dan Komisaris Independen Terhadap Manajemen
Laba. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor. 2018.
Feriyanto, Andri dan Triyana. Endang Shyta Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Mediatera. 2015
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2016.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. Edisi 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2016.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Edisi 9. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2018.
Hendrawati, Nadia. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Profitabilitas
Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital dan Dampaknya Terhadap
Nilai Perusahaan. Universitas Pasundan Bandung. 2016.
Hermawan, Sonny. Pengaruh Promosi dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian. Universitas Pasundan Bandung. 2017.
Hery. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta: Center For Academic
Publishing Services. 2015.
Lestari, Mia. Pengaruh Perencanaan Pajak dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Manajamen Laba. UIN Raden Fatah Palembang. 2018.
Nahar, Mahfudzotun dan Teguh Erawati. Pengaruh NPM, FDR, Komite Audit,
Pertumbuhan Usaha, Leverage dan Size Terhadap Manajemen Laba.
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. 2017.
Novione, dan Rusmala Dewi. Pertumbuhan Penjualan, Struktur Aktiva, dan
Pertumbuhan Aktiva Terhadap Struktur Modal. E-Jurnal Manajemen
Universitas Udayana Vol 5 No.8. 2016.
Nur, Resti Rachmawati. Pengaruh Asimetri Informasi dan Manajemen Laba
Terhadap Cost Of Capital. Universitas Pasundan Bandung. 2014
Purwanti, Tri. Pengaruh Beban Pajak Tangguhan Terhadap Persistensi Laba dan
Manajemen Laba. Universitas Mercu Buana Yogyakarta. 2018.
Rachmawati, Resti Nur. Pengaruh Asimetri Informasi dan Manajemen Laba
Terhadap Cost Of Capital. Universitas Pasundan Bandung. 2014.
Rahayu, Ayu Sri. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Tingkat Leverage,
dan Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Delay. Universitas
Pasundan Bandung. 2014.
Rismaya, Rima. Pengaruh Beban Pajak Tangguhan dan Perencanaan Pajak
Terhadap Praktik Manajemen Laba. Universitas Pasundan Bandung. 2017.
Rosyida, Qorry Richa. Analisis Perencanaan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21
Karyawan Tetap. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 2015.
Sartono, Agus. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.2012.
Santana, Dewa Ketut Wira dan Made Gede Wirakusuma. Pengaruh Perencanaan
Pajak, Kepemilikan Manajerial, dan Ukuran Perusahaan. Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana Vol 14 No.3. 2016.
Selviani, Alesia Heni. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan
Teradap Manajemen Laba. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2017.
Subramanyam, K.R dan John J. Wild. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Bandung: Alfabeta. 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan Ketujuh
Belas. Bandung: Alfabeta. 2012.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2014.
Suhfi, Anhar. Implementasi Tax Planning Untuk Menghemat Pajak Penghasilan
Terutang. Universitas Lampung. 2014.
Sulistyanto, Sri. Manajemen Laba Teori dan Model Empiris. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia. 2008.
Sumarsan, Thomas. Tax Review dan Strategi Perencanaan Pajak. Jakarta: Indeks. 2012.
Umar, Husein. Metodologi Penelitian: Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2003.
Waluyo, Akuntansi Pajak. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat. 2016
Yunietha, dan Agustin Palupi. Pengaruh Corporate Governance dan Faktor Lainnya
Terhadap Manajemen Laba. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti. 2017.
Literatur Website
www.idx.co.id
www.scholar.google.co.id
www.sudutekonomi.blogspot.com
www.tempo.com
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Daniel Henky Putra
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 12 Januari 1998
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Buddha
Alamat Rumah : Perumahan Taman Pabuaran Blok D3
No.1B, Karawaci, Tangerang
Riwayat Pendidikan
- Sekolah Dasar : SD Dharma Putra
- Sekolah Menengah Pertama : SMP Dharma Putra
- Sekolah Menengah Atas : SMK Buddhi
- Perguruan Tinggi : Universitas Buddhi Dharma
Telepon Genggam : 087885151207
IPK : 3,39
Nama dan Alamat Kantor : PT Polytech Indo Hausen
Jl. KH. Agus Salim No.17, Poris Plawad,
Cipondoh, Tangerang
Pengalaman Kerja
- 2017-Sekarang : PT Polytech Indo Hausen
Daftar Perusahaan Sampel
No. Kode Nama Perusahaan
1 ACES PT Ace Hardware Indonesia Tbk
2 AMRT PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
3 CSAP PT Catur Sentosa Adiprana
4 ERAA PT Erajaya Swasembada Tbk
5 LPPF PT Matahari Department Store Tbk
6 MAPI PT Mitra Adiperkasa Tbk
7 RALS PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
8 MIDI PT Midi Utama Indonesia Tbk
9 TELE Tiphone Mobile Indonesia Tbk
Tabulasi Data Variabel
No. Kode Tahun TRR (X1) FM (X2) SG (X3) EM (Y)
1 ACES 2015 0.794005328 28.81506148 0.044270201 -0.221878034
1 ACES 2016 0.818129456 28.94772466 0.040775098 -0.147725556
1 ACES 2017 0.813232080 29.11915894 0.203138788 -0.28281541
1 ACES 2018 0.811728583 29.30271636 0.219106061 -0.20024009
2 AMRT 2015 0.737147666 16.53653536 0.163142922 -0.961402714
2 AMRT 2016 0.740870796 16.78460965 0.162468236 -0.752353440
2 AMRT 2017 0.675863136 16.90207664 0.095493283 -0.492067480
2 AMRT 2018 0.803727013 16.91406870 0.087080622 -0.72465507
3 CSAP 2015 0.819612172 21.98245748 0.017135044 -0.305547554
3 CSAP 2016 0.739734260 22.16802256 0.090906256 -0.25298362
3 CSAP 2017 0.773229039 22.35998020 0.203126658 -0.48124444
3 CSAP 2018 0.679174745 22.47858390 0.122381508 -0.37648399
4 ERAA 2015 0.481234940 29.68518329 0.384473445 -0.682359486
4 ERAA 2016 0.682387542 29.63582052 0.026966264 -0.35570848
4 ERAA 2017 0.723746681 22.90638651 0.179236092 -0.199106501
4 ERAA 2018 0.739182605 23.26352067 0.433937241 -0.623338290
5 LPPF 2015 0.793314033 15.17373744 0.136438028 -0.625264605
5 LPPF 2016 0.797462042 15.39631811 0.098830196 -0.44460614
5 LPPF 2017 0.795842340 15.50697555 0.012823523 -0.24233513
5 LPPF 2018 0.696576761 15.43220130 0.022068322 -0.45574037
6 MAPI 2015 0.203222686 22.97275966 0.085491695 -0.390015764
6 MAPI 2016 0.519254439 23.09196051 0.102613392 -0.46171321
6 MAPI 2017 0.585957677 16.25134863 0.152379976 -0.537686503
6 MAPI 2018 0.693628949 16.35179695 0.160396960 -0.54447638
7 RALS 2015 0.921655422 15.33609627 -0.05601851 -0.289828377
7 RALS 2016 0.878326686 15.35173434 0.058563666 -0.41867532
7 RALS 2017 0.871382278 15.40309583 -0.0400047 -0.29598305
7 RALS 2018 0.818639043 15.47241338 0.020777281 -0.28128663
8 MIDI 2015 0.747808640 14.98881032 0.206779729 -0.80509565
8 MIDI 2016 0.770681983 15.26508085 0.184220954 -0.74472524
8 MIDI 2017 0.795543003 15.40026943 0.150059478 -0.728549040
8 MIDI 2018 0.766290793 15.41694553 0.095620599 -0.631987170
9 TELE 2015 0.740226153 15.77964183 0.510632816 -0.793044246
9 TELE 2016 0.739032986 15.92153086 0.239132072 -0.438472805
9 TELE 2017 0.745046824 15.98454106 0.022126391 0.028681694
9 TELE 2018 0.728136916 15.93646406 0.051182959 -0.171118054
Hasil Perhitungan EM (Manajemen Laba)
No. Kode Tahun TACt/TAt-1 NDTACt DTACt
1 ACES 2015 -0.019573548 0.202304486 -0.221878034
2016 0.057403433 0.205128990 -0.147725556
2017 0.020396055 0.303211469 -0.282815413
2018 0.130746100 0.330986186 -0.200240086
2 AMRT 2015 -0.193934517 0.767468197 -0.961402714
2016 -0.079367920 0.672985520 -0.752353440
