Cara Merawat Mesin

26
cara merawat mesin SUB KOMPETENSI MENYETEL DAN MERAWAT MESIN a. Menyetel dan Merawat Mesin Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1) Memahami system preventive maintenance. 2) Memahami jenis-jenis minyak pelumas 3) Memahami cara pembuatan jadwal preventive maintenance 4) Memahami teknik penyetelan mesin b. Uraian Materi 1) Teknik Perawatan Mesin Teknik perawatan adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga, memelihara, mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya guna dari segala sarana yang ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi yang ditanam dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis. Ruang lingkup perawatan sangat tergantung dari besarnya/banyaknya sarana dan prasarana dalam suatu lembagan, institusi, industri/perusahaan serta di pengaruhi oleh kebijakan-kebijakan tertentu. Fungsi perawatan adalah menyelenggarakan teknik-teknik pemeliharaan dan perlindungan dari segala macam kegiatan produksi, non produksi yang ada dalam lembaga, intitusi,perusahaan tersebut. Tugas utama perawatan adalah untuk melakukan pemeliharaan , perbaikan dari alat-alat, peralatan, mesin dan perlengkapanya serta semua unit yang berhubungan dengan proses produksi atau kegiatan dengan penggunaan sarana prasarana tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi : a) Perawatan peralatan dan perlengkapan b) Penggantian dan distribusi dari utilitas c) Inspeksi dan pelumasan

description

share...

Transcript of Cara Merawat Mesin

Page 1: Cara Merawat Mesin

cara merawat mesin

SUB KOMPETENSI

MENYETEL DAN MERAWAT MESIN

a.   Menyetel dan Merawat Mesin

Tujuan Kegiatan Pembelajaran

1)       Memahami system preventive maintenance.

2)       Memahami jenis-jenis minyak pelumas

3)       Memahami cara pembuatan jadwal preventive maintenance

4)       Memahami teknik penyetelan mesin

b.  Uraian Materi

1)  Teknik Perawatan Mesin

Teknik perawatan adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga, memelihara,

mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya guna dari segala

sarana yang ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi

yang ditanam dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis.

Ruang lingkup perawatan sangat tergantung dari besarnya/banyaknya sarana dan

prasarana dalam suatu lembagan, institusi, industri/perusahaan serta di

pengaruhi oleh kebijakan-kebijakan tertentu. Fungsi perawatan adalah

menyelenggarakan teknik-teknik pemeliharaan dan perlindungan dari segala

macam kegiatan produksi, non produksi  yang ada dalam lembaga,

intitusi,perusahaan tersebut.

Tugas utama perawatan adalah untuk melakukan pemeliharaan , perbaikan dari

alat-alat, peralatan, mesin dan perlengkapanya serta semua unit yang

berhubungan dengan proses produksi atau kegiatan dengan penggunaan  sarana

prasarana tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi :

a)    Perawatan peralatan dan perlengkapan

b)    Penggantian dan distribusi dari utilitas

c)     Inspeksi dan pelumasan

a)    Perawatan peralatan dan perlengkapan

Kegiatan dari perawatan ini mencakup dalam pemeliharaan dan perbaikan, agar

mesin-mesin dan perlenkapanya (sarana-prasarana) yang berhubungan dengan

kegiatan atau penggunaan sarana prasarana tersebut selalu dalam keadaan

kondisi yang baik.

Tindakan perawatan yang singkat waktunya adalah yang paling menguntungkan, baik dipandang dari segi institusi, perusahaan maupun dari segi pertanggung-

Page 2: Cara Merawat Mesin

jawaban yang harus dipikul oleh penguna tanpa mengurangi rasa tanggung-jawabnya serta ketelitianya dan kesempurnaan cara bekerjanya. Juga perlu pencatatan dari komponen yang mengalami kerusakan sebagai dokumentasi dan sebagai pedoman untuk perencanaan perbaikan di waktu yang akan datang, (diagnosa kerusakan dibuat dalam bentuk  berita acara kerusakan).

b)    Pergantian dan distribusi utilitas

Pergantian dan distribusi utilitas ini masudnya power supply dan distribusinya karena mesin perkakas digerakkan oleh electromotor, kebutuhan kebutuhan tenaga ini adalah tenaga listrik. Dalam kegiatan pemeliharaan dan perbaikan terdapat pengelompokan kerja yaitu; bagian perbaikan dan pemeliharaan mekanik dan bagian pemeliharaan dan perbaikan kelistrikan. Namun dalam pergantian utilitas dimaksudkan antara lain; distribusi air pendingin, komponen, pelumas(oli). Kebanyakan hanya terlibat pekerjaan utilitas ini dan untuk menjamin kelancaran bekerja , akan lebih baik distribusi dan pergantian dari utilitas ini ditangani oleh bagian perawatan.

c)    Inspeksi dan pelumasan

Di sini kedua-duanya merupakan kegiatan dalam perawatan peralatan mesin

yang berhubungan dengan dengan kegiatan proses produksi, kegiatan inspeksi

adalah dalam rangka mencari data-data teknik untuk meningkatkan kinerja dalam

perawatan , sedangkan kegiatan pelumasan sudah merupakan tindakan

pencegahan untuk menghidarkan terjadinya keausan kepada bidang-bidang yang

bergesekan dan bagian yang memerlukan suhu yang konstan sehingga apabila oli

pelumas tidak dikontrol maka mesin akan cepat rusak sebelum waktunya.

