Cacing

7
Cacing-cacing yang Hidup di Usus Manusia A. Ascaris lumbricoides ( Cacing Gelang ) Siklus : penetrasi kulit pembuluh darah jantung paru-paru alveolus ( sindrome loeffler) Tanah tinja Usus. Halus trakea menyerap sari-sari makanan (tumbuh dan berkembang biaknya ). menyebabkan kurang gizi o Tempat hidup : rongga usus halus manusia. o Ukuran : 10-30 cm ( jantan ) , dan 22-35 cm (betina ). o telur : betina Ascaris lumbricoides 200.000 telur /hari o Penyebaran : makanan yang terkontaminasi, penetrasi kulit o Telur menetas : usus dan berkembang menjadi larva. o mempunyai mulut di ujung depan o mempunyai anus di ujung belakang o bentuk tubuhnya bulat panjang o mempunyai rongga badan yang berada diantara kulit dan dinding ususnya o tubuhnya tersusun atas cincin-cincin atau berupa gelang-gelang yang saling berhubungan o bisa hidup di air laut, di tanah dan di air tawar. Sedangkan cacing gelang dapat dibedakan menjadi dua bagian, diantaranya adalah: 1. cacing rambut 2. cacing penghisap darah. b. Cacing tambang ada 2 jenis : 1. Necator americanus Bentuk : tubuh mirip huruf S

description

aasdqs

Transcript of Cacing

Page 1: Cacing

Cacing-cacing yang Hidup di Usus Manusia

A. Ascaris lumbricoides ( Cacing Gelang )

Siklus : penetrasi kulit pembuluh darah jantung paru-paru alveolus ( sindrome loeffler)

Tanah tinja Usus. Halus trakea

menyerap sari-sari makanan (tumbuh dan berkembang biaknya ). menyebabkan kurang gizi

o Tempat hidup : rongga usus halus manusia. o Ukuran : 10-30 cm ( jantan ) , dan 22-35 cm (betina ).o telur : betina Ascaris lumbricoides 200.000 telur /hari o Penyebaran : makanan yang terkontaminasi, penetrasi kulito Telur menetas : usus dan berkembang menjadi larva.o mempunyai mulut di ujung depano mempunyai anus di ujung belakango bentuk tubuhnya bulat panjango  mempunyai rongga badan yang berada diantara kulit dan dinding ususnyao tubuhnya tersusun atas cincin-cincin atau berupa gelang-gelang yang saling

berhubungano bisa hidup di air laut, di tanah dan di air tawar.

Sedangkan cacing gelang dapat dibedakan menjadi dua bagian, diantaranya adalah:1.    cacing rambut2.    cacing penghisap darah.

b. Cacing tambang ada 2 jenis :

1. Necator americanus Bentuk : tubuh mirip huruf S Parasit pada usus manusia Panjang : betina + 1 cm , jantan + 0,8 cm Reproduksi : 9000 telur / hari Area : Amerika, Sub-Sahara Afrika, Asia Tenggara, Tiongkok,  dan

Indonesia pada daerah pertambangan. Menghisap darah : 0,005-1 cc / N. Americanus / hari ( anemia )

2. Ancylostoma duodenale Bentuk : mirip huruf C. Reproduksi : 28.000 telur / hari.

Page 2: Cacing

Area :  Timur Tengah, Afrika Utara, India, dan Eropa bagian selatan Cara penyebaran : kulit kaki & tangan, serta makan terkontaminasi. Menghisap darah : 0,005-1 cc / N. Americanus / hari ( anemia )

Kedua cacing ini memiliki Kait kitin (berfungsi untuk menempel pada usus inangnya)

cacing tambang betina memiliki vulva (organ kelamin luar) pada ujung proseterior terdapat bursa kopulasi (berfungsi untuk

menangkap cacing betina saat kawin)

Siklus : telur larva rhabditiform Larva filarifom penetrasi kulit (1-1,5 hari ) (3 hari )

