C O M U N I D A D D E M A D R I D G U Í A D E R E C U R S ...
D A S A R – D A S A R P E N D I D I K A N
Transcript of D A S A R – D A S A R P E N D I D I K A N
A. KONSEPSI PENDIDIKAN
B. LANDASAN FILOSOFIK PENDIDIKAN
C. LANDASAN PSIKOLOGIK PENDIDIKAN
D. LANDASAN HISTORIK PENDIDIKAN
E. LANDASAN HUKUM PENDIDIKAN
F. LANDASAN SOSIOLOGIK PENDIDIKAN
G. KELEMBAGAAN PENDIDIKAN
A. Pengertian Pendidikan : Suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan.
Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak pada
pertumbuhannya.
B. Ruang Lingkup Pengertian Pendidikan :› Ruang lingkup pengertian pendidikan meliputi pendidikan Informal ( keluarga ),
Formal ( sekolah ), Non formal ( kegiatan pendukung
o C. Fungsi Pendidikan Fungsi dalam arti mikro ( membantu perkembangan rokhani dan jasmani anak
didik )
Fungsi dalam arti makro ( sebagai alat perkembangan pribadi )
o D. Aliran – aliran Dalam Pendidikan Aliran nativisme
Aliran empirisme
Aliran naturalisme
Aliran konvergensi
E . Batas – Batas Pendidikan Faktor anak, pendidik, jarak antara pendidik dan peserta didik, lingkungan tempat
anak hidup .
F . Faktor – Faktor Pendidikan Faktor tujuan, pendidik, peserta didik, isi/msteri pendidikan, metode pendidikan,
situasi lingkungan .
G . Alat – Alat Pendidikan Alat pendidikan yang bersifat rokhaniah
Alat pendidikan yang bersifat kebendaan
H . Beberapa Prinsip Pelaksanaan Pendidikan Peserta didik sebagai individu yang berkembang
Kebebasan dan keterikatan peserta didik
Faktor motivasi dalam pendidikan
Asa aktivitas dalm kegiatan pendidikan
I . Pendidikan Sebagai Satu Sistem Unsur – unsur suatu kegiatan
Pengertian sistem
Elemen usaha pendidikan
Saling hubungan antar elemen
Pencapaian tujuan yang diinginkan
Sistem pendidikan dalam kerangka yang lebih luas
Pendapat saya bahwa pendidikan adalah : suatu proses
dimana suatu individu mengembangkan kemampuan
baik secara rokhani maupun jasmani, dimana semua hal
tersebut dapat terjadi apabila adanya suatu interaksi
antara pendidik dan siterdidik baik dalam kelurga,
sekolah, maupun bidang pendukung “ ekstra kulikuler.
Dalam hal pendidikan perlu adanya suatu proses
dukungan bagi siterdidik untuk dapat memajukan
kemampuan yang ada dalam dirinya. Dalam hal ini
keluarga, sekolah dan lingkungan sangat mempengruhi
sifat, sikap, tingkah laku akan perkembangan siterdidik.
A . Tinjauan Ontologik Pendidikan
› Usaha manusia untuk mengerti dirinya itu adalah usaha lebih
jauh, atau termasuk bidang ontologi.
› Aliran monisme ( paham materialisme, dan paham idealisme )
› Aliran dualisme
B . Tinjauan epistemologik pendidik
› Dilema ini dimaksudkan untuk menunjukan ciri utama problem
ilmu pengetahuan
› Jadi persoalannya sungguh – sungguh tentang hakekat tahu
atau kesadaran tentang pengetahuan.
› Pendidikan dan pengajaran terutama dianggap sebagai suatu
proses pembinaan ilmu pengetahuan. Dan ilmu pengetahuan
dimaksud terutama sebagai “ knowledge as subject matter in the
curriculum “ ( Brubacher, 1962 : 92 ).
C . Tinjauan Aksiologik Pendidikan
› Manusia adalah makhluk budaya dan makhluk sosial.
