contoh kasus.docx
-
Upload
dina-rostalina -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of contoh kasus.docx
Nama mahasiswa : Hasmiah
NIM : 001.10.002
Tanggal pengkajian : 10 Mei 2012
Pembimbing : Ekawati anggorokasih S.Kep., Ns
1. PENGKAJIAN
1.1 IDENTITAS
Nama Pasien : Nn. B
No. RM : 0193114
Tanggal lahir : 4 Desember 1998
Umur : 13 tahun
Agama : Islam
Alamat : Taman Duta Mas Blok B.4
1.2 RIWAYAT KEPERAWATAN
a) Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri dengan skala 4 di bagian abdomen kanan bagian bawah.
b) Riwayat kesehatan sekarang
klien datang ke RS. Awal Bros tanggal 09 Mei 2012 jam 21.40 WIB ( lihat distatus pasien ).
Klien mengatakan nyeri pada bagian abdomen bawah sebelah kanan.
Pada tanggal 10 Mei 2012 jam 04.00 WIB, klien mulai puasa. pada jam 10.20 WIB klien datang
ke ruang operasi. Pada jam 10.30 Wib dilakukan anastesi, operasi dilakukan pada jam 11.15
WIB dan operasi selasai pada jam 12.00 WIB. Pada jam 12.20 WIB klien di antar ke ruangan.
2. PEMERIKSAAN FISIK
Sebelum dilakukan operasi
a. Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Compos mentis
GCS E 4, M 5, V 6 = 15
Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu : 36.4oc
Nadi : 83 x/menit
Pernafasan : 21 x/menit
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan dilakukan di RR
1. Kepala
a) Inspeksi
Rambut bewarna hitam panjang, rambut kelihatan bersih, tidak ada ketombe dan tidak ada kutu,
rambut tidak berminyak.
b) Palpasi
Tidak ada lesi dan edema, tekstur lembut.
2. Mata
a) Inspeksi
Posisi mata simetris, konjungtiva pucat, tidak ada secret, warna sclera putih, , tidak
menggunakan alat bantu kaca mata ataupun soft lensa
b) Palpasi
Edema tidak ada.
3. Hidung
a) Inspeksi
Bentuk simetris.
b) Palpasi
Tidak ada nodul atau masa .
4. Mulut dan Tenggorokan
a) Inspeksi
Warna bibir merah, bibir tidak kering, bibir tidak pecah.
5. Telinga
a) Inspeksi
Bentuk telinga simetris, tidak adanya serumen, tidak ada edema, tidak adanya lesi, kondisi
bersih.
6. Wajah dan Leher
a) Inspeksi
Wajah berbentuk simetris, tidak ada lesi maupun edema, tidak ada benjolan pada leher,
b) Palpasi
Tidak ada pembengkakan pada leher dan vena jugularis.
7. Dada
a) Inspeksi
Pernafasan teratur,ekspansi dadasimetris, tidak ada lesi, payudara simetris dan kelihatan simetris.
b) Palpasi
Tidak ada pembekakan pada payudara.
8. Abdomen
a) Inspeksi
Bentuk simetris, adanya bekas luka operasi pada bagian pusat, abdomen bawah sebelah kiri dan
sebelah kanan
10. Ekstremitas
a) Inspeksi
Jumlah jari-jari tangan dan kaki sama, tidak ada fraktur, lesi tidak ada, tidak ada odema dan
tidak ada pembekakan.
