Compressed Esdm
-
Upload
kevin-kristian-gomeri-hutapea -
Category
Documents
-
view
40 -
download
5
Transcript of Compressed Esdm
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA ECONOMIC OBSERVATION 2011- 2012
Membangun Sinergi Untuk Menghadapi Gejolak Ekonomi Jakarta, 17 Nopember 2011
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Jakarta, 17 November 2011
REVIEW EKONOMI TERKINI DAN PERSPEKTIF TAHUN REVIEW EKONOMI TERKINI DAN PERSPEKTIF TAHUN 20122012SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALSEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
disampaikan padaRapat Koordinasi “Review Ekonomi Terkini dan Perspekt if Tahun 2012”
DAFTAR ISI
II
I. REVIEW KONDISI AKTUAL SEKTOR ESDM 31.1. Peran Sektor ESDM 41.2. Kinerja Tahun 2010 dan Prognosa Tahun 2011 5
II. PERSPEKTIF SEKTOR ESDM TAHUN 2012 62.1. Tujuan dan Sasaran Strategis Sektor ESDM 72.2. Tantangan Pokok Nasional 2012 102.3. Tantangan Pokok Sektor ESDM Tahun 2012 112.4. Arah Kebijakan dan Strategi Tahun 2012 12
DAFTAR ISI
II
I. REVIEW KONDISI AKTUAL SEKTOR ESDM 31.1. Peran Sektor ESDM 41.2. Kinerja Tahun 2010 dan Prognosa Tahun 2011 5
II. PERSPEKTIF SEKTOR ESDM TAHUN 2012 62.1. Tujuan dan Sasaran Strategis Sektor ESDM 72.2. Tantangan Pokok Nasional 2012 102.3. Tantangan Pokok Sektor ESDM Tahun 2012 112.4. Arah Kebijakan dan Strategi Tahun 2012 12
1.1.PERAN SEKTOR ESDM
1. Sektor ESDM berperan sebagai penjamin sumber pasokan bahan bakar dan bahan baku (energi dan minerba) yang didukung oleh harga energiyang terjangkau dan kemampuan meningkatkan nilai tambah.
2. Sektor ESDM berpengaruh terhadap indikator fiskal, moneter dan sektor riil.3. Untuk fiskal, sektor ESDM berkontribusi kepada penerimaan negara (revenue) tapi juga menimbulkan konsekuensi subsidi dalam upaya
mewujudkan harga energi yang terjangkau. Untuk moneter, komoditas ESDM yang bersifat administered price berpengaruh kepada inflasi. Untuksektor riil, secara timbal balik, sektor ESDM menumbuhkan investasi dan sekaligus membutuhkan investasi.
4. Semua menjadi landas gerak pembangunan nasional melalui four tracks yaitu pertumbuhan (pro-growth), penciptaan lapangan kerja (pro-job),pemerataan pembangunan dengan orientasi pengentasan kemiskinan (pro-poor), dan kepedulian terhadap lingkungan (pro-environment).
