Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

19
Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com Muhammad Ali Gunawan Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian Orang bilang, menyusun instrumen penelitian itu tidaklah mudah, orang juga bilang kalau penelitian itu begitu sulit, bahkan banyak orang meminta bantuan orang lain untuk menyusun instrumen penelitian mereka dengan harga yang tidak sedikit. Lewat blog ini, Anda akan tahu bahwa tidak ada yang sulit di dunia ini, tergantung bagaimana cara anda menyikapinya, maksud saya harus ada keinginan untuk berbuat (belajar dan belajar...), sama seperti halnya, bahwa tidak ada yang gratisan di dunia ini, kecuali udara dan sinar matahari yang jumlahnya melimpah. Lantas bagaimana caranya menyusun instrumen penelitian? Langkah-langkah berikut akan membantu Anda untuk lebih mudah memahami apa yang kita bicarakan disini: 1. Lakukan pengkajian literatur sebanyak mungkin terkait dengan variabel atau masalah yang ingin anda teliti. 2. Dari sekian banyak teori yang ada dalam literatur yang anda baca itu, tidak semuanya dipasang dalam landasan teori, tetapi teori yang mana yang menurut anda lebih sesuai untuk anda gunakan dalam penelitian anda (untuk penelitian kuantitatif), tetapi kalau penelitian kualitatif, teori-teori yang anda baca ini hanya sebagai pengarah saja, karena kita tidak bertujuan untuk menguji teori yang ada, namun lebih cenderung bertujuan untuk melahirkan teori baru yang dibangun berdasarkan fakta/data. 3. Dari teori-teori yang anda peroleh melalui kajian literatur tersebut, di dalamnya pasti menyangkut unsur atau elemen atau dimensi-dimensi yang membangun teori tersebut, misalnya teori kinerja guru. Kinerja Guru ini memiliki dimensi-dimensi yang membangunnya seperti : (a) kualitas kerja, (b) kecepatan dan ketepatan, (c) inisiatif, (d) kemampuan, dan (e) komunikasi. (penulis mengacu kepada teorinya Mitchell (1978). dan pastikan bahwa anda juga melakukan hal ini dengan baik. sekali lagi pilih salah satu teori yang menurut anda dapat mendukung penelitian anda. 4. Jabarkan dimensi-dimensi tersebut ke dalam sub dimensi atau indikator-indikator (penunjuk). 5. Setelah itu buatlah pertanyaan untuk masing-masing indikator Ke lima langkah ini sebenarnya sama dengan langkah menyusun kisi-kisi instrumen. Nah itu dia, sebelum menyusun instrumen jangan lupa, agar pekerjaan anda lebih terarh dan terukur, buatlah dulu kisi-kisi (rancangan) instrumen anda. Selanjutnya langkah yang berikutnya adalah: 6. Lakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap tes atau kuesioner yang sudah anda buat pada point 5. 7. Validitas adalah kemampuan alat ukur (instrumen) untuk mengukur apa yang hendak diukur dalam hal ini kinerja guru, sedangkan reliabilitas adalah keajegan, ketetapan, alat ukur bila digunakan untuk mengukur hal yang sama pada kondisi atau tempat yang berbeda. 8. Dari point 6, anda akan tahu mana soal yang baik dan tidak baik, soal-soal yang baik inilah yang akan anda gunakan sebagai instrumen dalam penelitian anda.

Transcript of Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Page 1: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian Orang bilang, menyusun instrumen penelitian itu tidaklah mudah, orang juga bilang kalau penelitian itu begitu sulit, bahkan banyak orang meminta bantuan orang lain untuk menyusun instrumen penelitian mereka dengan harga yang tidak sedikit. Lewat blog ini, Anda akan tahu bahwa tidak ada yang sulit di dunia ini, tergantung bagaimana cara anda menyikapinya, maksud saya harus ada keinginan untuk berbuat (belajar dan belajar...), sama seperti halnya, bahwa tidak ada yang gratisan di dunia ini, kecuali udara dan sinar matahari yang jumlahnya melimpah. Lantas bagaimana caranya menyusun instrumen penelitian? Langkah-langkah berikut akan membantu Anda untuk lebih mudah memahami apa yang kita bicarakan disini: 1. Lakukan pengkajian literatur sebanyak mungkin terkait dengan variabel atau masalah

yang ingin anda teliti. 2. Dari sekian banyak teori yang ada dalam literatur yang anda baca itu, tidak semuanya

dipasang dalam landasan teori, tetapi teori yang mana yang menurut anda lebih sesuai untuk anda gunakan dalam penelitian anda (untuk penelitian kuantitatif), tetapi kalau penelitian kualitatif, teori-teori yang anda baca ini hanya sebagai pengarah saja, karena kita tidak bertujuan untuk menguji teori yang ada, namun lebih cenderung bertujuan untuk melahirkan teori baru yang dibangun berdasarkan fakta/data.