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Tanggal : 09 mei 2012
Jam : 19.27 WIB
Hasil :
Jenis pemeriksaan Nilai hasil Nilai normal
Hemoglobin 9,8 g/dl 11-15
LED 30 mm /1 jam <20mm/1 jam
Lekosit
Hitung jenis
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
8,390/ul
0,2%
0,4 %
-
63,7 %
25,7 %
10,0 %
5000 - 11.000
0-1
1-3
50-70
20-40
2-10
Hematokrit pcv 30,5 vol % 37-43
Trombosit 399,000 /ul 150.000-500.000
Eritrosit 4,33 juta/ul 4-5
Nilai eritrosit (MCV,
MCH, MCHC)
Ver (MCV)
Her (MCH)
Kher (MCHC)
70,4 fl
22,6 pg
32,0 g/dl
82-92
27-31
32-36
Hemostasis
Masa perdarahan (D) 2’ /dt 1-3 menit
Masa pembekuan 7’/dt 5-11 menit
Imunologi
HBS AG Non reaktif
(0,147)
<= 1: non reaktif
>1 : reaktif
Hasil USG tanggal 8 Mei 2012
Hepar :
Bentuk dan ukuran baik, permukaan licin, ekhstruktur parenkhim homogen, system
billerintrahepatik tak melebar
Kandung empedu :
Bentuk dan ukuran baik, tak tampak batu, dinding tak menebal
Lien :
Bentuk dan ukuran baik, ekhstruktur parenkhim homogen,
Pankreas :
Bentuk dan ukuran baik, tak tampak lesi fokal
Ginjal kanan
Bentuk dan ukuran baik, diferensiasi kortek medulla jelas tak tampak pelebaran pelviokalises,
tak tampak lesi
Ginjal kiri
Bentuk dan ukuran baik, diferensiasi kortek medulla jelas tak tampak pelebaran pelviokalises,
tak tampak lesi
Uterus :
Bentuk dan ukuran baik, tak tampak lesi fokal
Area Mc. Burney :
Tampak target sign ukuran 0,7 cm,non kompresibel, non peristaltic
Buli buli
Bentuk dan ukuran baik,tak tampak batu, dinding tak menebal
Kesan :
Appendisitis
Tak tampak kelainan organ lain pada USG abdomen saat ini
4. Operasi Sekarang
a. Pre op ( jam 10.20 WIB)
Dx pre op : Appendisitis
Jenis operasi : Pro laparaskopi appendektomi
Pasien sampai d OK : Jam 10.20 WIB
Mulai anastesi : Jam 10.30 WIB
Jenis anastesi : General
Operasi di mulai : 11.15 WIB
Operasi selesai : 12.00 WIB
Pindah ke ruangan : 12.20 WIB
b. Intraoperatif
Pada jam 11.15 WIB dilakukan operasi dengan menggunakan laparaskopi, operasi dilakukan
pada bagian pusat, abdomen Left Lower Quadran (LLQ) dan Right Lower Quadran (RLQ).
Operasi dilakukan selama 45 menit dengan posisi telentang.
Jam 11.15 WIB
TTV
TD : 90/70 mmHg
R : 23 x / menit
N : 89 x / menit
Saturasi : 95 %
Jam 11.30 WIB
TTV
TD : 100/77 mmHg
R : 22 x / menit
N : 85 x / menit
Saturasi : 98 %
Jam 11.45 WIB
TTV
TD : 98/60 mmHg
R : 20 x / menit
N : 88 x / menit
Saturasi : 99 %
Jam 12.00 WIB
TTV
TD : 100/88 mmHg
R : 21 x / menit
N : 83 x / menit
Saturasi : 95 %
Operasi selesai : jam 12.00 WIB
Lama operasi : 45 menit
c. Post bedah
Di recovery room :
TTV :
TD : 100/88 mmHg
N : 89 x / menit
R : 21 x / menit
Saturasi : 98 %
Pasien kembali ke ruangan : jam 12.20 WIB
5. PENATALAKSANAAN MEDIS / KOLABORASI
Tanggal Jenis Jumlah
09 mei 2012
Anestesi general
Sedacum ( 10.30 WIB)
Fentanyl ( 10.30 WIB )
Recofol ( 10.30 WIB )
reculax( 10.30 WIB )
keterrogen ( 10.30 WIB )
farmadol( 11.00 WIB )
Infus asering
5 mg ( 1amp)
1 amp
1 amp
1 amp
60 mg
1000 mg
500 ml ( 2 pack )
DATA FOKUS
No Data Etiologi
1 Ds : -
Do :
Terpasang pendingin ruangan AC
Pemajan tubuh dan jaringan interval terhadap lingkungan di
Pemajanan tubuh dan jaringan internal terhadap
lingkungan
↓
Paparan suhu yang dingin
dalam ruang operasi
Pengaruh obat-obatan anastesi
↓
Resiko perubahan suhu tubuh
2 Ds : -
Do :
Dilakukanya prosedur pembedahan laparaskopi pada area
abdomen/prosedur invasive
Terpajan lingkungan diruang operasi
Proses pembedahan
Luka pada daerah abdomen
Masuknya organism kedalam jaringan tubuh
Mikroorganisme berkembang dalam jaringan tubuh
Resiko infeksi
3 Ds : -Do : - Penggunaan obat – obatan anastesiSedacum ( 10.30 WIB )
Fentanyl ( 10.30 WIB )
Recofol ( 10.30 WIB )
reculax( 10.30 WIB )
keterrogen ( 10.30 WIB)
farmadol( 11.00 WIB)
Jam 11.15 WIB
R : 23 x / menit
Jam 11.30 WIB
R : 22 x / menit
Jam 11.45 WIB
R : 20 x / menit
Jam 12.00 WIB
R : 21 x / menit
Prosedur pembedahan↓
Penggunaan obat – obatan anastesi↓
Resiko perubahan pola nafas
4. DS : - DO :
- Terdapat instrument bedah dekat dangan klien
- Posisi klien yang terlentang dengan kepala di
hiperekstensi saat di operasi
- Penggunaan obat anastesi
Proses pembedahan↓
Penggunaan instrument bedah
↓
Pengaruh obat anastesi
↓
Resiko cedera
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
1. Resiko perubahan suhu tubuh :
hipotermi bd penggunaan obat
anastesi dan pemajanan
lingkungan operasi.
