DAMPAK PEMBELAJARAN EKSPERIMEN SEDERHANA TENTANG SUHU DAN PEMUAIAN … · 2019-02-01 · Puji dan...
Transcript of DAMPAK PEMBELAJARAN EKSPERIMEN SEDERHANA TENTANG SUHU DAN PEMUAIAN … · 2019-02-01 · Puji dan...
i
DAMPAK PEMBELAJARAN EKSPERIMEN
SEDERHANA TENTANG SUHU DAN PEMUAIAN
GAS TERHADAP PENGETAHUAN DAN NILAI
KARAKTER SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI
MAGEPANDA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
MARIA SALVENTIEN NONI
NIM: 141424023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena
mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia
tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau” (Ulangan
31 : 6).
Biarlah semua berjalan apa adanya, berlalu dengan semestinya dan berakhir
dengan seharusnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus
2. Kedua orangtua, Bapak Darius Ware dan Ibu Fabiana Toka Paku, tanta
saya Siska Kara, kakak tersayang Almh. Maria Floyanti Paji, serta adik
tersayang Yosef Novenalis Lewe dan Maria Yayan Lestari Mbeo yang
selalu mendukung dalam suka maupun duka.
3. Teman-teman Pendidikan Fisika 2014 yang memberikan pengalaman
selama berdinamika bersama.
4. Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Noni, Maria Salventien. 2018. Dampak Pembelajaran Eksperimen Sederhana
Tentang Suhu dan Pemuaian Gas Terhadap Pengetahuan dan Nilai
Karakter Siswa Kelas X MIA SMA Magepanda. Skripsi, Program Studi
Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Pengetahuan
Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Pembimbing: Prof. Dr. Paul Suparno, S.J, M.S.T.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peningkatan
pengetahuan siswa kelas X MIA SMA Negeri Magepanda pada materi suhu dan
pemuaian gas setelah belajar dengan metode eksperimen; (2) peningkatan nilai
karakter siswa kelas X MIA SMA Negeri Magepanda pada materi suhu dan
pemuaian gas setelah belajar dengan metode eksperimen.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen kuantitatif dan kualitatif. Subyek
penelitian yaitu siswa kelas X MIA yang berjumlah 36 orang. Kelas X MIA
dipilih sebagai kelas dengan menggunakan metode eksperimen. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang terdiri dari pretest dan
posttest, kuesioner nilai karakter, dan observasi kerjasama siswa. Hasil tes tertulis
dan nilai karakter siswa dianalisis secara statistik menggunakan program SPSS
20, sedangkan karakter kerjasama siswa dilihat peneliti secara langsung saat
proses pembelajaran, menggunakan rekaman video kegiatan dan catatan peneliti
selama proses pe mbelajaran dan dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan metode eksperimen
sederhana dapat meningkatkan pengetahuan siswa kelas X MIA SMA Negeri
Magepanda pada materi suhu dan pemuian gas, (2) penerapan metode eksperimen
sederhana menyumbangkan nilai karakter bagi siswa kelas X MIA SMA Negeri
Magepanda. Nilai karakter yang dibentuk dengan urutan yang paling tinggi yaitu
nilai tanggung jawab,disiplin, kerjasama, rasa ingin tahu, kejujuran.
Kata kunci: eksperimen sederhana, pengetahuan, nilai karakter, kerja sama, suhu
dan pemuaian gas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Noni, Maria Salventien. 2018. Impacts of Learning Simple Experiments About
Temperature and Expansion of Gas on Knowledge and Character
Values of Class X MIA Students of SMA Negeri Magepanda. Thesis.
Yogyakarta: Physics Education, Department of Mathematics and
Sciences Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata
Dharma University Yogyakarta.
This research aims to know: (1) the knowledge improvement of class X
MIA students of SMA Negeri Magepanda about Temperature and Expansion of
Gas by implementation of simple experimental method, (2) the level of character
values of class X MIA students of SMA Negeri Magepanda about Temperature
and Expansion of Gas by the implementation of simple experimental method.
This type of research was quantitative and qualitative experimental. The
subjects in this research were 32 students of X MIA class. X MIA class was chosen
as the class using simple experimental method. The instruments used in this
research were written tests consisting pretest and posttest, character value
questionnaires, and observation of students’ cooperation..The results of written
tests and students’ character value questionnaires were analyzed statistically
using SPSS version 20, while the students’ cooperation character was seen
directly through observation during the learning process video records and on-
process notes which were analyzed qualitatively.
The results showed that: (1) implementation of simple experimental
method can improve the knowledge of class X MIA students of SMA Negeri
Magepanda about Temperature and Expansion of Gas, (2) simple experimental
method contributes character values for class X MIA students of SMA Negeri
Magepanda. Character values are formed in the highest order, namely the value
of responsibility, discipline, cooperation, curiosity, honesty.
Keywords: simple experimental method, knowledge, students’ character values,
students’ cooperation, temperature and expansion of gas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Dampak Pembelajaran Eksperimen Sederhana Tentang Suhu dan
Pemuaian Gas Terhadap Pengetahuan dan Nilai Karakter Siswa Kelas X
MIA SMA Negeri Magepanda” dengan baik. Skripsi ini diajukan sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika pada Program
Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis baik berupa waktu, tenaga, bimbingan, motivasi dan saran yang penulis
butuhkan dalam penyelesaian skripsi ini.
Dengan selesainya skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T, selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan, motivasi dan arahan,
2. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada
penulis
3. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
4. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang selalu memantau perkembangan penulisan skripsi mahasiswa-
mahasiswinya,
5. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si., sebagai validator yang bersedia
memberikan masukan dan saran kepada penulis dalam membuat instrumen
soal sehingga menjadi lebih baik.
6. Seluruh dosen Pendidikan Fisika yang telah membimbing dan memberikan
banyak ilmu dalam perkuliahan selama kurang lebih 4 tahun ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Segenap Karyawan Sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan dan
pelayanan yang baik dalam memperlancar perijinan surat ke sekolah dan
keperluan lainnya yang berkaitan dengan studi dan penelitian ini.
8. Bapak Drs. Nikolaus Nau, selaku kepala sekolah SMA Negeri Magepanda
yang telah memberi izin penelitian,
9. Ibu Agustina A. Yuliawati, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Fisika SMA
Negeri Magepanda atas segala bantuan, kerjasama, dan dukungan selama
penulis melakukan penelitian.
10. Siswa-siswi kelas X MIA yang telah bersedia menjadi subyek penelitian dan
membantu kelancaran penelitian.
11. Orang tua saya yang tercinta, Bapak Darius Ware dan Ibu Fabiana T. Paku
yang selalu mendoakan, memberi semangat dan memantau perkembangan
penyusunan skripsi,
12. Kakak saya Almh Loyan Paji, adik saya Noven Lewe dan Yayan Mbeo serta
tanta saya Siska Kara yang selalu mendukung dalam menyelesaikan skripsi.
13. Sahabat-sahabatku tercinta Angel, Arny Sanit, Ria Cantik, Arlin Sulu, Tian,
Grace, Ipen, Ria Manuk, Kero Langga, Potty dan semua teman-teman yang
penulis tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu memberikan semangat
untuk terus berjuang dan membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
14. Saudara-saudaraku Siba Wangga, Alpino Regi, Oka Ratu, San Ware, Herro
Wangga yang selalu mengantar jemput ke tempat penelitian.
15. Kakak Linda Wea dan Vina Wangga yang membantu dalam melobi kepala
sekolah dan guru fisika SMA N Magepanda.
16. Om Hillarius, Tanta Lima, Kak Osrin, Kak Febby yang membantu dan
memberikan dukungan selama penulis berada di Yogyakarta.
17. Teman-teman seperjuangan selaku rekan-rekan satu bimbingan yang selalu
membantu dan saling memberikan masukan maupun saran,
18. Teman-teman Pendidikan Fisika 2014 yang selama kurang lebih 4 tahun ini
memberikan banyak kenangan, selalu saling mendukung dan memberikan
semangat untuk menyelesaikan penyusunan skripsi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 7
A. Belajar ...................................................................................................................... 7
1. Hakikat Belajar ..................................................................................................... 7
2. Ciri-ciri Belajar ................................................................................................... 10
3. Prinsip-prinsip Belajar ......................................................................................... 13
4. Teori-Teori Belajar .............................................................................................. 15
B. Pengetahuan .......................................................................................................... 16
1. Pengertian Pengetahuan ..................................................................................... 16
2. Tingkat Pengetahuan .......................................................................................... 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Pengukuran Pengetahuan .................................................................................. 19
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ........................................... 20
C. Metode Pembelajaran .......................................................................................... 22
1. Pengertian Metode Pembelajaran ..................................................................... 22
2. Bentuk Model dan Pendekatan Pembelajaran ................................................ 26
D. Nilai Karakter ....................................................................................................... 28
1. Pengertian Nilai Karakter .................................................................................. 28
2. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ........................................................................ 29
3. Sumbangan Nilai Karakter Metode Eksperimen ............................................ 30
E. Suhu Dan Pemuaian ............................................................................................. 31
1. Suhu...................................................................................................................... 31
2. Pemuaian ............................................................................................................. 34
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 39
A. Jenis Penelitian ..................................................................................................... 39
B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................ 40
1. Waktu Penelitian ................................................................................................ 40
2. Tempat Penelitian ............................................................................................... 40
C. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................................... 40
1. Populasi Penelitian ............................................................................................. 40
2. Sampel Penelitian ............................................................................................... 40
D. Variabel Penelitian ............................................................................................... 41
1. Variabel Bebas .................................................................................................... 41
2. Variabel Terikat .................................................................................................. 41
E. Desain Penelitian .................................................................................................. 41
F. Treatment .............................................................................................................. 42
G. Instrumentasi ....................................................................................................... 44
1. Instrumen Pembelajaran .................................................................................... 44
2. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................... 45
H. Validitas Instrumen ............................................................................................. 52
I. Metode Analisis Data .......................................................................................... 53
a. Pengetahuan Siswa .......................................................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
b. Analisis Karaketer Siswa ................................................................................ 60
c. Analisis Karaketer Kerja Sama ..................................................................... 61
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA ............................................................ 63
A. Pelaksanaaan Penelitian ...................................................................................... 63
1. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................... 63
2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 64
B. Data dan Analisis Data ........................................................................................ 73
1. Pengetahuan Siswa ............................................................................................. 73
2. Nilai Karakter Siswa .......................................................................................... 77
C. Pembahasan .......................................................................................................... 80
1. Pengetahuan Siswa ............................................................................................. 80
2. Nilai Karakter Siswa .......................................................................................... 80
3. Kerjasama Siswa ................................................................................................ 81
D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 85
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 85
B. Saran ...................................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 87
LAMPIRAN .......................................................................................................... 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi soal Pretest dan Posttest………………………................46
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Nilai Karakter Kelas X MIA……...………..48
Tabel 3.3 Indikator Nilai Kerjasama Siswa...………………….…………..54
Tabel 3.4 Teknik Penskoran ……………………………………………….59
Tabel 3.5 Klasifikasi Tingkat Pengetahuan Siswa………………………....58
Tabel 3.6 Penskoran Kuesioner.……...............................………………….60
Tabel 3.7 Klasifikasi Nilai Karakter Siswa............. ………....…………….61
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian…………………..………………63
Tabel 4.2 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas X
MIA…………………………………………………………. …..73
Tabel 4.3 Kategori Persentase Tingkat Pengetahuan Awal dan Akhir
Siswa Kelas X MIA………………………………………… …..74
Tabel 4.4 Hasil Statistik Perbandingan Pretest dan Posttest Kelas
X MIA…………………………………………………….... .….76
Tabel 4.5 Data Hasil Kuesioner Nilai Karakter Siswa Kelas X MIA…. …..77
Tabel 4.6 Persentase Kategori Nilai Karakter Siswa Kelas X MIA…... …..78
Tabel 4.7 Frekuensi Setiap Nilai Karakter Kelas X MIA....................... …..79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skala pada berbagai termometer....................................................32
Gambar 2.2 Skema penentuan titik tetap atas dan titik tetap bawah
pada dua termometer.....................................................................34
Gambar 4.1 Siswa mengukur suhu air...............................................................67
Gambar 4.2 Siswa mengukur suhu tanah..........................................................67
Gambar 4.3 Siswa mengerjakan LKS...............................................................68
Gambar 4.4 Siswa melaporkan hasil eksperimen..............................................70
Gambar 4.5 Siswa melakakukan eksperimen pemuaian gas.............................71
Gambar 4.6 Siswa antusias dalam melakukan eksperimen di dalam
maupun luar kelas..........................................................................82
Gambar 4.7 Siswa saat melakukan eksperimen.................................................83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian ..................................................... 91
Lampiran 2 Surat Perizinan Pelaksanaan Penelitian ............................................ 92
Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ........................... 93
Lampiran 4 RPP Kelas Eksperimen Sederhana ................................................... 94
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen Sederhana ....................... 102
Lampiran 7 Soal Pretest dan Posttest ................................................................ 105
Lampiran 8 Jawaban Pretest dan Posttest ......................................................... 107
Lampiran 9 Lembar Validitas Soal dan Jawaban Pretest dan Posttest ............. 111
Lampiran 10 Contoh Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen Sederhana .. 114
Lampiran 12 Contoh Kuesioner Nilai Karakter Siswa Kelas Eksperimen
Sederhana ....................................................................................... 118
Lampiran 14 Data hasil Kuesioner Nilai Karakter Siswa Kelas X MIA ............. 121
Lampiran 16 Contoh Hasil Kuesioner Nilai Karakter Siswa Kelas
X MIA..........................................................................................122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranaan penting dalam keberlangsungan
hidup suatu bangsa dan negara. Pendidikan adalah salah satu upaya yang
dapat mempercepat pengembangan potensi manusia untuk mampu
mengemban tugas yang diberikan padanya, karena hanya manusia yang
dapat dididik dan mendidik. Pendidikan dapat mempengaruhi
pengembangan fisik, mental, emosional, moral, serta keimanan dan
ketakwaan manusia (Udin, 2009: 6). Menurut W.J.S Poerwadarminta,
pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan (Tatang, 2012: 13). Pendidikan bertujuan
membantu seseorang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki
pandangan yang luas ke depan untuk mencapai suatu cita-cita yang
diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam
berbagai lingkungan karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita
untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang
mempelajari gejala alam atau fenomena alam yang berkaitan erat dengan
kehidupan manusia. Pada dasarnya pelajaran fisika menjadi pelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sangat tidak disukai oleh sebagian besar siswa, sehingga banyak diantara
mereka yang mengambil jurusan IPS atau Bahasa untuk menghindari
pelajaran fisika tersebut. Salah satu penyebabnya adalah karena banyaknya
rumus yang harus dihafal, gurunya yang cenderung “killer”, dan
kurangnya motivasi siswa untuk belajar fisika.