3. Dari teori-teori yang anda peroleh melalui kajian literatur tersebut, di dalamnya pasti menyangkut unsur atau elemen atau dimensi-dimensi yang membangun teori tersebut, misalnya teori kinerja guru. Kinerja Guru ini memiliki dimensi-dimensi yang membangunnya seperti : (a) kualitas kerja, (b) kecepatan dan ketepatan, (c) inisiatif, (d) kemampuan, dan (e) komunikasi. (penulis mengacu kepada teorinya Mitchell (1978). dan pastikan bahwa anda juga melakukan hal ini dengan baik. sekali lagi pilih salah satu teori yang menurut anda dapat mendukung penelitian anda.

4. Jabarkan dimensi-dimensi tersebut ke dalam sub dimensi atau indikator-indikator (penunjuk).

5. Setelah itu buatlah pertanyaan untuk masing-masing indikator Ke lima langkah ini sebenarnya sama dengan langkah menyusun kisi-kisi instrumen. Nah itu dia, sebelum menyusun instrumen jangan lupa, agar pekerjaan anda lebih terarh dan terukur, buatlah dulu kisi-kisi (rancangan) instrumen anda. Selanjutnya langkah yang berikutnya adalah: 6. Lakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap tes atau kuesioner yang sudah anda

buat pada point 5. 7. Validitas adalah kemampuan alat ukur (instrumen) untuk mengukur apa yang hendak

diukur dalam hal ini kinerja guru, sedangkan reliabilitas adalah keajegan, ketetapan, alat ukur bila digunakan untuk mengukur hal yang sama pada kondisi atau tempat yang berbeda.

8. Dari point 6, anda akan tahu mana soal yang baik dan tidak baik, soal-soal yang baik inilah yang akan anda gunakan sebagai instrumen dalam penelitian anda.

Page 2: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

CONTOH APLIKASI:

1. Pengertian Kinerja

Untuk melihat hakikat kinerja guru, terlebih dahulu dikemukakan pandangan para

pakar tentang apa sebenarnya kinerja itu.

Whitmore (1997:104) mengemukakan bahwa kinerja adalah pelaksanaan fungsi-

fungsi yang dituntut dari seseorang. Pengertian ini menurut Whitmore merupakan

pengertian yang menuntut kebutuhan paling minim untuk berhasil. Oleh karena itu, ia

mengemukakan pengertian kinerja yang dianggap representatif untuk menggambarkan

tanggung jawab yang besar dari pekerjaan seseorang. Menurutnya, kinerja yang nyata

jauh melampaui apa yang diharapkan, yakni kinerja yang menetapkan standar-standar

tertinggi orang itu sendiri, selalu standar yang melampaui apa yang dimaui atau

diharapkan orang lain. Dengan demikian menurut Whitmore, kinerja adalah suatu

perbuatan, suatu prestasi atau apa yang diperlihatkan seseorang melalui keterampilan

nyata.

Bertolak dari pandangan Whitmore di atas, kinerja menuntut adanya

pengekspresian potensi seseorang, dan pengekspresian ini menuntut pengambilan

tanggung jawab atau kepemilikan yang menyeluruh. Jika tidak, maka hal itu tidak akan

menjadi potensi seseorang, tetapi sebagian akan menjadi miliki orang lain. Oleh karena

itu, pengarahan dari pimpinan, dalam hal ini kepala sekolah, akan menjadi penting dalam

rangka mengoptimalkan potensi seseorang. Pengarahan dari pimpinan, misalnya dalam

bentuk memerintah, menuntut, memberikan instruksi, membujuk dengan ancaman yang

jelas atau tersembunyi. Tidak bisa menghasilkan kinerja optimum yang tahan lama,

walaupun mungkin bawahan bisa menjalankan pekerjaan itu.

Page 3: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

Pandangan lain, seperti dikemukakan Ptricia King (1993:19) bahwa kinerja adalah

aktivitas seseorang dalam melaksanakan tugas pokok yang dibebankan kepadanya.