Selain perawatan mesin dan perlengkapanya, juga untuk memperlancar tugasnya

guna menunjang proses produksi dalam perusahaan atau pabrik maka perlu juga

dibantu dengan:

(1)   Penyimpanan persediaan bahan dan alat

(2)   Penyimpanan barang yang tidak terpakai

(3)   Perlindungan dari bahaya kebakaran

(4)   Pengurangan suara dan polusi

(5)   Penyimpanan dokumentasi dan administrasi pemeliharaan dan perbaikan.

(6)   Pelayanan perawatan

Perawatan bertujuan untuk memelihara alat-alat, kelancaran pemakaian alat-alat

produksi/mesin perkakas dan perlengkapannya, keamanan instalasi, efisiensi dari

beberapa unit produksi, memperpanjang umur teknis mesin – gedung, alat-alat

lain, untuk menciptakan kondisi kerja sebaik-baiknya, sekaligus mempertahankan

kondisi sarana dalam perawatan berupa; alat-alat, mesin dan perlengkapan agar

pelaksanaan kegiatan produksi dan keamanannya, perlidungan dari bagian-

bagian yang berbahaya dapat dijamin lancer dan baik.

Kegiatan perawatan dapat dibedakan yaitu:

(1)   Perawatan rutin

Page 3: Cara Merawat Mesin

Perawatan rutin ialah perawatan atau kegiatan yang harus dilakukan setiap hari

dan sifatnya terus menerus dan sistematis.

(2)   Perawatan periodic

Perawatan periodic ialah perawatan yang dilakukan pada jarak waktu tertentu

dan harus dilakukan rutin dan sistematis pula.

(3)   Perawatan berencana

Perawatan berencana ialah tindakan perawatan yang dilakukan atas dasar

perencanaan sebelumnya sehingga segala sesuatu berjalan lancar dalam waktu

singkat.

(4)   Perawatan pencegahan

Perawatan pencegahan ialah pekerjaan yang dilakukan sebelum fasilitas

mengalami kerusakan, jadi tindakan/pekerjaan perawatan ini semata-mata telah

direncanakan sebelumnya.

(5)   Tindakan perbaikan

Tindakan perbaikan ialah perbaikan setelah mesin mengalami kerusakan, karena

alat-alat yang di pakai dalam perbaikan ini telah siap sebelumnya maka kegiatan

tersebut termasuk kategori perawatan.

(6)   Overhaul

Overhaul ialah perbaikan besar dalam rangka mengembalikan kondisi standard

suatu mesin yang tingkat kerusakannya telah total.

d)    Kerusakan Mesin

Banyak dan sedikitnya kerusakan mesin sangat tergantung pada spesifikasi mesin

itu semakin fleksibel fungsi mesin dan semakin rumit perencanaan mesin, maka

jenis kerusakannya  semakin banyak, sebagai contoh suatu mesin bubut kecil

dengan system pergerakan belt, maka frekuensi kerusakan akan lebih kecil

dibandingkan dengan mesin bubut besar dengan system pergerakannya dengan

roda gigi atau hidrolik maupun elektrik.

Kerusakan di dalam mesin dapat dikategorikan sebagai berikut:

(1)   Kerusakan elemen-elemen mekanik yang dirakit sehingga menjadi satu kesatuan

komponen mesin.

(2)   Kerusakan rangka tuangan baik bersifat tetap dan yang bergerak.

Kerusakan pada elemen-elemen mesin pada umumnya menyangkut pada kualitas

dan fungsinya elemen-elemen mesin itu tidak dapat bekerja sempurna dalam

kelompoknya, penyebab kerusakannya juga bermacam-macam misalnya:

  Kerusakan karena aus permukaan/bidang geseknya

  Kerusakan karena korosi/karat

  Kerusakan karena pukulan

Page 4: Cara Merawat Mesin

  Kerusakan karena pengendoran baut-baut pengikat sehingga spilingnya besar, hal

ini biasanya kesalahan diwaktu penyetelan dan adanya getaran yang dapat

menyebabkan baut-baut ikat mengendor.

Kerusakan bagian rangka tuangan, dimana rangka tuangan mesin merupakan

elemen utama, rangka mesin. Pada rangka tuangan ini elemen-elemen mesin

dirakitkan sehingga menjadi mesin lengkap atau menjadi komponen mesin yang

lengkap.