Mengikuti aliran darah

feses Usus tenggorokan Paru-paru Jantung

area : pedesaan (perkebunan & feses sebagai pupuk pada tumbuhan)

c. Cacing Cambuk (Trichuris trichiura) Ukuran : - betina + 5 cm , -jantan + 4 cm Tidak membutuhkan intermediate host Hidup / tinggal : usus besar manusia (caecum) Hidup / tinggal : usus besar manusia ( caecum) pada permukaan usus besar

dan rectum Penularan : tanah Penyebaran : daerah panas dan lembab (negara tropis), daerah dengan

sanitasi yang buruk. Penyebaran : jarang diwilayah gersang, sangat panas, sangat dingin. larva cacing tumbuh dan berkembang menjadi dewasa dalam waktu 1-3

bulan setelah infeksi telur ditemukan dalam tinja setelah 70-90 hari sejak terinfeksi Penyebab disentri dan anemia

Sumber : Chapter II R.Universitas Sumatra Utara

Page 3: Cacing

D. . Cacing Kremi (Enterobious vermicularis)

Banyak ditemukan di daerah dingin dari pada di daerah panas

Cacing betina berukuran 8-13 mm ( ekor panjang ) sedangkan cacing jantan berukuran 2-5 mm ’(ekor melingkar)

Hidup di usus besar manusia

Infeksi cacing kremi tidak memerlukan inang perantara, langsung dari debu, atau dari mulut ketangan

Cacing ini bertelur pada anus manusia sehingga menyebabkan gatal pada daerah tersebut

Infeksi cacing ini dengan cara autoinfeksi (dilakukan oleh penderita sendiri)

Sumber : Parasitologi Kedokteran hal 25

Page 4: Cacing

Trichinella spiralis. Cacing ini menyerang usus halus manusia. Bagi orang yang suka mengonsumsi daging babi yang mentah atau kurang matang, kemungkinan untuk menderita penyakit trikiniasis lebih besar. Oleh karena daging babi sebagai pembawanya, trikiniasis jarang mengonfeksi masyarakat dengan penduduk mayoritas muslim. Trichinella spiralis dewasa berbentuk halus seperti rambut. Mereka hidup di dalam usus halus dengan panjang 3-4 mm untuk cacing betina dan 1,5 mm untuk cacing jantan. Larva cacing ini dapat menginfeksi otot sehingga terjadi nyeri otot dan radang otot. Infeksi berat larva Trichinella spiralis, yaitu mengandung lebih dari 5.000 larva per kg bb, dapat menimbulkan kematian dalam jangka waktu 2-3 minggu.

acing yang dalam bahasa latin dinamakanAncylostoma duodenale ini sering disebut sebagai cacing kait karena memang memiliki sepasang gigi pada bagian mulutnya yang menyerupai kait. Sementara ada pula yang menamakannya sebagai cacing tambang karena pertama kali ditemukan pada lokasi pertambangan jauh di dalam terowongan bawah tanah.

Sebenarnya melihat struktur penyusunnya, cacing ini mudah untuk dimatikan. Bermula dari stadium telur yang berbahan protein jenis hialin sangatlah mudah rusak oleh panas bahkan panas mataharipun bisa merusakkan lapisan dinding telur cacing ini. Bila dinding rusak maka pastilah embrio di dalamnya tidak akan dapat bertahan hidup. Telur yang telah dibuahi ternyata tidak bisa menetas di dalam tubuh manusia. Telur ini membutuhkan tanah untuk dapat menetas.

Dalam tanah yang lembab, larva cacing akan bertahan hidup paling lama 2 minggu. Dibalik kelemahannya bertahan hidup di alam tersebut, cacing ini memiliki kehebatan yaitu mampu menembus kulit kaki manusia. Kemampuan inilah yang menjadi ancaman bagi kita terutama anak-anak usia sekolah yang masih suka bermain di tanah bebas tanpa menggunakan alas kaki. Tanpa kita sadari mungkin saja diri kita dan anak-anak kita telah terinfeksi cacing ini. Tanah yang disukai oleh jenis cacing ini adalah tanah yang relatif gembur sedikit bercampur pasir. Tanah seperti ini biasanya berwarna sedikit kemerahan dan tidak bisa menahan air.