2017 -0.139938197 0.352129283 -0.492067480
2018 -0.238573790 0.486081276 -0.724655066
3 CSAP 2015 -0.014068859 0.291478695 -0.305547554
2016 0.056723110 0.309706734 -0.252983623
2017 0.005685022 0.486929463 -0.481244441
2018 0.037705133 0.414189125 -0.376483993
4 ERAA 2015 0.004680580 0.687040067 -0.682359486
2016 -0.161242499 0.194465979 -0.355708477
2017 0.125332733 0.324439234 -0.199106501
2018 0.261511808 0.884850098 -0.623338290
5 LPPF 2015 -0.120374639 0.504889966 -0.625264605
2016 -0.105307851 0.339298291 -0.444606142
2017 -0.056470600 0.185864533 -0.242335133
2018 -0.162841445 0.292898930 -0.455740375
6 MAPI 2015 -0.023727006 0.366288758 -0.390015764
2016 -0.095466869 0.366246340 -0.461713209
2017 -0.088404860 0.449281644 -0.537686503
2018 -0.060934461 0.483541921 -0.544476382
7 RALS 2015 -0.070409128 0.219419249 -0.289828377
2016 -0.075456062 0.343219262 -0.418675324
2017 -0.090966087 0.205016965 -0.295983051
2018 -0.038154913 0.243131713 -0.281286626
8 MIDI 2015 -0.127311035 0.677784611 -0.805095646
2016 -0.117444206 0.627281032 -0.744725239
2017 -0.141433115 0.587115925 -0.728549040
2018 -0.143191983 0.488795186 -0.631987170
9 TELE 2015 0.171443192 0.964487439 -0.793044246
2016 0.150379144 0.588851949 -0.438472805
2017 0.114370653 0.085688959 0.028681694
2018 -0.022589888 0.148528166 -0.171118054
Perhitungan TRR (Perencanaan Pajak)
No. Kode Tahun Laba Bersih
Laba Sebelum Pajak TRR (Tax Retention
Perusahaan Rate)
1 ACES 2015 584,873,463,989 736,611,510,331 0.794005328
2016 706,150,082,276 863,127,561,485 0.818129456
2017 780,686,814,661 959,980,347,383 0.813232080
2018 976,273,356,597 1,202,709,103,365 0.811728583
2 AMRT 2015 464,204 629,730 0.737147666
2016 553,835 747,546 0.740870796
2017 257,735 381,342 0.675863136
2018 668,426 831,658 0.803727013
3 CSAP 2015 43,021,915 52,490,576 0.819612172
2016 74,636,924 100,896,941 0.739734260
2017 89,022,191 115,130,429 0.773229039
2018 89,609,693 131,939,083 0.679174745
4 ERAA 2015 229,811,612,575 477,545,567,894 0.481234940
2016 261,720,607,391 383,536,614,051 0.682387542
2017 347,149,581,987 479,656,198,588 0.723746681
2018 889,340,783 1,203,140,844 0.739182605
5 LPPF 2015 1,780,848 2,244,821 0.793314033
2016 2,019,705 2,532,666 0.797462042
2017 1,907,077 2,396,300 0.795842340
2018 1,097,332 1,575,321 0.696576761
6 MAPI 2015 30,095,070 148,089,126 0.203222686
2016 208,475,635 401,490,328 0.519254439
2017 350,081 597,451 0.585957677
2018 813,916 1,173,417 0.693628949
7 RALS 2015 336,054 364,620 0.921655422
2016 408,479 465,065 0.878326686
2017 406,580 466,592 0.871382278
2018 587,105 717,172 0.818639043
8 MIDI 2015 140,511 187,897 0.747808640
2016 196,043 254,376 0.770681983
2017 102,812 129,235 0.795543003
2018 159,154 207,694 0.766290793
9 TELE 2015 370,649 500,724 0.740226153
2016 468,878 634,448 0.739032986
2017 418,162 561,256 0.745046824
2018 444,339 610,241 0.728136916
Perhitungan FM (Ukuran Perusahaan)
No. Kode Tahun Total Asset LN
1 ACES 2015 3,267,549,674,003 28.81506148
2016 3,731,101,667,891 28.94772466
2017 4,428,840,550,479 29.11915894
2018 5,321,180,855,541 29.30271636
2 AMRT 2015 15,195,887 16.53653536
2016 19,474,367 16.78460965
2017 21,901,740 16.90207664
2018 22,165,968 16.91406870
3 CSAP 2015 3,522,572,851 21.98245748
2016 4,240,820,320 22.16802256
2017 5,138,259,285 22.35998020
2018 5,785,287,553 22.47858390
4 ERAA 2015 7,800,299,841,485 29.68518329
2016 7,424,604,403,847 29.63582052
2017 8,873,955,770 22.90638651
2018 12,682,902,626 23.26352067
5 LPPF 2015 3,889,291 15.17373744
2016 4,858,878 15.39631811
2017 5,427,426 15.50697555
2018 5,036,396 15.43220130
6 MAPI 2015 9,482,934,568 22.97275966
2016 10,683,437,788 23.09196051
2017 11,425,390 16.25134863
2018 12,632,671 16.35179695
7 RALS 2015 4,574,904 15.33609627
2016 4,647,009 15.35173434
2017 4,891,922 15.40309583
2018 5,243,047 15.47241338
8 MIDI 2015 3,232,642 14.98881032
2016 4,261,283 15.26508085
2017 4,878,115 15.40026943
2018 4,960,145 15.41694553
9 TELE 2015 7,128,717 15.77964183
2016 8,215,481 15.92153086
2017 8,749,797 15.98454106
2018 8,339,085 15.93646406
Perhitungan SG (Pertumbuhan Penjualan)
No. Kode Tahun Penjualan Th Penjualan Th Penjualan Th Sales
Sekarang Sebelumnya Sebelumnya Growth
1 ACES 2015 4,742,525,934,225 4,541,473,969,017 4,541,473,969,017 0.044270201
2016 4,935,902,893,025 4,742,525,934,225 4,742,525,934,225 0.040775098
2017 5,938,576,225,065 4,935,902,893,025 4,935,902,893,025 0.203138788
2018 7,239,754,268,263 5,938,576,225,065 5,938,576,225,065 0.219106061
2 AMRT 2015 48,265,453 41,495,720 41,495,720 0.163142922
2016 56,107,056 48,265,453 48,265,453 0.162468236
2017 61,464,903 56,107,056 56,107,056 0.095493283
2018 66,817,305 61,464,903 61,464,903 0.087080622
3 CSAP 2015 7,117,833,073 6,997,923,351 6,997,923,351 0.017135044
2016 7,764,888,625 7,117,833,073 7,117,833,073 0.090906256
2017 9,342,144,498 7,764,888,625 7,764,888,625 0.203126658
2018 10,485,450,233 9,342,144,498 9,342,144,498 0.122381508
4 ERAA 2015 20,007,597,902,207 14,451,413,262,240 14,451,413,262,240 0.384473445
2016 20,547,128,076,480 20,007,597,902,207 20,007,597,902,207 0.026966264
2017 24,229,915,013,932 20,547,128,076,480 20,547,128,076,480 0.179236092
2018 34,744,177,481 24,229,915,014 24,229,915,014 0.433937241
5 LPPF 2015 9,006,893 7,925,547 7,925,547 0.136438028
2016 9,897,046 9,006,893 9,006,893 0.098830196
2017 10,023,961 9,897,046 9,897,046 0.012823523
2018 10,245,173 10,023,961 10,023,961 0.022068322
6 MAPI 2015 12,832,798,443 11,822,106,513 11,822,106,513 0.085491695
2016 14,149,615,423 12,832,798,443 12,832,798,443 0.102613392
2017 16,305,733 14,149,615 14,149,615 0.152379976
2018 18,921,123 16,305,733 16,305,733 0.160396960
7 RALS 2015 5,533,004 5,861,348 5,861,348 -0.056018513
2016 5,857,037 5,533,004 5,533,004 0.058563666
2017 5,622,728 5,857,037 5,857,037 -0.040004699
2018 5,739,553 5,622,728 5,622,728 0.020777281
8 MIDI 2015 7,171,904 5,943,010 5,943,010 0.206779729
2016 8,493,119 7,171,904 7,171,904 0.184220954
2017 9,767,592 8,493,119 8,493,119 0.150059478
2018 10,701,575 9,767,592 9,767,592 0.095620599
9 TELE 2015 22,039,666 14,589,691 14,589,691 0.510632816
2016 27,310,057 22,039,666 22,039,666 0.239132072
2017 27,914,330 27,310,057 27,310,057 0.022126391
2018 29,343,068 27,914,330 27,914,330 0.051182959
Hasil Output SPSS Versi 25
Hasil Uji Deskriptif
Descriptive Statistics Std. N Minimum Maximum Mean Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
TRR 36 0.20322 0.92166 0.7344732 0.12679660
FM 36 14.98881 29.68518 19.5621008 5.24042704
SG 36 -0.05602 0.51063 0.1302153 0.12186359
EM 36 -0.96140 0.02868 -0.4536620 0.22720761
Valid N (listwise) 36
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 36
Normal Parametersa,b Mean 0.0000000
Std. 0.16397471 Deviation
Most Extreme Differences Absolute 0.087
Positive 0.087
Negative -0.082
Test Statistic 0.087
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
TRR 0.908 1.101
FM 0.927 1.079
SG 0.939 1.065
a. Dependent Variable: EM
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Spearman’s Rho
Correlations
Unstandardize
TRR FM SG d Residual
Spearma TRR Correlation Coefficient 1.000 -.342* -.337* .005
n's rho Sig. (2-tailed) . .041 .045 .977
N 36 36 36 36
FM Correlation Coefficient -.342* 1.000 .186 .053
Sig. (2-tailed) .041 . .279 .761
N 36 36 36 36
SG Correlation Coefficient -.337* .186 1.000 -.040
Sig. (2-tailed) .045 .279 . .818
N 36 36 36 36
Unstandardize Correlation Coefficient .005 .053 -.040 1.000
d Residual Sig. (2-tailed) .977 .761 .818 .
