Colelithiasis Print

68
Case Report Colelithiasis Pembimbing : dr. M. F. Susanti Handayani, Sp. An. dr. Dadang Mulyawan, Sp. An. Oleh : Munawaroh Sa’adah 2011730068

description

jshdfkshdkfksds

Transcript of Colelithiasis Print

Page 1: Colelithiasis Print

Case ReportColelithiasis

Pembimbing :dr. M. F. Susanti Handayani, Sp. An.dr. Dadang Mulyawan, Sp. An.

Oleh :Munawaroh Sa’adah 2011730068

Page 2: Colelithiasis Print

IDENTITAS PASIEN• Nama : Tn. AK• Umur : 50 tahun • Jenis Kelamin : Laki-laki• No. RM : 289623• Alamat : Pasir Hayam RT03/01, Kec

Cilaku, Cianjur• Ruangan : Anggrek -> ICU• Tanggal Masuk RS : 07 Oktober 2015

Page 3: Colelithiasis Print

ANAMNESIS

• Keluhan Utama Nyeri perut kanan atas

• Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke RSUD Cianjur dengan keluhan

nyeri pada perut kanan atas, nyeri dirasakan sudah sejak 1 minggu yang lalu, pasien juga mengeluhkan mual dan muntah. Pusing (+), lemas (-), BAK ( N ), tidak BAB sejak 3 hari yang lalu.

Page 4: Colelithiasis Print

ANAMNESISRiwayat Penyakit Dahulu:• Hipertensi tidak

terkontrol, Diabetes mellitus (-), Penyakit jantung (-), Asma (-).

Riwayat Penyakit Keluarga :Riwayat dalam keluarga dengan penyakit yang sama (-).

Riwayat Psikososial :Meminum alcohol (-).Merokok (+) 1 bungkus/hari, sejak muda.

Riwayat Operasi Sebelumnya:

Pasien belum pernah menjalani operasi sebelumnya

Riwayat konsumsi obat-obatan (-).

Riwayat alergi terhadap obat-obatan (-).

Page 5: Colelithiasis Print

KEADAAN PRA BEDAH

• Keadaan Umum : Sakit sedang-berat

• Kesadaran : Composmentis

• Gizi Cukup• Berat badan : 70 kg• Tinggi badan : -

Tanda-tanda vital• TD : 175/82 mmHg• N : 92 kali permenit• P : 18 kali permenit• S : 38 0C 

Page 6: Colelithiasis Print

PEMERIKSAAN FISIk • Kepala : Normocephal

• Mata : Conjunctiva anemis ( - ),

sclera ikterik (+)• Telinga : Secret ( - )• Hidung : Secret ( - )• Mulut : gigi palsu (-), Lidah kotor

(-) , gigi karies (-)

ThoraxInspeksi : Retraksi ( - ), Palpasi : Vocal fremitus dextra = sinistraPerkusi : Sonor pada kedua lapang paruAuskultasi: Vesikuler (+), ronkhi ( - ), Wheezing (-)Jantung Inspeksi : Ictus Cordis tak tampakPalpasi : Ictus Cordis teraba di ICS IVPerkusi : RedupAuskultasi: Regular, Murmur (-) Gallop (-)

Abdomen Inspeksi : Perut cembungPalpasi : Hepar / lien tidak teraba, Nyeri tekan (+) Perkusi : Shifting Dulness ( - )Auskultasi : Bising usus (+)

Ekstremitas : Edema (-), CRT < 2 dtk, Sianosis (-)

Page 7: Colelithiasis Print

Pemeriksaan Hasil Normal

Hematologi

HemoglobinHematokrit

LeukositTrombositEritrosit

MCVMCH

MCHC

11,6 g/dL36,0 %

8,8 ribu/µg226 ribu/µg

4,36 x 10 6 /Ul82,626,632,2

13,5 – 17,5 g/dL42 – 52 %

4,8-10,8 ribu/µg150-450 ribu/µg4,7-6,1. 10 6 /uL

80-94 Fl27-31 pg33-37 %

Kimia Klinik

SGOTSGPT

AlbuminUreum

Kreatinin

14281

2,5029,11,3

15-37 U/L12- 78U/L

3,4-5,0 g/dl10-50 mg%0-1 mg%

Penanda Hepatitis B

HbSAg Negatif Negatif

Laboratorium

Page 8: Colelithiasis Print

Pemeriksaan USG abdomen

Page 9: Colelithiasis Print

• Diagnosis Pre operasi Cholelithiasis

• Jenis Operasi Open Cholesistectomy dengan laparoscopy

• Status Fisis : ASA (3)