PERTUMBUHAN
(PRO GROWTH)
PEMERATAAN
(PRO POOR)
LAPANGAN KERJA
(PRO JOB)
MONETER
FISKAL
(APBN)
SEKTOR
RIIL
SUBSIDI
PENERIMAAN
NEGARA
INFLASI
INVESTASINILAI TAMBAH
PEMBANGUNAN NASIONAL
LINGKUNGAN
(PRO ENVIRONMENT)
HARGA
TERJANGKAU
(DAYA BELI)
TERJAMINNYAPASOKAN BAHAN BAKAR
DAN BAHAN BAKU(KETERSEDIAAN
& INFRASTRUKTUR)
ISU LINGKUNGAN
1.2. KINERJATAHUN 2010 DAN RENCANA 2011No URAIAN 2009 2010 2011 (RENCANA)
1 Penerimaan Negara Sektor ESDM Rp 237,60 triliun Rp 287,64 triliun Rp. 273,03 triliun
2 Investasi Sektor ESDM US$ 19,87 miliar US$ 21,9 miliar US$ 29,5 miliar
3 Pasokan Energi & Bahan Baku Domestik
a. Produksi Energi Fosil (minyak bumi, gas bumi & batubara)
5,29 juta BOEPD 5,70 juta BOEPD 6,3 Juta BOEPD
b. Kapasitas Terpasang Pembangkit Listrik 30.814 MW 33.989 MW 43.015 MW
c. Kapasitas Terpasang Energi Non-Fosil 8.761,6 MW 8.853,5 MW 8.778,3 MW
4 Subsidi Energi (BBM, LPG, BBN & Listrik) Rp 103,13 triliun Rp 145,16 triliun Rp.136,61 triliun
5 Kontribusi Pembangunan Daerah
a. Dana Bagi Hasil (migas & pertambangan umum)
Rp 30,4 triliun Rp 35,6 triliun Rp 41,2 triliun
b. Community Development / CSR Rp 1,31 triliun Rp 1,47 triliun Rp 2,17 triliun
c. Pembangunan Listrik Perdesaan • Gardu Distribusi78.235 kVA
• Jaringan Distribusi4.664 kms
• Gardu Distribusi45.000 kVA
• Jaringan Distribusi 2.693,85 kms
• Gardu Distribusi 343.455 kVA
• Jaringan Distribusi 14.761,64 kms
e. Jumlah Desa Mandiri Energi 633 desa 683 desa 733 desa
6 Penyerapan Tenaga Kerja ±1.774.619 orang ±2.320.578orang ±2.650.426 orang
Sumber : 2009 : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) KESDM Tahun 20092010 : Laporan kinerja KESDM 2010 dalam Raker komisi VII DPR 19 Januari 20112011 : Renstra KESDM 2010-2014 yang sudah disesuaikan dengan perkembangan
DAFTAR ISI
II
I. REVIEW KONDISI AKTUAL SEKTOR ESDM 31.1. Peran Sektor ESDM 41.2. Kinerja Tahun 2010 dan Prognosa Tahun 2011 5
II. PERSPEKTIF SEKTOR ESDM TAHUN 2012 62.1. Tujuan dan Sasaran Strategis Sektor ESDM 72.2. Tantangan Pokok Nasional 2012 102.3. Tantangan Pokok Sektor ESDM Tahun 2012 112.4. Arah Kebijakan dan Strategi Tahun 2012 12
2.1. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS SEKTOR ESDM (1)
Tujuan strategis sektor ESDM antara lain :
1. Menjamin pasokan energi dan bahan baku domestik
2. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap energi
3. Menurunkan beban subsidi energi
4. Meningkatkan investasi sektor ESDM
5. Meningkatkan peran sektor ESDM dalam pembangunan daerah
Sumber: Renstra KESDM 2010-2014
Indikator Realisasi Indikator Sasaran Sektor ESDM
2010 2011*) 2012 **)
1. Produksi/Lifting Migas
a. Lifting minyak (mbopd) 945 945 950
b. Lifting gas (mboepd) 1362 1.344 1.369
2. Produksi batubara (juta ton) 275 327 332
3.Produksi mineral:
a. Tembaga (ton) 878.376 665.158 673.555
b. Emas (kg) 104.536 102.562 66.237
c. Perak (kg) 278.780 278.431 250.484
d. Logam Timah (ton) 49.496 75.000 90.949
e. Ni+Co in Matte (ton) 77.185 70.500 77.700
f. Bijih Nikel (ton) 7.522.759 8.500.000 6.450.480
g. Feronikel (mt) 18.688 18.000 16.334
h. Bauksit (mt) 15.595.048 10.000.000 9.075.000
i. Bijih Besi (mt) 3.865.385 5.000.000 5.488.110
j. Granit (m3) 2.343.133 2.500.000 1.872.720
Sasaran strategis sektor ESDM, antara lain:
2.1.TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS SEKTOR ESDM (2)
Indikator Realisasi Indikator Sasaran Sektor ESDM
2010 2011*) 2012**)
4.Rasio Elektrifikasi (%) 67,2 70,4 73,6
5.Kapasitas Terpasang Pembangkit (MW) 33.818 39.097 45.695
6. Investasi (US$ Miliar) 21,9 29,5 31,79
7.Elastisitas Energi 1,64 1,60 1,56
8.Volume BBM + BBN bersubsidi (juta KL) 38,23 40,49 40,00
9. Volume LPG bersubsidi (juta ton) 2,71 3,52 3,61
10. Subsidi Listrik (Rp Triliun) 58,11 65,481)
45,002)
11. Penyediaan Air Bersih dengan Sumur Bor (lokasi) 100 180 200
Keterangan: *) APBN-P
**) Renstra KESDM 2010-20141) Kesepakatan awal subsidi Rp 66,33 triliun (kurs Rp 8.800/USD), dengan perubahan asumsi menjadi kurs Rp. 8.700/USD pada rapat badan anggaran
maka subsidi menjadi Rp 65,48 triliun.2) Terdiri dari subsidi tahun berjalan 2012 sebesar Rp 40,5 T dan kekurangan bayar tahun 2010 sebesar Rp 4,5 T (sesuai hasil audit BPK RI).