Mengacu dari pandangan ini, dapat diinterpretasikan bahwa kinerja seseorang

dihubungkan dengan tugas rutin yang dikerjakannya. Sebagai seorang guru, misalnya,

tugas rutinnya adalah melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah. Hasil yang

dicapai secara optimal dari tugas mengajar itu merupakan kinerja seorang guru. Berbeda

dengan pendapat Patricia King, pakar lain Mitchall Terence (1978) memandang bahwa

kinerja atau performance merupakan hasil interaksi atau berfungsinya unsur-unsur

motivasi, kemampuan, dan persepsi pada diri seseorang. Pandangan yang hampir senada

dikemukakan McDaniel (Dokumen internet, t.t: 2) yang mengemukakan bahwa kinerja

adalah interaksi antara kemampuan seseorang dengan interaksinya. Berdasarkan

pandangan ini dapat ditegaskan bahwa kinerja merupakan penjumlahan antara

kemampuan dan motivasi kerja yang dimiliki seseorang. Dalam kaitannya dengan kinerja

guru, kinerja mereka dapat terrefleksi dalam tugasnya sebagai seorang pengajar dan

sebagai seorang pelaksana administrator kegiatan mengajarnya. Atau dengan kata lain,

kinerja guru dapat dilihat pada kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan menilai

proses belajar mengajar yang intensitasnya dilandasi etos kerja dan disiplin profesional

guru.

Mengacu dari tugas yang berkaitan dengan kinerja guru sebagaimana disebutkan di

atas, dapat dikemukakan bahwa terdapat dua tugas guru yang dijadikan acuan kinerja

guru. Kedua tugas itu adalah tugas yang berkaitan dengan kegiatan proses pembelajaran,

dan tugas yang berkaitan dengan penataan, perencanaan yang berkaitan dengan tugas

pembelajaran.

Page 4: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

Kegiatan pembelajaran tersebut dapat dipilah menjadi dua yakni kegiatan mengajar

dan kegiatan belajar di mana masing-masing kegiatan tersebut memiliki makna yang

berbeda. Kegiatan mengajar dilakukan oleh satu orang guru atau lebih, sedangkan

kegiatan belajar dilakukan oleh pebelajar baik secara individu ataupun kelompok. Untuk

melihat lebih jauh perbedaan kedua konsep tersebut, Degeng (1989:5) mendefinisikan

kedua istilah tersebut sebagai berikut, pengajaran adalah upaya membelajarkan siswa,

sedangkan belajar adalah pengkaitan pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah

dimiliki siswa. Dengan demikian, kegiatan pengajaran merupakan kegiatan guru untuk

mengorganisir berbagai sumber belajar, yang dalam pandangan Association for

Educational Communication and Technology (AECT) (lihat Satgas Definisi dan

Terminologi AECT, 1986:2) yang menyatakan sumber belajar tersebut meliputi (a)

pesan, (b) orang, (c) bahan, (d) peralatan, (e) teknik, dan (f) latar atau lingkungan.

Sedangkan kegiatan belajar pada prinsipnya adalah upaya bagaimana memberikan

sesuatu pengetahuan terbaru kepada siswa dengan jalan mengaitkannya dengan sejumlah

pengetahuan yang telah mereka miliki.

Berdasarkan analisis kegiatan mengajar dan belajar sebagaimana disebutkan ini,

makin jelas tugas guru tidaklah ringan, tetapi merupakan tugas rutin yang merupakan

suatu proses mencakup serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal

balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi

antara guru dan siswa merupakan suatu keniscayaan. Dalam hal ini, interaksi mempunyai

arti luas, tidak sekadar hubungan antara guru dan siswa, tetapi merupakan interaksi yang

edukatif, di mana di dalamnya terjadi penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang

sedang belajar.

Page 5: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

Bagi Entwistle (1981), mengajar merupakan suatu usaha guru dalam mengelola

perhatian dan waktu siswa yang dimulai dari awal sampai akhir di dalam kelas. Peranan

guru dalam mengelola proses belajar mengajar, (dalam Carin, 1997), antara lain adalah

sebagai fasilitator, yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif

sehingga memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran, mengembangkan bahan

belajar dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar agar tujuan

belajar dapat dicapai.