Gaya tahan, gaya geser, getaran dan lain-lain ditahan oleh rangka tuangan, maka

lama kelamaan rangka tuangpun mengalami kelelahan atau daya tahannya

berkurang. Disamping itu masih banyak lagi kerusakan yang terjadi pada rangka

tuang diantaranya:

  Kerusakan rangka tuang karena keausan

  Kerusakan rangka tuang karena cacat terkena  goresan, pukulan dan alat-alat

potong

  Kerusakan rangka tuang karena getaran/pukulan yang menyebabkan pecah, retak,

cacat

  Kerusakan rangka tuang karena pengaruh panas dan tekanan

Jika elemen mesin semakin tua umurnya maka daya tahan dalam bekerja

menurun sehingga frekuensi kerusakan bertambah banyak, kondisi mesin

semacam ini menunjukkan mesin harus di overhaul (turun mesin).

Suatu contoh mesin yang sering mengalami kerusakan misalnya meja ingsut meja

mesin bubut, mesin frais, mesin sekrap kerusakan-kerusakan yang terjadi antara

lain adalah:

  Kerusakan pada handle penggerak dan pena

  Kerusakan pada poros ingsut dan mur

  Kerusakan pada penyisip (spie)

  Kerusakan pada lintasan luncur

  Kerusakan pada peluncur

  Kerusakan pada roda gigi penggerak otomatis dan seterusnya.

Alat-alat komponen mesin yang masih tergolong rusak ringan apabila perbaikan

yang dilakukan tidak membutuhkan biaya besar dan waktu penyelesaianya

singkat, disamping itu tidak mengalami adanya pembongkaran secara besar-

besaran. Alat-alat komponen mesin yang termasuk berat ialah jika perbaikan

yang harus dilakukan menyangkut pada perbaikan elemen-elemen rangka tuang

dan presisi penyetelan komponen terhadap mesin secara keseluruhan.

              Yang termasuk kerusakan sangat berat adalah jika perbaikan yang

dilakukan harus menyangkut perbaikan elemen-elemen, rangka tuang dan presisi

penyetelan komponen terhadap mesin secara keseluruhan. Masalah kerusakan

berat cara dan proses perbaikan yang harus dilakukan untuk macam elemen

Page 5: Cara Merawat Mesin

mesin perkakas, dimana perbaikannya bersifat total dan mengembalikan kepada

kualitas standard.

            Keahlian tenaga perbaikan akan menentukan mutu perbaikan mesin dan

komponen, sering dalam prakteknya dirasakan oleh konsumen misalnya suatu

alat/mesin yang mempunyai kerusakan tertentu maka mutu perbaikan yang

diberikan oleh bengkel satu tidak sama dengan bengkel yang lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu perbaikan adalah:  Kondisi elemen mesin tidak sama

  Perlengkapan yang dimiliki bengkel

  Teknik dan cara perbaikan berbeda

  Kemampuan SDM berbeda

e)    Peralatan Pemeliharaan

(1)  Peralatan mekanik

Alat peralatan mekanik harus mampu untuk mengerjakan perbaikan-perbaikan

berat, maka jenis dan ukurannya disesuaikan dengan tipe mesin yang ada dalam

perusahaan atau pabrik. Pada umumnya alat peralatan pemeliharaan mekanik

sebagai berikut:

(a)   Jenis kunci, pas, ring, sok, dan kunci L

(b)   Jenis hekker ( kecuk, sedang dan besar )

(c)   Jenis obeng ( biasa ,kembang, dan obeng tekan )

(d)   Jenis Palu (plastic, karet, tembaga, dan baja )

(e)   Jenis pendorong ( tembaga, pipa dan aluminium )

(f)    Jenis kunci inggris yang kecil, sedan, besar. 

(2)  Alat bantu pemeliharaan

Oleh karena yang dihadapi oleh maintenance bukan hanya kerusakan mesin saja,

melainkan masih ada alat-alat yang bukan mesin, kerusakan alat ini juga harus

diperbaiki, maka dari itu diperlukan alat-alat tambahan yaitu:

(a)   Peralatan pembuat ulir yaitu snay dan tap untuk keperluan baut, mur sebagai

pengikat.

(b)   Peralatan hand press

(c)   Takel yang bekekuatan 0,5 ton, 1 ton, 2 ton

(d)   For clip untuk mengangkat mesin dan perlenkapannya

(e)   Meja kerja

(f)    Sikat baja, ragum,kikit, gergaji tangan dll

(g)   Alat-alat ukur peralatan mekanik dan alat-alat ukur untuk peralatan kelistrikan

(h)   Dan peralatan mesin perkakas lainnya

Page 6: Cara Merawat Mesin

2)    Jenis-Jenis Minyak Pelumas

a)    Jenis bahan pelumas

a)    Pelumas mineral, bahan dasarnya dihasilkan dari minyak bumi.