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan tidak terjadi
perubahan suhu tubuh,. Dengan kriteria
hasil :
Suhu tubuh dalam batas normal
`
Intervensi mandiri
1. Catat TTV pre operatif
2. Pantau suhu lingkungan diruang operasi
3. Sediakan selimut penghangat
4. Pantau TTV melalui fase intra operatif
2. Resiko infeksi b.d pemajanan
lingkungan dan prosedur invasif
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan resiko infeksi tidak
terjadi..
Dengan kriteria hasil :
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
Intervensi mandiri
1. Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
2. Lakukan teknik aseptic pada saaat membuka
peralatan operasi yang sudah steril
3. Buang sisa/bekas kassa
pada tempat-tempat tertentu didalam ruang
operasi
3. Resiko perubahan pola nafas tidak
efektif b.d pnggunaan obat anastesi
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan resiko perubahan pola
nafas tidak efektif tidak
terjadi..
Dengan kriteria hasil :
Bebas dari sianosis
Bebas dari tanda-tanda hipoksia
Pola nafas normal
Intervensi mandiri
1. Observasi TTV, terutana pernapasan
2. Observasi frekuensi dan kedalaman
pernafasan, pemakaian otot bantu napas
3. Pertahankan jalan napas dengan memiringkan
kepala, hiperekstensi rahang.
Intervensi kolaborasi
1. Berikan tambahan oksigen bila diperlukan
4. Resiko cedera b.d pemajanan
peralatan dan instrument,
penggunaan obat anastesi
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan resiko cedera tidak terjadi
Dengan kriteria hasil :
Tmengidentifikasi faktor-faktor resiko
cedera individu
Intervensi mandiri
1. Lepaskan perhiasan pada praoperasi
2. Periksa identitas klien, pastikan secara verbal
nama, dan nama dokter.
3. Amankan pasien dimaja operasi dengan sabuk
pengaman pada paha sesuai indikasi
CATATAN KEPERAWATAN
TANGGAL JAM NO. DX IMPLEMENTASI & RESPON/HSIL
10 Mei 2012 11.15 WIB 1 1. Mencatat TTV pre operatif
Hasil : Hasil : suhu 36,4 oc, TD 110/70 mmHg, RR 20x/menit, nadi 88x/menit
2. Memantau suhu lingkungan diruang operasi
Hasil : suhu ruangan di ruang operasi 16oc ( 16-20oc)
3. menyediakan selimut penghangat pada saat-saat darurat untuk anastesi
Hasil : selimut penghangat sudah tersediakan di RR
4. Memantau TTV melalui fase intra operatif
Hasil :
TTV
TD : 90/70 mmHg
R : 23 x / menit
N : 89 x / menit
Saturasi : 95 %
11.20 WIB 2 1. Melakukan cuci tangansebelum dan sesudah tindakan.
2. Melakukan teknik aseptic pada saaat membuka peralatan operasi yang sudah steril.
Hasil : membuka kassa steril dengan menggunakan teknik steril.