Untuk menjadi seorang guru fisika yang baik, kita harus
mengetahui cara mengajar fisika yang beraneka agar fisika lebih menarik
dan disukai oleh murid-murid. Siswa yang tertarik pada mata pelajaran
fisika adalah siswa yang ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang
manfaat fisika dan tertantang oleh fenomena alam yang belum mereka
pahami. Jika siswa sudah tertarik atau tertantang untuk sesuatu hal yang
berkaitan dengan fisika maka siswa akan lebih mudah untuk mempelajari,
memahami dan mengkaitkan fisika dalam lingkup belajarnya.
Nampak motivasi belajar merupakan modal penting dalam
menghadapi kesulitan-kesulitan ketika belajar fisika. Selain kurangnya
motivasi, peran atau sikap guru dalam mengajar juga menjadi pemicu
kurangnya minat siswa terhadap fisika. Siswa akan mudah merasa
“depresi” ketika mata pelajaran yang dipelajari tersebut susah dan
diajarkan pula oleh guru “killer” dengan metode mengajar yang monoton.
Pada saat ini para guru fisika banyak menerapkan berbagai model
pembelajaran di kelas untuk menghilangkan kesan-kesan buruk yang tidak
menyenangkan tersebut. Salah satu metode yang sering dipakai guru untuk
meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar fisika adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dengan metode eksperimen sederhana. Selain untuk meningkatkan
motivasi dan minat siswa, metode tersebut juga dapat meningkatkan
pemahaman dan membentuk nilai karakter yang baik bagi siswa. Metode
eksperimen merupakan salah satu pendekatan pembelajaran
konstruktivisme, dimana siswa dituntut untuk dapat membangun
pemahamannya sendiri tentang suatu hal yang dipelajari.
Menurut filsafat konstruktivisme, pengetahuan itu adalah bentukan
(konstruksi) kita sendiri yang sedang menekuninya (Suparno, 2007).
Lewat pengetahuan fisika, proses pembelajaran, atau sikap belajarnya anak
didik akan dibantu berpikir nalar, mengerti dasar-dasar teknologi dengan
baik dan dapat mengembangkan sikap komunikasi, kerja disiplin,
tanggung jawab, kreatif, dll (Suparno, 2012: 19).
Metode eksperimen sederhana sedikit berbeda dengan metode
eksperimen pada umumnya. Jika pada eksperimen siswa harus ke
Laboratorium Fisika dan menggunakan alat-alat dan bahan yang
disediakan oleh pihak sekolah untuk materi tertentu, pada eksperimen
sederhana siswa dapat melakukannya di mana saja baik di kelas maupun di
luar kelas seperti lapangan, rumah, atau halaman sekolah pada materi
tertentu dengan alat dan bahan yang lebih sederhana atau dapat dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan penerapan metode eksperimen
sederhana ini diharapkan siswa dapat semakin termotivasi untuk belajar
fisika dan menerapkan sikap tanggung jawab, disiplin, memiliki rasa
keingintahuan, mampu bekerjasama dengan teman sekelompok,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
menghargai pendapat teman, dan mampu bersikap jujur. Siswa akan
melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya, serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan tersebut
dianalisis berdasarkan pengetahuan dan disampaikan berupa presentasi dan
dievaluasi oleh guru. Penggunakan teknik ini mempunyai tujuan agar
siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas
permasalahan yang dihadapi saat percobaan tersebut. Selain itu, siswa
lebih mampu terlatih dalam cara berpikir ilmiah (scientific). Dengan
eksperimen sederhana siswa menemukan bukti kebenaran dari suatu teori
yang sedang dipelajarinya (Roestiyah, 2001: 80).
Selain peningkatan pengetahuan, masalah karakter menjadi
pembahasan yang sangat serius dalam dunia pendidikan di Indonesia. Hal
ini dilandasi oleh pemikiran bahwa untuk membangun peradaban yang
baik di era global hanya bisa dilakukan melalui pembentukan karakter
yang baik. Pembentukan karakter siswa sendiri dapat dibangun melalui
pendidikan karakter. Pendidikan karakter digunakan untuk meningkatkan
penanaman nilai-nilai yang berkaitan dengan perilaku dan sikap siswa di
sekolah. Upaya tersebut harus dilakukan secara menyeluruh mulai dari
pendidikan tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Pendidikan karakter
dapat dilakukan secara integrasi dalam praktik pembelajaran. Guru perlu
mengembangkan strategi pembelajaran yang dapat
menumbuhkembangkan karakter siswa. Guru juga perlu mendapatkan
“cara” mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam praktikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pembelajaran di kelas (Hamzah. B Uno. 2007). Selain dapat
menumbuhkembangkan karakter siswa, seorang guru juga harus mampu
mengembangkan metode pengajaran yang dapat membantu siswa
memperkaya pengalaman sekaligus menggunakan pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap dalam mempersiapkan diri menggapai masa depan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul, “DAMPAK PEMBELAJARAN EKSPERIMEN
SEDERHANA TENTANG SUHU DAN PEMUAIAN GAS TERHADAP
PENGETAHUAN DAN NILAI KARAKTER SISWA KELAS X MIA
SMA NEGERI MAGEPANDA”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah penggunaan metode eksperimen sederhana tentang materi
suhu dan pemuaian gas menaikan pengetahuan siswa kelas X MIA
SMA Negeri Magepanda?
2. Apakah penggunaan metode eksperimen tentang materi suhu dan
pemuaian gas menaikan nilai karakter siswa kelas X MIA SMA Negeri
Magepanda?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui:
1. Peningkatan pengetahuan siswa kelas X MIA SMA Negeri Magepanda
pada materi suhu dan pemuaian gas setelah belajar dengan metode
eksperimen sederhana.
2. Peningkatan nilai karakter siswa kelas X MIA SMA Negeri
Magepanda pada materi suhu dan pemuaian gas setelah belajar dengan
metode eksperimen sederhana.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Model pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen
sederhana diharapkan dapat membantu siswa dengan cara yang lebih
mudah untuk memahami materi pelajaran dan meningkatkan
pengetahuan serta karakter yang dimiliki siswa.
2. Bagi Guru
Meningkatkan kualitas mengajar dengan menggunakan metode-
metode yang menarik dan bervariasi sehingga membuat siswa lebih
mudah untuk memahami materi pelajaran dan meningkatkan
pengetahuan serta karakter yang dimiliki siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Belajar
1. Hakikat Belajar
Pendidikan formal tidak terlepas dari istilah belajar dan
mengajar, yang keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat.
Beberapa ahli telah merumuskan tentang arti “belajar”. Banyak
pengertian mengenai belajar.
Belajar adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan
perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual. Perubahan-
perubahan itu berbentuk kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki
dalam waktu yang relatif lama (konstan) serta perubahan-perubahan
tersebut terjadi karena usaha sadar yang dilakukan oleh individu yang
sedang belajar. Ada 3 ciri yang khas pada aktivitas manusia, sehingga
aktivitas tersebut disebut sebagai kegiatan belajar, yaitu:
1) Aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri
pelajar baik aktual maupun potensial.
2) Perubahan itu pada pokoknya didapatkannya kemampuan baru
yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.
3) Perubahan itu terjadi karena usaha (Winkel, 1996: 50).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Menurut Winkel (1996: 53) bahwa “Belajar adalah
aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan tingkah laku baik
potensial maupun aktual”. Menurut Rini Budiharti (1998: 1)
“Belajar adalah suatu usaha untuk terjadinya perubahan tingkah
laku pada diri siswa”. Perubahan-perubahan itu berbentuk
kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu yang
relatif lama. Slameto (1995: 2) berpendapat bahwa “Belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.
Bloom dan kawan-kawannya (Suparno, 2001: 6) membuat
kategori jenis-jenis belajar yang dikenal dengan taksonomi belajar.
Taksonomi Bloom terdiri dari tiga kategori yang melekat pada diri
peserta didik, yaitu: (1) Ranah kognitif (cognitive domain), (2)
Ranah afektif (affective domain), dan (3) Ranah psikomotorik
(psychomotor domain).
a. Ranah Kognitif
Menurut Bloom, segala upaya yang berhubungan
dengan aktivitas otak termasuk dalam kategori ranah
kognitif. Pada ranah kognitif terdapat enam tingkatan
proses berpikir, mulai dari yang bersifat pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
tentang fakta-fakta sampai kepada proses intelektual yang
tinggi yaitu dapat mengevaluasi sejumlah fakta. Tingkatan
tersebut adalah: (1) pengetahuan (Knowledge), (2)
pemahaman (Comprehension), (3) aplikasi (application),
(4) analisis (analysis), (5) sintesis (syntesis), (6) evaluasi
(evaluation).
b. Ranah Afektif
Ranah afektif didasarkan pada bagaimana seseorang
bersikap dan merasakan sesuatu. Dalam taksonomi yang
disusun oleh Krathwol dan Bloom & Maisa (1964) sikap
disusun lagi sedemikian rupa menjadi lebih rinci yang
terdiri atas lima tingkat, yaitu: (1) menerima atau menaruh
perhatian (receiving), (2) memberi respon (responding), (3)
memberi penilaian (valuing), (4) pengorganisasian
(organization), dan (5) karakteristik (characterization).
c. Ranah Psikomotorik
Belajar psikomotorik menekankan keterampilan
motorik. Ranah psikomotorik lebih rinci lagi menjadi tujuh
tingkat, yaitu : (1) persepsi, (2) kesiapan, (3) respon
terbimbing, (4) mekanisme, (5) kemahiran, (6) adaptasi,
dan (7) originasi.
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dengan adanya perubahan dalam diri seseorang. Perubahan itu
sebagai hasil dari berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,
sikap, tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta
perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.
2. Ciri-Ciri Belajar
Suatu kegiatan disebut belajar sekurang-kurangnya ditandai
oleh dua ciri: (1) adanya perubahan tingkah laku, (2) melalui suatu
pengalaman atau adanya interaksi dengan sumber belajar.
Mohammad Surya (1997) mengemukakan delapan ciri yang
menandai adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar,
yaitu:
1) Perubahan yang Disadari dan Disengaja
Perubahan perilaku itu dilakukan sebagai usaha sadar
dan sengaja dari seseorang. Begitu juga dengan hasil-hasilnya,
orang itu menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi
perubahan, misalnya pengetahuan semakin bertambah atau
keterampilannya di dalam semakin mahir, dibandingkan
sebelum dia mengikuti suatu proses belajar.
2) Perubahan yang Berkesinambungan
Belajar itu ditandai dengan hasil perubahan perilaku
yang berkesinambungan; bukan sesuatu yang diperoleh tiba-
tiba. Perubahan sebagai hasil belajar didasari oleh
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya dan pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
baru itu juga menjadi dasar diperoleh pengetahuan berikutnya
yang lebih kompleks.
3) Perubahan yang Fungsional
Perubahan perilaku harus bermanfaat bagi kepentingan
seseorang. Hasil belajar tidak sekedar ditandai oleh
penambahan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Perubahan
tersebut harus memiliki makna bagi orang yang
mempelajarinya, entah itu berupa kemampuan di dalam
memecahkan masalah, mencari penghidupan, hidup
berkeluarga, dan bermasyarakat.
4) Perubahan yang Bersifat Positif
Hasil belajar harus menyebabkan perubahan kearah
yang lebih baik. Hal itu ditandai pada sikap orang yang
memperolehnya: menjadi lebih bersyukur, bijak, kritis,
bersemangat, toleran, dan sebagainya.
Belajar mungkin pula menyebabkan seseorang
memiliki sikap negatif, misalnya sombong dan licik dengan
pengetahuan baru yang dimilikinya. Berdasarkan ciri ini,
proses tersebut tidak terkategori sebagai perubahan ideal dari
proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
5) Perubahan yang Bersifat Aktif
Ciri ini berkaitan dengan belajar sebagai kegiatan
yang disengaja. Untuk memperoleh perilaku baru, seseorang
harus bersengaja aktif untuk melakukan sejumlah aktivitas.
Perubahan akan efektif terjadi pada diri seseorang jika
dilalui dengan proses yang sungguh-sungguh. Perubahan itu
perlu disertai dengan aktivitas-aktivitas lainnya, seperti
berdiskusi, membaca, melakukan pengamatan lapangan,
ataupun melakukan praktik langsung dan mengerjakan
sejumlah proyek.
6) Perubahan yang Relatif Permanen
Perubahan pada diri seseorang mungkin bersifat
sementara ataupun permanen. Perubahan bersifat sementara
umumnya berkaitan dengan emosi.
7) Perubahan yang Bertujuan
Perubahan hasil belajar memiliki arah atau tujuan yang
jelas. Kejelasan tujuan di dalam perubahan itu penting
dirumuskan agar prosesnya menjadi lebih efektif. Di dalam
kaitan inilah, seseorang pembelajar harus memiliki tujuan
yang jelas sebelum mengawali aktivitas. Demikian juga
dengan pengajarnya, perumusan tujuan merupakan hal yang
utama di dalam proses belajar mengajar. Tujuan itulah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kemudian sangat berpengaruh pada materi, media, dan metode
pembelajarannya.
8) Perubahan Perilaku secara Keseluruhan
Idealnya, perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar
mencakup seluruh aspek kehidupan pada diri seseorang
Sementara itu, Mohammad Surya (1997) mengemukakan
bahwa hasil belajar akan tampak dalam hal-hal seperti kebiasaan,
keterampilan, pengamatan, bersikap asosiatif, berpikir rasional dan
kritis, sikap, inhibisi, apresiasi, dan perilaku efektif.
Sedangkan K. Given (2007) menunjukkan lima aspek
perubahan tingkah laku yang harus terjadi pada diri seseorang.
Kelima aspek tersebut adalah emosi, sosial, kognitif, fisik, dan
reflektif.
3. Prinsip-Prinsip Belajar
Ada beberapa prinsip-prinsip belajar yang dirangkum dari
Slameto (1995: 27-28) sebagai berikut:
1) Dalam belajar siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai
tujuan instruksional.
2) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki
struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah
menangkap pengertiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan
motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan
instruksional.