b)    Pelumas sintesis, bahan dasamya berasal dari gas burni yang diolah melalui

proses sintesa dan menghasilkan molekul baru yang bentuknya serupa, sehingga

dapat mencapai stabilitas termal, oksidasi dan kinerja yang optimal. Beberapa

jenis bahan dasar pelumas sintesis adalah: PAO (Poly Alpha Olefin), Polyglycol,

Polyester, Phosphate Ester, dan lain-lain)

c)     Pelumas yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan (Vegetable Oil). Pelumas jenis ini

sudah mulai digunakan sebagai pelumas traktor dan mesin-mesin pertanian di

negara yang sudah maju pertaniannya. Jenis-jenis yang sudah dipasarkan adalah

diantaranya High Oleic Sun Flower (Minyak Bunga Matahari), rninyak Zaitun, High

Oleic Rapessed, dan sebagainya.Kegunaan pelumas

d)    Pelumas hewani, bahan dasarnya dihasilkan dari minyak binatang.

b)    Kegunaan pelumas

a)    Mencegah atau mengurangi keausan mesin dari terjadinya gesekan bagian-bagian

mesin yang bergerak, dengan cara memisahkan bagian-bagian yang bergerak

dengan lapisan pelumas  yang mempunyai kestabilan terhadap oksidasi pada

suhu tinggi dan rendah, serta tahan terhadap tekanan dan beban kejut sehingga

bagian mesin yang bergerak terhindar dari keausan.

b)    Mengendalikan kotoran dengan cara melarutkan dan mendispersikan kotoran

berupa jelaga, hasil-hasil oksidasi, partikel logarn keausan mesin dan lumpur

(sludge) agar tidak mengganggu cara. kerja bagian mesin.

c)     Menetralisir asam-asarn basil pembakaran bahan bakar dan hasil oksidasi

pelumas sehingga tidak mengganggu logam-logarn bagian mesin.

d)    Mendinginkan dan memindahkan panas keluar dari mesin, energi panas yang

dihasilkan mesin diserap oleh pelumas dan dihantarkan kebagian mesin yang

lebih dingin sehingga terjadi proses pemindahan panas keluar mesin.

e)    Mencegah terbentunya busa dalam proses sirkulasi pelumas dalarn sistern agar

tidak mengganggu pompa dan pelumasan bagian mesin dan mencegah

pengotoran udara serta bagian mesin.

c)    Sifat-sifat pelumas

a)        Viskositas

Viskositas atau kekentalan didefinikan sebagai tahanan fluida untuk mengalir.

Makin tinggi viskositas, makin sulit fluida tersebut untuk mengalir (makin kental).

Satuan viskositas adalah centistokes (cSt) atau mm²/s.

Page 7: Cara Merawat Mesin

Viskositas dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan. Untuk menunjukkan

ketahanan viskositas terhadap perubahan temperatur pada tekanan atmosfer,

dipakai indikator yang disebut viscosity index (VI), dimana perubahan viskositas

diukur pada temperatur 40°C dan 100°C. Pelumas yang stabil (tidak banyak

mengalami perubahan viskositas dengan adanya perubahan. temperatur)

mempunyai VI yang tinggi, dan sebaliknya.

b)        Pour Point

Pour point atau titik tuang adalah temperatur terendah dirnana pelumas masih

dapat mengalir.

c)        Stabilitas terhadap oksidasi

Sifat ini sangat penting bagi semua pelumas, terutama untuk penggunaan pada

temperatur tinggi.

d)        Total Base Number

Total Base Number (TBN) menunjukkan kernarnpuan pelumas menetralisasi asam

hasil oksidasi, kemampuan detergensi dan dispersansi guna mernbersilikan mesin

dari kotoran atau deposit yang terbentuk dari hasil pernbakaran bahan bakar

maupun hasil oksidasi pelurnas itu. sendiri.

e)        Total Acid Number

Total Acid Number (TAN) menunjukkan tingkat keasarnan yang berasal dari aditif

(untuk Fresh Oil). Peningkatan nilai TAN pada pelurnas yang telah digunakan

untuk mengindikasikan terbentuknya asarn lemah dalarn pelurnas dan pada nilai

tertentu menunjukkan tanda bahwa pelurnas sudah tidak dapat digunakan lagi.

f)         Sifat anti karat

Sifat ini penting bila pelumas terkontarninasi air dalarn sistern peralatan atau

mesin. Partikel karat dalarn pelumas dapat berfungsi sebagai katalis untuk

mempercepat oksidasi pelurnas, bersarna kontarninan lain dalarn sistem sirkulasi,

karat dapat menyumbat filter atau "Servo Valve”.