Penciptaan kondisi belajar yang memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran

tersebut, bagi guru tidak cukup hanya meningkatkan profesionalisme semata dalam arti

penguasaan keahlian di bidang studi yang diajarkannya, akan tetapi juga dituntut agar

guru mampu melakukan administrasi penunjang kegiatan pembelajaran. Dengan

kemampuan profesionalisme guru dalam arti keahlian bidang studi serta kemampuan

menata administrasi penunjang pembelajaran, dapat diprediksi bahwa kinerja guru yang

bersangkutan adalah baik.

Berdasarkan beberapa pengertian yang diungkap di atas, dapat dikatakan bahwa

kinerja guru adalah interaksi antara kemampuan seseorang guru dengan interaksinya

sebagai tenaga pendidik dan pengajar yang dengan kemampuan itu ia dapat mengelola

proses belajar mengajar secara maskimal.

2. Aspek-aspek Kinerja Guru

Mengacu pada dua bidang tugas guru yang dikemukakan serta pandangan atas

kinerja di atas, maka Mitchell (1978) merinci cakupan wilayah kinerja atas 5 faktor

dominan, yakni (a) kualitas kerja, (b) kecepatan dan ketepatan, (c) inisiatif, (d)

Page 6: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

kemampuan, dan (e) komunikasi. Selanjutnya, menurut Tollah (1993:78), terdapat tiga

kriteria dasar yang berkaitan dengan kinerja guru, yaitu: (1) proses, (2) karakteristik-

karakteristik guru, dan (3) hasil atau produk yaitu perubahan sikap siswa. Dalam proses

belajar mengajar, kinerja guru dapat dilihat pada kualitas kerja yang dilakukan berkaitan

dengan kegiatan belajar mengajar yang mengacu pada kompetensi guru yang profesional.

Dalam hal ini, indikator kinerja guru yang lebih gayut dalam tulisan ini adalah seperti

dirumuskan dalam Lokakarya Pendidikan Nasional (Tollah, 1993) yang meliputi: (1)

menguasai bahan, (2) mengelola proses belajar mengajar, (3) mengelola kelas, (4)

menggunakan media atau sumber belajar, (5) menguasai landasan pendidikan, (6)

merencanakan program pengajaran, (7) memimpin kelas, (8) mengelola interaksi belajar

mengajar, (9) melakukan penilaian hasil belajar siswa, (10) menggunakan berbagai

metode dalam pembelajaran, (11) memahami dan melaksanakan fungsi dan layanan

bimbingan penyuluhan, (12) memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah, dan

(13) memahami dan menafsirkan hasil-hasil penelitian untuk peningkatan kualitas

pembelajaran.

Page 7: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

KISI-KISI INSTRUMEN KINERJA GURU

Dalam landasan teori telah dipaparkan bahwa kinerja mutlak dimiliki guru

sekolah menengah atas, agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Kinerja

guru tersebut dapat dilihat dalam lima dimensi yang disertai indikator sebagai berikut:

1. Dimensi Kualitas Kerja

Indikator:

a. Merencanakan program pengajaran dengan tepat;

b. Melakukan penilaian hasil belajar dengan teliti;

c. Berhati-hati dalam menjelaskan materi ajaran;

d. Menerapkan hasil penelitian dalam pembelajaran.

2. Dimensi Ketepatan/Kecepatan Kerja

Indikator:

a. Menerapkan hal-hal yang baru dalam pembelajaran;

b. Memberikan materi ajar sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa;

c. Menyelesaikan program pengajaran sesuai dengan kalender akademik.

3. Dimensi Inisiatif Dalam Bekerja

Indikator:

a. Menggunakan media dalam pembelajaran;

b. Menggunakan berbagai metode dalam pembelajaran;

c. Menyelenggarakan administrasi sekolah dengan baik;

Page 8: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

d. Menciptakan hal-hal yang baru yang lebih efektif dalam menata administrasi

sekolah.

4. Dimensi Kemampuan Dalam Bekerja

Indikator:

a. Mampu dalam memimpin kelas;

b. Mampu mengelola interaksi belajar mengajar;

c. Mampu melakukan penilaian hasil belajar siswa;

d. Menguasai landasan pendidikan

5. Dimensi Komunikasi

Indikator:

a. Melaksanakan layanan bimbingan belajar;

b. Mengkomunikasikan hal-hal yang baru dalam pembelajaran;

c. Menggunakan berbagai teknik dalam mengelola proses belajar mengajar;

d. Terbuka dalam menerima masukan guna perbaikan pembelajaran.

