Caracter Building
-
Upload
gita-grayesa -
Category
Documents
-
view
50 -
download
5
description
Transcript of Caracter Building
MAKALAH CARACTER BUILDING
KONSEP DASAR KARAKTER DAN
DIMENSI-DIMENSI KARAKTER YANG BAIK
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
1. YENI MARLINA 1526040088.P
2. GITA GRAYESA 1526040102.P
3. RATI DIAN KESUMA 1526040103.P
4. DEKI ERLIANTI 1526040104.P
DOSEN PENGAMPUH :
Dra. Hj. Yuniwati, M.Kes
PROGRAM STUDI D IV JURUSAN KEBIDANANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTIBENGKULU
2015
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Konsep Dasar
Karakter”.
Selesainya makalah ini berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dipahami dan diterapkan oleh semua pihak
yang membacanya dan dapat berguna dalam kegiatan perkuliahan.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari
sempurna. Olah karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca terhadap makalah ini. Kami beharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten. Amin.
Bengkulu, Oktober 2015
Penulis
Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Karakter 3
B. Dimensi-Dimensi Karakter 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara,
hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa.
Karakter berperan sebagai “kemudi” dan kekuatan sehingga bangsa ini tidak
terombang ambing. Karakter tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus
dibangun dan dibentuk untuk menjadi bangsa yang bermartabat.
Pembinaan karakter bangsa memiliki urgensi yang sangat luas dan bersifat
multidimensional. Sangat luas karena terkait dengan pengembangan multiaspek
potensipotensi keunggulan bangsa dan bersifat multidimensional karena
mencakup dimensidimensi kebangsaan yang hingga saat ini sedang dalam
proses “menjadi”.
Urgensi Pendidikan Karakter memiliki fungsi dan tujuan pendidikan
nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, harus diselenggarakan
secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan
pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika,
bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.
Dalam konteks keindonesiaan, penerapan pendidikan karakter merupakan
kebutuhan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Karena melihat fakta
dilapangan mengenai akhlak dan moral, banyaknya terjadi penyimpangan
moral merupakan salah satu alasan mengantarkan pendidikan karakter dalam
ranah pendidikan dengan mengacu pada cita-cita bangsa. Diharapkan melalui
1
pendidikan karakter ini, akan tercapainya tujuan pendidikan bangsa yang
cerdas dan berkahlak mulia serta menjadi manusia yang seutuhnya.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan
kesehatan baik bagi wanita sebagai pusat keluarga maupun masyarakat pada
umumnya, tugas ini meliputi antenatal, intranatal, postnatal, asuhan bayi baru
lahir, persiapan menjadi orangtua, gangguan kehamilan dan reproduksi serta
keluarga keluarga berencana. Dalam halnya menjalankan tugas-tugas tersebut
dibutuhkannya seorang bidan yang berkarakter baik dan dapat memberikan
pendidikan karakter bagi kliennya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan konsep dasar karakter?
2. Apa saja dimensi-dimensi karakter yang baik?
3. Apa saja nilai-nilai yang diterapkan agar terbentuk karakter yang baik?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mempelajari konsep dasar karakter.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian dan konsep dasar karakter.
b. Untuk mengetahui dimensi-dimensi karakter yang baik.
c. Untuk mengetahui nilai-nilai yang diterapkan agar terbentuk karakter
yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Karakter
Sebelum memahami lebih jauh mengenai konsep dasar karakter, berikut
merupakan beberapa pengertian karakter :
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter memiliki arti “sifat-sifat
kejiwaan atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang
lainnya”. Karakter juga dapat berarti “huruf”.
2. Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Dekdiknas adalah “bawaan,
hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,
temperamen, watak”. Adapun berkarakter, adalah berkepribadian,
berperilaku, bersifat, dan berwatak.
3. Menurut Ditjen Mandikdasmen-Kementrian Pendidikan Nasional, karakter
adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap
individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik
adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap
mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
4. W.B. Saunders, (1977: 126) menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata
dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat
diamati pada individu.
5. Gulo W, (1982: 29) menjabarkan bahwa karakter adalah kepribadian
ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang,
biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap.
3
4
6. Kamisa, (1997: 281) mengungkapkan bahwa karakter adalah sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang
lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai watak, mempunyai
kepribadian.
7. Wyne mengungkapkan bahwa kata karakter berasal dari bahasa Yunani
“karasso” yang berarti “to mark” yaitu menandai atau mengukir, yang
memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk
tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu seseorang yang berperilaku
tidak jujur, kejam atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter
jelek, sementara orang yang berprilaku jujur, suka menolong dikatakan
sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat kaitannya
dengan personality(kepribadian) seseorang.
8. Alwisol menjelaskan pengertian karakter sebagai penggambaran tingkah
laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara
eksplisit maupun implisit. Karakter berbeda dengan kepribadian kerena
pengertian kepribadian dibebaskan dari nilai. Meskipun demikian, baik
kepribadian (personality) maupun karakter berwujud tingkah laku yang
ditujukan kelingkungan sosial, keduanya relatif permanen serta menuntun,
mengerahkan dan mengorganisasikan aktifitas individu.
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai
dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk
tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan
perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang
5
yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter
mulia.
Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral
knowing), sikap moral (moral feeling) dan perilaku moral (moral behavior).
Karakter didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk
berbuat baik dan melakukan perbuatan kebaikan.
Karakter didapatkan dan dapat dilihat dari refleksi sikap seseorang dalam
kehidupannya, jika ia banyak berbuat kebaikan maka ia dinilai berkarakter
baik, dan sebaliknya orang yang berbuat jahat dinilai berkarakter buruk.
Semua penilaian tersebut tak lepas dari cara pandang orang lain terhadap
sikap-sikap yang ditunjukan oleh diri orang yang bersangkutan.
B. Dimensi-Dimensi Karakter yang Baik
1. Pengertian Karakter yang Baik
Karakter yang baik adalah karakter yang mulia berari individu
memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-
nilai seperti : reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif
dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar,
berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menempati
janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia,
bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin,
antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis,
hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri,
produktif, ramah, cinta keindahan (estetis, sportif, tabah, terbuka, tertib.
6
Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau
unggul, dan individu juga mampu bertindak sesuai potensi dan
kesadarannya tersebut. Karakter adalah realisasi perkembangan positif
sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku).
Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang
berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya,
sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada
umumnya dengan mengoptimalkan potensi (Pengetahuan) dirinya dan
disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasinya (perasaannya).
2. Nilai Karakter yang Baik
Berdasarkan nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum,
etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai
yang dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku
manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
sesama manusia, dan lingkungan serta kebangsaan.
a. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
Yaitu religius : pikiran, perkataan dan tindakan seseorang yang
diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan/atau ajaran
agamanya.
b. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri (personal)
1) Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya.
7
Baik dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan perkerjaan, baik
terhadap diri dan pihak lain.
2) Bertanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untu melaksanakan tugas dan kewajibannya
sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan
YME.
3) Bergaya hidup sehat
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan
hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat
mengganggu kesehatan.
4) Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5) Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan
sebaik-baiknya.
6) Percaya diri
Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhdapat pemenuhan
tercapainya setiap keinginan dan harapannya.
8
7) Berjiwa wirausaha
Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali
produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
mengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan
operasinya.
8) Berpikir logis, kritis, dan inovatif
Berrpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah
dimiliki.
9) Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
10) Ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
11) Cinta ilmu
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.
c. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama
1) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain.
Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi miliki/hak
diri sendiri dan orang lain.
9
serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.
2) Patuh pada aturan-aturan sosial.
Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan
masyarakat dan kepertingan umum.
3) Menghargai karya dan prestasi orang lain.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat dan mengakui dan menghormati
keberhasilan orang lain.
4) Santun
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata
perilakunya ke semua orang.
5) Demokratis
Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
d. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan
1) Penduli sosial dan lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusahakan alam yang sudah terjadi dan selalau memberi
bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
2) Nilai kebangsaan
Cara berfikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
10
3) Nasionalis
Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
4) Menghargai keberagaman
Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik
yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku dan agama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai
dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk
tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan
perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang
yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter
mulia. Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral
knowing), sikap moral (moral feeling) dan perilaku moral (moral behavior).
Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang
berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya,
sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada
umumnya dengan mengoptimalkan potensi (Pengetahuan) dirinya dan disertai
dengan kesadaran, emosi dan motivasinya (perasaannya).
B. Saran
Diharapkan dengan adanya pendidikan karakter dapat berpengaruh pada
pola praktik kebidanan dan pola pendidikan kebidanan. Dengan terlaksananya
pendidikan karakter dapat meningkatkan pengetahuan, sikap , keterampilan,
dan spiritual bidan agar meningkatnya profesionalisme, pengetahuan dan
keahlian para bidan agar dapat melaksanakan tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan dapat memberikan pelayanan umum kepada masyarakat
secara professional.
11
Daftar Pustaka
Mudyahardjo, Redja. 2011. Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh. Bandung
: Alfabeta.
Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional. Jakarta : Bumi Aksara.
Koesoema, Doni. 2010. Pendidikan Karakter. Jakarta : Grasindo
Usman, Husaini. 2011. Manajemen : Teori, Praktik dan Riset Pendidikan.
Jakarta : Bumi Aksara.
12