Larva cacing yang masuk ke tubuh manusia akan menjadi cacing dewasa di dalam saluran pencernaan yaitu usus. Setelah cacing menjadi dewasa tentu akan saling melakukan perkawinan. Cacing betina selanjutnya akan dibuahi oleh pejantan dan menghasilkan telur. Saat cacing menjadi dewasa, dibutuhkan sejumlah makanan yang cukup untuk melangsungkan kehidupannya. Sumber makanan yang banyak adalah di organ cerna manusia karena disitulah bahan makanan dicerna dan selanjutnya akan diserap melalui jonjot-jonjot usus. Cacing dewasa yang hidup pada mukosa usus bukan hanya bersandar pada dinding mukosa usus tetapi cacing dewasa ini akan mengkaitkan diri pada jonjot usus. Cara mengkaitkan diri cacing ini sangat unik, yaitu dengan cara menancapkan kedua pasang giginya pada jonjot usus sehingga badan cacing dewasa hanya akan melambai badan hingga ekor bila ada makanan ataupun minuman yang lewat menyinggungnya sementara bagian kepala cukup kuat menancapkan giginya.

 Mencabik Dinding Usus

Page 5: Cacing

Kuatnya gigi cacing ini menancap pada dinding mukosa usus akan mengakibatkan dinding usus menjadi terluka. Apabila hanya seekor dua mungkin tidak akan menyebabkan dampak yang relatif berbahaya. Sangat masuk akal apabila ada ratusan bahkan ribuan ekor cacing dewasa menggigit dinding mukosa usus maka dapat dipastikan dinding mukosa usus akan mengalami luka yang cukup masif. Banyaknya luka akibat gigitan cacing dewasa ini tentu akan membuat dinding mukosa usus seolah tercabik-cabik. Tercabiknya dinding mukosa usus ini tentu akan berdampak terhadap keluarnya darah. Darah yang keluar dari dinding usus yang luka akan bercampur dalam usus bersama sisa makanan yang ada. Dalam kasus infeksi berat keberadaan darah pada kotoran manusia dapat menjadi petanda atau patut dicurigainya keberadaan cacing ini pada saluran cerna kita.

“Gejala gatal tanah”

Kemampuan larva cacing menembus kulit kaki merupakan hal tersendiri yang patut diperhitungkan. Gejala permulaan yang timbul setelah larva menembus kulit adalah timbulnya rasa gatal-gatal biasa. Apabila larva menembus kulit dalam jumlah banyak, rasa gatal-gatal semakin hebat dan kemungkinan terjadi infeksi sekunder. Akibat rasa gatal penderita biasanya akan menggaruk daerah tersebut sehingga sangat dimungkinkan menjadi luka lebih besar dan inilah awal munculnya infeksi sekunder. Semakin banyak larva yang menembus kulit, akan semakin sering ada keluhan yang dirasakan. Kondisi rasa gatal dan dampak ikutannya seperti ini yang disebut ground itch.

Bisa sebabkan pneumonia

Larva yang sudah masuk ke tubuhdfss kita melalui pori-pori kulit selanjutnya akan mencapai pembuluh darah. Melalui sirkulasi darah ini larva dapat berkeliling ke berbagai organ dalam tubuh kita. Salah satu organ dalam yang merupakan jalur sirkulasi darah adalah organ paru. Apabila larva mengadakan migrasi ke paru maka dapat menyebabkan terjadinya pneumonia.  Tingkat dan gejala dari pneumonia yang terjadi tergantung pada jumlah larva yang mengadakan migrasi tersebut.

Menyebabkan anemia

Dampak yang muncul akibat infeksi cacing kait ini sangat buruk. Kerusakan jaringan yang terjadi pada dinding usus akan menyebabkan keluarnya darah dari luka akibat gigitan cacing ini. Sementara bersamaan pada saat menggigit dinding usus, cacing ini mengeluarkan enzim yang memiliki peran seperti layaknya zat antikoagulan sehingga dapat memperlambat proses pembekuan darah pada daerah luka yang terjadi. Dengan demikian darah akan lebih lama mengalir keluar karena luka tidak segera tertutup. Setiap ekor Ancylostoma duodenaledapat menghilangkan darah antara 0,08 cc sampai 0,24 cc per hari.

Berkurangnya volume darah kita akibat gigitan cacing ini memang relatif kecil untuk setiap ekor cacing dewasa, namun apabila jumlahnya sangat banyak dan terjadi dalam waktu relatif lama maka dapat menyebabkan kehilangan darah serta nutrisi yang ada di dalamnya. Lama kelamaan hal ini bila tidak disadari oleh penderita akan menyebabkan terjadinya kondisi anemia.This post has no tagi