bwt laporan anilin

7
Diagram alir percobaan A. Reaksi hidrogenasi 25 gr Fe granular Refluks Jaga suhu reaktor pada 60 o C 20 mL nitrobenzena 100 mL HCl lewat corong tetes secara bertahap Jika suhu naik dinginkan reaktor dengan ice bath Jika HCl sudah dimasukkan, suhu turun, panaskan dengan water bath Direfluks selama 25 menit, biarkan dingin, lepaskan kondensor Tambahkan secara perlahan 75 gr NaOH dalam 100 mL

Transcript of bwt laporan anilin

Page 1: bwt laporan anilin

Diagram alir percobaan

A. Reaksi hidrogenasi

25 gr Fe granular

Refluks

Jaga suhu reaktor pada 60oC

20 mL nitrobenzena

100 mL HCl lewat corong tetes secara

bertahap

Jika suhu naik dinginkan reaktor dengan ice bath

Jika HCl sudah dimasukkan, suhu turun, panaskan dengan

water bath

Direfluks selama 25 menit, biarkan dingin, lepaskan

kondensor

Tambahkan secara perlahan 75 gr NaOH

dalam 100 mL

Page 2: bwt laporan anilin

B. Destilasi uap

Panaskan air dalam erlenmeyer sebagai sumber

uap

Rangkai alat destilasi, reaktor yang digunakan reaktor hasil

reaksi hidrogenasi

Alirkan uap air ke dalam reaktor yang digunakan

Lakukan destilasi sampai diperoleh 90 mL larutan destilat, tampung dalam

erlenmeyer

Page 3: bwt laporan anilin

C. Ekstraksi

Hasil destilat masukkan dalam corong pisah

Lapisan bawah (anilin) keluarkan dan tempatkan dalam botol coklat, uji larutan yang

didapat (berat jenis, viskositas, titik didih)

Lapisan atas diekstraksi dengan 15 mL kloroform

Tambahkan 5 gr Na2SO4 anhidrous pada hasil ekstraksi, saring larutannya untuk proses

pemurnian

Lapisan bawah (anilin+kloroform) dikeluarkan, ditampung dan digabung

dengan anilin

Lakukan ekstraksi 3 kali terhadap campuran anilin dan kloroform

Page 4: bwt laporan anilin

Herman Yosef Aditya. P (091424013)

Pada praktikkum kali ini kami melakukan pembuatan anilin melalui reaksi hidrogenasi.

Pada proses tersebut terdiri dari 3 tahap pembuatan, yaitu tahap pertama berupa reksi

hidrogenasi, tahap kedua berupa destilasi uap, dan tahap ketiga berupa ekstraksi. Pada

praktikkum ini kami melakukannya di lemari asam karena bahan yang digunakan dan bahan

yang dihasilkan adalah senyawa toksik bila uapnya terhirup, yaitu nitrobenzena dan anilin.

Pada tahap pertama yang kami lakukan adalah melakukan reaksi hidrogenasi dengan

menggunakan refluks. Bahan yang digunakan langsung berupa nitrobenzena tidak menggunakan

benzena terlebih dahulu untuk mendapatkan senyawa nitrobenzena serta gas hidrogen yang

dihasilkan dari reaksi antara Fe granular dengan larutan HCl. Setelah reaksi hidrogenasi selesai

pada reaktor menambahkan larutan NaOH secara bertahap yang berguna untuk mengendapkan

Fe granular.

Setelah tahap pertama selesai kami melakukan tahap kedua, yaitu melakukan destilasi

uap yang berguna untuk memisahkan anilin dengan pengotor pada reaksi hidrogenasi. Berikut

merupakan contoh gambar dari rangkaian alat destilasi uap.

Pada tahap tersebut menggunakan air yang berguna sebagai sumber uap serta suhu water bath

yang digunakan jangan lebih besar dari suhu yang digunakan untuk memanaskan air karena akan

menyebabkan tekanan di reaktor lebih besar dibandingkan dengan tekanan di sumber uap yang

akibatnya larutan yang berada di reaktor akan menguap menuju ke erlenmeyer yang berisi air

sebagai sumber uap dan mengakibatkan air yang digunakan sebagai sumber uap akan berwarna

hitam. Prinsip kerja dari alat ini adalah pertama air akan menguap lalu anilin yang berada dalam

reaktor akan menguap dan uap tersebut terbawa oleh air yang telah menguap lalu uap

didinginkan oleh kondensor dan hasilnya ditampung dalam labu hasil destilat.

Page 5: bwt laporan anilin

Setelah tahap pertama dan tahap kedua selesai kami melakukan tahap terakhir berupa

ekstraksi yang berguna untuk memisahkan antara anilin dengan sisa hasil zat dari destilasi uap

yang ikut tertampung dalam labu destilat, untuk melakukan tahap ini kami menggunakan corong

pisah. Berikut contoh gambar dari corong pisah yang kami gunakan pada tahap ini.

Pada tahap kami melakukan pemisahan terhadap hasil destilasi uap, yaitu berupa anilin dan

aniline tersebut ditampung dalam botol yang berwarna coklat dan dibungkus rapat dengan

aluminium foil agar tidak terkena sinar matahari, karena anilin bila terkena sinar matahari akan

teroksidasi. Setelah proses tersebut selesai kami melakukan ekstraksi dengan menambahkan 25

mL larutan kloroform dan ekstraksi tersebut dilakukan sebanyak 3 kali, ekstraksi tersebut

dilakukan untuk memisahkan antara anilin dengan air, serta tampung hasil ekstraksi dalam gelas

kimia dan tambahkan 5 gr Na2SO4 anhidrous untuk menyerap air yang masih ada dan saring

larutannya untuk proses pemurnian.

Dari hasil percobaan kami mendapatkan anilin sebanyak 2,95 gram yang seharusnya

menurut teori anilin yang diproleh sebanyak 17,7 gram. Oleh karena itu, yield yang kami

Page 6: bwt laporan anilin

dapatkan sebesar 16,67%, hal tersebut terjadi karena ada reaktan yang tidak bereaksi sehingga

menghasilkan anilin tidak terlalu banyak.

Reaksi yang digunakan untuk proses pembuatan anilin skala industri adalah Proses

pembuatan Anilin dilakukan dalam reaktor fixed bed multi tube. Pada reaktor ini reaksi

berlangsung pada fase gas-gas, irreversible, eksotermis, non adiabatis dan non isothermal pada

suhu 270°C dan tekanan 1,42 atm. Anilin terutama dihasilkan oleh industri dalam dua langkah

dari benzena . Pertama, benzena adalah nitrasi menggunakan campuran pekat dari asam nitrat

dan asam sulfat pada 50°C hingga 60°C, yang memberikan nitrobenzena: Pada langkah kedua,

nitrobenzena adalah hidrogenasi, biasanya pada 200-300 ° C di hadapan berbagai logam katalis:

C6H5NO2 + 3 H2 → C6H5NH2 + 2 H2O. Awalnya, penurunan itu dilakukan dengan campuran

klorida besi dan logam besi melalui reduksi Bechamp. Sebagai alternatif, anilin juga disiapkan

dari fenol dan amonia, fenol yang sedang berasal dari proses kumena .