Page 8: Cara Merawat Mesin

g)        Demulsibility

Demulsibility adalah sifat kemudahan untuk terpisah dari air. Sifat ini penting bagi

pelurnas turbin, hidrolik, kornpressor, sistern sirkulasi dan pelurnas mesin diesel

putaran menengah sampai lambat yang dilengkapi dengan water separator.

h)        Flash Point dan Fire Point

Flash point atau titik nyala adalah temperatur minimum pelumas yang dapat

menguap pada tekanan atmosfer sehingga dapat menyala bila didekatkan pada

api. Fire point atau titik bakar adalah temperatur minimum dimana uap pelumas

cukup banyak dan dapat terbakar. Fire point pelumas biasanya 30°C diatas flash

point-nya.

i)         Copper Strip Corrosion

Sifat ini digunakan secara luas untuk mengevaluasi pengaruh korosi pelumas

terhadap tembaga karena umumnya mesin atau peralatan industri mengandung

bagian metal yang terbuat dari tembaga.

j)         Densitas

Densitas adalah perhandingan berat dengan volume. Karena volume berubah

terhadap tekanan dan suhu, maka densitas demikian pula. Densitas penting

untuk menghitung volume menjadi satuan berat atau sebaliknya guna

perhitungan biaya angkutan.

Secific Gravity (SG) atau berat jenis pelumas adalah perbandingan antara

densitas pelumas terhadap densitas air. Sebagai standar, untuk pelumas

digunakan SG pada 15/4°C, yang berarti pelumas diukur pada suhu 15°C,

sementara air diukur pada suhu 4°C, keduanya pada tekanan atmosfer.

k)        Warna

Warna pelumas  secara normal tidak ada hubungannya dengan sifat-sifat

pelumasan kecuali untuk melihat adanya kontaminasi atau sebagai petunjuk

untuk kesamaan dari produk bersangkutan.

d)    Pelumas mesin industri

a)    Pelumas roda gigi

Untuk roda gigi industri yang beban/kondisi operasinya ringan dimana risiko

kerusakan permukaannya relatif kecil, dapat digunakan straight mineral base oil.

Untuk roda gigi seperti ini pemilihan viskositas hanya ditentukan oleh besarnya

daya yang ditransmisikan dan kecepatan putar pinionnya. Pada pelumas roda gigi

jenis tertentu berlaku ketentuan umum yaitu bila kecepatan putar semakin tinggi

Page 9: Cara Merawat Mesin

diperlukan pelumas yang viskositasnya rendah, dan bila daya yang ditransmisikan

makin besar diperlukan viskositas makin tinggi. Hal tersebut dapat dipergunakan

terutama pada roda gigi jenis spur dengan beban rendah.

Pada kondisi operasi roda gigi sangat berat atau beban kejut besar perlu

digunakan tribological additives. Pada roda gigi jenis spur, helical, worm dan

bevel dengan beban berat, biasa digunakan beberapa jenis tribological additives

antara lain yang mengandung unsur sulfur dan fosfor, aditif tersebut memberikan

perlindungan yang sangat baik pada sifat anti wear dan extreme pressure pada

berbagai kondisi operasi. Untuk roda gigi terbuka

dapat digunakan pelumas dengan viskositas sangat tinggi dengan sifat adhesi

yang bagus.

Untuk roda gigi dengan kondisi operasi yang sangat berat (beban dan temperatur

tinggi) penggunaan mineral base oil kadang-kadang tidak memadai sehingga

sering digunakan syntetic base oil, antara lain polypropylene glycol (misal, shell

tivela dan mobil glygoyle)    capacity yang baik, viskositas indeksnya sangat

tinggi, titik tuang rendah dan memiliki sifat "low frictional characteristic".

Gemuk lumas khusus dan pelumas semi fluid kadang-kadang juga digunakan

pada beberapa aplikasi roda gigi industri, diantaranya pelumas akan memberikan

pelumasan yang sangat memuaskan pada roda gigi dengan logarn baja/bronze

pada kondisi temperature operasi yang bervariasi. Untuk roda gigi terbuka,

diperlukan pelumas yang memiliki karakteristik tahan terhadap air, anti wear dan

sifat anti rust.

(a)   Sifat penting pelumas roda gigi

Pelumasan yang digunakan untuk roda gigi industri harus memenuhl beberapa

kriteria dasar tersebut dibawah ini,

         Mencegah terjadinya keausan (wear prevention)

         Mengurangi gesekan

         Mencegah scoring/scuffing dan welding

         Sebagai media pendingin

         Melindungi dari karat.

Kernampuan pelumas untuk memenufhl kebutuhan dasar tersebut diatas

ditentukan oleh properti dasar, yang telah tersedia pada sifat dasar base-oilnya,

sementara properties lannya terpaksa harus dipenuhi dengan menambahlean

beberapa aditif.

(b)   Standar unjuk kerja pelumas roda gigi

Spesifikasi atau standard performance pelumas roda gigi dikeluarkan oleh

beberapa asosiasi (AGMA, US, Steel, DIN, dsb) maupun beberapa OEM terkenal,

misalnya David Brown. Cincinnati Milacron dan Ford. Spesifikasi tersebut secara

luas diakui dan gunakan oleh para produsen pelumas maupun para produsen

gearbox.

