Bulldozer

6
bulldozer fungsi; Fungsi dari bulldozer : 1. membersihkan medan dari kayu-kayuan,tonggak-tonggak pohon dan batu-batuan. 2. pembukaan jalan kerja di pegunungan maupun pada daerah yang berbatu-batu. 3. memindahkan tanah yang jauhnya hingga 300 ft. 4. menarik scraper. 5. menghamparkan tanah irisan atau urugan 6. menimbun kembali trencher. 7. membersihkan medan. 8. pemeliharaan jalan kerja. 9. menyiapkan material-material dari soil borrow pit dan quarry pit atau tempat pengambilan material. 10. sebagai alat gali, alat angkut dan alat dorong. Pengertian Bulldozer Salah satu alat mekanis yang sangat berpengaruh dalam kegiatan pertambangan adal ah alat Bulldozer. Pengertian Bulldozer adalah alat mekanis yang menggunakan traktor sebagai alat p enggerak utama, yang biasanya traktor dilengkapi dengan dozer attachment. Dalam hal ini attachment adalah blade. Dimana dalam aplikasinya, bulldozer dirancang s ebagai alat yang mempunyai kemampuan untuk mendorong berbagai macam material ke arah depan. 1.Slot Dozing a. Cara ini memungkinkan muatan besar dapat didorong di depan blade. tehnik ini banyak dipakai dalam penimbunan dan penggusuran besar-besaran. b.Selalu mempergunakan gigi satu dan tidak memaksakan steering, track shoe di ja ga agar tidak terjadi spining, atur tenaga dan blade control pada saat membawa b eban material c. Setiap melakukan perpindahan gigi transmisi baik dari gigi transmisi maju ke gigi transmisi mundur atau sebaliknya, bulldozer harus benar-benar berhenti d an kemudian pindahkan gigi transmisi yang sesuai, perhatikan selalu indikat or suhu oli transmisi agar tidak overheating d. Jika hendak berbelok pada saat sedang membawa muatan gunakan alat kendali kemiringan bulldozer untuk berbelok, kedalaman parit tidak boleh melebih i tinggi blade. 2. Straight Dozing a. Isilah material semaksimal mungkin, dorong material dengan selalu menggun akan gigi satu jangan memaksakan pekerjaan diluar kemampuan bulldozer. b. Atur tenaga bulldozer, atur blade control dan jangan sampai track shoe sl ip, perhatikan kebersihan area kerja. c. Untuk mendapatkan hasil dorongan yang bagus, pertahankanlah ketinggian bl ade agar permukaan tetap rata. d. Menggusur lurus (straight dozing): jika blade menggali kedalam dan bagian belakang traktor sedikit terungkit, naikan blade sedikit keatas untuk me lanjutkan pemotongan rata. jika beban gusuran menghambat laju traktor, pindahkan g igi transmisi rendah atau mengangkat blade sedikit.

description

TUgas SMP

Transcript of Bulldozer

Page 1: Bulldozer

bulldozerfungsi;Fungsi dari bulldozer :1. membersihkan medan dari kayu-kayuan,tonggak-tonggak pohon dan batu-batuan.2. pembukaan jalan kerja di pegunungan maupun pada daerah yang berbatu-batu.3. memindahkan tanah yang jauhnya hingga 300 ft.4. menarik scraper.5. menghamparkan tanah irisan atau urugan6. menimbun kembali trencher.7. membersihkan medan.8. pemeliharaan jalan kerja.9. menyiapkan material-material dari soil borrow pit dan quarry pit atau tempat pengambilan material.10. sebagai alat gali, alat angkut dan alat dorong.Pengertian BulldozerSalah satu alat mekanis yang sangat berpengaruh dalam kegiatan pertambangan adalah alat Bulldozer.Pengertian Bulldozer adalah alat mekanis yang menggunakan traktor sebagai alat penggerak utama, yang biasanya traktor dilengkapi dengan dozer attachment. Dalam hal ini attachment adalah blade. Dimana dalam aplikasinya, bulldozer dirancang sebagai alat yang mempunyai kemampuan untuk mendorong berbagai macam material ke arah depan.

1.Slot Dozinga. Cara ini memungkinkan muatan besar dapat didorong di depan blade. tehnik ini banyak dipakai dalam penimbunan dan penggusuran besar-besaran.b.Selalu mempergunakan gigi satu dan tidak memaksakan steering, track shoe di jaga agar tidak terjadi spining, atur tenaga dan blade control pada saat membawa beban material

c. Setiap melakukan perpindahan gigi transmisi baik dari gigi transmisi maju ke gigi transmisi mundur atau sebaliknya, bulldozer harus benar-benar berhenti dan kemudian pindahkan gigi transmisi yang sesuai, perhatikan selalu indikator suhu oli transmisi agar tidak overheating d. Jika hendak berbelok pada saat sedang membawa muatan gunakan alat kendali kemiringan bulldozer untuk berbelok, kedalaman parit tidak boleh melebihi tinggi blade.

