Column Cooling Tower
Transcript of Column Cooling Tower
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
1/29
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
COOLING TOWER
Oleh:
M. ISA SAMUDRA 03013130098
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJA A
INDERALA A
!00"
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
2/29
#A# I
PENDA$ULUAN
1.1 L%&%' #el%(%)*Dalam suatu proses pabrik pendingin
sangat vital. Air digunakan untuk sumber pendingin
membutuhkan suatu sarana yang dapat
mengembalikan ke kondisi semula.
Dalam industri manapun air pendingin
dibutuhkan sekali sebagai media pertukaran panas
antara suatu yang panas dengan air sebagai pindingin,
berlangsungnya pertukaran panas disuatu media yang
dinamakan dengan cooler. Air pendingin akan
berubah suhunya sebab terjadinya panas yang dibawa
oleh air tersebut.
Air yang digunakan setelah keluar dari
cooler tidak dapat langsung dibuang ke lingkungan
sebab dapat merusak lingkungan itu sendiri jadi air
tersebut diproses lagi sampai suhunya sama dengan
lingkungan. Proses tersebut membutuhkan alat yang
disebut Cooling Tower.
1.! T+,+%)1. ntuk mengetahui cara kerja cooling tower.
!. ntuk mengetahui beberapa perubhana panas
yang terjadi dibandingkan dengan laju udara
yang masuk.
". ntuk mendinginkan air panas sisa operasi yang
berasal dari kondesor atau unit perpindahan
panas lainnya.
1.3 Pe'-% %l%h%)
Permasalahan yang ditinjau pada percobaan iniadalah pengaruh #low rate udara terhadap temperatur
air keluar.
1." $/ &e %
Pada penelitian ini menggunakan Alat
$ench Top Type % &'1 dengan ukuran basic unit.
(etode yang digunakan yaitu dengan mengamati
temperatur air masuk dan temperatur air yang keluar
packing tower dan perubahan dry dan wet bulb.
Temperatur udara masuk dan temperatur udara keluar,
perubahan ori#ice dan pressure drop melalui packing.Parameter yang diterapkan adalah cooling load, laju
aliran dan densitas packing. %ipotesa yang diambil
adalah bahwa dengan semakin besar kecepatan udara,
maka presure drop melalui packing akan semakin
besar, tetapi sebaliknya approach to wet bulb akan
menjadi kecil.
1.2 M%) %%& Pe'4 5%%)
Dengan diketahui hubungan antara
kecepatan udara terhadap approach to wet bulb dan
presure drop, maka dapat diaplikasikan pada
peralatan cooling tower secara lebih e##isien.
#A# IITINJAUAN PUSTAKA
Teknologi pendingin sudah lama diketemukan
dengan teknologi pertama kali dengan teknologi
pendinginan udara. )emudian teknologi pendinginan air
baru diketemukan sebab dengan pendinginan air
pendinginan menjadi lebih konstan. Pertama teknologi
pendinginan air menggunakan sungai, sumur, danau dan
kanal.Tapi sejak perluasan industri yang sudah sangat
luas banyak industri berdiri jauh dari sumber air, apalagi
suatu industri yang berdiri di negara yang minim sumber
air. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi,
maka untuk mendinginkan air yang telah digunakan pada
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
3/29
suatu proses sebelum dibuang ke lingkungan sekitar,
setelah ditemukan suatu teknologi menara pendingin
*cooling tower+.
Cooling Tower adalah suatu alat yang
dipergunakan untuk memindahkan sejumlah panas dari
suatu #luida ke #luida lain. Cooling tower ini beroperasimenurut prinsip di#usi, dimana adanya perubahan
temperatur dapat mengakibatkan perbedaan besarnya laju
perpindahan massa yang terjadi. $esarnya laju perpindahan
massa dipengaruhi oleh luas daerah kontak antara #luida
panas dengan #luida dingin. edangkan cooling water
adalah air pendingin yang digunakan untuk mendinginkan
peralatan. Pendinginannya air terjadi didalam cooling
tower.
Cooling Water
Peralatan-peralatan yang digunakan untuk
pengolahan penyediaan cooling water adalah/
1. Cooling Tower *$asin, 0D #an+.
!. Pompa Cooling ater.
". ystem 0njeksi bahan kimia.
Cooling water atau air pendingin adalah suatu media air
yang ber#ungsi sebagai suatu media air yang ber#ungsi
untuk mengambil panas dari suatu proses atau e2uipment
dengan jalan perpindahan panas *heat trans#er+.Cooling water system pada garis besarnya dibagi
menjadi ! *dua+ type, yaitu/
1. Recirculation Type.
a. Open type , yaitu dimana sebagian air setelah
mengalami pemanasan akan diuapkan untuk
proses pendinginannya kembali.
b. Close type , yaitu dimana pendingin kembali
airnya tanpa penguapan. Type ini biasanya
dipakai untuk internal engine combustion
system.!. Once Through Type *tergantung penggunaannya+.
Cooling water sangat penting gunanya untuk pabrik, karena
apabila ada gangguan cooling water akan
menyebabkan terjadinya pengurangan produksi atau
akan menyebabkan kerusakan alat baik langsung maupun
tidak langsung. 3leh karena itu Cooling ater ystem
harus dikontrol dengan sebaik-baiknya, minimal mampu
beroperasi tanpa gangguan selama 1-! tahun. Adapun
tujuan digunakannya cooling water adalah /
1. )orosi yang terjadi dalam peralatan dapat dihindari
sekecil mungkin.!. Deposit yang terjadi didalam peralatan dapat
dihindari sekecil mungkin.
". Pertumbuhan bakteri, jamur, lumut terkendali.
4. (enaikkan r#isiensi alat pendingin.
