Cetak Gear Magz
-
Upload
himatetaipb -
Category
Documents
-
view
284 -
download
8
Transcript of Cetak Gear Magz
Apa kata mereka? 2 ;
Sejarah Teknik Pertanian 3;
TEP berubah nama 5; Profil dosen 6;
Spesialis sampah jadi MaPres 8;
Sekret HIMATETA 9; Seminar PERTETA 10;
Event HIMATETA 11;
IMATETANI & HIMATETA 16; Teknik Pertanian
Goes to... 17;
Melenggang ke Pimnas meraih emas 19; Tahukah
kamu apa itu PKM ? 21;
Sapa 2010 22; Beasiswa 23; Pembangkit Energi
tenaga Mayat 25;
Mekanisasi Pertanian “PATI BUMI MINA TANI” 27 ;
O-Belt Thresher 29;
Webometrics IPB 31; The Potency of Nyamplung
oil 34; Komik Gursa 35; Pojok Galeri 37;
Contents:
Sambutan Ketua HIMATETA
Assalamualaikum Wr, Wb
Puji syukur atas kehadiran Allah swt, dimana berkat rahmat, hidayah
dan kuasanya, kita masih dapat merasakan nikmat hidup sehingga
majalah Gear HIMATETA diterbitkan kembali.
Majalah ini merupakan lanjutan dan pengembangan dari edisi tahun lalu.
Perlu diketahui bahwa majalah ini berisi tentang info-info TEP,
HIMATETA dan teknik pertanian terkini yang pastinya dapat
menambah pengetahuan dan inspirasi mahasiswa dalam mengembangkan
wawasan yang ada. Khususnya bagi mahasiswa teknik pertanian.
Dalam menyusun majalah ini, banyak pihak yang turut andil dan berusaha
keras untuk membuat majalah ini, antara lain: Tim gear info crew,
Pengurus HIMATETA, mahasiswa TEP, dosen-dosen dan pihak lain
yang telah membantu. Kerjasama ini merupakan bentuk cerminan
keharmonisan semua elemen-elemen TEP.
Para pembaca diharapkan mendapat sesuatu yang bisa mengembangkan
pola pikir, terutama untuk ilmu pengetahuan. Semoga majalah ini dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kita semua. Amin
Bogor, Agustus 2010
Ketua HIMATETA
Hadi Nuryadi
1
“TEP memiliki hubungan sangat baik dalam
kekeluargaannya dan keakrabannya,antara dosen pun
sama akrabnya,tidak ada perbedaan antara dosen dengan
pegawai. Mahasiswa nya pun sopan dan tidak arogan ke
pegawai. Pesan : Mahasiswa dapat ramah pula ke
pegawai karena pegawai pun turut serta dalam
keberhasilan mahasiswa”
Pak Adang, Kepala Tata Usaha TEP
“TEP itu ga seseram yang dibayangkan..coz nak2’y seru biz…
Pesan buat TEP : selalu jaga kekompakan aja, n hruz lbh
pd kenal semua aja coz ky’y blum pd care 1 sma lain..TEP SERU!!”
Vivi , TEP 45
“ TEP itu penuh kejutan banget , seru, asik, teknik banget , dan
susah ”
Mita , TEP 45
“ TEP itu melambangkan kesolidan FATETA
yang sebenarnya, FATETA
Solid..Solid..Solid Cozzz…..
Panji , TEP 45
(ATG)
APA KATA MEREKA???
2
Sejarah teknik pertanian
Teknik Pertanian merupakan pendekatan teknik (engineering secara luas
dalam bidang pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan transformasi
sumberdaya alam secara efisien dan efeektif untuk pemanfaatannya oleh manusia.
Dalam sejarahnya, sejak tahun 1960 Mekanisasi Pertanian merupakan salah satu
bagian dari Departemen Agronomi, fakutas Pertanian. Universitas Indonesia. Pada
waktuu Institut Pertanain Bogor (Bogor Agricultural University) Berdiri tahun 1963,
pemerintah juga menyadari pentingnya pendidikan tinggi di bidang teknologi dan
mekanisasi pertanian.
Pada tahun yang sama
Depatemen Perguruan Tinggi dan
Ilmu Pengetahuan (PTIP) meminta
IPB unutk menghimpun semua
fasilitas yang ada di IPB untuk
mendirikan suatu fakultas di bidang
tersebut. Tanggal 3 Oktober 1964
didirikan Fakultas Teknologi dan
Mekanisasi Pertanian yang
(FATEMETA) dengan dua jurusan
studi, yaitu Teknologi Hasil
Per tan ian dan Mekan isas i
Pertanian. Jurusan Mekanisasi
Per tanian terdir i dar i dua
departemen, yaitu 1) Departemen
Mesin-Mesin Pertanian dan 2)
Departemen Konstruksi.
Pada Tahun 1968 depatemen-
departemen di FATEMETA
dikelompokkan menjadi 2 departemen
sesuai dengan jurusan studi yang ada,
yaitu Depatemen Teknologi Hasil
Pertanian dan Depatemen Mekanisasi
Pertanian. Bagian-bagian yang ada di
Departemen Mekanisasi Pertanian
diubah menjadi tiga bagian, yaitu 1)
Bagian Mesin-mesin Budidaya
Pertanian, 2) Bagian teknik Tanah dan
Air, dan 3) Bagian Elektrifikasi /
Bangunan/Mesin-Mesin Pengolahan
Pertanian. Sejak tahun 1981
Departemen Mekanisasi Pertanian
berubah nama menjadi jurusan
Keteknikan Pertanian, dan pada tahun
2000 berubah menjadi Jurusan Teknik
Pertanian.
3
Untuk Mengembangakan keilmuan itu, ada tujuh bagian di Departemen TEP yaitu;
Bagian Teknik Mesin Budidaya Pertanian
Bagian Teknik Tanah dan Air
Bagian Sistem dan Manajemen Meknaisasi Pertanian
Bagian Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian
Bagian Energi dan Elektrifikasi Pertanian
Bagian Lingkungan dan Bagian Petanian
Bagian ergonomika dan Elektronika Pertanian
Sejalan dengan sistem departemen base yang dijalankan oleh IPB maka
sejak tahun 2003 Jurusan Teknik Pertanaina berubah menjadi Departemen Teknik
Pertanian. Mandat dari Departemen TEP adalah “Mengembangkan ilmu keteknikan
dan menerapakan dalam bidang pertanian”.
Tahun 2010 Departemen Pertanian sudah berganti nama menjadi Teknik
Mesin dan Biosistem (TMB). Perubahan nama ini berupaya meningkatkan SDM
dengan kurikulum yang lebih unik. Teknik Mesin dan Biosistem Menawarkan
disiplin ilmu dan rangkaian pengalaman yang akan menyiapakan lulusanya memilki
multi disiplin ilmu dan keterampilan yang bisa bekerja dibanyak bidang. (PL)
4
TEP Berubah Nama
Dari hasil wawancara Gear Magz dengan Pak Dr. Ir. Desrial, M.Eng
mengenai perubahan nama bagi TEP, dosen asal Pematang Siantar menuturkan bahwa
perubahan nama departemen Teknik Pertanian menjadi Teknik Mesin dan Biosistem
merupakan satu upaya pengembangan departemen TEP dalam ranah periode ke depan
untuk menjadi fakultas teknik dengan acuan tiga departemen yaitu teknik biosistem, teknik
mesin dan teknik sipil dan lingkungan.
Namun pada konvensi yang disetujui adalah teknik sipil dan lingkungan
sedangkan teknik mesin dan teknik biosistem belum mendapatkan izin untuk berdiri sendiri-
sendiri tetapi masih bergabung dalam teknik pertanian. Pemilihan nama teknik mesin dan
biosistem sebagai nama baru untuk Teknik Pertanian dimaksudkan agar masyarakat tidak
salah persepsi tentang departemen Teknik Pertanian.
Menurut beliau mahasiswa teknik pertanian adalah benih terseleksi yang memiliki
potensi untuk menjadi engineer dengan dosen sebagai fasilitator. Namun satu hal yang
beliau sayangkan adalah kedisiplinan mahasiswa. Beliau mengeluhkan mahasiswa yang
datang terlambat karena dianggap tidak mengormati hak orang lain. Oleh karena itu beliau
menghimbau kepada seluruh mahasiswa TEP untuk datang 15 menit sebelum perkuliahan
dimulai. Pesan yang sekaligus menjadi motto hidup beliau adalah agar kita senantiasa
belomba-lomba dalam kebaikan. (IH/NPS)
5
Dr.Ir. Desrial, M.Eng
(Ketua Dept. TEP)
Bagi mahasiswa Teknik Pertanian, nama Dr. Ir. Radite Praeko Agus Setiawan,
M.Agr sudah tidak asing lagi. Berbagai prestasi telah Beliau ukir demi mengharumkan nama
Teknik Pertanian di Indonesia. Setelah mendapat gelar sebagai dosen berprestasi se-IPB
tahun 2010, beliau berhasil membawa anak bimbingnya mendapatkan medali emas di ajang
bergengsi PIMNAS 2010 bidang PKM-T kategori presentasi di Bali, tidak hanya itu, Beliau
dipercaya sebagai dosen pembimbing Electronic Roboting Club dan berhasil meloloskan tim
robot TEP hingga tingkat Regional di Jawa Barat pada Kompetisi Robot Cerdas Indonesia
di Bandung.
