CAPLAK

9
CAPLAK Kerajaa n: Animalia Filum: Arthropod a Sub filum: Chelicera ta Kelas: Arachnida Sub kelas: Acarina Superor do: Parasitif ormes Ordo: Acari Famili: Ixodidea Genus Ixodes, Amblyomma, Haemaphysalis, Boophilus, Rhipicephalus, Dermacentor, Rhipicentor, dan Anocentor. Family : Argasidae Genus : Argas, Ornithodorus , Antricola, Otobius Caplak keras ( Ixodidae ) Argasidae - Caplak lunak

description

Mantap

Transcript of CAPLAK

CAPLAK Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Arthropoda Arachnida Sub filum: Chelicerata Sub kelas: Acarina Superordo: Parasitiformes Ordo: Famili: Genus Acari Ixodidea Ixodes, Amblyomma, Haemaphysalis, Boophilus, Rhipicephalus, Dermacentor, Rhipicentor, dan Anocentor. Argasidae Argas, Ornithodorus, Antricola, Otobius

Family : Genus :

Caplak keras (Ixodidae )

Argasidae - Caplak lunak

Caplak adalah jenis kutu hewan yang termasuk ke dalam kelompok laba-laba (Arachnida). Caplak dibedakan dari serangga ( insekta) karena kepala-dada-perut bersatu menjadi suatu bentuk yang terlihat sebagai badannya. Ciri khas caplak adalah bagian kepala, dada dan perutnya menyatu, berkulit khitin tebal dan keras, larvanya berkaki tiga pasang, sedangkan nimfa dan dewasanya berkaki empat pasang. Pada caplak jantan skutum menutupi seluruh bagian dorsal. Sedangkan caplak betina skutumnya hanya menutupi sebagian kecil. Berikut adalah gambar-gambar hasil pengamatan yang didapatkan dari praktikum parasitologi:

Berdasarkan bentuk tubuhnya ada 2 jenis caplak diantaranya 1. Caplak lunak : Argas (caplak unggas) : Orhthodoras, Otobius. 2. Caplak kelas : Ixodes, Rhipicephalus (caplak anjing).Amblyomma spp, Boophilus, Hyolomma,Margaropus. Pada caplak keras dibagian depan (anterior) terlihat ada semacam kepala yang sebenarnya adalah bagian dari mulutnya/capitulum sedangkan pada caplak lunak agian mulutnya tidakterlihat dari arah punggung(Dorsal). Berikut ini akan kita lihat table Pembagian ordo caplak:Acari sub ordo: metastigmata Ixodidae (caplak keras) Haemophysalis Dermacentor Ixodes I.Pacificus I.Holocyclus H.cordeilus D. andersoni D.occidentalis A.americanum A.cayenense R.apendiculatus B.microplus Babesia O.savignyi O.hermisi O.megnini A. percicus C.bovis S.scabei Paralysis

paralysis virus Tularemia

Amblyoma

Argasidae(caplak lunak)