4) Belajar itu adalah proses kontinu, maka harus tahap demi
tahap menurut perkembangannya.
5) Belajar adalah proses organisasi dan adaptasi.
6) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu
sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.
7) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga anak dapat
belajar dengan tenang.
8) Belajar perlu lingkungan yang menantang, di mana anak
dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan
belajar dengan efektik.
9) Belajar itu perlu interaksi anak dengan lingkungannya.
10) Belajar adalah proses kontinuitas yaitu hubungan antara
pengertian yang satu dengan pengertian yang lain, sehingga
mendapatkan pengertian yang diharapkan
11) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali
agar pengertian itu mendalam pada anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4. Teori-Teori Belajar
Beberapa teori belajar yang relevan dan dapat diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran yang akan (Kosmiyah, 2012: 34-43)
dikembangkan antara lain:
(1). Teori Belajar Behaviorisme
Menurut teori belajar behaviorisme, manusia sangat dipengaruhi
oleh kejadian-kejadian di dalam lingkungannya yang akan
memberikan pengalaman-pengalaman belajar. Teori ini
menekankan pada apa yang dilihat yaitu tingkah laku.
(2). Teori Belajar kognitif
Menurut teori belajar kognitif, belajar adalah pengorganisasian
aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk memperoleh pemahaman.
Teori ini menekankan pada gagasan bahwa bagian suatu situasi
saling berhubungan dalam konteks situasi secara keseluruhan.
(3). Teori Belajar Humanisme
Menurut teori belajar humanisme, proses belajar harus dimulai dan
ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia, yaitu
mencapai aktualisasi diri siswa yang belajar secara optimal.
(4). Teori Belajar Sibernetik
Menurut teori belajar sibernetik, belajar adalah mengolah informasi
(pesan pembelajaran), proses belajar sangat ditentukan oleh sistem
informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
(5). Teori Belajar Konstruktivisme
Menurut teori belajar konstruktivisme, belajar adalah menyusun
pengetahuan dari pengalaman konkret, aktivitas kolaborasi, refleksi
serta interpretasi.
Adapun teori belajar yang melatarbelakangi dalam penelitian ini
terkait dengan penggunaan metode eksperimen sederhana adalah teori
belajar konstruktivisme, di mana pengetahuan dan pengalaman yang
dialami di sekitar mempengaruhi terhadap proses memperoleh suatu
pengetahuan.
B. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu, dan ini
terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan
atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang (Overt Behavior). Sebelum orang mengadopsi
perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi
proses yang berurutan, yakni: Awareness (kesadaran), Interest (tertarik),
Evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut
bagi dirinya), Trial (orang telah mulai mencoba perilaku baru),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Adoption (subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus) (Sukidjo Notoatmodjo,
2003: 121-122). Selain itu, pengetahuan pada hakekatmya merupakan
segenap apa yang kita ketahui tentang suatu obyek tertentu (Sudirdja,
2010: 11).
2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007) dalam (Sudirdja, 2010: 15),
pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yaitu:
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan
tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan
dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang
yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real
(sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi
atau penggunaan hukum–hukum, rumus, metode, prinsip, dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek ke dalam komponen–komponen, tetapi masih
di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya
satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan
(membuat bagan), membedakan, memisahkan,
mengelompokkan, dan sebagainya.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian–bagian di dalam
suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain,
sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi -formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Penilaian–penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria–kriteria yang
ada (Notoatmodjo, 2012).
3. Pengukuran Pengetahuan
Pengetahuan dapat diukur dengan cara melakukan tes,
wawancara serta angket kuesioner, di mana tes tersebut berisikan
pertanyaan-pertanyaan yang berakitan dengan materi yang ingin diukur
dari subyek penelitian (Notoadmodjo, 2010). Pengukuran tingkat
pengetahuan bertujuan untuk mengetahui status pengetahuan seseorang
dan dirangkum dalam tabel distribusi frekuensi.
Pengukuran tingkat pengetahuan seseorang dapat dikategorikan
sebagai berikut:
a. Tingkat pengetahuan dikatakan baik jika responden mampu
menjawab pertanyaan pada kuesioner dengan benar sebesar
≥ 75% dari seluruh pernyataan dalam kuesioner.
b. Tingkat pengetahuan dikatakan cukup jika responden
mampu menjawab pertanyaan pada kuesioner dengan benar
sebesar 56 - 74% dari seluruh pernyataan dalam kuesioner.
c. Tingkat pengetahuan dikatakan kurang jika responden
mampu menjawab pertanyaan pada kuesioner dengan benar
sebesar < 55% dari seluruh pernyataan dalam kuesioner
(Budiman, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Singgih (1998) dalam (Suriasumantri, 2007: 32), ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu:
a. Umur
Bertambahnya umur dapat berpengaruh pada pertambahan
pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur
tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau
mengingat suatu pengetahuan akan berkurang.
b. Inteligensi
Inteligensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan
berpikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam
situasi baru. Inteligensi bagi seseorang merupakan salah satu
modal untuk berpikir dan mengolah berbagai informasi secara
terarah sehingga ia menguasai lingkungan. Perbedaan inteligensi
dari seseorang akan berpengaruh pula terhadap tingkat
pengetahuan.
c. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh
pertama bagi seseorang, di mana seseorang dapat mempelajari
hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada
sifat kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara
berpikir seseorang.
d. Sosial budaya
Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang.
Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubungannya
dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami
suatu proses belajar dan memperoleh suatu pengetahuan.
e. Pendidikan
Menurut Notoatmodjo (1997), pendidikan adalah suatu kegiatan
atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau
meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan
itu dapat berdiri sendiri.
f. Informasi
Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika
ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya
televisi, radio atau surat kabar, maka hal itu akan dapat
meningkatkan pengetahuan seseorang. Informasi tidak terlepas
dari sumber informasinya.
g. Pengalaman
Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat
diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau
pengalaman itu suatu cara memperoleh kebenaran pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Oleh sebab itu, pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai
upaya untuk memperoleh pengetahuan.
C. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan cara mengajar atau cara
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang sedang belajar.
Metode ini mempunyai banyak macam, pemilihan metode pun
dipengaruhi oleh banyak aspek mulai dari materi pembelajaran,
lingkungan belajar, keadaan siswa, keadaan guru, dan sebagainya.
Melalui pemilihan metode ini diharapkan guru bisa membangkitkan
motivasi siswa untuk belajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan
hasil pembelajaran. Adapun metode pembelajaran yang digunakan
yaitu:
a. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan salah satu pendekatan
pembelajaran yang bersifat konstruktivisme. Menurut Suparno,
metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak siswa
untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan
bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar (Suparno,
2007: 77). Lewat pengetahuan fisika, proses pembelajaran, atau
sikap belajarnya anak didik akan dibantu berpikir nalar, mengerti
dasar-dasar teknologi dengan baik dan dapat mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
sikap komunikasi, kerja disiplin, tanggung jawab, kreatif, dll
(Suparno, 2012: 19). Dengan eksperimen dimaksudkan bahwa guru
atau siswa mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses
dan hasil percobaan itu.
Di dalam metode eksperimen, poin-poin berikut ditekankan:
1) Waktu yang diberikan untuk melengkapi eksperimen.
2) Cara-cara untuk melakukan eksperimen.
3) Berbagai kesulitan akan ditemukan selagi melakukan
eksperimen.
Kelebihan metode eksperimen sebagai berikut:
1) Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas
kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya
sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
2) Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk
mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu
dan teknologi.
3) Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat
membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan
sebagai hasil percobaan yang diharapkan bermanfaat
bagi kesejahteraan hidup manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Kekurangan metode eksperimen sebagai berikut:
1) Jika tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap
anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen.
2) Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama,
anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
3) Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang
ilmu dan teknologi.
Metode eksperimen sederhana sedikit berbeda dengan
metode eksperimen pada umumnya. Jika pada eksperimen siswa
harus ke Laboratorium Fisika dan menggunakan alat-alat dan
bahan yang disediakan oleh pihak sekolah untuk materi tertentu,
pada eksperimen sederhana siswa dapat melakukannya di mana
saja baik di kelas maupun di luar kelas seperti lapangan, rumah,
atau halaman sekolah pada materi tertentu dengan alat dan bahan
yang lebih sederhana atau dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan penerapan motode eksperimen sederhana ini
diharapkan siswa dapat semakin termotivasi untuk belajar fisika
dan menerapkan sikap tanggung jawab, disiplin, memiliki rasa
keingintahuan, mampu bekerjasama dengan teman sekelompok,
menghargai pendapat teman, dan mampu bersikap jujur. Siswa
akan melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati
prosesnya, serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil
pengamatan tersebut dianalisis berdasarkan pengetahuan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
disampaikan berupa presentasi dan dievaluasi oleh guru.
Penggunakan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu
mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas
permasalahan yang dihadapi saat percobaan tersebut. Dan juga,
siswa mampu terlatih dalam cara berpikir ilmiah (scientific).
Dengan eksperimen sederhana siswa menemukan bukti kebenaran
dari suatu teori yang sedang dipelajarinya (Roestiyah, 2001: 80).
b. Metode Ceramah
Metode ceramah digunakan untuk menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa di
kelas, di mana pada umumnya siswa hanya mengikuti secara satu
arah. Ada dua alasan seorang guru memilih metode ceramah, yakni
(1) ketika guru menyampaikan materi pelajaran baru kepada
peserta didik, dan (2) saat guru berusaha untuk menghubungkan
materi yang sudah dipelajari dengan materi baru yang diajarkan
tersebut.
Dalam mempersiapkan metode ceramah pada umumnya
ada 3 cara yang bisa dilakukan guru, yakni, pertama, guru
menyusun apa yang hendak diceramahkan kepada para siswanya;
kedua, guru membuat pokok-pokok persoalannya sehingga ia dapat
berbicara di muka kelas atas dasar pola yang sudah ia siapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
sebelumnya; dan ketiga, guru harus melakukan secara runtut dalam
menyampaikan materi yang akan diajarkan.
Meskipun demikian seorang guru harus juga menyadari
bahwa metode ceramah mempunyai kelebihan dan kelemahan.
Beberapa kelebihan metode ceramah adalah: pertama, guru mudah
menguasai kelas; kedua, guru mudah menerangkan bahan pelajaran
berjumlah besar; ketiga, dapat diikuti peserta didik dalam jumlah
besar; dan keempat, mudah dilaksanakan. Sedangkan, beberapa
kelemahan metode ceramah adalah: pertama, membuat siswa pasif;
kedua, siswa tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan
potensi dirinya dalam menyampaikan gagasan siswa; ketiga,
mengandung daya kritis peserta didik; dan kelima, bila terlalu lama
peserta didik akan bosan.
2. Bentuk Model dan Pendekatan Pembelajaran
1) Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus
untuk menunjang proses belajar siswa baik itu menyangkut
pengetahuan prosedural maupun pengetahuan deklaratif yang
tersruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi
selangkah. Pembelajaran langsung tidak sama dengan metode
ceramah, tetapi ceramah dan resitasi (mengecek pemahaman
dengan tanya jawab) berhubungan erat dengan model
pembelajaran langsung. Pembelajaran langsung memerlukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
perencanaan dan pelaksanaan yang cukup rinci terutama pada
analisis tugas. Pembelajaran langsung berpusat pada guru,
tetapi tetap harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa. Jadi
lingkungan pembelajaran langsung harus diciptakan dan
berorientasi pada tugas-tugas yang diberikan kepada siswa.
2) Model Pembelajaran Tidak Langsung
Melalui model pembelajaran ini siswa akan lebih terlibat
dalam proses pembelajaran, terutama dalam hal mengobservasi,
menyelidiki, menarik kesimpulan dari data yang diberikan, atau
membuat hipotesis-hipotesis. Model pembelajaran tidak
langsung ini sangat cocok diguanakan para guru karena melalui
pembelajaran memungkinkan munculnya hasil-hasil pemikiran
atau penemuan para siswa yang tidak diketahui oleh guru.
3) Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) meruapakan
model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antarsiswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4) Model Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
Model pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (MP
PKB) dilandasi oleh paham konstruktivisme sehingga dalam
pembelajarannya harus memberikan kesempatan pada siswa
untuk berinteraksi dengan objek dan menginterpretasikan objek
tersebut. Model pembelajaran berpikir menekankan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
aktivitas siswa untuk mencari pemahaman akan objek,
menganalisis dan mengkontruksikannya sehingga terbentuk
pengetahuan baru dalam diri siswa.
5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Ciri utama pembelajaran berbasis masalah adalah
pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan keterkaitan
antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama, serta
menghasilkan karya dan peragaan.
6) Model dengan Pendekatan Konstektual
Dalam penerapan model pembelajaran kontekstual, terdapat
tujuh komponen utama yang harus dilakukan secara sungguh-
sungguh. Komponen yang dimaksud adalah (1)
konstruktivisme, (2) proses menemukan, (3) bertanya, (4)
masyarakat belajar, (5) pemodelan, (6) refleksi, dan (7)
penilaian.
D. Nilai Karakter
1. Pengertian Nilai Karakter
Pencetus pendidikan karakter pertama yaitu pedagog Jerman
yang bernama F.W Foerster. Karakter menurut Foerster, adalah sesuatu
yang mengualifikasi seorang pribadi. Karakter menjadi identitas,
menjadi ciri, menjadi sifat yang tetap, yang mengatasi pengalaman
kontingen yang selalu berubah, sehingga karakter adalah seperangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
nilai yang telah menjadi kebiasan hidup sehingga menjadi sifat tetap
dalam diri seseorang (Adisusilo 2012: 77).
Karakter terdiri dari nilai operatif, yaitu nilai dalam tindakan.
Karakter memiliki tiga bagian yang saling berhubungan pengetahuan
moral, perasaan moral, dan perilaku moral. Karakter yang baik terdiri
dari mengetahui hal yang baik, menginginkan hal yang baik, dan
melakukan hal yang baik, kebiasaan dalam cara berpikir kebiasaan
dalam hati, dan kebiasaan dalam tindakan (Lickona: 2012).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam beberapa
workshop kepala sekolah, telah merumuskan 18 nilai yang dianggap
karakter bangsa yang perlu ditanamkan pada anak didik di sekolah.
Nilai tersebut antara lain: religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikasi, cinta
damai, gemar membaca, peduli sosial, peduli lingkungan, dan
tanggung jawab (Suparno, 2012).