2.1.TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS SEKTOR ESDM (3)
2.2. TANTANGAN POKOK NASIONAL TAHUN 2012 MENDORONG PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Dorongan akan diberikan pada peningkatan investasi, industri pengolahan nonmigas, daya saing ekspor,
penguatan penyerapan belanja negara, serta pemantapan ketahanan pangan dan energi.
MENJAGA STABILITAS EKONOMI
Perhatian akan diberikan pada langkah-langkah yang terpadu untuk menjaga stabilitas harga di dalam
negeri dan nilai tukar dihadapkan pada tingginya resiko harga komoditi baik migas maupun non-migas serta
arus modal yang dapat membahayakan perekonomian.
MEMPERCEPAT PENGURANGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN
Langkah-langkah akan dipusatkan pada upaya-upaya yang mampu menciptakan lapangan kerja yang
lebih besar serta menjangkau masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan dengan program-
program pemberdayaan yang tepat.
2.3. TANTANGAN SEKTOR ESDM TAHUN 2012
Peningkatan Ketahanan energi nasional:
Optimalisasi produksi/lifting minyak bumi
Peningkatan pasokan gas dalam negeri
Peningkatan pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan
Pembangunan infrastruktur energi
Peningkatan efisiensi dalam penyediaan dan pemanfaatan energi di Indonesia
Subsidi energi tepat sasaran dan tepat volume
2.4. ARAH KEBIJAKAN SEKTOR ESDM TAHUN 2012
1. Pengurangan subsidi BBM dan subsidi listrik, antara lain melalui program/kegiatanpeningkatan pemanfaatan gas untuk transportasi (pembangunan SPBG), peningkatanpemanfaatan gas untuk rumah tangga (jaringan distribusi gas kota), konversi mitan ke LPG dansubstitusi bahan bakar pembangkit listrik
2. Peningkatan rasio elektrifikasi, melalui peningkatan kapasitas pembangkit listrik,penambahan jaringan transmisi, peningkatan kapasitas gardu induk, perluasan jaringandistribusi dan gardu distribusi di perdesaan, serta pembangunan pembangkit energi baruterbarukan.
3. Meningkatkan produksi/lifting dan cadangan minyak bumi, antara lain melalui evaluasicadangan migas dan CBM, eksplorasi dalam upaya mencari cadangan migas baru,peningkatan kontrak kerja sama migas dan CBM.
4. Diversifikasi energi, antara lain melalui pengembangan energi berbasis sumber daya lokal(DME), pengembangan pemanfaatan gas bumi, pengembangan panas bumi, pengembanganenergi baru (CBM, oil shale, shale gas, gas hydrate).
5. Konservasi energi, antara lain melalui audit energi bagi industri, edukasi dan sosialisasikonservasi energi.
hal. 15 -17
hal. 18-21
hal. 22-23
hal. 24
2.4. ARAH KEBIJAKAN SEKTOR ESDMTAHUN 2012 (lanjutan)
6. Peningkatan infrastruktur energi, antara lain melalui peningkatan kapasitas pembangkit
listrik, penambahan jaringan transmisi, peningkatan kapasitas gardu induk, perluasan jaringan
dan gardu distribusi di perdesaan, penyediaan listrik hemat dan murah bagi masyarakat
nelayan dan daerah tertinggal, pembangunan SPBG, pembangunan jaringan distribusi gas
kota, dan pembangunan Mini LPG Plant.
7. Peningkatan nilai tambah mineral, antara lain melalui Penyiapan Peraturan MESDM tentang
Peningkatan Nilai Tambah Mineral dan Batubara.