N 36 36 36 36
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Durbin Watson
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .689a .475 .424 .16303 1.893
a. Predictors: (Constant), SG, FM, TRR
b. Dependent Variable: EM
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constatnt) -0.856 0.235 -3.643 0.001
TRR 0.211 0.240 0.118 0.880 0.386
FM 0.020 0.006 0.459 3.465 0.002
SG -1.088 0.245 -0.584 -4.433 0.000
a. Dependent Variable: EM
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .692a .479 .430 .17149
a. Predictors: (Constant), SG, FM, TRR
b. Dependent Variable: EM
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .866 3 .289 9.813 .000b
Residual .941 32 .029
Total 1.807 35
a. Dependent Variable: EM
b. Predictors: (Constant), SG, FM, TRR
Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) -0.856 0.235 -3.643 0.001
TRR 0.211 0.240 0.118 0.880 0.386
FM 0.020 0.006 0.459 3.465 0.002
SG -1.088 0.245 -0.584 -4.433 0.000
a. Dependent Variable: EM
Tabel Durbin-Watson (DW)
Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%
k=1 k=2 k=3 k=4 k=5
n dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
6 0.6102 1.4002
7 0.6996 1.3564 0.4672 1.8964
8 0.7629 1.3324 0.5591 1.7771 0.3674 2.2866
9 0.8243 1.3199 0.6291 1.6993 0.4548 2.1282 0.2957 2.5881
10 0.8791 1.3197 0.6972 1.6413 0.5253 2.0163 0.3760 2.4137 0.2427 2.8217
11 0.9273 1.3241 0.7580 1.6044 0.5948 1.9280 0.4441 2.2833 0.3155 2.6446
12 0.9708 1.3314 0.8122 1.5794 0.6577 1.8640 0.5120 2.1766 0.3796 2.5061
13 1.0097 1.3404 0.8612 1.5621 0.7147 1.8159 0.5745 2.0943 0.4445 2.3897
14 1.0450 1.3503 0.9054 1.5507 0.7667 1.7788 0.6321 2.0296 0.5052 2.2959
15 1.0770 1.3605 0.9455 1.5432 0.8140 1.7501 0.6852 1.9774 0.5620 2.2198
16 1.1062 1.3709 0.9820 1.5386 0.8572 1.7277 0.7340 1.9351 0.6150 2.1567
17 1.1330 1.3812 1.0154 1.5361 0.8968 1.7101 0.7790 1.9005 0.6641 2.1041
18 1.1576 1.3913 1.0461 1.5353 0.9331 1.6961 0.8204 1.8719 0.7098 2.0600
19 1.1804 1.4012 1.0743 1.5355 0.9666 1.6851 0.8588 1.8482 0.7523 2.0226
20 1.2015 1.4107 1.1004 1.5367 0.9976 1.6763 0.8943 1.8283 0.7918 1.9908
21 1.2212 1.4200 1.1246 1.5385 1.0262 1.6694 0.9272 1.8116 0.8286 1.9635
22 1.2395 1.4289 1.1471 1.5408 1.0529 1.6640 0.9578 1.7974 0.8629 1.9400
23 1.2567 1.4375 1.1682 1.5435 1.0778 1.6597 0.9864 1.7855 0.8949 1.9196
24 1.2728 1.4458 1.1878 1.5464 1.1010 1.6565 1.0131 1.7753 0.9249 1.9018
25 1.2879 1.4537 1.2063 1.5495 1.1228 1.6540 1.0381 1.7666 0.9530 1.8863
26 1.3022 1.4614 1.2236 1.5528 1.1432 1.6523 1.0616 1.7591 0.9794 1.8727
27 1.3157 1.4688 1.2399 1.5562 1.1624 1.6510 1.0836 1.7527 1.0042 1.8608
28 1.3284 1.4759 1.2553 1.5596 1.1805 1.6503 1.1044 1.7473 1.0276 1.8502
29 1.3405 1.4828 1.2699 1.5631 1.1976 1.6499 1.1241 1.7426 1.0497 1.8409
30 1.3520 1.4894 1.2837 1.5666 1.2138 1.6498 1.1426 1.7386 1.0706 1.8326
31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.7352 1.0904 1.8252
32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.7323 1.1092 1.8187
33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298 1.1270 1.8128
34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277 1.1439 1.8076
35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259 1.1601 1.8029
36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245 1.1755 1.7987
37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.7233 1.1901 1.7950
38 1.4270 1.5348 1.3730 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.7223 1.2042 1.7916
39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.7215 1.2176 1.7886
40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6000 1.3384 1.6589 1.2848 1.7209 1.2305 1.7859
41 1.4493 1.5490 1.3992 1.6031 1.3480 1.6603 1.2958 1.7205 1.2428 1.7835
42 1.4562 1.5534 1.4073 1.6061 1.3573 1.6617 1.3064 1.7202 1.2546 1.7814
43 1.4628 1.5577 1.4151 1.6091 1.3663 1.6632 1.3166 1.7200 1.2660 1.7794
44 1.4692 1.5619 1.4226 1.6120 1.3749 1.6647 1.3263 1.7200 1.2769 1.7777
45 1.4754 1.5660 1.4298 1.6148 1.3832 1.6662 1.3357 1.7200 1.2874 1.7762
46 1.4814 1.5700 1.4368 1.6176 1.3912 1.6677 1.3448 1.7201 1.2976 1.7748
47 1.4872 1.5739 1.4435 1.6204 1.3989 1.6692 1.3535 1.7203 1.3073 1.7736
48 1.4928 1.5776 1.4500 1.6231 1.4064 1.6708 1.3619 1.7206 1.3167 1.7725
49 1.4982 1.5813 1.4564 1.6257 1.4136 1.6723 1.3701 1.7210 1.3258 1.7716
50 1.5035 1.5849 1.4625 1.6283 1.4206 1.6739 1.3779 1.7214 1.3346 1.7708
51 1.5086 1.5884 1.4684 1.6309 1.4273 1.6754 1.3855 1.7218 1.3431 1.7701
52 1.5135 1.5917 1.4741 1.6334 1.4339 1.6769 1.3929 1.7223 1.3512 1.7694
53 1.5183 1.5951 1.4797 1.6359 1.4402 1.6785 1.4000 1.7228 1.3592 1.7689
54 1.5230 1.5983 1.4851 1.6383 1.4464 1.6800 1.4069 1.7234 1.3669 1.7684
55 1.5276 1.6014 1.4903 1.6406 1.4523 1.6815 1.4136 1.7240 1.3743 1.7681
56 1.5320 1.6045 1.4954 1.6430 1.4581 1.6830 1.4201 1.7246 1.3815 1.7678
57 1.5363 1.6075 1.5004 1.6452 1.4637 1.6845 1.4264 1.7253 1.3885 1.7675
58 1.5405 1.6105 1.5052 1.6475 1.4692 1.6860 1.4325 1.7259 1.3953 1.7673
59 1.5446 1.6134 1.5099 1.6497 1.4745 1.6875 1.4385 1.7266 1.4019 1.7672
60 1.5485 1.6162 1.5144 1.6518 1.4797 1.6889 1.4443 1.7274 1.4083 1.7671
61 1.5524 1.6189 1.5189 1.6540 1.4847 1.6904 1.4499 1.7281 1.4146 1.7671
62 1.5562 1.6216 1.5232 1.6561 1.4896 1.6918 1.4554 1.7288 1.4206 1.7671
63 1.5599 1.6243 1.5274 1.6581 1.4943 1.6932 1.4607 1.7296 1.4265 1.7671
64 1.5635 1.6268 1.5315 1.6601 1.4990 1.6946 1.4659 1.7303 1.4322 1.7672
65 1.5670 1.6294 1.5355 1.6621 1.5035 1.6960 1.4709 1.7311 1.4378 1.7673
66 1.5704 1.6318 1.5395 1.6640 1.5079 1.6974 1.4758 1.7319 1.4433 1.7675
67 1.5738 1.6343 1.5433 1.6660 1.5122 1.6988 1.4806 1.7327 1.4486 1.7676
68 1.5771 1.6367 1.5470 1.6678 1.5164 1.7001 1.4853 1.7335 1.4537 1.7678
69 1.5803 1.6390 1.5507 1.6697 1.5205 1.7015 1.4899 1.7343 1.4588 1.7680
70 1.5834 1.6413 1.5542 1.6715 1.5245 1.7028 1.4943 1.7351 1.4637 1.7683
Tabel Distribusi F
Distribusi F, Probabilitas = 0,05
df untuk pembilang
(N1)
df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43 3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70 4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86 5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62 6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94 7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51 8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22 9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85 11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72 12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62 13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53 14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46 15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40 16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35 17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31 18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27 19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23 20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20 21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18 22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15 23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13 24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11 25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09 26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07 27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06 28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04 29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03 30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01 31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00 32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99 33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98 34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97 35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96 36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95 37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95 38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94 39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93 40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92 41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92 42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91 43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91 44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90 45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89
Tabel Distribusi t
Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2015 Dan 2014 Dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan /
Notes 2015
ASET
ASET LANCAR
2g,2h,2i,3, Kas dan bank 5,37,39,40b 1.172.828 2g,2h,3,
6,37,39,
Piutang usaha 40b
Pihak berelasi 2f,32,36 53.602 Pihak ketiga 2.219.920
2g,2h,3,
Piutang lain-lain 37,40b
Pihak berelasi 2f,36 886 Pihak ketiga 7 154.078
Persediaan 2j,9 1.893.708 Pajak dibayar di muka 21a 19.512 Biaya dibayar di muka 8 118.508 Uang muka 10
Pihak berelasi 2f,36 - Pihak ketiga 666.858
2g,2h,3,15,
Aset lain-lain 37,40b 64.211
Jumlah Aset Lancar 6.364.111
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan 2q,3,21c 11.181 Taksiran tagihan pajak
penghasilan 21c 25.032 Aset tetap – neto 2l,2m,3,12 163.629 Goodwill 2d,3,13 551.302 Investasi pada entitas asosiasi 2k,11 1.750 Aset derivatif 14,38 9.828 2g,2h,3,15,
Aset lain-lain 40b 1.884
Jumlah Aset Tidak Lancar 764.606
JUMLAH ASET 7.128.717
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
December 31, 2015 And 2014 And January 1, 2014/December 31, 2013
(Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated) (Disajikan Kembali /
As Restated)
1 Januari 2014/
31 Desember 2013 / January 1, 2014/
2014 December 31, 2013
ASSETS
CURRENT ASSETS
637.739 492.915 Cash on hand and in banks
Trade receivables 160.508 86.963 Related party 1.481.873 1.213.996 Third parties
Other receivables - - Related party 383.197 212.258 Third parties 948.683 661.328 Inventories 4.067 15.305 Prepaid tax 31.788 13.626 Prepaid expenses Advances 21.664 - Related party 771.358 139.618 Third parties
- - Other assets
4.440.877 2.836.009 Total Current Assets
NON-CURRENT ASSETS 9.153 6.868 Deferred tax assets Estimated claims for - - income tax refund 144.647 156.187 Fixed assets – net 202.880 202.880 Goodwill 1.750 - Investment in associate - - Derivative assets
218.575 255.256 Other assets
577.005 621.191 Total Non-current Assets
5.017.882 3.457.200 TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 1 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (lanjutan) (continued)
31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014 Dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 And January 1, 2014 /December 31, 2013
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan Kembali / As Restated)
1 Januari 2014/
31 Desember 2013 /
Catatan / January 1, 2014/
Notes 2015 2014 December 31, 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
2g,3,16,39, Utang bank jangka pendek 40c 424.178 1.724.433 1.432.391 Short-term bank loans 2g,3,
Utang usaha 17,37,39,40c Trade payables Pihak berelasi 2f,36 - 78.250 - Related party Pihak ketiga 670.874 594.745 533.062 Third parties
2g,3,37,39,