2. Nilai-nilai Pendidikan Karakter
a. Kerja Sama
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dengan
dirinya.
b. Tanggung Jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Menyadari bahwa segala hal yang diperbuat oleh dirinya bukan
hanya merupakan tugasdan kewajiban bagi dirinya sendiri, namun
juga keluarga, lingkungan, masyarakat, negara, dan Tuhan Yang
Maha Esa.
c. Disiplin
Tindakan yang menjaga dan mematuhi anjuran yang baik dan
menghindari dan menjauhi segala larangan yang buruk secara
konsisten dan berkomitmen,
d. Jujur
Jujur merupakan sikap yang selalu berpegang teguh untuk
menghindari keburukan dengan menjaga perkataan, perasaan, dan
perbuatan untuk selalu berkata dengan benar dan dapat dipercaya.
e. Rasa Ingin Tahu
Suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
apa yang dipelajarinya secara lebih mendalam dan meluas dalam
berbagai aspek terkait.
3. Sumbangan Nilai Karakter Metode Eksperimen
Menurut Suparno, dari beberapa topik, hukum, dan teori fisika
ada banyak yang digunakan oleh guru untuk menanamkan nilai
karakter bangsa anak didik. Suparno menekankan nilai karakter fisika
dari tiga aspek yaitu, pengetahuan fisika, proses fisika dan sikap
belajar fisika (Suparno, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Beberapa nilai karakter yang disumbangkan saat praktikum dan
proyek antara lain: semangat multikultural, penghargaan pada diri,
keadilan, kejujuran, daya tahan, dan ketaatan pada hukum (Suparno,
2012).
Berdasar pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
metode eksperimen sangat bermanfaat dalam membentuk nilai karakter
siswa. Nilai karakter yang dapat diamati saat siswa melakukan
eksperimen antara lain, nilai kerjasama, tanggung jawab, disiplin, jujur
dan, rasa ingin tahu. Selain nilai-nilai tersebut dapat diamati oleh
peneliti, nilai tersebut bermanfaat bagi siswa untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan sangat bermanfaat bagi masa
depan siswa, bangsa, dan negara.
E. Suhu Dan Pemuaian
1. Suhu
Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda. Alat
untuk mengukur suhu disebut termometer. Ada berbagai jenis skala
termometer, di antaranya: termometer skala Celcius, termometer skala
Reamur, termometer skala Fahrenheit, dan termometer skala Kelvin.
Macam-macam satuan skala termometer:
a. Termometer skala Celcius, titik didih Aair 1000C dengan titik beku
air 00C sehingga dari 0
0C - 100
0C, dibagi dalam 100 skala.
b. Termometer skala Reamur, titik didih air 800R dengan titik beku air
00R sehingga dari 0
0R - 80
0R, dibagi dalam 80 skala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c. Termometer skala Fahrenheit, titik didih air 2120F dengan titik
beku air 320F sehingga dari 32
0F - 212
0F, dibagi dalam 180 skala.
d. Termometer skala Kelvin, titik didih air 373 K dengan titik beku air
273 K sehingga dari 272 - 373, dibagi dalam 100 skala
Gambar 2.1 Skala pada
berbagai termometer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Perbandingan pembagian skala C, R, F, K sebagai berikut.
C : R : F : K = 100 : 80 : 180 : 100
= 5 : 4 : 9 : 5
Dapat dituliskan menjadi
a. 1 0C = R
1
0C = (F - 32
0)
1
0C =
b. 1 0R =
0C
1 0R = (F - 32
0)
1 0R = (K - 273
0)
c. 1 0F = C + 32
0
1 0F = R + 32
0
1F =( R - 32
0) + 273
0
d. 1 K = 0C + 273
1 K = R + 273
1 K =( ) (F - 273) + 320
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Dengan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa konversi suhu
dua termometer mengikuti aturan perbandingan skala berikut.
Gambar 2.2 Skema penentuan titik tetap
atas dan titik tetap bawah pada
dua termometer.
2. Pemuaian
Pemuaian kalor pada suatun zat selain dapat menaikan atau
menurunkan suhu zat, dapat juga merubah wujud suatu zat, atau
menyebabkan benda mengalami pemuaian. Umumnya semua zat akan
memuai jika mengalami kenaikan suhu, kecuali beberapa zat yang
mengalami penyusutan saat terjadi kenaikan suhu pada suatu interval
suhu tertentu. Kejadian penyusutan wujud zat benda mengalami
kenaikan suhu anomali. Anomali umumnya terjadi pada air. Pada
umumnya zat akan memuai menurut gejala pemuaian sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
a. Pemuaian Zat Padat
Pemuaian Panjang
Suatu batang panjang mula-mula l0 dipanaskan hingga
bertambah panjang sebesar ∆l. Jika perubahan suhunya ∆T, maka
∆l = l0 α ∆T (2.1)
dengan : α = koefisien muai panjang suatu zat padat (/0C)
Sehingga panjang batang suatu logam yang suhunya dinaikan
sebesar ∆T secara matematis dituliskan:
lt = l0 + ∆l (2.2)
lt = l0 (1 + α∆T)
dengan : lt = panjang akhir (m)
l0 = panjang awal (m)
∆T = perubahan suhu (0C)
Pemuaian Luas
Suatu bidang luasnya mula-mual A0 = l0 l0. Jika terjadi kenaikan
suhu sebesar ∆T sehingga bidang bertambah luas sebesar ∆A, secara
matematis dapat dituliskan:
∆A = A0 β ∆T (2.3)
dengan: β = koefisien muai luas suatu zat (/0C)
Untuk zat padat, β = 2α. Sehingga luas bidang yang suhunya
dinaikan sebesar ∆T akan menjadi
At = A0 + ∆A (2.4)
At = A0 (1+ β ∆T)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dengan: At = luas akhir (m2)
At = luas mula-mula (m2)
AT = perubahan suhu (0C)
Pemuaian Volume
Pada pemuaian volume, volume mula-mula suatu benda V0,
kemudian dipanaskan sehingga suhunya naik sebesar ∆T dan
volumenya bertambah sebesar ∆V. Secara matematis persamaanya
dituliskan sebagai berikut.
∆V = V0 γ ∆T (2.5)
dengan: γ = koefisien muai ruang suatu zat (/0C)
untuk zat padat γ = 3α
Persamaan volume akhirnya menjadi:
Vt = V0 + ∆T (2.6)
Vt = V0 (1 + γ ∆T)
dengan: V0 = volume awal (m3)
Vt = volume akhir (m3)
∆V = perubahan volume (m)
b. Pemuaian Zat Cair
Sifat zat cair selalu mengikuti bentuk wadah yang ditempati.
Pada zat cair hanya terjadi pemuaian volume saja. Jika volume mula-
mula suatu zat cair V0, kemuidian zat cair itu dipanaskan sehingga
suhunya naik sebesar ∆T dan volumenya bertambah besar ∆V, dapat
ditulis sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
∆V = V0 γ ∆T (2.7)
Sehingga volume akhirnya menjadi,
Vt = V0 + ∆T (2.8)
Vt = V0 (1 + γ ∆T)
Hal ini tidak berlaku bagi air pada suhu dibawah
40C.
c. Pemuain Gas
Persamaan dirumuskan sebagai berikut:
Vt = V0 (1 + γ ∆T)
Perubahan volume gas tidak hanya menggunakan persamaan di atas,
namun ada besaran-besaran lain yang diperhatikan, seperti tekanan dan
temperatur. Persamaan yang berlaku dalam pemuaian gas dapat
dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
Pada saat tekanan konstan, berlaku hukum Gay Lussac:
(2.9)
Pada saat temperatur konstan, berlaku hukum Boyle:
P1V1 = P2V2 (2.10)
Pada saat volume konstan, berlaku hukum Charles:
(2.11)
Pada saat kondisi ideal, berlaku hukum Boyle-Gay Lussac:
(2.12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dengan: V = Volume (liter atau m3)
T = Temperatur (K)
P = Tekanan (N/m2 atau atm atau Pa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental kuantitatif
dan kualitatif. Dikatakan eksperimental karena pada penelitian ini ada
perlakuan pada partisipan dengan metode eksperimen sederhana.
Disebut penelitian kuantitatif karena jenis penelitian ini
menggunakan data berupa skor atau angka, kemudian menggunakan
analisis statistik. Disebut penelitian kualitatif karena penelitian ini ingin
melihat proses yang dialami variabel terikat selama diberi treatment.
Desain gabungan dipilih karena peneliti ingin memperkuat penelitiannya
baik dari sisi hasil maupun proses.
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menggunakan
data berupa skor atau angka, kemudian menggunakan analisis statistik.
Sedangkan penelitian kualitatif bersifat deskriptif di mana data
dikumpulkan dalam bentuk kata-kata, gambar, keadaan, daripada bilangan
dengan cara transkrip wawancara, fieldnote, foto, videotapes, dokumen
pribadi dan ofisial, memo dan record lain (Suparno, 2014: 119-144).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan
Agustus 2018 sampai dengan bulan September 2018.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Magepanda. SMA
Negeri Magepanda beralamatkan Jalan Fatta, Magepanda, Kabupaten
Sikka, NTT.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah kelompok lebih besar di mana hasil penelitian
diharapkan berlaku; semua anggota grup yang akan diteliti (Suparno,
2014: 43).
Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah siswa-
siswi kelas X SMA Negeri Magepanda.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah menunjuk pada suatu kelompok di mana
informasi atau data didapatkan. Sampel adalah himpunan bagian dari
populasi (Suparno, 2014: 43).
Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah siswa-siswi
SMA Negeri Magepanda kelas X MIA yang berjumlah 36 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu konsep yang mengungkapkan kelompok
objek atau hal yang nilainya berbeda-beda seperti gender, kemampuan,
intelegensi, nilai, minat, sikap, motivasi, warna mata, penghasilan, umur,
dll (Suparno, 2014: 29).
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang bebas, berdiri sendiri
(Suparno, 2014: 30).
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah metode
pembelajaran dengan menggunakan eksperimen sederhana.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel
bebas (Suparno, 2014: 30).
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
tingkat pemahaman siswa dengan menggunakan eksperimen sederhana
pada materi suhu dan pemuaian zat gas.
E. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuantitatif design
One Group pretest-posttest. Menurut Paul Suparno (2007: 135), secara
umum riset kuantitatif adalah desain riset yang menggunakan data berupa
skor atau angka, lalu menggunakan analisis statistik. Design One Group
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pretest-posttest adalah penelitian yang terdiri dari satu grup. Skemanya
sebagai berikut:
O X O’
Keterangan:
O : Pre-Test kelas treatment (eksperimen sederhana)
X : Pembelajaran dengan metode eksperimen sederhana
O’ : Post-Test kelas treatment (eksperimen sederhana)
Pretest digunakan untuk mengukur pengetahuan dan nilai
karakter siswa sebelum diberi treatment, sedangkan posttest digunakan
untuk mengukur pengetahuan dan karakter siswa setelah diberi treatment.
Pada penelitian ini data berupa nilai pengetahuan (hasil belajar)
dan skor nilai karakter siswa setelah menggunakan metode eksperimen
sederhana. Uji statistika yang digunakan untuk menganalisis nilai
pengetahuan (hasil belajar) dan skor nilai karakter siswa adalah uji T
dependent.
F. Treatment
Treatment adalah perlakuan peneliti terhadap subyek yang mau
diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2010:
51). Treatment yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan
metode eksperimen pada materi pokok kalor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Proses pembelajarannya sebagai berikut:
a. Guru membantu siswa dalam membentuk kelompok.
b. Guru memberikan hand out materi dan menjelaskan sedikit materi
c. Guru memperkenalkan alat yang akan digunakan yang mencakup
bagian-bagiannya, kegunaannya, dan cara memakai alat yang baik
dan benar.
d. Dengan menggunakan alat yang tersedia guru memandu siswa
untuk melakukan pengukuran terhadap bahan-bahan yang ada
disekitar (lingkungan sekolah) dengan catatan tidak boleh
mengganggu proses belajar mengajar kelas lain.
e. Setelah siswa melakukan percobaan dan mendapatkan data, siswa
diminta untuk mengembalikan alat yang digunakan.
f. Guru membimbing siswa untuk menganalisis sendiri data yang
didapat berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki dan yang
mereka dapat dari guru.
g. Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan apa saja
yang mereka temukan dan mereka dapat simpulkan dari percobaan
yang mereka lakukan.
h. Guru mengevaluasi apa yang disampaikan siswa dan mengajak
seluruh siswa untuk memberikan aplaus kepada kelompok.
Pengajaran dengan menggunakan metode eksperimen sederhana
dapat dilihat pada RPP dan LKS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
G. Instrumentasi
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran ini terdiri dari 3 macam instrumen yaitu
Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS),
dan bahan ajar suhu dan pemuaian.
a. Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk
menentukan garis besar kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan selama pengambilan data penelitian. Bagian dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah (1) Identitas,
meliputi: Satuan Pendidikan, Mata Pelajaran, Kelas/Semester,
dan Alokasi Waktu, (2) Standar Kompetensi, (3) Kompetensi
Dasar, (4) Indikator, (5) Tujuan Pembelajaran, (6) Metode
Pembelajaran, (7) Kegiatan Pembelajaran, (8) Materi Pelajaran,
(9) Sumber Pembelajaran. RPP terlampir pada lampiran 4 dan
5.
b. Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat dan akan
digunakan dalam kegiatan eksperimen. LKS terlampir pada
lampiran 6.
c. Bahan Ajar
Pokok bahasan yang diajarkan kepada siswa-siswi
adalah suhu dan pemuaian. Bahan ajar disusun disesuaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
yang berlaku.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi:
a. Test Tertulis (pretest dan posttest)
1) Pretest
Pretest diberikan sebelum pembelajaran menggunakan
metode eksperimen. Pretest ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan awal siswa mengenai konsep.
2) Posttest
Posttest diberikan setelah pembelajaran menggunakan
metode eksperimen sederhana. Soal posttest ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai konsep
setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode
eksperimen sederhana. Jumlah dan pertanyaan soal posttest
sama dengan soal pretest.
Pembuatan soal pretest dan posttest diperlukan kisi-kisi.
Kisi-kisi soal didasarkan pada kompetensi dasar dan indikator yang
harus dicapai siswa. Kisi-kisi soal pretest dan posttest seperti pada
tabel 3.1 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.1. Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest
No. Aspek Indikator Soal Jawaban
Kognitif
1. Pengertian
suhu
Siswa dapat
menjelaskan
pengertian
suhu.
Apa yang dimaksud
dengan suhu?