Instrumen kinerja ini disusun dalam bentuk kuesioner objektif, di mana kepada

responden akan diberikan beberapa butir soal dengan lima alternatif jawaban.

Selanjutnya responden diminta untuk memilih satu jawaban yang dianggap paling

sesuai dengan apa yang mereka rasakan. Materi kuesioner disesuaikan dengan kinerja

yang dikaji melalui teori para pakar serta disesuaikan dengan situasi guru sekolah

menengah atas yang menjadi subjek uji coba.

Page 9: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

Tabel 01:

Kisi-Kisi Instrumen Kinerja Guru Matematika SMA Dimensi Indikator Nomor Butir Jumlah

Butir 1. Kualitas Kerja

a. Merencanakan program pengajaran dengan tepat;

b. Melakukan penilaian hasil belajar dengan teliti;

c. Berhati-hati dalam menjelaskan materi ajaran;

d. Menerapkan hasil penelitian dalam pembelajaran.

1,2,3 4,5 6 7

3 2 1 1

2. Kecepatan/Ketepatan Kerja

a. Menerapkan hal-hal yang baru dalam pembelajaran

b. Memberikan materi ajar sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa

c. Menyelesaikan program pengajaran sesuai kalender akademik

8,11,12 9,13,14 15,16,17,18

3 3 4

3. Insiatif Dalam Kerja a. Menggunakan media dalam pembelajaran

b. Menggunakan berbagai metode dalam pembelajaran

c. Menyelenggarakan administrasi sekolah dengan baik

d. Menciptakan hal-hal yang baru yang lebih efektif dalam menata administrasi sekolah

19,20,21 22,23,24,25 26,27,28 29,30,31

3 4 3 3

4. Kemampuan Kerja a. Mampu memimpin kelas b. Mampu mengelola insteraksi

belajar mengajar c. Mampu melakukan penilaian

hasil belajar siswa d. Menguasai landasan pendidikan

32,33 34,35,36,37,38 10 39

2 5 1 1

5. Komunikasi a. Melakukan layanan bimbingan belajar

b. Mengkomunikasikan hal-hal yang baru dalam pembelajaran

c. Menggunakan berbagai teknik dalam mengelola proses belajar mengajar

d. Terbuka dalam menerima masukan guna perbaikan pembelajaran

40,41 42 43,44 45,46

2 1 2 2

Jumlah 46

Page 10: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

KUESIONER KINERJA GURU

I. PENGANTAR

1. Angket ini diedarkan kepada Anda dengan maksud untuk mendapatkan informasi sehubungan dengan tugas perkuliahan “Psikometrika Pendidikan” di Jurusan Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) Singaraja-Bali. Infromasi yang diharapkan disini berkenaan dengan kinerja guru sekolah menengah atas.

2. Informasi yang diperoleh dari Anda sangat berguna bagi kami untuk belajar menganalisis tentang kinerja guru sekolah menengah atas.

3. Data yang kami dapatkan semata-mata hanya untuk kepentingan memenuhi tugas perkuliahan. Untuk itu, Anda tidak perlu ragu untuk mengisi angket ini.

4. Partisipasi Anda memberikan informasi sangat kami harapkan

II. PETUNJUK PENGISIAN

1. Sebelum mengisi pertanyaan/pernyataan berikut, kami mohon kesediaan Anda untuk membaca terlebih dahulu petunjuk pengisian ini.

2. Setiap pernyataan pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda, lalu bubuhkan tanda “Check list” (√ ) pada kolom yang tersedia.

3. Mohon setiap pernyataan dapat diisi seluruhnya. 4. Contoh Pengisian

ALTERNATIF JAWABAN

No Pernyataan SS S KK K TP

1. Saya menyiapkan rencana pembelajaran sebelum mengajar

Keterangan :

SS = Sangat Sering S = Sering KK = Kadang-kadang K = Kurang TP = Tidak Pernah

Misalkan Anda melakukannya sangat sering kegiatan itu, maka pilihan Anda adalah memberikan tanda check list pada kolom “SS”. Sebagaimana pada contoh ini.