“Tidak ada prestasi yang instan, apa yang kita peroleh saat ini merupakan hasil dari
apa yang telah kita usahakan di masa lalu, semua butuh proses dan kerja keras untuk
mendapatkannya,”ujar Beliau ketika ditemui di laboratorium bersama Pak Made.
Menurutnya gelar dosen berprestasi se-IPB yang baru saja Beliau dapatkan bukan merupakan
hal yang mudah, hal itu ia peroleh dengan proses yang panjang dan membutuhkan kerja keras
yang cukup besar.
Pengalaman Beliau membimbing mahasiswa didiknya pada ajang PKM sudah tidak
diragukan lagi. 4 PKM bimbingannya berhasil didanai oleh DIKTI, bahkan 3 diantaranya
berhasil lolos hingga tingkat Nasional. Pada ajang PIMNAS 2010 di Bali beberapa waktu
lalu, anak bimbing nya (Abdul Wahid Munayo,dkk) berhasil mempersembahkan medali
emas pada bidang PKM-T untuk kategori presentasi terbaik. Prestasi itu sekaligus
mengharumkan nama Institut Pertanian Bogor, khususnya Teknik Pertanian karena medali
emas tersebut adalah medali perdana yang IPB dapatkan selama ajang PIMNAS pada bidang
PKM-T. Semoga dengan prestasi ini mampu membuktikan kemampuan mahasiswa Teknik
Pertanian di bidang teknologi.
Profil Dosen
TIDAK ADA PRESTASI YANG INSTAN,
SEMUA BUTUH PROSES DAN KERJA
KERAS
Beliau berpesan kepada mahasiswa-mahasiswa Teknik Pertanian, “Jika kalian sudah memiliki
komitmen yang tinggi untuk menjalankan sebuah PKM, lakukanlah apa yang ingin kalian capai dengan
serius, jangan pernah mengerjakan suatu hal dengan setengah-setengah, karena hal itu pasti akan sia-
sia.” Beliau juga menambahkan, jika mahasiswa membuat PKM dengan serius, pembimbing PKM pun
merasa memiliki sparing sebagai partner menjalankan sebuah program yang dijalankan bersama.
Sedangkan apabila mahasiswa yang membuat PKM nya dengan setengah-setengah, dosen pun sebagai
pembimbing PKM merasa tidak ada tantangan dalam menjalankannya.
Beliau berkata, “Wahid itu berhasil di PIMNAS karena dia lebih serius dibandingkan
mahasiswa-mahasiswa lain nya, dia mampu fokus terhadap apa yang dia kerjakan, padahal saat itu dia
juga sedang menjalankan penelitian untuk tugas akhir nya, dia mengatur waktu untuk berkonsultasi
kepada Saya di selang-selang kesibukan penelitiannmya. Dia juga mau untuk diarahkan dan diberi
saran, karena tidak sedikit mahasiswa yang mampu menerima saran dan diarahkan oleh
pembimbingnya. Wahid juga rela kehilangan waktu untuk libur, disaat teman-teman lain sedang
menikmati libur kuliah.”
Selain itu, anak bimbing Beliau yang berhasil di PIMNAS yaitu Niko Daniar Atmadja yang
juga mengharumkan nama Teknik Pertanian di ajang Nasional. Hasil inovasi teknologi O-belt Tresher
yang dibuat oleh Niko,dkk juga merupakan hasil bimbingan Beliau.
Tak hanya sukses menjadi pembimbing PKM dan menjadi dosen berprestasi, beliau juga
berhasil membimbing Tim Robot TEP lolos regional Jawa Barat sehingga dapat mengikuti Kontes
Robot Cerdas Indonesia beberapa waktu lalu yang diselenggarakan di Bandung. Namun, Beliau merasa
belum berhasil dalam membimbing Tim Robot TEP. Beliau menilai mahasiswa masih kurang serius
menjalankan nya, padahal untuk mengikuti sebuah event yang sangat luar biasa seperti itu dibutuhkan
kerja keras dan kemauan yang cukup besar. Pak Made menambahkan bahwa untuk memiliki penerus-
penerus Tim Robot yang kompeten, diperlukan proses kaderisasi yang baik, sehingga mahasiswa yang
baru akan bergabung ke Tim Robot tidak mulai dari nol. Selain itu, hingga saat ini Tim Robot TEP
masih belum mendapatkan fasilitas yang cukup baik, karena dengan adanya fasilitas yang memadai,
keamanan pun akan terjamin, dan tentunya fasilitas tersebut disarankan memiliki akses yang mudah
bagi mahasiswa dan dosen.
Sebagai penutup, Beliau berpesan kepada mahasiswa TEP, “Sebuah prestasi memang tidak
terhitung dalam jumlah SKS yang kalian tempuh dan tidak akan mempengaruhi nilai akademik, tapi
ketika kalian memasuki dunia kerja, prestasi dan pengalaman akan menjadi sangat berharga.” (NZS)
7
Mahasiswa berprestasi
Organisasi, lomba. Bukan hanya
hardskill saja melainkan softskill juga.
Mahasiswa yang mengaku
melakukan sistem kebut dalam
mempersiapkan diri menuju seleksi
MaPres ini merupakan seorang
mahasiswa yang sangat produktif
dan aktif. tegas Aw
Berbagai macam kegiatan
organisasi, pengabdian kepada
masyarakat, seminar maupun tulisan
yang di buat. Tak Heran jika dalam
hidupnya dia berprinsip “semakin
sibuk, semakin menghargai waktu”.
Karena semua aktivitas-aktivitasnya
itulah dia lebih disiplin waktu.
Misalnya, karena tugas organisasinya
yang cukup banyak, dia harus
sesegera mungkin menyelesaikan
tugas-tugas akademiknya agar tidak
saling bertabrakan.
Pesan Buat Mahasiswa TEP, Serius
mengikuti praktikum dan kuliahnya,
mau mengerjakan apa yang di
syaratkan, dan yang paling penting
menghargai waktu. (ARN)
Eiits,... membaca judul di atas jangan
berpikiran negatif dulu, ”Sampah”
dalam tanda kutip ini bukan sampah
sembarangan yang beraroma tak
sedap, justru ” sampah” di sini mampu
mengantarkan dia menjadi salah satu
seorang Mahasiswa berPrestasi
Departemen Teknik Pertanian.
Dari KarTulnya (karya tulis)
yang berjudul Briket Kotoran Sapi
Sebagai Sumber Energi Ramah
Lingkungan, Rancang Bangun Unit
Pembangkit Biogas , Mesin Komposter
Listrik Skala Rumah Tangga , sampai
judul PKMTnya Mesin Komposter
Listrik Skala Industri Kecil Sebagai
Pendegradasi Sampah Organik.
Semuanya berkaitan dengan sampah
dan lingkungan. Tak heran jika karya
tulis yang dia buat untuk syarat seleksi
MaPrespun mengenai sampah juga.
Seorang Mahasiswa berprestasi
itu bukan hanya berprestasi dalam
bidang akademik saja melainkan
bidang non akademik,
Abdul Wahab spesialis ”sampah” yang jadi MaPres TEP.....
8
9
Pada tanggal 10 Juli 2010, Perteta Cabang Purwokerto bersama Fakultas Pertanian
Unsoed menyelenggarakan Seminar Nasional Perteta 2010 dengan tema “Revitalisasi Mekanisasi
Pertanian dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi”. Seminar ini menghadirkan
narasumber-narasumber yang berkompeten di bidangnya. Pada seminar tersebut hadir pula Dekan
Fakultas Teknologi Pertanian yang merupakan Ketua Umum PP PERTETA yaitu Dr. Sam
Herodian.