Suhu merupakan derajat
panas atau dinginnya
suatu benda
2. Skala
thermometer
Siswa dapat
menyebutkan
4 skala
termometer
Sebutkan 4 macam skala
pada termometer!
Skala Celsius, Kelvin,
Reamur dan Fahrentheit
3. Kalibirasi
termometer
Siswa dapat
menghitung
dan
mengkonversi
nilai suhu
pada
termometer X
Sebuah termometer X
setelah diterah dengan
thermometer Celcius di
dapat 40oC = 80
oX dan
20oC=50
oX. Jika suhu
sebuah benda 80oC maka
berapa oX suhu benda
tersebut?
Diketahui:
40oC = 80
oX
20oC=50
oX
Ditanya: 80oC = …
oX
Jawab:
4( 6
(
4t
6tX – 4 tX -200 +
480
2 tX 280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
No. Aspek Indikator Soal Jawaban
tX 140
Jadi, 80oC = 140
oX
4 Pemuaian
Gas
Siswa dapat
menyebutkan
contoh
pemuaian gas
dalam
kehidupan
sehari-hari
Sebutkan dua contoh
peristiwa pemuaian gas
dalam kehidupan sehari-
hari!
Contoh pemuain gas:
a. Pemuaian pada
balon udara
b. Ban mobil/motor
pecah atau meledak
saat terlalu panas
5 Persamaan
Kuantitatif
untuk
Pemuain
Gas
Siswa dapat
menyelesaikan
pemuaian gas
Gas dalam ruangan tertutup
bersuhu 29oC memiliki
volume 5 L, kemudian
ketika dipanaskan
volumenya berubah
menjadi 5,5 L pada tekanan
yang tetap. Tentukan suhu
akhir gas tersebut!
(Nyatakan suhu dalam
dalam oC).
Diketahui:
V1 = 5 L
V2 = 5,5 L
T1 = 29 oC = 302 K
Ditanya: T2….?
Jawab:
T2 = 332,2 K
T2 = 52,9 oC
Jadi, suhu akhir gas
tersebut adalah 52,9oC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
b. Kuesioner Nilai Karakter Siswa
Kuesioner nilai karakter dalam penelitian ini bersifat
tertutup atau telah disediakan alternatif jawaban. Kuesioner ini
diberikan setelah kegiatan pembelajaran menggunakan metode
eksperimen sederhana, untuk mengetahui nilai karakter siswa
terhadap metode eksperimen.
Pembuatan kuesioner nilai karakter diperlukan kisi-kisi
kuesioner nilai karakter. Dari pendapat ahli yang telah dipaparkan
pada bab landasan teori, nilai karakter saat siswa melakukan
eksperimen antara lain nilai kerja sama, tanggung jawab, disiplin,
jujur, dan rasa ingin tahu.
Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Nilai Karakter Kelas
Eksperimen
No. Nilai
Karakter Indikator Pernyataan
No.
Soal
1 Kerjasama a. Siswa terlibat
dalam kelompok
untuk
menyelesaikan
eksperimen.
b. Siswa membantu
teman kelompok
yang kesulitan
dalam eksperimen.
c. Setiap siswa
dalam kelompok
memegang
peran/tugas khusus
selama pelaksaan
eksperimen.
d. Siswa turut serta
dalam perumusan
dan penyimpulan
1. Saya terlibat
dalam kelompok
untuk
menyelesaikan
eksperimen.
2. Saya membantu
teman kelompok
ketika tidak
memahami
eksperimen.
3. Saya berbagi tugas
dengan teman satu
kelompok.
4. Saya ikut andil
dalam
1, 2,
3, 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
No. Nilai
Karakter Indikator Pernyataan
No.
Soal
hasil eksperimen. merumuskan dan
menyimpulkan
hasil eksperimen.
2 Tanggung
jawab
a. Siswa
melaksanakan dan
menyelesaikan
eksperimen.
sampai tuntas.
b. Siswa berhati-hati
dalam
menggunakan alat
agar tidak rusak.
c. Siswa
menyumbang
gagasan saat
melakukan
eksperimen.
d. Siswa
membereskan alat-
alat praktikum dan
menyimpan
kembali
ditempatnya.
1. Saya
melaksanakan
eksperimen yang
diberikan guru
sampai tuntas.
2. Saya berhati-hati
dalam.
menggunakan alat
agar tidak rusak.
3. Saya ikut
menyumbangkan
gagasan saat
melakukan
eksperimen.
4. Saya
membereskan alat-
alat praktikum dan
menyimpan
kembali ke
tempatnya ketika
selesai praktikum.
5, 6,
7, 8
3 Disiplin a. Siswa masuk kelas
tepat waktu
sebelum pelajaran
di mulai.
b. Siswa dapat
menyelesaikan
tugas yang
diberikan guru
tepat waktu.
c. Siswa dapat
memulai dan
menyelesaikan
eksperimen tepat
waktu.
d. Siswa mematuhi
aturan yang
ditetapkan guru
saat melaksanakan
eksperimen.
1. Saya datang tepat
waktu ke kelas.
2. Saya
menyelesaikan
tugas yang
diberikan guru
tepat waktu.
3. Saya memulai dan
menyelesaikan
eksperimen tepat
waktu.
4. Saya mengikuti
aturan yang
ditetapkan guru
saat melaksakan
eksperimen.
9,
10,
11,
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
No. Nilai
Karakter Indikator Pernyataan
No.
Soal
4 Kejujuran a. Siswa mencatat
data eksperimen
sesuai dengan apa
yang dilakukan.
b. Siswa melaporkan
hasil eksperimen
sesuai dengan apa
yang terjadi di
dalam kelompok.
c. Siswa tidak
memanipulasi data
eksperimen yanh
diperoleh.
d. Siswa
menyampaikan
apa yang sedang
dipikirkan saat
melaksakan
eksperimen.
1. Saya mencatat
data eksperimen
sesuai dengan apa
yang saya amati.
2. Saya melaporkan
hasil eksperimen
sesuai dengan apa
yang terjadi di
dalam kelompok.
3. Saya tidak setuju
ketika ada teman
kelompok
meminta untuk
memanipulasi data
eksperimen yang
diperoleh.
4. Saya
menyampaikan
apa yang sedang
saya pikirkan
mengenai
eksperimen
kepada teman
kelompok.
13,
14,
15,
16
5 Rasa ingin
tahu
a. Siswa mencoba
lebih dari yang
diharuskan atau
berkali-kali
melakukan
eksperimen.
b. Siswa membaca
mengenai teori
suhu dan
pemuaian gas dan
langkah kerja
sebelum
melakukan
eksperimen.
c. Siswa mencari
sumber lain selain
apa yang
dipelajari.
1. Saya mencoba
berulang-ulang
dalam melakukan
eksperimen untuk
mendapatkan data
yang sesuai.
2. Saya membaca
mengenai teori
suhu dan
pemuaian gas dan
langkah kerja
sebelum
melakukan
eksperimen.
3. Saya mencari
sumber lain selain
apa yang dipelajari
dari internet atau
sumber relevan
17,
18,
19,
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
No. Nilai
Karakter Indikator Pernyataan
No.
Soal
d. Siswa bertanya
kepada guru atau
teman.
lainnya.
4. Saya bertanya
kepada guru atau
teman jika ada
yang kurang saya
pahami dalam
melakukan
eksperimen.
c. Observasi
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
kerjasama siswa selama proses pembelajaran.
Tabel 3.3. Indikator Kerjasama Siswa
No Indikator Kerjasama
1 Siswa terlibat dalam kelompok untuk menyelesaikan eksperimen
2 Siswa membantu teman kelompok yang kesulitan dalam
eksperimen
3 Setiap siswa dalam kelompok memegang peran/tugas khusus
selama pelaksaan eksperimen
4 Siswa turut serta dalam perumusan dan penyimpulan hasil
eksperimen
Observasi kerjasama siswa dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung di kelas eksperimen sederhana.
Observasi kerjasama ini dilakukan untuk melihat bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
pengaruh penerapan metode pembelajaran terhadap kerjasama.
Selain dipantau langsung oleh peneliti selama proses pembelajaran,
observasi juga dapat dilakukan dengan merekam kegiatan
pembelajaran dalam bentuk video agar lebih membantu peneliti
dalam melihat situasi kelas.
H. Validitas Instrumen
Suparno (2014: 65) mengatakan: “Validitas mengukur atau
menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur apa yang mau diukur,
yaitu apakah sesuai dengan tujuan (valid untuk). Suatu tes disebut valid
bila sesuai dengan tujuan penelitian”.
Validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi isi
(content validity). Untuk melihat kevalidan isi instrument tes yang dibuat,
dapat ditentukan dengan minimal dua cara, yaitu (Suparno, 2014: 66):
1) Dengan menggunakan kisi-kisi yang menunjukkan bahwa instrumen
itu memang memuat isi yang akan diteskan, bukan hanya sebagian
saja.
2) Dengan meminta penilaian dari ahli, apakah memang tes tersebut
sungguh sesuai dengan isi yang mau dites.
Instrumen yang perlu divalidasi adalah soal pretest-posttest dan
angket. Instrument tersebut sudah dibuat berdasarkan kisi-kisinya. Kisi-
kisi angket terdapat pada tabel 3.2 (Bab III). Kisi-kisi pretest-posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
berada di sub bab instrumen. Instrumen sudah divalidasi oleh
Drs. Domi Severinus selaku ahli dalam bidang Termofisika.
I. Metode Analisis Data
a. Pengetahuan Siswa
1. Analisis Penskoran Pretest dan Posttest
Data yang diperolah dari skor pretest dan skor posttest
kemudian dianalisis secara kuantitatif.
a) Teknik Penskoran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 3.4. Teknik Penskoran
No. Aspek
Kognitif Indikator Soal Jawaban Keterangan Keterangan Skor
1 Pengertian
Suhu
Siswa dapat
menjelaskan
pegertian suhu
Apa yang dimaksud dengan
suhu?
Suhu adalah derajat
panas atau dinginnya
suatu benda
10 Jika jawaban
benar.
10
Jika jawaban
Salah
0
2 Skala
Termometer
Siswa dapat
menyebutkan
4 skala
termometer
Sebutkan 4 skala-skala pada
termometer!
4 skala thermometer:
celcius, reamur, kelvin,
Fahrenheit
10 Jika jawaban
benar.
2,5
Jika jawaban
Salah/tidak
menjawab
0
3 Kalibrasi
Termometer
Siswa dapat
menghitung
dan
mengkonversi
nilai suhu
pada
termometer X
Sebuah termometer X setelah
diterah dengan thermometer
Celcius di dapat 40oC = 80
oX
dan 20oC=50
oX. Jika suhu
sebuah benda 80oC maka
berapa oX suhu benda
tersebut?
Diketahui:
40oC = 80
oX
20oC=50
oX
Ditanya: 80oC = …
oX
Jawab:
4( 6 (
4t
35 Jika jawaban
benar dan
lengkap.
35
Jika
menjawab
dengan
benar dan
lengkap
tetapi secara
perhitungan
salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
No. Aspek
Kognitif Indikator Soal Jawaban Keterangan Keterangan Skor
6tX – 4 tX -200 + 480
2 tX 280
tX 140
Jadi, 80oC = 140
oX
Jika
menjawab
rumus dan
penyelesaian
tidak sampai
selesai
25
Jika
menjawab
rumus
dengan
benar
15
Jika
menjawab
tetapi salah
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
No. Aspek
Kognitif Indikator Soal Jawaban Keterangan Keterangan Skor
4 Pemuaian
Gas
Siswa dapat
menyebutkan
contoh
pemuaian gas
dalam
kehidupan
sehari-hari
Sebutkan dua contoh
peristiwa pemuaian gas
dalam kehidupan sehari-hari!
Contoh pemuain gas:
pemuaian pada balon
udara
ban mobil/motor pecah
atau meledak saat terlalu
panas
15 Jika tidak
menjawab
0
Jika jawaban
Benar 1.
7,5
Jika jawaban
salah/ tidak
menjawab.
0
Jika jawaban
benar dan
lengkap.
Jika
menjawab
dengan
benar dan
lengkap
tetapi secara
perhitungan
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
No. Aspek
Kognitif Indikator Soal Jawaban Keterangan Keterangan Skor
salah.
Jika
menjawab
rumus dan
penyelesaian
tidak sampai
selesai
15
Jika
menjawab
rumus
dengan
benar
10
Jika
menjawab
tetapi salah
5
Jika tidak
menjawab.
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b) Pengklasifikasian
Skor hasil belajar siswa yaitu jumlah skor setiap siswa dibagi jumlah
skor maksimal dikali seratus.
Dari skor, dibuat klasifikasi untuk menentukan tingkat pengetahuan siswa.
Tabel 3.5. Klasifikasi Tingkat Pengetahuan Siswa
Pengetahuan Siswa
No. Interval Kategori f (x) Persentase (%)
1 81 – 100 Sangat Baik
2 61 – 80 Baik
3 41 – 60 Cukup
4 21 – 40 Kurang
5 0 – 20 Sangat Kurang
Keterangan : f (x) = jumlah siswa
Soal pretest dan posttest diberi skor untuk jawaban siswa atas
pertanyaan yang diajukan. Penskoran pretest dan posttest didasarkan pada
tabel 3.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Skor yang dihasilkan dari pretest dan posttest kemudian dianalisis
menggunakan uji-T. Data akan dianalisis Uji T dependent untuk
membandingkan pretest dan posttest untuk kelas eksperimen sederhana
(X1).
2. Analisis Pretest dan Posttest dengan menggunakan SPSS 20
Untuk melihat peningkatan pemahaman kelas eksperimen
sederhana maka hasil pretest dan posttest harus dibandingkan dengan
menggunakan uji T dependen. Persamaan umum uji T kelompok
dependen adalah sebagai berikut:
Keterangan:
X1 = nilai pretest
X2 = nilai posttest
D = perbedaan nilai (X1 – X2)
N = jumlah pasangan
Apabila nilai p < α, maka signifikan. Maka terjadi peningkatan
pemahaman siswa.
Dalam penelitian ini, untuk analisa data dengan menggunakan
program SPSS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Analisis Karakter Siswa
Untuk mengetahui nilai karakter siswa, peneliti menggunakan
kuesioner nilai karakter. Untuk data kuesioner nilai karakter siswa
dilakukan penskoran jawaban agar memudahkan pengelompokan jawaban.