8. Peningkatan pembinaan dan pengawasan mineral dan batubara, antara lain melalui
peningkatan pengawasan produksi dan pemasaran mineral dan batubara, inventarisasi dan
penyusunan produksi mineral dan batubara nasional, inventarisasi dan verifikasi potensi
PNBP pertambangan umum.
hal. 25-30
www.esdm.go.id
DISTRIBUSI PAKET PERDANA DAN ISI ULANG LPG 3 KG
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 Akumulasi 2012***
Distribusi Paket Perdana (ribu paket)
3.976 15.078 24.355 4.715 4.875* 52.999 800
Isi Ulang/Refill (ribu MT) 21 547 1.767 2.714 1.787** 6.836 3.606
PENGHEMATAN KONVERSI MINYAK TANAH KE LPG s.d 2011
* Total realisasi Status sampai 22 Agustus 2011 (Unaudited)** Total realisasi Status sampai akhir Juli 2011. Kuota refil tahun 2011 3.52 juta Ton, *** Program Konversi Indonesia Bagian Timur (300 rb paket) dan Penyisiran (500 rb paket)
*Unaudited status sampai dengan akhir Juli 2011
(Rp. Triliun)
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011* Akumulasi*
Penghematan Subsidi 1,4 12,34 7,41 12,39 18,38 51,92
Biaya Konversi 0,94 2,02 5,08 4,71 0,00 12,75
Nett Penghematan 0,46 10,32 2,34 7,67 18,38 39,17
UPAYA PENGENDALIAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDIIII.3. ASUMSI...: SUBSIDI BBM
AKTIFITAS/UPAYAPERSIAPAN/
PILOT PLANINTERMEDIATE FINALISASI
I. PENGUATAN KELEMBAGAAN
Instruksi MESDM
BPH Migas: Peningkatan Perencanaan, Monitoring & Pengawasan
Pertamina: Sosialisasi, Peningkatan Layanan
Tambahan Klausul kepatuhan Kuota Penyaluran BBM dalam Kontrak Lembaga Penyalur
Permen ESDM Lembaga Penyalur BBM
II. SKB MESDM-MENDAGRI: Kerjasama Pengaturan & Pengawasan dengan Pemda
III. PEMASANGAN ALAT KENDALI
IBT = 10% NTB dan NTT= 2% Sumatera
Kota Besar= 4%
Sumatera exc Kota
Besar= 18% Kalimantan
Kota Besar= 2%Kalimantan
exc Kota Besar = 5%
Jawa – Bali = 59%
(Termasuk Jabodetabek
18% dari total atau 30% dari Jawa-Bali)
Premium= 60%
M. Tanah= 6%
M. Solar= 34 %
KONDISIBBM BERSUBSIDI 2010KUOTA 38,38 Juta KL
Konsumsi PremiumSektor Transportasi Darat
Per Sektor Pengguna
Konsumsi Premium Per Wilayah
transportasi(darat) =
89%
transportasi(air) = 1 %
rumah tangga= 6%
usaha kecil= 1%
perikanan= 3%
Per Jenis BBM Bersubsidi
Motor= 40%
Mobil Pribadi= 53%
Umum= 3%
Mobil Barang
= 4%
Target Target PengaturanPengaturan
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014Rasio Elektrif ikasi
62% 63% 64,3% 65,1% 65,8% 67,2% 70,4% 73,6% 76,8% 80,0%
REALISASI (Tahun) RENCANA (Tahun)
NAD90,85% Sumut
79,05%
Sumbar71,13%
Riau 58,66%
Sumsel56,39%
Bengkulu61,11%
Babel68,73%
Lampung61,25%
Jakarta100%
Banten67,29%
Jabar69,04%
Jateng70,42%
Jambi75,71%
DIY75,70% Jatim
65,54%
Bali70,87%
NTB31,20%
NTT29,10%
Kalbar58,34%
Kalteng57,07%
Kalsel70,53%
Kaltim65,25% Sulut
65,84%Gorontalo46,79%
Sulteng56,04%
Sultra47,11%
Sulsel65,93%
Malut63,84%
Maluku72,62% Papua
31,61%
Kategori:> 60 %
41 - 60 %
20 - 40 %
Sulbar60,85%
Kepri44,45%
Papua Barat41,87%
Penyesuaian tarif tenaga listrik mulai 1 April 2012 dilakukan dalam rangka meningkatkan danainvestasi jaringan tenaga listrik untuk akselerasi peningkatan Rasio Elektrifikasi dengan targetRasio Elektrifikasi pada akhir tahun 2012 sebesar 73,6%.