› Pembagian tingkat perkembangan kebudayaan manusiamenurut August Comte atas :
Tingkat teologis
Tingkat metafisis
Tingkat positif
› Asas – asas umum yang universal yang dapat dipandang
sebagai prinsip umum meliputi :
Melaksanakan kewajiban dengan dasar ikhtikad baik
Menghormati perasaan orang lain
Selalu berusaha menyumbangkan ide - ide
Akan menerima haknya semata – mata sebagai suatu
penghormatan
Dalam pembahasan kali ini saya memahami akan suatu
perkembangan akan emosional diri terhadap orang lain
( sipendidik terhadap siterdidik ).
Disini kita harus menciptakan nilai – nilai antara pengajar
dan yang diajar, dimana harus adanya suatu tanggung
jawab, perlakuan baik, saling menghormati antara
kedua belah pihak.
Dendidikan bukan semata memberi materi melainkan
kita sebagai pengajar wajib memberikan suatu
pemahaman, pengetahuan yang dimana dapat
mampu mengembangkan tingkat kecerdasan dan
emosional siterdidik
A . Hukum – hukum perkembangan Psikolog sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan berfungsi sebagai
memahami, meramalkan, dan mengontrol tingkah laku manusia.
Sukum – hukum perkembangan yang penting untuk diketahui pendidik :
• Proses belajar tergantung pada tingkat kematangan yang dicapai individu
• Proses perkembangan individu menuju kearah diferensiasi sistem respons
• Setiap individu memiliki tempo perkembangan masing – masing
• Perkembangan individu memiliki pola umum
B . Fase perkembangan individu Masa prenatal
Masa permulaan kehidupan bayi
Masa bayi
Masa anak kecil
Masa pra sekolah
Masa kanak – kanak
Masa adolesensi
C . Teori belajar
› Teori belajar banyak bermunculan yang dapat dikategorikan menjadi
sepuluh macam dan dikategorikan menjadi :
Teori disiplin mental
Rumpun behaviorisme
Rumpun gestalt – medan
› Ada tiga model guru dalm menghadapi kesepuluh teori belajar, yaitu :
Mengikuti satu teori tertentu sajabalajar te
Bersikap elektik
Menyintesakan bagian – bagian dari teori belajar tertentu sesuai
dengan idenya sendiri
› Tiap teori belajar memiliki :
Konsep dasar tentang moral manusia
Pandangan tentang sikap dasar tindak – tanduk manusia
Transfer belajar yang dianut
Tekanan dalam proses mengajar
Tokoh – tokoh pengembangannya
Psikologi pendidikan berfungsi guna mengontrol,
meramalkan, dan mengontrol tingkah laku manusia.
Teori belajar berfungsi sebagai alat pengontrol cara
penyampaian dan penyajian guna memahami akan
suatu pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebaiknya harus memiliki suatu
cara agar dimana siterdidik dapat memahami pelajaran
yang kita sampika.
Pembelajaran sendiri dapat diterima oleh siterdidik
bukan hanya faktor dari kita sebagai pengajar
melainkan dari individu itu sendiri, keluarga, dan suatu
masyarakat dimana tempat anak didik tinggal.
Serapan Pendidikan Indonesia :
Dalam pendidikan seluruh dunia terdapat pengaruh dari Cina kuno,
India kuno, dan Yunani kuno.
Dari Cina kuno diperoleh sistem ujian bagi calon pegawai dan
pejabat.
Dari India kuno diperoleh pendidikan watak dan kerokhanian
dari Yunani kuno diperoleh pendidikan harmonis antara rrokhani
dan jasmani, serta pendidikan demokratis
Pengaruh dari negri barat yaitu : aliran – aliran baru dalam
pendidikan antara lain ( pendidikan normatif, deskriptif, dan
pendidikan sosial modern
Pendidikan Di zaman penjajahan
Pada masa penjajahan Belanda ( 1600 – 1942 ) diman
pendidikan pada masa ini cenderung bersifat individualis danintelektualis. Kepandaian untuk kepentingan diri sendiri
diutamakan.
disini terjadi sifat distriminatif dimana adanya penggolongan bagi
para peserta didik.