• Jenis anestesi : GA-ETT• Posisi : supine

Page 10: Colelithiasis Print

STATUS FISIK• American Society of Anesthesiologists (ASA)

:

1. Pasien sehat organik, fisiologik, psikiatrik & biokimia.

2. Pasien dgn peny. sistemik ringan atau sedang.3.Pasien dgn peny. sistemik berat, aktivitas rutin

terbatas.4. Pasien dgn peny. Sistemik berat, tdk dapat

melakukan aktivitas rutin & penyakitnya merupakan ancaman kehidupan sehari-harinya.

5. Pasien sekarat yg diperkirakan dengan atau tanpa pembedahan hidupnya tidak akan lebih dari 24 jam.

Page 11: Colelithiasis Print

Peri-operatif• Pasien dibawa ke ruang operasi• Pasien diposisikan telentang di meja operasi• Sebelum dilakukan induksi dipasang pengukur TD,

SpO2 dan sirkuit anestesi dipastikan dan berfungsi dengan baik

• Pasien diinduksi dengan Propofol : 100 mg, sebelumnya disuntikkan fentanyl 25 µg sbg analgetik, disuntikkan muscle relaxan Roculax 30 mg

• Anestesi umum• Teknik : semi-closed dengan ETT no. 7 balon• Posisi supine

Page 12: Colelithiasis Print

• Penghitungan cairan :• BB : 70 Kg

• 10 Kg I : 10 x 4cc/KgBB/jam = 40 cc/jam• 10 Kg II : 10 x 2 cc/KgBB/jam = 20 cc/jam• Sisanya 50 x 1 cc/KgBB/jam = 50 cc/jam

Total : 110 cc /jam

Pasien puasa selama 8 jam pre-operasi8 x 110 cc/jam : 880 cc

Kebutuhan cairan intraoperatiflama operasi : 150 menit(150/60) x 880 cc : 2200 cc

Page 13: Colelithiasis Print

Medikasi

• Propofol : 100 mg• Fentanyl : 25 µg• Roculax (Rocuronium Br) : 50mg• Dexamethason : 5 mg• Ondancentron: 4 mg• Ketorolac : 30 mg• Reverse (Sulfas Atropin 0,25 + neostigmin 0,5 mg)

:

Page 14: Colelithiasis Print

JAM TD NADI RR SpO2 Medikasi

09.05 175/82 80 24 100%09.20 158/77 79 21 98%09.35 130/70 78 22 99%10.05 135/77 77 20 98% Ondanse

ntron, dexa, ketorolax

10.35 140/60 70 21 98%11.05 138/77 69 20 98%

11.20 130/80 79 22 97%

11.35 132/78 79 19 99%

TANDA-TANDA VITAL OPERATIF

Page 15: Colelithiasis Print

Pemulihan pascabedah• Aldrete Score

• Kesadaran : 1• Warna kulit : 2• Aktifitas motorik : 1• Respirasi : 2• Tekanan darah : 2

Score : 8 pasien dipindahkan ke ICU

KU : sadarTTV :

TD : 130/80 mmHgHR : 74 kali permenitRR : 24 kalipermenitS : 360C

Page 16: Colelithiasis Print

Monitoring

• Parameter yang biasanya digunakan untuk monitor pasien selama anestesi adalah:

• Frekuensi nafas, kedalaman dan karakter• Heart rate, nadi, dan kualitasnya• Warna membran mukosa, dan capillary refill time• Kedalaman/stadium anestesi (tonus rahang, posisi mata,

aktivitas reflek • palpebra)• Kadar aliran oksigen dan obat anestesi inhalasi• Pulse oximetry: tekanan darah, saturasi oksigen, suhu.

Page 17: Colelithiasis Print

Tinjauan pustaka

Page 18: Colelithiasis Print

Pendahuluan

Definisi : Hilangnya rasa sakit secara sentral disertai hilangnya kesadaran (revesibel)

Anestesi

Anestesi umum

Anestesi Regional

Spinal Anestesi

Epidural Anestesi

Pheripheral block Anestesi

Page 19: Colelithiasis Print

Komponen ideal anestesi umum :

1. Sedasi2. Analgesi3. Relaksasi

Trias anestesi

Page 20: Colelithiasis Print

ANESTESI UMUM• Penilaian dan persiapan pra anestesi

1. Anamnesis : pernah mendapat anestesi alergi,mual muntah,nyeri otot, gatal-gatal, sesak nafas pasca bedah anestesi yg lebih baik. Rokok stop 1-2 hari sebelumnya untuk eliminasi nikotinaktifkan kerja silia jalan nafas. 1-2 minggu untuk kurangi produksi sputum.