Utang lain-lain 40c Other payables Pihak berelasi 2f,36 44.000 15.400 - Related party Pihak ketiga 18 11.657 10.194 1.993 Third parties
Utang pajak 3,21b 56.857 28.524 33.844 Taxes payable Uang muka penjualan 8.050 - - Sales advance 2g,3,19,39,
Beban masih harus dibayar 40c 27.763 2.228 2.727 Accrued expenses Liabilitas jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu Current maturities of satu tahun: long-term liabilities:
2g,3,22,
Utang bank 39,40c 6.282 7.460 7.380 Bank loans Utang angsuran 2g,3,20,39, Installment payable for
pembelian aset tetap 40c 7.173 4.356 9.554 purchase of fixed assets
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.256.834 2.465.590 2.020.951 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Utang obligasi - neto 2g,23,39,40c 493.179 - - Bond payable – net Liabilitas jangka panjang –
setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo Long-term liabilities – net dalam waktu satu tahun: of current maturities:
2g,3,22,37,
Utang bank 39,40c 2.516.862 15.782 22.942 Bank loans Utang angsuran 2g,3,20, Installment payable for
pembelian aset tetap 39,40c 8.307 808 4.045 purchase of fixed assets Liabilitas imbalan kerja jangka Long-term employee
panjang 2o,3,24 38.094 37.439 28.105 benefits liability
Jumlah Liabilitas Jangka Total Non-current Panjang 3.056.442 54.029 55.092 Liabilities
JUMLAH LIABILITAS 4.313.276 2.519.619 2.076.043 TOTAL LIABILITIES
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 2 which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(lanjutan) 31 Desember 2015 Dan 2014
Dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan /
Notes 2015
EKUITAS
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal saham Nilai nominal Rp 100
(nilai penuh) per saham
pada tanggal
31 Desember 2015, 2014
dan 2013
Modal dasar – 16.000.000.000 saham
pada tanggal
31 Desember 2015, 2014
dan 2013
Modal ditempatkan dan disetor penuh –
7.120.948.517 saham dan
7.042.052.117 saham
dan 5.472.508.880 saham
pada tanggal
31 Desember 2015, 2014
dan 2013 25 712.095 Tambahan modal
disetor – neto 2s,26 964.293
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 72
Nilai wajar kerugian dari
lindung nilai arus kas (13.907) Saldo laba
Telah ditentukan
penggunaannya 27 5.600 Belum ditentukan
pengunaannya 1.145.707
Sub-jumlah 2.813.860
Kepentingan nonpengendali 2d 1.581
JUMLAH EKUITAS 2.815.441
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 7.128.717
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
(continued) December 31, 2015 And 2014
And January 1, 2014 /December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan Kembali /
As Restated) 1 Januari 2014/
31 Desember 2013 / January 1, 2014/
2014 December 31, 2013 EQUITY
Equity Attributable To Owners Of The Parent
Share capital Par value of Rp 100 (full amount) as of December 31, 2015, 2014 and 2013
Authorized capital – 16,000,000,000 shares as of December 31, 2015, 2014 and 2013
Issued and fully paid – 7,120,948,517 shares, 7,042,052,117 shares, 5,472,508,880 shares as of December 31, 2015, 2014
704.205 547.251 and 2013, respectively Additional paid in
947.725 297.679 capital – net Exchange difference on financial statements
40 - translation Fair value loss arising from
- - cash flow hedge Retained earnings
1.600 600 Appropriated
843.935 535.415 Unappropriated
2.497.505 1.380.945 Sub-total
Non-controlling
758 212 Interests
2.498.263 1.381.157 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITIES
5.017.882 3.457.200 AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 3 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal For The Years Ended 31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2014 Catatan / (Disajikan Kembali /
2015 Notes As Restated)
PENDAPATAN NETO 22.039.666 2p,29 14.589.691 NET REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN (20.832.146) 2p,30 (13.770.529) COST OF REVENUES
LABA KOTOR 1.207.520 819.162 GROSS PROFIT
General and administrative Beban umum dan administrasi (388.888) 2p,31 (262.581) expenses Beban penjualan (69.134) 2p,31 (40.930) Selling expenses Pendapatan usaha lainnya - neto 26.768 2p,32 25.211 Other operating income - net
LABA USAHA 776.266 540.862 INCOME FROM OPERATIONS
Penghasilan keuangan 13.654 2p,33 23.942 Finance income Beban keuangan (289.196) 2p,34 (144.676) Finance costs
LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE PENGHASILAN 500.724 420.128 INCOME TAX
MANFAAT (BEBAN) INCOME TAX BENEFIT PAJAK PENGHASILAN 2q,3,21c (EXPENSE)
Kini (132.254) (110.956) Current Tangguhan 2.179 1.757 Deferred
JUMLAH BEBAN PAJAK TOTAL INCOME TAX PENGHASILAN – NETO (130.075) (109.199) EXPENSE – NET
LABA NETO TAHUN NET INCOME FOR BERJALAN 370.649 310.929 THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN – OTHER COMPREHENSIVE NETO INCOME - NET
Pos yang tidak akan Item that will not be direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss
Pengukuran kembali imbalan Remeasurements of long-term kerja jangka panjang - neto 6.615 2c (1.514) employee benefits liability - net
Pos yang akan Item that will be direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss
Selisih kurs penjabaran Exchange difference on financial laporan keuangan 48 50 statements translation
Nilai wajar kerugian dari lindung Fair value loss arising from cash nilai arus kas (13.907) - flow hedge
PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN SETELAH INCOME (LOSS) FOR THE DIKURANGI PAJAK (7.244) (1.464) YEAR, NET OF TAX
JUMLAH LABA
KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL COMPREHENSIVE
BERJALAN 363.405 309.465 INCOME FOR THE YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan) OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal For The Years Ended
31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2014 Catatan / (Disajikan Kembali /
2015 Notes As Restated)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN NET INCOME FOR THE YEAR DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 370.351 311.034 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali 298 (105) Noncontrolling interests
JUMLAH 370.649 310.929 TOTAL
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN – INCOME FOR THE YEAR DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 363.091 309.560 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali 314 (95) Noncontrolling interests
JUMLAH 363.405 309.465 TOTAL
LABA BERSIH PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN EARNINGS PER SHARE KEPADA PEMILIK ENTITAS ATTRIBUTABLE TO INDUK 2r,35 OWNERS OF THE PARENT Saham dasar 52 51 Basic
Saham dilusian 50 44 Diluted
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal For The Years Ended
31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Equity Attributable To The Owners of The Parent
Saldo Laba / Retained Earnings
Selisih Kurs
Penjabaran Nilai wajar
Laporan kerugian dari
Keuangan / lindung nilai
Exchange arus kas /
Tambahan difference on Fair value loss Kepentingan
Modal Disetor / financial arising from Telah Ditentukan Belum Ditentukan Nonpengendali / Jumlah
Modal Saham / Additional statements cash flow Penggunaannya / Penggunaannya / Jumlah / Non-controlling Ekuitas /
Share Capital Paid in Capital translation hedge Appropriated Unappropriated Total Interests Total Equity
Balance as of Saldo 1 Januari 2014 (disajikan January 1, 2014 (as
sebelumnya) 547.251 297.679 - - 600 540.971 1.386.501 211 1.386.712 previously reported)
Efek dari adopsi PSAK No. 24 (lihat Effect of adoption of PSAK Catatan 2c) - - - - - (5.556) (5.556) 1 (5.555) No.24 (see Note 2c)
Saldo 1 Januari 2014 (disajikan
Balance as of January 1, kembali) 547.251 297.679 - - 600 535.415 1.380.945 212 1.381.157 2014 (as restated)
Tambahan modal saham Increase in paid in capital melalui pelaksanaan waran 93.149 195.613 - - - - 288.762 - 288.762 through exercise of warrants
Penambahan setoran modal 63.805 454.433 - - - - 518.238 - 518.238 Additional paid in capital
Pembentukan cadangan - - - - 1.000 (1.000 ) - - - General reserves
Dampak pendirian entitas anak Effect from establishment of baru - - - - - - - 695 695 new subsidiary
Dividen dibayarkan oleh entitas anak - - - - - - - (54) (54) Dividend paid by subsidiaries
Laba bersih tahun berjalan - - - - - 311.034 311.034 (105) 310.929 Net income for the year
Penghasilan (beban) komprehensif lain, setelah Other comprehensive income, dikurangi pajak - - 40 - - (1.514 ) (1.474) 10 (1.464) (loss), net of tax
Balance as of December 31, Saldo 31 Desember 2014 704.205 947.725 40 - 1.600 843.935 2.497.505 758 2.498.263 2014
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 6 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (continued)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal For The Years Ended
31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Equity Attributable To The Owners of The Parent
Saldo Laba / Retained Earnings
Selisih Kurs
Penjabaran Nilai wajar
Laporan kerugian dari
Keuangan / lindung nilai
Exchange arus kas /
Tambahan difference on Fair value loss Kepentingan
Modal Disetor / financial arising from Telah Ditentukan Belum Ditentukan Nonpengendali / Jumlah
Modal Saham / Additional statements cash flow Penggunaannya / Penggunaannya / Jumlah / Non-controlling Ekuitas /
Share Capital Paid in Capital translation hedge Appropriated Unappropriated Total Interests Total Equity
Balance as of December 31, Saldo 31 Desember 2014 704.205 947.725 40 - 1.600 843.935 2.497.505 758 2.498.263 2014
Tambahan modal saham Increase in paid in capital melalui pelaksanaan waran 7.890 16.568 - - - - 24.458 - 24.458 through exercise of warrants
Pembentukan cadangan - - - - 4.000 (4.000) - - - General reserves
Dividen tunai - - - - - (71.194) (71.194) - (71.194) Cash dividend
Effect from acquisition of Dampak akuisisi entitas anak - - - - - - - 509 509 subsidiaries
Laba bersih tahun berjalan - - - - - 370.351 370.351 298 370.649 Net income for the year
Penghasilan (beban) komprehensif lain, setelah Other comprehensive income, dikurangi pajak - - 32 (13.907) - 6.615 (7.260) 16 (7.244) (loss), net of tax
Balance as of December 31, Saldo 31 Desember 2015 712.095 964.293 72 (13.907) 5.600 1.145.707 2.813.860 1.581 2.815.441 2015
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 7 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal For The Years Ended
31 Desember 2015 Dan 2014 December 31, 2015 And 2014 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2015 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 21.416.576 14.248.269 Receipts from customers Pembayaran kas kepada pemasok (21.653.130) (14.571.356) Payments to suppliers Pembayaran kas untuk beban usaha (250.062) (434.267) Payments for operating expenses Pembayaran pajak penghasilan badan (125.386) (115.502) Payments for corporate income tax Penerimaan kas operasi lainnya 31.670 24.800 Receipts from other operating income Penerimaan penghasilan keuangan 13.654 23.942 Finance income received Pembayaran beban keuangan (284.843) (144.676) Finance cost paid
Kas Neto Digunakan untuk Net Cash Flows Used in
Aktivitas Operasi (851.521) (968.790) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Hasil penjualan aset tetap 7.276 8.481 Proceeds from sale of fixed assets Perolehan aset tetap (17.559) (14.304) Acquisitions of fixed assets