5. Tidak merusak lingkungan.
$eberapa #aktor yang sangat berpengaruh
terhadap cooling water adalah sebagai berikut/
1. (ake p Air Pendingin
ebagai make up adalah #ilter water. %al ini
mempunyai pengaruh yang besar karena #ilter water
membawa beberapa komponen yang dapat
mengakibatkan timbulnya deposit maupun korosi#.
!. 6ingkungan ekitar
)arena sebagai media pendingin dari air pendingin di
cooling water adalah udara yang diambil dari
sekitarnya, maka tidak lepas dari kotoran atau benda
asing lainnya yang dibawa udara masuk kesistem air
pendingin, akibatnya terkontaminasi.
". Proses yang terkait7ang dimaksud proses terkait adalah bentuk atau
macam #luida yang didinginkan, %al ini biasanya
terjadi karena kebocoran dari peralatan. (isalnya
%eat 89changer untuk pelumas gas ammoniak atau
gas sintesa apabila terjadi kebocoran akan
mengakibatkan kontaminasi air pendingin.
4. $ahan )imia
Penggunaan bahan kimia melalui injeksi tidak
terkontrol menimbulkan e#ek samping, pengaruh ini
lebih dominan bilamana jumlahnya semakin besar.
Treatment Prosedur
Ada beberapa batasan yang harus diperhatikan
air sebelum masuk ke cooling tower, yaitu/
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
4/29
1. p% harus dijaga kondisi normal, yaitu :-;, karena p%
yang lebih tinggi akan menyebabkan perubahan
lignin pada penangasan weed #iber.
!. 0nhibitor korosi dipilih berdasarkan pada adanya
serat-serat kimia dalam make up water dan material
dari peralatan %eat 89changer.". Penambahan
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
5/29
a. 0nduced dra# *alat bantu berada dibagian puncak
tower+
b. >orce dra# *alat bantu berada dibagian bawah
tower+
". $erdasarkan kondisi aliran udara bebas tanpa alat
pembantua. Atmosphere *udara pada kondisi atmosphereric
mengalir bebas tanpa memakai penutup tower+.
b. atural dra# *udara mengalir dalam udara
pendinginan dari tower namun kondisi udara
belum tentu atmospheric+.
Fungsi Cooling Tower
Cooling tower sangat dibutuhkan oleh industri
sebab cooling tower merupakan bagian dari utilitas yang
banyak digunakan. Dimana cooling tower memproses air
yang panas menjadi air yang dingin yang digunakan
kembali yang bisa dirotasikan. Cooling tower salah satu
alat yang juga mengolah air untuk mengatasi masalah
polusi lingkungan.
Persyaratan Proses Menara Pendingin
mumnya batasan operasi cooling tower adalah
pada suhu 1!@ o>. Temperatur air keluar biasanya lebih
rendah dari 1!@o
>. Pada saat temperatur air prosesmelebihi 1!@ o> perlu dilakukan tahapan evaporasi dengan
menggunakan cooler sehingga tidak terjadi kontak
langsung antar air panas dan udara.
Temperatur air terendah yang mungkin
didinginkan didalam cooling tower tergantung pada wet
bulb temperatur udara, tetapi ini bukanlah batasan mutlak
karena tekanan uap keluar dan wet bulb temperatur dalam
cooling tower disebut Approach.
Packing
Pengisian packing pada cooling tower harusmemenuhi karakteristik sebagai berikut/
1. Permukaan inter#acial antara #uida yang akan
didinginkan dengan #luida yang mendinginkan besar.
!. (emiliki karakteristik aliran #luida yang didinginkan
pada packing harus terjadi pertukaran volume #luida
yang besar melalui cross section tower yang kecil
tanpa loading #leeding dan presure drop yang rendah
untuk gas.
". Bat inert #luida dapat diproses secara kimia.
4. (empunyai kekuatan struktural sehingga mudah
dalam penangan dan instalasi.5. $iayanya murah.
Terdapat dua cara pengisian packing, yaitu/
1. ?andom Packing
enis random packing yang digunakan, yaitu/
a. ?asching ring
b. 6essing ring
c. Partition ring
d. $elt saddle
e. 0ntalo9 saddle
#. Tellerate
g. Pall ring atau #le9iring
!. ?egular Packing
enis regular packing yang digunakan, yaitu/
a. ?asching ring
b. Doble spiral ring
c. ection through e9panded metal packing
d. ood grids
Water Make-UpPerlengkapan make up untuk cooling tower
terdiri dari penjumlahan evaporation loss, dri#t loss dan
blown down.
?umus/
Wm = We + Wd + W
Dimana/
Wm ater make up.
Wd ater dri#t loss.W ater blown down.
8vaporation loss dapat ditentukan dengan persamaan,
yaitu/
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
6/29
We @,@@@&5Wc *T 1 - T ! +
Dimana/
Wc irkulasi water #low *gal min pada tower
inlet+
T 1 - T ! Temperatur air masuk - temperatur air keluar, o>.
!ri"t adalah air yang naik ke atas *terdorong keatas+ pada
tower dischange vapor. Dri#t loss adalah #ungsi dari
dra#t eliminator design yang bervariasi antara @,1 dan @,!
E dari air yang di supply ke tower. Perkembangan baru
dalam eliminator design memungkinkan untuk mengurangi
menjadi dibawah @,1 E.
$lown down mengurangi bagian dari sirkulasi air
terkonsentrasi terhadap proses evaporasi untuk
menurunkan konsentrasi sistem solid blown dapat
dihitung berdasarkan jumlah siklus dari konsentrasi.
)uantitas blowndown yang dibutuhkan/
Cycle o" concentration W
WWe +
1+WWe
atau
W1cycle
We
House Power
Pada cooling tower sumber daya yang
digunakan sebagai pengeluar udara adalah #an atau blower,
kecepatan tergantung dari beberapa banyak air yang akan
diinginkan. umlah dari #an tergantung pada #aktor cooling
tower, termasuk type #ill, kon#igurasi tower dan kondisi
thermal. ntuk menghitung dari output dari #an adalah
sebagai berikut/
Static1!"".@@@
d hs#
Dimana/
# Folume udara *#t " min+.
hs tatic head di dalam air.
d Densitas air pada temperatur ambient *lb #t "+.