2. Pemerikasaan fisik : gigi geligi, membuka mulut, lidah besar, leher pendek kaku, untuk ketahui penyulit laringoskop intubasi. Inspeksi palapasi perkusi auskultasi head-toe

Page 21: Colelithiasis Print

American Society of Anesthesiologists (ASA)• ASA I : Pasien normal / sehat• ASA II : Pasien dengan penyakit sistemik ringan• ASA III : Pasien dgn peny. Sistemik berat sehingga

aktivitas rutin terbatas• ASA IV : Pasien dengan peny. Sistemik berat tidak dapat

melakukan aktivitas rutin dan penyakitnya mengancam kematian

• ASA V : Pasien emergensi / muribund, dengan atau tanpa operasi hidupnya tidak lebih dari 24 jam

• ASA VI : Pasien Untuk kepentingan donor organ• E : cito emergency

Page 22: Colelithiasis Print

METODE ANESTESI1. Parenteral2. Perektal3. Per inhalasi4. Topical

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

1. Respirasi2. Sirkulasi3. Jaringan4. Sifat fisik5. Lain – lain

Page 23: Colelithiasis Print

PREMEDIKASIPremedikasi ialah pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anestesia dg tujuan:• Menimbulkan rasa nyaman pd pasien• Memudahkan induksi• Mengurangi jumlah obat-obat anestesika• Menekan refleks-refleks yg tdk di inginkan• Mengurangi sekresi kelenjar saluran nafas

Page 24: Colelithiasis Print

PREMEDIKASI• Kecemasan diazepam peroral 10 – 15 mg bbrp jam

sblm induksi

• Nyeri karena penyakitnya opioid ; pethidin 50 mg IM

• Cairan lambung 25 ml dng pH 2,5 dpt menyebabkan pneumonitis asam antagonis reseptor H2 histamin ; oral simetidin 600 mg atau oral ranitidin (zantac) 150 mg (1 – 2 jam sblm operasi)

• Mengurangi mual dan muntah pasca bedah (dewasa)

droperidol 2,5 – 5 mg IM atau odansentron 2 – 4 mg (zofran, narfoz)

Page 25: Colelithiasis Print

Induksi Anestesi• Induksi anestesi adalah tindakan untuk membuat pasien

dari sadar menjadi tidak sadar, sehingga memungkinkan dimulainya anestesi dan pembedahan

Page 26: Colelithiasis Print

Persiapan induksi anestesi STATICS :

• S = Scope stetoskop, untuk mendengarkan suara paru dan jantung. Laringo-scope. Pilih bilah atau daun (blade) yg sesuai dengan usia pasien. Lampu harus cukup terang.

• T = Tubes pipa trakea. Pilih sesuai usia. Usia < 5 th tanpa balon, dan > 5 th dengan balon (cuffed)

• A = Airway pipa mulut-faring (guedel), atau pipa hidung-faring (naso-tracheal airway)

• T = Tape plester untuk fiksasi pipa

• I = Introducer Mandrin atau stilet dari kawat dibungkus plastik yg mudah dibengkokkan.

• C = Connector Penyambung antara pipa dan peralatan anastesi

• S = Suction penyedot lendir, ludah, dll

Page 27: Colelithiasis Print

• Induksi dan rumatan anestesi• Induksi :

• Induksi Intravena• Induksi Intramuskular• Induksi Inhalasi• Induksi Per rektal

• Rumatan Anestesia (maintenance)• Intravena (anestesia intravena total):

• Opioid, relaksasi pelumpuh otot, ventilator• Inhalasi

• Campuran N2O dan O2 (3:1) + Halotan (0,5-2 vol% )atau enfluran (2-4 vol%) atau isofluran (2-4 vol% )atau sevofluran (2-4 vol%)