Perolehan investasi entitas asosiasi - (1.750) Acquisition of investment in associate Proceeds from time deposit Pencairan pada deposito dan bank garansi 215.541 37.567 and bank guarantee Perolehan saham entitas anak, setelah dikurangi Acquisition of subsidiaries, net of cash
kas yang diperoleh (367.486) - acquired
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Flows Provided by (Used in) Aktivitas Investasi (162.228) 29.994 Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Setoran modal saham melalui pelaksanaan Proceeds from increase in capital through
waran 24.458 288.762 exercise of warrants Setoran modal saham melalui penerbitan saham Proceeds from increase in capital through
baru - 518.238 issuance of new shares Kenaikan (penurunan) utang bank jangka pendek
– neto (1.300.255) 292.042 Increase (decrease) in short-term bank loans - net Pembayaran utang bank jangka panjang (7.460) (7.380) Payment for long-term bank loans Penerimaan utang bank jangka panjang 2.499.630 300 Receipts from long-term bank loans Penempatan pada dana yang dibatasi
penggunaannya (64.211) - Placement in restricted fund Pembayaran biaya provisi untuk pinjaman bank Payment of provision fees for syndicated bank
sindikasi (18.747) - loans Pembayaran dividen kepada pemegang saham (71.194) - Dividend payment to shareholders Pembayaran dividen entitas anak kepada Payment of subsidiary‟s dividend to
kepentingan nonpengendali - (54) non-controlling interest Pembayaran utang angsuran pembelian Payment of installment payable for
aset tetap (5.333) (8.983) purchase of fixed assets Penerimaan dana dari penerbitan obligasi. 500.000 - Receipts from issuance of bond Pembayaran biaya terkait penerbitan obligasi (8.050) - Payment of bond issuance costs Penambahan kepentingan nonpengendali Additional non-controlling interest through
atas pendirian entitas anak baru - 695 establishment of new subsidiary
Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by Aktivitas Pendanaan 1.548.838 1.083.620 Financing Activities
NET INCREASE IN CASH ON HAND KENAIKAN NETO KAS DAN BANK 535.089 144.824 AND IN BANKS
CASH ON HAND AND IN BANKS AT KAS DAN BANK AWAL TAHUN 637.739 492.915 BEGINNING OF YEAR
CASH ON HAND AND IN BANKS KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 1.172.828 637.739 AT END OF YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 8 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 Desember 2016 December 31, 2016
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2016
Catatan /
2015
Notes
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan bank 1.068.111 4,36,38,39b 1.172.828 Cash on hand and in banks
5,36,38, Piutang usaha 39b Trade receivables
Pihak berelasi 230 2f,35 53.602 Related party
Pihak ketiga 2.805.290 2.219.920 Third parties
2g,2h,3, Piutang lain-lain 36,39b Other receivables
Pihak berelasi 1.332 2f,35 886 Related party
Pihak ketiga 131.524 6 154.078 Third parties
Persediaan 2.906.541 2j,8 1.893.708 Inventories
Pajak dibayar di muka 8.633 20a 19.512 Prepaid tax
Biaya dibayar di muka 142.969 2k,2o,7 118.508 Prepaid expenses
Uang muka - pihak ketiga 353.380 9 666.858 Advances- third parties
2g,2h,3,14, Aset lain-lain 54.591 36,39b 64.211 Other assets
Jumlah Aset Lancar 7.472.601 6.364.111 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Aset pajak tangguhan 15.091 2r,3,20d 11.181 Deferred tax assets Taksiran tagihan pajak Estimated claims for
Penghasilan - 20c 25.032 income tax refund
Aset tetap – neto 152.680 2m,2n,3,11 163.629 Fixed assets – net
Goodwill 551.302 2d,3,12 551.302 Goodwill
Investasi pada entitas asosiasi 1.751 2i,10 1.750 Investment in an associate
Aset derivatif - 13,37 9.828 Derivative assets
2g,2h,2i,3,14, Aset lain-lain 22.056 39b 1.884 Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 742.880 764.606 Total Non-current Assets
JUMLAH ASET 8.215.481 7.128.717 TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 1 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (lanjutan) (continued)
31 Desember 2016 December 31, 2016
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2016
Catatan /
2015
Notes
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
2g,3,15,38, Utang bank jangka pendek 500.000 39c 424.178 Short-term bank loans
2g,3,
Utang usaha 16,37,38,39c Trade payables Pihak berelasi 7.971 2f,35 - Related party
Pihak ketiga 579.765 2g,3,36,38,
670.874 Third parties
Utang lain-lain 39c Other payables Pihak berelasi - 2f,35 44.000 Related party Pihak ketiga 4.059 17 11.657 Third parties
Utang pajak 65.603 3,20b 56.857 Taxes payable
Uang muka penjualan 7.585 2g,3,18,38,
8.050 Sales advance
Beban masih harus dibayar 71.264 39c 27.763 Accrued expenses Liabilitas jangka panjang yang jatuh Current maturities of
tempo dalam waktu satu tahun: 2g,3,21,
long-term liabilities:
Utang bank 4.560 38,39c 6.282 Bank loans Utang angsuran pembelian aset 2g,3,19,38, Installment payable for
tetap 6.883 39c 7.173 purchase of fixed assets
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.247.690 1.256.834 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Utang obligasi – neto 1.191.295 2g,22,38,39c 493.179 Bond payable – net Liabilitas jangka panjang – setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term liabilities – net
dalam waktu satu tahun: 2g,3,21,36,
of current maturities:
Utang bank 2.501.678 38,39c 2.516.862 Bank loans Utang angsuran pembelian aset 2g,3,19, Installment payable for
tetap 4.444 38,39c 8.307 purchase of fixed assets Liabilitas imbalan kerja jangka Long-term employee
panjang 60.258 2p,3,23 38.094 benefits liability
Liabilitas derivatif 4.753 2,13 - Derivative liability
Jumlah Liabilitas Jangka Total Non-current
Panjang 3.762.428 3.056.442 Liabilities
JUMLAH LIABILITAS 5.010.118 4.313.276 TOTAL LIABILITIES
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 2 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (lanjutan) (continued)
31 Desember 2016 December 31, 2016
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2016
Catatan / 2015
Notes
EKUITAS EQUITY
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Equity Attributable To
Pemilik Entitas Induk Owners Of The Parent
Modal saham Share capital Nilai nominal Rp 100 Par value of Rp 100
(nilai penuh) per saham (full amount)
Modal dasar –
Authorized capital – 16,000,000,000
16.000.000.000 saham shares
Modal ditempatkan dan disetor penuh – Issued and fully paid – 7.182.115.317 saham 7,182,115,317 shares and (2015: 7.120.948.517 saham) 718.212 24 712.095 (2015: 7,120,948,517 shares)
Tambahan modal Additional paid in disetor – neto 977.138 2t,25 964.293 capital – net
Selisih kurs penjabaran Exchange difference on laporan Keuangan (119) 72 financial statements translation
Nilai wajar kerugian dari lindung nilai Fair value loss arising from arus kas (11.616 ) (13.907) cash flow hedge
Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan
penggunaannya 10.600 26 5.600 Appropriated Belum ditentukan
penggunaannya 1.508.917 1.145.707 Unappropriated
Sub-jumlah 3.203.132 2.813.860 Sub-total
Kepentingan nonpengendali 2.231 2d 1.581 Non-controlling Interests
JUMLAH EKUITAS 3.205.363 2.815.441 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 8.215.481
7.128.717
AND EQUITY
\
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 3 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal For The Year Ended
31 Desember 2016 December 31, 2016
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2016
Catatan /
2015
Notes `
PENDAPATAN NETO 27.310.057 2q,28 22.039.666 NET REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN (25.729.180) 2q,29 (20.832.146) COST OF REVENUES
LABA BRUTO 1.580.877 1.207.520 GROSS PROFIT
Beban umum dan administrasi (569.630) 2q,30 (388.888)
General and administrative
expenses
Beban penjualan (146.586) 2q,30 (69.134) Selling expenses
Penghasilan usaha lainnya - neto 149.710 2q,31 26.768 Other operating income - net
LABA USAHA 1.014.371 776.266 INCOME FROM OPERATIONS
Penghasilan keuangan 7.549 2q,32 13.654 Finance income
Biaya keuangan (387.472) 2q,33 (289.196) Finance costs
LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE
PENGHASILAN 634.448 500.724 INCOME TAX
MANFAAT (BEBAN) INCOME TAX BENEFIT PAJAK PENGHASILAN 2r,3,20c (EXPENSE)
Kini (166.807) (132.254) Current
Tangguhan 1.237 2.179 Deferred
BEBAN PAJAK INCOME TAX
PENGHASILAN – NETO (165.570) (130.075) EXPENSE – NET
LABA NETO TAHUN NET INCOME FOR
BERJALAN 468.878 370.649 THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN – OTHER COMPREHENSIVE
NETO INCOME - NET
Pos yang tidak akan Item that will not be
direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss
Pengukuran kembali imbalan Remeasurements of long-term
kerja jangka panjang - neto (7.393) 2p 6.615 employee benefits liability - net
Pos yang akan Item that will be
direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss
Selisih kurs penjabaran Exchange difference on financial
laporan keuangan (214) 48 statements translation
Nilai wajar kerugian dari lindung Fair value loss arising from cash
nilai arus kas 2.291 (13.907) flow hedge
RUGI KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN SETELAH LOSS FOR THE
DIKURANGI PAJAK (5.316) (7.244) YEAR, NET OF TAX
JUMLAH LABA
KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL COMPREHENSIVE
BERJALAN 463.562 363.405 INCOME FOR THE YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan) OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal For The Year Ended 31 Desember 2016 December 31, 2016
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2016
Catatan / 2015
Notes
LABA NETO TAHUN BERJALAN NET INCOME FOR THE YEAR DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 468.188 370.351 Owners of the parent
Kepentingan nonpengendali 690 298 Noncontrolling interests
JUMLAH 468.878 370.649 TOTAL
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN – INCOME FOR THE YEAR DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 462.912 363.091 Owners of the parent
Kepentingan nonpengendali 650 314 Noncontrolling interests
JUMLAH 463.562 363.405 TOTAL
LABA NETO PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN EARNINGS PER SHARE KEPADA PEMILIK ENTITAS ATTRIBUTABLE TO INDUK 2s,34 OWNERS OF THE PARENT Saham dasar 66 52 Basic
Saham dilusian 65 50 Diluted
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 For The Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Equity Attributable To The Owners of The Parent
Nilai wajar Saldo Laba / Retained Earnings
Selisih Kurs kerugian dari
Penjabaran Laporan lindung nilai
Tambahan Keuangan / arus kas /
Kepentingan
Exchange Fair value loss
Modal Disetor / difference on arising from Telah Ditentukan Belum Ditentukan Nonpengendali / Jumlah
Modal Saham / Additional financial statements cash flow Penggunaannya / Penggunaannya / Jumlah / Non-controlling Ekuitas /
Share Capital Paid in Capital translation hedge Appropriated Unappropriated Total Interests Total Equity
Saldo 1 Januari 2015 704.205
947.725
40 -
1.600
843.935
2.497.505 758 2.498.263
Balance as of January 1,
2015