Bapak Sam Herodian memberikan materi yang berjudul “Peran PERTETA dalam
Ketahanan Pangan dan Energi”. Beliau mengatakan bahwa tantangan bagi kita semua sebagai umat
manusia adalah bagaimana mencukupi kebutuhan pangan dan energy yang semakin meningkat pada
jumlah sumber daya yang semakin menurun. Jawabannya tentu hanya satu yaitu penerapan
teknologi. Teknologi dalam hal ini adalah dalam arti yang luas, mulai pembenihan sampai teknologi
proses. Distribusi juga menjadi penting karena untuk saat ini misalnya, sesungguhnya ketersediaan
bahan pangan dunia cukup untuk memenuhi kebutuhannya, namun fenomenanya di sebagian negara
Afrika misalnya banyak terjadi kelaparan sementara di negara-negara Barat tersedia dengan sedikit
melimpah.
Beliau menyebutkan ada tiga elemen utama dalam suatu Sistem Pertanian Terpadu (SPT)
yaitu manusia, tanaman dan hewan, serta faktor luar yang sangat penting yaitu iklim dan pasar.
Manusia sebagai aktor utama dalam suatu SPT yang memili peran penting dalam manajemen untuk
produksi pangan dan pakan serta sebagai penghubung dengan pasar. Tanaman memiliki peran
sebasgai pengkonversi energy matahri menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan. Ternak dalam SPT
ini dapat menghasilkan tenaga dalam benuk pupuk dan alat transportasi serta susu dalam bentuk
daging dan bahan bakar. SPT ini masih mengakomodir teknologi yang belum terlalu maju sehingga
masih banyak peluang pengembangan kedepannya. Sentuhan teknologi tersebut tidak akan
mengubah system secara mendasar, akan tetapi hanya memperkuat pada bagian-bagian tertentu agar
secara keseluruhan dapat berjalan lebih optimal. Ada satu system lagi yang tidak dapat dipisahkan
dari SPT yaitu Sistem Energi Terpadu (SET). Sistem ini menggambarkan penggunaan sumber-
sumber energy seperti energy surya, energy air, energy angin, dan sumber-sumber lain yang masih
sangat potensial.
Melihat dua hal pokok di atas maka sangatlah jelas bahwa keahlian teknik pertanian
sangat dibutuhkan pada semua lini, baik dalam SPT maupun SET dalam rangka meningkatkan
ketahanan pangan dan energy. Oleh karena itu, segenap jajaran teknik pertanian seharusnya sudah
mulai aktif mendesiminasikan hasil temuannya di berbagai kesempatan untuk mempercepat
pencapaian ketahanan pangan dan energy nasional. (HHY)
(Sumber: Buku Seminar Nasional Perteta 2010:Revitalisasi Mekanisasi Pertanian dalam
Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi)
10
Event himateta
Acara ensum yang pertama ini dimulai pukul 16.00 WIB. Acara ini cukup
menarik untuk diikuti karena banyak output yang diperoleh. Rangkaian acara
ensum yang pertama yaitu temu civitas teknik pertanian yang kemarin diadakan
berjalan lancar tetapi belum sepenuhnya sukses karena banyak alumni yang tidak
hadir dalam acara ini mungkin waktunya yang tidak tepat. Acara temu civitas teknik
pertanian ini mendapat apresiasi dari pak Desrial dan pak M. Faiz Syuaib serta
perlu diadakan lagi karena output dari acara ini yang sangat bagus untuk peserta
yang mengikutinya. Peserta dapat memperoleh info-info terbaru dari para alumni
dan pembicara-pembicaranya. Rangkaian acara ensum yang kedua adalah fieldtrip
ke perusahaan-perusahaan. Mahasiswa yang berminat, akan mendatangi dua
perusahaan yang sudah ditentukan dimana ada alumni TEP yang bekerja di
perusahaan tersebut. Kegiatan mahasiswa selama fieldtrip adalah melihat secara
langsung kegiatan produksi di perusahaan tersebut. Rencananya acara ini
dilaksanakan pada bulan Oktober setelah SAPA 2010. Harapannya, acara ini dapat
mempererat kekeluargaan antara mahasiswa dengan alumni. Selain itu, acara ini
perlu diperbaiki lagi baik itu kelangsungan acara, pemilihan waktu yang tepat,
peserta maupun panitianya.(STN)
EnSum (Engineering Summit)
EnSum adalah acara yang merupakan program kerja dari divisi
public relation himateta tahun 2009-2010. Acara ini boleh dikatakan
sebagai ajang temu kangen atau silaturahmi civitas teknik pertanian IPB
yaitu: antara mahasiswa, dosen, teknisi, dengan alumni baik yang sudah
sukses maupun alumni yang masih kuliah (S1&S2). Acara yang
dilaksanakan pada tanggal 2 juni 2010 di koridor fateta IPB dihadiri oleh
dosen-dosen yang diantaranya adalah bapak Desrial selaku ketua
departemen, bapak M. Faiz Syuaib selaku sekertaris, bapak Wayan
Astika selaku koordinator S1, dihadiri pula oleh bapak Imam Anshori
selaku alumni yang bergerak di bidang percetakan yaitu IPB Press, kak
fikri selaku alumni TEP41 dan dihadiri pula oleh dekan fateta bapak Sam
Herodian serta mahasiswa yang berjumlah ± 150 orang.
11
Agricultural Engineering Goes To Village (AEGTV) 2010
merupakan salah satu program kerja Himpunan Mahasiswa Teknik
Pertanian, Institut Pertanian Bogor divisi Riset dan Keteknikan. Acara ini
dilaksanakan pada Minggu, 2 Mei 2010 di desa Cisalada, Cigombong,
Bogor. Ini adalah tahun keduanya di desa tersebut, setelah tahun 2009.
Acara ini berkediaman di rumah H. Jaya Chairudin. Sasaran utama dari
kegiatan ini adalah para petani di desa Cisalada. Awal mulanya yang
melatarbelakangi kegiatan ini yaitu kondisi pertanian di desa Cisalada
yang masih sangat jauh dari mekanisasi pertanian. Para petani masih
menggunakan cangkul dan kerbau untuk mengolah tanah.
Mahasiswa dari Himpunan Teknik
Pertanian IPB melalui acara ini memperkenalkan
alsintan ke petani dan melakukan pelatihan
traktor. Acara ini mendapat sponsor utama dari
PT. Quick Indonesia. Dari Pihak PT. Quick
Indonesia memberikan sosialisasi singkat
mengenai traktor dan bagaimana cara
menggunakannya. Acara ini dihadiri oleh Bapak
Iyus selaku kepala desa, Perwakilan Gabungan
kelompok Tani (Gapoktan), dan petani-petani di
desa Cisalada, jumlah semuanya adalah 17
orang.
AEGTV
12
Pelatihan traktor dilakukan dengan terjun langsung ke sawah yang siap diolah dan
demo tentang traktor. Walaupun kotor-kotoran di sawah tapi semua panitia dan petani
berbaur dan menikmati pelatihan traktor tersebut. Sebagian besar dari mereka mencoba
traktornya. Disela-sela pelatihan traktor petani mengungkapkan uneg-unegnya tentang
kondisi pertanian di sana. Mereka sangat kesulitan dalam perolehan pupuk, pestisida, hama
tikus yang akhir-akhir ini menyerang dan merusak padi, selain itu juga merosotnya harga
gabah, dan kurangnya perhatian pemerintah tentang kondisi tersebut.
Seorang petani sedang mencoba
mengoperasikan Traktor
Di pelatihan traktor tersebut juga dilakukan perbandingan terhadap lahan yang
diolah dengan traktor dan tanpa traktor, dalam hal ini adalah cangkul. Berikut
adalah hasil perhitungannya: Luas lahan yang diolah : 18 m x 7 m
Perbandingan Traktor Cangkul
Kemudahan 60 % 90 %
Harga 30 % 70 %
Waktu untuk
pengelolahan
28 menit 14 hari
Kapasitas lapang 0.027 ha/jam 0.00015 ha/jam
Efisiensi 65 % 20.83 %
Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa menggunakan traktor jauh lebih
efektif dan efisien dari pada menggunakan cangkul. Yang membuat traktor mahal adalah
diawalnya, tetapi bila dibandingkan dengan cangkul menunjukkan hasil yang signifikan
lebih menguntungkan menggunakan traktor. Luaran yang diperoleh dari kegiatan AEGTV
ini bahwa mekanisasi pertanian dapat tumbuh berkembang di desa Cisalada, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan produktifitas pertanian di desa tersebut.
Acara AEGTV 2010 ini tidak hanya berhenti pada pelatihan traktor saja, tetapi
pihak dari panitia acara AEGTV 2010 bekerjasama dengan pihak-pihak terkait akan
mengusahakan pengadaan traktor dengan system kredit murah. Dan hal ini disambut baik
oleh petani-petani di desa Cisalada. Mereka berharap pengadaan traktor tersebut dapat
terealisasi dengan baik. Karena bila dilihat kondisi buruh tani di sana sangat
memprihatinkan, hanya empat orang buruh cangkul yang masih tersisa di sana. Dan anak
-anak mereka lebih memilih menjadi supir angkot dari pada menjadi petani, lalu
pertanyaannya adalah siapa yang meneruskan mereka sebagai petani?. Mahasiswa
Teknik Pertanian harus siap dengan kondisi tersebut.