Page 11: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

III. DAFTAR PERTANYAAN

ALTERNATIF JAWABAN

No Pernyataan SS S KK K TP

1. Sebelum mengajar saya menyiapkan rencana pembelajaran.

2. Rencana pembelajaran, saya susun berdasarkan analisis kemampuan awal siswa

3. Sebelum memulai pengajaran pada awal caturwulan, saya mengadakan tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa

4. Menilai pekerjaan siswa saya lakukan secara obyektif

5. Soal-soal yang saya berikan untuk siswa, saya mengambilnya dari bank soal yang sudah ada dan saya sudah pernah ajarkan

6. Dalam menjelaskan materi pembelajaran, saya sangat hati-hati untuk menghindari penjelasan konsep yang keliru.

7. Hasil-hasil penelitian tentang perbaikan pembelajaran yang saya ikuti dalam seminar dan saya baca, saya terapkan dalam pembelajaran.

8. Dalam menjelaskan materi pelajaran saya memberikan contoh-contoh pada kehidupan riil yang dialami siswa sehari-hari.

9. Saya memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada saat menjelaskan materi.

10. Hasil-hasil pekerjaan siswa yang telah dinilai, saya kembalikan sebagai balikan bagi siswa untuk melihat di mana kelemahannya

11. Saya berusaha memberikan materi pelajaran yang mengacu pada buku-buku baru sesuai kurikulum yang berlaku.

12. Saya aktif mengikuti seminar-seminar pembelajaran untuk saya terapkan dalam pembelajaran di kelas.

13. Saya menetapkan materi ajaran berdasarkan karakteristik siswa.

14. Untuk melihat karakteristik siswa, pada

Page 12: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

awal semester, saya mengadakan tes kemampuan akademik.

15. Agar materi ajaran dapat diselesaikan sesuai kalender akademik, maka saya membuat rencana pertemuan dari awal sampai akhir.

16. Rencana pertemuan yang telah saya susun, saya usahakan untuk saya minta tepati sehingga materi benar-benar rampung dalam semester itu.

17. Jika saya ada pekerjaan lain di sekolah, ketua kelas saya minta bantuan untuk menyalin materi di papan tulis.

18. Tugas-tugas yang saya berikan kepada siswa, saya kumpulkan tepat waktu dan setelah dinilai dikembalikan lagi kepada siswa.

19. Dalam mengajar saya berusaha menggunakan media pembelajaran.

20. Media pembelajaran yang saya gunakan, saya sesuaikan dengan materi pembelajaran.

21. Jika tidak tersedia media pembelajaran di sekolah, saya berusaha membuat sendiri.

22. Biasanya pembelajaran di kelas saya berikan dalam bentuk kelompok.

23. Tugas-tugas individu saya berikan dalam bentuk pekerjaan rumah.

24. Dalam memberikan materi pelajaran biasanya saya kaitkan dengan kehidupan nyata.

25. Setiap akhir semester, siswa saya ajak wisata ke tempat-tempat bersejarah.

26. Data-data siswa saya atur dengan baik. 27. Data perkembangan belajar siswa

biasanya saya atur sendiri, sehingga waktu saya butuhkan tersedia dengan rapi.

28. Satuan pelajaran untuk setiap kali pertemuan, biasanya saya sudah atur dengan baik.

29. Semua buku administrasi kelas sesuai pedoman yang dianjurkan, saya siapkan dengan baik.

30. Biasanya saya mengatur administrasi sekolah dan kelas dengan menciptakan

Page 13: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

cara yang baru yang mudah saya pahami. 31. Buku-buku administrasi pengelolaan kelas

yang diminta kepala sekolah saya siapkan dengan baik.

32. Saya berusaha melakukan perbuatan yang menjadi panutan siswa

33. Agar siswa dapat menggunakan waktu belajarnya dengan baik, saya membentuk kelompok belajar siswa dan saya memantau kegiatan itu.

34. Jika ada kelas yang gurunya berhalangan hadir, saya berusaha memberikan tugas untuk mereka kerjakan.

35. Sebelum memulai pelajaran di kelas, biasanya saya mengajarkan siswa untuk berdoa bersama

36. Setiap kali mengajar, saya adakan tanya jawab dengan siswa.

37. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan baik, langsung saya katakan “bagus” anda termasuk anak pintar.

38. Siswa yang kurang mampu mengikuti penjelasan secara bersama-sama di kelas, saya berikan penjelasan secara tersendiri.

39. Dalam pelaksanaan tugas mengajar saya berpedoman pada aturan yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

40. Saya membuat jadwal tersendiri untuk membimbing siswa yang mengalami masalah dalam belajar.

41. Bagi siswa yang bermasalah dalam pelajaran tertentu, saya adakan bimbingan khusus

42. Siswa-siswa yang pemalu, saya berikan tugas dan hasilnya dibacakan di depan kelas.

43. Dalam mengajar, saya memberikan materi-materi yang baru yang sesuai dengan perkembangan siswa.

44. Saya menggunakan berbagai teknik dalam mengajar, misalnya memulai pelajaran dengan jalan bertanya terlebih dahulu, lalu menjelaskan materinya.