3. Membuang sisa/bekas kasa yang terkontaminasi pada tempat-tempat tertentu didalam ruang operasi
Hasil : sisa-sisa kasa yang tekontaminasi dibuang pada tempat sampah yang sudah disediakan
11.25 WIB 3 1. Mengobservasi TTV, terutana pernapasan
Hasil : pernafasan 23 x / menit
2. Mengobservasi frekuensi dan kedalaman pernafasan, pemakaian otot bantu napas
Hasil : tidak mnggunakan otot bantu napas, frekuensinya teratur.
3. Mempertahankan jalan napas dengan memiringkan kepala, hiperekstensi rahang.
Hasil : kepala dimiringkan ke samping kanan dan dilakukan hiperekstensi rahang
Intervensi kolaborasi
Memberikan tambahan oksigen bila diperlukan
Hasil : telah diberikan oksigen melalui simple mask
11.25 WIB 4 Intervensi mandiri
1. Melepaskan perhiasan pada praoperasi
Hasil : melepaskan perhiasan yang dipakai klien
2. Memeriksa identitas klien, pastikan secara verbal nama, dan nama dokter.
Hasil : nama Nn.B, doter yang melakukan pembedahan Dr. M, dokter anastesi Dr. B
3. Mengamankan pasien dimaja operasi dengan sabuk pengaman pada paha sesuai indikasi
Hasil : telah di pasangan sabuk pengaman pada bagian paha dan kedua lengan
Catatan PerkembanganTanggal Jam No.Dx Perkembangan klien (SOAP) Nama Perawat10 mei 2012
12.00 WIB
1 S : -O : - TTV
TD : 100/88 mmHg
N : 89 x / menit
R : 21 x / menit
Saturasi : 98 %
Tubuh tidak menggigil
Klien menggunakan selimut penghangat.
A :
Hasmiah
resiko perubahan suhu : hipotermi tidak terjadi P : Intervensi di lanjutkan di ruangan ursinia.
10 mei 2012
12.00 WIB
2 S : -O : TTV
TD : 100/88 mmHg
N : 89 x / menit
R : 21 x / menit
Saturasi : 98 %
- Tidak terdapat pus pada luka bekas laparaskopi
- Balutan luka di bagian abdomen terlihat keringA : Resiko infeksi tidak terjadi P : Intervensi di lanjutkan di ruangan ursinia
Hasmiah
10 mei 2012
`12.10 WIB
3 S : -O : - Pola nafas Jam 11.15 WIB
R : 23 x / menit
Jam 11.30 WIB
R : 22 x / menit
Jam 11.45 WIB
R : 20 x / menit
Jam 12.00 WIB
Hasmiah
R : 21 x / menit
tidak mnggunakan otot bantu napas, frekuensinya teratur A : Resiko perubahan pola nafas tidak efektif tidak terjadi P : Intervensi di lanjutkan di ruangan ursinia.
10 mei 2012
12.20 WIB
4 S : -O : - Pengaman bed sudah terpasangA : Resiko cedera tidak terjadi P : Intervensi di lanjutkan di ruangan ursinia.
Hasmiah
Laporan Kasus
Laporan kasus dan resume operasi sectio sesarea ny.a dengan letak sunsang di ruang operasi rs-blud tanjungpinang
A. Pre OperatifPada tanggal 10 November 2011,pukul 10.00 WIB pasien datang bersama suami dari ruang CEMPAKA kemudian diantar ke ruangan operasi menggunakan brangkar dengan identitas pasien sebagai berikut:
a. Nama : Ny.Ab. Umur : 30 tahunc. Alamat : Perum pegadaian (bukit gulang permai blok D no.1)d. No.Rm : e. Tanggal masuk : 10 November 2011f. Riwayat kehamilan : G2P2A0g. HPHT : 2 Februari 2011h. Pemeriksaan fisik focus
Pasien terpasang kateter (200 cc)Pasien terpasang infuse RL 20tts/iKesadaran CM Abdomen
a. Inspeksi : Abdoment terdapat linea nigra,terdapat strie gravidarumb. Palpasi : Abdoment terasa tegang,tinggi fundus uteri 3 jari dibawah px pada usia kehamilan 42
minggu,kepala bayi terletak di bagian kiri perut pasien dan ektrimitas bayi pada kanan perut pasien.
c. Auskultasi : Sebelum masuk k ruang OK telah dihitung DJJ yaitu 120x/menit. Status psikologisWajah pasien tampak cemas dan gelisah,pasien mengatakan cemas dan trauma dalam menjalani operasi sesar kembali,pasien juga menyatakan cemas akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Pasien berharap operasi berjalan lancer,cepat sembuh dan bayi serta pasien sehat.