Tambahan modal saham Increase in paid in capital
melalui pelaksanaan waran 7.890 16.568 - - - - 24.458 - 24.458 through exercise of warrants
Pembentukan cadangan - - - - 4.000 (4.000) - - - General reserves
Dividen tunai - - - - - (71.194) (71.194) - (71.194) Cash dividend
Effect from acquisition of
Dampak akuisisi entitas anak - - - - - - - 509 509 subsidiaries
Laba bersih tahun berjalan - - - - - 370.351 370.351 298 370.649 Net income for the year
Penghasilan (rugi) komprehensif lain, setelah Other comprehensive income,
dikurangi pajak - - 32 (13.907) - 6.615 (7.260) 16 (7.244) (loss), net of tax
Balance as of December 31,
Saldo 31 Desember 2015 712.095
964.293
72 (13.907) 5.600
1.145.707
2.813.860 1.581
2.815.441 2015
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY (continued)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 For The Year Ended December 31, 2016
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Equity Attributable To The Owners of The Parent
Selisih Kurs Saldo Laba / Retained Earnings
Penjabaran Nilai wajar
Laporan kerugian dari
Keuangan / lindung nilai
Tambahan Exchange arus kas /
Kepentingan Jumlah
difference on Fair value
Modal Saham Modal Disetor / financial loss arising Telah Ditentukan Belum Ditentukan Nonpengendali / Ekuitas /
/ Additional statements from cash Penggunaannya / Penggunaannya /
Jumlah / Total
Non-controlling Total
Share Capital Paid in Capital translation flow hedge Appropriated Unappropriated Interests Equity
Saldo 31 Desember 2015 712.095
964.293 72
(13.907) 5.600 1.145.707
2.813.860
1.581
2.815.441
Balance as of December 31,
2015
Tambahan modal saham Increase in paid in capital
melalui pelaksanaan waran 6.117 12.845 - - - - 18.962 - 18.962 through exercise of warrants
Dividen tunai - - - - - (92.602) (92.602) - (92.602) Cash dividend
Pembentukan cadangan - - - - 5.000 (5.000) - - - General reserves
Laba bersih tahun berjalan - - - - - 468.188 468.188 690 468.878 Net income for the year
Penghasilan (rugi) komprehensif lain, setelah Other comprehensive income,
dikurangi pajak - - (191 ) 2.291 - (7.376) (5.276) (40 ) (5.316) (loss), net of tax
Balance as of December 31,
Saldo 31 Desember 2016 718.212
977.138 (119 ) (11.616) 10.600 1.508.917
3.203.132
2.231
3.205.363
2016
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 7 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal For The Year Ended
31 Desember 2016 December 31, 2016
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2016 2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 26.777.594 21.416.576 Receipts from customers Pembayaran kas kepada pemasok (26.511.672) (21.653.130) Payments to suppliers Pembayaran kas untuk beban usaha (648.251) (250.062) Payments for operating expenses Pembayaran pajak penghasilan badan (131.256) (125.386) Payments for corporate income tax Penerimaan kas operasi lainnya 129.404 28.445 Receipts from other operating income Penerimaan penghasilan keuangan 7.548 13.654 Finance income received
Pembayaran biaya keuangan (389.926) (284.843) Finance cost paid
Kas Neto Digunakan untuk Net Cash Flows Used in
Aktivitas Operasi (766.559) (854.746) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Hasil penjualan aset tetap 11.880 7.277 Proceeds from sale of fixed assets Perolehan aset tetap (22.133) (17.559) Acquisitions of fixed assets Pencairan (penempatan) pada deposito dan bank Proceeds (receipts) from time deposit
garansi (20.000) 215.541 and bank guarantee Perolehan saham entitas anak, setelah dikurangi Acquisition of subsidiaries, net of cash
kas yang diperoleh - (367.486) acquired
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (30.253) (162.227) Net Cash Flows Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Setoran modal saham melalui pelaksanaan Proceeds from increase in capital through
waran 18.962 24.458 exercise of warrants Penerimaan utang bank jangka pendek 1.213.000 100.088 Receipts from short-term bank loans Pembayaran utang bank jangka pendek (1.137.178) (1.400.343) Payment for long-term bank loans Pembayaran utang bank jangka panjang (6.282) (7.460) Payment for short-term bank loans Penerimaan utang bank jangka panjang - 2.499.630 Receipts from long-term bank loans Pencairan pada dana yang dibatasi
penggunaannya 9.275 - Proceeds in restricted fund Penempatan pada dana yang dibatasi
penggunaannya - (64.211) Placement in restricted fund Pembayaran biaya provisi untuk pinjaman bank Payment of provision fees for syndicated bank
sindikasi - (18.747) Loans Pembayaran dividen kepada pemegang saham (92.602) (71.194) Dividend payment to shareholders Pembayaran utang angsuran pembelian Payment of installment payable for
aset tetap (7.286) (5.333) purchase of fixed assets Penerimaan dana dari penerbitan obligasi 700.000 500.000 Proceeds from issuance of bond
Pembayaran biaya terkait penerbitan obligasi (5.250) (8.050) Payment of bond issuance costs
Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by
Aktivitas Pendanaan 692.639 1.548.838 Financing Activities
NET INCREASE IN CASH ON HAND
KENAIKAN NETO KAS DAN BANK (104.173) 531.865 AND IN BANKS
Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas Effect of Foreign Exchange Rate Changes on
dan Bank (544) 3.224 Cash on Hand And In Bank
KAS DAN BANK AWAL TAHUN 1.172.828
637.739
CASH ON HAND AND IN BANKS AT
BEGINNING OF YEAR
CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 1.068.111
1.172.828 AT END OF YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 8 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 Desember 2017 December 31, 2017
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / 2017 Notes 2016
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan bank 872.829 4,36,38,39b 1.068.111 Cash on hand and in banks
5,36,38, Piutang usaha 39b Trade receivables
Pihak berelasi 61.384 35 230 Related party
Pihak ketiga 2.795.423 2.805.290 Third parties Piutang lain-lain 36,38,39b Other receivables
Pihak berelasi 9.240 35 1.332 Related party
Pihak ketiga 77.730 6 131.524 Third parties
Persediaan 3.551.469 8 2.906.541 Inventories
Pajak dibayar di muka 4.613 20a 8.633 Prepaid tax
Beban dibayar di muka 130.144 7 142.969 Prepaid expenses
Uang muka - pihak ketiga 483.446 9 353.380 Advance - third parties
Aset lain-lain 48.212 14,36,38,39b 54.591 Other assets
Jumlah Aset Lancar 8.034.490 7.472.601 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Aset pajak tangguhan 19.739 20d 15.091 Deferred tax assets
Taksiran tagihan pajak Estimated claims for penghasilan 208 20c - income tax refund
Aset tetap – neto 135.620 11 152.680 Fixed assets – net
Goodwill 551.302 12 551.302 Goodwill
Investasi pada entitas asosiasi 1.457 10 1.751 Investment in an associate
Aset derivatif 3.257 13,37 - Derivative assets
Aset lain-lain 3.724 14,36,38,39b 22.056 Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 715.307 742.880 Total Non-current Assets
JUMLAH ASET 8.749.797 8.215.481 TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 1 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (lanjutan) (continued)
31 Desember 2017 December 31, 2017 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / 2017 Notes 2016
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang bank jangka pendek 699.847 15,38,39c 500.000 Short-term bank loans Utang usaha 16,37,38,39c Trade payables
Pihak berelasi 15.998 35 7.971 Related party Pihak ketiga 241.241 579.765 Third parties
Utang lain-lain - pihak ketiga 516 17,36,38,39c 4.059 Other payable - third parties Utang pajak 26.386 20b 65.603 Taxes payable Uang muka penjualan 24.956 7.585 Sales advance Akrual 40.635 18,38,39c 71.264 Accrued expenses Liabilitas jangka panjang yang jatuh Current maturities of
tempo dalam waktu satu tahun: long-term liabilities: Utang obligasi – neto 1.011.034 22,38,39c - Bonds payable - net Utang bank 4.560 21,38,39c 4.560 Bank loans Utang angsuran pembelian aset Installment payable for
tetap 3.536 19,38,39c 6.883 purchase of fixed assets
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.068.709 1.247.690 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Liabilitas jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term liabilities – net dalam waktu satu tahun: of current maturities:
Utang obligasi – neto 593.737 22,38,39c 1.191.295 Bonds payable – net Utang bank 2.463.165 21,36,38,39c 2.501.678 Bank loans Utang angsuran pembelian aset Installment payable for
tetap 1.263 19,38,39c 4.444 purchase of fixed assets Liabilitas imbalan kerja jangka Long-term employee
Panjang 78.050 23 60.258 benefits liability Liabilitas derivatif 1.497 13 4.753 Derivative liability
Jumlah Liabilitas Jangka Total Non-current Panjang 3.137.712 3.762.428 Liabilities
JUMLAH LIABILITAS 5.206.421 5.010.118 TOTAL LIABILITIES
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 2 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (lanjutan) (continued)
31 Desember 2017 December 31, 2017 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / 2017 Notes 2016
EKUITAS EQUITY
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Equity Attributable To Pemilik Entitas Induk Owners Of The Parent
Modal saham Share capital Nilai nominal Rp 100 Par value of Rp 100 (nilai penuh) per saham (full amount)
Modal dasar – Authorized capital – 16.000.000.000 saham 16,000,000,000 shares
Modal ditempatkan dan
disetor penuh – Issued and fully paid – 7.310.929.389 saham 7,310,929,389 shares and (2016: 7.182.115.317 saham) 731.093 24 718.212 (2016: 7,182,115,317 shares)
Tambahan modal Additional paid in disetor – neto 1.004.189 25 977.138 capital – net
Selisih kurs penjabaran Exchange difference on laporan keuangan 369 (119) financial statements translation
Nilai wajar kerugian dari lindung nilai Fair value loss arising from arus kas (11.869) (11.616 ) cash flow hedge
Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan
penggunaannya 15.600 26 10.600 Appropriated Belum ditentukan
penggunaannya 1.801.113 1.508.917 Unappropriated
Sub-jumlah 3.540.495 3.203.132 Sub-total
Kepentingan nonpengendali 2.881 2.231 Non-controlling Interests
JUMLAH EKUITAS 3.543.376 3.205.363 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES
DAN EKUITAS 8.749.797 8.215.481 AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 3 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal For The Year Ended 31 Desember 2017 December 31, 2017
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan /
2017 Notes 2016 `
PENDAPATAN NETO 27.914.330 28, 35 27.310.057 NET REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN (26.366.180) 29,25 (25.729.180) COST OF REVENUES
LABA BRUTO 1.548.150 1.580.877 GROSS PROFIT
General and administrative Beban umum dan administrasi (584.942) 30,35 (569.630) expenses
Beban penjualan (156.289) 30 (146.586) Selling expenses Penghasilan usaha lainnya - neto 224.479 31 149.710 Other operating income - net
LABA USAHA 1.031.398 1.014.371 INCOME FROM OPERATIONS
Penghasilan keuangan 20.426 32 7.549 Finance income Biaya keuangan (490.568) 33 (387.472) Finance costs
LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE PENGHASILAN 561.256 634.448 INCOME TAX
MANFAAT (BEBAN) INCOME TAX BENEFIT PAJAK PENGHASILAN 20c (EXPENSE)