45. Saya selalu minta kepada teman saya untuk menilai segala kekurangan saya

Page 14: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

dalam mengajar. 46. Setiap kali ada masukan untuk perbaikan

pengajaran, saya perhatikan dan saya gunakan dalam proses pembelajaran.

VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN KINERJA GURU

a. Validitas Isi (Content Validity)

Untuk mengetahui tingkat validitas isi (Penilaian pakar terlampir) digunakan rumusan

Gregory (2000:98-99):

DCBA

DIsiValiditas

+++=.

Keterangan:

A = sel yang menunjukkan kedua penilai/pakar menyatakan tidak relevan

B dan C = sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara penilai/pakar

D = sel yang menunjukkan kedua pakar/penilai menyatakan relevan

Format Penilaian Pakar

No Dimensi/Indikator Butir Soal Relevan Kurang Relevan

Tabulasi silang (2x2)

Pakar I Tidak Relevan Skor (1-2)

Relevan Skor (3-4)

Tidak Relevan Skor (1-2)

(A)

(B)

Pakar II Relevan Skor (3-4)

(C)

(D)

Page 15: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

Tabulasi Data Hasil Penilaian Pakar

Penilaian Pakar I Penilaian Pakar II Kurang Relevan (skor 1-2)

Relevan Skor (3-4)

Kurang Relevan (skor 1-2)

Relevan Skor (3-4)

11,17,24,25,34,42

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, 12,13,14,15,16,18, 19,20,21,22,23,26, 27,28,29,30,31,32,33, 35,36,37,38,39,40,41, 43,44,45,46

17,22,25,34 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, 11,12,13,14,15,16,18, 19,20,21,23,24,26, 27,28,29,30,31,32,33, 35,36,37,38,39,40,41, 43,44,45,46

Tabulasi silang (2x2)

Pakar I Kurang Relevan Skor (1-2)

Relevan Skor (3-4)

Kurang Relevan Skor (1-2)

(A) 3

(B) 1

Pakar II Relevan Skor (3-4)

(C) 2

(D) 40

DCBA

DIsiValiditas

+++=.

40213

40.

+++=IsiValiditas = 0,869

dari hasil perhitungan di atas didapatkan koefisien validitas isi instrumen kinerja

guru matematika adalah 0,869 atau dibulatkan menjadi 0,90

Validitas isi yang dianggap memuaskan menurut Cronbach (1970:135) adalah “yang

tertinggi yang dapat anda peroleh”. Hal ini dipertegas lagi dengan pernyataannya

bahwa koefisien yang berkisar antara 3,0 sampai dengan 0,50 telah dapat memberikan

kontribusi yang baik terhadap efisiensi suatu lembaga pelatihan (Cronbach,

1970:429).

Dengan demikian validitas isi instrumen kinerja guru dapat dikategorikan

SANGAT MEMUASKAN

Page 16: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

b. Validitas Butir

Validitas butir kuesioner kinerja Guru Matematika SMA dipertimbangkan

berdasarkan koefisien korelasi antara skor total dengan skor item. Mengingat

kuesioner Kinerja Guru bersifat non tes, maka statistik korelasi yang digunakan

adalah statistik korelasi product moment (Guilford, 1973:85) sebagai berikut:

( )( )

( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑−−

−=

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

X = Skor item

Y = Skor Total

N = Jumlah responden

Kriteria yang digunakan adalah dengan membandingkan harga rxy ke tabel r

product moment, dengan ketentuan rxy dikatakan valid apabila rhit > rtabel pada

taraf signifikansi 5%.

Kuesioner kinerja Guru Matematika ini diujicobakan terhadap 30 orang guru

matematika SMA/MA, yaitu: SMAN 1 Sukamulia, SMAN 1 Sikur, SMAN 1

Sakra, SMAN 1 Selong, MA NW Pancor, SMA NW Pancor, dan MA Muallimin

NW Pancor. Perhitungannya menggunakan bantuan program Mikrosoft Excel.

(Hasil perhitungan terlampir).

