Cara Pengoperasian Kalkulator Scientific Untuk Soal Konversi Bilangan Kompleks

3
Cara Pengoperasian Kalkulator Scientific untuk Soal Konversi Bilangan Kompleks Dalam pengerjaan soal-soal yang diberikan oleh dosen terutama dalam hal soal ujian, kita dituntut untuk mengerjakan soal tersebut dengan cepat. Sebagai seorang yang telah terjun dalam dunia elektro, kawan diharapkan mahir dalam pengoperasian kalkulator. Karena kalkulator adalah perangkat yang wajib dimiliki sebagai sarana mempercepat pengerjaan soal ujian tadi. Berkaitan dengan pengerjaan soal bilangan kompleks, apakah kawan tahu pengoperasian kalkulatornya? Kalau jawabannya iya, maka lanjut baca postingan berikutnya. Dan kalau jawabannya tidak, silahkan simak baik-baik uraian berikut ini. Mengerjakan soal bilangan kompleks, syaratnya kawan harus memiliki kalkulator scientific. Contoh yang saya gunakan adalah merk Casio S- V.P.A.M fx-570w yang terlihat seperti gambar dibawah ini. Untuk pengoperasiannya perhatikan tombol-tombol kalkulator yang ada dalam tanda [ ] yang akan dijelaskan dibawah, hal ini berlaku pula bagi merk dan jenis kalkulator scientific pada umumnya. 1. Konversi Bilangan Kompleks Bentuk Rectangular menjadi Bentuk Polar Contoh soal: 30 + j25 = ? r (abs) = [ SHIFT ] [ Pol( ] [ 30 ] [ , ] [ 25 ] [ ) ] [ = ] 39,05125 φ (angle) = [ RCL ] [ F ] [ = ] 39,80557 Sehingga diperoleh: 30 + j25 = 39,05125 39,80557° 2. Konversi Bilangan Kompleks Bentuk Polar

Transcript of Cara Pengoperasian Kalkulator Scientific Untuk Soal Konversi Bilangan Kompleks

Page 1: Cara Pengoperasian Kalkulator Scientific Untuk Soal Konversi Bilangan Kompleks

Cara Pengoperasian Kalkulator Scientific untuk Soal Konversi Bilangan Kompleks Dalam pengerjaan soal-soal yang diberikan oleh dosen terutama dalam hal soal ujian, kita dituntut untuk mengerjakan soal tersebut dengan cepat. Sebagai seorang yang telah terjun dalam dunia elektro, kawan diharapkan mahir dalam pengoperasian kalkulator. Karena kalkulator adalah perangkat yang wajib dimiliki sebagai sarana mempercepat pengerjaan soal ujian tadi.

Berkaitan dengan pengerjaan soal bilangan kompleks, apakah kawan tahu pengoperasian kalkulatornya? Kalau jawabannya iya, maka lanjut baca postingan berikutnya. Dan kalau jawabannya tidak, silahkan simak baik-baik uraian berikut ini.

Mengerjakan soal bilangan kompleks, syaratnya kawan harus memiliki kalkulator scientific. Contoh yang saya gunakan adalah merk Casio S-V.P.A.M fx-570w yang terlihat seperti gambar dibawah ini.

Untuk pengoperasiannya perhatikan

tombol-tombol kalkulator yang ada dalam tanda [ ] yang akan dijelaskan dibawah, hal ini berlaku pula bagi merk dan jenis kalkulator scientific pada umumnya.

1. Konversi Bilangan Kompleks Bentuk Rectangular menjadi Bentuk Polar

Contoh soal: 30 + j25 = ?

r (abs) = [ SHIFT ] [ Pol( ] [ 30 ] [ , ] [ 25 ] [ ) ] [ = ] 39,05125

φ (angle) = [ RCL ] [ F ] [ = ] 39,80557

Sehingga diperoleh: 30 + j25 = 39,05125 ∟ 39,80557°

2. Konversi Bilangan Kompleks Bentuk Polar menjadi Bentuk Rectangular

Contoh soal: 40 ∟ 65° = ?

x (real) = [ SHIFT ] [ Rec( ] [ 40 ] [ , ] [ 65 ] [ ) ] [ = ] 16,90473

y (imaginer) = [ RCL ] [ F ] [ = ] 36,25231

Sehingga diperoleh: 40 ∟ 65° = 16,90473 + j36,25231

Catatan: Pengerjaan soal diatas modus

kalkulator pada posisi D atau Deg (Degree atawa derajat)

Tanda didalam angka Pol( 30 , 25 ) ataupun Rec( 40 , 65 ) merupakan tombol koma bukan tombol titik

RCL E dan RCL F berguna untuk menukar nilai yang ditampilkan

Page 2: Cara Pengoperasian Kalkulator Scientific Untuk Soal Konversi Bilangan Kompleks

Penjumlahan dan pengurangan bilangan kompleks dapat dengan mudah dilakukan dengan merepresentasikan bilangan kompleks dalam bentuk rektangular, dan penjumlahan atau pengurangan bilangan kompleks yang diberikan dalam bentuk ekponensial atau polar haruslah dimulai dengan mengkonversikan kedua buah bilangan kompleks menjadi bentuk rektangular.

Situasi yang berkebalikan berlaku untuk perkalian dan pembagian : dua buah bilangan kompleks yang diberikan dalam bentuk rektangular harus ditransformasikan ke bentuk polar terlebih dahulu, kecuali jika bilangan-bilangannya merupakan bilangan bulat yang kecil. Sebagai contoh, jika kita berkeinginan mengalikan (1 – j3) dengan (2 + j1) akan lebih mudah bagi kita untuk mengalikan keduanya secara langsung sebagaimana adanya untuk memperoleh hasil (5 – j5). Jika bilangan-bilangannya dapat dikalikan dalam pikiran, maka waktu yang akan diperlukan untuk mentrasnformasikan ke dalam bentuk polar akan dapat dihemat.

Sekarang kita seharusnya telah familiar dengan ketiga bentuk bilangan kompleks yang berbeda tersebut serta bagaimana mengkonversikannya dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Relasi diantara ketiga bentuk ini dapat dirangkum dalam persamaan yang cukup panjang berikut ini,

Hampir semua proses konversi dari satu bentuk bilangan kompleks ke dalam bentuk lainnya dapat dilakukan secara cepat dengan menggunakan bantuan kalkulator, dan ada banyak sekali kalkulator yang dilengkapi dengan fasilitas untuk menyelesaikan persamaa-persamaan linier dengan bilangan-bilangan kompleks.

Kita akan menyadari bahwa bilangan-bilangan kompleks merupakan perangkat

matematika yang ampuh yang dapat memudahkan kita dalam melakukan analisis terhadap berbagai macam situasi fisika.