Citrus limon (L.) Burm. F.) PADA MENCIT PUTIH BETINA ... · PDF filedengan pemberian CMC Na,...
-
Upload
nguyentruc -
Category
Documents
-
view
218 -
download
2
Transcript of Citrus limon (L.) Burm. F.) PADA MENCIT PUTIH BETINA ... · PDF filedengan pemberian CMC Na,...
DAYA ANALGESIK SARI BUAH JERUK LEMON
(Citrus limon (L.) Burm. F.) PADA MENCIT PUTIH BETINA
SKRIPSI
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Diajukan oleh :
Yohanes Andi Wijaya
NIM : 028114035
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dedicated to
My Jesus
My Family
My Love
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Yohanes Andi Wijaya Nomor Mahasiswa : 028114035
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Daya Analgesik Sari Buah Jeruk Lemon (Citrus limon L.) pada Mencit Putih Betina Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 21 November 2008 Yang menyatakan
(Yohanes Andi Wijaya)
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Jeruk lemon merupakan salah satu tanaman yang potensial untuk dikembangkan sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui khasiat sari buah jeruk lemon (Citrus limon L.) sebagai analgetika dan mengetahui besarnya khasiat tersebut. Penelitian ini juga bertujuan untuk membandingkan profil geliat sari buah jeruk lemon dengan parasetamol.
Penelitian ini termasuk uji penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak pola searah. Metode efek analgesik yang digunakan adalah rangsang kimia. Empat puluh lima ekor mencit dikelompokkan secara acak menjadi delapan kelompok, kelompok I merupakan kelompok kontrol negatif dengan pemberian akuades, kelompok II merupakan kelompok kontrol negatif dengan pemberian CMC Na, kelompok III merupakan kelompok kontrol positif dengan pemberian parasetamol dosis 91 mg/kg BB, kelompok IV–VIII merupakan kelompok perlakuan dengan pemberian sari buah jeruk lemon dengan dosis 2; 3,33; 6,67; 13,33; 26,67 ml/kg BB. Pemberian bahan uji dilakukan 10 menit sebelum disuntikkan asam asetat sebagai rangsang nyeri secara peritonial. Waktu pengamatannya 60 menit dengan mencatat jumlah geliat setiap 5 menit. Data yang diperoleh dari pengamatan geliat pada masing–masing kelompok dianalisis dengan Kolmogorov-Smirnov, dilanjutkan dengan analisis variasi searah dengan taraf kepercayaan 95 % untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antarkelompok. Selanjutnya dilakukan uji Scheffe untuk mengetahui perbedaan tersebut bermakna atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sari buah jeruk lemon (Citrus limon (L.) Burm. f.) mempunyai daya analgesik. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan untuk mengurangi nyeri pada kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon. Persentase proteksi terhadap geliat dosis 2; 3,33; 6,67; 13,33; 26,67 ml/kg BB berturut–turut adalah 60,91%; 51,77%; 70,55%; 69,03%; 74,11%. Dari data tersebut diketahui bahwa daya analgesik kelompok sari buah jeruk lemon berbeda tidak bermakna dengan parasetamol. Perbedaan profil geliat yang paling nyata terjadi antara parasetamol dengan sari buah jeruk lemon dosis 26,67 ml/kg BB. Kata kunci : analgesik, jeruk lemon, rangsang kimia, mencit putih betina
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Lemon (Citrus limon L.) were one of plant which potentially for developed into traditional medicine. This research has a purpose to know the effect of lemon juice (Citrus limon L.) as an analgesic and to know how far its capability to relieve pain sensation. This research also has a purpose to compare the profile of lemon juice and parasetamol.
This research was a pure experiment research type with one-way randomized design. This research used a method called writhing test method. Forty two white mice was randomized into seven groups. The first group was negative control group, the second group was positive control, and the rest was treatment groups. The negative control used aquadest, which was the solvent of lemon juice, and the positive control used paracetamol with dose 91 mg/kg BW. The treatment groups used lemon juice. The samples were given ten minutes before acetic acid injection, which was the chemical agent induced writhing on mice. Acetic acid, as the pain stimulator, was interperitonially injected. The observation time was sixty minutes with writhing reflects recorded every five minutes.
The result was analyzed with Kolmogorov-Smirnov, continued with one-way ANOVA with 95 % significance level to know if there was a difference between groups. Then continued with Scheffe test to know that difference was valueable or not.
The result of this research shows that lemon juice has analgesic effects. It was proven with capability to relieve pain in treatment groups. The protection percentage from writhing reflects in dose 2; 3,33; 6,67; 13,33; 26,67 ml/kg BW were 60,91%; 51,77%; 70,55%; 69,03%; 74,11%. The siginificant profile`s differences happens between parasetamol and lemon juice dose 26,67 ml/kg BW. Key word : analgesic, lemon, writhing test method, female white mouse
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas berkat dan rahmatNya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Daya Analgesik Sari Buah Jeruk Lemon (Citrus limon L.) pada Mencit Putih
Betina” ini dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rita Suhadi, M.Si, Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Yosef Wijoyo, M.Si, Apt, selaku pembimbing utama skripsi ini, atas
segala masukan yang diberikan kepada penulis, kesabaran dan
dukungannya dalam membimbing penulis menyusun skripsi ini.
3. Ipang Djunarko S.Si, Apt, selaku penguji skripsi atas kritik dan masukkan
kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
4. dr. Fenty, M.Kes, Sp.PK, selaku penguji skripsi atas kritik dan masukkan
kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
5. dr. Luciana Kuswibawati selaku pembimbing akademik penulis, atas
segala pendampingan dan bimbingannya selama penulis masih kuliah
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Ign. Kristio Budiasmoro, M.Si selaku pembimbing skripsi penulis
terdahulu, atas segala bimbingan dan dukungan semangatnya selama masa
penyusunan skripsi, juga dalam mendeterminasi tanaman, maafkan penulis
bila tidak mampu mewujudkan harapan Bapak.
7. Romo Sunu, atas bantuannya dan penjelasannya dalam mengolah data
secara statistik dengan menggunakan SPSS.
8. Mas Sigit dan mas Andre, atas bantuannya dalam pembuatan herbarium
dan mendeterminasi tanaman.
9. Mas Parjiman, mas Heru dan mas Kayat selaku laboran di bagian
farmakologi, atas segala bantuannya selama penulis melakukan penelitian
di laboratorium.
10. Bpk Fredy Handoko dan Ibu Sulastri, Orangtuaku yang melahirkanku, atas
segala doa, yang selalu mendukung dalam segala keadaan,
menyemangatiku dikala aku jatuh dengan kasih sayangnya, yang
memberikan bantuan baik material maupun immaterial.
11. Kedua kakakku tercinta, terima kasih atas dukungannya selama ini.
12. Natalia Dwi Hartono, yang selalu disampingku untuk mendukungku
dengan semangat dan kasih sayangnya, yang menyadarkan penulis atas
kemalasannya dan membangkitkan penulis saat kegagalannya.
13. Teman–teman di kos penulis, Yogi, Chris, Ari, Supri, Hendra, Bambang,
dan Heru, atas segala bantuannya.
14. Kelas A dan kelompok praktikum B angkatan 2002, atas persahabatan,
suka dan duka selama masa kuliah.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. Christin, Agnes, dan Riasa, terima kasih atas persahabatannya selama
kuliah, dan juga dorongan semangatnya.
16. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, yang turut membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam segala aspek dalam
penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran yang membangun demi kemajuan penulis dan para pembaca sekalian.
Sekian dan terima kasih.
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................................... v
PUBLIKASI................................................................................................. vi
INTISARI..................................................................................................... vii
ABSTRACT................................................................................................... viii
PRAKATA................................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL........................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xvii
BAB I. PENGANTAR................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
1. Permasalahan penelitian...................................................................... 3
2. Keaslian penelitian.............................................................................. 3
3. Manfaat penelitian............................................................................... 4
B. Tujuan Penelitian.............................................................................. 4
BAB II. PENELAHAAN PUSTAKA.......................................................... 5
A. Jeruk Lemon..................................................................................... 5
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Vitamin C......................................................................................... 9
C. Nyeri................................................................................................. 10
D. Analgetika......................................................................................... 17
E. Parasetamol...................................................................................... 19
F. Metode Pengujian Analgesik........................................................... 20
G. Landasan Teori................................................................................. 24
H. Hipotesis........................................................................................... 25
BAB III. METODE PENELITIAN.............................................................. 26
A. Jenis dan Rancangan Penelitian......................................................... 26
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.................................... 26
C. Alat.................................................................................................... 27
D. Bahan................................................................................................. 27
E. Tata Cara Penelitian............................................................................ 28
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 33
A. Determinasi Tanaman....................................................................... 33
B. Uji Pendahuluan................................................................................ 33
C. Pengujian Daya Analgesik................................................................ 40
D. Perbandingan Daya Analgesik Sari Buah Jeruk Lemon Dengan
Parasetamol....................................................................................... 44
E. Perbandingan Profil Parasetamol Dengan
Sari Buah Jeruk Lemon.................................................................... 48
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 51
A. Kesimpulan....................................................................................... 51
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Saran................................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 53
LAMPIRAN................................................................................................. 55
BIOGRAFI PENULIS.................................................................................. 95
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I. Rata–rata jumlah geliat pada orientasi
dosis asam asetat............................................................... 34
Tabel II. Hasil analisis variansi satu arah penetapan
dosis asam asetat............................................................... 35
Tabel III. Rata–rata geliat orientasi selang waktu
pemberian asam asetat...................................................... 36
Tabel IV. Hasil analisis variansi satu arah
penetapan selang waktu.................................................... 37
Tabel V. Rata–rata geliat pada penetapan dosis parasetamol....... 38
Tabel VI. Hasil analisis variansi satu arah penetapan
dosis parasetamol............................................................. 39
Tabel VII. Rata–rata kumulatif geliat pada kelompok perlakuan... 40
Tabel VIII. Persen proteksi nyeri kelompok perlakuan...................... 42
Tabel IX. Hasil analisis variansi satu arah persen proteksi nyeri.... 43
Tabel X. Hasil uji Scheffe persen proteksi nyeri
kelompok perlakuan........................................................ 44
Tabel XI. Perubahan persen penghambatan nyeri........................... 47
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur vitamin C dan dehydro vitamin C........................ 9
Gambar 2. Klasifikasi nyeri berdasarkan lokasi.................................. 11
Gambar 3. Mediator yang dapat menimbulkan rangsang nyeri setelah
kerusakan jaringan............................................................. 13
Gambar 4. Diagram perombakan asam arakhidonat menjadi prostaglandin
dan leukotrien.................................................................... 14
Gambar 5. Bagan kemungkinan pengaruh macam–macam obat
terhadap nyeri.................................................................... 18
Gambar 6. Struktur kimia dari parasetamol........................................ 20
Gambar 7. Grafik rata–rata geliat pada orientasi dosis asam asetat. 35
Gambar 8. Grafik penetapan selang waktu pemberian asam asetat.... 37
Gambar 9. Grafik orientasi penetapan dosis parasetamol................... 39
Gambar 10. Rata–rata kumulatif jumlah geliat kelompok perlakuan... 41
Gambar 11. Grafik persen proteksi nyeri.............................................. 42
Gambar 12. Grafik perubahan persen proteksi nyeri............................ 47
Gambar 13. Grafik perbandingan profil parasetamol dengan
sari buah jeruk lemon........................................................ 49
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pengesahan Determinasi.......................................... 55
Lampiran 2. Foto buah jeruk lemon...................................................... 56
Lampiran 3. Foto buah jeruk lemon yang sudah dipotong.................... 56
Lampiran 4. Gambar buah jeruk lemon dari internet............................. 56
Lampiran 5. Gambar buah jeruk lemon beserta daun dan bunganya yang
berasal dari internet........................................................... 57
Lampiran 6. Foto larutan sari buah jeruk lemon tanpa pengenceran..... 57
Lampiran 7. Foto geliat mencit yang dipakai........................................ 58
Lampiran 8. Foto geliat mencit yang tidak dipakai............................... 58
Lampiran 9. Penetapan peringkat dosis sari buah jeruk lemon pada kelompok
perlakuan........................................................................... 60
Lampiran 10. Data orientasi penetapan dosis asam asetat....................... 61
Lampiran 11. Data geliat penetapan selang waktu pemberian asam
asetat…………………………………………………….. 61
Lampiran 12. Data orientasi penetapan dosis parasetamol...................... 62
Lampiran 13. Data penetapan daya analgesik.......................................... 62
Lampiran 14. Data analisis statistik penetapan dosis asam asetat............ 64
Lampiran 15. Analisis statistik data penetapan selang waktu pemberian asam
asetat.................................................................................. 65
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16. Analisis statistik data penetapan dosis parasetamol.......... 67
Lampiran 17. Analisis statistik data persen penghambatan nyeri............ 69
Lampiran 18. Analisis statistik data perubahan
persen penghambatan nyeri............................................... 71
Lampiran 19. Analisis statistik data perbandingan profil geliat.............. 74
Lampiran 20. Analisis statistik geliat per menit...................................... 83
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I.
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri semasa hidupnya. Nyeri
sebenarnya memberikan pertanda bahwa terdapat kerusakan di suatu tempat di
tubuh kita, baik itu kita sadar atau tidak. Nyeri berfungsi untuk mengingatkan dan
melindungi, dan sering kali memudahkan diagnosis penyakit (Mutschler, 1991).
Walaupun banyak orang sudah mengetahui fungsi–fungsi tersebut, tetap saja
orang lebih memilih untuk tidak mengalaminya atau mengenyahkannya secepat
mungkin, yang salah satu caranya adalah dengan memakai obat yang biasa kita
sebut analgetika. Hal ini menyebabkan obat pengurang rasa nyeri atau biasa
disebut analgetika menjadi salah satu obat yang paling banyak digunakan di
masyarakat.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan tumbuhan obat.
Bahkan dari 40.000 spesies tanaman obat yang ada di dunia, Indonesia
menyumbang 30.000 spesies. Sejak ratusan tahun lalu nenek moyang bangsa kita
menggunakan tumbuhan sebagai obat tradisional. Konsep back to nature atau
pengobatan dengan menggunakan bahan yang berasal dari alam seperti contohnya
tumbuhan, saat ini sedang diminati kembali. Pengobatan dengan menggunakan
bahan alam atau obat tradisional mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan
obat kimiawi. Selain harganya relatif lebih murah, obat tradisional juga
mempunyai efek samping yang relatif lebih aman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Saat ini banyak tumbuhan obat yang dikembangkan industri farmasi
menjadi obat tradisional. Berbagai jenis tumbuhan bisa dimanfaatkan untuk
pembuatan obat. Salah satu tanaman yang potensial dimanfaatkan untuk obat
tradisional adalah jeruk lemon (Citrus limon L.). Jenis jeruk ini memang belum
populer di Indonesia sebagai obat tradisional karena memang jeruk lemon bukan
tanaman asli Indonesia. Asal usul dari jeruk lemon sendiri masih belum diketahui
secara pasti, namun jeruk lemon sudah digunakan untuk kesehatan sejak jaman
dahulu, yaitu untuk mengobati para pelaut yang kekurangan vitamin pada tahun
1600 di dataran Eropa. Jeruk lemon kemudian mulai diproduksi pada skala
industri pada tahun 1849 di California, USA. Jeruk lemon sebenarnya mempunyai
banyak kegunaan tetapi masyarakat Indonesia belum banyak mengetahuinya.
Jeruk lemon merupakan sumber vitamin C dan kalsium yang sangat baik. Jeruk
lemon juga bisa digunakan sebagai cooling drink jika mengalami demam, serta
jusnya digunakan dalam kasus diaphoretic dan diuretic draughts. Jus jeruk lemon
sangat dianjurkan dalam pengobatan acute rheumatism. Lemon juga merupakan
astringent yang bagus dan bisa digunakan untuk lotion dalam kasus sunburn.
Minyak dari kulit jeruk lemon dapat digunakan untuk perasa dan aroma, seperti
pada deterjen, shampoo, sabun, dan parfum. Minyak atsiri jeruk lemon diketahui
mempunyai nilai impor yang paling tinggi dibandingkan semua minyak atsiri
yang diimpor oleh Amerika Serikat (Anonim (c), 2008). Dari sekian banyak
manfaat yang disediakan oleh jeruk lemon, masyarakat Indonesia hanya mengenal
jeruk lemon sebagai penyedap masakan dan pembuatan minuman penyegar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Belum ada data empiris tentang penggunaan jeruk lemon sebagai obat tradisional
di Indonesia.
Buah jeruk lemon secara garis besar mengandung gula, polisakarida, asam
organik, lemak, karotenoid, vitamin dan mineral, flavonoid, limonoid dan
komponen yang bersifat volatile (Anonim (a), 2007). Salah satu kandungan kimia
yang terdapat dalam sari buah jeruk lemon adalah vitamin C. Vitamin C sudah
dikenal sebagai antioksidan yang baik. Vitamin C inilah yang diduga bertanggung
jawab atas efek farmakologis dari sari buah jeruk lemon.
1. Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai
berikut :
1. apakah sari buah jeruk lemon mempunyai daya analgesik ?
2. seberapa besar daya analgesik sari buah jeruk lemon jika dibandingkan
dengan parasetamol ?
3. bagaimana perbandingan profil geliat antara parasetamol dengan kelompok
perlakuan ?
2. Keaslian penelitian
Setelah dilakukan penelusuran oleh penulis, belum ditemukan penelitian
mengenai efek analgesik dari sari buah jeruk lemon (Citrus limon L.). Penelitian
yang pernah dilakukan antara lain :
a. Effectiveness of lemon juice, vinegar and their mixture in the elimination of
Salmonella typhimurium on carrots (Daucus carota L.) (Sengun, Karapinar,
2004)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
b. The effect of lemon juice on atherogenic factors (Mika, Chika, Harumi,
Mariko, Toshimi, Thu, Masanori, Kazuhiro, Yoshiaki, 2004)
c. Pharmacological properties of citrus and their ancient and medieval uses in
the Mediterranean region (Ramón-Laca & Arias, 2004)
3. Manfaat penelitian
a. manfaat teoritis : menambah informasi terutama dalam bidang pengobatan
tradisional mengenai bukti ilmiah khasiat sari buah jeruk lemon
b. manfaat praktis : sebagai sumbangan dalam pengobatan tradisional, yaitu
dengan memberikan informasi pada masyarakat tentang khasiat jeruk lemon,
terutama sebagai salah satu alternatif obat pengurang rasa nyeri
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum : secara umum penelitian ini bertujuan untuk menambah
informasi mengenai sari buah jeruk lemon yang dapat digunakan sebagai obat
pengurang rasa nyeri
2. Tujuan khusus :
a. membuktikan daya analgetika sari buah jeruk lemon
b. mengetahui besarnya daya analgetika sari buah jeruk lemon jika dibandingkan
dengan parasetamol
c. mengetahui perbandingan profil geliat parasetamol dengan sari buah jeruk
lemon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II.
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Jeruk Lemon (Citrus limon L.)
1. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Species : Citrus medica varietas limon Burn sinonim Citrus
limonium Risso sinonim Citrus limonia disebut pula True
Citroen
(Rukmana, 2001)
2. Daerah asal dan penyebaran
Jeruk lemon bukanlah merupakan tanaman asli Indonesia. Dalam beberapa
literatur disebutkan bahwa daerah asal tanaman jeruk lemon adalah daerah Asia,
tepatnya Birma Utara dan Cina Selatan.