Adapun penskoran dilakukan sebagai berikut:
Tabel 3.6. Penskoran Kuesioner
Skala Pengukuran Skor
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Kuesioner berisi 20 butir pernyataan dengan 4 (empat)
pilihan jawaban untuk mengukur nilai karakter siswa.
a. Skor untuk setiap siswa
Skor minimal : 1 x 20 = 20
Skor maksimal : 4 x 20 = 80
Range : 80 – 20 = 60
b. Pembagian interval
Range dibagi dalam 4 interval
60:4 = 15
Maka, lebar interval adalah 15
Skor nilai karakter tiap siswa diklasifikasi berdasarkan
interval seperti pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 3.7. Klasifikasi Nilai Karakter Siswa
Nilai Karakter Siswa
No. Interval f (x) Persentase (%) Keterangan
1 66 – 80 Sangat Berkarakter
2 51 – 65 Berkarakter
3 36 – 50 Kurang Berkarakter
4 20 – 35 Sangat Tidak Berkarakter
Keterangan:
f (x) : jumlah siswa
Perhitungan persentase untuk setiap nilai karakter siswa dengan
menggunakan persamaan berikut:
100 % = Persentase (%)
c. Analisis Karakter Kerjasama Siswa
Karakter kerjasama siswa diamati oleh peneliti selama proses
pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan indikator yang
terdapat pada tabel 3.5 Observasi kerjasama siswa dilakukan secara
langsung oleh peneliti dan juga menggunakan kamera untuk merekam
situasi pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.
Observasi kerjasama ini dilakukan untuk melihat bagaimana
penerapan metode pembelajaran terhadap kerjasama siswa serta untuk
memperkuat data kuesioner nilai karakater yang telah diisi oleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB IV
DATA DAN ANALISIS DATA
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X MIA SMA Negeri
Magepanda. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2018
sampai dengan 30 September 2018. Jadwal pelaksaan penelitian di
kelas X MIA Negeri Magepanda pada tahun ajaran 2018/2019 dapat
dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No.
Kelas Eksperimen Sederhana (Treatment)
Hari,
Tanggal Waktu Kegiatan
1 Selasa, 07
Agustus
2018
12.30 – 14.15
WITA
Perkenalan, Pretest, konversi nilai suhu pada
beberapa skala, Eksperimen sederhana tentang
termometer
2 Selasa, 21
Agustus
2018
12.30 – 14.15
WITA
Pemuaian Zat Padat dan Zat Cair
3 Selasa, 18
September
2018
12.30 – 14.15
WITA
Eksperimen Sederhana mengenai Pemuaian Gas
4 Jumat, 21
September
2018
12.30 – 14.15
WITA
Posttest, Pengisian Kuesioner Nilai Karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Penelitian tidak berjalan sesuai dengan rencana karena alasan sebagai berikut:
Kelas Eksperimen Sederhana (X MIA)
a) Total keseluruhan siswa kelas X MIA adalah 36 siswa. Pada
saat pelaksaan pretest 5 siswa tidak masuk sekolah dengan
keterangan 2 mengikuti paskibra dan 3 lainnya absen.
b) Pada pertemuan kedua 5 orang siswa tidak masuk sekolah
dengan keterangan 2 siswa mengikuti paskibra, 2 siswa absen
dan 1 siswa sakit.
c) Terhitung dari 18 Agustus sampai 11 September 2018 tidak
ada KBM karena adanya perlombaan dan pertandingan
menyongsong ulang tahun sekolah.
d) Pertemuan ketiga 2 orang siswa tidak masuk sekolah tanpa
keterangan.
e) Pada saat posstest 5 orang siswa tidak mengikuti pelajaran
sampai jam selesai karena absen.
2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Pembelajaran di Kelas X MIA (kelas eksperimen sederhana)
Pembelajaran di kelas X MIA (kelas eksperimen sederhana)
dilaksanakan selama 4 kali dengan jumlah jam pelajaran sebanyak
12 jam pelajaran. Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti
menyiapkan instrument-instrumen dan alat yang diperlukan dalam
eksperimen, seperti; RPP, soal pretest posttest, LKS, alat dan bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
eksperimen serta laptop. Adapun kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan yaitu:
1) Pertemuan Pertama
Kegiatan pembelajaran pertama di kelas treatment (kelas
eksperimen sederhana) dilaksanakan pada Selasa, 07 Agustus
2018 di ruang kelas X MIA. Kegiatan pembelajaran
berlangsung jam 12.30 – 14.15 WITA.
Pada awal pertemuan guru fisika mengenalkan peneliti
kepada siswa dan menyampaikan tujuan kedatangan peneliti ke
SMA Negeri Magepanda. Setelah guru fisika mengenalkan
peneliti kepada siswa, guru fisika memberikan kesempatan
kepada peneliti untuk melanjutkan kegiatan penelitian. Peneliti
kemudian melakukan absensi dan menanyakan nama panggilan
masing-masing siwa agar lebih akrab.
Seusai mengecek kehadiran siswa kemudian membagikan
soal pretest kepada siswa. Selama pelaksanaan pretest, banyak
siswa yang tampak kebingungan untuk mengerjakan soal
pretest. Beberapa siswa terlihat melamun dan memilih tiduran di
meja. Adapula yang sempat bertanya dan mengeluh karena tidak
dapat menyelesaikan soal pretest dengan alasan belum pernah
mendapat materi tersebut. Namun, siswa di support agar
mengisi soal pretest semampunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Setelah selasai pretest peneliti menjelasakan sedikit materi
tentang konversi nilai suhu pada beberapa skala agar siswa dapat
mengerjakan LKS yang nantinya akan di bagikan pada saat
eksperimen. Siswa kemudian dibagi dalam 6 kelompok dan
dibagi LKS serta termometer pada setiap kelompok untuk
melakukan ekperimen sederhana tentang suhu pada termometer.
Siswa diberi waktu 30 menit untuk melakukan ekperimen
sederhana di dalam dan luar kelas. Siswa juga diberi waktu ±30
menit kepada kelompok untuk mengambil data di luar kelas,
setelah itu kelompok harus kembali ke dalam kelas untuk
mengolah data dan menjawab beberapa pertanyaan yang
terdapat dalam LKS. Saat melakukan eksperimen siswa terlihat
sangat aktif, antusias, dan kreatif dalam memanfaatkan fasilitas
alam di depan kelas dan taman sekolah.
Setelah mengambil data di luar kelas setiap kelompok
kembali ke kelas untuk mengolah data yang diperoleh. Saat
peneliti meminta kelompok untuk mempresentasikan hasil
eksperimen di dalam kelas, beberapa kelompok
mengkonfirmasikan bahwa belum dapat menyelesaikan LKS.
Karena keterbatasan waktu, presentasi tidak dilaksanakan pada
pertemuan ini dan akan dilaksanakan minggu depan bersama
eksperimen berikutnya. Siswa juga diberikan tugas untuk
membaca materi mengenai perbandingan skala pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
termometer. Sebelum mengakhiri pertemuan, peneliti
mengucapkan terima kasih atas partisipasi siswa dalam
pelaksanaan pretest dan memberi support kepada siswa untuk
pelajaran berikutnya. Kegiatan pada hari pertama penelitian ini
di kelas XI MIPA 1 berlangsung selama ±3 jam (Gambar 3.1,
4.2, 4.3).
Gambar 4.1 Siswa mengukur suhu air
Gambar 4.2 Siswa mengukur suhu tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar 4.3 Siswa mengerjakan LKS
2) Pertemuan Kedua
Kegiatan pembelajaran pertemuan kedua di kelas treatment
(kelas eksperimen sederhana) dilaksanakan pada Selasa, 14
Agustus 2018 di ruang kelas X MIA. Kegiatan pembelajaran
berlangsung jam 12.30 – 14.15 WITA.
Pada awal pembelajaran dicek kehadiran siswa kemudian
melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan menyuruh siswa
mempresentasikan hasil eksperimen yang telah di laksanakan pada
minggu sebelumnya (Gambar 4.4). Setiap kelompok mengutus
perwakilan untuk memprentasikan hasil eksperimen di depan kelas.
Peneliti kemudian menjelaskan materi tentang perbandingan skala
pada termometer dan memberikan contoh soal. Selanjutnya siswa
diberi latihan soal mengenai perbandingan skala pada termometer.
Siswa sangat antusias dalam mengerjakan soal-soal tersebut.
Ketika mereka belum paham mereka mengacukan tangan dan
bertanya. kemudian siswa diberi penjelasan dari meja ke meja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Karena waktu masih banyak, pembelajaran dilanjutkan ke
materi pemuaian dengan memberi apersepsi “kenapa air yang
mendidih bisa tumpah?”. Kemudian peneliti mengajukan
pertanyaan ada berapa pemuaian yang siswa ketahui dan sebutkan
macam pemuaian tersebut. Ada yang tidak bisa menjawab, ada
yang bisa menjawab karena membaca di buku. Peneliti
menyebutkan 3 macam pemuaian dalam kehidupan sehari-hari
kemudian menjelaskan pemuaian zat padat dan zat cair. Peneliti
memberikan contoh soal terkait pemuaian zat padat serta
memberikan beberapa soal latihan untuk dikerjakan siswa di papan
tulis. Siswa sangat aktif dalam menjawab pertanyaan dan
mengerjakan soal-soal yang diberikan peneliti. Beberapa siswa
berebut untuk mengerjakan soal di papan tulis, sehingga mereka
tetap diberi kesempatan untuk menulis jawabannya di papan tulis
meskipun soalnya sama. Kemudian peneliti bersama siswa
mengoreksi pekerjaan yang ditulis siswa dan memberikan applause
untuk siswa yang telah mengerjakan soal di papan tulis.
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan mereview kembali
apa yang telah dipelajari dan memberikan tugas baca mengenai
pemuaian gas. Peneliti juga mengucapkan terima kasih atas
antusias dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran serta
memberi support kepada siswa untuk pelajaran berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 4.4 Siswa melaporkan hasil eksperimen
3) Pertemuan Ketiga
Kegiatan pembelajaran pertemuan ketiga di kelas treatment
(kelas eksperimen sederhana) dilaksanakan pada Selasa, September
2018 di ruang kelas X MIA. Kegiatan pembelajaran berlangsung
jam 12.30 – 14.15 WITA.
Pada awal pembelajaran, peneliti mengecek kehadiran siswa
dan menginformasikan kembali kepada para siswa bahwa hari ini
akan dilaksanakan eksperimen sederhana mengenai Pemuaian Gas.
Kemudian siswa disuruh untuk duduk dalam kelompok yang telah
ditentukan dan meminta satu orang perwakilan kelompok untuk
mengambil LKS, alat dan bahan. Karena keterbatasan bahan, siswa
dibagi dalam 2 kelompok besar untuk melakukan eksperimen, akan
tetapi untuk mengerjakan LKS siswa dibagi dalam 6 kelompok.
Setelah semua peralatan sudah lengkap, peneliti memberi instruksi
kepada siswa untuk melakukan eksperimen dan meminta siswa
untuk menjaga ketertiban kelas dengan tidak ribut. Siswa diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
waktu ±40 menit untuk melakukan eksperimen dan menjawab
pertanyaan dalam LKS. Siswa sangat aktif dan antusias dalam
melakukan eksperimen (Gambar 4.5).
Setelah melakukan eksperimen, siswa kemudian berdiskusi
dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
LKS kemudian melaporkan hasil eksperimen didepan kelas. Siswa
dan peneliti sama-sama merumuskan.
Gambar 4.5 Siswa melakakukan
eksperimen pemuaian
gas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
4) Pertemuan Keempat
Kegiatan pembelajaran pertemuan kempat di kelas treatment
(kelas eksperimen sederhana) dilaksanakan pada Selasa, 14 Agustus
2018 di ruang kelas X MIA. Kegiatan pembelajaran berlangsung
jam 12.30 – 14.15 WITA.
Setelah mengecek kehadiran siswa, selanjutnya
memberitahuakan bahwa akan dilaksanakan posttest. Siswa
kemudian dibagi soal dan diberi waktu ±1 jam untuk mengerjakan
soal tersebut. Peneliti kemudian mengumpulkan buku catatan
maupun LKS siswa dan kemudian membagikan soal posttest untuk
dikerjakan. Ketika siswa sedang mengerjakan soal, peneliti
berkeliling dan memantau cara kerja siswa. Peneliti menegur
beberapa siswa yang terlihat berdiskusi dan menanyakan jawaban
kepada temannya serta meminta siswa untuk mengerjakan sendiri
soal tersebut.
Ketika waktu pengerjaan habis, siswa diminta
mengumpulkan pekerjaan mereka. Siswa kemudian diminta
kesediaan untuk mengisi kuesioner nilai karakter. Setelah selesai
mengisi kuesioner, peneliti mengucapkan terima kasih kepada atas
partisipasi selama 1 bulan dan berpamitan dengan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
B. Data Dan Analisis Data
1. Pengetahuan Siswa
a. Analisis Penskoran Pretest dan Posttest
Dari penelitian yang telah dilakukan, tidak semua siswa kelas X
MIA (kelas eksperimen sederhana) dapat dijadikan sampel. Hal ini
dikarenakan ada beberapa siswa yang tidak mengikuti salah satu kegiatan
penelitian dari serangkaian kegiatan dalam penelitian. Data siswa yang
dimasukkan yaitu data yang lengkap yang terdiri dari nilai pretest dan
posttest, mengisi kuesioner serta siswa yang mengikuti pembelajaran
dengan metode yang diterapkan. Jumlah siswa secara keseluruhan yaitu 36
orang, namun yang dimasukkan dalam data penelitian sebanyak 29. Di
bawah ini disajikan tabel nilai pretest dan posttest siswa kelas X MIA
yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dari awal penelitian hingga
akhir penelitian.