Harapannya, pemerintah dapat bekerjasama dengan semua elemen
masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi petani di desa Cisalada, juga petani-
petani Indonesia pada umumnya. Kita sebagai mahasiswa Teknik Pertanian IPB dapat
mengaplikasikan ilmu-ilmu yang sudah diperoleh dan lebih mensosialisasikan tentang
mekanisasi pertanian untuk pertanian Indonesia yang lebih baik.(ARN)
13
Pemberian kenang-kenangan oleh ketua panitia
kepada perwakilan desa Cisalada
14
TEP G…???? Apa sich… TEP G itu…? TEP-G (TEP Gathering) acara
anak TEP dalam rangka menyambut angkatan baru yang akan memasuki departemen yaitu angkatan 46. TEP- G ini diadakan hari minggu 8 Agustus 2010 di Korfat ( Koridor Fateta ). Dengan tajuk “ Dua Hati, Satu Dunia, Berjuta Cinta” acara ini bertujuan yang menggambarkan kebersmaan di TEP.
Tidak hanya dihadiri oleh angkatan 45 dan 46 saja, namun angkatan 43 beserta beberapa alumni yang sudah sukses pun hadir di sini. Dimulai dengan teriakan jargon panjang TEP, dilanjutkan dengan tari saman sebagai ucapan selamat datang dibawakan tim SAMANTEP 45, suasana penyambutan pun mulai terasa.
Para alumni yang hadir berbagi pengalaman mereka saat di TEP serta alasan mereka masuk TEP, bahkan ada juga diantara mereka yang masuk jurusan TEP karena salah kaprah mengenai TEP. Namun, kesalahpahaman tersebut tidak menjadikan beliau menyerah di TEP, namun justru mencoba mencintai TEP. Jadi , untuk anak-anak TEP yang merasa salah jurusan, jangan khawatir karena tersesat di jalan yang benar.
Salah satu alumni sukses yang hadir adalah Bp. Agus S. beliau adalah contoh alumni sukses TEP yang sekarang menjadi owner pabrik pupuk dengan omset mencapai milyaran. Pada sesi tersebut, diadakan sharing beberapa kelompok bersama alumni. Sharing ini diharapkan dapat memfasiltasi angkatan 46 untuk lebih mengenal TEP. Namun, acara sharing ini kurang sukses dikarenakan perubahan rencana pembagian kelompok sharing. Kelompok Sharing hanya di bagi sejumlah alumni yang datang, sehingga proses sharing tersebut tidak berjalan maksimal karena terlalu banyak peserta dalam satu kelompok.
SAMANTEP 45
Setelah acara TEP G ditutup, dilanjutkan Sosialilasi SAPA 2010. Dalam sesi ini, terpilihlah Ketua Angkatan dan Komti angkatan 46. Calon-calon yang sudah mengajukan diri diseleksi dengan ketat oleh tim SC sampai didapatkan masing- masing 3 calon. Melalui musyawarah terpilihlah ketua angkatan TEP 46 yaitu Kala Yudhistira serta komti 46 Muhammad Firmansyah. Pemilihan komti dan ketua angkatan ini tidak melibatkan seluruh anggota TEP 46 dikarenakan tidak semua warga TEP 46 hadir dalam acara ini. Padahal, sebelum diadakan acara sudah terlebih dahulu diberikan pengumuman mengenai akan diadakannya pemilihan komti dan ketua angkatan. Dari sekian banyak anggota TEP 46, hanya sekitar 50% yang hadir dalam acara ini.
Sasaran kegiatan TEP G kurang memuaskan, karena kurang siapnya panitia ditambah kedatangan peserta yang tidak sesuai target, sehingga penyampaian informasi tidak tercapai sepenuhnya. Namun dari keseluruhan acara ini berjalan lancar dan pada sosialisasi SAPA 2010 telah terpilih ketua angkatan dan komti angkatan 46 sesuai tujuan.
Sharing kelompok dengan alumni
Pemilihan Ketua Angkatan 46 dan Komti
15
“Sebelumnya kita simak sejarah pembentukan IMATETANI, IMATETANI didirkan pada tanggal 11 Maret 2006 di Universitas Gadjah Mada. Pada awalnya bulan maret 2005 terjadi pertemuan nasional yang digegas Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian Universitas Brawijaya dan yang hadir adalah UNIBRAW, UNPAD, IPB, UGM, UNSOED selanjutnya didirikanlah forum Mahasiswa Teknik PErtanain Indoensia (FORMATETANI) dan saat itu disepakati akan ada pertemuan selanjutnya di UGM pada bulan Maret 2006. Akhirnya pertemuan 10-11 Maret 2006 sebagai Kongres Nasional I di UGM menghasilkan kesepakatan pembentukan IMATETANI, AD ART, GBHK dan lambing serta pemilihan Ketua Umum pertama, yaitu Hilman Ghifari dari UNIBRAW. Pada saat itu Unversitas yang hadir adalah UGM, UNIBRAW, IPB, UNPAD, UNSYAH, UDAYANA. Kemudian Kongres Nasional II pada tanggal 28-29 April 2008 di IPB dengan peserta yang hadir adalah IPB, UNSOED, ITI, UGM, UNEJ, UNIBRAW, UDAYANA, UNILA, UNSRI, dan UNAND menghasilkan keputusan perubahan AD ART (diantaranya adalah bahwa kepengurusan hanya ada KEtua Umum, Sekertaris umum dan Bendahara Umum, dan Ketua Rayon, serta tidak boleh membentuk kepengurusan), keputusan perubahan Garis Besar Haluan Organisasi/GBHK (diantaranya adalah mandate 3 bidang kerja IMATETANI adalah advokasi, penelitian pengembangan dan komunkasi informasi) serta memilih Ketua Umum IMATETANI II adalah Fikri Alhaq Fachryana dari IPB. Selanjutnya pada Ketua Umum III dipiliha lagi dari perwakilan IPB Wening, sekarang IPB hanya menjabat sebagai Ketua Rayon C (Jawa bagian Jawa dan daerah Kalimantan) yang dijabat oleh Panji Laksamana dengan Ketua Umum dari UNIBRAW yaitu Abdul Wahid Santoso.”
Teknik Pertanian merupakan sebuah Bidang Studi di Perguruan Tinggi Negeri yang berada di seluruh Indonesia. Teknik Pertanian sendiri memiliki organisasi yang menaungi mahasiswa, yaitu contoh di IPB adalah Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA). Dengan adanya keberadaan Teknik Pertanian ini, dosen maupun mahasiswa dapat mengabdikan dirinya untuk memajukan pertanian Indonesia dengan cara mekanisasi.
Usaha memajuan pertanian Indonesia dengan cara mekanisasi tidaklah gampang bila dilakukan sendirian atau salah satu organisasi Teknik Pertanian. Maka dari itu Dosen dan mahasiswa berupaya mengambungkan diri di dalam sebuah forum yang merangkul semua Teknik Pertanian di Seluruh Indonesia. Untuk dosen forum Teknik Pertanian namanya adalah Persatuan Teknik Pertian Indonesia (PERTETA), sedangkan mahasiswa adalah Ikatan mahasiswa Teknik Pertanian (IMATETANI).
Awal pembentukan IMATETANI peran Teknik Pertanian Institut Pertanian Bogor sangatlah penting, karena Teknik Pertanian IPB merupakan terbaik di seluruh Indonesia. Langkah Teknik Pertanian IPB gabung dengan IMATETANI memberikan jembatan bagi mahasiswa untuk saling bertukar pendapat dalam perkembangan di kampus serta perkembangan Himpunan Mahasiswa TEP sendiri.
IMATETANi juga sangat berperan dalam memberikan info keadaan mekanisasi pertanian di seluruh Indonesia, sehingga HIMATETA IPB dapat langsung memahami bagaimana nasip petani yang belum tersentuh oleh sistem mekanisasi pertanian. IMATETANI selalu mengundang HIMATETA di setiap kegiatan IMATETANI.
Hubungan IMATETANI dan HIMATETA sangatlah baik, sehingga semua kegiatan IMATETANI dan HIMATETA itu semua untuk kemajuan pertanian Indonesia unutk menuju system pertanian modern. Kegiataan IMATETANI dalam tahun ini adalah Kajian Ilmiah tentang “ “, Pekan Teknik Pertanian Nasional IV (PTPN IV), Kongres IMATETNI V, dan pembuatan Buku Traknus. Semua kegiatan itu tak lepas dengan HIMATETA IPB. Untuk itu kita sebagai mahasiswa Teknik Pertanian jangan pernah melepaskan diri atau tidak berpatisipasi dalam kemajuan IMATETANI karena itu juga berpengaruh dalam perkembangan HIMATETA IPB di Indoneisia, berikan kontribusi unutk kemajuan pertanian Indoensia untuk menuju system pertanian modern.