Pada abad ke-11 sampai dengan 13, tanaman jeruk lemon dibawa oleh
orang–orang Arab ke Afrika dan Eropa. Dalam perkembangan selanjutnya, jeruk
lemon dibudidayakan di Spanyol, Portugal, Italia, Sisilia, dan Siprus, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
kemudian dikembangkan pula di California (Amerika Serikat), Kepulauan Hindia
Barat, dan Argentina.
Saat ini, jeruk lemon telah banyak ditanam di berbagai negara di dunia. Di
Indonesia jeruk lemon dikenal oleh masyarakat pecinta tanaman pada sekitar
tahun 1980-an. (Rukmana, 2001)
Jeruk lemon termasuk dalam kelompok jeruk sitrun atau Citroen (Citrus
medica). Dalam beberapa literatur dinyatakan bahwa jeruk sitrun mempunyai dua
varietas sebagai berikut :
a. jeruk lemon (Citrus medica varietas limon sinonim Citrus limonium / True
Citroen)
b. jeruk sukade (Citrus medica varietas proper sinonim Citrus odorata Rouseel
sinonim Citrus cedar Link.)
Jeruk lemon menghasilkan jenis jeruk baru setelah dikawin silangkan
dengan beberapa jenis jeruk lain, yaitu sebagai berikut :
a. Rough lemon (RL), merupakan hasil persilangan antara Citrus medica
var.limon x Citrus aurantium sub-species sinensis (jeruk manis).
b. Lemonime, merupakan hasil persilangan antara jeruk lemon (Citrus limonium)
x jeruk nipis sinonim (Citrus aurantifolia Swingle).
(Rukmana, 2001)
3. Jenis (Varietas)
a. Lemon tea
Lemon tea mempunyai batang yang kokoh dan terkesan kaku,
percabangannya banyak dan tidak berduri. Daunnya berwarna hijau tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
yang bergerigi, dengan panjang 10–11 cm dan lebar 4–4,5 cm. Lemon tea
berbuah setelah berumur 4 tahun dan selanjutnya akan berbuah terus
menerus tanpa mengenal musim. Bentuk buah lemon tea agak lonjong,
mirip dengan jeruk nipis, diameternya 3 cm dan panjangnya 3,5 cm. Buah
yang masih muda berwarna hijau kekuning–kuningan, namun setelah
matang menjadi kekuning–kuningan dengan permukaan yang halus.
Daging buahnya cukup berair. Rasanya tidak terlalu masam, serta
beraroma kurang tajam. Biasanya lemon tea dimanfaatkan untuk minuman
teh, bumbu penyedap masakan ikan dan daging (Rukmana, 2001).
b. lemon squash
Batang lemon squash berduri tajam dengan panjang duri 1,5–2 cm.
percabangannya banyak dan sangat lentur. Lemon squash berbuah terus
menerus tanpa mengenal musim, terutama bila pengairannya cukup. Daun
lemon squash berwarna hijau tua dengan ujung runcing dan tepi daun yang
bergerigi. Panjang daun antara 10–12 cm dan lebarnya 4–5 cm. Buah
lemon squash berukurang besar, sehingga sering tergeletak di tanah. Buah
lemon squash berbentuk lonjong menyerupai labu siam, dengan panjang
15 cm dan diameter 5–7 cm. Kulit buahnya tebal, berwarna hijau tua dan
akan menguning bila sudah matang. Daging buahnya berair banyak
dengan rasa yang sangat masam dan aroma yang tajam. Lemon squash ini
banyak dimanfaatkan untuk minuman (Rukmana, 2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
c. lemon cui
Batang lemon cui berwarna gelap, mempunyai banyak cabang dan
ranting, namun tidak berduri. Daunnya berukuran kecil, dengan panjang
2–3 cm dan lebar 2 cm. Daunnya berwarna hijau tua, berbentuk agak
bulat, tepi daun rata dan cenderung menghadap ke atas. Buah lemon cui,
atau yang biasa disebut jeruk manado, berbentuk bulat sebesar ibu jari
tangan dengan ujung agak rata. Warna kulit buahnya hijau tua, dan
menjadi kuning kemerahan setelah matang. Daging buahnya berair
banyak, rasanya masam dan aromanya tajam. Buah lemon cui biasanya
dimanfaatkan sebagai bumbu masakan (Rukmana, 2001).
d. lemon eureka
Tanaman lemon eureka berupa perdu dengan tinggi 1–6 m.
Daunnya menyerupai daun jeruk lemon tea. Buahnya tumbuh tunggal atau
berkelompok, berbentuk oval dengan ujung berputing yang agak
meruncing. Buahnya mempunyai panjang 5–10 cm dengan diameter
4,5–5,5 cm, kulit buah muda berwarna kuning. Lemon eureka ini banyak
dimanfaatkan sebagi penyegar minuman teh dan sari buah (Rukmana,
2001).
4. Manfaat
Jeruk lemon dimanfaatkan di hampir semua rumah tangga di Asia Tengara
terutama sebagai penyedap masakan, pembuatan minuman, dan berbagai macam
obat tradisional. Kualitasnya sebagai penyegar sangat menonjol pada sari buah,
teh jeruk, atau saat dicampurkan pada buah–buahan lainnya (Sarwono, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Vitamin C
Mulai dikenal pada tahun 1928, yaitu setelah dilakukan pemisahan
vitamin C dari air jeruk. Vitamin C merupakan suatu asam organik yang
berbentuk kristal putih, terasa asam, tetapi tidak berbau. Dalam larutan, vitamin C
mudah rusak karena oksidasi oleh oksigen dari udara, tetapi lebih stabil bila
terdapat dalam bentuk kristal kering (Sediaoetama, 2004).
C3
OH
C4
OH
OH
OC1O
HO O
OH
OH
OO
O
C2
Dehydro Vitamin CVitamin C
Gambar 1. Struktur kimia dari vitamin C dan dehydro vitamin C. (Sediaoetama, 2004)
Gugus hidroksil pada C2 dan C3 mudah dioksidasi, sehingga menjadi
dehydro vitamin C. Reaksi ini bersifat reversible dan menyebabkan vitamin C
mudah dioksidasi dan direduksi. Dengan demikian, vitamin C bersifat mudah
mereduksi ikatan organik lain (Sediaoetama, 2004).
Vitamin C bekerja sebagai suatu koenzim dan pada keadaan tertentu
merupakan reduktor dan antioksidan. Vitamin ini dapat secara langsung
memberikan elektron ke enzim yang membutuhkan ion-ion logam tereduksi, dan
bekerja sebagai kofaktor untuk prolil dan lisil hidroksilase dalam biosintesis
kolagen. Asam askorbat meningkatkan aktivitas enzim amidase yang berperan
dalam pembentukan hormone oksitosin. Vitamin C dapat meningkatkan absorbsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
besi dan juga berperan pada pembentukan steroid adrenal. Fungsi utama
vitamin C adalah berperan dalam sintesis kolagen, proteoglikan, dan zat organik
lainnya misalnya pada tulang, gigi, dan endotel kapiler (Rosmiati, 1995).
Sumber vitamin C yaitu di dalam bahan makanan terutama buah-buahan
segar dan terdapat juga dalam sayuran segar dengan kadar yang lebih rendah. Di
dalam buah, vitamin C terdapat dengan konsentrasi tinggi di bagian kulit buah,
agak lebih rendah terdapat dalam daging buah dan lebih rendah lagi dalam bijinya
(Sediaoetama, 2004). Vitamin C juga terdapat dalam berbagai preparat, baik
dalam bentuk tablet yang mengandung 50-1500 mg maupun dalam bentuk larutan.
Sebagian besar sediaan multivitamin mengandung vitamin C. Air jeruk
mengandung vitamin C yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk terapi
menggantikan sediaan vitamin C. Vitamin C diindikasikan untuk pencegahan dan
pengobatan skorbut. Vitamin C juga digunakan untuk berbagai penyakit yang
tidak ada hubungannya dengan defisiensi vitamin C dan sering kali digunakan
dalam dosis besar, akan tetapi efektifitasnya tidak jelas atau tidak terbukti
(Rosmiati, 1995).
C. Nyeri
Adalah gejala penyakit atau kerusakan yang paling sering dialami.
Walaupun nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering
memudahkan diagnosis, pasien merasakannya sebagai hal yang tidak
mengenakan, kebanyakan menyiksa dan karena itu berusaha untuk bebas darinya.
Pada beberapa penyakit, misalnya pada tumor ganas dalam fase akhir,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
meringankan nyeri kadang–kadang merupakan satu–satunya tindakan yang
berharga (Mutschler, 1991).
Menurut terjadinya, nyeri dapat dibedakan menjadi nyeri somatik dan
nyeri dalam (visceral). Nyeri somatik dibagi lagi berdasarkan kualitasnya menjadi
nyeri permukaan dan nyeri dalam. Rangsang pada nyeri permukaan bertempat di
kulit sedangkan pada nyeri dalam rangsangnya bertempat di otot persendian,
tulang dan jaringan ikat (Mutschler, 1991).
Contoh nyeri permukaan : tusukan jarum Contoh nyeri dalaman : kejang otot, sakit kepala Contoh nyeri visceral : kolik empedu, nyeri lambung, appendikitis
Nyeri Somatik
Nyeri permukaan
Nyeri dalaman
Nyeri kesatu
Nyeri kedua Kulit
Otot, jaringan ikat, tulang dan sendi
Nyeri Visceral
Perut
Gambar 2. Klasifikasi nyeri berdasarkan lokasi (Mutschler, 1991) Nyeri permukaan mempunyai karakter ringan, sehingga dapat
dilokalisasikan dengan baik dan hilang dengan cepat setelah berakhirnya
rangsang. Nyeri permukaan yang juga disebut nyeri pertama ini menyebabkan
refleks menghindar dan dengan demikian dapat menglindungi dari kerusakan
lebih lanjut. Nyeri pertama ini sering diikuti nyeri kedua yang bersifat seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
menekan dan membakar. Nyeri kedua ini yang sukar untuk dilokalisasikan dan
kebanyakan menyebar ke sekitarnya. Nyeri kedua atau nyeri dalam sering kali
diikuti oleh reaksi afektif dan vegetatif seperti tidak bergairah, mual, berkeringat,
dan penurunan tekanan darah. Nyeri visceral juga memiliki sifat menekan dan
reaksi vegetatif yang menyertai nyeri dalam. Nyeri visceral terjadi antara lain
pada tegangan organ perut, kurangnya aliran darah, dan penyakit yang disertai
radang (Mutschler, 1991).
Mediator nyeri adalah senyawa dalam tubuh yang dibebaskan dari sel – sel
tubuh yang mengalami kerusakan yang menyebabkan perangsangan reseptor
nyeri. Mediator nyeri yang penting adalah histamin, serotonin (5-HT),
plasmakinin (bradikinin), prostaglandin, ion kalium, asam dan enzim proteolitik
(Tjay dan Rahardja, 2002; Guyton, 1996). Mediator yang memiliki potensi kecil
dalam perangsangan reseptor nyeri adalah ion hidrogen dan ion kalium. Pada
kenaikan konsentrasi ion H+ dan penurunan pH dibawah 6 akan menyebabkan
terjadinya nyeri. Demikian juga pada keluarnya ion kalium dari ruang intrasel
dengan konsentrasi lebih dari 20 mmol/L setelah terjadi kerusakan sel. Bradikinin
dan prostaglandin dapat menyebabkan stimulasi pada ujung serat saraf nyeri tanpa
menimbulkan kerusakan yang berarti pada serat saraf, sedangkan enzim
proteolitik menimbulkan nyeri karena menyebabkan kerusakan pada ujung saraf
nyeri (Mutschler, 1991; Guyton, 1996).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Gambar 3. Mediator yang dapat menimbulkan rangsang nyeri setelah kerusakan jaringan. (Mutschler, 1991)
Pelepasan mediator nyeri ini dapat disebabkan oleh berbagai macam hal,
sangan
fisik, m kanis
Noksius
Kerusakan jaringan
:
dikinin)
reseptor
yer pertama Nyeri lama
Pembebasan : Pembentukan + (pH < 6) Kinin (BraH
K+ (> 20 mmol/L) Prostaglandin Asetilkolin Serotonin Histamin N
Sensibilitas
i
dapat berupa rangsangan mekanis, fisis (kalor dan listrik), atau kimiawi. Setelah
mediator–mediator nyeri dilepaskan, maka mediator ini akan diterima oleh
reseptor nyeri yang spesifik (Mustchler, 1991; Tjay dan Rahardja, 2002).
Bila membran sel mengalami kerusakan karena suatu rang
e atau kimiawi, maka enzim fosfolipase A2 akan dilepaskan dan
bereaksi dengan fosfolipida yang ada disitu, membentuk asam arakhidonat. Asam
arakhidonat kemudian akan dimetabolisme melalui dua jalur, yaitu jalur
siklooksigenase dan jalur lipooksigenase. Enzim siklooksigenase mempunyai dua
isoenzim yang terlibat pada metabolisme asam arakhidonat, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
siklooksigenase-1 (COX-1) dan siklooksigenase-2 (COX-2) (Tjay dan Rahardja,
2002).
Gambar 4. Diagram perombakan asam arakhidonat menjadi prostaglandin dan leukotrien (Tjay dan Rahardja, 2002).
Enzim COX-1 ra lain di pelat–pelat
darah,
ortikosteroida
SAID`s
Fosfolipida (membran sel)
terdapat di kebanyakan jaringan anta
ginjal dan saluran cerna (Tjay dan Rahardja, 2002). Enzim ini bersifat
konstitutif (pokok dan selalu ada) dan cenderung menjadi homeostatis dalam
k N
Fosfolipase A2
Asam Arakhidonat
Cyclooxygenase Lipooxygenase
Endoperoksida Asam Hidroperoksida O2-
Radikal bebas
TromTXA
boksan 2
Prostasiklin PGI2
Prostaglandin PGE2/F2
Leukotrien LTA
LTB2 LTC4-LTF4-LTE4
COX-1
COX-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
fungsinya. Enzim COX-2 normalnya tidak terdapat di jaringan, namun terbentuk
selama proses peradangan (Tjay dan Rahardja, 2002).
Asam arakhidonat diubah oleh enzim siklooksigenase menjadi
dimetabolisme oleh enzim lipooksigenase
enjad
endoperoksida, dan seterusnya menjadi prostaglandin. Peroksida melepaskan
radikal bebas oksigen yang juga memegang peranan dalam timbulnya rasa nyeri.
Prostaglandin yang dibentuk dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
prostaglandin (PG), prostasiklin (PGI2), dan tromboksan (TXA2, TXB2).
Prostaglandin dapat dibentuk oleh seluruh jaringan. Prostaglandin yang paling
penting adalah PGE2 dan PGF2, yang mempunyai daya vasodilatasi dan
meningkatkan permeabilitas dinding pembuluh dan membran sinovial, yang
menyebabkan terjadinya radang dan nyeri. Prostasiklin, yang dibentuk terutama di
dinding pembuluh, mempunyai daya vasodilatasi (bronchi, lambung, rahim, dan
lain–lain), antitrombotis dan juga efek protektif terhadap mukosa lambung.
Tromboksan, yang khusus dibentuk dalam trombosit, mempunyai daya
vasokonstriksi (antara lain di jantung) dan dapat menstimulasi agregasi pelat darah
(trombotis) (Tjay dan Rahardja, 2002).
Sebagian dari asam arakhidonat
m i leukotrien (LT). LTC4, LTD4 dan LTE4 dibentuk dalam granulosit
eusinofil dan mempunyai daya vasokonstriksi di bronchi dan mukosa lambung,
selain itu juga menyebabkan peningkatan permeabilitas vaskuler. LTBB4, yang
khusus dibentuk di makrofag dan neutrofil alveoler, bekerja secara kemotaksis,
yaitu merangsang migrasi leukosit dengan cara meningkatkan mobilitas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
fungsinya. Penghambatan COX dapat secara tidak langsung meningkatkan
sintesis leukotrien (Tjay dan Rahardja, 2002).
Reseptor nyeri (nosiseptor) merupakan ujung saraf bebas yang berfungsi
untuk menerima rangsang nyeri. Reseptor ini tersebar luas dalam lapisan
interstitial kulit dan juga dalam jaringan dalam tertentu, seperti dinding arteri dan
permukaan sendi. Reseptor nyeri dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
mekanoreseptor, termoreseptor, dan kemoreseptor (Mutschler, 1991).
Nyeri timbul apabila suatu rangsang, apakah itu fisik, termal, ataupun
kimiawi, melampui suatu nilai ambang tertentu (nilai ambang nyeri) dan karena
itu menyebabkan kerusakan pada jaringan dengan disertai pembebasan mediator
nyeri.
Terdapat beberapa kemungkinan mekanisme suatu obat dalam
mempengaruhi rasa nyeri, antara lain :
1. mencegah sensibilitas reseptor nyeri dengan cara penghambatan sintesis
prostaglandin dengan analgetika yang bekerja perifer
2. mencegah pembentukan rangsang dalam reseptor nyeri dengan memakai
anestetika permukaan atau anestetika infiltrasi
3. menghambat penerusan rangsang dalam serabut saraf sensorik dengan
anestetika konduksi
4. mempengaruhi pengalaman nyeri dengan psikofarmaka (transkuilansia,
neuroleptika, antidepresif)
(Mustschler, 1991)
D. Analgetika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Adalah senyawa yang dalam dosis terapeutik dapat meringankan atau
menekan rasa nyeri, tanpa memiliki efek anastesi umum. Berdasarkan potensi
kerja, mekanisme kerja dan efek sampingnya, analgetika dibedakan menjadi dua
kelompok :
1. Analgesik opioid (narkotik)
Analgesik narkotik adalah kelompok obat analgesik yang memiliki sifat –
sifat seperti opium dan morfin. Walaupun golongan obat ini memperlihatkan
berbagai efek farmakodinamik lain, analgesik narkotik digunakan terutama untuk
meringankan atau menghilangkan rasa nyeri. Akan tetapi semua analgesik
narkotik (sesuai namanya) menimbulkan gejala adiksi/ketergantungan, maka
usaha untuk mendapatkan suatu analgesik yang ideal masih tetap diteruskan
dengan tujuan mendapatkan analgesik yang sama kuat dengan morfin namun tidak
menimbulkan ketergantungan (Anonim, 1995).
2. Analgesik non narkotik
Kebanyakan analgesik non narkotik mempunyai aktivitas antipiretik,
antirematik dan antiinfalamasi disamping meringankan rasa nyeri (Mutschler,
1991). Obat–obatan golongan ini sudah terbukti mempengaruhi metabolisme atau
kerja sejumlah mediator pada proses peradangan. Mekanisme kerjanya yaitu
menghambat atau menghalangi pembentukan prostaglandin dan metabolisme
yang bersangkutan yang menyebabkan terjadinya nyeri, demam dan radang.
Analgesik non narkotik mempunyai mekanisme perifer maupun sentral dalam
meredakan rasa nyeri (Hite, 1981).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Analgesik golongan ini diabsorbsi dengan baik dan cepat. Kebanyakan
berdaya antipiretik dan atau antiinflamasi. Oleh karena itu obat ini tidak hanya
digunakan sebagai anti nyeri saja tetapi juga pada gangguan demam dan
peradangan. Obat ini banyak digunakan pada kasus nyeri ringan sampai sedang,
seperti sakit kepala, sakit gigi, otot, perut, masalah menstruasi, dan lain-lain (Tjay
dan Rahardja, 2002).