• Campuran intravena-inhalasi

Page 28: Colelithiasis Print

STADIUM ANESTESIAStadium1

Analgesia atau disorientasiStadium II

Hipersekresi atau eksitasi atau deliriumStadium III

Pembedahan mulai dari ventilasi teratur sampai apneuPlana 1 Plana 2Plana 3Plana 4

Stadium IVParalisis Medula Oblongata

Page 29: Colelithiasis Print
Page 30: Colelithiasis Print

INTUBASI TRAKEA• Indikasi :

1. Mempermudah anestesi umum2. Mempertahankan jalan nafas dan kelancaran pernafasan3. Cegah aspirasi4. Pengisapan sekret5. Ventilasi mekanik jangka lama6. Mengatasi obstruksi laring7. Anestesi umum pada operasi dengan nafas kontrol, operasi posis miring, tengkurap, rongga mulut dll

Page 31: Colelithiasis Print

Intubasi

Page 32: Colelithiasis Print

Kesulitan intubasi1. Leher pendek berotot2. Mandibula menonjol3. Maxila/gigi depan menonjol4. Uvula tak terlihat5. Gerak sendi temporomandibular terbatas6. Gerak vertebra servikal terbatas.

komplikasi intubasiSelama intubasi : - trauma gigi, laserasi bibir gusi laring,

merangsang saraf simpatis(hipertensi, takikardi), intubasi bronkus, intubasi esofagus, aspirasi, spasme bronkus.

Page 33: Colelithiasis Print

• Setelah ekstubasi : spasme laring, aspirasi, gangguan fonasi, edema glotis-subglotis, infeksi laring faring trakea.

Ekstubasi- setelah pasien benar-benar sadar- pada anestesia sudah ringan dan tidak ad spasme laring- bersihkan rongga mulut laring faring dari sekret dan cairan.

Page 34: Colelithiasis Print

Obat-obatan yang dipakaiPropofol, sediaan: 10 mg/ 1ml 1 amp 200 mg = 20 ml• Penggunaan• Obat induksi sedasi sadar,

pemeliharaan anestesi,• Pengobatan mual-muntah akibat

kemoterapi/pasca bedah• Dosis : Sedasi sadar: bolus IV

25-50 mg (0,5-1 mg/KgBB)Induksi: IV 2-2,5 mg/KgBBPemeliharaan: bolus IV 25-50 mgAnti emetic: IV 10 mgEliminasi: hati, ekstrahepatik (paru)•  

Pedoman:Kurangi dosis pada manula, pasien hipovelemik, tidak disarankan u/ pasien peningkatan TIK, kontra indikasi pada pasien alergi telur atau minyak kedelai.Efek sampingKardiovaskular: hipotensi, hipertensi, bradikardi, takikardi, aritmiaSSP: sakit kepala, pusing, euphoria, kebingungan, klonik/mioklonik, opistotonus, kejangPulmoner: depresi napas, apneu, bronkospasme, laringospasmeGI: mual, muntahAlergik: eritema, urtikaria, pruritus

Page 35: Colelithiasis Print

• Farmakologi : Merupakan obat hipnotik intravena diisopropilfenol yang menimbulkan induksi anestesi yang cepat dengan aktivitas eksitasi minimal. Distribusi luas, eliminasi cepat. Dosis indukasi berkaitan dengan apneu dan hipotensi akibat depresi miokard langsung & penurunan tahanan vascular sistemik dengan perubahan nadi minimal. Tidak mempunyai sifat analgesic, namun bukan antianalgesik seperti barbiturat. Memiliki efek antiemetic intrinsic. Kemungkinan memiliki efek prokonvulsan dan antikonvulsan. Mengurangi aliran darah otak, tekanan intrakranial, dan kecepatan metabolic otak, mengurangi perfusi otak. Dapat terjadi pelepasan histamine dan dapat terjadi rekasi anafilaksis. Tidak boleh untuk org asma

• Farmakokinetik : Awitan aksi: 40 detik

Efek puncak: 1 menit

Lama aksi: 5-10 menit

Page 36: Colelithiasis Print

FENTANYL Golongan Opiad (morfin, petidin,sufentanil ) 75-125 kali lebih

poten dari morpin Sebagai analgesia dan anestesia Tidak mengganggu kardiovaskuler >> digunakan induksi

pasien dengan kelainan jantung Dosis induksi IV : 5 – 40 μg. Dosis Analgesia IV/IM 25 – 100 μg,

(0,7 – 2 μg/kg BB) Efek samping :