Pemupukan semangat pada generasi muda terjadi awal abad
20. hasilnya dapat dilihat 45 tahun kemudian, yaitu keberanian
untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Pada penjajahan Jepang di tahun 1942 disini terjadi suatu
perubahan dimana bahasa Indonesia dijadikan bahasa
pengantar disekolah.
Kita ketahui bahwa bangsa Indonesia telah amat
berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan Indonesia,
dimana saat itupun pendidikan amat tabuh. Hingga
suatu saat tersosong semangat untuk memperjuangkan
bangsa dan pendidikan indonesia. Dalam hal ni
pendidikan merupakan suatu yang amat harus
ditegakan dalam diri masyarakat karna pendidikan
dapat menciptakan suatu mendasar bagi
perkembangan mental dan rokhani jiwa bagi siterdidik.
Sebuah pendidikan harus sangat didasari oleh semangat
dari sipendidik dan siterdidik juga dibantu dengan
keluarga dan lingkungan didalamnya.
Masyarakat/Negara dengan sistem kenegaraan sebagai kelembagaan formal penentu kebijakan pendidikan nasional
Dalam hal ini berasaskan :
• PANCASILA
• GBHN
• UUD 1945
Pendidikan nasional dan ketentuan – ketentuan yang mengikat dalampelaksanaannya ( landasan konstitusional )
pernyataan bahwa sistem pendidikan nasional bertujuan membentuk manusia Pancasila, secara yuridik formal dapat dikaji antara lain dari referensi berikut :
• UUD 1945 Bab XIII, Pasal 31 dan 32
• UUD Pendidikan No. 12/1954 pasal 3 dan 4
• Tap MPRS No. XXVII/MPRS/ 1966 Bab II Pasal 3
• Tap MPR No. IV/MPR/1978
• Tap MPR No. II/MPR/1988
Hukum operasional sistem pendidikan nasional
dengan adanya landasan ideal dan sistem pendidikan nasional, maka arah pendidikan nasional tidak boleh menyimpang dari
pembentukan manusia Pancasila dan geraknya pun
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Peraturan pemerintah yang mempunyai kekuatan hukum
sebagai penhendali, pengarah jalannya pendidikan nasional,
adalah :
• undang – undang / peraturan pemerintah
• Instruksi presiden / pidato presiden
• Kebijakan mentri pendidikan dan kebudayaan
• GBHN
Landasan pendidikan berfungsi sebagai pengontol gebrakan bagi
proses pendidikan yang lebih efisien dan memiliki kekuatan
tersendiri.
Suatu pendidikan harus memiliki nilai – nilai didalamnya seperti, Pancasila, GBHN, UUD 1945. suatu landasan ini berguna sebagai
tolak dan kinerja pendidikan di Indonesia.
Pendidikan berguna sebagai pencipta generasi manusia untuk
mengembangkankepribadian dan kemampuan ikut berpartisipasi
dalam pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakatdan Tanah air.
