Critical Thinking-clinical Reasoning

download Critical Thinking-clinical Reasoning

of 29

description

small group discussion, problem solving with critical thingking and appraisal

Transcript of Critical Thinking-clinical Reasoning

  • CRITICAL THINKINGSEBAGAI LANDASAN DALAM CLINICAL REASONING

  • CRITICAL THINKINGSchafersman (1991) menyatakan bahwa berfikir kritis adalah berfikir dengan benar berdasarkan pengetahuan yang relevan dan reliable, atau cara fikir yang beralasan, relfektif, bertanggungjawab, dan mahir.

  • Seorang yang berfikir kritis dapat menanyakan suatu hal dengan tepat, mencari informasi dengan tepat yang akan dipergunakannya untuk menyelesaikan masalah, dapat mengelola informasi tersebut dengan logis, efisien dan kreatif sehingga dia dapat membuat simpulan yang logis dan dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dengan tepat berdasarkan analisis informasi dan pengetahuan yang dimilikinya.

  • John Dewey, dikutip oleh Fisher (2001), critical thinking adalah pertimbangan yang aktif dan tepat serta berhati-hati atas keyakinan dan keilmuan untuk mendukung kesimpulan. Fisher (2001)juga mengambil pendapat Ennis: critical thinking adalah kegiatan berfikir yang beralasan dan reflektif yang memfokuskan pada apa yang diyakini dan apa yang akan dilakukan.

  • The APA Concensus Definition (dalam Facione, 1996) berfikir kritis sebagai keputusan yang memiliki tujuan dan dilakukan sendiri oleh pelaku kegiatan berfikir, sebagai hasil dari kegiatan interpretasi, analisis, evaluasi dan inferensi serta penjelasan dari pertimbangan yang didasarkan pada bukti, konsep, metodologi, kriteriologi dan kontekstual, yang kemudian melandasi keputusan yang dibuat oleh orang tersebut.

  • Critical thinking

    InterpretationAnalysisEvaluationInferenceExplanationSelf regulationStatementsDescriptionQuestionOther form representationInquisitive/curiousSystematicAnalyticalOpen mindedJudiciousTruth seekingConfident in reasoningMetacognition (to improve Their own thinking

  • Interpretingkemampuan untuk memahami dan menjelaskan makna dari situasi, pengalaman, kejadian, data, keputusan, konvensi, kepercayaan, aturan, prosedur dan criteria.

    Mampu menjelaskan masalah dan mendeskripsikan informasi yang diberikan tanpa ada biasmampu memilah antara ide utama dan ide tambahan ketika membaca tulisan orang lain; . mampu menyusun kategorisasi sementara untuk mengorganisasi hal yang sedang dipelajari; mampu menyampaikan kembali ide orang lain dalam kalimat yang disusunnya sendiri; mampu menjelaskan gambar, tanda dan grafik; mampu mengidentifikasi tujuan, tema, sudut pandang penulis ketika membaca karya tulis dalam bentuk apapun

  • AnalysisKemampuan untuk mengidentifikasi hubungan antar beberapa pernyataan, pertanyaan, konsep, deskripsi, dan berbagai bentuk yang dipergunakan untuk merefleksikan pemikiran, pandangan, kepercayaan, keputusan, alasan, informasi dan opini.

    Sub skill analisis antara lain adalah mengevaluasi ide dan pendapat orang lain, mendeteksi argument, dan menganalisis argument

  • Evaluasiadalah kemampuan untuk menguji kredibilitas pernyataan yang dipergunakan untuk mengungkapkan pemikiran, persepsi, pandangan, keputusan, alasan, opini, dan lain sebagainya; serta untuk menguji logika hubungan berbagai pernyataan, deskripsi, pertanyaan yang dipergunakan untuk merefleksikan pemikiran.

  • memutuskan kredibilitas penulis atau pembicara; membandingkan kelebihan dan kelemahan berbagai pendapat; menetapkan kredibilitas sumber informasi apakah layak rujuk atau tidak; memutuskan apakah dua pernyataan saling berkontradiksi; memutuskan apakah bukti yang diberikan mendukung kesimpulan.

  • Inferensiadalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan memilih elemen yang dibutuhkan untuk menyusun simpulan yang beralasan; untuk menduga dan menegakkan diagnosis; untuk mempertimbangkan informasi apa sajakah yang dibutuhkan dan untuk memutuskan konsekuensi apa yang harus diambil dari data, informasi, pernyataan, kejadian, prinsip, opini, konsep dan lain sebagainya. Subskill inferensi adalah mampu mengumpulkan bukti, menyampaikan berbagai alternatif, dan membuat simpulan.

  • Explainingmampu menjelaskan apa yang difikirkannya serta bagaimana dan mengapa dia sampai pada keputusan tersebut Contoh:menjelaskan standart dan faktor-faktor kontekstual yang dipergunakan untuk menilai kualitas interpretasi seseorang atas pendapat orang lain; menyampaikan simpulan penelitian dan menjelaskan metode dan kriteria yang dipergunakan untuk mencapai simpulan tersebut; menjelaskan kriteria dan langkah yang diambil dalam mengambil keputusan yang beralasan

  • self regulation / reflectionkemam[puan untuk selalu melihat ulang pada seluruh dimensi critical thinking yang dilakukannya dan mengeceknya berulang kali atas apa yang dilakukannya pada keseluruhan kegiatan critical thinking-nya tersebut. Dengan self regulation, seorang crtical thinker dapat memonitor dan memperbaiki interpretasi serta keputusan yang diambilnya; meriview dan memformulasi ulang penjelasan yang telah diberikan terhadap keputusan yang pernah diambilnya.

  • Ciri-ciri critical thinker yang idealterbiasa ingin tahu, banyak pengetahuan, menyampaikan alasan yang terpercaya, tanpa prasangka , fleksibel dalam mempertimbangkan berbagai alternatif dan pendapat , berpandangan terbuka di dalam megevaluasi, jujur di dalam menghadapi bias pribadi, bijaksana di dalam membuat penilaian, berkeinginan mempertimbangkan kembali pendapatnya dan pandangannya ketika refleksi yang dilakukannya dengan jujur mengharuskannya untuk merubah pandangannya tersebut, bersih dari isu-isu, rapi di dalam hal yang rumit, rajin di dalam mencari informasi terkait, layak di dalam pemilihan ukuran-ukuran, fokus di dalam pemeriksaan

  • Critical problem solvingMengidentifikasi masalahMenentukan konteks Menentukan pilihan penyelesaianMenganalisis pilihan tersebut hingga ditentukan pilihan terbaikMenyusun alasan secara eksplisitMengevaluasi langkah yang telah diambil dan proses berfikir yang dilakukan.Facione (2004)

  • Kisah dokter bedah di pengadilanBeberapa tahun yang lalu publik di Inggris di hebohkan oleh sebuah media massa yang melansir pemberitaan mengenai situasi yang terjadi pada pengadilan malpraktek yang dilakukan oleh seorang dokter spesialis bedah. Dokter tersebut dituduh telah melakukan tindak pidana malpraktek karena menurut tuduhan jaksa penuntut umum beliau telah bertindak tidak profesional ketika melakukan kegiatan operasi, hingga menyebabkan pasien meninggal dunia. Yang menyebabkan publik tersentak bukan kasus malpraktek yang dilakukan oleh dokter tersebut akan tetapi jawaban yang diberikan oleh dokter di pengadilan. Ketika hakim bertanya, mengapa Anda melakukan tindakan tersebut, dengan mudah dokter menjawab begitulah prosedur yang diajarkan oleh profesor kami

  • Clinical reasoningAdalah proses kognitif yang terjadi ketika berbagai informasi yang diperoleh dokter baik melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik atau melalui kasus klinik yang diberikan pada mahasiswa kedokteran disintesis dan diintegrasikan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya oleh dokter dan mahasiswa tersebut yang kemudian dipergunakan untuk mendiagnosis dan menatalaksana masalah pasien. Groves dkk. (2002)

  • Hal2 yang mempengaruhi proses reasoning:proses reasoning sangat dipengaruhi oleh proses berfikir manusia yang cenderung untuk: terburu-buru sehingga sering tidak dilakukan evaluasi yang mendalam terhadap berbagai alternatif dangkal, sehingga gagal untuk menantang asumsi dan mempertimbangkan pandangan orang lain kabur, tidak jelas tak terorganisir.