- KV : bradikardi, hipotensi- Pulmoner : Depresi pernapasan, apnoe- GI : mual, emesis, pengosongan lambung tertunda- Mata : miosis- Muskuloskeletal : kekakuan otot

Page 37: Colelithiasis Print

Rocuronium Br (Roculax)

• Penggunaan: relaksasi otot skelet non depolarisasi

• Dosis : Intubasi: IV 0,6-1,2 mg/Kg• Pemeliharaan: IV 0,06-0,6 mg/Kg

(pada pasien obesitas, dosis rokuronium harus berdasarkan BB sesungguhnya, bukan BB ideal)

• Eliminasi: ginjal, hati• Farmakologi : Merupakan obat

pemblokir neuromuskuler non depolarirasi steroid dengan lama aksi serupa dengan vekuronium. 8x kurang poten dibanding vekuronium.

• Indikasi : sebagai tambahan anestesi umum untuk mempermudah intubasi endotrakeal dan relaksasi otot rangka selama pembedahan

FarmakokinetikAwitan aksi: 45-90 detikEfek puncak: 1-3 menitLama aksi: 15-150 menit (tergantung dosis)Efek sampingKardiovaskular: takikardi, aritmia, Pulmoner: hipoventilasi, apneu, bronkospasme, hipertensi pulmonerDermatologik: ruam, pruritus

Page 38: Colelithiasis Print

DEKSAMETASON• Penggunaan : Meningkatkan efek obat-obatan

adrenergic beta terhadap produk AMP- siklik, menghambat mekanisme bronkokonstriktor

• Dosis : IV/IM, 0,5-25 mg/hari• Farmakologi : dapat mengurangi jumlah dan

aktivitas dari sel radang• Lama aksi : 36-54 jam• Efek samping : aritmia, hipertensi, gagal

jantung kongestif, kejang, peningkatan TIK, psikosis steroid

Page 39: Colelithiasis Print

KETOROLAcPenggunaan : Analgesia• Dapat diberikan IM atau IV efek anelgesinya dicapai dalam 30

menit, maksimal setelah 1-2 jam• Lama kerja 4-6 jam dan penggunaanya dibatasi untuk 5 hari.• Dosis awal : 10-30 mg, dpt diulang 4-6 jam sesuai kebutuhan.• Untuk pasien normal dosis sehari dibatasi maksima 90mg dan • Berat <50kg untuk manula / ggn faal ginjal dibatasi maksimal

60mg.• Farmakologi : sifat analgetic • cara kerja : menghambat sintesis prostaglandin di perifer

tanpa mengganggu reseptor opioid di system saraf pusat.

Page 40: Colelithiasis Print

Ondansetron sediaan 4mg 1amp

• Penggunaan: pencegahan dan pengobatan mual muntah pascabedah akibat kemoterapi

• Dosis• Mual akibat kemoterapi: IV 32 mg

dalam 1 dosis, encerkan dalam D5W 50 ml dan infuse dalam 15 menit sebelum mulai kemoterapi.

• Mual pasca bedah: PO 8-16 mg, IV lambat 4 mg berikan tanpa diencerkan dalam 1-5 menit, ulang dosis bila perlu.

• Eliminasi: hati• Farmakologi• Merupakan antagonis reseptor

serotonin 5 HT3 selektif yang ditemukan secara perifer pada teraminal saraf vagal dan secara sentral dalam zona pemicu kemoreseptor dari area postrema.

FarmakokinetikAwitan aksi: IV <30 menitEfek puncak: bervariasiLama aksi: IV 12-24 jamPedoman: Efek sampingKardiovaskular: bradikardi, takikardi, hipotensi, angina, dllPulmoner: bronkospasme, sesak nafasSSP: kejang, reaksi ekstrapiramidalGI: konstipasi, gangguan fungsi hati

Page 41: Colelithiasis Print

reverseNeostigmin 0,5 mg/1ml 1amp 0,5 mg= 1ml•  Penggunaan: reverse dari relaksan

otot depolarisasi, pengobatan miastenia gravis, ileus dan retensi urin pasca bedah, pengobata tambahan sinus takikardi atau supraventrikuler

• Dosis : Reverse: IV lambat 0,05 mg/KgBB (max: 5 mg) dengan atropine 0,015 mg/Kg atau glikopirolat 0,01 mg/Kg

• Eliminasi: hati, esterase plasma• Farmakologi : Menghambat hidrolisis

asetilkolin melalui kompetisi dengan asetilkolin utuk perlekatan dengan asetilkolinesterase pada tempat asteratik.