Terkadang amat miris kita lihat akan masih banyak masyarakat yang
masih tertinggal dalam dunia pendidikan dikarenakan suatu
tanggungan biaya, padahal pada pasal 31 ayat 1 dan 2 telah
dikemukakan bahwa TIAP WARGA NEGARA BERHAK MENDAPAT
PENGAJARAN
Hubungan timbal – balik lembaga pendidikan dan lembaga sosial lain dapat
dikemukakan hukum relasi sekolah dan masyarakat yang dikemukakan oleh Wild dan
Lottich pada bukunya The Faundation of modern education antara lain sebagai
berikut :
perubahan lingkungan fisik,sosial, politik, dan ekonomi menentukan atau
membawa perubahan konsepsi manusia tentang kehidupan
Perubahan konsepsi dan tujuan pendidikan merupakan akibat, yang
ditentukan oleh suatu usaha perubahan untuk penyesuaian terhadap
perubahan lingkungan dan tujuan hidup manusia ( TIM Dosen IKIP
Malang, 1980 : 75 – 76 )
Masyarakat memiliki ciri khusus yang khas bagi masyarakat yang
bersangkutan. Ciri tersebut tercermin antara lain dalam :
Nilai – nilai sosial dan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan
Pandangan hidup
Pengaruh IPTEK
Pernyataan beahwa sistem pendidikan nasional kita bertujuan membentuk
manusia pancasila secara yuridik formal dapat dikaji antara lain dari refrensi
berikut :
UUD 1945 Bab XIII Pasal 31 Ayat 1 DAN 2
Pasal 32
UUD Pendidikan No. 12 / 1954 pasal 3 dan 4
Tap MPRS No. XXVII / MPRS 1966 Bab II pasal 3 tentang Dasar pendidikan
Tap MPR No. IV / MPR / 1978
Tap MPR II / MPR / 1988
Hukum operasional sistem pendidikan nasional :
UUD / Peraturan pemerintah
Instruksi Presiden / pidato Presiden
Kebijakan mentri pendidikan dan kebudayaan
GBHN
Kebijakan Mentri pendidikan :
Pembaharuan pendidikan
Gerakan sistem pendidikan nasional berorientasi pada GBHN (
SOSPOLTEK )
Hubungant masyarakat dengan pendidikan sangat erat
dan saling membutuhkan
Pendidikan bukan suatu yang monoton dalam
penyampaiannya melaikan pendidikan harus
berkembang dengan perkembangan zaman yang amat
cepat ini.
Landasan utama yang dapat mempengaruhi
pendidikan salah satunya adalah masyarakat. Dimana
fakor ini amat berperan interperensif yang amat dalam
dalam pengembangannya.
Lembaga pendidikan keluarga : Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak,pertama yang akan
didapatkannya adalah pengaruh sadar.
Fungsi lembaga pendidikan keluarga :
• Merupakan pengalan pertama bagi anak – anak
• Dapat menjamin kehidupan emosional
• Terbentuk pendidikan moral
• Membangun makhluk individu yang kompetitif.
Lembaga pendidikan masyarakat : Pendidikan masyarakat dapat memberikan kemampuan :
• Profesional untuk mengembangkan karir melalui khursus penyegaran
• Kemampuan tekhnis akademikdalam suatu sistem pendidikan
• Kemampuan mengembangkan kehidupan beragama
• Kemampuan mengembangkan kehidupan sosial budaya
• Keahlian dan kemampuan dalam sistem magang
Lembaga pendidikan sekolah :
› Pendidikan sekolah adalah jenis pendidikan
berjenjang, berstruktur dan berkesinambungan,
sampai dengan pendidikan tinggi
› Dimana terdapat jenjang pendidikan (tahap
pendidikan yang berkelanjutan ) antara lain :
pendidikan dasar, menengah dan tinggi
Disini benar adanya akan pentingnya pendidikan dalam :
› Keluarga, dimana lembaga keluarga disini berperan sebagai
penatar emosional bagi siswa dan pembelajaran akan mengenal
akan kehidupan, dan sebagai pengenalan secara religius.
› Masyarakat, dimana lembaga dalam masyarakat berfungsi
sebagai suatu media tambahan pengaruh bagi perkembangan
emosional anak, agama, dan pengalaman keterampilan dalam
magang.
› Sekolah, dimana dalam lembaga sekolah sebagai peran
pengganti dan penunjang dari lembaga keluarga dan lembaga
masyarakat. Lembaga sekolah merupakan lembaga yang
berjenjang antara lain : dasar, menengah, dan atas.