Tabel 4.2. Data Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas X MIA
Kode Siswa Nilai Pretest Nilai Posstest
A1 10 60
A2 23 60
A3 10 60
A4 20 55
A5 10 58
A6 10 60
A7 12 50
A8 10 50
A9 25 60
A10 10 50
A11 15 60
A12 25 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Dari skor pretest dan posttest yang diperoleh siswa, maka
dikategorikan persentase tingkat pengetahuan siswa. Kategori persentase
tingkat pengetahuan siswa dapat dilihat pada table 4.3 berikut:
Tabel 4.3. Kategori Persentase Tingkat Pengetahuan Awal dan Akhir
Siswa Kelas X MIA
No. Interval Pretest Persentase
(%) Posttest
Persentase
(%) Keterangan
1 81 – 100 0 0 0 0 Sangat Baik
2 61 – 80 0 0 1 3,45 Baik
3 41 – 60 0 0 26 89,66 Cukup
4 21 – 40 3 10,34 2 6,89 Kurang
5 0 – 20 26 89,66 0 0 Sangat Kurang
Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan
pengetahuan siswa kelas eksperimen sederhana berdasarkan nilai pretest
dan posttest. Untuk nilai pretest, siswa yang mendapat nilai kurang
A13 15 54
A14 5 40
A15 10 50
A16 15 60
A17 20 65
A18 20 60
A19 20 44
A20 10 60
A21 15 55
A22 15 60
A23 12 50
A24 15 55
A25 20 55
A26 15 45
A27 10 50
A28 15 60
A29 15 40
Jumlah 427 1586
Rata-rata 14.72 54.69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
sebanyak 3 orang dengan persentase 10,34% dan siswa yang mendapat
nilai sangat kurang sebanyak 26 orang dengan persentase 89,66%.
Sedangkan untuk nilai posttest, siswa yang mendapat nilai baik sebanyak 1
orang dengan persentase 3,45%, siswa yang mendapat nilai cukup
sebanyak 26 orang dengan persentase 89,66% dan siswa yang mendapat
nilai kurang sebanyak 2 orang dengan persentase 6,89%. Tidak ada siswa
sangat kurang.
b. Analisis Pretest dan Posttest dengan menggunakan SPSS 20
Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode eksperimen
sederhana terhadap pengetahuan siswa, maka hasil pretest dan posttest
siswa dianalisis secara statistik oleh peneliti yaitu menggunakan uji test-
T dengan menggunakan program SPSS 20.
a) Uji-T Dependent Pretest dan Posttest Kelas X MIA (Kelas
Eksperimen Sederhana)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan metode
eksperimen sederhana dapat meningkatkan pengetahuan siswa pada
materi suhu dan pemuaian gas. Hasil uji-T untuk kelompok
dependent dengan SPPS sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4.4. Hasil Statistik Perbandingan Pretest dan Posttest X
MIA
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 14,72 29 5,105 ,948
Posttest 54,69 29 6,623 1,230
Paired Samples Test
Paired Differences T df Sig.
(2-
tailed)
Mean Std.
Deviatio
n
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
Pretest
–
Postte
st
-
39,966 6,848 1,272 -42,570 -37,361 -31,429 28 ,000
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS untuk
pengetahuan awal siswa kelas eksperimen sederhana diperoleh
nilai mean 14,72 sedangkan untuk pengetahuan akhir diperoleh
nilai mean 54,69; t = -31,429 dan p = 0,000 dengan level signifikan
α = 0,05. Karena p = 0,000 α = 0,05 maka signifikan. Hal ini
menunjukkan ada perbedaan pengetahuan awal dan pengetahuan
akhir siswa. Artinya ada peningkatan pengetahuan siswa terhadap
materi suhu dan pemuaian gas setelah diajarkan dengan metode
eksperimen sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2. Nilai Karakter Siswa
Untuk mengetahui sumbangan nilai karakter pada mata pelajaran
fisika, peneliti menggunakan kuesioner nilai karakter. Pengisian kuesioner
nilai karakter dilakukan sesudah pembelajaran menggunakan metode
eksperimen sederhana.
1. Data Kuesioner Nilai Karakter Siswa Kelas X MIA
Data hasil kuesioner nilai karakter siswa kelas X MIA disajikan
pada tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5. Data Hasil Kuesioner Nilai Karakter Siswa Kelas X
MIA
Kode
Siswa
Kerjasama Tanggung
jawab
Disiplin Kejujuran Rasa
ingin
tahu
Skor
Total
A1 13 15 13 12 14 67
A2 14 13 14 12 15 68
A3 16 16 16 16 16 80
A4 15 15 15 16 15 76
A5 15 15 15 16 15 76
A6 15 15 13 15 14 72
A7 16 15 14 15 12 72
A8 13 14 14 14 13 68
A9 16 16 15 14 14 75
A10 16 14 15 12 13 70
A11 16 16 14 16 16 78
A12 16 16 16 16 16 80
A13 13 13 12 13 12 63
A14 14 15 16 14 16 75
A15 12 12 12 12 12 60
A16 13 16 16 15 16 76
A17 15 16 16 13 14 74
A18 14 14 14 14 16 72
A19 14 15 14 14 15 72
A20 13 16 16 14 11 70
A21 12 14 14 12 13 65
A22 10 12 8 10 12 52
A23 14 13 13 14 14 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Kode
Siswa
Kerjasama Tanggung
jawab
Disiplin Kejujuran Rasa
ingin
tahu
Skor
Total
A24 15 16 16 16 16 79
A25 14 15 15 15 15 74
A26 14 15 15 16 16 76
A27 16 16 16 16 16 80
A28 13 14 15 15 12 69
A29 16 16 16 15 16 79
2. Analisis Data Kuesioner Nilai Karakter Siswa Kelas X MIA
Berdasarkan hasil kuesioner nilai karakter siswa kelas X
MIA, persentase kategori nilai karakter siswa dapat dilihat pada
tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6. Persentase Kategori Nilai Karakter Siswa Kelas X MIA
Nilai Karakter Siswa
No. Interval f (x) Persentase (%) Keterangan
1 66 – 80 25 86,2 Sangat Berkarakter
2 51 – 65 4 13,8 Berkarakter
3 36 – 50 - - Kurang Berkarakter
4 20 – 35 - - Sangat Tidak Berkarakter
Keterangan :
f (x) : jumlah siswa
Dari tabel 4.6 persentase nilai karakter, dapat diketahui
bahwa melalui penerapan metode ekperimen sederhana dalam
pembelajaran fisika sebanyak 86,2 % siswa kelas X MIA
mempunyai karakter yang sangat tinggi/sangat berkarakter dan
13,8 % siswa memiliki karakter yang dikategorikan baik. Tidak
ada siswa yang masuk dalam kategori kurang berkarakter dan
kategori sangat tidak berkarakter. Berdasarkan skor hasil kuesioner
nilai karakter siswa, dapat dibandingkan frekuensi dari karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
yang dibentuk melalui metode eksperimen sederhana seperti tabel
4.7 berikut:
Tabel 4.7. Frekuensi Setiap Nilai Karakter Kelas MIA
No. Nilai
Karakter
No.
Pertanyaan
Jumlah Peserta Didik yang
Memilih Pernyataan
Skor Total
SS S TS STS
1. Kerjasama 1 25 4 - - 112 413
2 15 14 - - 102
3 15 10 3 1 97
4 17 11 - 1 102
2. Tanggung
Jawab
5 22 6 1 - 108 428
6 22 6 1 - 108
7 16 13 - - 103
8 22 7 - - 109
3. Disiplin 9 20 8 1 - 106 418
10 17 11 - 1 102
11 19 9 1 - 105
12 18 11 - - 105
4. Kejujuran 13 18 11 - - 105 408
14 18 10 1 - 104
15 14 12 3 - 98
16 16 12 - 1 101
5. Rasa Ingin
Tahu
17 16 12 1 - 102 413
18 21 8 - - 108
19 17 8 3 1 99
20 17 12 - - 104
Dari tabel 4.7 frekuensi nilai karakter, dapat dilihat bahwa
sumbangan nilai karakter yang paling besar melalui penerapan metode
eksperimen sederhana yaitu nilai tanggung jawab. Nilai tanggung-
jawab memiliki skor 428, diikuti dengan nilai disiplin 418, nilai
kerjasama dan rasa ingin tahu 413 serta nilai kejujuran 408.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
C. Pembahasan
1. Pengetahuan Siswa
Dari hasil analisa statistik, diketahui bahwa metode eksperimen
sederhana dapat meningkatkan pengetahuan siswa. Hal tersebut dapat
dilihat dari mean nilai pretest = 14,72 meningkat pada mean posttest
=54,69 setelah terjadi proses pembelajaran dengan metode eksperimen
sederhana.
Berdasarkan teori para ahli pada Bab II, hal yang berkaitan dengan
pengetahuan adalah teori konstruktivisme yang dikemukan oleh
Kosmiyah (2012). Adapun teori belajar yang melatarbelakangi dalam
penelitian ini terkait dengan penggunaan metode eksperimen sederhana
adalah teori belajar konstruktivisme, di mana pengetahuan dan
pengalaman yang dialami di sekitar mempengaruhi terhadap proses
memperoleh suatu pengetahuan. Dari penelitian ini, dapat dilihat
bahwa penggunaan metode eksperimen sederhana meningkatkan
pengetahuan siswa. Metode eksperimen sederhana memungkinkan
siswa mengalami secara langsung proses memperoleh pengetahuan
dari pengalaman konkret.
2. Nilai Karakter Siswa
Dari penelitian yang telah dilakukan, penerapan metode
eksperimen sederhana menyumbangkan nilai karakter bagi siswa kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
X MIA SMA Negeri Magepanda. Untuk kelas dengan metode
eksperimen sederhana nilai karakter yang dibentuk berdasarkan urutan
paling tinggi adalah nilai tanggung-jawab, nilai disiplin, nilai
kerjasama dan rasa ingin tahu ,nilai kejujuran.
Berdasarkan teori pada Bab II, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, dalam beberapa workshop kepala sekolah, telah
merumuskan 18 nilai yang dianggap karakter bangsa yang perlu
ditanamkan pada anak didik di sekolah. Nilai tersebut antara lain:
religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis,
rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat atau komunikasi, cinta damai, gemar membaca,
peduli sosial, peduli lingkungan, dan tanggung jawab (Suparno, 2012).
Dalam penelitian ini terdapat beberapa nilai karakter yang sesuai
dengan teori yaitu nilai kerjasama, disiplin, tanggung jawab, jujur dan
rasa ingin tahu. Hal ini membuktikan bahwa kegiatan pembelajaran
menggunakan metode eksperimen sederhana tidak hanya dapat
meningkatkan pengetahuan siswa tetapi juga menyumbangkan nilai
karakter bagi siswa.
3. Kerja Sama Siswa
a. Siswa terlibat dalam kelompok untuk menyelesaikan eksperimen
Selama proses pembelajaran metode eksperimen sederhana
di dalam kelas maupun diluar kelas berlangsung siswa terlihat
sangat semangat dan antusias dalam menyelesaikan eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
yang diberikan (Gambar 4.6). Berbeda dengan saat pembelajaran di
dalam kelas beberapa siswa meminta ijin untuk keluar dengan
berbagai alasan. Siswa juga terlihat sangat terlibat saat proses
pengambilan data eksperimen.
Gambar 4.6 Siswa antusias dalam
melakukan eksperimen di dalam
maupun luar kelas
b. Siswa membantu teman kelompok yang kesulitan dalam
eksperimen
Dalam pelaksanaan eksperimen antara siswa yang satu
dengan siswa yang lain saling membantu dalam kelompok. Hal
tersebut terlihat ketika dalam kelompok ada siswa yang tidak bisa
membaca skala pada termometer maka siswa lain akan membantu
menjelaskan. Selain itu, saat mengerjakan analisis data eksperimen
ada beberapa siswa yang kurang paham dengan rumus yang dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
dalam pertanyaan di LKS dan siswa yang paham menjelaskan
kepada teman kelompoknya.
c. Setiap siswa dalam kelompok memegang peran/tugas khusus
selama pelaksaan eksperimen
Dalam pelaksanaan eksperimen, peneliti melihat bahwa
setiap kelompok memberi peran kepada setiap anggota kelompok
seperti mengambil air, mengukur hasil eksperimen, membaca hasil
eksperimen, menulis hasil eksperimen, menghitung data
eksperimen (Gambar 4.7).
Gambar 4.17 Siswa saat melakukan eksperimen
d. Siswa turut serta dalam perumusan dan penyimpulan hasil
eksperimen
Perumusan data hasil eksperimen dilakukan di dalam kelas.
Sebagian siswa terlibat aktif namun ada beberapa siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
keluar masuk kelas dengan alasan izin ke toilet sehingga kurang
terlibat dalam menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS dan
dalam penyimpulan data.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian eksperimental lemah karena tidak ada kelas kontrol.
2. Peneliti kurang maksimal dalam mendeskripsikan karakter kerjasama
siswa. Hal tersebut terjadi karena peneliti kurang leluasa dalam
pengumpulan data observasi yang dilaksanakan di luar kelas. Kurang
leluasanya peneliti dalam proses pengumpulan data karena jarak antara
satu kelompok dengan kelompok yang lain agak jauh, sehingga untuk
melihat keberlangsungan pengambilan dalam setiap kelompok kurang
maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas X MIA di
SMA Negeri Magepanda, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerapan metode eksperimen sederhana dapat meningkatkan
pengetahuan siswa kelas X MIA SMA Negeri Magepanda pada materi
suhu dan pemuian gas.
2. Penerapan metode eksperimen sederhana menyumbangkan nilai
karakter bagi siswa kelas X MIA SMA Negeri Magepanda. Nilai
karakter yang dibentuk dengan urutan yang paling tinggi yaitu nilai
tanggung jawab, disiplin, kerja sama, rasa ingin tahu, kejujuran.
B. Saran
Saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Bagi guru fisika, sebaiknya menerapkan metode eksperimem
sederhana agar pembelajaran tidak membosankan, dapat meningkatkan
pengetahuan siswa, dan dapat membentuk nilai karakter siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih baik menggunakan kelas kontrol
(kelas pembanding)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3. Untuk peneliti berikutnya agar lebih mempersiapkan alat dan bahan
penelitian lebih banyak agar lebih banyak kelompok sehingga
memudahkan peneliti dalam melakukan pengamatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Budiharti, Rini. 1998. Strategi Belajar Mengajar Bidang Studi. Surakarta: UNS
Press.
Hendra, AW. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan. Avaible:
http://ajang-
berkarya.Wordpress.com/2008/06/2007KonsepPengetahuan/17/05/201.
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika Untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2016. Fisika Untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Kosmiyah, Indah. 2012. Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.
Lickona, Thomas. 2012. Mendidik Untuk Membentuk Karakter. Jakarta: Bumi
Aksara.
Notoadmodjo, Sukidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Notoadmodjo, Sukidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Pinilih Margareta Sri. 2013. Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen Terhadap
Pemahaman Konsep, Minat Belajar, dan Nilai Karakter Siwa SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Negeri Jumapulo Kelas X.1 Pada Materi Pokok Alat Ukur Listrik.
Skripsi. Yogyakrta: Universitas Sanata Dharma.