Kini (146.343) (166.807) Current Tangguhan 3.249 1.237 Deferred
BEBAN PAJAK INCOME TAX PENGHASILAN – NETO (143.094) (165.570) EXPENSE – NET
LABA NETO TAHUN NET INCOME FOR BERJALAN 418.162 468.878 THE YEAR
PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN – OTHER COMPREHENSIVE NETO INCOME (LOSS) - NET
Pos yang tidak akan Item that will not be direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss
Pengukuran kembali imbalan Remeasurements of long-term kerja jangka panjang - neto (3.441) 20d,23 (7.393) employee benefits liability - net
Pos - pos yang akan Items that will be direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss
Selisih kurs penjabaran Exchange difference on financial laporan keuangan 588 (214) statements translation
\
Nilai wajar keuntungan (kerugian) Fair value gain (loss) arising from dari lindung nilai arus kas (253) 2.291 cash flow hedge
RUGI KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN, OTHER COMPREHENSIVE SETELAH DIKURANGI LOSS FOR THE YEAR, PAJAK (3.106) (5.316) NET OF TAX
JUMLAH LABA
KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL COMPREHENSIVE
BERJALAN 415.056 463.562 INCOME FOR THE YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan) OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal For The Year Ended 31 Desember 2017 December 31, 2017
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / 2017 Notes 2016
LABA NETO TAHUN BERJALAN NET INCOME FOR THE YEAR DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 417.597 468.188 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali 565 690 Non-controlling interests
JUMLAH 418.162 468.878 TOTAL
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN – INCOME FOR THE YEAR DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 414.406 462.912 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali 650 650 Non-controlling interests
JUMLAH 415.056 463.562 TOTAL
LABA NETO PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN EARNINGS PER SHARE KEPADA PEMILIK ENTITAS ATTRIBUTABLE TO INDUK 34 OWNERS OF THE PARENT Saham dasar 57 66 Basic
Saham dilusian 57 65 Diluted
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 For The Year Ended December 31, 2017
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Equity Attributable To The Owners of The Parent
Saldo Laba / Retained Earnings
Selisih Kurs
Penjabaran Nilai wajar
Laporan kerugian dari
Keuangan / lindung nilai
Exchange arus kas /
Tambahan difference on Fair value Kepentingan Jumlah
Modal Saham Modal Disetor / financial loss arising Telah Ditentukan Belum Ditentukan Nonpengendali / Ekuitas /
/ Additional statements from cash Penggunaannya / Penggunaannya / Non-controlling Total
Share Capital Paid in Capital translation flow hedge Appropriated Unappropriated Jumlah / Total Interests Equity
Balance as of January 1, Saldo 1 Januari 2016 712.095 964.293 72 (13.907) 5.600 1.145.707 2.813.860 1.581 2.815.441 2016
Tambahan modal saham Increase in paid in capital melalui pelaksanaan waran through exercise of warrants (Catatan 25) 6.117 12.845 - - - - 18.962 - 18.962 (Note 25)
Dividen tunai (Catatan 27) - - - - - (92.602) (92.602) - (92.602) Cash dividend (Note 27)
Pembentukan cadangan General reserves (Catatan 26) - - - - 5.000 (5.000) - - - (Note 26)
Laba neto tahun berjalan - - - - - 468.188 468.188 690 468.878 Net income for the year
Penghasilan (rugi) komprehensif lain, setelah Other comprehensive income, dikurangi pajak - - (191 ) 2.291 - (7.376) (5.276) (40 ) (5.316) (loss), net of tax
Balance as of December 31, Saldo 31 Desember 2016 718.212 977.138 (119 ) (11.616) 10.600 1.508.917 3.203.132 2.231 3.205.363 2016
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 6 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY (continued) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 For The Year Ended December 31, 2017
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk / Equity Attributable To The Owners of The Parent
Saldo Laba / Retained Earnings
Selisih Kurs
Penjabaran Nilai wajar
Laporan kerugian dari
Keuangan / lindung nilai
Exchange arus kas /
Tambahan difference on Fair value Kepentingan Jumlah
Modal Saham Modal Disetor / financial loss arising Telah Ditentukan Belum Ditentukan Nonpengendali / Ekuitas /
/ Additional statements from cash Penggunaannya / Penggunaannya / Non-controlling Total
Share Capital Paid in Capital translation flow hedge Appropriated Unappropriated Jumlah / Total Interests Equity
Balance as of January 1, Saldo 1 Januari 2017 718.212 977.138 (119) (11.616) 10.600 1.508.917 3.203.132 2.231 3.205.363 2017
Tambahan modal saham Increase in paid in capital melalui pelaksanaan waran through exercise of warrants (Catatan 25) 12.881 27.051 - - - - 39.932 - 39.932 (Note 25)
Dividen tunai (Catatan 27) - - - - - (116.975) (116.975) - (116.975) Cash dividend (Note 27)
Pembentukan cadangan General reserves (Catatan 26) - - - - 5.000 (5.000) - - - (Note 26)
Laba neto tahun berjalan - - - - - 417.597 417.597 565 418.162 Net income for the year
Penghasilan (rugi) komprehensif lain, setelah Other comprehensive income, dikurangi pajak - - 488 (253) - (3.426) (3.191) 85 (3.106) (loss), net of tax
Balance as of December 31, Saldo 31 Desember 2017 731.093 1.004.189 369 (11.869) 15.600 1.801.113 3.540.495 2.881 3.543.376 2017
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 7 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal For The Year Ended
31 Desember 2017 December 31, 2017 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2017 2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 27.880.413 26.777.594 Receipts from customers Penerimaan kas operasi lainnya 328.944 129.404 Receipts from other operating income Pembayaran kas kepada pemasok (27.471.671) (26.511.672) Payments to suppliers Pembayaran kas untuk beban usaha (669.057) (648.251) Payments for operating expenses Pembayaran pajak penghasilan badan (194.344) (131.256) Payments for corporate income tax Penerimaan penghasilan keuangan 20.426 7.548 Finance income received Pembayaran biaya keuangan (477.269) (389.926) Finance cost paid
Kas Neto Digunakan untuk Net Cash Flows Used in Aktivitas Operasi (582.558) (766.559) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Hasil penjualan aset tetap 298 11.880 Proceeds from sale of fixed assets Perolehan aset tetap (10.164) (22.133) Acquisitions of fixed assets Pencairan (penempatan) pada deposito Proceeds (receipts) from time deposit
dan bank garansi 20.000 (20.000) and bank guarantee
Kas Neto Diperoleh dari ( Digunakan) untuk Net Cash Flows Provided by (Used in) Aktivitas Investasi 10.134 (30.253) Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan setoran modal saham melalui Proceeds from in capital contribution through
pelaksanaan waran 39.932 18.962 exercise of warrants Penerimaan utang bank jangka pendek 499.847 1.213.000 Receipts from short-term bank loans Pembayaran utang bank jangka pendek (400.000) (1.137.178) Payment for long-term bank loans Penerimaan utang bank jangka panjang 2.509.964 - Receipts from long-term bank loans Pembayaran utang bank jangka panjang (2.515.612) (6.282) Payment for short-term bank loans Pencairan pada dana yang dibatasi Proceeds in
penggunaannya 6.379 9.275 restricted fund Pembayaran biaya provisi untuk pinjaman bank Payment of provision fees for syndicated bank
sindikasi (44.687) - loans Pembayaran dividen kepada pemegang saham (116.975) (92.602) Dividend payment to shareholders Pembayaran utang angsuran pembelian Payment of installment payable for
aset tetap (6.903) (7.286) purchase of fixed assets Penerimaan dana dari penerbitan utang obligasi 745.500 700.000 Proceeds from issuance of bond payable Pembayaran biaya terkait penerbitan utang Payment of bond payable
obligasi (6.684) (5.250) issuance costs Pembayaran utang obligasi (334.000) - Payment of bond payable
Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by Aktivitas Pendanaan 376.761 692.639 Financing Activities
PENURUNAN NETO NET DECREASE IN CASH ON HAND KAS DAN BANK (195.663) (104.173) AND IN BANKS
Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Effect of Foreign Exchange Rate Changes on Kas dan Bank 381 (544) Cash on Hand and In Bank
KAS DAN BANK CASH ON HAND AND IN BANKS AT AWAL TAHUN 1.068.111 1.172.828 BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN BANK CASH ON HAND AND IN BANKS
AKHIR TAHUN 872.829 1.068.111 AT THE END OF THE YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 8 which are an integral part of the consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 Desember 2018 December 31, 2018
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / 2018 Notes 2017
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan bank 418.279 2,4,36,38,39b 872.829 Cash on hand and in banks 2,36,38,
Piutang usaha 39b Trade receivables
Pihak berelasi 21.310 35 61.384 Related parties
Pihak ketiga 3.112.993 5 2.795.423 Third parties Piutang lain-lain 2,36,38,39b Other receivables
Pihak ketiga 63.574 6 77.730 Third parties
Persediaan 3.518.134 2,8 3.551.469 Inventories
Pajak dibayar di muka 5.506 2,20a 4.613 Prepaid tax
Beban dibayar di muka 92.245 2,7 130.144 Prepaid expenses
Uang muka - pihak ketiga 345.717 9 483.446 Advance - third parties
Aset lain-lain 31.996 2,14,36,38,39b 48.212 Other assets
Jumlah Aset Lancar 7.609.754 8.025.250 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Piutang lain-lain 2,36,38,39b Other receivables
Pihak berelasi 5.429 35 9.240 Related parties
Aset pajak tangguhan 21.138 2,20d 19.739 Deferred tax assets
Taksiran tagihan pajak Estimated claims for penghasilan 277 2,20c 208 income tax refund
Aset tetap - neto 127.420 2,11 135.620 Fixed assets - net
Goodwill 551.302 2,12 551.302 Goodwill
Investasi pada entitas asosiasi 727 2,10 1.457 Investment in an associate
Aset derivatif 19.173 2,13 3.257 Derivative assets
Aset lain-lain 3.865 2,14,38,39b 3.724 Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 729.331 724.547 Total Non-current Assets
JUMLAH ASET 8.339.085 8.749.797 TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 1
which are an integral part of the consolidated financial statements taken as a whole.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (lanjutan) (continued)
31 Desember 2018 December 31, 2018 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / 2018 Notes 2017
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang bank jangka pendek 600.000 2,15,38,39c 699.847 Short-term bank loans Utang usaha 2,36,38,39c Trade payables
Pihak berelasi - 35 15.998 Related parties Pihak ketiga 423.831 16 241.241 Third parties
Utang lain-lain - pihak ketiga 746 2,17,36,38,39c 516 Other payable - third parties Utang pajak 39.946 2,20b 26.386 Taxes payable Uang muka penjualan 102.610 24.956 Sales advance Beban akrual 42.060 2,18,38,39c 40.635 Accrued expenses Liabilitas jangka panjang yang jatuh Current maturities of
tempo dalam waktu satu tahun: long-term liabilities: Utang obligasi - neto 255.487 2,22,38,39c 1.011.034 Bonds payable - net Utang bank - 2,21,38,39c 4.560 Bank loans
Utang pembiayaan konsumen 1.953 2,19,38,39c 3.536 Consumer financing lease