Pump Horse Power
Pompa adalah salah satu bagian yang terpenting dari
cooling tower untuk mengalirkan air dari dasar cooling
tower menuju bagian spray pada puncak cooling tower.
Caramenghitung reducing pompa adalah /
Pump hp+* ".':@
+*mingale""iciency pump
ht $
Dimana/
ht total head, #t.
Operasi Cooling Tower
Penerapan yang nyata dari operasi ini adalah
dengan cooling tower. $iasanya cooling tower ini
menyerupai kotak kayu, dimana alat ini mengontakkan air
panas sisa dari proses pendingin ke udara sehingga terjadi
proses pendinginan air. >ungsi kayu yang ada pada bagiancooling tower adalah untuk memperluas wilayah
pertemuan antara air dan udara. uatu cooling tower
biasanya dapat menekan kebutuhan akan cooling water
sebanyak '& E walau ada juga resiko terkontaminasi yang
disebabkan oleh penjenuhan air oleh uap air.
Pada cooling tower udara dingin dari atmos#er
dilewatkan ke bagian bawah cooling tower dan terjadi
panas antara air panas dengan udara dingin. $ila
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
7/29
air itu dan menggunakannya kembali secara berulang-
ulang. Air panas yang biasanya berasal dari kondensor atau
unit perpindahan panas lainnya dimasukkan melalui
puncak menara *top tower+ dan di distribusikan ke dalam
plat-plat melalui metode cascade kebawah dilengkapi
dengan lat Grating untuk memberikan luas permukaanyang besar untuk kontak udara dan air.
Pada prinsipnya cooling tower atau menara
pendingin adalah jenis bahan isian yang khusus yaitu kayu
sipres yang mempunyai daya tahan aksi gabungan air dan
angin. Dalam menara itu sebian air menguap ke udara dan
kalor sensibel berpindah dari air panas ke udara yang lebih
dingin. )edua proses itulah yang mengakibatkan turunnya
air dingin dan untuk menjaga keseimbangan air dingin kita
hanya perlu menambahkan air untuk menggantikan air
yang hilang karena penguapan atau angin.
Teori Difusi
uatu pristiwa di#usi melibatkan peresapan satu #luida
lainnya misalnya, gas udara yang mengandung sejumlah
kecil uap aseton yang larut dalam air sedangkan udara
tidak larut dalam air. eandainya campuran udara-aseton
dimasukkan ke menara dimana air akan mengalir secara
kontinu sehingga molekul aseton melekat ke molekul air.
(aka molekul aseton dalam lapisan #ilm udara menyentuhlapisan #ilm li2uid dan menyerap dengan cepat oleh larutan
tersebut dalam li2uid sehingga konsentrasi aseton dalam
lapisan udara lebih kecil dibandingkan yang terlarut.
#A# III
METODOLOGI
3.1 Al%& 6%) #%h%)
1. atu unit Cooling Tower Arm#iel yang dilengkapi
dengan pemanas.
!. A2uadest
". dara bebas *sebagai media pendingin+
3.! P' e6+' Pe'4 5%%)
1. iapkan peralatan cooling tower supaya dapat
beroperasi
!. 0si a2uadest ke basin
". %ubungkan cooling tower dengan arus listrik,
atur debit air yang mengalir dan H sesuai
dengan yang dikehendaki
4. Catat temperatur inlet dan outlet untuk dry bulb
dan wet bulb T 1 - T : tekanan dan presure dropyang ditunjukan. 6akukan pengambilan data
sebanyak lima kali dengan tekanan yang
berbeda-beda.
5. %itung laju alir udara masing-masing data.
#A# IV
$ASIL PENGAMATAN DAN PER$ITUNGAN
".1 $% /l Pe)*%-%&%)
7 (W M *; < Te- e'%&+' C
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
8/29
--$ ! O T 1 T ! T 3 T " T 2 T =
@,5!@ 15 "@,5 !&,5 4@,5 ":,5 4:,5 "4,5"@ 1: "1,5 !',5 "',5 ";,5 4:,5 "!,54@ 1; "! "@ 4@ "&,5 4:,5 ""
1,@!@ !@ "1,5 "@ 4@,5 "; 5@ """@ !1 "!,5 "@,5 41 ";,5 5@ "44@ !! "",5 "1 41,5 "& 5@ "4,5
1,5!@ !" "!,5 "1 41 ";,5 51 ":"@ !4 "" "1,5 41,5 "& 51 "5,54@ !5 "",5 "! 4! "&,5 51 ":
Dimana/
T1 Temperatur dry bulb masuk
T ! Temperatur wet bulb masuk
T" Temperatur dry bulb keluar
T4 Temperatur wet bulb keluar
T5 Temperatur air masuk
T : Temperatur air keluar
".! Pe'h/&+)*%)
Diketa ui!1. 3ri#ice Constant
?umus/
ma =% &
@1";,@
)eterangan/
ma Dry air mass #lowrate *kg s+
& 3ri#ice di##erential *mm% ! 3+
% peci#ic volume o# steam and air mi9ture leaving top o# column *m " kg+
!. ater Capacity o# ystem ",@ liter *e9cluding make up tank+". Dimensions o# Column 15@ mm 9 15@ mm 9 1@@ mm *%igh+4. Packing Data $-!@@ m -1
umber o# decks &
umber o# plates per deck 1&
Total sur#ace area o# packing, m ! !,1:
%eight o# packing, m @,4&
Packing density ,'olumearea
m -1 !@@
Untuk Cooling "oad # $ %&' kW& "a(u )lir *% gr+ s
1. ntuk 3ri#ice Di##erential * &+ 15 mm% ! 3
Temperatur wet ul udara masu( *T ! + !&,5 oC
Temperatur air (eluar *T : + "4,5 oC
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
9/29
)pproach to wet ul *"4,5 = !&,5+ oC
: oC
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " 4@,5 oC+ dan
Temperatur wet bulb keluar * T 4 ":,5 oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,'4 m " kg.
