cghyu92328182sxcvb

4
Syarat Untuk Penilaian Gemstone Menurut standar baku yang digunakan, batuan permata terdiri dari 3 jenis yang dapat ditemukan di pasaran, yakni jenis Batu Permata Alam, Batu Permata Asli, serta Batu Permata Sintetis. Batu Permata Alam adalah jenis batuan permata yang bersifat bawaan, dengan kata lain merupakan pemberian dari alam. Mereka hanya bisa diperoleh dari alam tanpa adan campur tangan dari pihak manusia. Sulit untuk memperoleh batu permata jenis ini karena harus terjadi melalui berbagai proses alami selama bertahun - tahun. Batu jenis ini juga dikenal sebagai pemata yang paling berkelas, tentunya dengan nilai yang sangat tinggi di pasaran. Batu Permata Asli adalah jenis batuan permata yang telah mengalami beberapa proses sehingga terbentuk sebuah batu permata yang indah. Sebagian besar batu permata alam biasanya telah melalui proses pemolesan untuk meningkatkan kualitas tampilan. Batu Permata Sintetis adalah batuan permata yang merupakan produksi / buatan manusia dengan teknologi laboratorium dengan mengambil / meniru sesuai dengan benda aslinya. Rupa dan wujudnya yang mirip dengan batu alam membuat batu jenis ini cukup sulit untuk dibedakan secara kasat mata kecuali dengan beberapa tehnik serta ditangani oleh ahlinya. Untuk mengetahui jenis dari sebuah batuan permata, biasanya dilakukan beberapa pengujian. Melakukan pengetesan terhadap batu mulia dengan menggunakan tetesan air pada permukaan objek, bukanlah merupakan metode yang baku dan tepat. Tetesan air

description

6776yffgjhhbyp9

Transcript of cghyu92328182sxcvb

Page 1: cghyu92328182sxcvb

Syarat Untuk Penilaian Gemstone

Menurut standar baku yang digunakan, batuan permata terdiri dari 3 jenis yang dapat

ditemukan di pasaran, yakni jenis Batu Permata Alam, Batu Permata Asli, serta Batu Permata

Sintetis.

Batu Permata Alam adalah jenis batuan permata yang bersifat bawaan, dengan kata lain

merupakan pemberian dari alam. Mereka hanya bisa diperoleh dari alam tanpa adan campur

tangan dari pihak manusia. Sulit untuk memperoleh batu permata jenis ini karena harus terjadi

melalui berbagai proses alami selama bertahun - tahun. Batu jenis ini juga dikenal sebagai

pemata yang paling berkelas, tentunya dengan nilai yang sangat tinggi di pasaran.

Batu Permata Asli adalah jenis batuan permata yang telah mengalami beberapa proses

sehingga terbentuk sebuah batu permata yang indah. Sebagian besar batu permata alam biasanya

telah melalui proses pemolesan untuk meningkatkan kualitas tampilan.

Batu Permata Sintetis adalah batuan permata yang merupakan produksi / buatan manusia

dengan teknologi laboratorium dengan mengambil / meniru sesuai dengan benda aslinya. Rupa

dan wujudnya yang mirip dengan batu alam membuat batu jenis ini cukup sulit untuk dibedakan

secara kasat mata kecuali dengan beberapa tehnik serta ditangani oleh ahlinya.

Untuk mengetahui jenis dari sebuah batuan permata, biasanya dilakukan beberapa

pengujian. Melakukan pengetesan terhadap batu mulia dengan menggunakan tetesan air pada

permukaan objek, bukanlah merupakan metode yang baku dan tepat. Tetesan air tersebut tidak

akan menyebabkan batuan alam itu berubah kondisi seperti terkelupas atau pecah, baik pada

batuan permata sintetis atau pun yang asli. Melakukan pengujian dengan cara menggesek pada

alas yang berwarna juga belum bisa menjamin keaslian sebuah produk. Warna - warna yang

kerap kali muncul kemungkinan merupakan warna spektrum yang merupakan ciri khas dari sifat

gelas ( kaca ) atau sintetis. Di bawah ini adalah cara untuk melakukan pengujian pada permata !

1. Carat (Berat / Ukuran)

Carat merupakan ukuran berat untuk sebuah permata, semakin berat carat sebuah permata

maka semakin besar juga ukuran nya dan nilai jualnya juga sangat tinggi. Karena untuk

mendapatkan sebuah permata dengan ukuran yang besar sangatlah langka di banding

mendapatkan permata dengan ukuran yang kecil di alam. Tetapi tidak menutup kemungkin

untuk permata yang kecil yang memiliki kualitas yang sempurna akan memiliki harga yang

tinggi bahkan bisa lebih tinggi di banding dengan ukuran yang besar, tetapi jika minus di

Page 2: cghyu92328182sxcvb

clarity, colour,dan cut maka harganya juga belum tentu bisa tinggi. Oleh karena itu penilaian

di size juga harus dibarengi dengan aspek lainnya.

2. Clarity (Kejernihan / Tingkat Bersih)

Penilaian permata sedikit berbeda dengan penilaian berlian, karena permata hampir

semua memiliki inclusi alam yang merupakan tanda alam sebuah permata. Clarity merupakan

tingkat kebersihan atau kejernihan sebuah batu permata. Batu permata berwarna (colour

Stone) berbeda dengan berlian dalam hal penilaian kejernihannya. Kalau dalam berlian,

berlian tanpa cacat itulah yang bernilai tinggi. Namun dalam batu permata berwarna seperti

Safir, Ruby atau Zamrud cacat atau inklusi sangat diperlukan, Cacat atau inklusi dapat

dijadikan petunjuk nama sebuah batu permata. Cacat atau inklusi juga dapat dijadikan

petunjuk bahwa batu tersebut Natural bukan sintetis, dan umumnya asal batu permata ditandai

dengan inklusi ini.

3. Colour (Warna)

Warna dari sebuah permata merupakan aspek penting dalam keindahan permata. Dengan

adanya warna warni dalam dunia permata menjadikan sebuah permata itu sangat istimewa dan

unik, warna dihasilkan dari alam dengan kandungan alami di dalam permata tersebut. Saturasi

warna yang baik pada sebuah permata akan memberikan keindahan yang sempurna. Namun

untuk mendapatkan warna yang baik amatlah langka, oleh karena itu permata dengan warna

yang sempurna atau warna terbaik yang dikenal sebagai istilah “vivid” amatlah dicari pada

kolektor karena kelangkaannya. Warna sebuah permata harus dibarengi dengan clarity dan cut

yang baik ,apabila warna baik namun clarity dan cut tidak mendukung maka itu berpengaruh

terhadap harga jual sebuah permata.

4. Phenomena

Fenomena pada batu permata disebabkan oleh pengaruh sinar pada batu permata, yang

tentu saja ada kaitan nya dengan susunan atom kimia, kristal dan serat alami pada batu

permata tersebut. Misalnya untuk Permata Chatoyancy (Cat's eye) yang disebabkan oleh

pemantulan sinar pada serat serat halus yang berbentuk pipa pipa sangat halus dan sejajar.

5. Rarity (Kelangkaan)

Kelangkaan sebuah permata menjadi salah satu aspek yang cukup mempengaruhi sebuah

permata. Permata yang indah dan sempurna tentunya langka, tetapi untuk permata yang

Page 3: cghyu92328182sxcvb

langka belum tentu semuanya indah secara fisik. Contohnya pola pertumbuhan kristal yang

membentuk seperti bintang dikenal sebagai Trapiche pada sapphire, emerald, ruby dan spinel.