Rhipicephalus Boopphilus Ornithodoros

Relapsing vefer Gatal Gatal

Astigmata

Psoroptidae Sarcoptidae

Otobius Argas Chorioptes Sarcoptes

Zoonosis,gatal

A. Caplak Keras Caplak Keras termasuk Kelas Arachnida, Famili Ixodidae. Tubuh caplak keras bentuknya bulat telur dan mempunyai kulit (integumen) yang liat dan mempunyai 4 pasang kaki. Bagian dorsal caplak ini mempunyai skutum atau perisai yang menutupi seluruh bidang dorsal tubuh pada caplak jantan, sedangkan pada yang betina skutum hanya menutupi sepertiga bagian tubuh anterior tubuh. Oleh karena itu tubuh caplak betina dapat berkembang lebih besar dari pada yang jantan setelah menghisap darah. Matanya baik pada yang jantan maupun betina terletak pada sisi lateral skutum. Caplak keras sering ditemukan pada hewan-hewan domestik seperti sapi, kerbau, kuda, domba, kambing, anjing, kucing, dan unggas di berbagai wilayah di Indonesia. Jenis-jenis tersebut adalah Amblyomma testudinarium, Boophilus microplus, Haemaphysalis bispinosa, H. cornigera, H. hystricis, H. papuana, H. wellingtoni, Rhipicephalus haemaphysaloides, R. sanguineus, dan Dermacentor auratus. Untuk Morfologi dari cacing lunak ini yaitu mempunyai mulut yang terletak pada ujung anterior tubuh, sepasang mata pada sisi lateral skutum dan sepasang stigmata/ spirakel yang berada pada sisi posterol-lateral sampai koksa keempat kaki. Pada basis kapitulum terdapat bagian alat alat mulut, palpi, kalisera, dan hipostoma.skutum memiliki servix bilateral dan lekuk lateral yang berfariasi kedalamannya menurut spesies caplak. Tubuh Betina memiliki sepasang lekuk marginal pada sisi latel dibelakang skutum. Sedangkan pada sisi postero-lateral terdapat lekuk median. Bagian akhir posterior tubuh membentuk suatu keping barisan yang disebut festoon, pada boophlius tidak ditemukan. Beberapa caplak terdapat ornata baik pada jantan maupun betina. Anggota gerak terdiri atau koksa trokanter, femur, tibia, pretarsus, tarsus, pulvivus dan cakar. Daur hidupnya diawali dari telur yang diletakkan induknya di tanah. Caplak dewasa setelah kawin akan menghisap darah sampai kenyang, lalu jatuh ke tanah dan disinilah ia bertelur. Larva yang baru menetas segera akan mencari inangnya dengan pertolongan bendabenda sekitarnya serta bantuan alat olfaktoriusnya. Setelah mendapatkan inangnya, ia akan menghisap darah inang hingga kenyang (enggorged) lalu akan jatuh ke tanah atau tetap tinggal pada tubuh inang tersebut dan segera berganti kulit (molting) menjadi nimfa. Nimfa menghisap darah kembali, setelah kenyang akan jatuh ke tanah dan molting menjadi caplak dewasa. Satu siklus daur hidup berkisar antara 6 minggu sampai tiga tahun. Yang dewasa dapat bertelur sekitar 100 - 18.000 butir/caplak.

Caplak sangat tahan terhadap perubahan fisik misalnya terendam air, kekeringan atau ketidakadaan makanan dalam waktu berbulan-bulan. Berdasarkan jumlah inang yang diperlukan caplak dalam melengkapi satu siklus daur hidupnya dikenal istilah caplak berumah satu, berumah dua dan berumah tiga.

a. Caplak berumah satu yaitu semua stadiumnya (larva, nimfa dan dewasa) tinggal dalam satu inang yang sama, begitu pula proses pergantian kulit (molting) dan perkawinan. Setelah caplak dewasa kenyang darah barulah ia menjatuhkan diri dan bertelur di tanah, contohnya caplak sapi Boophilus microplus. b. Caplak berumah dua yaitu larva dan nimfa tinggal dalam satu inang sedangkan dewasa tinggal dalam inang yang lain, jadi dalam melengkapi siklus hidupnya caplak memerlukan dua inang. Contohnya Haemaphysalis. c. Caplak berumah tiga yaitu setiap stadium larva, nimfa dan dewasa masing-masing memerlukan inang yang berbeda. Larva berada pada inang pertama sampai kenyang menghisap darah, setelah jatuh dan berganti kulit menjadi nimfa segera mencari inang kedua. Nimfa yang kenyang darah akan menjatuhkan diri dan berkembang menjadi caplak dewasa. Caplak dewasa makan dan kawin pada inang ketiga. Contohnya Amblyomma.