Menurut Tjay dan Rahardja (2002), terdapat beberapa cara mengurangi
rasa nyeri dengan menggunakan obat, yaitu :
a. merintangi terbentuknya rangsangan pada reseptor nyeri perifer
dengan analgetika perifer
b. merintangi penyaluran rangsangan di saraf–saraf sensoris, misalnya
dengan anestetika lokal
c. blokade pusat di sistem saraf pusat (SSP) dengan analgetika sentral
(narkotika) atau dengan anastetika umum.
Psikofarmaka Otak Anastetika
Analgetika yang bekerja sentral
Sumsum tulang belakang Saraf Anastetika konduksi Reseptor nyeri Anastetika permukaan
Analgetika yang bekerja perifer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gambar 5. Bagan kemungkinan pengaruh macam–macam obat terhadap nyeri (Mutschler, 1991)
E. Parasetamol
Mempunyai efek analgesik yang serupa dengan salisilat, yaitu
menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Parasetamol juga
dapat menurunkan suhu dengan mekanisme yanbg diduga juga berdasarkan efek
sentral seperti salisilat. Parasetamol tidak digunakan sebagai antireumatik karena
efek antiinflamasi dari parasetamol sangat lemah. Parasetamol merupakan
penghambat biosintesis prostaglandin yang lemah, oleh karena itu efek samping
seperti iritasi, erosi, perdarahan lambung, gangguan pernapasan dan
keseimbangan asam basa tidak terlihat (Wilmana, 1995).
Parasetamol diabsorpsi dengan cepat dan sempurna melalui saluran cerna.
Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu setengah jam dan masa
paruh plasma antara 1–3 jam. Obat ini tersebar ke seluruh cairan tubuh, 25%
terikat protein plasma, dan dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati. Sebagaian
parasetamol (80%) dikonjugasi oleh asam glukorunat dan sebagian kecil lainnya
dengan asam sulfat. Selain itu parasetamol dapat mengalami hidroksilasi.
Parasetamol diekskresi melalui ginjal, sebagian kecil dalam bentuk parasetamol
utuh (3%) dan lainnya dalam bentuk parasetamol terkonjugasi (Wilmana, 1995).
Di Indonesia penggunaan parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik
telah menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesik, parasetamol
sebaiknya tidak diberikan terlalu lama karena kemungkinan dapat menimbulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
nefropati analgesik. Jika dosis terapi tidak memberikan manfaat, biasanya
pemberian dengan dosis besar tidak lebih menolong. Penggunaannya sebagai
antipiretik tidak seluas penggunaannya sebagai analgesik (Wilmana, 1995).
Parasetamol tersedia sebagai obat tunggal, berbentuk tablet 500 mg atau
sirup yang mengandung 120 mg/5 ml. Dosis parasetamol untuk dewasa adalah
300 mg sampai 1 gram setiap kali pemberian, dengan maksimum 4 gram per hari;
untuk anak 6 sampai 12 tahun : 150-300 mg/kali dan bayi dibawah 1 tahun : 60
mg/kali; pada keduanya diberikan maksimum 6 kali sehari. Reaksi alergi
terhadapat derivat para-aminofenol jarang terjadi. Manifestasinya berupa eritema
atau urtikaria dan gejala yang lebih berat berupa demam dan lesi pada mukosa.
Akibat dosis toksik yang paling serius adalah nekrosis hati, yang terjadi pada
pemberian 10 sampai 15 gram (200-250 mg/kg BB) (Wilmana, 1995).
H3COCHN OH
Gambar 6. Struktur kimia dari parasetamol (Anonim, 1995)
F. Metode Pengujian Analgesik
Metode pengujian daya analgesik dibagi menjadi 2, yaitu berdasarkan
jenis analgesiknya sebagai berikut :
1. Golongan analgetik narkotik
a. Metode jepitan ekor
Sekelompok mencit disuntik dengan larutan yang akan di uji
dengan dosis tertentu secara s.c atau i.v. Tiga puluh menit kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dijepit, yang dibuat dengan mengatupkan lengan di klip arteri dalam
karet yang tipis, diletakkan/dijepitkan pada ekor tikus selama 80 detik.
Mencit yang telah disuntik akan membuat tingkah laku mencoba
melepaskan klip itu. Obat analgetik akan menyebabkan perlakuan yang
berbeda terhadap yang tidak disuntik terhadap klip.
b. Metode pengukuran tekanan
Tekanan pada akar adalah penting untuk membuat mencit
meronta. Test dilakukan dengan menyuntikkan substansi secara s.c
0,2 ml saline per 20 g BB. Tekanan akan terjadi dalam 6 kali dalam
interval 10 menit. Rata-rata dari 6 indikasi digunakan untuk
perbandingan. Tekanan yang paling tinggi digunakan 3 kali sebagai
nilai kontrol rata-rata.
c. Metode rangsang panas
Mencit albino jantan dengan berat tubuh antara 20–30 gram
diletakkan diatas plat panas. Plat panas bersuhu antara 55°-55,5° C
dengan wadah air mengandung larutan yang mendidih yang
merupakan aseton dan metil format. Waktu reaksi diambil pada
interval saat hewan uji mencapai plat panas sampai mencit itu menjilat
kakinya atau melompat keluar. Test ini potensial/efektif untuk morfin
hidroklorid 0,5mg/kgBB.
d. Metode potensi petidin
Tidak cocok untuk pemilihan acak mencit. 20 mencit dibagi
menjadi dua kelompok masing-masing 10. masing-masing dibagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
menjadi 3 dosid petidin 2, 4, 8 mg/kgBB. Setengah kelompok lainnya
diberik senyawa uji dengan dosis 25 % dari LD50. Persen daya
analgesik dihitung dengan metode rangsang panas.
e. Metode antagonis nalorfin
Mencit, tikus, atau anjing diberikan dosis toksik dari obat,
diikuti dengan 0,5–10 mg/kgBB nalorfin secara i.v sesegera setelah
efek terlihat. Obat vizpirinitramide dapat menyebebkan hewan uji
kehilangan wrighting reflex, corneal reflex, dan pinna reflex sebaik
bradypnea, efek antagonis akan ditunjukkan dalam 1 menit dengan
menginjeksikan 1,25 mg/kgBB nalorfin.
f. Metode kejang oksitosin
Tikus betina dengan berat 120-140 gram diterapi dengan
estrogen dengan menanamkan 15 mg pellet dari dietilscilbestrol s.c ,
selama 15 menit sebelum i.p. 2 unit dosis dari oksitosin (ED 50 dosis).
Responnya berupa konstraksi abdominal, sehingga menarik pinggang
dan kaki ke belakang. Penurunan jumlah kejang diamati dan ED50
dapat diperkirakan.
g. Metode pencelupan pada air panas
Setelah disuntik dengan i.p dengan substansi yang mau diuji,
10 ekor tikus diletakkan sendiri-sendiri. Amati ekor dari satu sisi. Pada
interval tertentu tikus akan merasa kepanasan pada suhu 58° C. Pada
waktu tertentu ekor tikus akan berubah warna menjadi biru keunguan.
Respon tikus terlihat dari hentakan ekornya menghindari panas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Metode non narkotik
a. Metode Rangsang Kimia
Dalam metode ini, rangsang nyeri yang timbul berasal dari
rangsangan kimia yang disebabkan zat kimia yang diberikan secara i.p
pada hewan uji. Beberapa zat yang sering digunakan untuk metode ini
yaitu asam asetat dan fenil kuinon. Metode ini cukup peka untuk
pengujian senyawa yang mengandung daya analgesik lemah.
Pemberian analgesik akan mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri
dengan jumlah geliat berkurang sampai hilang sama sekali tergantung
pada senyawa yang digunakan. Hewan uji yang digunakan pada
metode ini bermacam–macam, antara lain : anjing, marmut, tikus,
merpati, dan mencit. Untuk mencit, yang sering digunakan adalah
mencit betina. Hal ini dikarenakan kepekaan terhadap rangsang lebih
besar jika dibandingkan dengan yang jantan. Respon mencit yang biasa
diamati adalah lompatan dan kontraksi perut dengan disertai tarikan
kaki belakang (rentangan) yang disebut geliat.
b. Metode pododolorimetri
Metode ini menggunakan aliran listrik untuk mengukur
besarnya daya analgetik. Alas kandang tikus terbuat dari metal yang
bisa mengalirkan listrik. Tikus diletakkan pada kandang tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kemudian dialiri listrik. Respon ditandai dengan teriakan tikus
tersebut.
c. Metode rektodolorimetri
Tikus diletakan dalam sebuah kandang yang dibuat khusus
dengan alat tembaga yang dihubungkan dengan sebuah penginduksi
yang berupa gulungan. Ujung lain dari gulungan tersebut kemudian
dihubungkan dengan silinder elektroda tembaga. Sebuah voltameter
yang sensitif untuk mengubah 0,1 volt dihubungkan dengan konduktor
yang berada pada gulungan diatas. Tegangan yang sering digunakan
untuk menimbulkan teriakan menjerit adalah 1-2 volt.
(Turner, 1965)
G. Landasan Teori
Jeruk lemon merupakan sumber vitamin C dan kalsium yang sangat baik.
Selain itu jeruk lemon juga bisa digunakan sebagai cooling drink jika mengalami
demam, serta jusnya digunakan dalam kasus diaphoretic dan diuretic draughts.
Jeruk lemon sangat dianjurkan dalam pengobatan acute rheumatism. Lemon juga
merupakan astringent yang bagus dan bisa digunakan untuk lotion dalam kasus
sunburn. Selain digunakan untuk kesehatan, minyak dari kulit jeruk lemon dapat
digunakan untuk perasa dan aroma, seperti pada deterjen, shampoo, sabun, dan
parfum (Anonim (c), 2008).
Buah jeruk lemon mengandung gula, polisakarida, asam organik, lemak,
karotenoid, vitamin dan mineral, flavonoid, limonoid dan komponen yang bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
mudah menguap (Anonim (a), 2007). Buah jeruk lemon banyak mengandung
vitamin C, yang juga terdapat dalam sari buahnya. Vitamin C dikenal sebagai
suatu antioksidan yang baik dan juga mempunyai aktivitas sebagai analgesik.
Dengan demikian sari buah jeruk lemon yang mengandung vitamin C, yang
mempunyai aktivitas sebagai antioksidan dan analgesik, diduga dapat mengurangi
nyeri atau mempunyai aktivitas sebagai analgesik.
H. Hipotesis
Sari buah jeruk lemon (Citrus limon L.) mempunyai efek analgesik
terhadap mencit putih betina yang terinduksi asam asetat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III.
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian tentang daya analgesik sari buah jeruk lemon (Citrus limon L.)
pada mencit betina ini termasuk dalam penelitian eksperimental murni dengan
rancangan acak pola searah.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel utama
a. Variabel bebas : dosis dari sari buah jeruk lemon
Dosis sari buah jeruk lemon adalah jumlah milliliter sari buah jeruk
lemon tiap kilogram berat badan hewan uji.
b. Variabel tergantung : jumlah geliat mencit tiap 1 jam
Daya analgesik sari buah jeruk lemon adalah kemampuan sari buah
jeruk lemon dalam mengurangi rasa nyeri dengan ditandai adanya
penurunan jumlah geliat pada hewan uji.
2. Variabel pengacau terkendali :
a. galur mencit (galur Swiss)
b. Berat badan mencit (20–30 gram)
c. Jenis kelamin mencit (betina)
d. Umur mencit (2–3 bulan)
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Variabel pengacau tidak terkendali
a. kondisi patologis mencit
C. Alat
a. Alat pembuat sari buah : pisau dan penyaring
b. Stopwatch
c. Spuit injeksi ukuran 1 ml dan spuit per oral ukuran 1 ml
d. Alat gelas : labu takar, beker glass, pengaduk, Erlenmeyer, gelas ukur, pipet
tetes
e. Neraca analitik merek Mettler Toledo
f. Bejana
g. Kamera digital merek Canon
D. Bahan
a. Mencit betina galur Swiss, usia 2–3 bulan dengan berat badan 20-30 gram,
yang diperoleh dari Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
b. Jeruk lemon USA, didapatkan dari Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta
pada bulan April sampai dengan bulan Agustus 2008.
c. Asam asetat glasial kualitas teknis dengan merek Asia Lab
d. Parasetamol dari Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Tata Cara Penelitian
1. Pengumpulan dan determinasi tanaman
Buah jeruk lemon penulis dapat dari Carrefour Ambarukmo Plaza
Yogyakarta, yang didatangkan dari luar negeri. Buah jeruk lemon dipilih
yang berwarna kuning cerah dan tidak mempunyai bercak. Determinasi
tanaman dilakukan dengan membandingkan foto buah jeruk lemon yang
penulis beli dengan gambar jeruk lemon yang penulis dapat dari internet.
2. Pembuatan sari buah jeruk lemon
Buah jeruk lemon dipilih yang berwarna kuning cerah dan
permukaan kulitnya bersih. Buah jeruk lemon segar dengan berat sekitar
141 gram dibelah dua, dan kemudian diperas sarinya. Sarinya sebanyak
kira-kira 60 ml kemudian disaring sehingga tidak mengandung ampas. Air
perasan ini kemudian diencerkan dengan variasi konsentrasi yang didapat
dari hasil orientasi.
3. Penentuan dosis sari buah jeruk lemon
Dosis sari jeruk lemon ditentukan pada saat orientasi, dengan
perbandingan dosis terbesar dan terkecil ± 1 : 100. Perhitungan dosis sari
buah jeruk lemon dapat dilihat pada lampiran 9.
4. Pemilihan dosis asam asetat
Pemilihan konsentrasi asam asetat dilakukan dengan menguji tiga
variasi dosis yaitu 25 mg/kg BB; 50 mg/kg BB; 100 mg/kg BB. Larutan
ini dibuat dengan cara mengencerkan asam asetat glasial. Konsentrasi
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang digunakan sebesar 1%. Berdasarkan penelitian terdahulu yang pernah
dilakukan, pada dosis ini sudah dapat menimbulkan respon nyeri berupa
geliat yang tidak terlalu banyak sehingga lebih mudah dalam pengamatan
selama satu jam.
5. Penetapan kriteria geliat
Respon geliat merupakan hal yang sangat subyektif. Penilaian
krteria geliat berbeda pada setiap orang. Oleh karena itu dilakukan
penentuan kriteria geliat agar kriteria geliat dalam penelitian ini lebih
spesifik. Respon geliat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
gerakan 2 kaki belakang mencit yang tertarik memanjang ke belakang dan
disertai perut mencit menempel ke alas/dasar. Foto geliat yang sah dan
yang tidak sah terlampir pada lampiran 7 dan 8. Respon geliat timbul
setelah mencit diberi asam asetat secara intraperitonial (i.p), asam asetat
ini akan menimbulkan rasa sakit pada perut mencit sehingga mencit akan
menyesuaikan keadaan dengan menggeliat. Banyaknya geliat pada tiap-
tiap mencit berbeda, karena perbedaan ketahanan dari mencit itu sendiri
dan faktor patologis mencit.
6. Penentuan waktu pemberian rangsang
Diharapkan pada selang waktu pemberian bahan uji dengan asam
asetat telah terjadi absorbsi, sehingga dapat segera menimbulkan efek.
Selang waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 5; 10; dan 15
menit. Efek yang timbul berupa geliat setelah pemberian asam asetat
dalam selang waktu yang ditentukan setelah orientasi. Pada uji ini
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
digunakan Parasetamol dengan dosis terapi sebagai zat aktif yang berdaya
analgesik.
7. Pembuatan larutan CMC Na 1%
Larutan CMC Na 1% dibuat dengan cara melarutkan serbuk CMC
Na sebanyak 1 gram dalam air panas sedikit demi sedikit sambil diaduk
hingga mengembang kemudian ditambahkan air sampai 100 ml.
8. Pembuatan suspensi parasetamol 1%
Suspensi parasetamol 1% dibuat dengan cara menimbang 1 gram
parasetamol kemudian digerus dan ditambahkan CMC Na 1% sedikit demi
sedikit hingga volume 100 ml di labu takar.
9. Penentuan dosis parasetamol
Dosis parasetamol yang biasa digunakan sebesar 500 mg/50 kg
BB. Dosis ini kemudian dikonversikan ke mencit, sehingga diperoleh
dosis 91 mg/kg BB. Perhitungan konversi dosis yaitu :
(70/50) x 500 = 700 mg
Konversi manusia 70 kg ke mencit 20 g :
0,0026 x 700 = 1,82 mg/20 g BB
Dosis untuk per kg BB :
1000/20 x 1,82 = 91,00 mg/kg BB
Kedua dosis lainnya diperoleh dengan menaikkan dosis 91 mg/kg BB
sebesar satu setengah dan dua kalinya. Hasil orientasi dosis parasetamol
ini digunakan sebagai kontrol positif.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Perlakuan pada hewan uji
Mencit sebelum diperlakukan terlebih dahulu dipuasakan selama
18 jam tetapi tetap diberi minum. Mencit sebanyak 45 ekor dalam keadaan
sehat dibagi menjadi 8 kelompok, tiap kelompok terdiri atas 6 ekor dengan
pembagian secara acak. Kelompok I dan II merupakan kelompok kontrol
negatif dengan pemberian akuadest dan CMC Na 1%, sedangkan
kelompok III merupakan kelompok kontrol positif dengan pemberian
suspensi parasetamol 1% dalam CMC Na dengan dosis orientasi.
Kelompok IV–VIII merupakan kelompok perlakuan dengan pemberian
sari jeruk lemon secara oral. Beberapa menit kemudian diberi asam asetat
1% dengan dosis orientasi secara i.p. kemudian respon geliat diamati
selang waktu 5 menit selama 1 jam.
11. Perhitungan proteksi geliat
Besarnya penghambatan jumlah geliat dihitung dengan
menggunakan persamaan Handerson dan Forsaith, yaitu :
% proteksi geliat = (100 – ( P/K x 100 ) %
Keterangan :
P = Jumlah kumulatif geliat hewan uji setelah pemberian sari jeruk lemon K = Jumlah rata–rata kumulatif geliat hewan kontrol negatif
Data kuantitatif prosentase proteksi geliat dianalisis menggunakan
analisis variansi satu arah dengan taraf kepercayaan 95 %.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perubahan % proteksi geliat terhadap kontrol positif dihitung
menggunakan rumus :
Perubahan % proteksi geliat = ( Kp – P ) x 100% Kp Keterangan :
P = % proteksi geliat pada tiap kelompok perlakuan Kp = rata–rata % proteksi kontrol positif
(Utami, 2002)
12. Analisis data
Data yang diperoleh dari pengamatan geliat selama 1 jam pada
masing–masing kelompok dianalisis dengan Kolmogorov-Smirnov untuk
melihat distribusi data. Apabila setelah menganalisis diketahui distribusi
data tidak normal maka data tersebut tidak digunakan dan dilakukan
pengambilan data kembali. Setelah diketahui data terdistribusi normal
maka analisis dilanjutkan dengan anova satu arah dengan taraf
kepercayaan 95 % untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antar
kelompok. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan tersebut bermakna
atau tidak, dilakukan uji Scheffe.