Roestiyah (N.K.). 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Asdi Mahasatya.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sudirdja, E. R. 2010. Rangkuman Buku Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer.
Bandung: Fakultas Hukum Universitas Pasundan.
Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Kanisius.
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika Kontruktivitis dan
Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2012. Sumbangan Pendidikan Fisika Terhadap Pembangunan
Karakter Bangsa . Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA . Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Surya, Mohammad. 1997. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:
Pustaka Bani Quarisy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Utomo, Pristiadi. 2014. Fisika Bidang Kealihan Kesehatan untuk SMK/MAK
Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 2. Surat Perizinan Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 3. Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 4. RPP Metode Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Metode Eksperimen)
Sekolah : SMA Negeri Magepanda
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 12 x 35 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
B. Kompetensi Dasar
a. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi
b. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan
c. Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada
kehidupan sehari-hari
d. Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki
karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas dan
konduktivitas kalor
C. Indikator
1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian suhu
2. Siswa dapat melakukan percobaan prinsip kerja termometer
3. Siswa dapat menghitung dan mengkonversi niali suhu pada beberapa
skala
4. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis pemuaian pada zat padat, cair dan
gas
5. Siswa dapat melakukan percobaan pemuaian gas
6. Siswa dapat menghitung soal pemuaian gas
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai belajar siswa diharapkan dapat:
1. Mendeskripsikan pengertian suhu
2. Melakukan percobaan prinsip kerja termometer
3. Menghitung dan mengkonversi nilai suhu pada beberapa skala
4. Menjelaskan jenis-jenis pemuaian pada zat padat, cair dan gas
5. Melakukan percobaan pemuaian gas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
6. Menghitung soal pemuaian gas
E. Materi Pembelajaran
(lampiran)
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pembelajaran Saintifik.
Metode : Eksperimen Sederhana
Model : Discovery Learning
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama (3 JP x 35 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam pada siswa.
2. Perkenalan singkat.
3. Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin doa. (ctt: jika belum doa dari
pusat)
4. Guru mengecek kehadiran siswa.
5. Guru meyampaikan tujuan pembelajaran
secara singkat.
6. Guru menjelaskan tujuan pemberian soal
pre-test.
10 menit
Inti
1. Guru memberi kesempatan pada siswa
untuk mengerjakan soal pre-test.
2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan
soal dan jawaban pre-test.
3. Guru menjelaskan materi tentang konversi
nilai suhu pada beberapa skala
4. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok.
5. Guru membagikan LKS untuk eksperimen
sederhana tentang pengukuran suhu
80 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
6. Guru membimbing siswa dalam melakukan
eksperimen sederhana
7. Siswa mengerjakan LKS
8. Siswa melaporkan hasil eksperimen
didepan kelas
Penutup
1. Guru bersama siswa menyimpulkan
pengertian suhu dan konversi nilai suhu
dalam beberapa skala
2. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang materi yang
belum dimengerti
3. Guru menutup proses pembelajaran.
4. Guru mengucapkan salam
5. Guru meninggalkan ruang kelas.
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Pertemuan Kedua (3 JP x 35 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam pada siswa.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin doa. (ctt: jika belum doa dari
pusat)
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
secara singkat.
5. Guru memberikan apersepsi tentang
pemuaian dengan bertanya “kenapa air yang
mendidih bisa tumpah?”
10 menit
Inti
1. Guru menjelaskan materi tentang pemuaian
zat padat dan muai zat cair
2. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok
3. Siswa mengerjakan soal yang diberikan
guru
4. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
5. Siswa melaporkan hasil kerja kelompok
didepan kelas
85 menit
Penutup
1. Guru bersama siswa menyimpulkan tentang
pemuaian zat padat dan muai zat cair
2. Guru memberi tugas tentang pemuaian gas
3. Guru menutup proses pembelajaran.
4. Guru mengucapkan salam
5. Guru meninggalkan ruang kelas.
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Pertemuan ketiga (3 JP x 35 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam pada siswa.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin doa. (ctt: jika belum doa dari
pusat)
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru meyampaikan tujuan pembelajaran
secara singkat.
5. Guru menyampaikan apersepsi tentang
pemuaian Gas “Anak-Anak, kemarin siang
sewaktu pulang sekolah karena udaranya
sangat panas, ibu mampir untuk membeli es
cendol dipinggir jalan. Dan ketika enak-
enaknya minum es, tiba-tiba ibu mendengar
sebuah ledakan. Setelah ibu lihat, ternyata
ada ban sebuah kendaraan yang meletus.
Kenapa ya Anak-anak itu bisa terjadi?
Padahal kendaraan itu sedang berjalan, kan
bisa bahaya“
10 menit
Inti
1. Guru menyampaikan kegiatan yang akan
dilaksanakan siswa hari ini
2. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok.
3. Guru membagikan LKS untuk eksperimen
sederhana tentang pemuaian gas
4. Guru membimbing siswa dalam melakukan
eksperimen sederhana
5. Siswa mengerjakan LKS
85 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
6. Siswa melaporkan hasil eksperimen
didepan kelas
Penutup
1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
tentang pemuaian Gas
2. Guru mengingatkan siswa aka nada post
test untuk materi suhu dan pemuaian
3. Guru menutup proses pembelajaran.
4. Guru mengucapkan salam
5. Guru meninggalkan ruang kelas.
15 menit
Pertemuan keempat (3 JP x 35 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam pada siswa.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin doa. (ctt: jika belum doa dari
pusat)
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru meyampaikan tujuan pembelajaran
secara singkat.
5. Guru menyampaikan aturan saat akan
melaksanakan post test
10 menit
Inti
1. Guru membagikan soal post test
2. Siswa mengerjakan soal post test
3. Guru mengumpulkan hasil post test
85 menit
Penutup
1. Guru bersama siswa merefleksikan hasil
pembelajaran selama 4 pertemuan
2. Guru menutup proses pembelajaran.
3. Guru mengucapkan salam dan terima kasih
atas partisipasi siswa dalam penelitian ini.
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
4. Guru meninggalkan ruang kelas.
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta:
Erlangga
2. Kanginan, Marthen. 2013. Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Erlangga
3. Internet
I. Media Pembelajaran
Laptop, Lembar Kerja Siswa.
J. Penilaian
No. Aspek yang dinilai Instrument penelitian
1 Pengetahuan Test tertulus (pretest dan posttest)
2 Nilai karakter Kuesioner
3 Kerjasama Observasi
Yogyakarta, Juni 2018
Kepala Sekolah
Drs. Nikolaus Nau
Guru Mata Pelajaran
Agustina A. Yuliawati, S.Pd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen Sederhana
LEMBAR KERJA SISWA
PENGUKURAN SUHU
TUJUAN:
1. Siswa dapat mengukur suhu
2. Siswa dapat mengkonversikan nilai suhu pada beberapa skala
ALAT DAN BAHAN:
1. Termometer
LANGKAH KERJA:
1. Ukurlah suhu kamar, air, diri teman, tanah, suhu diluar kamar dengan
termometer yang tersedia.
2. Catatlah data pada tabel dibawah
DATA:
Tabel data
No. Barang yang diukur Suhu (oC)
1.
2.
3.
4.
5.
PERTANYAAN:
Dari data yang diperoleh ubahlah suhu dalam skala Reamur, Fahrenheit, dan
Kelvin!
JAWABAN:
………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LEMBAR KERJA SISWA
PEMUAIAN GAS
TUJUAN:
1. Siswa dapat menunjukkan bahwa gas dapat memuai
2. Siswa dapat melakukan percobaan tentang pemuaian gas
ALAT DAN BAHAN:
1. Botol
2. Balon
3. Baskom
4. Air panas
5. Air dingin
LANGKAH KERJA:
1. Masukkan mulut balon mainan yang belum ditiup kedalam mulut botol
2. Isi baskom dengan air panas, celupkan bagian bawah botol kedalam
baskom yang berisi air panas
3. Isi baskom dengan air dingin, celupkan bagian bawah botol kedalam
baskom yang berisi air dingin tesebut
PERTANYAAN:
1. Dari langkah nomor 2, apa yang terjadi?
2. Dari langkah nomor 3, apa yang terjadi?
JAWABAN:
1. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
KESIMPULAN:
Dari hasil pengamatan pada langkah kerja 2 dan 3 nyatakan kesimpulkan anda!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………..……………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 6. Soal Pretest dan Posttest
Soal Pretest
1. Apa yang dimaksud dengan suhu?
2. Sebutkan 4 skala-skala pada termometer!
3. Sebuah termometer X setelah diterah dengan thermometer Celcius di dapat
40oC = 80
oX dan 20
oC=50
oX. Jika suhu sebuah benda 80
oC maka berapa
oX suhu benda tersebut?
4. Sebutkan 2 contoh pemuain zat gas dalam kehidupan sehari-hari!
5. Gas dalam ruangan tertutup bersuhu 29oC memiliki volume 5 L, kemudian
ketika dipanaskan volumenya berubah menjadi 5,5 L pada tekanan yang
tetap. Tentukan suhu akhir gas tersebut! (Nyatakan suhu dalam dalam oC).
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Soal Posttest
1. Apa yang dimaksud dengan suhu?
2. Sebutkan 4 skala-skala pada termometer!
3. Sebuah termometer X setelah diterah dengan thermometer Celcius di dapat
40oC = 80
oX dan 20
oC=50
oX. Jika suhu sebuah benda 80
oC maka berapa
oX suhu benda tersebut?
4. Sebutkan 2 contoh pemuain zat gas dalam kehidupan sehari-hari!
5. Gas dalam ruangan tertutup bersuhu 29oC memiliki volume 5 L, kemudian
ketika dipanaskan volumenya berubah menjadi 5,5 L pada tekanan yang
tetap. Tentukan suhu akhir gas tersebut! (Nyatakan suhu dalam dalam oC).
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 7. Jawaban Pretest dan Posttest
Kunci Jawaban Pretest
1. Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda
2. 4 skala pada termometer yaitu; skala Celsius, Reamur, Kelvin dan
Fahrenheit
3. Diketahui:
40oC = 80
oX
20oC=50
oX
Ditanya: 80oC = …
oX
Jawab:
4( 6 (
4t
6tX – 4 tX -200 + 480
2 tX 280
tX 140
Jadi, 80oC = 140
oX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
4. Contoh pemuain gas dalam kehidupan sehari-hari:
a. pemuaian pada balon udara
b. ban mobil/motor pecah atau meledak saat terlalu panas
5. Diketahui:
V1 = 5 L
V2 = 5,5 L
T1 = 29 oC
Ditanya: T2….?
Jawab:
T2= 59,2 oC
Jadi, suhu akhir gas tersebut adalah oC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Kunci Jawaban Posttest
1. Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda
2. 4 skala pada termometer yaitu; skala Celsius, Reamur, Kelvin dan
Fahrenheit
3. Diketahui:
40oC = 80
oX
20oC=50
oX
Ditanya: 80oC = …
oX
Jawab:
4( 6 (
4t
6tX – 4 tX -200 + 480
2 tX 280
tX 140
Jadi, 80oC = 140
oX
4. Contoh pemuain gas dalam kehidupan sehari-hari:
c. pemuaian pada balon udara
d. ban mobil/motor pecah atau meledak saat terlalu panas
5 T2 = 300 K . 5,5
T2 = 330 K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
5. Diketahui:
V1 = 5 L
V2 = 5,5 L
T1 = 29 oC
Ditanya: T2….?
Jawab:
T2= 59,2 oC
Jadi, suhu akhir gas tersebut adalah oC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 8. Lembar Validitas Soal dan Jawaban Pretest dan Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 9. Contoh Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen Sederhana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 10. Kuesioner Nilai Karakter Kelas Eksperimen Sederhana
KUESIONER NILAI KARAKTER KELAS EKSPERIMEN
Nama :
No. Absen :
Berilah tanda (X) untuk setiap pernyataan yang Anda pilih!
Keterangan Pilihan Jawaban
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
1 Saya terlibat dalam kelompok untuk
menyelesaikan eksperimen
2 Saya membantu teman kelompok ketika tidak
memahami eksperimen
3 Saya berbagi tugas dengan teman satu
kelompok
4 Saya ikut andil dalam merumuskan dan
menyimpulkan hasil eksperimen
5 Saya melaksanakan eksperimen yang diberikan
guru sampai tuntas
6 Saya berhati-hati dalam menggunakan alat agar
tidak rusak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
7 Saya ikut menyumbangkan gagasan saat
melakukan eksperimen
8 Saya membereskan alat-alat praktikum dan
menyimpan kembali ke tempatnya ketika
selesai praktikum
9 Saya datang tepat waktu ke kelas
10 Saya menyelesaikan tugas yang diberikan guru
tepat waktu
11 Saya memulai dan menyelesaikan eksperimen
tepat waktu
12 Saya mengikuti aturan yang ditetapkan guru
saat melaksakan eksperimen
13 Saya mencatat data eksperimen sesuai dengan
apa yang saya amati
14 Saya melaporkan hasil eksperimen sesuai
dengan apa yang terjadi di dalam kelompok
15 Saya tidak setuju ketika ada teman kelompok
meminta untuk memanipulasi data eksperimen
yang diperoleh
16 Saya menyampaikan apa yang sedang saya
pikirkan mengenai eksperimen kepada teman
kelompok
17 Saya mencoba berulang-ulang dalam
melakukan eksperimen untuk mendapatkan
data yang sesuai
18 Saya membaca mengenai suhu dan pemuaian
zat gas serta langkah kerja sebelum melakukan
eksperimen
19 Saya mencari sumber lain selain apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
dipelajari dari internet atau sumber relevan
lainnya
20 Saya bertanya kepada guru atau teman jika
ada yang kurang saya pahami dalam
melakukan eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 11. Data Hasil Kuesioner Nilai Karakter Siswa Kelas XI MIPA 1
Kode
Siswa
Kerjasama Tanggung-
jawab Disiplin Kejujuran
Rasa
ingin
tahu Skor
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A1 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 67
A2 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 68
A3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
A4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 76
A5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 76
A6 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 72
A7 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 72
A8 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 68
A9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 75
A10 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 70
A11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 78
A12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
A13 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 63
A14 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 75
A15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
A16 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 76
A17 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 74
A18 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 72
A19 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 72
A20 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 70
A21 4 3 1 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 65
A22 4 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 4 3 52
A23 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 68
A24 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79
A25 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 74
A26 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
A27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
A28 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 1 4 69
A29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 12. Contoh Hasil Kuesioner Nilai Karakter X MIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI