DAFTAR ISI - · PDF filerelative mudah ,mesin itu sendiri mudah untuk dikuasai. ... dengan...
Transcript of DAFTAR ISI - · PDF filerelative mudah ,mesin itu sendiri mudah untuk dikuasai. ... dengan...
DAFTAR ISI
BAB I : LATAR BELAKANG
BAB II : PEMBAHASAN
A. Integrasi fotografi
B. Visualisasi fotografi
C. Asal fotografi
D. Fotografi dan enam perspektif
Perspektif pribadi
Perspektif Sejarah
Perspektif Teknik
Perspektif Etika
Perspektif Budaya
Perspektif Kritik
E. Fotografik memori
F. Hubungan fotografi dengan komunikasi visual
BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV : PENUTUP
BAB V : DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Foto pertama dibuat pada tahun 1826 selama 8 jam. Louis Jacques mande Daquerre
merupakan bapak fotografi dunia (1837). Kamera Obcura merupakan kamera yang pertama
kali yang dipakai untuk menggambar kemudian memotret. Kamera Kodak (Eastmant Kodak)
pertama kali ditemukan oleh Snapshooter 1888 di Amerika. Konstribusi fotografi ke dunia
film pertama kali di pelopori oleh Eadward Muybridge. Flas atau lampu kilat pertama kali
ditemukan oleh Harold E. Edgerton pada tahun 1938.Memotret benda-benda mati disebut
dengan still life. Penemu negative film John Hendri Fox Talbot dari inggris. Negatif film
tersebut di buat selama 40 detik dibawah terik matahari.Fotografi yang berasal dari kata
Yunani yaitu "Fos" Cahaya dan"Grafo" Melukis/menulis.adalah proses melukis/menulis
dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau
metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan
cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer
untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa
dibuat.Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga
mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran
luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang
memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).Untuk menghasilkan intensitas
cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa
lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa
mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed),
diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma &
Speed disebut sebagai pajanan (exposure).Di era fotografi digital dimana film tidak
digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
2. Rumusan Masalah
a. Apa itu integrasi konsep komunikasi visual?
b. Pembahasan Visualisasi Fotografi
c. Analisis pesan visual foto dan hubungan fotografi dengan komunikasi visual
3.Tujuan
a. Memahami apa itu integrasi komunikasi visual
b. Memahami visualisasi fotografi
c. Mengetahui analisis pesan visual foto dan hubungan fotografi dengan komunikasi visual
BAB II
PEMBAHASAN
Komunikasi visual, adalah komunikasi melalui penglihatan. Komunikasi visual
merupakan sebuah rangkaian proses penyampaian kehendak atau maksud tertentu kepada
pihak lain dengan penggunaan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indera
penglihatan. Komunikasi visual menkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain
grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya.
A. Integrasi fotografi
Bagaimana seorang fotografi mennyampaikan gambar tersebut kepada khalayak
dengan sebaik mungkin dan dapat di pahami oleh penerima
B. Visualisasi fotografi
Visualisasi fotografi adalah rekayasa dalam pembuatan gambar atau animasi untuk
penampilan suatu informasi. Secara umum, visualisasi dalam bentuk gambar baik yang
bersifat abstrak maupun nyata telah dikenal sejak awal dari peradaban manusia. Contoh dari
hal ini meliputi lukisan di dinding-dinding gua dari manusia purba, bentuk huruf hiroglip
Mesir, sistem geometri Yunani, dan teknik pelukisan dari Leonardo da Vinci untuk tujuan
rekayasa dan ilmiah, dll
Fotografi yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" Cahaya
dan"Grafo" Melukis/menulis.adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media
cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan
gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek
tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini
adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.Prinsip fotografi adalah
memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium
penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat
akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan
(selanjutnya disebut lensa).Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk
menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat
ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut
dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan
rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan
(exposure).Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang
semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
C.Asal fotografi
Foto pertama dibuat pada tahun 1826 selama 8 jam. Louis Jacques mande Daquerre
merupakan bapak fotografi dunia (1837). Kamera Obcura merupakan kamera yang pertama
kali yang dipakai untuk menggambar kemudian memotret. Kamera Kodak (Eastmant Kodak)
pertama kali ditemukan oleh Snapshooter 1888 di Amerika. Konstribusi fotografi ke dunia
film pertama kali di pelopori oleh Eadward Muybridge. Flas atau lampu kilat pertama kali
ditemukan oleh Harold E. Edgerton pada tahun 1938.Memotret benda-benda mati disebut
dengan still life. Penemu negative film John Hendri Fox Talbot dari inggris. Negatif film
tersebut di buat selama 40 detik dibawah terik matahari.
D.Fotografi dan enam perspektif
Fotografi menjalankan keseluruhannya dari hasil jepretan yang sederhana, amatir
sampai kepada perusahaan professional yang mahal. Para ahli menggunakan gambar foto
untuk mengungkapkan emosi dirinnya, para fotografer kemersil menjual hasil karya dan
gagasannya, para wartawan foto mengilustrasikan kehidupan yang berada dalam beritanya,
dan para ilmuwan membuat dunia yang tak terlihat menjadi terlihat. Dengan peralatan yang
berharga kurang dari sepuluh dollar sampai kisaran ribuan dollar para fotografer mengambil
gambar dan mengabadikan jutaan gambar setiap tahun. Sejak permulaannya yang kasar
dalam memandang dari rumah yang berlantai dua di Perancis pada tahun 1827, fotografi telah
menjadi media yang paling terkenal untuk menciptakan pesan-pesan visual dalam kaitannya
dengan para pengguna yang sesungguhnya
Perspektif pribadi
Setelah memepelajari bagaimana mengguanakan sebuah pensil dan kuas, anak-anak
diperkenalkan pada pokok sederhana dan kamera sering menjadi hubungan pertama mereka
dengan mesin proses pembuatan gambar. Walaupun usaha pertama mereka mungkin tidak
focus, kabur, tidak terpusat atau salah pencahayaan, namun mereka terpesona oleh keajaiban
menangkap cahaya dalam sebuah gambar cetak ukuran postcard. Bagian dari fotografi yang
menyenangkan adalah ketika gambar-gambar yang berkwalitas tinggi bisa diambil dengan
relative mudah ,mesin itu sendiri mudah untuk dikuasai. Tapi selalu ada perbedaan antara apa
yang orang ingat mengenai suatu pemandangan dan bagaimana ia diabadikan dengan foto.
Sering pula ada kekecewaan pada sebuah gambar foto karena ia tak pernah menangkap
warna pencahayaan yang tepat.Ada juga alasan lain atas reaksi negatif pada gambar foto
adalah bawasanya orang-orang yang berada di depan kamera jarang bersikap seperti apa
adanya. Misalnya, kelompok keluarga dengan pose berkerumun dan senyum yang seperti
diperintahkan sering menyembunyikan masalah yang sebenarnya diketahui oleh orang yang
melihat foto tersebut. Film hanya merekam apa yang diperintahkan untuk direkam. Setiap arti
yang dibebankan pada sebuah foto harus berasal dari orang yang melihat foto itu sendiri.
Momen-momen yang di tangkap oleh seorang fotografer amatir merupakan kombinasi
ruang dan waktu yang sering dihargai dan di simpan dalam bingkai berhias dan album-album
yang berikatkan kulit.Tapi mungkin pengaruh psikologi yang penting terhadap fotografi
adalah bahwasanya sebuah gambar terus-menerus mengingatkan kita pada keadaan pikiran
kita pada momen dan tempat terentu. Sepanjang hidup kia, kita harus terus-menerus berjuang
dengan pilihan antara menonton atau ikut serta. Misalnya, apakah anda memandang secara
pasif cerita mengenai orang-orang tunawisma dalam masyarakat anda, di televisi, atau apakah
anda secara aktif sekarela meluangkan waktu membantu meringankan masalah sosial
tersebut? Fotografi, oleh karena itu, mengajarkan anda menjadi pemerhati yang tajam
terhadap lingkungan dan dasar kemanusiaan. Ia juga mengajarkan bahwasanya pandangan
yang sederhana saja tidak cukup.
Perspektif Sejarah
Heliografi
Joseph Nicephone Niepce telah disebut sebagai pendiri fotografi karena dia membuat
pertama kali gambar foto yang permanen yang masih bisa dilihat. Terlahir dari orang tua
yang kaya lagi terpelajar di kota Chalonssur-Saone Perancis, pada tahun 1765, pada awalnya
dia terarik pada penemuan-penemuan teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa itu. Dia
pernah berkarir di angkatan bersenjata tapi kesehatannya yang buruk memaksanya untuk
mundur dan kembali ke rumahnya di tahun 1801 dimana dia membaktikan sisa hidupnya
pada eksperimen-eksperimen ilmu pengetahuan. Pada usia 51 tahun, Niepce mulai bekerja
dan akhirnya membawa dia pada proses fotografi. Dia mencoba memperbaiki proses
lithografi unuk membuat plat cetak yang baru saja diketemukan. Setelah mencoba beberapa
zat akhirnya dia menemukan bahwasanya batu bara judea (sejenis aspal) yang diperkeras
dengan pencahayaan matahari. Ketika bagian-bagian gambar yang masih lembut dan belum
diberi pencahayaan dicuci, hasilnya adalah sebuah gambar positif. Niepce menempatkan
emulsi aspalnya pada plat yang terbuat dari campuran timah putih dan timah hitam yang
berada dalam kamera obscura yang dibuat sederhana dan menghsilkan foto yang pertama di
dunia pemandangan di luar rumahnya pada thun 1827 (walaupun beberapa sejarawan
menyatakan tahun 1826). Itu merupakan gambar pertama dan terakhir yang Niepce pernah
buat. Gambar foo tersebut sekarang merupakan bagian dari koleksi fotografi Gernsheim di
Universitas Texas. Gambar redup tersebut tersimpan didalam bingkai Plexiglas dimana gas
xenon melidunginya dari kerusakan.
Niepce menamakan prosesnya heliografi (bahasa Yunani yang berati “tulisan
matahari”). Proses tersebut tidak pernah banyak mendapat perhatian public karena beberapa
alasan. Waktu pencahayaan yang dibutuhkan kira-kira delapan jam, yang merupakan hal
yang terlalu lama untuk dipraktekan. Tampilan gambarnya berbintik-bintik sekali. Dan isinya
sulit unruk diuraikan, nampaknya juga tidak focus. Proses tersebut mengsasilkan sebuah
gambar positif pada plat, jadi tidak dapat direproduksi. Pada akhirmya publik tidak pernah
mempelajari cara tersebut sampai bertahun-tahun setelah wafatnya Niepce. Royal Society
(pihak kerajaan) di London tidak mengijinkan dia untuk mempresentasikan penemuannya
kepada dewan ilmu pengetahuan karena dia tidak setuju untuk mengungkapkan rincian
penemuannya. Presentasi kepada pihak kerajaan akan meyakinkan pengakuan internasional
terhadap ilmu pengetahuan dan prestasi intelektualnya. Tapi para anggota mempunyai
peraturan yang ketat bahwasanya penemuan tersebut akan dipublikasikan bilamana
penemuan tersebut dijelaskan didepan umum secara memadai. Namun demikian proses
tersebut sungguh menarik perhatian Louis Daguerrem, seorang artis teater dan penemu amatir
yang menggunakan cara kerja dasar Niepce untuk menghasilkan proses fotografi praktis
pertama.
Daguerreotype
Louis Jacques Mande Daguerre dilahirkan tahun 1789 di Cormeilles, Perancis. Karir
pertamanya sebagai pengumpul pajak untuk pemerintah. Dia kemudian menjadi terkenal di
Paris karena dioramanya yaitu efek bergambar ilusi dengan latar belakang yang dilukis
dan pengaturan cahaya. Seorang ahli kacamata yang memasok lensa untuk kamera Niepce
menceritakan pada Daguerre mengenai helografi. Pada usia enampuluh empat tahun, karena
kesehatan yang menurun dan kesulitan keuangan, Niepce dengan perasaan berat
menandatangani sebuah kontrak dengan Daguerre untuk berbagi informasi mengenai proses
heliografi. Pada tahun 1833, Joseph Niepce wafat sebelum melihat hasil dari eksperimen
Daguerre, tapi putranya Isodore menjaga kerjasama tersebut. Daguerre mengganti dari
campuran timah hitam dan timah putih ke plat tembaga dan menggunakan uap merkuri untuk
mempercepat waktu pencahayaan. Perubahan teknik ini menghasilkan satu jenis gambar
dengan detil yang luar biasa dan bintik-bintik yang halus. Daguerre dengan rendah hati
menamakan proses fotografi praktis pertamanya “Daguerrotype (bahasa Yunani yang berarti
gambar Daguerre).
Pada tanggal 7 Januarin1839, astronom Perancis Arago secara resmi mengumumkan
penemuan Daguerre kepada pihak akademi ilmu pengetahuan yang bergengsi. Setelah
melihat contoh yang menakjubkan, Oliver Wendell Holmes menjuluki “daguerreotype
dengan sebutan “mirror with memory”. Sementara seniman dan ilmuan Inggeris John
Euskinmenulis pada sebuah surat kepada ayahnya di tahun 1845, dengan menyatakan
Daguerreotype yang diambil dari sinar matahari yang menyala merupakan barang yang
agung. Gambar tersebut mendekati barang yang sama seperti ketika mengabadikan sebuah
istana setiap tumpukkan batu dan kotoran yang menempel berada di situ.” Pemerintah
Perancis membayar Louis Daguerre dan Isodore Niepce pensiun tahunan sebagai imbalan.
Daguerre menerima 6000 francs dan Niepce 4000 francs(kira-kira18,000 dollar dan
12,000dollar per tahun dalam nilai dolar saat ini)
Masa pencahayaan dengan sinar matahari awalnya butuh waktu sekitar 30 menit, atau
terlalu lama untuk potret. Namun, segera masa pencahayaan dikurangi dan ratusan studio
potret daguerreotype bertebaran di sepenjuru Erofa. Potret yang bernilai adalah saat
mengabadikan orang banyak dan sering dipamerkan dalam kotak miniature yang dikerjakan
dengan elegan yang terbuat dari bubur kertas yang dicampur dengan perekat, kayu yang
dihaluskann atau plastik ketika diperkenalkan di tahun1860- an. Samuel F.B. Morse, penemu
kode morse yang digunakan dalam telegraf dihargai karena telah menyebarkan keranjingan
akan daguerreotype ke Amerika. Morse membuka studio fotografi pertama di kota New York
dan mengajarkan para usahawan, termasuk fotgrafer ternama “Mathew Brady” proses
daguerreotype. Proses kimia yang lebih cepat, lensa kamera yang lebih besar, dan ukuran plat
yang lebih kecil memotong waktu pencahayaan menjadi 30 detik. Orang Inggeris bernama
“Sir John Herschel” menciptakan kata fotografi untuk proses sensitive pencahayaan baru
berasal dari kata Yunani yang berari “light writing” (penulisan cahaya). Herschel juga
menemukan alat perbaikan – yang masih digunakan di ruang gelap pada saat ini -- yang
membuat gambar-gambar menjadi permanen. Jiwa-jiwa yang diam, pemandangan jalan,
potret keluarga dan tenpat-tempat yang exotic semuanya menjadi subjek badi fotografer
daguerreotype.
Perspektif Teknik
Anda seharusnya tahu akan tujuh pertimbangan teknik utama ketika menganalisa sebuah
gambar, jenis lensa, pembuka lensa, pengatur cahaya, jenis film, jenis kamera, pencahayaan,
dan kwalitas cetak. Jadi perspektif teknik dalam fotografi adalah pertimbangan teknik utama
ketika menganalisa sebuah gambar, jenis lensa, pembuka lensa, pengatur cahaya, jenis film,
jenis kamera, pencahayaan, dan kwalitas cetak.
Jenis Lensa
Lensa-lensa terdiri dari tiga varisasi: sudut-lebar, normal, dan telephoto. Seperti namanya,
lensa sudut-lebar menghasilkan gambar pengatur pemandangan yang mahal, Lensa normal
menirukan sudut pandang seperti yang dilihat oleh mata, dan lensa telephoto memberikan
gambar close up dengan perspektif pemandangan yang sempit. Bagi kamera reflect berlensa
tunggal , ukuran 35-mm, lensa normal mempunyai rentang focus sampai 50-mm. Setiap
rentang focus lebih dari itu dianggap sudut-lebar, dan setiap rentang focus lebih dari itu
dianggap telephoto.
Istilah teknik bagi jumlah focus dalam sebuah bidang gambar disebut depth of field
(kedalaman bidang). Sebuah lensa dengan sudut- lebar akan menunjukkan kedalaman
bidang yang lebih daripada sebuah lensa telefo, yang memiliki kedalaman bidang yang
dangkal. Para fotografer harus teliti ketika menggunakan lensa sudut lebar karena lekukan
daripada elemen lensa tersebut sering mengubah sisi-sisi gambar. Kelas special dari lensa
sudut-lebar, lensa mata ikan, digunakan dengan maksud untuk mengubah pemandangan
seperti sebuah spesial efek.
Pembuka Lensa
Jumlah cayaha yang menyelimuti permukaan film diatur oleh ukuran pembuka lensa
(kadang-kadang disebut aperture) dan jumlah waktu pengatur cahaya tetap membuka..
Sebuah pembuka lensa juga dikenal sebagai f-stop. Karena jumlah f-stop merdasarkan pada
pecahan aperture yang kecil mempunyai jumlah yang lebih tinggi dari pada aperture yang
besar. Misalnya, f-stop dengan ukuran 16 jauh lensa pembuka yang jauh lebih kecil daripada
ukuran 2. Sebuah pembuka lensa kecil membiarkan cahaya yang lebih sedikit untuk masuk
kamera tapi memberikan gambar dengan kedalaman bidang yang lebih. Sebuah pembuka
lensa besar, diperlukan selama kondisi pencahayaan yang rendah, yang memberikan
kedalaman bidang yang dangkal. Seorang fotografer yang menginginkan sebuah objek yang
berada di bagian depan atau dibagian belakang untuk menjadi focus akan menggunakan lensa
sudut- lebar dengan pembuka aperture yang kecil. Jika efek yang diinginkan adalah untuk
mengkonsedtrasikan sebuah elemen tunggal dalam sebuah bingkai, pilihan yang terbaik
adalah menggunakan lensa telephoto dengan pembuka lensa yang besar.
Pengaturan Pencahayaan
Jumlah waktu bagi pencahayaan kamera-shutter speed dapat dengan besar mempengaruhi isi
gambar. Pengaturan pencahayaan yang rendah akan menyebabkan buram pada setiap subjek
yang bergerak. Pengaturan pencahayaan yang cepat diperlukan untuk memecahkan
goyangnya kamera selama pencahayaan. Pengaturan pencahayaan yang luar biasa cepat
diperlukan bagi subjek foto yang bergerak cepat tanpa membuatnya buram. Para fotografer
olahraga secara khusus menggunakan 1500 dan pengaturan pencahayaan yang lebih cepat
dengan alat-alat film yang maju berupa motor-drive otomatis untuk menghentikan gerakan
tersebut.
Jenis Film
Kecepatan film ditentukan oleh sebuah standar internasional (ISO) yang menunjukkan
jumlah sensitivitas cahaya dalam film berwarna atau hitam puih. Film dengan kecepatan
rendah dianggap menjadi ISO 100 atau lebih kecil: film dengan kecepatan tinggi adalah ISO
400 atau di atasnya. Semakin tinggi jumlah ISO, Semakin sensitif film tersebut pada cahaya
karena lebih banyak Kristal cahaya sensitive yang tersimpan di dalam emulsi film.
Keungtungan dari menggunaan film dengan ISO tinggi adalah bahwasanya para fotografer
bisa mengambil gambar dengan cahaya yang rendah. Kekurangannya adalaha bahwasanya
gambar yang muncul kelihatan lebih berbintik-bintik daripada gambar yang diambil dengan
film ISO rendah. Fil ISO rendah memberika resolusi yang terbaik (bintik-bintik yang lebih
kecil) sepanjang ada cahaya alami atau buatan yang cukup.
Film ada dalam dua jenis, yang didisain untuk dua sumber pencahayaan yang berbeda.
Film berwarna siang hari cocok untuk temperature matahari pada hari cerah antara pukul
10.00 pagi sampai pukul 2.00 sore. Yang diukur pada 5,500 derajat K. Karena
pencahayaannya berasal dari cahaya elektronik dengan suhu 6,500 K, warma-warma yang
terekam pada film siang hari oleh sinar matahari dan dan sinar elektronik agak berbeda. Film
berwarna Tungsten cocok untuk pencahayaan didalam ruangan yang mana pencahayaan
kawat pijar Tungsten menyinari pemandangan tersebu. Jika film siang hari digunakan di
dalam ruangan dengan pencahayaan Tungsten, gambarnya akan memiliki warna oranye
secara keseluruhan. Jika film Tungsten digunakan di luar ruangan, warna keseluruhan biru
adalah hasilnya. Karena pencahayaan lampu neon ada banyak variasi, maka tak ada film yang
didisain secara spesifik untuk cahaya neon, walaupun filter-filternya dapat dibeli sehingga
sedikit memperbaiki keseimbangan warna. Film siang hari yang digunakan dibawah cahaya
yang demikian akan memunculkan warna hijau secara keseluruhan. Banyak fotografer lebeih
menyukai sedikit warna oranye yang dihasilkan oleh film siang hari yang berada di dalam
ruangan (seperti ada nilai estetikyang menyenangkan) dari pada warna biru dan hijau dari
film tungsten yang digunakan dibawah pencahayaan bukan tungsten.
Jenis-Jenis Kamera
Beberapa jenis kamera yang berbeda digunakan untuk bemacam-macam maksud dan dengan
efek-efek yang berbeda pada gambar. Di sini, kita mengelompokkan mereka sebagaikamera
dengan harga murah, menengah dan mahal.
Kamera-kamera Murah Kamera instant, insta-matik memperkenankan orang untuk
mengambil gambar anggota keluarga, liburan, acara penting dan sejenisnya tapi biasanya
tanpa mampu membuat penyesuaian fokus. Kamera tersebut biasanya dijual kurang dari 200
dollar
Kamera-Kamera Harga Menengah Camera Single-Lens reflex (SLR) Kamera SLR yang
menggunakan fil 35-mm adalah kamera yang popular pada saat ini dan biasanya dijual
kurang dari 500 dollar . Nama tersebut merujuk pada sebuah alat cermin di dalam kamera
yang memperkenankan fotografer untuk melihat dan memfokus pandangan yang
sesungguhnya yang akan direkam oleh film. Dengan lensa yang bisa diubah-ubah dan
pengaturan pencahayaan otomatis, kamera yang demikian menghasilkan gambar-gambar
subjek yang luar biasa , dari potret sampai gambar bergerak cepat.
Kamera popular lainnya adalah ukuran 35-mm yang sering digunakan oleh para fotografer
professional, merupakan kamera rangefinder. Sistem fokusnya bersandarkan pada dua versi
objek gambar berbeda yang bisa diatur oleh fotografer. Ketika dua objek gambar bergabung,
gambar tersebut berada dalam focus. Banyak para fotografer menggunakan kamera
rangefinder untuk mengambil gambar-gambar yang sensitive karena kamera tersebut jauh
lebih tenang daripada kamera reflex belensa tunggal.
Kamera Berharga mahal Kamera kategori ini secara khusus menggunakan film yang jauh
lebih besar sari pada ukuran 35mm. Kamera yang demikian dan lensanya berharga ribuan
dollar. Kamera reflec berlensa kembar mempunyai satu lensa untuk fokus dan yang lainnya
untuk pencahayaan film. Mereka menggunakan film ukuran 120 mm, yang memberikan hasil
gambar yang lebih berkwalitas daripada yang beukuran film 35mm. namun demikian, mereka
jarang digunakan lagi karena telah digantikan oleh kamera reflex berlensa tunggal berukuran
120mm yang popular dan lebih ringan. Kamera-kamera ini hamper selalu digunakan untuk
pemotretan dan biasanya untuk fotografi mode. Untuk kwalitas gambar, yang paling terutama
adalah pemandangan yang nampak, atau kamera format besar. Kamera-kamera untuk
pemandangan secara khas mempunyai format film berukuran 4 sampai 5 inchi atau 8 sampai
10 inchi . Walaupun kamera-kamera tersebut harus didukung oleh tripod, dengan gambar
yang diproyeksikan terbalik pada kaca pandang dan gambar yang terlihat dengan kain hitam,
film ukuran besar dan kontrol penyetelan perspektif pada kamera menghasilkan gambar
dengan kwalitas sangat bagus. Kamera pemandangan paling sering digunakan di studio untuk
iklan dan maksudi-maksud editorial dan untuk fotografi arsitektur. Versi 4 sampai 5 inchi nya
yang portable dan ringan, kamera pers (wartawan), popular bagi kalangan fotografer surat
kabar dan dokumenter dari ahun 1930 an sampai 1960 an .
Tambahan baru-baru ini pada kamera yang berkategori mahal merupakan-kamera-kamera
digital bagi para fotografer professional. Gambar-gambar bisa diambil dengan kamera dan
kemudian pertontonkan dan dimanipulasi (diubah) pada sebuah komputer dan kemudian
dicetak. Apakah sebuah gambar dalam keadaan fokus dengan kamera yang demikian tidak
segenting dengan peralatan tradisional karena kurang lebihnya fokus dapat diapilikasikan
pada elemen bingkai gambar dengan menggunakan software komputer. Pada saat sekarang
ini, foto komputer paling popular hasil sentuhan software computer yang digunakan untuk
publikasi adalah Adobe’s Photoshop. Kamera Mavica produksi Sony bisa berharga mencapai
10,000 dollar, walaupun versi amatirnya dihargai dibawah 500 dollar. Pada tahun 2004
hampir mendekati 58 juta foto kamera digital dibeli di seluruh dunia. Fotografi digital bahkan
mendapa lebih banyak sokongan ketika Apple Computer dan Kodak Eastman bekerjasama
unuk memperkenalkan kamera digital berkwaliatas bagi professional yang berharga kurang
dari 1,600 dollar.
Pencahayaan
Karena fotografi ada disebabkan oleh cahaya, pengetahuan akan bagaimana pencahayaan
digunakan oleh para fotografer penting didalam menganalisa sebuah gambar. Ada dua jenis
pencahayaan: cahaya yang berasal sari sumber-sumber yang ada dan cahaya yang fotografer
bawa ke lokasi. Cahaya alami, sering disebut cahaya yang tersedia, adalah penerangan yang
sudah ada di dalam objek foto. Walaupun namanya menyatakan cahaya yang berasal dari
matahari, ia juga bisa berarti cahaya bola lampu pijar, neon, atau api dari sebuah lilin.
Peralatan pencahayaan yang seorang fotografer bawa untuk sebuah pemotretan atau yang ada
di dalam sebuah studio disebut pencahayaan buatan. Pencahayaan buatan yang paling umum
digunakan adalah electronic flash (cahaya elektronik). Kebanyakan jurnalis foto berusaha
membuat efek pencahayaan buatan sendiri yang kelihatan sealami mungkin. Para fotografer
yang berpengalaman menghindari bayangan kasar pada wajah atau latar belakang.
Penggunaan cahaya elektronik seharusnya tidak pernah menjadi nyata juka tidak ada alasan
untuk membuatnya. Misalnya, seorang fotografer seni Diane Airbussecara secara khas
memasukan bayangan yang disebabkan oleh cahaya didalam foto orang-orang luar biasa
untuk menyampaikan kesan akan foto biasa.
Kondisi cahaya yang dihasilkan dan terekam pada film sangat mempengaruhi suasana
gambar tersebut. Gambar yang dibuat dengan pencahayaan yang rendah atau kecil
mempunyai kwalitas yang misterius atau alami. Pemotertan pada pagi hari mempunyai rasa
segar dan cerah. Dan gambar yang dibuat pada siang hari dengan sinar matahari yang terang
memberikan penampakan yang sehat. Latar belakang pencahayaan memberikan “kehidupan”
pada rambut seseorang dan memisah orang tersebut dari latar belakang, pencahayaan
samping sering memberikan sebuah subjek rasa kasar dan berat; dan bayangan hitam
menunjukkan sebuah bawaan yang abstrak pada sebuah subjek. Jenis pencahayaan yang
digunakan seharusnya selalu sesuai dan tak pernah mengacaukan isi pesan visual.
Kwalitas Cetak
Memepelajari bagaimana mengevaluasi kwalitas sebuah cetakan berkaitan dengan
pencahayaan dan kontras adalah penting. Tapi pertimbangan pencahayan dan kontras berbeda
bagi surat kabar, majalah, dinding galeri, dan reproduksi media layar. Sebagai tambahan,
kesungguhan fotografer penting bagi evaluasi estetika gambar. Misalnya, hasil cetak yang
sifatnya gelap, walaupun masalahnya adalah di printer, mungkin menyampaikan suasana hati
yang muram. Pencahayaan dan kontras sangat erat kaitannya. Gambar yang akan
direproduksi harus mempunyai tingkat suasana hati yang penuh yang dipenuhi oleh
pencahayaan dan kontras yang tepat. Sebagai sebuah aturan yang umum bahwasanya sebuah
gambar dianggap pas pencahayaannya bila ia menunnjukkan detil dalam daerah bayang-
bayang dan dalam daerah cahaya.. Kontras didefenisikan sebagai perbedaan antara sifat hitam
dan putih pada suatu gambar. Jika tak ada sifat hitam dan putih – yaitu bila semua warna
terkonsentrasi kira-kira pada warna setengah abu-abu- gambar tersebut dikatakan berkontras
rendah dan tak akan menghasilkan bentuk yang baik.
Perspektif Etika
Isu-isu etika tak terbatas pada fotografi biasa, masalah tersebut berkaitan dengan kejadian-
kejadian yang terjadi di masyarakat umum bagi program berita televisi, surat kabar, dan
majalah. Tiga isu etika utama berkaitan dengan gambar-gambar menengah: menunjukkan
korban-korban kekerasan, pelanggaran terhadap hak asasi pribadi, dan manipulasi gambar.
Korban-korban Kekerasan
Setelah dipublikasikan dan disiarkan sebuah gambar yang konroversial, misalnya, korban
kekerasan yang meninggal atau sedih, orang-orang sering menelpon dan menyurati dengan
menyerang fotografer karena tidak punya rasa dan menambahkan kesedihan pada mereka
yang terlibat. Namun kekerasan dan tragedi merupakan bahan pokok bagi para jurnalis
Amerika karena para pembaca selalu secara tak wajar tertarik pada cerita-cerita dan gambar-
gambar yang mengerikan. Hal itu seolah-olah pemirsa ingin tahu bahwasanya keadaan tragis
itu ada dan tidak ingin menghadapi rinciannya yang tak enak.Selama perang Irak yang
berawal pada tahun 2003, ketika kira-kira 500 jurnalis disertakan dengan pasukan militer
selama masa awal konflik tersebut sehingga menghasilkan akses yang belum pernah terjadi
sebelumnya ke daerah pertempuran, para editor dihadapkanpada keputusan yang sulit.
Banyak gambar-gambar yangdiambil oleh jurnalis foto menunjukkan para tentara dan
masyarakat sipil yang berdarah--- korban dari kehancuran perang. Pada sebuah artikel di New
York times, misalnya, sebuah gambar diserahkan ke majalah Time digambarkan sebagai
“Jasad warga Irak yang kepalanya berdarah dengan latar belakang tentara Amerika yang
sedang berdiri.” Namun Cuma sedikit gambar dari mayat yang pernah ditunjukkan pada para
pembaca Amerika atau para pemirsa televise.
Hak Untuk Privasi
Ketika korban tindak kekerasan dan keluarganya, karena ketidakbersalahannya, tiba-tiba
menjadi pusat perhatian publik, mereka sering mengeluh pahit. Banyak pembaca surat kabar
dan majalah special edition merasakan dalam kengerian pada gambar-gambar orang-orang
yang jatuh dari menara kembar World Trade Center .
Sepanjang sejarah fotografi telah ada kepedulian akan hak-hak privasi pada mereka
yang sedang menikmati hari dengan secara kebetulan tanpa mengetahui mereka secara
rahasia sedang difoto. Para seleberitis atau seseorang terkadang merasa bahwa para jurnalis
menyerang privasi mereka dalam menjalani aktivitas mereka.Seorang wanita di Florida
melakukan lebih daei sekedar keluhan akan kehilangan privasinya. Dia menggugat surat
kabar tersebut dengan jutaan dollar. Hilda Bridges diculik oleh mantan suaminya, Clyde
Bridges, dan dipaksa untuk melepas semua pakaiannya. Pikirnya istrinya tak akan melarikan
diri bila dia dalam keadaan bugil. Ketika polisi menyelamakan dirinya, fotografer Scott
Maclay mengambil gambar Hilda Bridges yang sebagian tubuhnya ditutupi oleh serbet
sedang berlari bersama seorang polisi. Para editor mengkategorikan sebagai hal yang penting
sekal: “gambar tersebut menggambarkan kejadian yang tragis dan dramatis.” Tapi para
pembaca dan Bridge mengeluh baheasanya gambar tersebut menyebabkan duka yang
bertambah, dilihat dari pendekatan kaidah aturan. Dia berdalih bahwasanya surat kabar
tersebut hanya mencoba menjual oplah yang banyak dengan gambar sensasional di halaman
mukanya. Dilihat dari pendekatan hedonis (kesenangan semata)
Manipulasi
Untuk mensimulasi warna dalam daguerreotypes, pengubah foto dengan kuas dan tinta,
menambahkan warna merah pada pipi dan warna biru pada baju. Sebelum ada penemuan
proses halftone, pengukir terampil secara teratur mengubah isi gambar foto. Misalnya, artis
secara teratur menambah dan mengurangi subjek yang diperankan dalam gambar foto untuk
ukiran cetak perang sipil mereka. Akhir-akhir ini, para fotografer potret dan pernikahan
menghilangkan kutil dan kerut yang tak diinginkandari subjek foto mereka. Direktur seni
periklanan biasanya menggabungkan bagian-bagian gambar, dan mengubah waenanya, dan
menciptakan gambar fantasi untuk menarikpara pelanggan. Orang sangat sadar akan prakek
yang demikian dan pasti tak percaya ketika memandang potret dan gambar-gambar iklan.
Pengubahan dengan sebuah computer merupakan suatu soal karena is mengubah gambar
aslinya, yang mungkin bahkan merupakan sebuah gambar baru. Dengan metode pengubahan
tradisional, negatif yang asli jarang diubah. Karena pekerjaan pada negatif akan dapat tercium
dan sulit, cetakannya berubah. Akibatnya, bila pertanyaan terhadap gambar tersebut muncul,
negatif aslinya dapat diperiksa. Dengan gambar-gambar digital yang diambil oleh sebuah
kamera elektronik, aslinya dapat diubah secara permanen dan tanpa tercium.Kritik media
juga mengungkapkan soal mengenai manipulasi gambar-gambar dokumentasi
Perspektif Budaya
Cerita mengenai fotografi sperti halnya dengan media lainnya, tidak pernah semata mengenai
kontribusi yang dibuat oleh para ilmuan dan para penemu untuk memperbaiki proses tersebut.
Kemajuan teknologi memperkenankan para fotografer untuk mengkomunikasikan nilai-nilai
budaya pada masa itu, tapi gaya fotografer dibentuk oleh budaya pada saat gambar-gambar
tersebut dibuat. Mempelajari gambar yang dihasilkan dalam periode waktu tertentu adalah
belajar mengenai masyarakat dari mana mereka berasal. Sepanjang sejarah fotografi,
bermacam gaya fotografi telah merefleksikan orang-orang dan waktu.
Perspektif Kritik
Fotografi ditemukan pada puncak revolusi industry dalam masa jutaan orang di seluruh dunia
akhirnya mempunyai lebih banyak uang dan waktu luang untuk dihabiskan mengambil
gambar foto. Sebab dari pada kematian seni lukis adalah fotografi dengan gambar-gambar
realistiknya yang penuh tekanan, membebaskan seniman untuk lebih ekspressif. Aliran
Impressionis dan dada, mislanya tumbuh dengan subur karena para pelukis tak lagi harus
membuat pemandangan-pemandangan alam tepatnya diatas kanvas. Fotografi mendidik
orang akan maslah sosial yang ada dalam masyarakat mereka dan yang ada pada masyarakat-
masyarakat di seluruh dunia. Pesan-pesan visual menginspirasi para immigrant untuk belajar
membaca kata-kata setelah gambar-gambar tersebut memancing mereka untuk membeli surat
kabar. Tapi fotografi juga digunakan untuk menyesatkan dan memberikan keterangan yang
salah pada orang-orang.
E. Fotografik memori
Memori fotografis atau Eidetic ini populer didefinisikan sebagai kemampuan untuk
mengingat gambar, suara, atau objek dalam memori dengan presisi ekstrim dan dalam
volume berlimpah. Kata eidetic (diucapkan / aɪdɛtɨk /) terkait untuk mengingat sangat rinci
dan jelas gambar visual , dan berasal dari kata Yunani εἶδος (eidos), yang langsung
diterjemahkan untuk "melihat" (sebagai partisip masa lalu "melihat)Simple nya fotografik
memori itu adalah mengingat dengan jelas gambaran masa lalu secara detail seperti kita
melihat foto masa lalu didalam pikiran kita,kita dapat merekam gambaran tersebut dengan
baik dan membuka file gambaran tersebut dan dengan mudah dapat
F. Hubungan fotografi dengan komunikasi visual
Komunikasi visual merupakan payung dari berbagai kegiatan komunikasi yang
menggunakan unsur rupa (visual) pada berbagai media: percetakan / grafika, luar ruang
(marka grafis, papan reklame), televisi, film /video, internet dll, dua dimensi maupun tiga
dimensi, baik yang statis maupun bergerak (time based).Fotografi merupakan salah satu
komunikasi visual yang juga dapat menciptakan dan memvisualkan secara jelas buah pikiran
dan tulisan-tulisan yang dibuat oleh seseorang ketika membuat artikel-artikel tertentu.
Misalnya saja ketika kita ditugaskan untuk menulis artikel tentang Dick Fosbury, seorang
atlet lompat tinggi yang tidak begitu terkenal tetapi gaya lompatannya yang membelakangi
palang (Fosbury Flop) masih digunakan hingga sekarang. Kehadiran foto di sini dapat
menegaskan artikel yang telah dibuat. Karena sifatnya yang mudah dicerna & abadi, sudah
layak dan sepantasnyalah seorang perlu dibekali oleh ilmu fotografi.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Komunikasi visual merupakan payung dari berbagai kegiatan komunikasi yang
menggunakan unsur rupa (visual) pada berbagai media: percetakan / grafika, luar
ruang (marka grafis, papan reklame), televisi, film /video, internet dll, dua dimensi
maupun tiga dimensi, baik yang statis maupun bergerak (time based).Fotografi
merupakan salah satu komunikasi visual yang juga dapat menciptakan dan
memvisualkan secara jelas buah pikiran dan tulisan-tulisan yang dibuat,dan Integrasi
fotografi Bagaimana seorang fotografi menyampaikan gambar tersebut kepada
khalayak dengan sebaik mungkin dan dapat di pahami oleh penerima.
BAB IV
PENUTUP
Demikianlah teknik-teknik penyajian yang telah dibahas, memang masing-masing memiliki
teknik yang berbeda dalam penyajian
Namun dapat disimpulkan bahwa setiap teknik penyajian itu dikatakan baik bila memenuhi
kriteria sebagai berikut:
1.sesuai dengan tujuan yang dirumuskan
2.melihat waktu penggunaanya
3.melihat fasilitas yang ada
4.kemampuan seseorang dalam memahami konsep-konsep permasalahan
Dengan demikian saya hanya bisa membuat seperti ini bila dalam penyajian teknik
,kultural,dan konsep- konsep penyajian dengan baik di karenakan masih dalam peroses
belajar dan mohon maaf atas kurangan isi makalah ini karena salah merupakan titik acuan
untuk menuju yang benar. Tak ada gading yang tak retak,begitulah adnya makalah ini,dengan
segala kerendahan hati saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat di harapkan guna
meningkatkan kualitas kearah mendatang dengan lebih maksimal
Wabillahitaufik walhidayah wassalmualaikum Wr.Wb
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Mulyanta.Edi S,Teknik moderen fotografi digital,Yogyakarta:ANDI Yogyakarta,2007
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6963227
http://yudhim.blogspot.com/2008/01/sejarah-fotografi.html