Community Ranger Programme FFI & CPDA World Bank di Aceh
-
Upload
the-aceh-center-for-peace-and-development -
Category
Education
-
view
255 -
download
1
description
Transcript of Community Ranger Programme FFI & CPDA World Bank di Aceh
Innovative conservation since 1903
Community Ranger Program
Innovative conservation since 1903
• World Bank yang didanai oleh Autralia dan Belanda, melaksanakan program Consolidating Peace Development in Aceh (CPDA) dari 2011 -2013.
• Implementasi dilaksanakan oleh FFI Aceh Program melalui Community Ranger Programme (CRP).
Gambaran Umum
Innovative conservation since 1903
• Melalui dukungan CPDA terbentuk 14 CR
• Melalui dukungan EUN, AFEP dan SERASI terbentuk dan terlaksana 4 CR
• Total 18 CR di 6 Kabupaten
• Total Ranger 350 anggota
Innovative conservation since 1903
1. Pendidikan dasar konservasi (Peb – Juli 2011).
2. Livelihood
3. Patroli dan Monitoring
4. Penegakan hukum dan investigasi
5. Community Outreach
Program Teknis
Innovative conservation since 1903
Livelihood
Innovative conservation since 1903
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
ULU-MASEN SMART PATROLCOMMUNITY RANGER
Disampaikan dalam FGD kelembagaan Ranger di Hotel Pade, Banda Aceh, 2 Juli 2013
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
SMART PatrolStrategi pengelolaan dan pengamanan kawasan berbasis data patroli
Nilai positif sistem SMART patrol:1.Data ter-standarisasi dan disamakan seluruh lokasi2.Memudahkan pengambilan data dilapangan3.Memudahkan pencatatan input dan pengelolaan data4.Memudahkan pelaporan evaluasi, 5.Metode akuntabel
Patroli Monitoring dengan menggunakan SMART patrol:1.Melibatkan 14 Community Ranger 2.Patroli monitoring rutin bulanan3.Patroli jalan kaki dan patroli berkendaraan (sepeda motor)
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
Standarisasi DataData Patroli di klasifikasi ke dalam 3 kelompok
Data Biodiversity Penting
Data Fitur
Data Aktivitas Manusia
MamaliaAvesFlora
Fitur AlamFitur Kawasan
Pengambilan SDAPerubahan Kondisi Hutan
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
Biodiversity Penting
Mamalia1.Gajah2.Harimau3.Badak4.Oangutan
Aves Flora
Fitur
Fitur Alami1.Air terjun2.Longsor3.Kebakaran hutan4.Banjir
Fitur Kawasan1.Pal Batas2.Plang
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
Aktivitas manusia dalam kawasan (ancaman terhadap hutan)
Pengambilan SDA1. Perburuan2. Pembalakan3. Pertambangan4. HHBK5. Pemancingan
Perubahan Kondisi Hutan
1. Pembukaan lahan 2. Perkebunan3. Pembukaan jalan
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
Pengambilan Data PatroliPengambilan data patroli dengan menggunakan sistem pengisian checklist yang memberikan kemudahan tidak perlu mencatat dalam bentuk narasi bagi tim yang melaksanakan patroli.
Pengelolaan Data PatroliData patroli dikelola dengan menggunakan software SMARTSoftware SMART memiliki sistem integrasi data dari GPS dengan field yang disesuaikan dengan jenis-jenis temuan yang dicatat dalam patroli.
Software ini memiliki kelebihan dalam membuat querry, analysis lanjut dan report, terintegrasi dengan software pemetaan. Dapat dijalankan secara mudah walaupun oleh staff yang belum ahli software pemetaan.
Analysis dan Reporting
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
Dengan sistem ini, informasi yang diperoleh tim Patroli akan dapat memberikan input dan feedback dalam merencanakan strategi di masa mendatang.
Siklus pembelajaran dari Patroli:
1.Patroli2.Input data dan pengelolaan data3.Pemetaan dan pelaporan4.Feedback dan Evaluasi5.Perencanaan strategi
Patroli sebagai Ujung Tombak Pengelolaan Kawasan:Permasalahan yang ditemukan di lapangan dan belum terselesaikan merupakan informasi faktual yang penting dan menjadi bahan penyusunan strategi masa mendatang yang lebih efektif.
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
KM Patroli Ranger
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
PERBURUAN (Jerat)
Persentase Pencabutan Jerat
Sep-Nov : 18 % dari yang ditemukanDec-Feb : 71 % dari yang ditemukan
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
Indikasi Jumlah Pengambilan Sumber Daya Alam (Kayu)
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
Rerata Hari Patroli/Ranger/Bulan : 9.9 hariRerata KM Patroli/Ranger/Bulan : 34.6 km
Indikasi Temuan Pengambilan Kayu (temuan/km) Periode 1 (Jul-Aug ‘12) : 0.46Periode 2 (Sep-Nov ‘12) : 0.3Periode 3 (Dec 12-Feb 13) : 0.12
Patroli dalam angka
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
Kebutuhan adanya satu sistem patroli yang memiliki standarisasi di Aceh.Untuk menciptakan pengelolaan patroli yang seragam untuk support data bagi pengambil kebijakan dalam pengelolaan kawasan.
SMART dapat menjadi jawaban kebutuhan ini sebagai metode pengelolaan data dan menyajikan analisis spatio-temporal.
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
COMMUNITY OUTREACH
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
MAIN ACTIVITIESMAIN ACTIVITIES
1) Penyusunan Modul Community Outreach ---done (November – Desember 2013)
2) Training of Trainer Community Outreach untuk 18 Groups Community Ranger ---done (19 January 2013)
3) Community Outreach Conduct by Community Ranger ---on going (February – May 2013)
4) Evaluasi persepsi dan dampak (Community Ranger dan Public/Masyarakat) ---planning (May – June 2013)
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
1) MODUL Community Outreach1) MODUL Community Outreach• Substansi: Meliputi 4 Issue kunci. 1)
Hutan, 2) Wildlife, 3) Local Wisdom, 4) Water resources. Implementasi Modul dibantu dengan Tools (Slide presentasi dan media printing).
• Proses: Telah dilakukan proses drafting dan reviewer (Internal dan Eksternal).
• Telah dilakukan proses Uji Coba pada ToT untuk 18 Groups Community Ranger.
• Modul bersifat dynamics, proses pelaksanaan Community Outreach akan menjadi bahan input untuk perbaikan.
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
2) ToT Community Outreach2) ToT Community Outreach
• Profile: 18 Groups Community Ranger (4 + 14 Groups). 2 Peserta x 18 Groups = 36 Peserta + 5 Field Officer.
• RTL dan REKOMENDASI:– Workplan Indikatif untuk 18 Groups.
– Conduct Community Outreach menggunkan Demplot/practice.
– Penguatan Kapasitas dan Pengetahuan berkelanjutan.
– Evaluasi/ Supervisi setelah kegiatan.
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
3) Community 3) Community OutreachOutreach
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
3) Community Outreach3) Community Outreach
• GOAL: 18 Groups x 4 Event = 72 Event Community Outreach conducted, dengan target groups variously; Basis: Gampong, Mukim, Kecamatan, Sekolah, Audiences: Masyarakat sekitar hutan, petani, loggers, pemburu, ulama, pemerintah.
• Tujuan Lainnya: Memperkenalkan Eksistensi Community Ranger di Masyarakat.
• METODE: Presentasi, diskusi, poster, baliho, film, buku.
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
3) Community Outreach3) Community OutreachNo Kabupaten Kecamatan/Mukim Nama Ranger1
Aceh Barat
Meuko Meuko2 Sungai Mas/Tungkop Pocut Baren3 Pante Cermen Krueng Bajikan (L)4 Lango Gunong Munggok5
Aceh JayaKrueng Sabee Sabee
6 Sarah Raya Lembah Paleng7 Sampoinet Purba (L)8
Aceh BesarLhoong Lhoong
9 Lamleuot Guha Rimung10 Jantho Jantho (L)11
Pidie
Keumala Dalam Keumala12 Beungga Pela Bengga13 Pulo Mesjid Kareung Meutala14 Mane Blang Rawe (L)15 Bireun T. C. Dipulo Baroh Kuta Glee16
Pidie JayaUlee Glee Tunong Munjuy
17 Peuduk Tunong Batee Puteh18 Cubo Gunong Palang
Partisipasi: 1.426 Orang860 Lk, dan 566 Pr.
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
4) Wrap up Evaluasi dan Supervisi4) Wrap up Evaluasi dan Supervisi
• Community Ranger: – (+) Secara keseluruhan, telah mampu menggunakan
Modul dan Tools yang sudah disiapkan.
– (+) Sudah memahami konteks pengelolaan (hubungan sebab-akibat) Ekosistem Hutan, Air, dan Gangguan –nya.
– ( - ) Belum mampu mengatasi nervous ketika melakukan Outreach di wilayah/covered area –nya. (Local syndrom).
– ( - ) Mengemas hasil temuan patroli dan livelihood kedalam substansi Outreach, cenderung teoritis. (Pencitraan)
– ( - ) Mapping, mengenali wilayah dan potensi.
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
4) Wrap up Evaluasi dan Supervisi4) Wrap up Evaluasi dan SupervisiTESTIMONI -----TESTIMONI -----
• Pemburu Rusa:
“Kami sebenarnya peduli terhadap hutan dan lingkungan kami, tapi kenapa pihak pemerintah setelah membuat peraturan tidak melaksanakan dengan baik. Kemudian mereka juga yang menerima sogok dari oknum yang menebang kayu”.
Pawang harimau:
“Menurut saya sekarang banyak harimau yang turun kampung karena makanan -nya yang ada di hutan sudah habis diburu oleh masyarakat. Jangankan rusa babi hutan pun sekarang sudah diburu oleh masyarakat yang berkebun disekitar hutan”
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
4) Wrap up Evaluasi dan Supervisi4) Wrap up Evaluasi dan SupervisiTESTIMONI ---TESTIMONI ---
Persepsi terhadap Kegiatan• Lhoong Ranger: Secara
berkelanjutan untuk melibatkan pihak sekolah dalam kegiatan penanaman dan penghijauan.
• Batee Puteh: Ranger juga diharapkan dapat memfasilitasi beberapa pertemuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang bentuk-bentuk pengelolaan hutan berdasarkan adat gampong.
Persepsi terhadap C. Ranger Kuta Glee Ranger: Respon
yang baik, bahwa dilakukan ranger seperti patroli dan membuat kebun merupakan hal yang positif untuk mempengaruhi warga lain agar mau menanam dan berkebun.
Ranger Gunong Meunggok: keberlangsungan keberadaan ranger perlu lebih kompak dalam bekerja dengan sesama ranger sehingga dalam melakukan kegiatan bisa lebih berkesinambungan.
Innovative conservation since 1903Innovative conservation since 1903
S E L E S A I
S ALAM LESTARI