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.466.633 2.068.709 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Liabilitas jangka panjang - setelah Long-term dikurangi bagian yang jatuh tempo liabilities - net dalam waktu satu tahun: of current maturities:
Utang obligasi - neto 339.617 2,22,38,39c 593.737 Bonds payable - net Utang bank 2.561.050 2,21,36,38,39c 2.463.165 Bank loans Utang pembiayaan konsumen 603 2,19,38,39c 1.263 Consumer financing lease
Liabilitas imbalan kerja jangka Long-term employee panjang 82.545 2,23 78.050 benefits liability
Liabilitas derivatif - 2,13 1.497 Derivative liability
Jumlah Liabilitas Jangka Total Non-current Panjang 2.983.815 3.137.712 Liabilities
JUMLAH LIABILITAS 4.450.448 5.206.421 TOTAL LIABILITIES
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2 which are an integral part of the consolidated financial statements taken as
a whole.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (lanjutan) (continued)
31 Desember 2018 December 31, 2018 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / 2018 Notes 2017
EKUITAS EQUITY
Ekuitas Yang Dapat Equity Diatribusikan Kepada Attributable To Pemilik Entitas Induk Owners Of The Parent
Modal saham Share capital Nilai nominal Rp 100 Par value of Rp 100 (nilai penuh) per saham (full amount)
Modal dasar - Authorized capital - 16.000.000.000 saham 16,000,000,000 shares
Modal ditempatkan dan Issued and fully paid - disetor penuh - 7.310.929.389 saham 731.093 2,24 731.093 7,310,929,389 shares
Tambahan modal Additional paid in disetor - neto 1.004.189 2,25 1.004.189 capital - net
Selisih kurs penjabaran Exchange difference on financial laporan keuangan 435 369 statements translation
Nilai wajar kerugian dari lindung nilai arus Fair value loss arising from kas (81.223) (11.869) cash flow hedge
Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan
penggunaannya 20.600 2,26 15.600 Appropriated Belum ditentukan
penggunaannya 2.210.033 1.801.113 Unappropriated
Sub-jumlah 3.885.127 3.540.495 Sub-total
Kepentingan nonpengendali 3.510 43 2.881 Non-controlling interests
JUMLAH EKUITAS 3.888.637 3.543.376 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES
DAN EKUITAS 8.339.085 8.749.797 AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 3
which are an integral part of the consolidated financial statements taken as a whole.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Year Ended
31 Desember 2018 December 31, 2018 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan /
2018 Notes 2017 `
PENDAPATAN NETO 29.343.068 2,28,35 27.914.330 NET REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN (27.770.709) 2,29,35 (26.366.180) COST OF REVENUES
LABA BRUTO 1.572.359 1.548.150 GROSS PROFIT
Beban umum dan administrasi (588.270) 2,30,35 (584.942)General and administrative expenses Beban penjualan (116.320) 2,30 (156.289) Selling expenses Penghasilan usaha lainnya - neto 133.212 31 224.479 Other operating income - net Pajak final (38) (9) Final tax
LABA USAHA 1.000.943 1.031.389 PROFIT FROM OPERATIONS
Penghasilan keuangan 3.953 2,32 20.426 Finance income Biaya keuangan (394.655) 2,33 (490.568) Finance costs
LABA SEBELUM PAJAK PROFIT BEFORE PENGHASILAN 610.241 561.247 INCOME TAX
BEBAN PAJAK INCOME TAX PENGHASILAN - NETO (165.902) 2,20c (143.085) EXPENSE - NET
LABA NETO TAHUN BERJALAN 444.339 418.162 NET PROFIT FOR THE YEAR
RUGI KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAIN – NETO LOSS - NET
Pos yang tidak akan Item that will not be direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss
Pengukuran kembali Imbalan kerja Remeasurements of long-term jangka panjang 9.051 2,20,23 (4.567) Employee benefits liability
Pajak penghasilan terkait (2.264) 1.126 Related income tax
Pos-pos yang akan Items that will be direklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss
Selisih kurs penjabaran Exchange difference on financial laporan keuangan 44 588 statements translation
Nilai wajar kerugian dari Fair value loss arising from lindung nilai arus kas (69.354) (253) cash flow hedge
RUGI NET OTHER KOMPREHENSIF LAIN NETO - COMPREHENSIVE SETELAH PAJAK (62.523) (3.106) LOSS - NET OF TAX
JUMLAH LABA TOTAL KOMPREHENSIF TAHUN COMPREHENSIVE INCOME
BERJALAN 381.816 415.056 FOR THE YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4
which are an integral part of the consolidated financial statements taken as a whole.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan) OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Year Ended 31 Desember 2018 December 31, 2018
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan /
2018 Notes 2017
LABA NETO TAHUN BERJALAN NET INCOME FOR THE YEAR DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 443.688 417.597 Owners of the parent Kepentingan Non-controlling
nonpengendali 651 565 interest
JUMLAH 444.339 418.162 TOTAL
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME TAHUN BERJALAN – FOR THE YEAR DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 381.187 414.406 Owners of the parent Kepentingan Non-controlling
nonpengendali 629 650 interest
JUMLAH 381.816 415.056 TOTAL
LABA NETO PER SAHAM YANG EARNINGS PER SHARE DAPAT DIATRIBUSIKAN ATTRIBUTABLE TO KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 2,34 OWNERS OF THE PARENT Saham dasar 61 57 Basic Saham dilusian 61 57 Diluted
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5
which are an integral part of the consolidated financial statements taken as a whole.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY (continued)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Year Ended
31 Desember 2018 December 31, 2018
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk / Equity Attributable to the Owners of The Parent Saldo Laba / Retained Earnings
Selisih Kurs
Penjabaran Nilai wajar
Laporan kerugian dari
Keuangan / lindung nilai
Exchange arus kas /
Tambahan difference on Fair value Kepentingan
Modal Saham Modal Disetor / financial loss arising Telah Ditentukan Belum Ditentukan Nonpengendali / Jumlah
/ Additional statements from cash Penggunaannya / Penggunaannya / Non-controlling Ekuitas /
Share Capital Paid in Capital translation flow hedge Appropriated Unappropriated Jumlah / Total Interests Total Equity
Balance as of January Saldo 1 Januari 2017 718.212 977.138 (119) (11.616) 10.600 1.508.917 3.203.132 2.231 3.205.363 1, 2017
Tambahan modal saham Increase in paid in capital
melalui pelaksanaan waran through exercise of warrants (lihat Catatan 25) 12.881 27.051 - - - - 39.932 - 39.932 (see Note 25)
Dividen tunai Cash dividend
(lihat Catatan 27) - - - - - (116.975) (116.975) - (116.975) (see Note 27)
Pembentukan cadangan General reserves (lihat Catatan 26) - - - - 5.000 (5.000) - - - (see Note 26)
Laba neto tahun berjalan - - - - - 417.597 417.597 565 418.162 Net profit for the year
Rugi Other komprehensif lain - setelah comprehensive loss - dikurangi pajak - - 488 (253) - (3.426) (3.191) 85 (3.106) net of tax
Saldo Balance as of December 31 Desember 2017 731.093 1.004.189 369 (11.869) 15.600 1.801.113 3.540.495 2.881 3.543.376 31, 2017
Dividen tunai (lihat Catatan 27) - - - - - (36.555) (36.555) - (36.555)Cash dividend (see Note 27)
Pembentukan cadangan General reserves (lihat Catatan 26) - - - - 5.000 (5.000) - - - (see Note 26)
Laba neto tahun berjalan - - - - - 443.688 443.688 651 444.339 Net profit for the year
Rugi Other komprehensif lain - setelah comprehensive loss - dikurangi pajak - - 66 (69.354) - 6.787 (62.501) (22 ) (62.523) net of tax
Saldo
Balance as of December
31 Desember 2018 731.093 1.004.189 435 (81.223) 20.600 2.210.033 3.885.127 3.510 3.888.637 31, 2018
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 6 which are an integral part of the consolidated financial statements taken as a whole.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Year Ended
31 Desember 2018 December 31, 2018 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / 2018 Notes 2017
CASH FLOWS FROM OPERATING ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 29.027.920 27.880.413 Receipts from customers Penerimaan kas operasi lainnya 133.683 224.383 Receipts from other operating Income Pembayaran kas kepada pemasok (27.317.747) (27.471.671) Payments to suppliers Pembayaran kas untuk beban usaha (696.465) (669.057) Payments for operating expenses Pembayaran pajak penghasilan badan (150.058) (194.344) Payments for corporate income tax Penerimaan penghasilan keuangan 3.953 32 20.426 Finance income received
Pembayaran biaya keuangan (368.568) (476.887) Finance cost paid
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Flows Provided by Aktivitas Operasi 632.718 (686.737) (Used in) Operating Activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ACTIVITIES
Hasil penjualan aset tetap 774 11 298 Proceeds from sale of fixed assets
Perolehan aset tetap (15.065) 11,41 (10.164) Acquisitions of fixed assets Pencairan pada deposito Proceeds from time deposit
dan bank garansi - 20.000 and bank guarantee
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Flows Provided by Aktivitas Investasi (14.291) 10.134 (Used in) Investing Activities
CASH FLOWS FROM FINANCING ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN ACTIVITIES
Pembayaran utang obligasi (1.014.500) 22 (334.000) Payment of bond payable Pembayaran utang bank jangka pendek (2.441.847) (400.000) Payment for short-term bank loans Penerimaan utang bank jangka pendek 2.342.000 599.847 Receipts from short-term bank loans Pembayaran dividen kepada pemegang Dividend payment to
saham (36.555) 27 (116.975) shareholders Pembayaran utang pembiayaan konsumen (3.085) (6.903) Payment of consumer financing lease Pencairan pada dana yang dibatasi Proceeds in
penggunaannya 16.215 6.379 restricted fund Pembayaran utang bank jangka panjang (4.560) (2.515.993) Payment for long-term bank loans Penerimaan utang bank jangka panjang - 2.514.524 Receipts from long-term bank loans Pembayaran biaya provisi untuk pinjaman Payment of provision fees for
bank sindikasi - (44.687) syndicated bank loans Penerimaan setoran modal saham Proceeds from in capital contribution
melalui pelaksanaan waran - 24,25 39.932 through exercise of warrants Penerimaan dana dari penerbitan utang Proceeds from issuance of bond
obligasi - 22 745.500 payable Pembayaran biaya terkait penerbitan Payment of bond payable
utang obligasi - 22 (6.684) issuance costs
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Flows Provided by Aktivitas Pendanaan (1.142.332) 480.940 (Used in) Financing Activities
PENURUNAN NETO NET DECREASE IN KAS DAN BANK (523.905) (195.663) CASH ON HAND AND IN BANKS
Dampak Perubahan Selisih Kurs Mata Uang Effect of Foreign Exchange Rate Asing Terhadap Kas dan Bank 69.355 381 changes on Cash on Hand and In Bank
KAS DAN BANK CASH ON HAND AND IN BANKS AT AWAL TAHUN 872.829 4 1.068.111 BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN BANK CASH ON HAND AND IN BANKS
AKHIR TAHUN 418.279 4 872.829 AT THE END OF THE YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7 which are an integral part of the consolidated financial statements taken as
a whole.