RASIO ELEKTRIFIKASI
PERKEMBANGAN DAN TARGET ENERGY MIX TAHUN 2007 - 2015
2007 2008 2009 2010 2011 2011 2012 2013 2014 2015
BBM 27% 36% 25% 22% 12% 19% 8.11% 7% 5% 4%
Bio Diesel 0% 0% 0% 0% 0.08% 0.08% 0.50% 0.5% 0.5% 0.5%
Hydro 8% 9% 8% 12% 7% 7% 6.77% 6% 6% 6%
Panas Bumi 3% 3% 3% 3% 2% 2% 2.17% 2% 3% 3%
Gas 19% 17% 25% 25% 30% 26% 25.78% 25% 26% 27%
Batubara 43% 35% 39% 38% 49% 46% 56.66% 59% 60% 59%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
2011
APBN APBN-P
*) Persentase BBM 4% pada tahun 2015 diperlukan dalam rangka melistriki daerah remote yang tidak ada sumber energi lain.
*)
PROYEK 10.000 MW TAHAP I• Dari 37 proyek pembangkit dengan total kapasitas sebesar 9.961 MW, hingga saat ini
telah beroperasi 7 proyek dengan total kapasitas 3.520 MW (35,33% dari totalkapasitas), dengan rincian sebagai berikut:
A. Beroperasi tahun 2010 (600 MW)
PLTU 2 Banten – Labuan (2 x 300 MW),
B. Beroperasi Tahun 2011 (2.920 MW)a. PLTU 1 Jawa Barat – Indramayu (3 x 330 MW)b. PLTU 1 Banten – Suralaya (1x625 MW)c. PLTU 1 Jateng – Rembang (2x315 MW)d. PLTU 3 Banten – Lontar unit 1 dan 2 (2x315 MW)e. PLTU 2 Sulut – Amurang unit 1 (25 MW)f. PLTU Sultra – Kendari (2 x 10 MW)
• Target beroperasinya pembangkit pada proyek 10.000 MW tahap I pada tahun 2011yaitu sebesar 4.203 MW.
REALISASI DAN RENCANA OPERASI TAHUN 2011 PROGRAM 10 .000MW TAHAP I
Nama Proyek/Lokasi Kapasitas(MW)
Total Kapasitas
(MW)
Progress Pekerjaan Estimasi Operasi
Eng.
(%)
Proc.
(%)
Const.
(%)
Overall
(%)Unit1 Unit 2 Unit 3
A. Jawa - BaliPLTU 1 BANTEN- Suralaya 1 x 625 625 99,80 98,05 97,80 98.07 OperasiPLTU 3 BANTEN - Lontar 3 x 315 945 94,50 98,39 97,16 97.7 Operasi Operasi Desember 2011PLTU 1 JABAR - Indramayu 3 x 330 990 90,30 95,38 94,88 94.16 Operasi Operasi OperasiPLTU 1 JATENG - Rembang 2 x 315 630 95,72 99,62 96,06 94.85 Operasi OperasiPLTU 2 JATIM - Paiton 1 x 660 660 98,70 100 92,61 96.64 November 2011
Total Jawa-Bali 3,850 B. Indonesia BaratPLTU KEPRI - Tj. Balai Karimun 2 x 7 14 92.08 94.99 83.99 93.5 Oktober 2011 November 2011PLTU LAMPUNG - Tarahan Baru 2 x 100 100 91.2 93.85 87.68 91.99 Oktober 2011 Januari 2012PLTU 3 BABEL - Bangka Baru 2 x 30 30 94.75 99.33 90.19 95.3 Oktober 2011 Maret 2012
Total Indonesia Barat 144 C. Indonesia TimurPLTU KALSEL - Asam-asam 2 x 65 65 100 99.45 92.53 97.55 Des 2011 Maret 2012PLTU 2 NTT - Kupang 2 x 16.5 16.5 90.36 62.02 53.62 58.28 Desember 2011 Februari 2012PLTU 2 SULUT - Amurang 2 x 25 50 94.99 98.45 98.31 98.25 Operasi November 2011PLTU SULTRA - Kendari 2 x 10 20 95 99.05 84.44 92.92 Operasi OperasiPLTU SULSEL - Barru 2 x 50 50 94.2 98.13 85.66 92.73 Des 2011 Maret 2012PLTU MALUKU UTARA - Tidore 2 x 7 7 94.73 95.43 67.66 83.83 Des 2011 Januari 2012