  • Untuk menghindari cognitive biasmeminta feedback atas proses pengambilan keputusan dan keputusan yang dihasilkan membuat akuntabilitas dan justifikasi yang jelas untuk menetapkan keputusan perlu menfokuskan diri untuk mencari hipotesis alternatif. hindari bias persepsi dengan menata ulang masalah, cari penjelasan dari berbagai referensi, dan biasakan untuk membuang informasi yang tidak berguna.

  • Jenis clinical reasoningForward clinical reasoning adalah proses untuk menetapkan hipotesis berdasarkan data yang ada.

    backward clinical reasoning adalah mengungkapkan data berdasarkan hipotesis.

    (Patel dkk. dalam Beullens dkk. 2005)

  • Gula darah 2 jam pp melebihi batas normalLesucepat capekgatal-gatalDll.

    pasien menderita diabetes.Forward reasoning

  • Pasien menderita diabetes karena:

    Gula darah tinggiGatalCepat letihDll.Backward reasoning

  • Mana yang lebih baik????

    Mana yang menerapkan kegiatan critical thinking?

  • Bagaimana kegiatan-kegiatan critical thinkingDiterapkan dalam menegakkan Diagnosis?

  • Jenis clinical reasoningBeullens dkk (2005) clinical reasoning dengan menggunakan metode forward lebih besar akurasinya dibanding dengan backward. Metode forward lebih banyak dipergunakan oleh ekspert, sedangkan backward lebih sering dipergunakan oleh pemula Eva yang dikutip oleh Norman (2005) menunjukkan bahwa tidak ada beda antara keakurasian penggunaan forward dan backward, bahkan metode yang paling baik dipergunakan adalah metode gabungan, dengan dimulai dari backward.

  • Jenis clinical reasoningAnalytic: adalah kegiatan penalaran dengan melakukan analisis yang sangat berhati-hati untuk mengetahui hubungan antara tanda dan keluhan untuk menetapkan diagnosis. Non analitic-clinical reasoning clinical reasoning yang tidak membutuhkan penalaran sama sekali, dan biasa disebut dengan pattern recognition (pengenalan tanda)

  • Jenis Clinical ReasoningKee & Bickle (2005)ProbabilistikKemampuan untuk mengapresiasikan informasi dalam bentuk tanda dan gejalaCausalReasoning yang memerlukan pemahaman anatomis dan proses fisiologiRule basedClinical reasoning yang memerlukan pattern recognition/pengenalan tanda untuk memutuskan diagnosis.

  • Langkah-langkah Clinical ReasoningInterpretasi : menggali info sebanyak2nyaAnalisis: menganalisa info dg menghubungkan dg bukti yang adaEvaluasi: mengkaji bukti yang ada supaya bisa ditetapkan menjadi diagnosisInferensi: penyimpulan diagnosis dan rencana terapi bagi pasienExplanasi: penjelasan yang baik dan benar serta etis kepada pasienSelf regulation: apakah tindakan2 td sudah benar??

  • penutupJika dilakukan dengan benar dan runtut clinical reasoning pasti akan menerapkan prinsip2 critical thinking karena setiap pasien memiliki karakteristik dan masalahnya sendiri sehingga harus dapat dipertimbangkan secara menyeluruh.

    *Metacognition: knowledge of your own thoughts and the factors that influence your thinking Encarta World English Dictionary & (P) 1998-2005 Microsoft Corporation. All rights reserved.

    *