Selain sebagai pengganggu, caplak juga merupakan penghisap darah yang ganas sehingga inang yang terserang menjadi anemia dan teriritasi. Garukan yang hebat dapat menimbulkan infeksi sekunder oleh bakteri. Beberapa jenis caplak keras berperan sebagai vektor berbagai penyakit, beberapa jenis caplak ini juga menghasilkan toksin (ixovotoxin) yang mempengaruhi susunan syaraf pusat dan neuromuscular junction sehingga menimbulkan kelumpuhan (tick paralysis). Caplak dapat menularkan penyakit melalui dua cara yaitu secara transtadial dan trasovarial. Secara transtadial artinya setiap stadium caplak baik larva, nimfa maupun dewasa mampu menjadi penular patogen, sedangkan secara transovarial artinya caplak dewasa betina yang terinfeksi patogen akan dapat menularkannya pada generasi berikutnya melalui sel-sel telur. B. Caplak lunak Caplak berkulit lunak /Caplak lunak (Argas spp) yang termasuk kedalam Ordo Parasitiformes hidup di daerah tropis dan menyerang ayam-ayam petelur yang dipelihara dalam kandang panggung atau di atas litter. Caplak menyukai lokasi di bawah sayap dan menyerang di malam hari. Unggas penderita menampakkan bercak perdarahan (hematoma). Famili Argasidae adalah Jenis yang paling banyak dijumpai adalah Argas persicus dan A. robertsi. Caplak lunak ini tersebar di Eropa, Asia dan beberapa negara di Afrika. Argas persicus dan A. robertsi merupakan ektoparasit ayam, kalkun, burung merpati, angsa, burung kenari, burung unta dan juga dapat menggigit manusia. Argas robertsi adalah jenis caplak lunak yang banyak dijumpai pada ayam di Indonesia. Caplak ini yang dewasa berukuran 4-10 x 2.5-6 mm dan bentuknya oval, bagian depan lebih sempit daripada posterior. Bagian pinggiran tubuhnya tajam. Caplak kenyang darah mempunyai warna kebiru-biruan, sedang yang belum makan darah berwarna coklat kekuningan dan saluran usus yang berwarna hitam tampak dari luar.

Caplak ini menular dari kandang satu ke kandang lainya melalui burung pemakan pakan ayam. Caplak ikut terbawa oleh burung kekandang ayam yang lain. Caplak ini juga dapat menularkan penyakit spirokhetosis yang sangat mematikan bagi ayam,angsa, kalkun, dan mliwis., Seperti halnya Argasidae yang lain, perbedaan jantan dan betina caplak ini sedikit sekali. Perbedaan kelamin hanya bisa dilihat pada bentuk lubang genital yang letaknya di bagian anterior permukaan ventral yaitu yang jantan lebih besar daripada yang betina. Larva caplak lunak ini bentuknya bulat dan akan menjadi gendut bila kenyang darah, demikian pula halnya nimfa dan yang dewasanya. Berbeda dengan Ixodidae, caplak lunak hanya menyerang inangnya bila menghisap darah. Argasidae adalah caplak yang senang hidup di sarang inangnya. Caplak lunak ini yang betina bertelur di celah-celah kandang ayam, liang-liang tanah, retakan-retakan bangunan atau di bawah celah-celah pohon yang terlindung. Bentuk telurnya kecil, bulat, coklat dan diletakkan dalam kelompok yang terdiri atas 20-200 butir. Larva menetas setelah 3 minggu atau lebih. Larva akan mencari inangnya sendiri, seringkali menempel pada sayap dan kenyang darah dalam waktu 7 hari. Stadia nimfa pada Argasidae berganti kulit beberapa kali, bisa 8 kali maksimal. Argas robertsi memiliki dua tahap nimfa yang masingmasing perlu waktu dua minggu dan kenyang darah. Nimfa dan dewasa bersembunyi di tempat terlindung dan akan menyerang inangnya pada malam hari, makan darah selama kira-kira dua jam. Yang dewasa makan sebulan sekali atau lebih, dan yang betina akan bertelur setiap setelah makan. Larva dapat hidup tanpa makan selama kira-kira tiga bulan. Nimfa dan dewasa dapat bertahan tanpa makan selama kira-kira lima tahun. Caplak ini sangat mengganggu inangnya sehingga ia tidak dapat tidur atau istirahat sepanjang malam. Infestasi caplak yang tinggi dapat menimbulkan anemia, penurunan produksi telur dan daging.

Daftar Pustaka Anonimous. 2011. Bioekologi berbagai jenis hama ternak di Indonesia http://npcatalk.blogspot.com/2011_03_01_archive.html Anonimous. 2012. Caplak. http://id.wikipedia.org/wiki/Caplak Anonimous. 2012. Caplak & Tungau http://uptklimaks.blogspot.com/2012/04/caplaktungau_18.html Anonimous. 2012. Caplak Lunak.http://cahyadiblogsan.blogspot.com/2012/01/caplak-lunak.html Anonimous.2009.Laporan diklat entomologi dasar.http://dc162.4shared.com/doc/DFFzGRPZ/preview.html http://balitnak.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=categ ory&id=66:3&download=1038:3&Itemid=80 http://directory.umm.ac.id/Data%20Elmu/pdf/penyakit_parasit_unggas_baru.pdf