Total Indonesia Timur 208.5 Total Indonesia 4,202.5
Realisasi Operasi Jawa Bali 2.875 MW dan Indonesia Timur 45 MWTanggal Operasi:1. PLTU 1 Banten – Suralaya (1x625 MW): 22 Agustus 20112. PLTU 3 Banten – Lontar unit 1 dan 2 (2x315 MW): September 20113. PLTU 1 Jabar – Indramayu (3x330 MW): 31 Jan 2011, 19 Mei 2011, dan Sept 20114. PLTU 1 Jateng – Rembang (2x315 MW): Maret 2011 dan Juli 20115. PLTU 2 Sulut Amurang unit 1 (25 MW): Juni 20116. PLTU Sultra – Kendari (2x10 MW): Maret 2011 dan Juli 2011
ribu
bpd
Produksi harian diperkirakan mencapai 1 juta barel per hari pada pertengahan tahun 2013, dengan catatanrencana pengembangan lapangan dan proyek EOR dapat diakselerasi terutama pengembangan lapangan di KKKSMCL, Pertamina EP, PHE ONWJ dan CPI, serta proyek EOR di KKKS Medco Energi, Pertamina EP, CPI, danCNOOC
Alamiah(-12%)
Upaya(-3%)
Optimasi
Best Effort
Realisasi
REALISASI DAN PERKIRAAN PRODUKSI MINYAK BUMI
III.2... PROYEKSI PRODUKSI/ LIFTINGMINYAK BUMI TAHUN 2012(Ribu BOPD)
III.2. ASUMSI...: PRODUKSI/ LIFTING MINYAK…
NO KONTRAKTOR KKS REALISASI 2011
(s.d. 31 Agustus 2011)APBN – P 2011
NOTA KEUANGAN
2012
1 PT. Chevron Pacific Indonesia 357,76 360,00 357,00
2PT. Pertamina EP
(Own + 6 JOB EOR + 24 TAC)122,32 132,00 135,00
3 Total E&P Indonesie (Kaltim) 84,55 89,50 86,00
4 ConocoPhillips Blok B (Natuna) 52,44 50,00 45,00
5 CNOOC. SES 37,57 38,00 38,00
6 PHE (ONWJ) 31,66 34,00 35,00
7 Chevron Indonesia Co. 30,66 29,00 28,30
8 Medco Sumatera (Rimau + SSE) 24,27 24,00 22,96
9 Mobil Cepu Ltd. 21,27 22,00 22,00
10 PetroChina International (Jabung) 17,52 21,00 17,30
11 BOB Pertamina - Bumi Siak Pusako 16,38 17,00 17,00
12 VICO (Sanga-Sanga) 16,26 16,00 15,00
13 PHE West Madura Offshore 14,30 20,00 23,00
14 Lain-lain 78,02 92,50 108,44
Total Produksi /Lifting 904,98 945,00 950,00
*) EPC Cost
SUMATERA
• PLTA : 204 MW• PLTP : 1.767 MW• PLTU : 531 MW• PLTGB : 16 MW
TOTAL : 2.518 MW
KALIMANTAN
• PLTU : 612 MW• PLTGB : 8 MW• PLTGU : 120 MW• PLTG : 100 MW
TOTAL : 840 MW
SULAWESI
• PLTP : 145 MW• PLTU : 360 MW• PLTGB : 24 MW• PLTGU : 240 MW
TOTAL : 769 MW
MALUKU
• PLTP : 35 MW• PLTU : 14 MW• PLTGB : 24 MW
TOTAL : 73 MW
PAPUA
• PLTU : 116 MWTOTAL : 116 MW
NTT
• PLTGB : 16 MW• PLTP : 10 MW
TOTAL : 26 MW
NTB
• PLTP : 40 MW• PLTU : 70 MW
TOTAL : 110 MW
JAMALI
• PLTP : 1.970 MW• PLTU : 1.600 MW• PLTGU : 500 MW• PLTA : 1.000 MW
TOTAL : 5.070 MW
TOTAL
• PLTA : 1.204 MW• PLTP : 3.967 MW• PLTU : 3.303 MW• PLTGB : 88 MW• PLTG : 100 MW• PLTGU : 860 MW
TOTAL : 9.522 MW
• Telah mulai konstruksi 4 pembangkit total kapasitas 154 MW yaitu: PLTU Kota Baru-Kalsel 2x7 MW, PLTU Parit Baru-Kalbar 2x50 MW, PLTU Ketapang-Kalbar 2x10 MW, PLTU Bau-Bau-Sultra 2x10 MW.