Untuk mengetahui perbedaan profil geliat antara parasetamol dan
kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon, dilakukan analisis statistik
geliat per menit dengan menggunakan General Linear Model (GLM)
Repeated Measure. Setelah diketahui adanya perbedaan, analisis
dilanjutkan dengan anova satu arah untuk mengetahui di menit berapa
terdapat perbedaan tersebut.
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Determinasi Tanaman
Dilakukan untuk memastikan tanaman dan bagian tanaman yang
digunakan dalam penelitian memang benar dan sesuai yang dirujuk dalam
penelahaan pustaka. Determinasi dari jeruk lemon tidak bisa dilakukan dengan
menggunakan buku kunci determinasi, karena tanaman ini tidak tercantum di
dalam buku kunci determinasi (Flora of Java). Hal itu dikarenakan jeruk lemon
merupakan bukan tanaman asli Indonesia, dan karena hal itu pula penulis
memutuskan untuk tidak memakai jeruk lemon yang berasal dari Indonesia.
Determinasi dilakukan dengan membandingkan foto/gambar jeruk lemon yang
digunakan dengan foto/gambar jeruk lemon yang penulis dapatkan dari internet.
Foto terlampir pada lampiran 2 sampai lampiran 5, sedangkan alamat website
terlampir pada daftar pustaka.
B. Uji Pendahuluan
Orientasi dilakukan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang nantinya
diperlukan dalam pengambilan data sebenarnya. Uji ini meliputi : penentuan
kriteria geliat, pemilihan dosis asam asetat, penentuan selang waktu pemberian
asam asetat dan pemilihan dosis parasetamol (kontrol positif).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1. Pemilihan dosis asam asetat
Orientasi ini dilakukan untuk mendapatkan dosis asam asetat yang
memberikan respon geliat dalam jumlah yang optimal. Asam asetat sendiri
merupakan suatu iritan yang akan merusak jaringan secara lokal yang apabila di
injeksikan secara intraperitonial akan memberikan rasa nyeri pada perut. Rasa
nyeri tersebut timbul karena kenaikan ion H+ atau penurunan pH yang
mengakibatkan luka pada membran sel. Rasa nyeri ini ditanggapi oleh mencit
dengan menggeliatkan badan.
Konsentrasi asam asetat yang digunakan adalah konsentrasi yang biasa
digunakan di penelitian–penelitian sebelumnya, yaitu 1%. Dosis yang digunakan
dalam orientasi adalah 25; 50; dan 75 mg/kg BB. Hasil orientasi berupa rata–rata
geliat pada ketiga peringkat dosis adalah sebagai berikut :
Tabel I. Rata–rata jumlah geliat pada orientasi dosis asam asetat
Kelompok perlakuan (mg/kg BB) Rata – rata geliat ( X ± SE)
25 70 ± 22,87
50 81 ± 7,23
75 92,7 ± 15,86
Keterangan : X = Mean (rata–rata) SE = Standard Error
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
7081
92,7
0
20
40
60
80
100ra
ta -
rata
jum
lah
gelia
t
1 2 3
kelompok
Grafik orientasi penetapan dosis asam asetat
Gambar 7. Grafik rata–rata geliat pada orientasi dosis asam asetat
Keterangan : 1 = kelompok perlakuan asam asetat dosis 25 mg/kg BB 2 = kelompok perlakuan asam asetat dosis 50 mg/kg BB 3 = kelompok perlakuan asam asetat dosis 75 mg/kg BB
Tabel II. Hasil analisis variansi satu arah penetapan dosis asam asetat
ANOVA
geliat
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 770,889 2 385,444 ,466 ,648 Within Groups 4960,667 6 826,778 Total 5731,556 8
Dari data analisis satu arah diketahui bahwa nilai probabilitasnya 0,648
(> 0,05), ini menunjukkan bahwa pada ketiga kelompok berbeda tidak bermakna.
Dosis ini juga dipakai pada penelitian lain (Mardiani, 2005). Penulis memutuskan
untuk memakai dosis 50 mg/kg BB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Penentuan selang waktu pemberian asam asetat
Setelah dilakukan pemberian sari jeruk lemon secara per oral dilakukan
pemberian asam asetat secara i.p. Di antara keduanya terdapat selang waktu, yang
memberikan kesempatan untuk mengabsorbsi zat aktif yang ada dalam sari buah
jeruk lemon. Selang waktu ini perlu diorientasi untuk mengetahui waktu yang
paling tepat di mana zat aktif dapat diabsorbsi dengan optimal. Orientasi ini
dilakukan dengan menyuntikkan parasetamol secara per oral dan kemudian selang
beberapa menit kemudian mencit disuntik dengan asam asetat secara i.p. Dosis
parasetamol yang digunakan adalah dosis terapi dari parasetamol (500 mg) yang
apabila dikonversikan ke mencit menjadi 91 mg/kg BB. Selang waktu yang
digunakan dalam orientasi ini yaitu 5, 10, dan 15 menit. Berikut merupakan hasil
geliat dari orientasi tersebut :
Tabel III. Rata–Rata geliat orientasi selang waktu pemberian asam asetat
Selang waktu (menit) Rata – Rata geliat ( X ± SE )
5 25,7 ± 4,63
10 25 ± 4,58
15 32,7 ± 1,20
Keterangan : X = Mean (rata–rata) SE = Standard Error
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
25,7 2532,7
0
10
20
30
40ra
ta -
rata
ju
mla
h ge
liat
1 2 3
kelompok
Grafik penetapan selang waktu pemberian asam asetat
Gambar 8. Grafik penetapan selang waktu pemberian asam asetat
Keterangan 1 = selang waktu 5 menit 2 = selang waktu 10 menit 3 = selang waktu 15 menit
Dari data di atas diketahui bahwa rata–rata geliat kelompok 2 lebih sedikit
daripada kelompok 1 dan 3. Untuk melihat adanya perbedaan pada ketiga
kelompok tersebut maka dilakukan analisis variansi satu arah. Hasilnya dapat
dilihat sebagai berikut :
Tabel IV. Hasil analisis variansi satu arah penetapan selang waktu pemberian asam asetat
ANOVA
geliat
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 97,556 2 48,778 1,111 ,389 Within Groups 263,333 6 43,889 Total 360,889 8
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansinya lebih besar
daripada 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pada ketiga kelompok tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
berbeda tidak bermakna, sehingga tidak perlu dilakukan uji Scheffe. Pada
penelitian terdahulu (Widhianata, 2007) juga dipilih selang waktu 10 menit, maka
penulis memutuskan untuk memakai 10 menit sebagai selang waktu.
3. Pemilihan dosis parasetamol
Parasetamol di sini digunakan sebagai kontrol positif karena sudah
terbukti mempunyai daya analgesik sehingga digunakan sebagai pembanding.
Dosis parasetamol perlu diorientasi guna mengetahui dosis mana yang
menghasilkan geliat yang optimal, tidak terlalu banyak namun juga tidak terlalu
sedikit, untuk memudahkan pengamatan. Parasetamol di sini digunakan dalam
bentuk suspensinya dengan menggunakan pelarut CMC Na. Dosis yang
digunakan adalah 91; 136,75; dan 182,5 mg/kg BB. Ketiga dosis tersebut
merupakan dosis yang sudah dikonversikan dari dosis terapi pada manusia. Data
geliat yang dihasilkan ketiga peringkat dosis dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel V. Rata–rata jumlah geliat pada penetapan dosis parasetamol
Dosis Parasetamol (mg/kg BB) Rata – Rata geliat ( X ± SE )
91 25 ± 4,58
136,5 14,3 ± 1,45
182 13,7 ± 2,67
Keterangan : X = Mean (rata–rata) SE = Standard Error
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
25
14,3 13,7
0
5
10
15
20
25ra
ta -
rata
jum
lah
gelia
t
1 2 3
kelompok
Grafik penetapan dosis parasetamol
Gambar 9. Grafik rata-rata jumlah geliat pada orientasi penetapan dosis
parasetamol Keterangan : 1 = kelompok dosis parasetamol 91 mg/kg BB 2 = kelompok dosis parasetamol 136.5 mg/kg BB 3 = kelompok dosis parasetamol 182 mg/kg BB
Dari data di atas dapat dilihat bahwa kelompok dosis parasetamol 91
mg/kg BB mempunyai rata–rata geliat yang paling banyak dibandingkan dua
kelompok yang lainnya. Untuk mengetahui perbedaan tersebut maka dilakukan
analisis variansi satu arah. Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel VI. Hasil analisis variansi satu arah penetapan dosis parasetamol
ANOVA geliat
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 242,667 2 121,333 4,015 ,078 Within Groups 181,333 6 30,222 Total 424,000 8
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansinya lebih besar
daripada 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa berbeda tidak bermakna pada ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kelompok tersebut. Dosis 91 mg/kg BB juga dipakai pada penelitian terdahulu
(Mardiani, 2005). Penulis memutuskan untuk memakai dosis 91 mg/kg BB.
C. Pengujian Daya Analgesik
Dari hasil orientasi diperoleh bahwa zat perangsang nyeri yang digunakan
adalah asam asetat konsentrasi 1% dengan dosis 50 mg/kg BB, kontrol positif
adalah suspensi parasetamol dosis 91 mg/kg BB. Dengan menggunakan hasil
orientasi tersebut, diperoleh data kumulatif pada kelompok perlakuan dengan sari
buah jeruk lemon beserta kelompok kontrol negatif dan kontrol positif. Dosis sari
buah jeruk lemon yang diuji adalah 26,67; 13,33; 6,67; 3,33; dan 2 ml/kg BB.
Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel VII. Rata–rata kumulatif geliat pada penetapan daya analgesik sari buah jeruk lemon (SBJL)
Kelompok uji Jumlah
subyek uji
Rata- rata jumlah
geliat (X ± SE )
Kontrol negatif CMC Na 1% 3 32,7 ± 1,67
Kontrol negatif akuades 0,03 ml/g BB 6 32,8 ± 3,93
Kontrol positif (parasetamol) 91 mg/kg BB 6 18 ± 0.73
SBJL dosis 2 ml/kg BB 6 12,8 ± 2,90
SBJL dosis 3,33 ml/kg BB 6 15,8 ± 2,21
SBJL dosis 6,67 ml/kg BB 6 9,7 ± 1,17
SBJL dosis 13,33 ml/kg BB 6 10,1 ± 0,83
SBJL dosis 26,667 ml/kg BB 6 8,5 ± 0,62
Keterangan : X = Mean (rata–rata) SE = Standard Error SBJL = sari buah jeruk lemon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
32,7 32,8
1812,8 15,8
9,7 10,1 8,5
05
101520253035
rata - rata geliat
1 2 3 4 5 6 7 8
kelompok
Grafik penetapan daya analgesik sari buah jeruk lemon
Gambar 10. rata–rata kumulatif jumlah geliat penetapan daya analgesik
sari buah jeruk lemon
Keterangan : 1 = kelompok kontrol negatif CMC Na 1% 2 = kelompok kontrol negatif akuades dosis 0,03 ml/g BB 3 = kelompok kontrol positif parasetamol dosis 91 mg/kg BB 4 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 2 ml/kg BB 5 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 3,33 ml/kg BB 6 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 6,67 ml/kg BB 7 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 13,33 ml/kg BB 8 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 26,67 ml/kg BB Setelah didapatkan jumlah kumulatif geliat tiap–tiap kelompok perlakuan,
maka data tersebut diolah secara statistik, dan didapatkan persen proteksi terhadap
nyeri yang dibandingkan dengan kontrol negatif, dan perubahan persen daya
analgesik terhadap kontrol positif. Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel VIII. Persen proteksi nyeri pada penetapan daya analgesik sari buah jeruk lemon
Kelompok uji Jumlah subyek uji
Persen proteksi nyeri
( X ± SE ) Kontrol negatif (akuades 0,03 ml/g BB) 6 -0,01 ± 11,963
Kontrol negatif (CMC Na 1%) 3 0,10 ± 5,097 Kontrol positif (parasetamol 91 mg/kg BB) 6 45,18 ± 2,224
SBJL dosis 26,67 ml/kg BB 6 74,11 ± 1,885 SBJL dosis 13,33 ml/kg BB 6 69,03 ± 2,538 SBJL dosis 6,67 ml/kg BB 6 70,56 ± 3,575 SBJL dosis 3,33 ml/kg BB 6 51,77 ± 6,738
SBJL dosis 2 ml/kg BB 6 60,91 ± 8,842 Keterangan : X = Mean (rata–rata) SE = Standard Error SBJL = sari buah jeruk lemon
0,1 -0,01
45,18
74,11 69,03 70,56
51,7760,91
-100
1020304050607080
persen proteksi
1 2 3 4 5 6 7 8
kelompok perlakuan
Grafik persen proteksi nyeri
Gambar 11. Grafik persen proteksi nyeri pada penetapan
daya analgesik sari buah jeruk lemon
Keterangan : 1 = kelompok kontrol negatif CMC Na 1% 2 = kelompok kontrol negatif akuades 0,3 ml/g BB 3 = kelompok kontrol positif parasetamol 91 mg/kg BB 4 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 26,67 ml/kg BB 5 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 13,33 ml/kg BB 6 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 6,67 ml/kg BB 7 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 3,33 ml/kg BB 8 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 2 ml/kg BB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Persen proteksi dari masing–masing kelompok kemudian dianalisis
menggunakan analisis variansi satu arah dengan taraf kepercayaan 95 % dan
dilanjutkan dengan uji Scheffe. Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel IX. Hasil analisis variansi satu arah persen proteksi nyeri pada penetapan daya analgesik sari buah jeruk lemon
ANOVA
persen
31531,582 7 4504,512 18,542 ,0008988,515 37 242,933
40520,097 44
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa nilai signifikansinya 0,000 yang
berarti lebih kecil daripada 0,05, sehingga menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan pada kelompok uji perlakuan. Untuk melihat perbedaan tesebut
bermakna atau tidak, dilakukan uji Scheffe. Hasilnya dapat dilihat pada tabel X.
Dari tabel X dapat dilihat bahwa kelompok kontrol negatif mempunyai
perbedaan yang bermakna terhadap kontrol positif dan semua kelompok sari buah
jeruk lemon. Hal ini dikarenakan perbedaan jumlah geliat yang terlalu besar
dengan semua kelompok perlakuan. Hal ini menunjukkan tidak adanya daya
analgesik pada kontrol negatif, dan sebaliknya, menunjukkan adanya daya
analgesik pada kelompok kontrol positif dan semua kelompok sari buah jeruk
lemon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel X. Hasil uji Scheffe persen proteksi nyeri pada penetapan daya analgesik sari buah jeruk lemon
Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8
1 - TB B B B B B B 2 TB - B B B B B B 3 B B - TB TB TB TB TB 4 B B TB - TB TB TB TB 5 B B TB TB - TB TB TB 6 B B TB TB TB - TB TB 7 B B TB TB TB TB - TB 8 B B TB TB TB TB TB -
Keterangan : B = Berbeda bermakna ( P ≤ 0,05 ) TB = Berbeda tidak bermakna ( P > 0,05 ) 1 = kelompok kontrol negatif CMC Na 1% 2 = kelompok kontrol negatif akuades dosis 0,03 ml/g BB 3 = kelompok kontrol positif parasetamol dosis 91 mg/kg BB 4 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 26,67 ml/kg BB 5 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 13,33 ml/kg BB 6 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 6,67 ml/kg BB 7 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 3,33 ml/kg BB 8 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 2 ml/kg BB
D. Perbandingan Daya Analgesik Sari Buah Jeruk Lemon Dengan Parasetamol
Kelompok kontrol positif (parasetamol) memang mempunyai daya
analgesik dengan mekanisme penghambatan sintesis prostaglandin. Dari tabel X
juga dapat dilihat bahwa semua kelompok dosis sari buah jeruk lemon memiliki
perbedaan yang tidak bermakna terhadap kelompok kontrol positif. Hal ini
menunjukkan bahwa semua kelompok dosis sari buah jeruk lemon memiliki daya
analgesik yang hampir sama dengan kontrol positif, yaitu parasetamol, atau
bahkan lebih besar. Bisa dikatakan daya analgesik sari buah jeruk lemon lebih
besar dibandingkan kontrol positif karena semua kelompok perlakuan sari buah
jeruk lemon memiliki persen proteksi yang lebih besar dibandingkan persen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
proteksi yang dimiliki kelompok kontrol positif, yaitu 45,177 %. Persen proteksi
terbesar dimiliki oleh kelompok dosis 26,67 ml/kg BB (74,111 %) dan persen
proteksi terkecil dimiliki oleh kelompok dosis 3,33 ml/kg BB (51,776 %). Apabila
dilihat persen proteksi dari semua kelompok dosis sari buah jeruk lemon, semakin
kecil dosis maka semakin kecil pula persen proteksi yang dihasilkan, kecuali pada
dosis 3,33 ml/kg BB yang lebih kecil persen proteksinya dibandingkan dosis 2
ml/kg BB. Hal ini terjadi karena faktor kesalahan peneliti atau faktor keadaan
patologis mencit, di mana dapat dilihat bahwa kedua kelompok ini (dosis 3,33 dan
2 ml/kg BB) mempunyai SE (Standard Error) yang paling besar dibandingkan
kelompok yang lain.
Dari data yang ditunjukkan oleh tabel VIII juga dapat dilihat bahwa persen
proteksi dari sari buah jeruk lemon belum mencapai dosis optimal. Persen proteksi
yang paling kecil masih lebih besar daripada persen proteksi dari kontrol positif
(parasetamol). Peneliti tidak menggunakan dosis yang lebih kecil karena rentang
dosisnya nanti akan terlalu besar. Selain itu dipakai dosis maksimum yang bisa
diinjeksikan secara per oral ke mencit (dosis 26,67 ml/kg BB) karena sebelumnya
belum pernah dilakukan penelitian mengenai daya analgesik dari jeruk lemon
sehingga belum diketahui dosis terapi dari sari buah jeruk lemon sebagai
analgetika.
Pada penelitian ini terbukti bahwa sari buah jeruk lemon mempunyai daya
analgesik, yang mungkin lebih besar daripada parasetamol. Zat aktif yang
dipercaya bertanggung jawab terhadap efek farmakologis tersebut adalah
vitamin C. Vitamin C diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
adanya antioksidan ini, maka radikal-radikal bebas, yaitu peroksida
(endoperoksida dan asam hidroperoksida), yang dibebaskan setelah terjadi
kerusakan sel akan diikat oleh vitamin C sehingga prostaglandin dan leukotrien
tidak terbentuk. Hal ini menyebabkan sari buah jeruk lemon dapat mengurangi
rasa nyeri karena dapat menghambat pembentukan mediator-mediator nyeri
seperti prostaglandin dan leukotrien. Selain itu dimungkinkan ada senyawa-
senyawa lain yang terdapat dalam sari buah jeruk lemon yang dapat mendukung
efek analgesik dari vitamin C.