)ir mass "lowrate *m+ %
&@1";,@
='4@
15@1";,@
*
@,@54;" kg s
)ir 'olume "lowrate *% + m %
@,54;" kg s @,'4 m " kg
@,@514 m" s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,15 m @,15 m
@,@!!5 m !
ecepatan udara )
%
@!!5,@
@514,@
!,!&4 m s
Untuk Cooling "oad # $ %&' kW& "a(u )lir ,% gr+ s
!. ntuk 3ri#ice Di##erential * &+ 1: mm% ! 3
Temperatur wet ul udara masu( *T ! + !',5 oC
Temperatur air (eluar *T : + "!,5 oC
)pproach to wet ul *"!,5 - !&,5+o
C " oC
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " "',5 oC+ dan
Temperatur wet bulb keluar * T 4 ";,5 oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,'4 m " kg.
)ir mass "lowrate *m+ % &
@1";,@
='4@
1:@1";,@
*
@,@5:5! kg s
)ir 'olume "lowrate *% + m %
@,@5:5! kg s @,'4 m " kg
@,@5!' m " s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,15 m @,15 m
@,@!!5 m !
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
10/29
ecepatan udara )
%
@!!5,@
@5!',@
!,"51 m s
Untuk Cooling "oad # $ %&' kW& "a(u )lir % gr+ s
". ntuk 3ri#ice Di##erential * &+ 1; mm% ! 3
Temperatur wet ul udara masu( *T ! + "@ oC
Temperatur air (eluar *T : + "" oC
Approach to wet bulb *"" - "@ - !'+ oC
" oC
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " 4@ oC+ dan
Temperatur wet bulb keluar * T 4 "&,5 oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,'5 m " kg.
)ir mass "lowrate *m+
%
&@1";,@
='5@
1;@1";,@
*
@,@5;'5 kg s
)ir 'olume "lowrate *% + m %
@,@5;'5 kg s @,'5 m " kg
@,@55@5!5 m" s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,15 m @,15 m
@,@!!5 m !
ecepatan udara )
%
@!!5,@@55@5!5,@
!,44:; m s
Untuk Cooling "oad # $ .&% kW& "a(u )lir *% gr+ s
4. ntuk 3ri#ice Di##erential * &+ !@ mm% ! 3
Temperatur wet ul udara masu( *T ! + "@ oC
Temperatur air (eluar *T : + "" oC
)pproach to wet ul *"" - "@+ oC
" oC
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " 4@oC+ dan
Temperatur wet bulb keluar * T 4 "&,5 oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,'4 m " kg.
)ir mass "lowrate *m+ % &
@1";,@
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
11/29
='4@
!@@1";,@
*
@,@:"1' kg s
)ir 'olume "lowrate *% + m %
@,@:"1' kg s @,'4 m " kg
@,@5'4 m " s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,15 m @,15 m
@,@!!5 m !
ecepatan udara )
%
@!!5,@
@5'4,@
!,:4 m s
Untuk Cooling "oad # $ .&% kW& "a(u )lir ,% gr+ s
5. ntuk 3ri#ice Di##erential * &+ !1 mm% ! 3
Temperatur wet ul udara masu( *T ! + "@,5 oC
Temperatur air (eluar *T : + "4 oC
)pproach to wet ul *"4- "@,5+ oC
",5 oC
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " 41 oC+ dan
Temperatur wet bulb keluar * T 4 ";,5 oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,'45 m " kg.
)ir mass "lowrate *m+ % &
@1";,@
='45@!1@1";,@
*
@,@:45& kg s
)ir 'olume "lowrate *% + m %
@,@:45& kg s @,'45 m " kg
@,@:1@!& m" s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,15 m @,15 m
@,@!!5 m !
ecepatan udara )
%
@!!5,@
@:1@!&,@
!,;1!"5 m s
Untuk Cooling "oad # $ .&% kW& "a(u )lir % gr+ s
:. ntuk 3ri#ice Di##erential * &+ !! mm% ! 3
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
12/29
Temperatur wet ul udara masu( *T ! + "1 oC
Temperatur air (eluar *T : + "4,5 oC
)pproach to wet ul *"4,5 - "1+ oC
",5 oC
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " 41,5 oC+ dan
Temperatur wet bulb keluar * T 4 "& oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,'5 m " kg.
)ir mass "lowrate *m+ % &
@1";,@
='5@
!!@1";,@
*
@,@:5'!& kg s
)ir 'olume "lowrate *% + m %
@,@:5'!& kg s @,'5 m " kg
@,@:!:" m " s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,@!!5 m !
ecepatan udara )
%
@!!5,@
@:!:",@
!,;&": m s
Untuk Cooling "oad # $ .&' kW& "a(u )lir *% gr+ s
;. ntuk 3ri#ice Di##erential * &+ !" mm% ! 3
Temperatur wet ul udara masu( *T ! + "1o
CTemperatur air (eluar *T : + ": oC
)pproach to wet ul *": - "1+ oC
5 oC
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " 41 oC + dan
Temperatur wet bulb keluar * T 4 ";,5 oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,'4 m " kg.