• Pembangkit lainnya masih dalam tahap lelang, FS, pembebasan lahan, dan PPA
PROYEK 10.000 MW TAHAP II
sekitar 40% bersumberdari Panas Bumi (PLTP)
NAMA KEGIATAN
TAHUN
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
FEED FEED dandan DEDCDEDCJaringanJaringan Gas Gas
BumiBumiutkutk RumahRumah
TanggaTangga
1) KabupatenBlora;
2) Palembang
3) Bekasi
4) Depo)
5) Surabaya
6) Medan
1.Tarakan, Kaltim
2.Sidoarjo, Jatim
1. Rmh SusunJabodetabek
2. Bontang, Kaltim
3. Sengkang,Sulsel
1.Jambi2.Prabumulih3.Kabupaten Bogor4.Cirebon5.Sidoarjo (Lanjutan)
1.Sorong, Papua2.Subang, Jabar3.Lhokseumawe4.Balikpapan,
Kaltim
1.Samarinda, Kaltim,
2.Muara Enim
3.Lampung
4.Semarang
1.Cilegon
2.TenggarongKaltim
Pembangunan Pembangunan JaringanJaringan
DistribusiDistribusi Gas Gas BumiBumi utkutk RumahRumahTanggaTangga ((TahapTahap
KonstruksiKonstruksi))
1.Kota Palembang;
2.Kota Surabaya.
1. Bekasi;2. Depok;3. Tarakan,
Kaltim;4. Sidoarjo,
Jatim
1. Rmh Susun, Jabodetabek
2. Bontang, Kaltim
3. Sengkang, Sulsel
4. Bekasi (Lanjutan)
5. Sidoarjo (lanjutan)
1. Jambi2. Prabumulih3. Kabupaten
Bogor4. Cirebon5. Sidoarjo
(Lanjutan)
1.Sorong, Papua2.Subang, Jabar3.Lhokseumawe4.Balikpapan,
Kaltim
1.Samarinda, Kaltim,
2.Muara Enim
3.Lampung
4.Semarang
PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI GAS KOTA
PEMBANGUNAN SPBG UNTUK ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
NAMA KEGIATAN
TAHUN
2010 2011 2012 2013 2014
FEED FEED Pembangunan Pembangunan
SPBG SPBG (CNG (CNG dandan LPG)LPG)
PalembangSurabaya
(termasuk Gresik dan Sidoarjo),
Bali, Medan, dan Jabodetabek
Balikpapan dan Cilegon Sengkang Semarang
Pembangunan/Pembangunan/KonstruksiKonstruksi -
Palembang(4 unit SPBG CNG)
Surabaya(termasuk
Gresik & Sidoarjo)
dan Jabodetabek
Bali dan Balikpapan
(rencana SPBG LPG)
dan
Medan
(rencana SPBG CNG)
Cilegon dan Sengkang
(rencana SPBG CNG)
KILANG BBM
Grissik Palembang
Semarang
Pacific Ocean
AUSTRALIA
Indian Ocean
Bangkok
Phnom Penh
Ban Mabtapud
Ho Chi Minh City
CAMBODIA
VIETNAM
THAILAND LAOS
Khanon
Songkhla
Erawan
Bangkot
LawitJerneh
WESTMALAYSIA
Penang
Kerteh
Kuala Lumpur
Manila
Philipines
South
China
Sea
NatunaAlpha
Kota KinibaluBRUNEI
Bandara Seri Begawan
Bintulu
EASTMALAYSIA
Kuching
Banda Aceh
Lhokseumawe
Medan
Duri
Jambi
BintanSINGAPORE
Samarinda
Balikpapan
Bontang
AttakaTunu
BekapaiKALIMANTAN
Banjarmasin
Manado
SULAWESI
BURU SERAM
Ternate
Sorong
IRIAN JAYA
JakartaJ A V A
SurabayaBangkalan
BALISUMBAWA
LOMBOK
FLORES
SUMBATIMOR
DuyongW est Natuna
Mogpu
Dumai
Batam
Guntong
MADURABandung