Page 10: Cara Merawat Mesin

Beberapa standar performance pelumas roda gigi industri yang umurn

dipergunakan adalah berikut:

         US.Steel 224

         AGMA 250.04 EP

         DIN 51517 (Part 3)

         David Brown Number S 1.53 101

b)    Pelumas hidurolik

Kemampuan pelumas hidrolik untuk melumasi mencegah korosi dan kebocoran

system tergantung kepada sifat-sifat dasar yang tingkatannya dapat lebih besar

atau kecil.

Bebrapa sifat penting pelumas hidrolik adalah viskositas, kestabilan oksidasi, Sifat

anti aus, Demilsibility, dan air realese.

Air release, adalah kemampuan pelumas untuk tidak membentuk buih yang stabil

dengan udara, sehingga selalu membebaskan udarayang masuk.

Pelumas hidrolik produksi Pertamina antara lain :

(a)   Turalik series ISO VG 22, 32, 37, 46, 68, 100.

(b)   Turalik C Series, meliputi : ISO VG5, 10, 22, 68, 100, 220 dan 320.

c)    Pelumas bantalan

Pelumas yang digunakan untuk melumasi bantalan yang merupakan produk

Pertamina antara lain :

(a)   Sebana series (ISO VG 100, 220, 320, dan 680)

Minyak pelumas ini digunakan untuk berbagai kepentingan seperti untuk mesin-

mesin atau peralatan dengan oil-drop atau pelumas “bath” dan pada bantalan

gelincir dan bantalan gelinding pada industri.

(b)   Sebana P Series (ISO VG9, 22, 32, 46, 68, 100, 150, 220, 320, 460)

Pelumas Sebana P Series merupakan minyak mineral kualitas tinggi untuk

memberikan kepuasan hasil dalam pelumasannya dimana diperlukan pelumas

tanpa aditif.

Page 11: Cara Merawat Mesin

3)    Jadwal Perawatan Mesin

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan

preventive diklasifikasikan sebagai berikut :

Inspeksi                              I

Reparasi kecil                      K

Reparasi medium     M

Bongkar total                       B

Contoh siklus perawatan :

Repair Complexity

Siklus I K M Periode antara dua masa (bulan)

Periode antara B ke B (tahun)

0 s/d 30

B-I1-K1-I2-K2-I3-M1-I4-K3-I5-K4-I6-M2-I7-K5-I8-K6-I9-B1 …

9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1,

atau dari I1 ke K1, atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1.

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada

siklus ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan

mesin adalah 6 bulan berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9

tahun.

Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat

berubah untuk tipe produksi yang berbeda, seperti :

a)    Tipe produksi (msssal/berantai/satuan)

b)    Jenis material yang dikerjakan (baja/besi tuang/almunium/perunggu)

c)     Shift atau giliran kerja per hari.

d)    Memakai pendingin alat potong atau tidak.

Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi

perusahaan secara keseluruhan, sebelum menetapkan rencana harus dilakukan

analisis terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita

sekarang. Faktor-faktor yang. harus diperhatikan dalam mempertimbangkan

untuk untuk menetapkan jadwal perawatan mesin adalah sebagai berikut:

a)    Tingkat kerunnitan perawatan

b)    Jadwal perkiraan waktu produksi

c)     Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

d)    Kartu riwavat mesin

e)    Kernampuan personil pelkasna peawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama, harus

dibagi merata selarna setahun, untuk menghindari beban kerja perawatan yang

tidak merata. Jumlah jam kerja orang, (man hour) setiap bulannya harus

Page 12: Cara Merawat Mesin

seimbang, dan sesuai dengan.waktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan

sehingga tidak terjadi kelebihan waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak

usah terjadi.

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka

pendek, jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang.

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian

yang berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin

selesai dipakai.

Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan.

Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga

tidak terjadi kesalahan pernberian pelumas. Simbol-simbol pelumasan harus

ditempelkan didekat mesin tersebut.

Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral,

harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut.

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang

disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus

disesuaikan dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan,

sehingga tidak terjadi bentrokan.

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan ; berapa lama dan berapa hari

perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour)

untuk kegfatan perawatan tersebut dapat direncanakan. Jadwal perawatan mesin

jangka sedang juga berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh

mesin yang berupa penambahan, perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan

dan kebersihan peluncur-peluncur.

4)    Penyetelan dan Perawatan Mesin

a)    Menyetel kerataan mesin

Gambar 2.99. Cara melevel mesin bubut

Kerataan pada posisi A – A = 0

Page 13: Cara Merawat Mesin

Gambar 2.100. Cara melevel mesin frais

1.     Kerataan pada posisi A – A = 0

2.     Kerataan pada posisi B – B = 0

3.     Kerataan pada posisi A - A = B - B = 0

Gambar 2.101. Cara melevel mesin sekrap

1.     Kerataan pada posisi A – A = 0

2.     Kerataan pada posisi B – B = 0

3.     Kerataan pada posisi A - A = B - B = 0

Page 14: Cara Merawat Mesin

Gambar 2.102. Baud level

Gambar 2.103. Pasak level

Gambar 2.104. Blok level

Page 15: Cara Merawat Mesin

b)    Memeriksa kerataan jalan luncur mesin bubut

Gambar 2.105. Memeriksa kerataan jalan luncur mesin bubut

1.     Pada jalan luncur eretan             A

2.     Pada jalan luncur kepala lepas    B

c)    Memeriksa kerataan meja mesin frais.