1. Persiapan operasi Pemeriksaan laboratorium tanggal 10 November 2011
HB : 12 gr%Leukosit : 10500 mm3Eritrosit : 4,2jt/mm3Trombosit : 350.000 mm3PCV : 34Kolesterol : 285 mg/dlUreum : 13,5 mg/dlSGPT : 56 U/LSGOT : 27 U/LGDA 110 mg/dl
Dignosa : Janin letak sunsang Informed consent : Telah di setujui oleh pasien dan suami pasien yang di buat pada tanggal 10
November 2011
Persiapan kamar bedah1. Alat operatif steril2. Meja/tempat tidur operasi3. Monitor4. Standart infuse5. Suction2. Pelaksanaan pembedahan- Operator : Dr.Muhibah SpOG- Asisten/Instrument: Opung-ainul- Perawat onloop : Cinta- Anastesi : Nuraida- Jenis anastesi : Spinal- Obat anastesi : Decain Spinal 0,5%3. Persiapan instrument- Gunting jaringan : 1 buah- Gunting benang : 1 buah- Needle holder : 2 buah- Klem plen lurus : 2 buah- Kleam plen bengkok : 2 buah- Kocher lurus : 4 buah- Scapel no 4 : 1 buah- Bisturi no.20 : 1 buah- Pinset anatomis : 2 buah- Pinset sirugis : 2 buah- Huck : 3 buah- Penscter klem : 6 buah- Mickomlie : 3 buah- Duck klem : 7 buah- Allis klem : 2 buah- Canul section : 1 buah- Bengkok : 1 buah- Kom kecil : 1 buah- Kassa : secukupnya- Handscoon no 61/2,71/2 : 4 pasang- Langen back : 2 buah- Retraktor besar : 1 buah- Duck besar : 2 buah- Duck sedang : 2 buah- Jas operasi : 4 helai- Cromic no 1 : 4 pcs- Silk black 2/0 : 1 pcs- Surgikal no 1 : 1 pcs- Plain no 1 : 2 pcsB. Intra Operatif
Pukul 10.25
Pasien dibawa keruangan operasi 2 dengan menggunakan brancart,kemudian dipindahkan ke meja operasi dengan kesadaran compos mentis,terpasang IVFD RL 20tts/I dan terpasang DC urine.Hsil TTV TD: 140/100 HR:90X/mnt RR: 21 x/mnt
Pukul 10.30Pasien mulai disiapkan untuk dilakukan tindakan anastesi oleh perawat Nuraida diberikan secara spinal(Regional) dengan obat anastesi decain spinal 0,5%(vertebra lumbalis 3-5)
Pukul 10.35Setelah dilakukan tindakan anastesi lalu perawat melakukan posisi celuler diatas meja operasi dengan tindakan fiksasi daerah lengan tangan kanan dan kiri
Pukul 10.40Operator dan asisten mencuci tangan dengan antiseptic hybrid scrub dengan teknik steril(scrubing) lalu dibilas dengan alcohol 96%. Operator dan asisten memakai jas operasi ( Gowning) oleh perawat onlop kemudian memakai handscoon steril (Gloving).
Pukul 10.43Asisten operator mendisinfeksi bagian tubuh pasien yang akan dioperasi menggunakan cairal alcohol 96% dan betadhin 10% (iodine prvidone)
Pukul 11.47Bagian tubuh pasien yang akan di operasi kemudian ditutup menggunakan kain steril mulai dari kaki,kepala,dada untuk membentuk batas tegas operasi (Drapping)
11.52Operator mulai melakukan insisi mulai dari jaringan kulit,cutis,subkutis,fasia,otot jaringan yang menutupi uterus (peritoneum) sambil menghentikan perdarahan kemudian dilanjutkan dengan menginsisi bagian uterus
11.56Operator memecahkan ketuban dengan menggunakan pinset kemudian cairan amnion disedot dengan menggunakan suction
11.00Operator mengeluarkan kepala bayi dengan menggunakan tangan dengan cara menekan fundus uteri kemudian memuter secara perlahan dengan tujuan kepala bayi dapat terlepas dari uterus kemudian operator memegang kepala bayi dengan gerakan biparietal dari uterus kebawah keatas sampai bahu bayi terlepas dari uterus kemudian mengeluarkan bagian abdomen dan ekstrimitas bayi sambil mensuction cairan disekitarnya.