Perubahan persen penghambatan rangsang nyeri terhadap kontrol positif
dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel XI. Perubahan persen penghambatan nyeri pada penetapan daya analgesik sari buah jeruk lemon
Kelompok uji Jumlah subyek uji
Perubahan persen penghambatan nyeri
( X ± SE )
Kontrol negatif (CMC Na 1%) 3 99,7 ± 11,27
Kontrol negatif (akuades 0,03 ml/g BB) 6 100,0 ± 25,36
Kontrol positif (parasetamol 91 mg/kg BB) 6 3,5 ± 4,76
SBJL dosis 26,67 ml/kg BB 6 -57,1 ± 3,99
SBJL dosis 13,33 ml/kg BB 6 -46,3 ± 5,38
SBJL dosis 6,67 ml/kg BB 6 -49,5 ± 7,58
SBJL dosis 3,33 ml/kg BB 6 -9,7 ± 14,28
SBJL dosis 2 ml/kg BB 6 -26,9 ± 18,14
Keterangan : X = Mean (rata–rata) SE = Standard Error SBJL = sari buah jeruk lemon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
99,7 100
3,5 -57,1 -46,3 -49,5 -9,7 -26,9
-60-40-20
020406080
100
perubahan persen proteksi
1 2 3 4 5 6 7 8
kelompok
Grafik perubahan persen proteksi nyeri pada perbandingan daya analgesik sari buah jeruk lemon dengan parasetamol
Gambar 12. Grafik perubahan persen proteksi nyeri pada penetapan daya analgesik sari buah jeruk lemon
Keterangan : 1 = kelompok kontrol negatif CMC Na 1% 2 = kelompok kontrol negatif akuades 0,3 ml/g BB 3 = kelompok kontrol positif parasetamol 91 mg/kg BB 4 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 26,67 ml/kg BB 5 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 13,33 ml/kg BB 6 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 6,67 ml/kg BB 7 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 3,33 ml/kg BB 8 = kelompok perlakuan sari buah jeruk lemon dosis 2 ml/kg BB Berdasarkan data di atas, kontrol negatif (CMC Na) dengan perubahan
persen penghambatan nyeri sebesar 99,7 ± 11,27 mempunyai perbedaan 100%
dengan kontrol positif (parasetamol). Hal ini dikarenakan dalam kontrol negatif
tidak terjadi penghambatan rangsang nyeri, sehingga bisa dikatakan kontrol
negatif tidak mempunyai daya analgesik. Selain itu, bisa dilihat pada data di atas
bahwa semua kelompok dosis sari buah jeruk lemon mempunyai nilai perubahan
persen proteksi yang negatif. Setelah dianalisis, maka diketahui bahwa daya
analgesik dari parasetamol berbeda tidak bermakna dengan semua kelompok dosis
sari buah jeruk lemon. Nilai perubahan proteksi yang paling mendekati kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
positif adalah -9,746 yang dimiliki kelompok dosis 3,33 ml/kg BB, sedangkan
yang paling besar yaitu -57,0921 yang dimiliki kelompok dosis 26,67 ml/kg BB.
Berdasarkan data–data di atas, maka dosis yang dipilih oleh penulis
sebagai dosis terapi adalah 6,67 ml/kg BB. Penulis tidak memilih dosis 26,67
ml/kg BB yang memiliki daya analgesik terkuat dibandingkan dosis sari buah
jeruk lemon yang lain karena belum pernah dilakukan penelitian mengenai
toksisitas dari sari buah jeruk lemon. Sebagai tambahan informasi, ketika penulis
mengadakan uji di laboratorium dengan menggunakan dosis 26,67 ml/kg BB, ada
2 ekor mencit yang mengalami kematian, dan kematian tersebut penulis yakin
bukan karena kesalahan menyuntik. Sebelumnya penulis juga sempat mencoba
dosis maksimal dari jeruk lemon, yaitu 1 ml sari buah jeruk lemon (tanpa
mengalami pengenceran) untuk 30 gram BB mencit, dan hasilnya 5 dari 6 mencit
mengalami kematian yang sama. Namun pada dosis lainnya tidak ada mencit yang
mengalami kematian yang serupa. Pengalaman ini yang menyebabkan penulis
tidak memilih dosis 26,67 ml/kg BB sebagai dosis terapi, melainkan memilih
dosis 6,67 ml/kg BB yang memiliki daya analgesik yang paling mendekati daya
analgesik yang dimiliki dosis 26,67 ml/kg BB.
E. Perbandingan Profil Geliat Parasetamol Dengan Sari Buah Jeruk Lemon.
Dari hasil penelitian di atas diketahui bahwa parasetamol dan sari buah
jeruk lemon sama–sama memiliki daya analgesik, yang ditunjukkan dengan
adanya persen penghambatan nyeri. Perbandingan profil keduanya dapat dilihat
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Grafik perbandingan profil geliat pada penetapan daya analgesik sari buah jeruk lemon
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
menit
rata - rata geliat
parasetamol 91mg/kg BBSBJL 26,67ml/kg BBSBJL 13,33ml/kg BBSBJL 6,67ml/kg BBSBJL 3,33ml/kg BBSBJL 2 ml/kgBB
Gambar 13. Grafik perbandingan profil geliat parasetamol dengan sari buah jeruk lemon
Dari grafik di atas dan juga pada lampiran (lampiran 20 dan 21) dapat
dilihat adanya perbedaan antara profil parasetamol dengan profil sari buah jeruk
lemon. Setelah dianalisis diketahui bahwa profil geliat dari parasetamol berbeda
bermakna dengan 2 profil geliat sari buah jeruk lemon, yaitu dosis 26,67 dan
6,67 ml/kg BB.
Bila dilihat pada profil parasetamol, geliat terbanyak terdapat pada menit
ke 15 dan terus menurun sampai menit ke 60. Hal ini menunjukkan bahwa onset
dari parasetamol terjadi pada menit ke-15, begitu juga pada kelompok sari buah
jeruk lemon dosis 3,33 dan 2 ml/kg BB. Kelompok sari buah jeruk lemon dosis
13,33 memiliki onset yang lebih cepat, yaitu pada menit ke-10, walaupun
profilnya berbeda tidak bermakna dengan parasetamol. Sedangkan pada kelompok
sari buah jeruk lemon dosis 6,67; onsetnya sudah terjadi pada menit-menit
pertama, karena langsung menunjukkan penurunan geliat. Kelompok sari buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
jeruk lemon dosis 26,67 bisa dikatakan tidak memiliki onset, karena grafiknya
terus naik. Pada kelompok dosis sari buah jeruk lemon terdapat 3 kelompok yang
profilnya menyerupai profil dari parasetamol, kedua kelompok tersebut adalah
kelompok dosis 13,33; 3,33 dan 2 ml/kg BB. Namun pada kelompok dosis sari
buah jeruk lemon yang lain (dosis 26,67 dan 6,67 ml/kg BB) mempunyai profil
yang berbeda. Profil geliat dari parasetamol berbeda dengan profil geliat dari
dosis 6,67 ml/kg BB pada menit ke 0. Sedangkan dengan dosis 26,67 ml/kg BB,
profil geliat dari parasetamol berbeda pada menit ke 20, 25, dan 60. Perbedaan
profil yang paling nyata terjadi pada dosis 26,67 ml/kg BB.
Hal ini menunjukkan bahwa sari buah jeruk lemon pada dosis tinggi
memiliki mekanisme ikatan dengan reseptor yang berbeda dengan parasetamol,
yang menyebabkan puncak kurva yang berbeda pada profilnya. Hal ini
dimungkinkan dengan adanya perbedaan sifat fisika kimia antara struktur
vitamin C dan parasetamol ataupun titik tangkap reseptor yang berbeda, sehingga
mempengaruhi hubungannya dengan reseptor.
Pada umumnya geliat akan mencapai puncak kurva pada menit tertentu
dan kemudian akan menurun sampai menit ke 60, namun tidak demikian pada
kelompok dosis 26,67 ml/kg BB. Pada profil kelompok ini grafik terus naik dan
mencapai puncak kurva justru pada menit terakhir, dan mungkin akan terus naik
sampai menit tertentu. Hal ini mungkin bisa terjadi karena pada dosis ini sari buah
jeruk lemon tidak dapat diabsorbsi secara optimal (absorbsinya lambat dan
Cp-nya tinggi) oleh mencit sehingga hanya mampu mengurangi rasa nyeri pada
menit–menit awal saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. sari buah jeruk lemon terbukti mempunyai daya analgesik dengan
menggunakan metode uji rangsang kimia pada mencit putih betina.
2. daya analgesik sari buah jeruk lemon dosis 26,67 ml/kg BB; 13,33 ml/kg
BB; 6,67 ml/kg BB; 3,33 ml/kg BB; 2 ml/kg BB berturut–turut adalah
74,111 % ; 69,035 % ; 70,558 % ; 51,776 % ; dan 60,913 %.
3. parasetamol memiliki profil geliat yang mirip dengan sari buah jeruk
lemon, kecuali pada dosis 26,67 dan 6,67 ml/kg BB
B. Saran
Setelah melakukan penelitian mengenai daya analgesik sari buah jeruk
lemon, penulis mempunyai saran untuk melanjutkan penelitian ini dengan
mengadakan penelitian tentang :
1. penelitian tentang daya analgesik vitamin C yang terkandung dalam jeruk
lemon untuk membuktikan apakah vitamin C yang bertanggung jawab atas
daya analgesik yang dimiliki sari buah jeruk lemon.
2. penelitian tentang daya analgesik dari sari buah jeruk lemon dengan
menggunakan metode yang lain atau zat pembanding yang berbeda.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. penelitian tentang daya analgesik sari buah jeruk lemon dengan dosis yang
lebih kecil.
4. penelitian tentang daya analgesik dari campuran sari buah jeruk lemon
dengan sari buah yang lain, seperti apel, wortel dan tomat.
5. penelitian tentang toksisitas akut dari sari buah jeruk lemon pada dosis
tinggi, yaitu dosis 26,67 ml/kg BB dan dosis diatasnya.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 649, Depkes RI, Jakarta. Anonim (a), 2007, Complete Lemon information, www.Drugs.com, diakses pada
tanggal 10 Mei 2007. Anonim (b), 2007, Species Information Limon, www.ars-grin.gov/duk, diakses
tanggal 10 Mei 2007. Anonim (a), 2008, Bottom Line`s Daily Health News,
www.bottomlinesecrets.com, diakses pada tanggal 1 Maret 2008. Anonim (b), 2008, Lemon, www_botanical_com., diakses pada tanggal 16
Februari 2008. Anonim (c), 2008, Lemon, www.hort.purdue.edu, diakses pada tanggal 1 Maret
2008. Guyton, A.C., 1996, Textbook of Medical Physiology, 4th edition, 141, 142,
diterjemahkan oleh Dharma dan Lukmanto, Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Hite, G.J., 1981, Principles of Medical Chemistry, diterjemahkan oleh Rasyid, R.,
Firma, K., Haryanto, Suwarno, T., dan Mursadad, A., Edisi II, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Mardiani, I.G.A.I., 2005, Pengaruh kombinasi jus wortel [daucus carota, L.] dan
apel hijau [Pyrus malus , L.] terhadap daya analgesik parasetamol pada mencit jantan, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Mika, U., Chika S., Harumi U., Mariko T., Toshimi K., Thu N N., Masanori H.,
Kazuhiro S., Yoshiaki M., 2004, The effect of lemon juice on atherogenic factors, Associate Journal of Japanese Society for Medical Use of Functional Foods, VOL.2;NO.1;PAGE.7-10(2004), Japan, diakses tanggal 25 Agustus 2008.
Mutschler, E., 1991, Dinamika Obat, 177-182; 193; 194,penerbit ITB, Bandung Nishikawa & Nakamura, 1992, Analgesic and anti-inflammatory medicine,
diakses tanggal 2 September 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Ramón-Laca L. & Arias B.A., 2004, Pharmacological properties of citrus and their ancient and medieval uses in the Mediterranean region, Journal of Ethnopharmacology, volume 97, issue 1, diakses tanggal 25 Agustus 2008.
Rosmiati, H.D., dan Wardhini, S., 1995, Vitamin dan Mineral, dalam Ganiswarna,
S.G., Setiabudy, R., Suyatna, F.D., Purwantyastuti, Nafrialdi (Editor), Farmakologi dan Terapi, 714-737, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta
Rukmana, H.R., 2001, Jeruk Lemon, Cetakan ke – 5, 15 – 22, Penerbit Kanisius
Yogyakarta Sarwono, B, 2005, Khasiat dan Manfaat Jeruk Nipis, Cetakan ke – 6, hal 7 – 8,
Agromedia Pustaka, Jakarta. Sediaoetama A.D. M.Sc., 2004, Ilmu Gizi : untuk mahasiswa dan profesi, jilid I,
hal 131-134, penerbit Dian Rakyat, Jakarta Sengun I.Y & Karapinar M., 2004, Effectiveness of lemon juice, vinegar and their
mixture in the elimination of Salmonella typhimurium on carrots (Daucus carota L.), International Journal of Food Microbiology, volume 96, issue 3, diakses tanggal 25 Agustus 2008.
Tjay, T.H. dan Rahardja, K., 2002, Obat – Obat Penting, edisi V, 295 – 298, PT
Elex Media Komputindo, Jakarta. Turner, R.A., 1965, Screening Method in Pharmacology, 100 – 107, Academic
Press, New York. Utami E.B., 2002, Daya Analgesik Ekstrak Daun Sere (Cymbopogon nardus (L)
Rendle) Pada Mencit Putih Betina, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Widhianata, A.B., 2007, Efek Analgesik Jus Umbi Wortel (Daucus carota L.)
Pada Mencit Putih Betina, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Wilmana, P.F., 1995, Analgesik-Antipiretik Analgesik-Antiinflamasi Nonsteroid
dan Obat Piral, dalam Ganiswarna, S.G., Setiabudy, R., Suyatna, F.D., Purwantyastuti, Nafrialdi (Editor), Farmakologi dan Terapi, 214, 215, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Lampiran 1. Surat Pengesahan Determinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lampiran 2. Foto buah jeruk lemon
Lampiran 3. Foto buah jeruk lemon yang sudah dipotong
Lampiran 4. Gambar buah jeruk lemon dari internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 5. Gambar buah jeruk lemon beserta daun dan bunganya yang berasal dari internet
Lampiran 6. Foto larutan sari buah jeruk lemon tanpa pengenceran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lampiran 7. Foto geliat mencit yang dipakai
Lampiran 8. Foto geliat mencit yang tidak dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 9. Penetapan peringkat dosis sari buah jeruk lemon pada
kelompok perlakuan
Dasar penetapan :
Bobot tertinggi mencit = 30 gram
Konsentrasi sari buah jeruk lemon yang dapat masuk ke spuit per oral = 80
%
Pemberian maksimal cairan per oral pada mencit yaitu sebesar 1 ml
Rumus :
V x C = BB x D
Keterangan
V = volume pemberian (ml)
C = konsentrasi sari buah jeruk lemon (%)
BB = berat badan mencit (gram)
D = dosis sari buah jeruk lemon (ml/gram)
Dengan ketentuan tersebut maka dapat ditetapkan dosis tertinggi sari buah jeruk
lemon :
V x C = BB x D
1 ml x 80 % = 30 gram x D
D = 8/300 ml/g BB
= 0,026667 ml/g BB
= 26,67 ml/kg BB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Untuk 4 peringkat dosis, dosis ini dibagi 2 terus menerus, kecuali pada dosis
terakhir yaitu 2 ml/kg BB. Sehingga didapatkan 5 peringkat dosis yaitu : 26,67 ;
13,33 ; 6,67 ; 3,33 dan 2 ml/kg BB.
Lampiran 10. Data orientasi penetapan dosis asam asetat
25 mg/kg BB 50 mg/kg BB 75 mg/kg BB menit I II III I II III I II III
5 3 5 5 8 10 5 3 3 2 10 4 15 7 4 14 7 5 10 8 15 6 7 17 10 13 8 10 16 15 20 4 5 13 7 9 9 7 14 6 25 3 6 15 9 7 7 9 19 14 30 3 5 10 7 7 9 6 12 10 35 1 3 11 5 8 6 6 8 12 40 0 1 11 4 7 8 6 9 7 45 3 3 7 6 6 10 4 7 9 50 5 3 5 5 2 3 2 10 8 55 2 5 6 3 5 4 2 4 6 60 1 4 6 1 6 4 2 3 4 Σ 35 62 113 69 94 80 62 115 101
Lampiran 11. Data geliat penetapan selang waktu pemberian asam asetat
5 menit 10 menit 15 menit menit I II III I II III I II III
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 7 2 3 6 1 2 3 5 2 15 5 1 3 1 4 3 9 5 2 20 7 6 5 4 4 3 4 7 9 25 4 4 1 3 3 2 5 3 5 30 3 3 2 5 3 2 3 4 1 35 2 0 3 1 2 1 4 2 3 40 3 2 1 4 7 1 1 1 2 45 1 0 1 1 3 1 2 2 3 50 2 1 1 3 2 1 3 1 2 55 1 0 2 0 1 0 1 1 2 60 0 0 1 0 1 0 0 0 1 Σ 35 19 23 28 31 16 35 31 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 12. Data orientasi penetapan dosis Parasetamol
91 mg/kg BB 136,5 mg/kg BB 182 mg/kg BB menit I II III I II III I II III
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 6 1 2 1 4 0 1 1 1 15 1 4 3 5 3 4 3 3 4 20 4 4 3 1 2 1 3 1 2 25 3 3 2 2 2 0 0 2 0 30 5 3 2 0 0 2 1 1 1 35 1 2 1 1 1 1 1 0 1 40 4 7 1 0 0 0 2 1 0 45 1 3 1 0 2 1 0 0 1 50 3 2 1 2 0 2 6 0 0 55 0 1 0 1 2 0 1 2 1 60 0 1 0 1 1 1 1 0 0 Σ 28 31 16 14 17 12 19 11 11
Lampiran 13. Data penetapan daya analgesik
aquades CMC Na kontrol positif menit I II III IV V VI I II III I II III IV V VI 5 3 0 0 0 3 0 2 3 3 0 0 0 0 0 0
10 1 2 1 0 3 4 2 3 4 1 2 1 1 1 2 15 6 3 5 5 2 2 5 7 2 3 5 1 1 4 3 20 6 5 3 7 3 7 7 3 7 4 2 3 2 0 3 25 6 6 2 2 4 0 2 4 2 2 3 2 3 2 2 30 7 4 5 4 2 6 4 3 6 2 2 2 2 1 2 35 4 0 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 1 2 1 40 3 5 5 1 4 0 1 4 0 1 1 3 2 1 1 45 3 3 5 1 1 2 1 3 2 2 1 2 1 3 1 50 5 2 3 0 0 1 0 2 1 0 1 1 3 2 1 55 2 2 2 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 60 5 0 0 2 0 0 2 0 0 1 1 0 0 0 0 Σ 51 32 35 27 26 26 31 36 31 19 21 18 16 17 17 X 33 33 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dosis 26,67 ml/kg BB dosis 13,33 ml/kg BB dosis 6,67 ml/kg BB menit I II III IV V VI I II III IV V VI I II III IV V VI
5 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3 6 2 1 10 1 0 0 0 0 1 4 2 1 0 0 3 0 1 3 1 1 2 15 1 0 0 0 0 0 4 1 2 0 0 1 1 1 0 0 1 1 20 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 1 0 1 1 0 1 1 25 0 0 0 0 0 1 1 1 3 2 1 1 2 1 0 0 1 2 30 2 0 0 1 1 1 1 0 1 1 2 1 0 2 1 0 1 1 35 1 0 0 1 1 0 0 0 1 2 1 2 1 0 0 3 1 0 40 0 1 1 3 1 1 0 0 0 2 2 1 0 2 1 1 1 0 45 0 2 2 2 2 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 50 2 1 1 1 1 2 1 1 0 0 2 0 1 1 0 0 1 0 55 0 2 1 1 1 0 0 2 1 1 0 0 0 0 0 3 0 1 60 0 3 3 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Σ 7 9 8 11 9 7 12 8 13 8 10 10 5 10 9 14 10 10X 8,5 10 9,7
dosis 3,33 ml/kg BB dosis 2 ml/kg BB menit I II III IV V VI I II III IV V VI
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 3 3 1 4 2 2 0 3 0 5 0 2 15 4 0 2 4 4 4 1 5 2 5 0 3 20 3 1 5 4 1 1 0 2 3 2 1 2 25 1 0 1 1 1 1 0 4 1 3 2 1 30 3 0 0 2 1 2 1 0 0 0 1 1 35 2 1 2 0 1 1 4 0 0 1 0 2 40 0 2 1 1 0 1 2 0 0 1 1 0 45 4 1 3 1 0 2 0 0 0 2 1 0 50 2 0 5 0 0 1 0 0 0 1 2 2 55 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3 0 3 60 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 Σ 22 9 21 17 10 16 8 14 6 25 8 16X 16 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lampiran 14. data analisis statistik penetapan dosis asam asetat
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test geliat N 9
Mean 81,22Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 26,766
Absolute ,128Positive ,120
Most Extreme Differences
Negative -,128Kolmogorov-Smirnov Z ,384Asymp. Sig. (2-tailed) ,999
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Oneway Descriptives
geliat
3 70,00 39,611 22,869 -28,40 168,40 35 1133 81,00 12,530 7,234 49,87 112,13 69 943 92,67 27,465 15,857 24,44 160,89 62 1159 81,22 26,766 8,922 60,65 101,80 35 115
25 mg/kg BB50 mg/kg BB75 mg/kg BBTotal
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval forMean
Minimum Maximum
Test of Homogeneity of Variances geliat
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,790 2 6 ,246 ANOVA geliat
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 770,889 2 385,444 ,466 ,648 Within Groups 4960,667 6 826,778 Total 5731,556 8
Post Hoc Tests
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Multiple Comparisons
Dependent Variable: geliatScheffe
-11,000 23,477 ,898 -86,30 64,30-22,667 23,477 ,648 -97,96 52,6311,000 23,477 ,898 -64,30 86,30
-11,667 23,477 ,886 -86,96 63,6322,667 23,477 ,648 -52,63 97,9611,667 23,477 ,886 -63,63 86,96
(J) dosis50 mg/kg BB75 mg/kg BB25 mg/kg BB75 mg/kg BB25 mg/kg BB50 mg/kg BB
(I) dosis25 mg/kg BB
50 mg/kg BB
75 mg/kg BB
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval
Homogeneous Subsets
geliat
Scheffe a
3 70,003 81,003 92,67
,648
dosis25 mg/kg BB50 mg/kg BB75 mg/kg BBSig.