FarmakokinetikAwitan aksi: reversi IV <3 menitEfek puncak: reversi IV 3-14 menitLama aksi: IV 40-60 menitPedoman: kontraindikasi pada peritonitis atau obstruksi mekanis ususEfek sampingKV: bradikardi, takikardi, blok AV, hipotensiPulmoner: depresi napas, peningkatan sekresi oral, faring, bronkusSSP: kejang, disrtria, sakit kepalaGI: mual, muntah, flatulen, peningkatan peristalticGU: berkemihDermatologik: ruam, urtikariaAlergik: reaksi alergi, anafilaksis 

Page 42: Colelithiasis Print

Atropin Sulfat sediaan : 0,25mg/ 1ml 1amp 0,25 = 1ml

• Penggunaan: pengobatan bradikardi sinus, reverse blockade neuromuskuler, terapi tambahan pengobatan bronkospasme dan tukak lambung

• Dosis: reverse blockade neuromuskuler 0,015 mg/kgbb IV + Antikolinesterase neostigmin 0,05mg/kgbb IV

• pramedikasi : - dewasa; IV/IM, 0,4-1,0 mg• PO, 0,4-0,6 mg setiap 4-6 jam• anak2; IV, 10-20 µg/kg (dosis minimum 0,1 mg)• PO, 30 µg/kg setiap 4-6jam• Eliminasi :hati ,ginjal• Farmakologi : asetilkolin pd reseptor muskarinik• Menurunkan sekresi saliva, bronkus dan lambung• Merelaksasi otot polos bronkus• Atropine merupakan suatu amin tersier melewati

sawar darah otak, dosis tinggi bisa merangsang dan mendepresi medulla dan pusat otak

Farmakokinetik:Awitan aksi IV 45-60 detik Intratekal 10-20 detik

IM 5-40 detikEfek puncak IV/IM :blockade vagal 1-2 jam ESTakikardi (dosis tinggi), bradikardi (dosis rendah)Pulmo: depresi pernapasanSSP : halusinasi, kebngunganGI : refluks gastroesofagusMata : midriasis, TIO meningkat

Page 43: Colelithiasis Print

Induksi Muskular (IM)• Sampai sekarang hanya Ketamin (ketalar®) yang dapat

diberikan secara IM

• Dosis : 5 – 7 mg/kgBB

• Setelah 3 – 5 menit pasien tidur

Induksi Per Rektal• Cara ini hanya untuk akan atau

bayi dengan menggunakan Tiopental atau midazolam.

Page 44: Colelithiasis Print

ANESTESI INHALASI

Ialah anestesi dengan menggunakan gas atau cairan anastetika yg mudah menguap (volatile agent) sbg zat anastetika melalui udara pernafasan.

Zat anestetika suatu campuran gas (dengan O2) dan konsentrasi zat tsb tergantung dari tekanan parsialnya.

Page 45: Colelithiasis Print

HALOTAN(fluotan)

- Cairan tak berwarna, berbau enak- Tak mudah terbakar dan meledak- Absorpsi dan ekskresi halotan melalui paru (20%),

dimetabolisasi dalam tubuh dan diekskresi melalui urin (asam trifluoroasetat, trifluoroentanol dan bromida)

- Dosis- Dengan kadar yang aman diperlukan 10 menit untuk

Induksi: 1-4% dalam campuran O2 atau N2O- Maintanence: 0,5-2%

Anastesia kuat analgesi rendah dengan relaksasi otot ringan

Page 46: Colelithiasis Print

Lanj…EFEK :- Tidak merangsang mukosa saluran nafas- Menekan refleks dari laring dan faring,- Mengurangi sekresi ludah dan bronchi- Penggunaan berulang kerusakan hepar- Menghambat kontraksi otot rahim- Banyak digunakan sebagai anestesi pokok atau

pembantu pada obat-obat yang bekerja short acting, seperti N2O.