Yogyakarta
Ujung Pandang
Pagerungan
HALMAHERA
KAPASITAS TOTAL1.157,1 MBCD
Jayapura
Merauke
Padang
Port Klang
Port Dickson
I N D O N E S I A
Pertamina(sebelum 2001)
Swasta, operasi
N O T E S :
Swasta, konstruksi
PLAJU
KAP : 127,3 MBCD
CILACAP
KAP : 348 MBCD
TWUKAP : 6 MBCD
MUBAKAP: 0,8 MBCD
DUMAIKAP : 127 MBCD
CEPU
KAP : 3.8 MBCD
BALIKPAPAN
KAP : 260 MBCD
BOJONEGARAKAP : 150-300 MBCD
Rencana
SUNGAI PAKNINGKAP: 50 MBCD
TUBAN / TPPI
KAP: 100 MBCDBALONGAN II
KAP: 200-300 MBCD
BALONGAN
KAP : 125 MBCD
• Saat ini kapasitas kilang nasional 1.157 ribu barel per hari dengan kemampuan produksi BBMsebesar 704 ribu barel per hari, sementara kebutuhan dalam negeri sebesar 1.194 ribu barel per
hari. Sehingga kebutuhan BBM masih belum dapat dipenuhi dari kilang dalam negeri.• Kapasitas kilang minyak di Indonesia sangat bervariasi, mulai dari yang terkecil dengan kapasitas
6 ribu barel per hari (kilang Triwahana Universal) sampai dengan yang terbesar 348 ribu barel perhari (kilang Cilacap). Kilang Minyak yang paling baru dibangun dengan kapasitas besar adalahKilang Minyak Balongan dengan kapasitas 125 ribu barel per hari (mulai dioperasikan tahun 1995).
KASIMKAP : 10 MBCD
Peluang investasi pembangunan kilang baru atau upgrade
Peluang investasi pembangunan kilang baru atau upgrade
Perkiraan Konsumsi, Produksi , dan I mpor BBM
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
1,600,000
Vol
ume
(bbl
/har
i)
Konsum si Produksi DN Supla i BBM BBN
Catatan:Suplai BBM = Produksi Domestik + Import
KONDISI SUPPLY –DEMAND BBM
Dengan kemampuan kilang saat ini dan perkiraan kebutuhan BBM 2012 sebesar 1.242 MBCD, maka terdapat defisit sebesar 537 MBCD (43% dari kebutuhan)
Diperlukan minimal 2 kilang minyak baru
@ 300 MBCD
LNG Plant (Existing)
LNG Plant (Planned)
FSRU (Planned)
LPG Plant (Prod.)
LPG Plant (Not prod.)
Berdasarkan Neraca Gas Bumi 2010—2025, wilayah Sumatera Utara, Jawa Barat dan Jawa Tengah dan Barat
memerlukan tambahan pasokan gas yang tidak bisa dipenuhi dari
wilayahnya sendiri.
MaselaBlock
Wiriagar Block
SenoroToili BlockMatindok Block
SebukuBlock
Transmission Pipeline – Open Access (Existing)
Transmission Pipeline – Open Access (Planned)
Transmission Pipeline – Dedicated for Upstream (Existing)
Transmission Pipeline – Dedicated for Upstream (Planned)
Distribution Pipeline – Dedicated for Downstream (Existing)
Distribution Pipeline – Dedicated for Downstream (Planned)
East East NatunaNatunaBlockBlock
Krueng Mane Block
INFRASTRUKTUR GASBUMI
LOKASI PEMBANGUNAN FSRU