N 1
Subsetfor alpha
= .05
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.a.
Lampiran 15. analisis satistik data penetapan selang waktu pemberian asam
asetat
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test waktu N 9
Mean 2,0000Normal Parameters(a,b) Std. Deviation ,86603
Absolute ,209Positive ,209
Most Extreme Differences
Negative -,209Kolmogorov-Smirnov Z ,628Asymp. Sig. (2-tailed) ,826
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Oneway
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Descriptives
geliat
3 26,6667 8,02081 4,63081 6,7419 46,5915 19,00 35,003 25,0000 7,93725 4,58258 5,2828 44,7172 16,00 31,003 32,6667 2,08167 1,20185 27,4955 37,8378 31,00 35,009 28,1111 6,71648 2,23883 22,9484 33,2739 16,00 35,00
5 menit10 menit15 menitTotal
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval forMean
Minimum Maximum
Test of Homogeneity of Variances geliat
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,944 2 6 ,223
ANOVA geliat
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 97,556 2 48,778 1,111 ,389 Within Groups 263,333 6 43,889 Total 360,889 8
Post Hoc Tests Multiple Comparisons
Dependent Variable: geliatScheffe
1,66667 5,40918 ,954 -15,6820 19,0153-6,00000 5,40918 ,571 -23,3486 11,3486-1,66667 5,40918 ,954 -19,0153 15,6820-7,66667 5,40918 ,420 -25,0153 9,68206,00000 5,40918 ,571 -11,3486 23,34867,66667 5,40918 ,420 -9,6820 25,0153
(J) waktu10 menit15 menit5 menit15 menit5 menit10 menit
(I) waktu5 menit
10 menit
15 menit
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Homogeneous Subsets geliat Scheffe
Subset for alpha =
.05
waktu N 1 10 menit 3 25,00005 menit 3 26,666715 menit 3 32,6667Sig. ,420
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000. Lampiran 16. analisis statistic data penetapan dosis Parasetamol
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test geliat N 9
Mean 17,6667Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 7,28011
Absolute ,205Positive ,205
Most Extreme Differences
Negative -,180Kolmogorov-Smirnov Z ,615Asymp. Sig. (2-tailed) ,843
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Oneway Descriptives
geliat
3 25,0000 7,93725 4,58258 5,2828 44,7172 16,00 31,003 14,3333 2,51661 1,45297 8,0817 20,5849 12,00 17,003 13,6667 4,61880 2,66667 2,1929 25,1404 11,00 19,009 17,6667 7,28011 2,42670 12,0707 23,2627 11,00 31,00
91 mg/kg BB136,5 mg/kg B182 mg/kg BBTotal
N Mean Std. DeviationStd. ErrorLower BoundUpper Bound
95% Confidence Interval foMean
Minimum Maximum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Test of Homogeneity of Variances geliat
Levene Statistic df1 df2 Sig.
3,120 2 6 ,118 ANOVA geliat
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 242,667 2 121,333 4,015 ,078 Within Groups 181,333 6 30,222 Total 424,000 8
Post Hoc Tests Multiple Comparisons
Dependent Variable: geliatScheffe
10,66667 4,48867 ,137 -3,7297 25,063011,33333 4,48867 ,114 -3,0630 25,7297
-10,66667 4,48867 ,137 -25,0630 3,7297,66667 4,48867 ,989 -13,7297 15,0630
-11,33333 4,48867 ,114 -25,7297 3,0630-,66667 4,48867 ,989 -15,0630 13,7297
(J) dosis136,5 mg/kg BB182 mg/kg BB91 mg/kg BB182 mg/kg BB91 mg/kg BB136,5 mg/kg BB
(I) dosis91 mg/kg BB
136,5 mg/kg BB
182 mg/kg BB
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval
Homogeneous Subsets geliat Scheffe
Subset for alpha =
.05
dosis N 1 182 mg/kg BB 3 13,6667136,5 mg/kg BB 3 14,333391 mg/kg BB 3 25,0000Sig. ,114
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 17. analisis statistik data persen penghambatan nyeri
NPar Tests
Descriptive Statistics
45 49,549547 30,3465202 -55,3315 84,7714persenN Mean Std. Deviation Minimum Maximum
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
4549,549547
30,34652,167,124
-,1671,122
,161
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
persen
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Oneway
Descriptives
persen
3 ,103333 8,8276856 5,096667 -21,825853 22,032520 -10,0900 5,20006 -,001050 29,3032702 11,96301 -30,752946 30,750846 -55,3315 20,81136 45,177067 5,4483585 2,224283 39,459365 50,894768 36,0399 51,26856 74,111350 4,6190327 1,885712 69,263972 78,958728 66,4971 78,67996 69,035167 6,2170369 2,538095 62,510787 75,559547 60,4056 75,63426 70,558033 8,7570018 3,575031 61,368123 79,747943 57,3599 84,77146 51,776117 16,5050476 6,738157 34,455131 69,097102 32,9942 72,58856 60,913250 21,6581808 8,841915 38,184383 83,642117 23,8570 81,7257
45 49,549547 30,3465202 4,523792 40,432443 58,666651 -55,3315 84,7714
CMC Naaquadeskontrol positifdosis 8/300dosis 4/300dosis 2/300dosis 1/300dosis 1/500Total
N MeanStd.
Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval forMean
Minimum Maximum
Test of Homogeneity of Variances
persen
2,997 7 37 ,013
LeveneStatistic df1 df2 Sig.
Post Hoc Tests
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Multiple Comparisons
Dependent Variable: persenScheffe
,1043833 11,0212 1,000 -43,823811 44,032578-45,073733* 11,0212 ,040 -89,001928 -1,145539-74,008017* 11,0212 ,000 -117,936211 -30,079822-68,931833* 11,0212 ,000 -112,860028 -25,003639-70,454700* 11,0212 ,000 -114,382895 -26,526505-51,672783* 11,0212 ,010 -95,600978 -7,744589-60,809917* 11,0212 ,001 -104,738111 -16,881722
-,1043833 11,0212 1,000 -44,032578 43,823811-45,178117* 8,99876 ,005 -81,045338 -9,310896-74,112400* 8,99876 ,000 -109,979621 -38,245179-69,036217* 8,99876 ,000 -104,903438 -33,168996-70,559083* 8,99876 ,000 -106,426304 -34,691862-51,777167* 8,99876 ,001 -87,644388 -15,909946-60,914300* 8,99876 ,000 -96,781521 -25,04707945,0737333* 11,0212 ,040 1,145539 89,00192845,1781167* 8,99876 ,005 9,310896 81,045338-28,934283 8,99876 ,206 -64,801504 6,932938-23,858100 8,99876 ,444 -59,725321 12,009121-25,380967 8,99876 ,362 -61,248188 10,486254-6,5990500 8,99876 ,999 -42,466271 29,268171-15,736183 8,99876 ,873 -51,603404 20,13103874,0080167* 11,0212 ,000 30,079822 117,93621174,1124000* 8,99876 ,000 38,245179 109,97962128,9342833 8,99876 ,206 -6,932938 64,801504
5,0761833 8,99876 1,000 -30,791038 40,9434043,5533167 8,99876 1,000 -32,313904 39,420538
22,3352333 8,99876 ,531 -13,531988 58,20245413,1981000 8,99876 ,946 -22,669121 49,06532168,9318333* 11,0212 ,000 25,003639 112,86002869,0362167* 8,99876 ,000 33,168996 104,90343823,8581000 8,99876 ,444 -12,009121 59,725321-5,0761833 8,99876 1,000 -40,943404 30,791038-1,5228667 8,99876 1,000 -37,390088 34,34435417,2590500 8,99876 ,809 -18,608171 53,126271
8,1219167 8,99876 ,997 -27,745304 43,98913870,4547000* 11,0212 ,000 26,526505 114,38289570,5590833* 8,99876 ,000 34,691862 106,42630425,3809667 8,99876 ,362 -10,486254 61,248188-3,5533167 8,99876 1,000 -39,420538 32,3139041,5228667 8,99876 1,000 -34,344354 37,390088
18,7819167 8,99876 ,734 -17,085304 54,6491389,6447833 8,99876 ,991 -26,222438 45,512004
51,6727833* 11,0212 ,010 7,744589 95,60097851,7771667* 8,99876 ,001 15,909946 87,644388
6,5990500 8,99876 ,999 -29,268171 42,466271-22,335233 8,99876 ,531 -58,202454 13,531988-17,259050 8,99876 ,809 -53,126271 18,608171-18,781917 8,99876 ,734 -54,649138 17,085304-9,1371333 8,99876 ,993 -45,004354 26,73008860,8099167* 11,0212 ,001 16,881722 104,73811160,9143000* 8,99876 ,000 25,047079 96,78152115,7361833 8,99876 ,873 -20,131038 51,603404-13,198100 8,99876 ,946 -49,065321 22,669121-8,1219167 8,99876 ,997 -43,989138 27,745304-9,6447833 8,99876 ,991 -45,512004 26,2224389,1371333 8,99876 ,993 -26,730088 45,004354
(J) kelompokaquadeskontrol positifdosis 8/300dosis 4/300dosis 2/300dosis 1/300dosis 1/500CMC Nakontrol positifdosis 8/300dosis 4/300dosis 2/300dosis 1/300dosis 1/500CMC Naaquadesdosis 8/300dosis 4/300dosis 2/300dosis 1/300dosis 1/500CMC Naaquadeskontrol positifdosis 4/300dosis 2/300dosis 1/300dosis 1/500CMC Naaquadeskontrol positifdosis 8/300dosis 2/300dosis 1/300dosis 1/500CMC Naaquadeskontrol positifdosis 8/300dosis 4/300dosis 1/300dosis 1/500CMC Naaquadeskontrol positifdosis 8/300dosis 4/300dosis 2/300dosis 1/500CMC Naaquadeskontrol positifdosis 8/300dosis 4/300dosis 2/300dosis 1/300
(I) kelompokCMC Na
aquades
kontrolpositif
dosis 8/300
dosis 4/300
dosis 2/300
dosis 1/300
dosis 1/500
MeanDifference
(I-J)Std.Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Homogeneous Subsets persen
Scheffea,b
6 -,0010503 ,1033336 45,1770676 51,7761176 60,9132506 69,0351676 70,5580336 74,111350
1,000 ,272
kelompokkontrol negatif aquadeskontrol negatif CMC Nakontrol positifdosis 1/300dosis 1/500dosis 4/300dosis 2/300dosis 8/300Sig.
N 1 2Subset for alpha = .05
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,333.a.
The group sizes are unequal. The harmonic mean ofthe group sizes is used. Type I error levels are notguaranteed.
b.
Lampiran 18. analisis statistic data perubahan persen proteksi NPar Tests
Descriptive Statistics
45 -4,837673 64,0991884 -79,6879 217,2849persenperubahanN Mean Std. Deviation Minimum Maximum
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
45-4,83767364,09919
,169,169
-,1231,133
,153
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
persenperubahan
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Oneway
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Descriptives
persenperubahan
3 99,760000 19,520213 11,27000 51,269104 148,250896 88,4900 122,30006 100,0022 62,113490 25,35773 34,818057 165,186277 55,8867 217,28496 3,532700 11,677666 4,7673873 -8,722259 15,787659 -8,6726 23,60706 -57,0921 9,7908571 3,9971007 -67,366924 -46,817176 -66,7759 -40,95236 -46,3322 13,178106 5,3799393 -60,161758 -32,502609 -60,3200 -28,04036 -49,5602 18,562007 7,5779077 -69,039799 -30,080535 -79,6879 -21,58446 -9,748617 34,985316 14,28270 -46,463454 26,966221 -53,8641 30,06296 -26,9644 44,431963 18,13927 -73,592886 19,664086 -73,2320 49,4308
45 -4,837673 64,099188 9,5553428 -24,095201 14,419855 -79,6879 217,2849
CMC Naaquadeskontrol positifdosis 8/300dosis 4/300dosis 2/300dosis 1/300dosis 1/500Total
N MeanStd.
Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval forMean
Minimum Maximum
Test of Homogeneity of Variances
persenperubahan
2,788 7 37 ,020
LeveneStatistic df1 df2 Sig.
ANOVA
persenperubahan
140987,5 7 20141,072 18,726 ,00039795,561 37 1075,556
180783,1 44
Between GroupsWithin GroupsTotal
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Post Hoc Tests
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Multiple Comparisons
Dependent Variable: persenperubahanScheffe
-,2421667 23,19004 1,000 -92,672965 92,18863296,2273000* 23,19004 ,035 3,796502 188,658098
156,85205* 23,19004 ,000 64,421252 249,282848146,09218* 23,19004 ,000 53,661385 238,522982149,32017* 23,19004 ,000 56,889368 241,750965109,50862* 23,19004 ,010 17,077818 201,939415126,72440* 23,19004 ,002 34,293602 219,155198
,2421667 23,19004 1,000 -92,188632 92,67296596,4694667* 18,93459 ,004 21,000036 171,938897
157,09422* 18,93459 ,000 81,624786 232,563647146,33435* 18,93459 ,000 70,864919 221,803781149,56233* 18,93459 ,000 74,092903 225,031764109,75078* 18,93459 ,001 34,281353 185,220214126,96657* 18,93459 ,000 51,497136 202,435997
-96,227300* 23,19004 ,035 -188,658098 -3,796502-96,469467* 18,93459 ,004 -171,938897 -21,00003660,6247500 18,93459 ,210 -14,844681 136,09418149,8648833 18,93459 ,453 -25,604547 125,33431453,0928667 18,93459 ,370 -22,376564 128,56229713,2813167 18,93459 ,999 -62,188114 88,75074730,4971000 18,93459 ,914 -44,972331 105,966531-156,85205* 23,19004 ,000 -249,282848 -64,421252-157,09422* 18,93459 ,000 -232,563647 -81,624786-60,624750 18,93459 ,210 -136,094181 14,844681-10,759867 18,93459 1,000 -86,229297 64,709564-7,5318833 18,93459 1,000 -83,001314 67,937547-47,343433 18,93459 ,522 -122,812864 28,125997-30,127650 18,93459 ,919 -105,597081 45,341781-146,09218* 23,19004 ,000 -238,522982 -53,661385-146,33435* 18,93459 ,000 -221,803781 -70,864919-49,864883 18,93459 ,453 -125,334314 25,60454710,7598667 18,93459 1,000 -64,709564 86,229297
3,2279833 18,93459 1,000 -72,241447 78,697414-36,583567 18,93459 ,804 -112,052997 38,885864-19,367783 18,93459 ,993 -94,837214 56,101647-149,32017* 23,19004 ,000 -241,750965 -56,889368-149,56233* 18,93459 ,000 -225,031764 -74,092903-53,092867 18,93459 ,370 -128,562297 22,3765647,5318833 18,93459 1,000 -67,937547 83,001314
-3,2279833 18,93459 1,000 -78,697414 72,241447-39,811550 18,93459 ,727 -115,280981 35,657881-22,595767 18,93459 ,983 -98,065197 52,873664-109,50862* 23,19004 ,010 -201,939415 -17,077818-109,75078* 18,93459 ,001 -185,220214 -34,281353-13,281317 18,93459 ,999 -88,750747 62,18811447,3434333 18,93459 ,522 -28,125997 122,81286436,5835667 18,93459 ,804 -38,885864 112,05299739,8115500 18,93459 ,727 -35,657881 115,28098117,2157833 18,93459 ,997 -58,253647 92,685214-126,72440* 23,19004 ,002 -219,155198 -34,293602-126,96657* 18,93459 ,000 -202,435997 -51,497136-30,497100 18,93459 ,914 -105,966531 44,97233130,1276500 18,93459 ,919 -45,341781 105,59708119,3677833 18,93459 ,993 -56,101647 94,83721422,5957667 18,93459 ,983 -52,873664 98,065197-17,215783 18,93459 ,997 -92,685214 58,253647
(J) kelompokaquadeskontrol positifdosis 8/300dosis 4/300dosis 2/300dosis 1/300dosis 1/500CMC Nakontrol positifdosis 8/300dosis 4/300dosis 2/300dosis 1/300dosis 1/500CMC Naaquadesdosis 8/300dosis 4/300dosis 2/300dosis 1/300dosis 1/500CMC Naaquadeskontrol positifdosis 4/300dosis 2/300dosis 1/300dosis 1/500CMC Naaquadeskontrol positifdosis 8/300dosis 2/300dosis 1/300dosis 1/500CMC Naaquadeskontrol positifdosis 8/300dosis 4/300dosis 1/300dosis 1/500CMC Naaquadeskontrol positifdosis 8/300dosis 4/300dosis 2/300dosis 1/500CMC Naaquadeskontrol positifdosis 8/300dosis 4/300dosis 2/300dosis 1/300
(I) kelompokCMC Na
aquades
kontrolpositif
dosis 8/300
dosis 4/300
dosis 2/300
dosis 1/300
dosis 1/500
MeanDifference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Homogeneous Subsets persenperubahan
Scheffea,b
6 -57,09216 -49,56026 -46,33226 -26,96446 -9,7486176 3,5327003 99,7600006 100,0022
,277 1,000
kelompokdosis 8/300dosis 2/300dosis 4/300dosis 1/500dosis 1/300kontrol positifkontrol negatif CMC Nakontrol negatif aquadesSig.