- Kelebihan dosis depresi napas, menurunnya tonus simpatis, terjadi hipotensi, bradikardi, vasodilatasi perifer, depresi miokard

- Menghambat pelepasan insulin, meninggikan kadar gula darah

Page 47: Colelithiasis Print

Lanj…• Keuntungan 1. Bau enak2. Tidak

menyebabkan sekresi bronkus

3. Tidak mengiritasi pernafasan

4. Mula kerja cepat5. Bronkhodilator6. Mual, muntah

minimal7. Tidak mudah

terbakar

• Kerugian1. Depresi miokard,

mudah aritma 2. Depresi pernapasan3. Relaksasi kurang4. Relaksasi uterus5. Analgetik kurang6. Menggigil

Page 48: Colelithiasis Print

ENFLURAN• Tidak mudah terbakar • Berbentuk cair, mudah menguap dan berbau enak• Cepat melewati stadium induksi tanpa atau

sedikit menyebabkan eksitasi• Resorpsi setelah inhalasi cepat dengan waktu

induksi 2-3 menit• Sebagian besar (80-90%) diekskresi melalui paru-

paru dalam keadaan utuh. Sisanya (2-10%) menjadi ion fluoride bebas

• Dosis• Induksi: 2-4,5% dikombinasi dengan O2 atau campuran

N2O-O2• Maintenance: 0,5-3% volume

Anastesia kuat, analgesia dan relaksasi otot baik

Page 49: Colelithiasis Print

Farmakologi

1. SSP : Anestesi yang paten, mendepresi SSP, pd konsentrasi 3-3,5% bs membangkitkan epilepsi, ↑aliran darah otak.

2. Kardiovaskuler : depresi otot jantung & pemb. Darah.

3. Respirasi: ↑ frekuensi nafas, depresi napas lebih kuat dibandingkan halotan dan lebih iritatif dibanding halotan

4. Otot: Relaksasi lebih baik dibanding halotan5. Hati dan ginjal : tdk hepatotoksik & tdk

nefrotoksik6. Lain : Metabolisme hanya 2-8% oleh hepar

menjadi produk nonvolatil yang dikeluarkan via urine. Sisanya dikeluarkan melalui paru dalam bentuk asli. Induksi cepat & lancar, tdk mual, pemulihan cepat.

Page 50: Colelithiasis Print

ISOFLURAN

• Isomer dari enfluran• Bau tidak enak• Tidak menyala dan tidak ekplosif• Dosis

• 0,5-3 volume% dalam O2 atau bersama O2 dan N2O

Anestesia kuat, analgesia dan relaksasi otot baik

Page 51: Colelithiasis Print

Lanj… Farmakologi :1. SSP : Depresi Pernafasan seperti anestesi

inhalasi lainnya. 2. KV : Depresi jantung dan pembuluh darah

minimal dibanding anestesi inhalasi lainnya digemari untuk anestesia teknik hipotensi dan banyak digunakan pada pasien dengan gangguan PJK

3. Otot: Relaksasi cukup baik dan berpotensi dengan relaksan, pada uterus hamil relaksasi dan kurang responsif jika dengan oksitosin

3. Hati & ginjal: Tdk hepatotoksik dan nefrotoksik.

4. Efek Lain: Induksi dan pemulihan lebih cepat.

Page 52: Colelithiasis Print

SEVOFLURAN• Cairan jernih, tidak berwarna, bau tidak

merangsang• Berat molekul 200,053 Da, titik didih

58,50C• Hasil metabolisme primer alkohol

heksafluoroisopropil, CO2 & Ion Florida.• Premedikasi dgn etanol atau fenobarbiton

untuk menginduksi enzim hati dapat melindungi fungsi hati

• Metabolisme minimal pada ginjal menurunkan resiko nefrotoksisitas

Page 53: Colelithiasis Print

Lanj…

Farmakodinamik• Pernapasan

• Tidak menyebabkan batuk; induksinya cepat

• Eliminasi cepat depresi pernapasan post operatif < Halotan

• Terjadi bronkodilatasi & relaksasi otot polos bronkiolus yg konstriksi dgn histamin atau asetilkolin

Page 54: Colelithiasis Print

Lanj…• Kardiovaskuler

• Efek hampir sama isofluran• Heart Rate lebih lambat akibat depresi aktifitas simpatik

tanpa perubahan aktifitas parasimpatik dan menurun atau menghilangnya respon simpatis terhadap rangsang nyeri.