)ir mass "lowrate *m+ % &
@1";,@
='4@
!"@1";,@
*
@,@:;;:; kg s
)ir 'olume "lowrate *% + m %
@,@:;;:; kg s @,'4 m " kg
@,@:";@1 m " s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,15 m @,15 m
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
13/29
@,@!!5 m !
ecepatan udara )
%
@!!5,@
@:";@1,@
!,&"115 m s
Untuk Cooling "oad # $ .&' kW& "a(u )lir ,% gr+ s
&. ntuk 3ri#ice Di##erential * &+ !4 mm% ! 3
Temperatur wet ul udara masu( *T ! + "1,5 oC
Temperatur air (eluar *T : + "5,5 oC
)pproach to wet ul *"5,5- "1,5+ oC
4 oC
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " 41,5 oC+ dan
Temperatur wet bulb keluar * T 4 "& oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,'5 m " kg.
)ir mass "lowrate *m+ % &@1";,@
='5@
!4@1";,@
*
@,@:&&: kg s
)ir 'olume "lowrate *% + m %
@,@:&&: kg s @,'5 m " kg
@,@:541; m " s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,15 m @,15 m
@,@!!5 m!
ecepatan udara )
%
@!!5,@@:541;,@
!,'@;4! m s
Untuk Cooling "oad # $ .&% kW& "a(u )lir % gr+ s
'. ntuk 3ri#ice Di##erential * &+ !5 mm% ! 3
Temperatur wet ul udara masu( *T ! + "! oC
Temperatur air (eluar *T : + ": oC
)pproach to wet ul *": - "!+ oC
4 oC
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " 4! oC+ dan
Temperatur wet bulb keluar * T 4 "&,5k oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,': m " kg.
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
14/29
)ir mass "lowrate *m+ % &
@1";,@
=':@
!5@1";,@
*
@,@:''1!5 kg s
)ir 'olume "lowrate *% + m %
@,@:''1!5 kg s @,':m " kg
@,@:;11: m " s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,@!!5 m !
ecepatan udara )
%
@!!5,@
@:;11:,@
!,'&" m s
T%5el C l/)* L %6 7 > 0?2 (W T@ e # !00 - 1
V%'/%5elL%,+ Al/'
B > !0 *'; B > 30 *'; B > "0 *'; Ori"ice !i""erential * &+, mm%! 3 15,@ 1:,@ 1;,@ Temperatur wet ul (eluar *T ! +, oC !&,5 !',5 "@ Temperatur air (eluar *T : +, oC "4,5 "!,5 "" T " , oC 4@,5 "',5 4@ T 4, oC ":,5 ";,5 "&,5 )pproach to wet ul temperatur : !,5 !,5 Spesi"ic 'olume , m " kg @,'4@@ @,'4@@ @,'5@@
)ir mass "low rate *m+, kg s @,@54;" @,@5:5! @,@5;'5 )ir 'olume "low rate *% +, m" s @,@514 @,@5!' @,@54& Cross Sectional area o" empty tower * ) + @,@!!5 @,@!!5 @,@!!5 ecepatan alir udara , m s !,!&4@ !,"51@ !,44:;
T%5el C l/)* L %6 7 > 1?0 (W T@ e # !00 - 1
V%'/%5elL%,+ Al/'
B > !0 *'; B > 30 *'; B > "0 *'; Ori"ice !i""erential * &+, mm%! 3 !@,@ !1,@ !!,@ Temperatur wet ul (eluar *T ! +, oC "@ "@,5 "1 Temperatur air (eluar *T : +, oC "" "" "4 T " , oC 4@,5 41 41,5 T 4, oC "; ";,5 "&
)pproach to wet ul temperatur " ",5 !,5 Spesi"ic 'olume , m " kg @,'4@@ @,'45@ @,'5 )ir mass "low rate *m+, kg s @,@:"1' @,@:45& @,@:5'!& )ir 'olume "low rate *% +, m" s @,@5'4 @,@:1@!& @,@:!:" Cross Sectional area o" empty tower * ) + @,@!!5 @,@!!5 @,@!!5 ecepatan alir udara , m s !,:4 !,;1!"5 !,;&":
T%5el C l/)* L %6 7 > 1?2 (W T@ e # !00 - 1
V%'/%5el L%,+ Al/'
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
15/29
B > !0 *'; B > 30 *'; B > "0 *'; Ori"ice !i""erential * &+, mm%! 3 15,@ 1:,@ 1;,@ Temperatur wet ul (eluar *T ! +, oC !&,5 !',5 "@ Temperatur air (eluar *T : +, oC "4,5 "!,5 "" T " , oC 4@,5 "',5 4@ T 4, oC ":,5 ";,5 "&,5 )pproach to wet ul temperatur : !,5 !,5
Spesi"ic 'olume , m"
kg @,'4@@ @,'5@@ @,':@@ )ir mass "low rate *m+, kg s @,@:;;:; @,@:&&: @,@:''1!5 )ir 'olume "low rate *% +, m" s @,@:";@1 @,@:541; @,@:;11: Cross Sectional area o" empty tower * ) + @,@!!5 @,@!!5 @,@!!5 ecepatan alir udara , m s !,&"115 !,'@;4! !,'&"
T%5el S e / /4 V l+-e 6%'/ $+-/6/&@ Ch%'& U6%'% A/'
T@ e # !00 - 1
7? (W
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
16/29
6aju pendinginan :5 T T
#
Cooling ?ange T 5 = T :
Pe'h/&+)*%) 4%'% II
U)&+( C l/)* L %6 7 > 0?2 (W? L%,+ %l/' > !0 *';
I 15 mm% ! 3
T ! !&,5 oC
T" 4@,5 oC
T4 ":,5 oC
T5 4:,5 oC
T : "4,5 oC
CAl 4,1&; ) )g oC
1!
:5 +*.
/ /
T T C ,0 )l
s
=
F G s . F b
% = F A
C H *T 5 = T : +
Dimana /
G s air mass #low rate
F air volume #low rate
% )ecepatan udara
6 6aju alir
CAl %eat capacity air *4,1&; ) )g oC+
A 6uas penampang *Cross sectional area+ @,15 m 9 @,15 m @,@!!5 m !