N 1 2Subset for alpha = .05
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,333.a.
The group sizes are unequal. The harmonic mean ofthe group sizes is used. Type I error levels are notguaranteed.
b.
Lampiran 19. analisis data perbandingan profil geliat General Linear Model
Within-Subjects Factors
Measure: geliat
menit5menit10menit15menit20menit25menit30menit35menit40menit45menit50menit55menit60
menit123456789101112
DependentVariable
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Between-Subjects Factors
kontrolpositifparasetamol
6
kelompokperlakuandosis 26,67
6
kelompokperlakuandosis 13,33
6
kelompokperlakuandosis 6,67
6
kelompokperlakuandosis 3,33
6
kelompokperlakuandosis 2
6
1,0
2,0
3,0
4,0
5,0
6,0
kelompokValue Label N
Descriptive Statistics kelompok Mean Std. Deviation N
kontrol positif parasetamol ,000 ,0000 6 kelompok perlakuan dosis 26,67 ,000 ,0000 6 kelompok perlakuan dosis 13,33 ,167 ,4082 6 kelompok perlakuan dosis 6,67 2,000 2,2804 6 kelompok perlakuan dosis 3,33 ,000 ,0000 6 kelompok perlakuan dosis 2 ,000 ,0000 6
menit5
Total ,361 1,1502 36 kontrol positif parasetamol 1,333 ,5164 6 kelompok perlakuan dosis 26,67 ,333 ,5164 6 kelompok perlakuan dosis 13,33 1,667 1,6330 6 kelompok perlakuan dosis 6,67 1,333 1,0328 6 kelompok perlakuan dosis 3,33 2,500 1,0488 6 kelompok perlakuan dosis 2 1,667 2,0656 6
menit10
Total 1,472 1,3413 36 kontrol positif parasetamol 2,833 1,6021 6 kelompok perlakuan dosis 26,67 ,167 ,4082 6 kelompok perlakuan dosis 13,33 1,333 1,5055 6 kelompok perlakuan dosis 6,67 ,667 ,5164 6 kelompok perlakuan dosis 3,33 3,000 1,6733 6
menit15
kelompok perlakuan dosis 2 2,667 2,0656 6 Total 1,778 1,7421 36 menit20 kontrol positif parasetamol 2,333 1,3663 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
kelompok perlakuan dosis 26,67 ,000 ,0000 6 kelompok perlakuan dosis 13,33 1,000 ,6325 6 kelompok perlakuan dosis 6,67 ,667 ,5164 6 kelompok perlakuan dosis 3,33 2,500 1,7607 6 kelompok perlakuan dosis 2 1,667 1,0328 6
Total 1,361 1,3342 36 kontrol positif parasetamol 2,333 ,5164 6 kelompok perlakuan dosis 26,67 ,167 ,4082 6 kelompok perlakuan dosis 13,33 1,500 ,8367 6 kelompok perlakuan dosis 6,67 1,000 ,8944 6 kelompok perlakuan dosis 3,33 ,833 ,4082 6 kelompok perlakuan dosis 2 1,833 1,4720 6
menit25
Total 1,278 1,0586 36 kontrol positif parasetamol 1,833 ,4082 6 kelompok perlakuan dosis 26,67 ,833 ,7528 6 kelompok perlakuan dosis 13,33 1,000 ,6325 6 kelompok perlakuan dosis 6,67 ,833 ,7528 6 kelompok perlakuan dosis 3,33 1,333 1,2111 6 kelompok perlakuan dosis 2 ,500 ,5477 6
menit30
Total 1,056 ,8262 36 kontrol positif parasetamol 2,000 ,8944 6 kelompok perlakuan dosis 26,67 ,500 ,5477 6 kelompok perlakuan dosis 13,33 1,000 ,8944 6 kelompok perlakuan dosis 6,67 ,833 1,1690 6 kelompok perlakuan dosis 3,33 1,167 ,7528 6 kelompok perlakuan dosis 2 1,167 1,6021 6
menit35
Total 1,111 1,0631 36 kontrol positif parasetamol 1,500 ,8367 6 kelompok perlakuan dosis 26,67 1,167 ,9832 6 kelompok perlakuan dosis 13,33 ,833 ,9832 6 kelompok perlakuan dosis 6,67 ,833 ,7528 6 kelompok perlakuan dosis 3,33 ,833 ,7528 6 kelompok perlakuan dosis 2 ,667 ,8165 6
menit40
Total ,972 ,8447 36 kontrol positif parasetamol 1,667 ,8165 6 kelompok perlakuan dosis 26,67 1,333 1,0328 6
menit45
kelompok perlakuan dosis 13,33 ,333 ,5164 6 kelompok perlakuan dosis 6,67 ,333 ,5164 6 kelompok perlakuan dosis 3,33 1,833 1,4720 6 kelompok perlakuan dosis 2 ,500 ,8367 6
Total 1,000 1,0690 36 kontrol positif parasetamol 1,333 1,0328 6 kelompok perlakuan dosis 26,67 1,333 ,5164 6 kelompok perlakuan dosis 13,33 ,667 ,8165 6 kelompok perlakuan dosis 6,67 ,500 ,5477 6
menit50 kelompok perlakuan dosis 3,33 1,333 1,9664 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
kelompok perlakuan dosis 2 ,833 ,9832 6 Total 1,000 1,0690 36 kontrol positif parasetamol ,500 ,5477 6 kelompok perlakuan dosis 26,67 ,833 ,7528 6 kelompok perlakuan dosis 13,33 ,667 ,8165 6 kelompok perlakuan dosis 6,67 ,667 1,2111 6 kelompok perlakuan dosis 3,33 ,333 ,5164 6 kelompok perlakuan dosis 2 1,000 1,5492 6
menit55
Total ,667 ,9258 36 kontrol positif parasetamol ,333 ,5164 6 kelompok perlakuan dosis 26,67 1,833 1,1690 6 kelompok perlakuan dosis 13,33 ,000 ,0000 6 kelompok perlakuan dosis 6,67 ,000 ,0000 6 kelompok perlakuan dosis 3,33 ,167 ,4082 6 kelompok perlakuan dosis 2 ,333 ,8165 6
menit60
Total ,444 ,8765 36
Multivariate Testsc
,793 6,951a 11,000 20,000 ,000,207 6,951a 11,000 20,000 ,000
3,823 6,951a 11,000 20,000 ,0003,823 6,951a 11,000 20,000 ,0002,303 1,863 55,000 120,000 ,002
,023 2,205 55,000 96,162 ,0007,668 2,565 55,000 92,000 ,0004,634 10,110b 11,000 24,000 ,000
Pillai's TraceWilks' LambdaHotelling's TraceRoy's Largest RoPillai's TraceWilks' LambdaHotelling's TraceRoy's Largest Ro
Effectmenit
menit * kelompo
Value F Hypothesis df Error df Sig.
Exact statistica.
The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the significance level.b.
Design: Intercept+kelompok Within Subjects Design: menit
c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Mauchly's Test of Sphericityb
Measure: geliat
,017 105,995 65 ,001 ,562 ,842 ,091Within Subjects Effecmenit
Mauchly's WApprox.
Chi-Square df Sig.Greenhouse-Geisser Huynh-Feldt Lower-bound
Epsilona
Tests the null hypothesis that the error covariance matrix of the orthonormalized transformed dependentproportional to an identity matrix.
May be used to adjust the degrees of freedom for the averaged tests of significance. Corrected testdisplayed in the Tests of Within-Subjects Effects table.
a.
Design: Intercept+kelompok Within Subjects Design: menit
b.
Tests of Within-Subjects Effects
Measure: geliat
66,917 11 6,083 6,195 ,00066,917 6,182 10,824 6,195 ,00066,917 9,260 7,226 6,195 ,00066,917 1,000 66,917 6,195 ,019
141,861 55 2,579 2,627 ,000141,861 30,91 4,589 2,627 ,000141,861 46,30 3,064 2,627 ,000141,861 5,000 28,372 2,627 ,044324,056 330 ,982324,056 185,5 1,747324,056 277,8 1,166324,056 30,00 10,802
Sphericity AssumedGreenhouse-GeisserHuynh-FeldtLower-boundSphericity AssumedGreenhouse-GeisserHuynh-FeldtLower-boundSphericity AssumedGreenhouse-GeisserHuynh-FeldtLower-bound
Sourcemenit
menit * kelompok
Error(menit)
Type III Sumof Squares df Mean Square F Sig.
Tests of Within-Subjects Contrasts Measure: geliat
Source menit Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig.
menit Linear 13,131 1 13,131 9,144 ,005 Quadratic 19,502 1 19,502 18,324 ,000 Cubic 9,035 1 9,035 6,596 ,015 Order 4 19,500 1 19,500 13,639 ,001 Order 5 4,028 1 4,028 4,997 ,033 Order 6 ,039 1 ,039 ,047 ,829 Order 7 ,022 1 ,022 ,029 ,865 Order 8 ,912 1 ,912 1,059 ,312 Order 9 ,043 1 ,043 ,042 ,838 Order 10 ,187 1 ,187 ,308 ,583 Order 11 ,518 1 ,518 ,822 ,372 menit * kelompok
Linear 41,833 5 8,367 5,826 ,001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Quadratic 26,367 5 5,273 4,955 ,002 Cubic 18,908 5 3,782 2,761 ,036 Order 4 24,556 5 4,911 3,435 ,014 Order 5 7,508 5 1,502 1,863 ,131 Order 6 6,427 5 1,285 1,572 ,198 Order 7 2,245 5 ,449 ,586 ,710 Order 8 2,022 5 ,404 ,469 ,796 Order 9 ,564 5 ,113 ,111 ,989 Order 10 6,934 5 1,387 2,286 ,071 Order 11 4,497 5 ,899 1,428 ,243 Error(menit) Linear 43,082 30 1,436 Quadratic 31,929 30 1,064 Cubic 41,093 30 1,370 Order 4 42,893 30 1,430 Order 5 24,181 30 ,806 Order 6 24,534 30 ,818 Order 7 22,978 30 ,766 Order 8 25,838 30 ,861 Order 9 30,438 30 1,015 Order 10 18,195 30 ,607 Order 11 18,894 30 ,630
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
8,254 5 30 ,0004,078 5 30 ,0063,193 5 30 ,0206,011 5 30 ,0013,524 5 30 ,0132,341 5 30 ,0661,215 5 30 ,326
,287 5 30 ,9172,744 5 30 ,0372,333 5 30 ,0673,511 5 30 ,0135,199 5 30 ,001
menit5menit10menit15menit20menit25menit30menit35menit40menit45menit50menit55menit60
F df1 df2 Sig.
Tests the null hypothesis that the error variance of thedependent variable is equal across groups.
Design: Intercept+kelompok Within Subjects Design: menit
a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tests of Between-Subjects Effects Measure: geliat Transformed Variable: Average
Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Intercept 468,750 1 468,750 343,453 ,000 kelompok 35,472 5 7,094 5,198 ,001 Error 40,944 30 1,365
Post Hoc Tests kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Multiple Comparisons
Measure: geliatScheffe
,792* ,1947 ,017 ,099 1,485,653 ,1947 ,075 -,040 1,346,694* ,1947 ,049 ,001 1,387,181 ,1947 ,971 -,512 ,874,431 ,1947 ,447 -,262 1,124
-,792* ,1947 ,017 -1,485 -,099-,139 ,1947 ,991 -,832 ,554-,097 ,1947 ,998 -,790 ,596-,611 ,1947 ,112 -1,304 ,082-,361 ,1947 ,636 -1,054 ,332-,653 ,1947 ,075 -1,346 ,040,139 ,1947 ,991 -,554 ,832,042 ,1947 1,0 -,651 ,735
-,472 ,1947 ,344 -1,165 ,221-,222 ,1947 ,931 -,915 ,471-,694* ,1947 ,049 -1,387 -,001,097 ,1947 ,998 -,596 ,790
-,042 ,1947 1,0 -,735 ,651-,514 ,1947 ,255 -1,207 ,179-,264 ,1947 ,867 -,957 ,429-,181 ,1947 ,971 -,874 ,512,611 ,1947 ,112 -,082 1,304,472 ,1947 ,344 -,221 1,165,514 ,1947 ,255 -,179 1,207,250 ,1947 ,891 -,443 ,943
-,431 ,1947 ,447 -1,124 ,262,361 ,1947 ,636 -,332 1,054,222 ,1947 ,931 -,471 ,915,264 ,1947 ,867 -,429 ,957
-,250 ,1947 ,891 -,943 ,443
(J) kelompokdosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33
(I) kelompokparasetamol
dosis 26,67
dosis 13,33
dosis 6,67
dosis 3,33
dosis 2
MeanDifference
(I-J)Std.Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
Based on observed means.The mean difference is significant at the ,05 level.*.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Homogeneous Subsets geliat
Scheffea,b,c
6 ,708
6 ,806
6 ,847 ,847
6 1,069 1,069
6 1,319 1,319
6 1,500
,112 ,075
kelompokkelompok perlakuandosis 26,67kelompok perlakuandosis 6,67kelompok perlakuandosis 13,33kelompok perlakuandosis 2kelompok perlakuandosis 3,33kontrol positifparasetamolSig.
N 1 2Subset
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.Based on Type III Sum of SquaresThe error term is Mean Square(Error) = ,114.
Uses Harmonic Mean Sample Size = 6,000.a.
The group sizes are unequal. The harmonic mean ofthe group sizes is used. Type I error levels are notguaranteed.
b.
Alpha = ,05.c.