• Menyebabkan depresi (sama seperti Halotan)• Kontraktilitas miokard (lebih baik dibandingkan halotan)• Dilatator arteri koroner• menurunkan cadangan aliran koroner (lebih kurang

dibandingkan isofluran & halotan)• Aliran darah miokard lebih besar & resistensi aliran lebih

kurang dibandingkan halotan

Page 55: Colelithiasis Print

• SSP• Tidak menyebabkan peningkatan aliran darah serebral pd bbrp binatang coba akibat penurunan Tek Darah arteri sisstemik yg menutupi efek vasodilatasi serebral

• Neuromuskuler• Pelumpuh otot yg baik• Derajat relaksasi yg dihasilkan cukup untuk memudahkan intubasi trachea tanpa fasilitasi oleh pelumpuh otot

Page 56: Colelithiasis Print

N20 (gas gelak, laughing gas, nitrous

oxide, dinitrogen monoksida)

• Gas tidak berwarna dengan bau yang khas. • Tidak berasa dan lebih berat daripada udara. • Induksinya cepat setelah melewati taraf eksitasi,

begitu pula pemulihannya. • Sukar larut dalam darah dan diekskresi dalam

bentuk utuh melalui paru-paru dan sebagian kecil melalui kulit

Analgetik kuat, anestesinya lemah tidak memiliki sifat merelaksasi otot.

Page 57: Colelithiasis Print

Lanj…• Dosis untuk anestesi umum yaitu:

• 60% : 40%,• 70% : 30%

• Dosis untuk mendapatkan • efek analgesik digunakan 20% : 80%, • untuk induksi 80% : 20%, dan• pemeliharaan 70% : 30%.

• Efek sampingnya yang terpenting adalah timbulnya hipoksia dan setelah pemakaian yang lama dapat timbul anemia megaloblastik, akibat oksidasi dari atom kobal dalam vitamin B12.

Page 58: Colelithiasis Print

Recovery dari General Anestesi• Pemeriksaan tekanan darah, nadi, frekuensi nafas, patensi jalan

nafas, dan oksigenasi harus diperiksa tiap 5 menit selama 15 menit atau sampai pasien stabil.

• Pulse oximetry harus dimonitor terus menrus pada pasien yang masih berada dalam proses recovery dari general anestesi, paling tidak sampai pasien mulai sadar. Fungsi neuromuskuler juga harus dinilai misalnya mengangkat kepala.

• Monitoring tambahan berupa penilaian nyeri (skala deskriptif atau numerik), ada atau tidak mual atau muntah, input dan output cairan termasuk produksi urin, drainase, dan perdarahan.

Page 59: Colelithiasis Print

SKOR ALDRATTE

Page 60: Colelithiasis Print

Tinjauan pustaka• Definisi• Chole = awalan mengenai empedu

Lithos= batu

• Adanya pembentukan batu empedu.(Kamus Kedokteran Dorland, edisi 25)

• Penyakit batu empedu yang dapat ditemukan di dalam kandung empedu atau di dalam duktus koledokus, atau pada keduanya. (Buku Ajar Ilmu Bedah De Jong W.)

• koledokolitiasis adalah batu empedu yang ditemukan di saluran empedu (ductus koledokus), sedangkan batu empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu maupun dalam saluran empedu

Page 61: Colelithiasis Print

Lokasi

Page 62: Colelithiasis Print

Diagram Faktor resiko terjadinya kolelitiasis

Page 63: Colelithiasis Print

USG

• Dense dengan posterior acoustic shadow yang berpindah saat pergantian posisi

• 90% sensitivitas dan spesifisitas untuk mendeteksi batu kandung empedu dan pelebaran saluran empedu intra/ekstrahepatik

Page 64: Colelithiasis Print

KolesistektomiIndikasi :•Batu empedu yang menimbulkan gejala•Batu empedu  yang tidak menimbulkan gejala:            - penderita diabetes melitus            - kandung empedu tidak terlihat pada  kolesistografi oral            - diameter batu empedu > 2 cm            - kalsifikasi kandung empedu

Page 65: Colelithiasis Print
Page 66: Colelithiasis Print

Terapi : open cholecystectomy

Page 67: Colelithiasis Print

DAFTAR PUSTAKA

Latief, Said A. Dkk Petunjuk Praktis Anestesiologi. Edisi kedua. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2007.

Muhiman, Muhardi. Dkk Anestesiologi. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 1989.

Lunn, John N. Catatan Kuliah Anestesi, Edisi keempat. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. 2005.

Dobson, Michael B. Penuntun Praktis Anestesi. World Health Organization. Penerbit Buku Kedokteran. ECG

General anesthesia available at www.emedicine.com

Page 68: Colelithiasis Print

Terima kasih