Gambar 2.105. Memeriksa kerataan meja mesin frais

1.     Pemeriksaan pada bidang     A

2.     Pemeriksaan pada bidang     B

3.     Pemeriksaan pada bidang     C

4.     Pemeriksaan pada bidang     D

Page 16: Cara Merawat Mesin

d)    Merawat mesin

Beberapa hal yang perlu dilakukan dan termasuk kedalam bagian perawatan

mesin diantaranya :

(1)       Bersihkan bidang cekam pada benda kerja dan alat cekam sebelum dilakukan

pengikatan benda, hal ini untuk mencegah terjadinya kerusakan pada permukaan

alat cekam.

(2)       Bersihkan pula bidang pengikatan alat potong

(3)       Gunakan cairan pendingin yang sesuai dengan kebutuhan selama proses

pemotongan

(4)       Menyimpan semua peralatan (alat penandaan, alat ukur, alat potong, dan

peralatan pembantu lainnya) secara teratur dan benar.

(5)       Periksa kondisi mesin sebelum dan sesudah digunakan

(6)       Setelah selesai bekerja, bersihkan semua peralatan yang digunakan dan simpan

kembali di tempat semula secara teratur dan benar.

(7)       Matikan semua saklar listrik yang berhubungan dengan mesin

(8)       Bersihkan mesin dari semua kotoran dan air yang tergenang terutama pada

bagian permukaan mesin yang tidak dicat.

(9)       Lumasi permukaan mesin yang tidak dicat secara tipis dan merata.

(10)     Tutup mesin dengan sarung pelindung.

Page 17: Cara Merawat Mesin

c.  Rangkuman

1)  Teknik Perawatan Mesin

Teknik perawatan adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga, memelihara,

mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan daya guna mesin yang

ada di dalam suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi yang ditanam

dapat berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis.

Kegiatan perawatan meliputi :

a)    Perawatan peralatan dan perlengkapan

b)    Pengantian dan distribusi dari utilitas

c)     Inspeksi dan pelumasan

Kegiatan perawatan dapat dibedakan yaitu perawatan rutin, perawatan periodic,

perawatan berencana, perawatan pencegahan, tindakan perbaikan, dan overhaul.

2)    Jenis-Jenis Minyak Pelumas

a)    Jenis bahan pelumas

(1)   Pelumas mineral,

(2)   Pelumas sintesis,

(3)   Pelumas yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan

(4)   Pelumas hewani,

b)    Kegunaan pelumas

(1)     Mencegah atau mengurangi keausan

(2)     Mengendalikan kotoran

(3)     Menetralisir asam-asarn basil pembakaran bahan bakar dan hasil oksidasi

pelumas

(4)     Mendinginkan dan memindahkan panas keluar dari mesin,

(5)     Mencegah terbentunya busa dalam proses sirkulasi pelumas

c)    Sifat-sifat pelumas

(1)           Viskositas

(2)           Pour Point

(3)           Stabilitas terhadap oksidasi

(4)           Total Base Number

(5)           Total Acid Number

(6)           Sifat anti karat

(7)           Demulsibility

(8)           Flash Point dan Fire Point

(9)           Copper Strip Corrosion

(10)       Densitas

(11)       Warna

d)    Pelumas mesin industri

(1)     Pelumas roda gigi

Page 18: Cara Merawat Mesin

(2)     Pelumas hidurolik

(3)     Pelumas bantalan

3)    Jadwal Perawatan Mesin

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan

preventive adalah Inspeksi (I), reparasi kecil (K), reparasi medium (M), dan

bongkar total (B)

Faktor-faktor yang. harus diperhatikan dalam mempertimbangkan jadwal

perawatan mesin adalah sebagai berikut:

a)    Tingkat kerumitan perawatan

b)    Jadwal perkiraan waktu produksi

c)     Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

d)    Kartu riwavat mesin

e)    Kernampuan personil pelkasna peawatan mesin

4)    Penyetelan dan Perawatan Mesin

Penyetelan mesin dilakukan sebelum mesin dipasang pada tempatnya atau

sebelum digunakan, sedangkan perawatan dilakukan selama mesin berada di

bengkel dan digunakan.

Page 19: Cara Merawat Mesin

Tes Formatif

Tes tertulis

1)    Kegiatan perawatan meliputi

a)    Perawatan peralatan dan perlengkapan, penggantian dan distribusi dari utilitas,

inspeksi dan pelumasan.

b)    Perawatan peralatan dan perlengkapan, perawatan rutin, dan periodic.

c)     Perawatan penggantian dan distribusi dari utilitas, perawatan berencana, dan

perawatan berkala.

d)    Inspeksi dan pelumasan, perawatan pencegahan dan overhaul.