Profile Plots
121110987654321
menit
3.0
2.0
1.0
0.0
Estim
ated M
argin
al Me
ans
kelompok perlakuandosis 2
kelompok perlakuandosis 3,33
kelompok perlakuandosis 6,67
kelompok perlakuandosis 13,33
kelompok perlakuandosis 26,67
kontrol positifparasetamol
kelompok
Estimated Marginal Means of geliat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 20. analisis statistik geliat per menit
Multiple Comparisons
Dependent Variable: menit5Scheffe
,0000 ,5460 1,00 -1,943 1,943-,1667 ,5460 1,00 -2,110 1,777
-2,0000* ,5460 ,040 -3,943 -,057,0000 ,5460 1,00 -1,943 1,943,0000 ,5460 1,00 -1,943 1,943
,0000 ,5460 1,00 -1,943 1,943
-,1667 ,5460 1,00 -2,110 1,777-2,0000* ,5460 ,040 -3,943 -,057
,0000 ,5460 1,00 -1,943 1,943,0000 ,5460 1,00 -1,943 1,943
,1667 ,5460 1,00 -1,777 2,110
,1667 ,5460 1,00 -1,777 2,110-1,8333 ,5460 ,074 -3,777 ,110
,1667 ,5460 1,00 -1,777 2,110,1667 ,5460 1,00 -1,777 2,110
2,0000* ,5460 ,040 ,057 3,943
2,0000* ,5460 ,040 ,057 3,9431,8333 ,5460 ,074 -,110 3,7772,0000* ,5460 ,040 ,057 3,9432,0000* ,5460 ,040 ,057 3,943
,0000 ,5460 1,00 -1,943 1,943
,0000 ,5460 1,00 -1,943 1,943-,1667 ,5460 1,00 -2,110 1,777
-2,0000* ,5460 ,040 -3,943 -,057,0000 ,5460 1,00 -1,943 1,943
,0000 ,5460 1,00 -1,943 1,943
,0000 ,5460 1,00 -1,943 1,943-,1667 ,5460 1,00 -2,110 1,777
-2,0000* ,5460 ,040 -3,943 -,057,0000 ,5460 1,00 -1,943 1,943
(J)kelompokdosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamol
dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamol
dosis 26,67dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamol
dosis 26,67dosis 13,33dosis 3,33dosis 2parasetamol
dosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 2parasetamol
dosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33
(I) kelompokparasetamol
dosis 26,67
dosis 13,33
dosis 6,67
dosis 3,33
dosis 2
MeanDifference
(I-J)Std.Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Multiple Comparisons
Dependent Variable: menit10Scheffe
1,0000 ,7316 ,863 -1,604 3,604-,3333 ,7316 ,999 -2,937 2,270,0000 ,7316 1,0 -2,604 2,604
-1,1667 ,7316 ,767 -3,770 1,437-,3333 ,7316 ,999 -2,937 2,270
-1,0000 ,7316 ,863 -3,604 1,604-1,3333 ,7316 ,653 -3,937 1,270-1,0000 ,7316 ,863 -3,604 1,604-2,1667 ,7316 ,153 -4,770 ,437-1,3333 ,7316 ,653 -3,937 1,270
,3333 ,7316 ,999 -2,270 2,9371,3333 ,7316 ,653 -1,270 3,937
,3333 ,7316 ,999 -2,270 2,937-,8333 ,7316 ,932 -3,437 1,770,0000 ,7316 1,0 -2,604 2,604,0000 ,7316 1,0 -2,604 2,604
1,0000 ,7316 ,863 -1,604 3,604-,3333 ,7316 ,999 -2,937 2,270
-1,1667 ,7316 ,767 -3,770 1,437-,3333 ,7316 ,999 -2,937 2,2701,1667 ,7316 ,767 -1,437 3,7702,1667 ,7316 ,153 -,437 4,770
,8333 ,7316 ,932 -1,770 3,4371,1667 ,7316 ,767 -1,437 3,770
,8333 ,7316 ,932 -1,770 3,437,3333 ,7316 ,999 -2,270 2,937
1,3333 ,7316 ,653 -1,270 3,937,0000 ,7316 1,0 -2,604 2,604,3333 ,7316 ,999 -2,270 2,937
-,8333 ,7316 ,932 -3,437 1,770
(J) kelompokdosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33
(I) kelompokparasetamol
dosis 26,67
dosis 13,33
dosis 6,67
dosis 3,33
dosis 2
MeanDifference
(I-J)Std.Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Multiple Comparisons
Dependent Variable: menit15Scheffe
2,6667 ,8278 ,096 -,279 5,6131,5000 ,8278 ,659 -1,446 4,4462,1667 ,8278 ,263 -,779 5,113-,1667 ,8278 1,000 -3,113 2,779,1667 ,8278 1,000 -2,779 3,113
-2,6667 ,8278 ,096 -5,613 ,279-1,1667 ,8278 ,847 -4,113 1,779
-,5000 ,8278 ,996 -3,446 2,446-2,8333 ,8278 ,066 -5,779 ,113-2,5000 ,8278 ,138 -5,446 ,446-1,5000 ,8278 ,659 -4,446 1,4461,1667 ,8278 ,847 -1,779 4,113
,6667 ,8278 ,984 -2,279 3,613-1,6667 ,8278 ,551 -4,613 1,279-1,3333 ,8278 ,760 -4,279 1,613-2,1667 ,8278 ,263 -5,113 ,779
,5000 ,8278 ,996 -2,446 3,446-,6667 ,8278 ,984 -3,613 2,279
-2,3333 ,8278 ,193 -5,279 ,613-2,0000 ,8278 ,348 -4,946 ,946
,1667 ,8278 1,000 -2,779 3,1132,8333 ,8278 ,066 -,113 5,7791,6667 ,8278 ,551 -1,279 4,6132,3333 ,8278 ,193 -,613 5,279
,3333 ,8278 ,999 -2,613 3,279-,1667 ,8278 1,000 -3,113 2,7792,5000 ,8278 ,138 -,446 5,4461,3333 ,8278 ,760 -1,613 4,2792,0000 ,8278 ,348 -,946 4,946-,3333 ,8278 ,999 -3,279 2,613
(J) kelompokdosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33
(I) kelompokparasetamol
dosis 26,67
dosis 13,33
dosis 6,67
dosis 3,33
dosis 2
MeanDifference
(I-J)Std.Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Multiple Comparisons
Dependent Variable: menit20Scheffe
2,3333* ,6101 ,029 ,162 4,5051,3333 ,6101 ,460 -,838 3,5051,6667 ,6101 ,222 -,505 3,838-,1667 ,6101 1,000 -2,338 2,005,6667 ,6101 ,942 -1,505 2,838
-2,3333* ,6101 ,029 -4,505 -,162-1,0000 ,6101 ,746 -3,171 1,171
-,6667 ,6101 ,942 -2,838 1,505-2,5000* ,6101 ,016 -4,671 -,329-1,6667 ,6101 ,222 -3,838 ,505-1,3333 ,6101 ,460 -3,505 ,8381,0000 ,6101 ,746 -1,171 3,171
,3333 ,6101 ,997 -1,838 2,505-1,5000 ,6101 ,329 -3,671 ,671
-,6667 ,6101 ,942 -2,838 1,505-1,6667 ,6101 ,222 -3,838 ,505
,6667 ,6101 ,942 -1,505 2,838-,3333 ,6101 ,997 -2,505 1,838
-1,8333 ,6101 ,142 -4,005 ,338-1,0000 ,6101 ,746 -3,171 1,171
,1667 ,6101 1,000 -2,005 2,3382,5000* ,6101 ,016 ,329 4,6711,5000 ,6101 ,329 -,671 3,6711,8333 ,6101 ,142 -,338 4,005
,8333 ,6101 ,863 -1,338 3,005-,6667 ,6101 ,942 -2,838 1,5051,6667 ,6101 ,222 -,505 3,838
,6667 ,6101 ,942 -1,505 2,8381,0000 ,6101 ,746 -1,171 3,171-,8333 ,6101 ,863 -3,005 1,338
(J) kelompokdosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33 dosis 2parasetamoldosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33 dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 6,67dosis 3,33 dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 3,33 dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67 dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33
(I) kelompokparasetamol
dosis 26,67
dosis 13,33
dosis 6,67
dosis 3,33
dosis 2
MeanDifference
(I-J)Std.Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Multiple Comparisons
Dependent Variable: menit25Scheffe
2,1667* ,4869 ,007 ,434 3,900,8333 ,4869 ,711 -,900 2,566
1,3333 ,4869 ,219 -,400 3,0661,5000 ,4869 ,124 -,233 3,233
,5000 ,4869 ,955 -1,233 2,233-2,1667* ,4869 ,007 -3,900 -,434-1,3333 ,4869 ,219 -3,066 ,400
-,8333 ,4869 ,711 -2,566 ,900-,6667 ,4869 ,862 -2,400 1,066
-1,6667 ,4869 ,066 -3,400 ,066-,8333 ,4869 ,711 -2,566 ,9001,3333 ,4869 ,219 -,400 3,066
,5000 ,4869 ,955 -1,233 2,233,6667 ,4869 ,862 -1,066 2,400
-,3333 ,4869 ,993 -2,066 1,400-1,3333 ,4869 ,219 -3,066 ,400
,8333 ,4869 ,711 -,900 2,566-,5000 ,4869 ,955 -2,233 1,233,1667 ,4869 1,000 -1,566 1,900
-,8333 ,4869 ,711 -2,566 ,900-1,5000 ,4869 ,124 -3,233 ,233
,6667 ,4869 ,862 -1,066 2,400-,6667 ,4869 ,862 -2,400 1,066-,1667 ,4869 1,000 -1,900 1,566
-1,0000 ,4869 ,530 -2,733 ,733-,5000 ,4869 ,955 -2,233 1,2331,6667 ,4869 ,066 -,066 3,400
,3333 ,4869 ,993 -1,400 2,066,8333 ,4869 ,711 -,900 2,566
1,0000 ,4869 ,530 -,733 2,733
(J) kelompokdosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33
(I) kelompokparasetamol
dosis 26,67
dosis 13,33
dosis 6,67
dosis 3,33
dosis 2
MeanDifference
(I-J)Std.Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Multiple Comparisons
Dependent Variable: menit30Scheffe
1,0000 ,4389 ,413 -,562 2,562,8333 ,4389 ,613 -,729 2,395
1,0000 ,4389 ,413 -,562 2,562,5000 ,4389 ,932 -1,062 2,062
1,3333 ,4389 ,134 -,229 2,895-1,0000 ,4389 ,413 -2,562 ,562
-,1667 ,4389 1,000 -1,729 1,395,0000 ,4389 1,000 -1,562 1,562
-,5000 ,4389 ,932 -2,062 1,062,3333 ,4389 ,988 -1,229 1,895
-,8333 ,4389 ,613 -2,395 ,729,1667 ,4389 1,000 -1,395 1,729,1667 ,4389 1,000 -1,395 1,729
-,3333 ,4389 ,988 -1,895 1,229,5000 ,4389 ,932 -1,062 2,062
-1,0000 ,4389 ,413 -2,562 ,562,0000 ,4389 1,000 -1,562 1,562
-,1667 ,4389 1,000 -1,729 1,395-,5000 ,4389 ,932 -2,062 1,062,3333 ,4389 ,988 -1,229 1,895
-,5000 ,4389 ,932 -2,062 1,062,5000 ,4389 ,932 -1,062 2,062,3333 ,4389 ,988 -1,229 1,895,5000 ,4389 ,932 -1,062 2,062,8333 ,4389 ,613 -,729 2,395
-1,3333 ,4389 ,134 -2,895 ,229-,3333 ,4389 ,988 -1,895 1,229-,5000 ,4389 ,932 -2,062 1,062-,3333 ,4389 ,988 -1,895 1,229-,8333 ,4389 ,613 -2,395 ,729
(J) kelompokdosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33
(I) kelompokparasetamol
dosis 26,67
dosis 13,33
dosis 6,67
dosis 3,33
dosis 2
MeanDifference
(I-J)Std.Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Multiple Comparisons
Dependent Variable: menit35Scheffe
1,5000 ,5963 ,304 -,622 3,6221,0000 ,5963 ,728 -1,122 3,1221,1667 ,5963 ,582 -,956 3,289
,8333 ,5963 ,851 -1,289 2,956,8333 ,5963 ,851 -1,289 2,956
-1,5000 ,5963 ,304 -3,622 ,622-,5000 ,5963 ,981 -2,622 1,622-,3333 ,5963 ,997 -2,456 1,789-,6667 ,5963 ,937 -2,789 1,456-,6667 ,5963 ,937 -2,789 1,456
-1,0000 ,5963 ,728 -3,122 1,122,5000 ,5963 ,981 -1,622 2,622,1667 ,5963 1,0 -1,956 2,289
-,1667 ,5963 1,0 -2,289 1,956-,1667 ,5963 1,0 -2,289 1,956
-1,1667 ,5963 ,582 -3,289 ,956,3333 ,5963 ,997 -1,789 2,456
-,1667 ,5963 1,0 -2,289 1,956-,3333 ,5963 ,997 -2,456 1,789-,3333 ,5963 ,997 -2,456 1,789-,8333 ,5963 ,851 -2,956 1,289,6667 ,5963 ,937 -1,456 2,789,1667 ,5963 1,0 -1,956 2,289,3333 ,5963 ,997 -1,789 2,456,0000 ,5963 1,0 -2,122 2,122
-,8333 ,5963 ,851 -2,956 1,289,6667 ,5963 ,937 -1,456 2,789,1667 ,5963 1,0 -1,956 2,289,3333 ,5963 ,997 -1,789 2,456,0000 ,5963 1,0 -2,122 2,122
(J) kelompokdosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33
(I) kelompokparasetamol
dosis 26,67
dosis 13,33
dosis 6,67
dosis 3,33
dosis 2
MeanDifference
(I-J)Std.Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Multiple Comparisons
Dependent Variable: menit40Scheffe
,3333 ,4963 ,993 -1,433 2,100,6667 ,4963 ,871 -1,100 2,433,6667 ,4963 ,871 -1,100 2,433,6667 ,4963 ,871 -1,100 2,433,8333 ,4963 ,727 -,933 2,600
-,3333 ,4963 ,993 -2,100 1,433,3333 ,4963 ,993 -1,433 2,100,3333 ,4963 ,993 -1,433 2,100,3333 ,4963 ,993 -1,433 2,100,5000 ,4963 ,959 -1,266 2,266
-,6667 ,4963 ,871 -2,433 1,100-,3333 ,4963 ,993 -2,100 1,433,0000 ,4963 1,000 -1,766 1,766,0000 ,4963 1,000 -1,766 1,766,1667 ,4963 1,000 -1,600 1,933
-,6667 ,4963 ,871 -2,433 1,100-,3333 ,4963 ,993 -2,100 1,433,0000 ,4963 1,000 -1,766 1,766,0000 ,4963 1,000 -1,766 1,766,1667 ,4963 1,000 -1,600 1,933
-,6667 ,4963 ,871 -2,433 1,100-,3333 ,4963 ,993 -2,100 1,433,0000 ,4963 1,000 -1,766 1,766,0000 ,4963 1,000 -1,766 1,766,1667 ,4963 1,000 -1,600 1,933
-,8333 ,4963 ,727 -2,600 ,933-,5000 ,4963 ,959 -2,266 1,266-,1667 ,4963 1,000 -1,933 1,600-,1667 ,4963 1,000 -1,933 1,600-,1667 ,4963 1,000 -1,933 1,600
(J) kelompokdosis 26,67dosis 13,33 dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 13,33 dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67 dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33 dosis 6,67dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33 dosis 6,67dosis 3,33
(I) kelompokparasetamol
dosis 26,67
dosis 13,33
dosis 6,67
dosis 3,33
dosis 2
MeanDifference
(I-J)Std.Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Multiple Comparisons
Dependent Variable: menit45Scheffe
,3333 ,5340 ,995 -1,567 2,2341,3333 ,5340 ,312 -,567 3,2341,3333 ,5340 ,312 -,567 3,234-,1667 ,5340 1,000 -2,067 1,7341,1667 ,5340 ,461 -,734 3,067-,3333 ,5340 ,995 -2,234 1,5671,0000 ,5340 ,627 -,901 2,9011,0000 ,5340 ,627 -,901 2,901-,5000 ,5340 ,970 -2,401 1,401,8333 ,5340 ,783 -1,067 2,734
-1,3333 ,5340 ,312 -3,234 ,567-1,0000 ,5340 ,627 -2,901 ,901
,0000 ,5340 1,000 -1,901 1,901-1,5000 ,5340 ,196 -3,401 ,401
-,1667 ,5340 1,000 -2,067 1,734-1,3333 ,5340 ,312 -3,234 ,567-1,0000 ,5340 ,627 -2,901 ,901
,0000 ,5340 1,000 -1,901 1,901-1,5000 ,5340 ,196 -3,401 ,401
-,1667 ,5340 1,000 -2,067 1,734,1667 ,5340 1,000 -1,734 2,067,5000 ,5340 ,970 -1,401 2,401
1,5000 ,5340 ,196 -,401 3,4011,5000 ,5340 ,196 -,401 3,4011,3333 ,5340 ,312 -,567 3,234
-1,1667 ,5340 ,461 -3,067 ,734-,8333 ,5340 ,783 -2,734 1,067,1667 ,5340 1,000 -1,734 2,067,1667 ,5340 1,000 -1,734 2,067
-1,3333 ,5340 ,312 -3,234 ,567
(J) kelompokdosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33
(I) kelompokparasetamol
dosis 26,67
dosis 13,33
dosis 6,67
dosis 3,33
dosis 2
MeanDifference
(I-J)Std.Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Multiple Comparisons
Dependent Variable: menit50Scheffe
,0000 ,6295 1,000 -2,241 2,241,6667 ,6295 ,949 -1,574 2,907,8333 ,6295 ,878 -1,407 3,074,0000 ,6295 1,000 -2,241 2,241,5000 ,6295 ,985 -1,741 2,741,0000 ,6295 1,000 -2,241 2,241,6667 ,6295 ,949 -1,574 2,907,8333 ,6295 ,878 -1,407 3,074,0000 ,6295 1,000 -2,241 2,241,5000 ,6295 ,985 -1,741 2,741
-,6667 ,6295 ,949 -2,907 1,574-,6667 ,6295 ,949 -2,907 1,574,1667 ,6295 1,000 -2,074 2,407
-,6667 ,6295 ,949 -2,907 1,574-,1667 ,6295 1,000 -2,407 2,074-,8333 ,6295 ,878 -3,074 1,407-,8333 ,6295 ,878 -3,074 1,407-,1667 ,6295 1,000 -2,407 2,074-,8333 ,6295 ,878 -3,074 1,407-,3333 ,6295 ,998 -2,574 1,907,0000 ,6295 1,000 -2,241 2,241,0000 ,6295 1,000 -2,241 2,241,6667 ,6295 ,949 -1,574 2,907,8333 ,6295 ,878 -1,407 3,074,5000 ,6295 ,985 -1,741 2,741
-,5000 ,6295 ,985 -2,741 1,741-,5000 ,6295 ,985 -2,741 1,741,1667 ,6295 1,000 -2,074 2,407,3333 ,6295 ,998 -1,907 2,574
-,5000 ,6295 ,985 -2,741 1,741
(J) kelompokdosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33
(I) kelompokparasetamol
dosis 26,67
dosis 13,33
dosis 6,67
dosis 3,33
dosis 2
MeanDifference
(I-J)Std.Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Multiple Comparisons
Dependent Variable: menit55Scheffe
-,3333 ,5611 ,996 -2,330 1,664-,1667 ,5611 1,000 -2,164 1,830-,1667 ,5611 1,000 -2,164 1,830,1667 ,5611 1,000 -1,830 2,164
-,5000 ,5611 ,976 -2,497 1,497,3333 ,5611 ,996 -1,664 2,330,1667 ,5611 1,000 -1,830 2,164,1667 ,5611 1,000 -1,830 2,164,5000 ,5611 ,976 -1,497 2,497
-,1667 ,5611 1,000 -2,164 1,830,1667 ,5611 1,000 -1,830 2,164
-,1667 ,5611 1,000 -2,164 1,830,0000 ,5611 1,000 -1,997 1,997,3333 ,5611 ,996 -1,664 2,330
-,3333 ,5611 ,996 -2,330 1,664,1667 ,5611 1,000 -1,830 2,164
-,1667 ,5611 1,000 -2,164 1,830,0000 ,5611 1,000 -1,997 1,997,3333 ,5611 ,996 -1,664 2,330
-,3333 ,5611 ,996 -2,330 1,664-,1667 ,5611 1,000 -2,164 1,830-,5000 ,5611 ,976 -2,497 1,497-,3333 ,5611 ,996 -2,330 1,664-,3333 ,5611 ,996 -2,330 1,664-,6667 ,5611 ,919 -2,664 1,330,5000 ,5611 ,976 -1,497 2,497,1667 ,5611 1,000 -1,830 2,164,3333 ,5611 ,996 -1,664 2,330,3333 ,5611 ,996 -1,664 2,330,6667 ,5611 ,919 -1,330 2,664
(J) kelompokdosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33
(I) kelompokparasetamol
dosis 26,67
dosis 13,33
dosis 6,67
dosis 3,33
dosis 2
MeanDifference
(I-J)Std.Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Multiple Comparisons
Dependent Variable: menit60Scheffe
-1,5000* ,3702 ,018 -2,818 -,182,3333 ,3702 ,974 -,984 1,651,3333 ,3702 ,974 -,984 1,651,1667 ,3702 ,999 -1,151 1,484,0000 ,3702 1,000 -1,318 1,318
1,5000* ,3702 ,018 ,182 2,8181,8333* ,3702 ,002 ,516 3,1511,8333* ,3702 ,002 ,516 3,1511,6667* ,3702 ,006 ,349 2,9841,5000* ,3702 ,018 ,182 2,818-,3333 ,3702 ,974 -1,651 ,984
-1,8333* ,3702 ,002 -3,151 -,516,0000 ,3702 1,000 -1,318 1,318
-,1667 ,3702 ,999 -1,484 1,151-,3333 ,3702 ,974 -1,651 ,984-,3333 ,3702 ,974 -1,651 ,984
-1,8333* ,3702 ,002 -3,151 -,516,0000 ,3702 1,000 -1,318 1,318
-,1667 ,3702 ,999 -1,484 1,151-,3333 ,3702 ,974 -1,651 ,984-,1667 ,3702 ,999 -1,484 1,151
-1,6667* ,3702 ,006 -2,984 -,349,1667 ,3702 ,999 -1,151 1,484,1667 ,3702 ,999 -1,151 1,484
-,1667 ,3702 ,999 -1,484 1,151,0000 ,3702 1,000 -1,318 1,318
-1,5000* ,3702 ,018 -2,818 -,182,3333 ,3702 ,974 -,984 1,651,3333 ,3702 ,974 -,984 1,651,1667 ,3702 ,999 -1,151 1,484
(J) kelompokdosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 6,67dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 3,33dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 2parasetamoldosis 26,67dosis 13,33dosis 6,67dosis 3,33
(I) kelompokparasetamol
dosis 26,67
dosis 13,33
dosis 6,67
dosis 3,33
dosis 2
MeanDifference
(I-J)Std.Error Sig. Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level.*.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
BIOGRAFI PENULIS
Penulis yang bernama lengkap Yohanes Andi
Wijaya merupakan anak ketiga dari tiga
bersaudara dari pasangan Freddy Handoko
dan Sulastri. Penulis dilahirkan di Semarang
pada tanggal 20 Januari 1984 sebagai satu-
satunya anak laki-laki, dan anak bungsu dari
tiga bersaudara. Penulis pernah mengenyam
pendidikan di SD Santo Antonius II
(1990–1996). Penulis kemudian melanjutkan
menimba ilmu di SMP Domenico Savio (1996-1999) dan SMU PL Van Lith
(1999-2002). Setelah lulus, penulis melanjutkan studi di fakultas farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2002 dan lulus pada tahun
2008. Selama masa kuliah, penulis aktif diberbagai kepanitiaan dan organisasi
kemahasiswaan. Penulis bergabung dengan HGT (Herbal Garden Team) dan
paduan suara kebanggaan Fakultas Farmasi USD yaitu PSF Veronica. Selain itu
penulis juga aktif berolahraga bersama UKF Voli Farmasi. Penulis juga pernah
menjadi asisten praktikum Botani Dasar dan Kimia Organik pada tahun 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI