Chapter II
Transcript of Chapter II
5/14/2018 Chapter II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-55a8235f4ca89 1/9
3
3
BAB II
KWH-METER ELEKTRONIK
2.1. UMUM
Energi ialah besar daya terpakai oleh beban dikalikan dengan lamanya
pemakaian daya tersebut atau daya yang dikeluarkan oleh pembangkit energi
listrik dikalikan dengan lamanya pembangkit beroperasi mencatu daya tersebut.
Satuan besaran energi adalah wattjam atau kilo-wattjam. Energi listrik dinyatakan
dalam rumus :
W = V.I . cos Ø. t ..........................................................(2.1)
Di mana : W : Energi listrik (kWh )
V : Tegangan listrik (Volt)
I : Arus listrik (Ampere)
Cos Ø : Faktor daya
t : Waktu (jam)
Alat untuk mengukur besarnya energi dinamakan watt-jam-meter atau
kilowatt-jam-meter, namun lazim disebut Wh-meter atau kWh-meter (h dari kata
hour = jam). Alat ukur ini membutuhkan besaran tegangan, besaran arus dan
waktu.
KWh-meter elektronik termasuk dalam kWh-meter statik yang
menggunakan komponen elektronik sebagai pemroses utama. Komponen
elektronik mendeteksi tegangan dan arus sesaat dan diproses untuk menghasilkan
pulsa yang mempunyai frekuensi sebanding dengan energi yang diukur (kWh).
KWh-meter elektronik ini mempunyai empat bagian utama yaitu :
3Universitas Sumatera Utara
5/14/2018 Chapter II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-55a8235f4ca89 2/9
4
4
1. Bagian sensor tegangan dan arus
2. Bagian pengali
3. Bagian pemroses
4. Bagian tampilan / display
2.2. PRINSIP KERJA
Cara kerja kWh-meter elektronik secara umum terdiri dari 3 tahap, yaitu :
1. Mendeteksi tegangan dan arus sesaat.
2. Mengalikan kedua besaran tersebut (tegangan dan arus) untuk
memperoleh daya sesaat.3. Mengintegrasikan/mengakumulasi hasil perkalian tegangan dan arus
pada butir 2 di atas.
Gambar 2.1 dapat menjelaskan secara umum prinsif kerja kWh-meter
elektronik. Komponen catu daya adalah rangkaian internal alat ukur kWh, yang
berfungsi sebagai sumber tegangan pada kWh-meter tersebut. Komponen V
adalah rangkaian internal alat ukur kWh, yang terdiri dari sensor tegangan.
Komponen I adalah rangkaian internal alat ukur kWh, yang terdiri dari sensor
arus.
Gambar 2.1. Diagram Blok KWh-meter Elektronik
Load
Supply AC
Memory
Indikator operasiCatuDaya
DisplayV
I
Pengali ADCMikro
prosesor
Universitas Sumatera Utara
5/14/2018 Chapter II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-55a8235f4ca89 3/9
5
5
Komponen pengali adalah bagian alat ukur yang mengintegrasikan besaran
tegangan dan besaran arus. Komponen ADC adalah bagian alat ukur yang
merubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Komponen mikroprosesor adalah
suatu piranti pengolahan data. Komponen memori adalah suatu piranti yang
menyimpan informasi digital berupa bilangan-bilangan biner. Indikator operasi
adalah suatu piranti yang memberikan sinyal kasat mata, yang menunjukan bahwa
alat ukur sedang beroperasi. Sedangkan komponen display adalah piranti yang
menampilkan energi aktif yang terukur.
2.3. KOMPONEN CATU DAYA
Tegangan yang di butuhkan oleh peralatan elektronik adalah tegangan
rendah yaitu kurang atau sama dengan 24 volt DC. Sehingga diperlukan sebuah
alat yang dapat menurunkan tegangan dan disearahkan sehingga menghasilkan
tegangan DC sebesar 24 volt. Pada Gambar 2.2 ditunjukkan rangkaian penurun
tegangan dan penghasil tegangan DC. Penurun tegangan ini berupa autotrafo dan
penghasil tegangan DC berupa penyearah jembatan.
220 V AC
24 V DC
Gambar 2.2 Rangkaian Penurun Tegangan dan Penghasil Tegangan DC
Universitas Sumatera Utara
5/14/2018 Chapter II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-55a8235f4ca89 4/9
6
6
2.4. KOMPONEN TEGANGAN
Komponen tegangan adalah sensor tegangan yang berfungsi untuk
menentukan tegangan jala-jala listrik setiap saat. Hal ini diperlukan untuk
mengukur tegangan setiap saat.
Sensor tegangan ini berupa pembagi tegangan dan sebuah op-amp seperti
ditujukkan pada Gambar 2.3. Tegangan yang dihasilkan masih berupa sinyal
sinusoidal. Tegangan ini akan diteruskan ke input rangkaian pengali.
+
-2k
10k
220 K
5 K
Gambar 2.3 Rangkaian Sensor Tegangan
2.5. KOMPONEN ARUS
Sensor arus berupa suatu CT (Current Transfomer) yang kontruksinya
seperti ditunjukkan pada Gambar 2.4. Primer CT berupa sebatang kawat. Arus
beban dilewatkan melalui kawat ini. Inti CT berupa cincin solenoida sedangkan
kumparan sekunder berupa kawat email digulung pada cincin solenoida. Jikaprimer dialiri arus maka pada kumparan sekunder diinduksikan arus yang
sebanding dengan arus primer. Arus yang mengalir ke kumparan sekunder akan
diteruskan ke input rangkaian pengali. Arus keluar dari sensor arus masih berupa
sinyal sinusoidal.
Sensor arus berfungsi untuk mendeteksi dan menghitung arus yag dipakai
oleh konsumen. Mendeteksi arus diperlukan untuk menghitung daya rata-rata
yang digunakan oleh konsumen.
Universitas Sumatera Utara
5/14/2018 Chapter II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-55a8235f4ca89 5/9
7
7
vcc
Arus
keluaran
47k
47k
28k
10k
+
-
20k2k
10k
Gambar 2.4 Rangkaian Sensor Arus
2.6. KOMPONEN PENGALI ( MULTIPLIER)
Rangkaian Multiplier terdiri dari dua input yaitu output dari sensor
tegangan dan output dari sensor arus dan menghasilkan satu output. Rangkaian
pengali dapat dilihat pada Gambar 2.5. Rangkaian ini berfungsi sebagai pengali
output dari sensor tegangan dan output dari sensor arus. Level tegangan keluaran
dari rangkaian pengali berkisar antara 0 – 5 V.
MC 1495
Rx Ry2k1
5k
10k 10k
5k
5k
RLRL
10
0.01µF-12 V
+12 V
8
5611
3 13 12
7
4 14
92
1
Ke ADC
Sensor
tegangan
Sensorarus
Gambar 2.5 Rangkaian Pengali ( Multiplier )
Universitas Sumatera Utara
5/14/2018 Chapter II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-55a8235f4ca89 6/9
8
8
Keluaran dari rangkaian pengali diteruskan ke rangkaian penyearah seperti
yang ditunjukan pada Gambar 2.6. Sinyal output dari rangkaian pengali
disearahkan agar bagian negatif dari sinyal tersebut menjadi positif. Kemudian
diteruskan ke rangkaian Analog to Digital Converter (ADC).
Gambar 2.6 Rangkaian Penyearah
2.7. ADC ( ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)
Sebuah Analog to Digital Converter (biasanya disingkat ADC, A/D atau A
to D) adalah sebuah rangkaian elektronik yang berfungsi mengubah sinyal kontinu
(analog) menjadi keluaran diskrit/digital. Umumnya, sebuah ADC adalah sebuah
piranti elektronik yang mengubah sebuah tegangan menjadi sebuah bilangan
digital biner.
Gambar 2.7 Rangkaian ADC
+
-
V+
D1
R
V-
R
D2Vi
Vo
DB0
DB7DB6DB5DB4DB3DB2DB1
CS
RD
WR
INTR
CLK IN
V
CLK R
VCC
Vin (+)
Vin (-)
A GND
V Ref/2
D GND
VCC = 5 V
10 K
10 K
10 µF
150 pF
1112131415161718
5
3
2
1 20
19
4
67
8
9
10Output 8 bit ke
Mikroprosesor
Universitas Sumatera Utara
5/14/2018 Chapter II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-55a8235f4ca89 7/9
9
9
Pada Gambar 2.7. memperlihatkan rangkaian ADC. ADC ini memerlukan
dua input analog yaitu Vin (+) dan Vin (-). Input analog ini merupakan output dari
rangkaian penyearah yang berkisar antara 0 – 5 V.
Input dari rangkaian penyearah akan diubah kedalam bentuk bilangan
biner sebanyak 8 bit. Output 8 bit ini akan diteruskan ke mikroprosesor.
2.8. MIKROPROSESOR
Mikroprosesor, dikenal dengan sebutan Central Processing Unit (CPU)
artinya unit pengolahan pusat. Mikroprosesor adalah pusat dari proses perhitungan
dan pengolahan data yang terbuat dari sebuah lempengan yang disebut “chip”.
Chip sering disebut juga dengan “ Integrated Circuit (IC)”, bentuknya kecil,
terbuat dari lempengan silikon dan bisa terdiri dari 10 juta transistor.
Mikroprosesor berfungsi sebagai tempat untuk melakukan pelbagai
pengolahan data. Pekerjaan pengolahan data diantaranya: mencatat, melihat,
membaca, membandingkan, menghitung, mengingat, mengurutkan maupun
membandingkan.
Dalam bekerja, fungsi dari Mikroprosesor terbagi menjadi :
• Internal Memory, berfungsi untuk menyimpan data dan program.
• ALU ( Arithmatic Logical Unit ), untuk melaksanakan perbagai macam
perhitungan.
• Control Unit , bertugas untuk mengatur seluruh operasi.
Mikroprosesor juga memiliki unit antarmuka masukan/keluaran yang
menghubungkan sistem mikroprosesor ke piranti eksternal. piranti itu adalah I/O
yang bersifat dua arah. Artinya menyediakan sambungan ke dan dari sistem
mikroprosesor dengan piranti-piranti lain.
Gambar 2.8 menunjukkan kaki atau pin pada mikroprosesor. Pin D0-D7
digunakan untuk mentransfer data dari dan ke memori dan peralatan peripheral.
Universitas Sumatera Utara
5/14/2018 Chapter II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-55a8235f4ca89 8/9
10
10
Gambar 2.8 Konfigurasi Pin Pada Mikroprosesor
Dari peralatan peripheral tersebut akan di teruskan ke sebuah piranti.
Piranti itu adalah driver display yang digunakan pada bagian tampilan kWh-meter
elektronik.
2.9. TAMPILAN ( DISPLAY)
Hasil akhir dari seluruh proses Kwh-meter elektronik adalah display atau
tampilan. Tampilan inilah yang menunjukkan hasil pengukuran. KWh-meter
elektronik mempunyai dua jenis tampilan yaitu tampilan anaolg dan tampilan
digital atau liquid crytal display.
(a) (b)
Gambar 2.9 Jenis Tampilan KWh-meter Elektronik
1
2
3
4
5
67
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20 21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
3435
36
37
38
39
40Vss
HALT
MR
IRQ
VMA
NMI
BA
Vcc
A0
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13
Vss
A14
A15
D7
D6
D5
D4
D3
D2
D1
D0
R/W
Vcc Standby
RE
E
XTAL
EXTAL
RESET
Universitas Sumatera Utara
5/14/2018 Chapter II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/chapter-ii-55a8235f4ca89 9/9
11
11
Tampilan analog seperti Gambar 2.9.a menggunakan motor stepper untuk
mengerakkan single rate drum-register . Pada Gambar 2.9.b adalah tampilan kWh-
meter elektronik yang menggunakan LCD.
Universitas Sumatera Utara