T1 Temperatur dry bulb masuk
T ! Temperatur wet bulb masuk
T" Temperatur dry bulb keluar
T4 Temperatur wet bulb keluar
T5 Temperatur air masuk
T : Temperatur air keluar
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
17/29
ntuk % 1 didapat dengan cara plot T ! kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /
T! !&,5 oC %1 &5 )j )g
ntuk % ! didapat dengan cara plot T 4 kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /T4 ":,5 oC %! 1"@ )j )g
1!
:5 +*.
/ /
T T C ,0 )l
s
=
1
:!
+&51"@*+5,"45,4:*+1&;,4*+1@.!*
+g +-C C +g +1 s +g
0oo
s
=
Gs @,@!"" kg s
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " 4@,5 oC+ dan Temperatur
wet bulb keluar * T 4 ":,5 oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,'4 m " kg.
)ir 'olume "lowrate *% + 0 s %
@,@!"" kg s @,'4 m " kg
@,@!! m " s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,15 m @,15 m
@,@!!5 m !
ecepatan udara )
%
@!!5,@
@!!,@
@,';; m s
U)&+( C l/)* L %6 7 > 0?2 (W? L%,+ %l/' > 30 *';
I 1: mm% ! 3
T ! !',5 oC
T" "',5 oC
T4 ";,5 oC
T5 4:,5 oC
T : "!,5 oC
ntuk % 1 didapat dengan cara plot T ! kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /
T! !',5 oC %1 '!,5 )j )g
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
18/29
ntuk % ! didapat dengan cara plot T 4 kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /
T4 ";,5 oC %! 1";,5 )j )g
1!
:5 +*.
/ /
T T C ,0 )l
s
=
1
:!
+5,'!5,1";*+5,"!5,4:*+1&;,4*+1@."*
+g +-C C +g +1 s +g
0oo
s
=
Gs @,@"' kg s
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " "',5 oC+ dan Temperatur
wet bulb keluar * T 4 ";,5 oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,'4 m " kg.
)ir 'olume "lowrate *% + 0 s %
@,@"' kg s @,'4 m " kg
@,@":: m " s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,15 m @,15 m
@,@!!5 m !
ecepatan udara )
%
@!!5,@
@":::,@
1,:" m s
U)&+( C l/)* L %6 7 > 0?2 (W? L%,+ %l/' > "0 *';
I 1; mm% ! 3
T ! "@ oC
T" 4@ oC
T4 "&,5 oC
T5 4:,5 oC
T : "" oC
ntuk % 1 didapat dengan cara plot T ! kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /
T! "@ oC %1 1@@ )j )g
ntuk % ! didapat dengan cara plot T 4 kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
19/29
T4 "&,5 oC %! 14@ )j )g
1!
:5 +*.
/ /
T T C ,0 )l
s
=
1
:!
+1@@14@*+""5,4:*+1&;,4*[email protected]*
+g +-C C +g +1 s +g
0
oo
s
=
Gs @,@5:5 kg s
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " 4@ oC+ dan Temperatur wet
bulb keluar * T 4 "&,5 oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,'5 m " kg.
)ir 'olume "lowrate *% + 0 s %
@,@5:5 kg s @,'5 m " kg
@,@5":;5 m " s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,15 m @,15 m
@,@!!5 m !
ecepatan udara )
%
@!!5,@
@5":;5,@
!,"&55: m s
U)&+( C l/)* L %6 7 > 1 (W? L%,+ %l/' > !0 *';
I !@ mm% ! 3
T ! "@ oC
T" 4@,5 oC
T4 "; oC
T5 5@ oC
T : "" oC
ntuk % 1 didapat dengan cara plot T ! kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /
T! "@ oC %1 1@@ )j )g
ntuk % ! didapat dengan cara plot T 4 kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /
T4 "; oC % ! 1"; )j )g
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
20/29
1!
:5 +*.
/ /
T T C ,0 )l
s
=
1
:!
+1@@1";*+""5@*+1&;,4*+1@.!*
+g +-C C +g +1 s +g
0oo
s
=
Gs @,@"&4;5 kg s
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " 4@ oC+ dan Temperatur wet
bulb keluar * T 4 "&,5 oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,'4 m " kg.
)ir 'olume "lowrate *% + 0 s %
@,@"&4;5 kg s @,'4 m " kg
@,@":1:: m " s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,15 m @,15 m
@,@!!5 m !
ecepatan udara )
%
@!!5,@
@":1::,@
1,:@;4 m s
U)&+( C l/)* L %6 7 > 1 (W? L%,+ %l/' > 30 *';
I !1 mm% ! 3
T ! "@,5 oC
T" 41 oC
T4 ";,5 oC
T5 5@ oC
T : "4 oC
ntuk % 1 didapat dengan cara plot T ! kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /
T! "@,5 oC %1 1@@,5 )j )g
ntuk % ! didapat dengan cara plot T 4 kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /
T4 ";,5 oC %! 1";,5 )j )g
1!
:5 +*. / /
T T C ,0 )l
s
=
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
21/29
1
:!
+5,1@@5,1";*+"45@*+1&;,4*+1@."*
+g +-
C C +g +1 s +g 0
oo
s
=
Gs @,@54"1& kg s
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " 41 oC+ dan Temperatur wet
bulb keluar * T 4 ";,5 oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,'45 m " kg.
)ir 'olume "lowrate *% + 0 s %
@,@54"1& kg s @,'45 m " kg
@,@51"" m " s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,15 m @,15 m
@,@!!5 m !
ecepatan udara )
%
@!!5,@
@:1@!&,@
!,!&1"5: m s
U)&+( C l/)* L %6 7 > 1 (W? L%,+ %l/' > "0 *';
I !! mm% ! 3
T ! "1 oC
T" 41,5o
CT4 "& oC
T5 5@ oC
T : "4,5 oC
ntuk % 1 didapat dengan cara plot T ! kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /
T! "1 oC %1 1@1 )j )g
ntuk % ! didapat dengan cara plot T 4 kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /
T4 "& oC %! 1"& )j )g
1!
:5 +*. / /
T T C ,0 )l
s
=
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
22/29
1
:!
+1@11"&*+5,"45@*+1&;,4*[email protected]*
+g +-
C C +g +1 s +g 0
oo
s
=
Gs @,@;@1: kg s
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " 41,5 oC+ dan Temperatur
wet bulb keluar * T 4 "& oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,'5 m " kg.
)ir 'olume "lowrate *% + 0 s %
@,@;@1: kg s @,'5 m " kg
@,@:::5! m " s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,@!!5 m !
ecepatan udara )
%
@!!5,@
@:::5!,@
!,':!" m s
U)&+( C l/)* L %6 7 > 1?2 (W? L%,+ %l/' > !0 *';
I !" mm% ! 3
T ! "1 oC
T" 41 oC
T4 ";,5 oC
T5 51 oC
T : ": oC
ntuk % 1 didapat dengan cara plot T ! kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /
T! "1 oC %1 1@1 )j )g
ntuk % ! didapat dengan cara plot T 4 kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /
T4 ";,5 oC %! 1";,5 )j )g
1!
:5 +*. / /
T T C ,0 )l
s
=
1
:!
+1@15,1";*+":51*+1&;,4*+1@.!*
+g +-C C +g +1 s +g
0oo
s
=
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
23/29
Gs @,@"44 kg s
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " 41 oC + dan Temperatur wet
bulb keluar * T 4 ";,5 oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,'4 m " kg.
)ir 'olume "lowrate *% + 0 s %
@,@"44 kg s @,'4 m " kg
@,@"!"": m " s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,15 m @,15 m
@,@!!5 m !
ecepatan udara )
%
@!!5,@@"!"":,@
1,4"; m s
U)&+( C l/)* L %6 7 > 1?2 (W? L%,+ %l/' > 30 *';
I !4 mm% ! 3
T ! "1,5 oC
T" 41,5 oC
T4 "& oC
T5 51 oC
T : "5,5 oC
ntuk % 1 didapat dengan cara plot T ! kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /
T! "1,5 oC %1 1@1,5 )j )g
ntuk % ! didapat dengan cara plot T 4 kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /
T4 "& oC % ! 1"& )j )g
1!
:5 +*. / /
T T C ,0 )l s
=
1
:!
+5,1@11"&*+5,"551*+1&;,4*+1@."*
+g +-
C C +g +1 s +g 0
oo
s
=
Gs @,@5"" kg s
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
24/29
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " 41,5 o C+ dan Temperatur
wet bulb keluar * T 4 "& oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,'5 m " kg.
)ir 'olume "lowrate *% + 0 s %
@,@5"" kg s @,'5 m " kg
@,@5@:"5 m" s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,15 m @,15 m
@,@!!5 m !
ecepatan udara )
%
@!!5,@
@5@:"5,@
!,!5 m s
U)&+( C l/)* L %6 7 > 1?2 (W? L%,+ %l/' > "0 *';
I !4 mm% ! 3
T ! "! oC
T" 4! oC
T4 "&,5 oC
T5 51 oC
T : ": oC
ntuk % 1 didapat dengan cara plot T ! kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /
T! "! oC %1 1@! )j )g
ntuk % ! didapat dengan cara plot T 4 kemudian tarik garis sehingga menyentuh kurva saturated air pada phscometric chart,
kemudian tarik garis ke kiri sehingga di dapat /
T4 "&,5 oC % ! 14@ )j )g
1!
:5 +*.
/ /
T T C ,0 )l
s
=
1
:!
+1@!14@*+":51*+1&;,4*[email protected]*
+g +-C C +g +1 s +g
0oo
s
=
Gs @,@::11 kg s
pesi#ikasi volumetrik udara keluar dengan menggunakan cara plot Temperatur dry bulb udara keluar * T " 4! oC+ dan Temperatur wet
bulb keluar * T 4 "&,5k oC+ pada physcometric chart, maka diperoleh % @,': m " kg.
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
25/29
)ir 'olume "lowrate *% + 0 s %
@,@::11 kg s @,':m " kg
@,@:"4:: m " s
Cross sectional area o" empty tower * ) + @,@!!5 m !
ecepatan udara )
%
@!!5,@
@::11,@
!,&! m s
T%5el C l/)* L %6 7 > 0?2 (W T@ e # !00 - 1
V%'/%5elL%,+ Al/'
B > !0 *'; B > 30 *'; B > "0 *'; Ori"ice !i""erential * &+, mm%! 3 15,@ 1:,@ 1;,@ Temperatur wet ul (eluar *T ! +, oC !&,5 !',5 "@ Temperatur air (eluar *T : +, oC "4,5 "!,5 "" T " , oC 4@,5 "',5 4@ T 4, oC ":,5 ";,5 "&,5 )pproach to wet ul temperatur : !,5 !,5 Spesi"ic 'olume , m " kg @,'4@@ @,'4@@ @,'5@@ )ir mass "low rate *m+, kg s @,@!"" @,@"'' @,@5:5 )ir 'olume "low rate *% +, m" s @,@!! @,@":: @,@5":;5 Cross Sectional area o" empty tower * ) + @,@!!5 @,@!!5 @,@!!5 ecepatan alir udara , m s @,';; 1,:" !,"&55:
T%5el C l/)* L %6 7 > 1?0 (W T@ e # !00 - 1
V%'/%5elL%,+ Al/'
B > !0 *'; B > 30 *'; B > "0 *'; Ori"ice !i""erential * &+, mm%! 3 !@,@ !1,@ !!,@ Temperatur wet ul (eluar *T ! +, oC "@ "@,5 "1 Temperatur air (eluar *T : +, oC "" "" "4 T " , oC 4@,5 41 41,5 T 4, oC "; ";,5 "& )pproach to wet ul temperatur " ",5 !,5 Spesi"ic 'olume , m " kg @,'4@@ @,'45@ @,'5 )ir mass "low rate *m+, kg s @,@"&4;5 @,@54"1& @,@:;@1: )ir 'olume "low rate *% +, m" s @,@":1:: @,@51"" @,@:::5! Cross Sectional area o" empty tower * ) + @,@!!5 @,@!!5 @,@!!5 ecepatan alir udara , m s 1,:@;@4 !,!&1"5: !,':!"
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
26/29
T%5el C l/)* L %6 7 > 1?2 (W T@ e # !00 - 1
V%'/%5elL%,+ Al/'
B > !0 *'; B > 30 *'; B > "0 *'; Ori"ice !i""erential * &+, mm%! 3 15,@ 1:,@ 1;,@ Temperatur wet ul (eluar *T ! +, oC !&,5 !',5 "@ Temperatur air (eluar *T : +, oC "4,5 "!,5 "" T " , oC 4@,5 "',5 4@ T 4, oC ":,5 ";,5 "&,5 )pproach to wet ul temperatur : !,5 !,5 Spesi"ic 'olume , m " kg @,'4@@ @,'5@@ @,':@@ )ir mass "low rate *m+, kg s @,@"44 @,@@5"" @,@::11 )ir 'olume "low rate *% +, m" s @,@"!"":1 @,@5@:"5 @,@:"4:: Cross Sectional area o" empty tower * ) + @,@!!5 @,@!!5 @,@!!5 ecepatan alir udara , m s 1,4"; !,!5 !,&!
T%5el S e / /4 V l+-e 6%'/ $+-/6/&@ Ch%'& U6%'% A/'
T@ e # !00 - 1
7? (W
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
27/29
?umus :
6aju pendinginan :5 T T
#
Cooling ?ange T 5 = T :
#A# V
PEM#A$ASAN
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa
penurunan temperatur berbanding lurus dengan kecepatan
udara yang masuk. %asil pengamatan ini sesuai dengan
rumus yang digunakan, dimana dari rumus yang digunakan
pada pengolahan data terlihat bahwa kecepatan udara
berbanding lurus dengan tekanan.
Temperatur dry bulb udara * T "+ yang keluar dan
temperatur wet bulb * T 4+ udara yang keluar dapat
digunakan untuk menentukan spesi#ic volume udara keluar
dengan menggunakan pshychometric chart yang
digunakan, hasil dari pengamatan yang dilakukan
menunjukkan bahwa semakin kecil T " dan T 4 maka spesi#ic
volume udara keluar yang diperoleh juga semakin kecil.
Cooling tower ber#ungsi untuk menurunkan
panas yang dikandung oleh #luida dengan cara melepaskan panas tersebut ke lingkungan melalui kontak dengan udara.
emakin besar laju alir udara maka akan semakin banyak
panas yang dapat dipindahkan dari #luida.
irip-sirip yang terdapat dalam cooling tower
berguna untuk memperbesar area kontak antara air dan
udara sehingga suhu dari #luida juga dapat cepat turun.
ecara teoritis, semakin tinggi cooling tower
maka panas yang dilepaskan akan semakin besar
*temperatur #luida yang keluar akan semakin kecil+. %al ini
merupakan akibat dari lamanya waktu kontak antara air
dan udara.
#A# VI
KESIMPULAN DAN SARAN
=.1 Ke /- +l%)
1. Cooling tower adalah alat yamg digunakan
untuk memindahkan sejumlah panas dari suatu
#luida ke udara.
!. 3perasi cooling tower didasarkan pada prinsip
di#usi, dimana perubahan temperatur dapat
mengakibatkan besarnya perbedaan laju
perpindahan massa yang terjadi.
". $esarnya laju perpindahan massa dipengaruhi
oleh luas daerah kontak antara air dan udara.
4. emakin cepat aliran udara maka semakin besar pula penurunan temperatur.
5. >an ber#ungsi untuk membantu penurunan
temperatur #luida.
:. emakin besar cooling load, laju alir udara dan
kecepatan udara maka akan berpengaruh
terhadap approach to wet bulb.
=.! S%'%)
1. Penggunaan laju alir udara harus disesuaikan
dengan kebutuhan pendinginan agar kehilangan
air dapat dikontrol.
!. Dalam penggunaan pompa supaya diatur debit
alir airnya.
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
28/29
DAFTAR PUSTAKA
)arn, Donald H. Proses /eat Trans"er.
icholas P and Paul . 1'&". Cooling Tower Selection
!esign and Practice. (ichinger, A/ A
Arbor cience.
Perry, ?obert % dan Don Green, C%. 1'&4. Perry2s
Chemical 3ngineers2 /and oo(. 8disi )eenam.A/ (cGraw-%ill.
Treyball, ?obert 8. 1'&;. Mass Trans"er Operation* 8disi
ketiga. A/ (cGraw-%ill.
(cCabe, arren 6., ulian C. mith and Peter %arriot.
1''". Operasi Te(ni( imia . akarta/ 8rlangga.
GAM#AR ALAT
#ENC$ TOP COOLING TOWER
-
8/11/2019 Column Cooling Tower
29/29
00.00 1 2
Conections for Pressure Drop
AccrossPacking
Conectionfor OrificeDifferential Pressure
Heaters
0,5KW 1 KW
Recirculation ano !eter
"e!perature #n$icator
1KW %&itc'
0,5KW %&itc'
ain%&itc'
Pu!p "'er!ostat
( ) l a o l a * t e
ake+p "ank
Water Out ock "e!perature
t 6
t5
t 3t 4 Air Outlet
"e!peratureOR#(#C-
DroplatArrester
Water Distri ution%/ste!
PACK#
t1 t 2 Air #nlet
"e!perature
A%#
Air #nlet
(an
Da!per