10.04
Setelah bayi lahir,asisten langsung melakukan tindakan pemotongan tali pusat dengan terlebih dahulu mengklem dikedua belah sisi tali pusat kemudian memotong bagian tengah yang diklem,bayi dibawa ke ruangan resusitasi bayi dengan berat bayi 3,7 kg.
10.07Operator mengeluarkan plasenta dengan menarik perlahan sambil mensuction cairan dan darah dalam uterus
10.12Luka operasi ditutup kembali dengan cara mengheacting uterus menggunakan chromic no.1 kemudian bagian abdomen yaitu mulai dari petitonium dan otot menggunakan plain no.1,fasia menggunakan surygil no.1,subkutis dengan plain no.1 dan kutis menggunakan silk no 2/0,kemudian dibersikah dan ditutupi dengan kassa steril diberikan bethadine dan dilapisi kassa kemudian diplaster
10.25Pasien dirapikan dan alat-alat dicuci kemudian disterilkan,ruangan dibersihkan dibantu oleh mahasiswa
10.30Operator,assisten dan perawat onlop membuka handscoon dan baju operasi kemudian mencuci tangan. Pasien dipindahkan dari meja operasi ke brancart menuju ruang RR.
C. Post OperatifPasien dipindahkan keruang RR pada pukul 11.32,kesadaran CM dengan TTV:Tekanan darah : 130/100Suhu : 36Nadi : 82x/mntRR : 20x/mnt
Pasien mengatakan nyeri pada bekas luka Terdapat kemerahan pada bekas luka Pasien mengatakan perih pada lukanya Terdapat nyeri tekan Skala nyeri pasien 5 Wajah pasien tanpak meringis Pasien tanpak memegangi bekas luka operasinya Pasien menyatakan nyeri terjadi kira-kira hampir setiap 30 mnt sx
Instruksi dokter bedah:1. Bedress2. Makan bubur saring3. Terapi medis:- Remopain- Kadacilin 2x1- Ranitidine 2x1- Calnex 2x1- Ketorolak 2x1
Instruksi dokter anastesi : Tirah baring 24 jam.
D. Analisa data Data Etiologi Probblem
DS: pasien menyatakan cemas
akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan
Pasien menyatakan cemas dan trauma menjalani operasi sesar kembaliDO:
Wajah pasien tampak cemasPasien tanpak gelisah
TTVTD : 130/100Nadi : 92x/mntSuhu : 36RR : 21x/mnt
DS: Pasien menyatakan nyeri
pada bagian bekas operasi Pasien menyatakan Perih
pada bagian bekas lukanya Pasien menyatakan nyeri
terjadi hampir setiap 30 mnt sxDO:
Janin letak sunsang
Terdapat amnion dalam plasenta
Amnion terinfeksi bakteri
Terjadi karioamnionitis
Kontraksi uterus tak baik
Induksi servik tidak baik
Dilakukan Sc
Ansietas
Janin letak sunsang
Terdapat amnion dalam plasenta
Amnion terinfeksi bakteri
Terjadi karioamnionitis
Ansietas
Nyeri akut
Wajah pasien tanpak meringis
Pasien tanpak memegangi bekas perutnya/bekas luka operasi
Terdapat nyeri tekanSkala nyeri 5
DS: Pasien menyatakan nyeri
pada bagian bekas operasi Pasien menyatakan Perih
pada bagian bekas lukanya Pasien menyatakan nyeri
terjadi hampir setiap 30 mnt sxDO:
Wajah pasien tanpak meringis
Pasien tanpak memegangi bekas perutnya/bekas luka operasi
Jumlah Leukosit 10500 Terdapat kemerahan pada
sekitar luka
Kontraksi uterus tak baik
Induksi servik tidak baik
Dilakukan Sc
Nyeri
Janin letak sunsang
Terdapat amnion dalam plasenta
Amnion terinfeksi bakteri
Terjadi karioamnionitis
Kontraksi uterus tak baik
Induksi servik tidak baik
Dilakukan Sc
Resiko tinggi infeksi
Resiko tinggi infeksi