16
Teknik pertanian goes to ...
Sudah kesekian kali pula IPB ikut
serta dalam perlombaan ini dengan
mewakilkan mahasiswa Departemen Teknik
Pertanian di dalamnya. Mahasiswa Teknik
Pertanian dibawah naungan organisasi
Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian
(HIMATETA) dan juga klub yang dimiliknya
Electro-Robotic Club (ERC), bersama Ir.
Radite Praeko Agus Setiawan, M. Agr,
sebagai salah satu staf pengajar di Teknik
Pertanian IPB. Mereka siap ikut serta dalam
KRCI 2010 ini. Sebuah Tim yang
dikomandoi oleh M. Iqbal Nazamuddin telah
mempersiapkan robot bernama URSA
MAJOR yang diambil dari sebuah nama rasi
bintang yang sering digunakan petani untuk
menentukan waktu tanam yang tepat bagi
tanaman mereka.
URSA MAJOR merupakan robot
terbaru buatan mahasiswa Teknik
Pertanian yang menjadi yunior robot-
robot terdahulu (LEE, ROBO-TANK,
SHE KILL 2 GIRL, CANIBAL, dan
ALTIS 09). Dalam KRCI 2010, URSA
MAJOR masuk ke dalam divisi robot
beroda.
Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional
Indonesia, bersama dengan perguruan tinggi
tidak pernah berhenti memfasilitasi
mahasiswa untuk mengembangkan
kreatifitasnya. Kontes Robot Indonesia (KRI)
dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI)
adalah salah satu ajang untuk mengasah
kreatifitas mahasiswa. Dalam KRI dan KRCI
mahasiswa beserta dosen pembimbing akan
menghadapi kontes yang keompetitif dan
harus menampilkan kreatifitas terbaik
mereka. Dalam kontes ini para robot harus
mampu melewati rintangan dengan cepat,
saat di kago zone dan goal zone. Selain itu
robot harus mampu menyelesaikan
tantangan sesuai dengan divisi dan misinya.
Bukan Institut Pertanian Bogor
namanya jika tidak bisa mengikuti
perkembangan semua aspek keilmuan yang
ada, termasuk dalam bidang bergengsi di
bidang teknologi robot yang diikuti oleh
mahasiswa-mahasiswa di seluruh Indonesia.
17
Beberapa keunggulan yang dimiliki
oleh URSA MAJOR, adalah stabilitas
gerakan yang stabil karena robot
menggunakan sistem roda crawler yang
memungkinkan robot untuk melintasi
rintangan dengan lebih halus. Kualitas robot
seringkali dinilai dari mobilitasnya yang baik,
oleh karena itu penting bagi URSA MAJOR
untuk mampu bergerak dengan stabil dan
varian gerakannya yang banyak. Lintasan
yang akan dilintasi robot bukan hanya
lintasan lurus yang rata saja, tetapi juga
lintasan menanjak, menurun, belok, dan lain
sebagainya. Keunggulan yang kedua adalah
URSA MAJOR mampu beriknteraksi dengan
lingkungan luar karena memiliki beberapa
sensor pendukung. Sensor yang dimiliki
adalah sensor cahaya, sensor ultrasonik,
sensor LDR, dan sensor Infrared. Sensor
cahaya yang dimiliki memungkinkan robot
untuk mampu mengidentifikasi cahaya
disekitarnya. Dengan demikian robot dapat
membedakan cahaya terang, gelap, cahaya
lilin, lampu, dan lain-lain. Sensor ini penting
untuk menentukan lokasi lilin.
Robot juga dituntut untuk mampu
mematikan lilin setelah menemukan lokasi lilin
berada. Sensor ultrasonik merupakan sensor
yang mampu menangkap pantulan gelombang
ultrasonik yang dipantulkan robot sehingga
URSA MAJOR mampu mengenali kondisi
lintasan yang dilewatinya. Dengan
menggunakan teknologi Ranges Finder, robot
dapat memperkirakan jarak dinding pembatas
yang ada disekitarnya dan dapat
memperhitungkan arah yang dapat dilaluinya.
LDR dan Infrared ditambahkan untuk
mendukung mobilitasnya.
KRCI 2010 ini dibagi-bagi dalam
beberapa regional. Regional I untuk wilayah
Sumatera, regional II untuk wilayah Jawa Barat,
regional III untuk Jawa Tengah, regional IV
untuk Jawa Timur, dan regional V untuk
wilayah Bali dan Indonesia Timur. IPB masuk
dalam regional II yang diselenggarakan di
Bandung pada tanggal 7-9 Mei 2010 kemarin.
Ketua tim robot IPB, Iqbal, memiliki harapan
yang tinggi agar IPB bisa menjuarai kontes ini,
tetapi dalam ajang ini mereka tidak berhasil
memboyong piala. Meskipun demikian, mereka
merasa bangga telah dapat berlenggang di
ajang ini. (ASP, FA)
18
Melenggang ke Pimnas dengan meraih medali emas
Selamat...!!! Selamat..! untuk tim “corn seed
planters” yang berhasil lolos dalam ajang Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) sekaligus merebut
medali emas dalam PIMNAS XXIII tahun 2010 yang
diselenggarakan di Bali. Kelompok PKM ini diketuai
oleh Abdul Wahid Monayo (TEP43) dengan anggota:
Hafid (TEP43), Yuyun Lutfia (TEP43), Yunius Girry
Wijaya (TEP44) dan Huda Fatmawati(TEP44).
Awal mula pembuatan PKM ini sekedar iseng
belaka yang ide awalnya diperoleh dari kak Opek
(TEP42). PKM yang dibawah bimbingan Dr. Ir. Radite
Praeko Agus Setiawan, M.Agr ini berubah menjadi
alat penanam benih dengan tenaga mekanik dan
elektronik dan merupakan satu-satunya alat penanam
benih di Indonesia dengan dua tenaga tersebut.
Alat ini digerakkan secara manual yaitu
dengan tangan. Di bagian roda ditambah bentuk
“Saat kita mendapatkan ilmunya
sudah tidak ada kesempatan lagi”
19
kerucut yang bertujuan memberi lubang
pada lahan yang digarap sehingga benih
yang terletak ditengah dengan tenaga
elektronik jatuh tepat pada lubang. “Alat ini
masih terdapat kekurangan yaitu karena
digerakkan dengan tenaga mekanik yang
membutuhkan kekuatan dan tenaga
elektronik yang membutuhkan kesabaran
serta kehati-hatian agar tidak terkena air“,
tegas Wahid.
“Saat kita mendapatkan ilmunya
sudah tidak ada kesempatan lagi”. Itulah
kenapa Program Kreativitas Mahasiwa ini
diikuti dari angkatan yang berbeda. Ketika
kita ingin menciptakan alat maka yang harus
digarisbawahi adalah apakah alat yang kita
ciptakan tersebut mampu diaplikasikan untuk
masyarakat sekitar atau tidak. Selain itu,
kakak-kakak kita juga menghimbau bahwa
dana yang dihibahkan DIKTI bagi kelompok
PKM yang lolos harap digunakan sebaik-
baiknya. Perlu diingat juga bahwa kita
adalah mahasiswa Teknik Pertanian bukan
mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan jadi
dalam pembuatan produk disarankan tidak
bersinggunan dengan proses pengolahan
pangan. Okey... keep fight!!! (NPS)
“corn seed planters”
20
Bagi angkatan yang sudah
lebih dulu di TEP pasti tahu, bahkan
sudah berhasil tembus ke PIMNAS.
tapi bagaimana dengan angkatan baru
di TEP yaitu angkatan 46, apakah
teman-teman 46 sudah pada tahu apa
itu PKM? Ya, PKM adalah Program
Kreativitas Mahasiswa, ini adalah
salah satu ajang bergengsi yang
diselenggarakan tiap tahun oleh Dikti.
Tiap mahasiswa dari berbagai
Universitas di Indonesia berlomba-
lomba untuk mengikuti ajang ini.
Mereka menuangkan segala macam
ide-ide mereka dalam bentuk tulisan
atau bisa dikatakan seperti membuat
karya tulis.
PKM itu banyak macamnya, ada
PKM-T (Teknologi), PKM-M
(Pengabdian Masyarakat), PKM-K
(kewirausahaan), PKM-P
( Penelitiaan) PKM-GT (Gagasan
Tertulis). Kita sebagai mahasiswa
Teknik Pertanian dan Engineers masa
depan bangsa, PKM-T adalah ranah
kita, jangan pernah takut untuk
mencoba menyusun PKMT, hilangkan
mindset bahwa PKMT itu susah.
Dar i HIMATETA sendir i yai tu
departemen Human Resource and
Development (HRD) bulan depan
tepatnya tanggal 29 Agustus 2010,
insyaallah akan ada Workshop PKM T,
kenapa hanya mengambil PKMT saja?
Ya itulah karena Teknologi itu
merupakan dasar para Engineer, jadi
benar-benar fokus dan berkontribusi
lebih di bidang teknologi.
Di Workshop itu nantinya akan
dibahas banyak hal, antara lain temen-
temen akan lebih tahu apa sih PKM-T
itu, bagaimana mencari ide untuk
menyusun PKM-T, bagaimana cara
menyusun PKM-T yang benar dan
masih banyak yang lain. Jadi bagi
temen-temen TEP khususnya 44,45,
dan 46 jangan lupa ya, ini acara
pertama loh yang diadakan oleh
HIMATETA. Khusus bagi TEP 46, ini
bisa menjadi salah satu pembelajaran
yang baik agar lebih mudah menyusun
PKM-T yang merupakan salah satu
penugasan di SAPA, jadi kalian adik-
adik ku jangan lupa ikuti dan hadiri
Workshop PKMT. Ok ok...(RMR)
21
Salam Perkenalan atau yang biasa disingkat dengan SAPA adalah
kegiatan rutin yg dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian
(HIMATETA) setiap tahunnya. Kegiatan ini biasanya dilakukan untuk menyambut
mahasiswa yang baru memasuki Departemen Teknik Pertanian. Jadi, SAPA ini
merupakan wadah bagi mahasiswa baru untuk lebih mengenal bagaimana
kehidupan yang akan dihadapinya selama kurang lebih 3 tahun kedepan. Untuk
tahun ini SAPA akan dilaksanakan pada bulan Agustus dan Oktober 2010.
SAPA 2010 kali ini akan yang bertema “Membangun sikap peduli, inisiatif,
dan inovatif sebagai wujud kecintaan kepada Teknik Pertanian “ akan dikemas
berbeda dengan SAPA tahun-tahun sebelumnya. Mahasiswa baru, yaitu TEP 46
akan diajak mengenal dan menyayangi Teknik Pertanian. Mengenal disini, berarti
teman-teman 46 akan diperkenalkan dengan seluk-beluk dari departemen teknik
pertanian itu sendiri, baik dari struktur departmen, dosen-dosennya, juga lab-lab
yang digunakan oleh teknik pertanian. Selain itu mereka juga akan diajak
bercengkrama dengan kakak-kakak dari HIMATETA dan para punggawa klub-klub
yang ada di bawah naungan HIMATETA atau departemen langsung.
Selain mengenal tokoh-tokoh dan lakon di departemen dan himpro, teman-
teman 46 akan diajak berkeliling ke beberapa tempat yg biasa digunakan/
dikunjungi oleh mahasiswa teknik pertanian. Meskipun kegiatan ini akan
dilaksakan di bulan puasa, diharapkan tidak akan mengurangi antusias dari teman
-teman semua. Karena ajang ini bisa digunakan sebagai ajang pengakraban
dengan teman seangkatan ataupun dengan kakak kelas yang akan mendapingi
nantinya.
Jadi, pesan kami, mari ikuti rangkaian SAPA dengan baik. Karena banyak
keuntungan yang akan didapat teman-teman semua dari SAPA ini. Tetap
semangat dan Majulah Teknik Pertanian Indonesia!!!(BAH)
22
Persyaratan menjadi penerima program Djarum Beasiswa Plus
UMUM : Pria atau wanita.
Sedang menempuh Tingkat Pendidikan S1 (Strata 1).
Prestasi Akademik dengan IPK diatas 3.00, telah menyelesaikan 4 semester (kondisi keuangan keluarga menjadi salah satu pertimbangan).
Aktif mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi di Kampus.
Tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain.
ADMINISTRASI : Mahasiswa mengajukan surat
permohonan beasiswa kepada perguruan tinggi melalui Direktur Administrasi Kemahasiswaan atau Pembantu Rektor III .
Fotocopy Kartu Hasil Studi Semester 4 (empat).
Fotocopy sertifikat kegiatan organisasi/surat keterangan aktif berorganisasi.
Surat keterangan dari kampus tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain.
Fotocopy KTP.
Satu lembar foto ukuran 4 x 6 cm berwarna memakai jas almamater.
TES SELEKSI : Mengikuti psikotes.
Wawancara.
Membuat tulisan singkat.
Tahun ini, menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-65 dan disertai tekad kuat untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa, BCA Finance kembali menggulirkan program “BEASISWA BCA FINANCE 2010”. Beasiswa akan diberikan kepada 35 orang mahasiswa berprestasi yang kurang mampu secara ekonomi. Total Beasiswa yang akan diberikan oleh BCA Finance adalah senilai Rp 420.000.000,- (empat ratus dua puluh juta rupiah). Beasiswa diberikan dalam bentuk SPP maksimum Rp. 1.000.000,- dan uang saku Rp 1.000.000,- per semester, sejak dinyatakan sebagai penerima beasiswa hingga maksimal sampai dengan semester 8. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa pelamar adalah sbb : * Mahasiswa/i Program Strata 1 (S1) * Minimal telah menyelesaikan semester 2 * Mengisi Formulir Beasiswa * Melampirkan Transkrip Nilai semester terakhir dengan IPK min 3,00 * Melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu dari Institusi yang berwenang dari daerah sesuai KTP Mahasiswa.
23
* Melampirkan Surat Rekomendasi dari Pihak Perguruan Tinggi * Mengajukan surat permohonan beasiswa kepada PT. BCA Finance * Melampirkan fotokopi Kartu Mahasiswa dan KTP * Menyertakan 2 (dua) lembar pas foto berwarna ukuran 4 x 6 * Menyertakan surat keterangan dari pihak kampus mengenai besarnya biaya kuliah tiap semester (SPP) dan atau biaya mata kuliah per kredit (SKS) * Mencantumkan Nama Universitas dan Nama Kota di sudut kiri atas amplop * Tidak sedang menerima beasiswa dari pihak manapun Berkas persyaratan paling lambat kami terima tanggal 24 September 2010 (Cap Pos) yang dikirimkan ke : PT. BCA Finance Up. Corporate Planning Wisma BCA Pondok Indah Lt. 8 Jl. Metro Pondok Indah No. 10 Jakarta 12310 Daftar nama penerima beasiswa akan kami umumkan pada tanggal 22 Oktober 2010 melalui Website BCA Finance: www.bcafinance.co.id Penerima beasiswa terpilih akan diundang ke Kantor Pusat BCA Finance di Jakarta selama dua hari untuk mengikuti acara “Meet & Greet” berupa ramah tamah dengan pihak Manajemen BCAF, tour de office, dan konferensi pers. Biaya transportasi dan akomodasi sepenuhnya ditanggung oleh BCA Finance. Keputusan hasil penerima beasiswa adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Proses penyaringan akhir dilaksanakan oleh tim seleksi BCA Finance. download formulir disini http://www.bcafinance.co.id/beasiswa/FormulirBeasiswaBCAFinance2010.pdf
24
intech Inggris Buat Pembangkit Energi Tenaga
Mayat
Panas yang dipancarkan mesin pembakar mayat di
Krematorium mampu menghasilkan energi untuk memasok
listrik. Sejumlah ahli dari East Sussex, Inggris, melakukan
penelitian untuk memanfaatkan panas tersebut.
"Energi yang kami daur ulang bukan berasal dari mayatnya,
tapi dari mesin pembakarnya," kata manajer humas dewan
kota, Peter Mead.
Peter mengatakan, mesin pembakaran mayat membutuhkan
energi yang sangat besar. Sebab itu, strategi daur ulang
penting dilakukan untuk penghematan. Energi yang tercipta
akan difungsikan untuk membangkitkan generator. "Yang
nantinya bisa untuk memasok energi listrik," ujarnya.
Daur ulang energi di Krematorium juga pernah
digagas pejabat kota di Taipe, Taiwan.
Mereka berencana menggunakan energi dari
mesin pembakar mayat untuk memasok listrik
ke mesin pendingin atau AC. Namun, hal
tersebut menuai kontra dari masyarakat.
"Saya kagum dengan ide kreatif itu, tapi
bagaimana dengan keluarga yang berduka.
Sungguh mengerikan menikmati dinginnya AC
yang tercipta dari hasil pembakaran jenazah
keluarganya," kata Chuang Ruei-hsiung,
anggota dewan setempat. (BAP)
Sumber : teknologi.vivanews.com
"Energi yang kami
daur ulang bukan
berasal dari
mayatnya, tapi dari
mesin pembakarnya,"
25
“Sungguh luar biasa teknologi yang diciptakan oleh
ilmuwan dari Perancis ini. Ia berhasil menciptakan sebuah alat
yang dapat merubah udara menjadi air dengan menggunakan
sebuah turbin.”
Proses kerjanya sebagai berikut :
Hembusan angin ditangkap oleh turbin, melalui pergerakan turbin tersebut
dihasilkan energi listrik yang tersambung dengan generator untuk menghasilkan energi
listrik yang digunakan untuk menghidupkan kompresor pendingin yang mengkonversi zat
gas di udara menjadi zat cair (air) menggunakan alat pengubah panas (heat exchanger)
dan alat untuk mencairkan uap di udara (humidity condenser). Turbin dengan ukuran
paling kecil saja sudah dapat menghasilkan 18 liter air murni dalam sehari di kondisi yang
sangat tandus atau gersang, dan 75 liter air murni dapat dihasilkan di daerah kawasan
pantai, dan sekitarnya.Turbin dengan ukuran paling besar mampu menghasilkan 4597
liter air murni pada kondisi tandus, dan 33.131 liter air murni pada kawasan pantai dalam
sehari. Dengan adanya teknologi ini diharapkan masalah kekurangan air dan kekeringan
seperti di Afrika dan beberapa negara lainya dapat diatasi. Sumber:www.animedie.com
(BAP)
Eolewater, mengubah udara menjadi air murni
26
MEKANISASI PERTANIAN ”PATI BUMI MINA TANI”
”Pati Bumi Mina Tani” tulisan ini
terpampang jelas memasuki Kabupaten Pati
(Jawa Tengah), harapan dari kata-kata tersebut
adalah Pati bisa menjadi pusat dari pangan dan
perikanan untuk itu, berbagai upaya telah
dilakuakan demi terealisasinya motto tersebut.
Pertanian di kabupaten Pati khususnya padi
memanglah tak sebesar di daerah Karawang,
namun hasilnya mampu mencukupi kebutuhan
daerah sendiri. Pertanian di Pati tak hanya
menyangkut padi, komoditas lain seperti kacang,
tebu, dan buah jeruk bali madu pun mampu
mengangkat nama Kabupaten Pati. Peningkatan
hasil pertanian yang ada tak lepas dari yang
namanya peran mekanisasi pertanian.
Mekanisasi pertanian yang diterapkan tak lepas
dari peran berbagai alsintan. Penggunaan
alsintan seperti traktor tangan yang dipakai oleh
Kelompok tani Tani Rukun di Dusun Cepoko,
Desa Nagel, Kecamatan Dukuh Sekti, Kabupaten
Pati, Jawa Tengah berhasil menghasilkan
panenan mencapai 16 - 17 ton/hektare diatas
rata-rata 6 - 7 ton/hektare gabah kering giling .
(http://www.mediaindonesia.com).
Mekanisasi pertanian yang ada di
kabupaten Pati belum sepenuhnya diterapkan.
Hal ini disebabkan oleh tidak semua petani di
Pati mau mengunakan alsintan dalam kegiatan
pertaniannya. Harga alsintan dan pengadaan
alsintan untuk kegiatan pertanianpun menjadi
kendala yang paling membebani petani.
Meskipun pemerintah telah mengadakan
bantuan dengan adanya penyewaan alsintan,
namun belum mampu menarik minat para
petani khususnya petani padi di daerah Pati,
tertarik untuk menggunakan alsintan. Selain itu,
lahan yang tak begitu luas yang dimiliki petani-
petani di daerah pati membuat pemilik lahan ini
berpikir dua kali untuk menyewa alsintan untuk
kegiatan pertaniaannya.
27
Mekanisasi pertanian di Pati tak hanya digunakan dalam pertanian yang menyangkut padi
saja, namun kegiatan pertanian tebu pun menggunakannya. Adanya pabrik gula Trangkil yang berada
tak jauh dari pusat kota pati cukup mewakili penggunaan mekanisasi pertanian di daerah Pati. Produksi
tebu yang semakin lama semakin meningkat di bagian utara kota Pati, sehingga memicu dibukanya lagi
satu pabrik gula legendaris di daerah Pati yang beberapa tahun belakangan ini menghentikan
produksinya karena keterbatasan produksi tebu. Pabrik gula Pakis yang terletak di daerah Tayu
kabarnya akan segera dibuka kembali untuk menampung kelebihan hasil petani tebu Pati. Hal ini
dilakukan menilik mesin-mesin produksi di pabrik gula ini dirasa masih bagus dan layak untuk
dioperasikan kembali.
Petani kacang tanah yang menjadi penyedia kacang tanah berkualitas untuk produksi
makanan ringan yang diolah pabrik kacang yang terkenal di daerah Pati yaitu PT Garuda Food dan PT
Dua Kelinci, menerapkan mekanisasi pertanian dalam pengolahan lahan kacangnya sehingga mampu
memenuhi kebutuhan kacang tanah untuk produksi selain juga kacang tanah dari daerah lain.
Pertanian di daerah Pati mungkin belum banyak berkembang dengan adanya mekanisasi
pertanian, karena berbagai kendala yang ada. Namun, sector industry di daerah Pati semakin hari
semakin berkembang diantaranya pabrik-pabrik di Pati mulai menembus pasar dunia dan meningkatkan
standar menjadi industry yang membanggakan Pati. Sehingga dengan adanya peningkatan di bidang
industry (industry pangan) mampu mendongkrak kemajuan pertanian kabupaten Pati menjadi seperti
motto yang telah diagungkan kabupaten Pati.(HP)
Salah satu unit pengolahan di
pabrik Dua Kelinci
28
Niko Daniar Atmaja, yang lahir di Klaten pada tanggal 20 Maret 1988
bersama rekan satu timnya, Putra dan Shohib adalah mahasiswa Departemen
Teknik Pertanian, telah berhasil membuat terobosan baru dalam bidang pertanian
yakni dengan diciptakannya Alat Perontok Padi yang Ringan dan Mobile (O-Belt
Thresher). O-Belt Thresher merupakan perpaduan antara alat perontok padi dengan
sebuah sepeda sehingga alat ini sangat mudah diaplikasikan dan memiliki mobilitas
yang tinggi. Mereka terinspirasi dari sepeda penjual siomay yang memiliki kotak
siomay di bagian belakang sepeda, kemudian box siomay tersebut diganti dengan
alat perontok padi sederhana. Sumber tenaga alat ini berasal dari kayuhan sepeda
yang juga sebagai alat pembawa untuk berpindah tempat. Pada saat alat tidak
digunakan, maka sepeda ini berfungsi sebagai alat transportasi sebagimana
layaknya sepeda biasa. Dibandingkan dengan metode perontokan padi lainnya
yaitu dengan metode “gebot” dan pedal thresher, Alat Perontok Padi O-Belt
Thresher memberikan manfaat karena sangat mudah berpindah tempat dan susut
perontokan yang lebih kecil sehingga hasil panen petani menjadi lebih baik.
(www.ramp-indonesia.org/index.php)
RAMP Indon es ia d engan
besarnya dana maksimum 50rb
US$ yang diperoleh dar i
Lemelson Foundation Amerika.
Kami mendapatkan bantuan
teknologi untuk proses fabrikasi
dan bantuan bisnis untuk
pemasaran ekspor”, ujar Niko.
“O-belt berhasil menjuarai
PIMNAS dalam kategori penyaji
poster terbaik sebagai juara kedua.
Pada i-STEP 2008, menjadi 3
peserta terbaik bersama UGM dan
ITS. Pada bulan maret, diundang
untuk presentasi akhir di Inotek
(Yayasan Inovasi Teknologi) yang
berada di Jakarta dan lolos
pendanaan inkubasi
29
o-belt tresher memiliki banyak keunggulan antara lain :
ringan, memiliki mobilitas yang tinggi, tidak memakai
bahan bakar dan listrik sehingga menghemat energi,
bebas polusi, dwi fungsi (Alat perontok dan Alat
transportasi), Kapasitas Lebih Besar (88,5 – 90 kg gabah/
jam) (Tradisional/Gebot : 34-50 kg/jam), Susut Perontokan
Lebih Kecil (1,24%) (Tradisional/Gebot: 8,9% ; Mesin :
2%), Dapat digunakan dengan semua jenis sepeda.
(www.ramp-indonesia.org/index.php).(YLA)
30
Menjadi sebuah World Class University adalah cita-cita dan keinginan banyak universitas di berbagai negara. Hal ini mendorong berbagai universitas untuk melakukan terobosan di berbagai bidang mulai dari kualitas mahasiswa dan dosen, peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan jumlah riset dan penelitian, peningkatan sarana dan prasarana, hingga peningkatan penggunaan teknologi secara masif. Kondisi ini membuat persaingan antar kampus semakin ketat, persaingan tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga antar negara. Institut Pertanian Bogor yang mempunyai visi menjadi universitas riset terdepan dalam bidang pertanian tropika, juga telah melakukan upaya untuk menjadi bagian dari World Class University. Namun, demikian pemanfaatan teknologi informasi untuk menunjang kegiatan akademik dirasa sangat kurang. Sehingga beberapa lembaga pemeringkat menempatkan IPB tidak dalam peringkat yang terbaik. Teknik pemeringkatan universitas di dunia ada banyak sekali, salah satunya adalah Webometric. Dalam pemeringkatan versi Webometric kebanyakan mengambil faktor “kehidupan” universitas di dunia Internet. Termasuk didalamnya adalah aksesibilitas dan visibilitas situs universitas, publikasi elektronik, keterbukaan akses terhadap hasil-hasil penelitian, konektifitas dengan dunia industri dan aktifitas internasionalnya. Dalam publikasi yang dikeluarkan bulan Januari 2009 Webometric menempatkan IPB di peringkat ke-2063 dunia atau peringat ke-8 Indonesia. Penurunan ini menempatkan IPB ke peringkat 2215 dunia. Sebuah hadiah yang kurang mengenakkan di tengah-tengah upaya untuk menjadi salah satu World Class University yang terdepan. PR besar menanti DKPSI sebagai lembaga pengampu dalam pengelolaan teknologi informasi di IPB. Namun PR ini bukan milik IPB saja tetapi juga seluruh civitas IPB.
Lantas apa yang bisa dilakukan? Dalam pemeringkatan Webometric, setidaknya ada 4 hal yang harus diperhatikan:
Visibility (V): Jumlah total tautan eksternal yang unik yang diterima dari situs lain (inlink), yang diperoleh dari Yahoo Search, Live Search dan Exalead.
Size (S): Jumlah halaman yang ditemukan dari empat mesin pencari: Google, Yahoo, Live Search dan Exalead.
Rich Files (R): Volume file yang ada di situs Universitas dimana format file yang dinilai layak masuk di penilaian (berdasarkan uji relevansi dengan aktivitas akademis dan publikasi) adalah: Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) dan Microsoft Powerpoint (.ppt).
Scholar (Sc): Google Scholar menyediakan sejumlah tulisan-tulisan ilmiah (scientific paper) dan kutipan-kutipan (citation) dalam dunia akademik. Data Sc ini diambil dari Google Scholar yang menyajikan tulisan-tulisan ilmiah, laporan-laporan, dan tulisan akademis lainnya.
Langkah IPB menuju World Class University dengan cara Webometrik
31
Dari ke empat hal tersebut, visibility merupakan peyumbang skor terbesar dengan persentase 50% dari keseluruhan total penilaian. Artinya dibutuhkan tautan/link yang mengarah ke situs IPB sebanyak-banyaknya. Ia memaparkan, untuk mengubah posisi itu ada beberapa langkah yangbisa dikerjakan diantaranya adalah, jadikan email [userid] a-keong student.ipb.ac.idsebagai alamat email utama dalam berkomunikasi via internet. Kemudian aktifkanblogging dengan [userid].student.ipb.ac.id. “Sekarang IPB menyediakan fasilitas student blog . Segera aktifkanblog student dengan menggunakan userid dan password Captive Portal IPB. Jikabelum tahu userid bisa dicek di http://login1.ipb.ac.id.,” ujarnya. Kemudian pasang officialbadge IPB lengkap dengan hyperlink manuju web IPB di halaman blogmasing-masing. Kita juga bisa memilih badge-badge di http://www.ipb.ac.id/badge/. Selain itu kita juga bisa berkarya membuat badge sendiri. “Rajin-rajinlah memberikankomentar di blog atau forum di luar situs ipb.ac.id dengan mencantumkan email[userid] a-keong studnet.ipb.ac.id dan url [userid].student.ipb.ac.id. Pastikan jugamemberikan komentar di forum yang bisa diindex Google,” katanya di hadapanratusan mahasiswa. Rektor IPB turut hadir pada kesempatan tersebut. Menurutnya, kita juga harusmembuat status Facebook, Twitter, atau Plurk dengan menyebutkan nama IPB ataumenyertakan link ke http://www.ipb.ac.id, dan cantumkan juga link ke ipb dan sub-domainnya di postingan blog. “Terakhir yang juga takkalah penting adalah, mengisi konten di Wikipedia, dan pastikan menggunakanreferensi ilmiah yang berada di bawah domain ipb.ac.id,” katanya. Sumber:http://www.ipb.ac.id (PL)
32
Dinamika Sains seakan tidak
pernah kering dan selalu menemukan
bentuk-bentuk yang lebih kompleks.
Hal ini dapat kita temukan salah
satunya dari sebuah dimensi yang
terbentuk pada benda bergerak. Dimensi
inilah yang disebut momentum.
Beberapa ilmuwan mengartikan
momentum sebagai massa benda yang
bergerak dikalikan kecepatan benda
tersebut. Definisi tersebut bisa juga
dituliskan dalam bentuk variabel
p =m.v .
Karena kecepatan merupakan
besaran vektor, maka momentum juga
termasuk besaran vektor. Artinya,
benda yang bergerak dengan kecepatan
positif akan memiliki momentum yang
positif. Sebaliknya, benda yang
memiliki kecepatan negatif akan
memiliki momentum yang negatif
pula. Kita selalu menganalogikan
benda yang bergerak dengan kecepatan
positif adalah benda yang bergerak ke
depan atau maju. Sedangkan benda
yang memiliki kecepatan negatif
adalah benda yang bergerak mundur.
Orang-orang besar
yang menggeluti bidang
fisika, telah lama menyadari
bahwa filosofi fisika lebih dari
sekedar ilmu pengetahuan,
tetapi juga penyingkap tabir
yang Tuhan ciptakan di dunia
untuk di’ulik’ oleh manusia.
Sebagaimana kita lihat bukti-
bukti yang ditunjukkan oleh
Newton tentang gravitasi pada
bumi dan teori fenomenal
mengenai relativitas milik
Einstein. Maka tidak heran jika
orang Sains lebih dekat dengan
ayat-ayat Qauniyah Sang
Pencipta.
Dari persamaan teoritis tersebut, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa momentum hanya akan terbentuk pada setiap benda yang bergerak. Momentum yang dilahirkan dapat berupa momentum keberhasilan atau momentum kemunduran, tergantung ke arah mana kita bergerak. Momentum keberhasilan hanya dapat diraih jika kita bergerak positif, maju ke depan, tidak hanya statis diam di tempat apalagi mundur ke masa yang lalu. Dengan bergerak, kita bisa. DENGAN BERGERAK, INDONESIA BISA!!!.(YAE)
33
Nyamplung oil resulting from extraction
still has a high viscosity value about 25cSt while
the solar viscosity which is the main fuel of motor
diesel is about 3-5 cSt. Regarding, it is needed a
way so that the viscosity value of Nyamplung
resulting from extraction close to or same as the
solar viscosity value that is 3-5 cSt. The heater
element functions to heat the Nyamplung oil so it
can reach its optimum temperature. The heat
source from heater element is come from waste
gas of combustion engine. In order to fulfill the
main function above, it is needed that can support
the heater element to work well. (NPS,ARKA,NW)
World energy crisis that happen in recent
decades has caused the significant impact to the
fossil fuel price. Fossil fuel is an energy source that
mostly used and got more attentions because of its
easiness use. However it can’t be neglected that
the continuity use of fossil fuel can inflict the air
pollution. Fossil fuel such as petroleum which is
frequently used into farming machine causes an
explosion number of CO2 molecule resulting the
global warming. Awareness towards the serious
problem has been intensified various research aim
to obtain energy source or energy carrier which is
more renewable, guaranteed its continuity, and
environmentally friendly.
Nyamplung (Calophyllum
Inophyllum) is one of the raw
materials of alternative biodiesel that
very potential. Nyamplung can’t be
consumed so that the utilization of this
plant won’t threat the foodstuffs sake.
Another goodness of Nyamplung is
that its seeds have a high yield up to
74%. Recent days, Nyamplung is
used as a raw material of biodiesel.
The management process of
Nyamplung to be Nyamplung oil still
costs high because it needs
transesterification process. This paper
will examine and explain the
innovation management of
Nyamplung using heater element by
utilizing waste gas from modified
combustion engine.
34
Up Grading dan pelatihan traktor