Tabel 03: Ringkasan hasil perhitungan uji validitas butir instrumen kinerja guru

No. Item

r hitung r tabel

Keterangan

1 0.592 0.361 Valid

2 0.477 0.361 Valid

3 0.395 0.361 Valid

4 0.477 0.361 Valid

5 0.395 0.361 Valid

6 0.586 0.361 Valid

7 0.638 0.361 Valid

8 0.321 0.361 Drop

9 0.701 0.361 Valid

10 0.653 0.361 Valid

Page 17: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

11 0.731 0.361 Valid

12 0.592 0.361 Valid

13 0.477 0.361 Valid

14 0.428 0.361 Valid

15 0.586 0.361 Valid

16 0.638 0.361 Valid

17 0.701 0.361 Valid

18 0.330 0.361 Drop

19 0.731 0.361 Valid

20 0.701 0.361 Valid

21 0.757 0.361 Valid

22 0.731 0.361 Valid

23 0.477 0.361 Valid

24 0.343 0.361 Drop

25 0.701 0.361 Valid

26 0.757 0.361 Valid

27 0.731 0.361 Valid

28 0.592 0.361 Valid

29 0.315 0.361 Drop

30 0.395 0.361 Valid

31 0.184 0.361 Drop

32 0.638 0.361 Valid

33 0.701 0.361 Valid

34 0.757 0.361 Valid

35 0.731 0.361 Valid

36 0.701 0.361 Valid

37 0.356 0.361 Drop

38 0.731 0.361 Valid

39 0.731 0.361 Valid

40 0.757 0.361 Valid

41 0.731 0.361 Valid

42 0.701 0.361 Valid

43 0.757 0.361 Valid

44 0.731 0.361 Valid

45 0.586 0.361 Valid

46 0.731 0.361 Valid

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa item soal yang valid sebanyak 40 item

soal, yaitu : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23,

25, 26, 27, 28, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, dan 46.

Sedangkan item soal yang dinyatakan tidak valid (drop) sebanyak 6 item soal

yaitu butir nomor: 8, 18, 24, 29, 31, dan 37

Page 18: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

c. Reliabilitas Butir Instrumen Kinerja Guru

Untuk mengetahui tingkat keajegan (reliabilitas) kuesioner kinerja guru

matematika dilakukan dengan membuang item yang tidak valid, selanjutnya

ditentukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach (Suharsimi, 1996:104)

sebagai berikut:

( )

−=

∑2

22

111 t

it

SD

SDSD

k

kr

Keterangan:

k = banyaknya butir tes

SDt2 = Varian skor total

SDi2 = Varian skor butir ke-i

Perhitungannya dengan menggunakan bantuan program Mikrosoft Excel. (Hasil

perhitungan terlampir)

Tabel 04: Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Butir Intrumen Kinerja Guru Matematika

Jumlah Butir (k)

Varian Total

(2tSD )

Varian Butir

(2iSD ) ∑ 2

iSD

40 565.77 0.67 35.11

0.81

1.17

0.81

1.17

0.70

1.58

0.82

0.83

0.81

0.67

0.81

1.32

0.70

1.58

0.82

0.81

0.82

0.71

0.81

0.81

Page 19: Cara Mudah Menyusun Instrumen Penelitian

Authorized by: www.forumpenelitian.blogspot.com

Muhammad Ali Gunawan

0.82

0.71

0.81

0.67

1.17

1.58

0.82

0.71

0.81

0.82

0.81

0.81

0.71

0.81

0.82

0.71

0.81

0.70

0.81

Nilai yang diperoleh dari tabel di atas, dimasukkan ke dalam rumus Alpha Cronbach :

( )

−=

∑2

22

111 t

it

SD

SDSD

k

kr

96.077.565

11.3577.565

140

4011 =

−=r

Dari hasil perhitungan di atas didapat r11 = 0,96 dengan menggunakan kriteria derajat

reliabilitas alat ukur yang digunakan yaitu: kriteria yang dibuat oleh J. Guilford

(1973), sebagai berikut:

20,011 ≤r derajat reliabilitas Sangat Rendah

40,020,0 11 ≤≤ r derajat reliabilitas Rendah

60,040,0 11 ≤≤ r derajat reliabilitas Sedang

80,060,0 11 ≤≤ r derajat reliabilitas Tinggi

00,180,0 11 ≤≤ r derajat reliabilitas Sangat Tinggi

Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa reliabilitas alat ukur yang digunakan tersebut

dikategorikan SANGAT TINGGI.