2)    Berikut ini merupakan tujuan perawatan mesin, kecuali :

a)       Memelihara alat, melancarkan pemakaian alat, keamanan instalasi, efisiensi, dan

memberikan tugas pekerjaan yang jelas.

b)       Memelihara alat, melancarkan pemakaian alat, keamanan instalasi, efisiensi, dan

memperpanjang umur mesin.

c)       Memelihara alat, melancarkan pemakaian alat, keamanan instalasi, efisiensi, dan

membuat aman kondisi pekerjaan.

d)       Memelihara alat, melancarkan pemakaian alat, keamanan instalasi, efisiensi, dan

menjamin keselamatan operator mesin.

3)    Yang dimaksud perawatan rutin adalah

a)    Perawatan yang dilakukan pada jarak waktu tertentu dan harus dilakukan rutin

dan sistematis pula.

b)    Tindakan perawatan yang dilakukan atas dasar perencanaan sebelumnya.

c)     Perawatan atau kegiatan yang harus dilakukan setiap saat dan sifatnya terus

menerus serta sistematis.

d)    Perbaikan besar dalam rangka mengembalikan kondisi standard suatu mesin yang

tingkat kerusakannya telah total..

Page 20: Cara Merawat Mesin

4)    Yang dimaksud overhaul adalah :

a)    Perawatan atau kegiatan yang harus dilakukan setiap saat dan sifatnya terus

menerus serta sistematis.

b)    Perawatan yang dilakukan pada jarak waktu tertentu dan harus dilakukan rutin

dan sistematis pula.

c)     Tindakan perawatan yang dilakukan atas dasar perencanaan sebelumnya.

d)    Perbaikan besar dalam rangka mengembalikan kondisi standard suatu mesin yang

tingkat kerusakannya telah total..

5)    Yang termasuk kedalam alat bantu pemeliharaan ialah :

a)    Jenis kunci, pas, ring, sok, dan kunci L

b)    Jenis hekker ( kecuk, sedang dan besar )

c)     Jenis obeng ( biasa ,kembang, dan obeng tekan )

d)    Peralatan hand press

6)    Berikut adalah jenis-jenis bahan pelumas, kecuali :

a)    Bahan mineral

b)    Bahan nabati

c)     Bahan sabun

d)    Bahan hewani

7)    Berikut ini adalah kegunaan pelumas, kecuali :

a)    Mencegah atau mengurangi keausan mesin

b)    Memperpanjang usia mesin.

c)     Mengendalikan kotoran

d)    Menetralisir asam-asarn basil pembakaran bahan bakar dan hasil oksidasi

pelumas

8)    Yang dimaksud viskositas adalah :

a)    Ketahanan fluida untuk mengalir.

b)    Temperatur terendah dirnana pelumas masih dapat mengalir.

c)     kemudahan untuk terpisah dari air.

d)    Kernarnpuan pelumas menetralisasi asam hasil oksidasi,

9)    Yang dimaksud pour point adalah :

a)    Ketahanan fluida untuk mengalir.

b)    Temperatur terendah dirnana pelumas masih dapat mengalir.

c)     kemudahan untuk terpisah dari air.

d)    Kernarnpuan pelumas menetralisasi asam hasil oksidasi,

Page 21: Cara Merawat Mesin

10)  Urutan logis dari siklus perawatan adalah :

a)    Reparasi kecil, inspeksi, reparasi medium, dan bongkar total.

b)    Reparasi medium, inspeksi, reparasi kecil, dan bongkar total.

c)     Inspeksi, reparasi kecil, reparasi medium, dan bongkar total.

d)    Bongkar total, Iinspeksi, reparasi kecil, dan reparasi medium.

Tes unjuk Kerja

Tabel 2.24. Daftar tes unjuk kerja

Tugas-tugas yang ditampilkanKompeten BelumTanggal

1)    Tabel jadwal perawatan berkala dari mesin perkakas diobuat.

2)    Daftar kebutuhan alat untuk perawatan dibuat

3)    Perlengkapan perawatan yang dibutuhkan disiapkan

4)    Table toleransi penyimpangan mesin dibuat dengan mengacu kepada buku manual mesin .

5)    Alat-alat ukur yang diperlukan untuk menyetel mesin disiapkan

6)    Peralatan K3 untuk perawatan mesin dipakai

7)    Penyetelan dan perawatan mesin dilakukan.

Page 22: Cara Merawat Mesin

f.     Kunci Jawaban Tes Formatif

Tabel 2.25. Daftar kunci jawaban tes tertulis

No. PertanyaanNo. Jawaban

1.             a

2.             b

3.             c

4.             d

5.             d

6.             c

7.             b

8.             a

9.             b

10.           c