2. Straight Dozing a. Isilah material semaksimal mungkin, dorong material dengan selalu menggunakan gigi satu jangan memaksakan pekerjaan diluar kemampuan bulldozer. b. Atur tenaga bulldozer, atur blade control dan jangan sampai track shoe slip, perhatikan kebersihan area kerja. c. Untuk mendapatkan hasil dorongan yang bagus, pertahankanlah ketinggian blade agar permukaan tetap rata. d. Menggusur lurus (straight dozing): jika blade menggali kedalam dan bagian belakang traktor sedikit terungkit, naikan blade sedikit keatas untuk melanjutkan pemotongan rata. jika beban gusuran menghambat laju traktor, pindahkan gigi transmisi rendah atau mengangkat blade sedikit.

Page 2: Bulldozer

PERHATIAN

Bila melakukan perataan atau penghalusan, blade bermuatan penuh jauh lebih efektip dari pada blade dengan muatan sebagian.

3. Dozing up and down ( menggusur di lereng ) a. Jika bekerja didaerah kemiringan usahakan mendorong material dari area yang lebih tinggi ke area yang lebih rendah.

. b. Berhati-hati bila bekerja di lereng agar tidak terbalik, bila tractor tergelincir kesamping segera putar tractor kearah menurun. c. Jangan memotong bagian bawah tebing berlabihan karena akan mempertajam tebing, jaga jarak jangan terlalu dekat dengan pinggiran jurang atau persis di bawah tebing.

d. Melakukan pekerjaan dari daerah rendah ke daerah yang lebih tinggi akan memaksa dozer berkerja lebih berat, untuk itu operator harus selalu menggunakan gigi transmisi satu dan perhatikan indikator suhu oli transmisi agar tidak overheating, hidarkan slip pada track shoe.

e. Memotong lereng bukit: jika mungkin, mulailah melakukan potongan menurun. berkerjalah dengan posisi traktor agak miring kesebelah dalam pemotongan. teras yang dibuat harus cukup lebar.

f. Bila operator akan memotong suatu perbukitan maka lakukan tehnik mendorong mulai dari depan seperti gambar dibawah.

4. Dozing di disposal a. Usahakan selalu merapikan dan membersihkan lantai disposal. b. Buatlah tanggul pengaman setinggi setengah ban haul truck yang melakukan aktivitas di disposal clip_image002[20] clip_image002[22]

c. Naikkan lantai disposal setinggi 2% ( ± 3 meter sebelum tanggul ). d. Posisi operasi bulldozer selalu sebelah kiri dari posisi lokasi damping haultruck. e. Menjaga kestabilan landasan disposal maupun pinggiran dumping agar tidak amblas, slip dan sliding/longsor. f. Sebelum melakukan pekerjaan pembuangan material, pastikan disposal bebas dari material lembek, berlumpur, semak belukar, sehingga mudah merekat dengan material buangan.

5.Ripping

a. Posisi saat sebelum menurunkan shank, shank harus berada pada posisi keluar penuh, untuk menghujamkan shank ripper kedalam material, miringkan sudut shank ripper tersebut sehingga ujung tip pada posisi yang tepat untuk bisa masuk kedalam

Page 3: Bulldozer

material dengan mudah, besarnya sudut disesuaikan dengan jenis material yang harus dibongkar.

b. Setelah shank diturunkan, operator harus mengatur kecepatan putaran engine (rpm) untuk mengantisipasi kekerasan material yang akan di ripping. sambil bergerak maju, masukkan shank ripper kedalam material. Setelah mencapai kedalaman yang diinginkan, gerakkan shank ripper kedepan agar besarnya sudut pada posisi yang paling efektip. sudut tersebut biasanya terletak diantara posisi tegak lurus dan maju.

c. Atur kecepatan putaran engine (rpm) bersamaan dengan mengatur posisi shank mengarah kedalam material. gerakkan shank ripper kedepan atau posisi �shank in� bila menghadapi material yang sulit diangkat.

d. Setelah posisi shank diarahkan kedalam, disesuaikan dengan jenis kekerasan material, operator diharuskan tetap mengatur kecepatan putaran engine (rpm) untuk menjaga agar tidak terjadi slip pada track shoe. gerakkan shank ripper kebelakang atau posisi �shank out� bila diperlukan jarak yang lebih lebar antara shank ripper dan track.

e. Pada saat melakukan ripping, operator harus tetap mempergunakan gigi transmisi satu, dan tidak dibenarkan mempergunakan gigi transmisi tinggi.

f. Pada saat melakukan ripping, operator dilarang untuk membelokkan bulldozer.

g. Pada saat melakukan pembongkar (ripping) bisa dilakukan dengan cara menyilang, hanya dilakukan bila diperlukan.

h. Penambahan jarak ripping antara 1,5 m menjadi 2,0 m kearah kanan sampai mendapatkan kondisi loading point yang tepat pada excavator. penambahan jarak 2,0 m bisa dilakukan pada ripping pertama dan 1,5 m bisa dilakukan pada ripping silang (second ripping) untuk mendapatkan bongkahan yang diinginkan (dilihat dari jenis kekerasan material).

PERHATIAN

Sedapat mungkin perkerjaan ripping dilakukan kearah menurun

PERHATIAN

Jangan berbelok atau mundur sewaktu shank masih menghujam di tanah, tenaga puntir yang timbul dapat merusak shank dan tip. keausan tip harus sering di periksa.

Page 4: Bulldozer

6. Membuat parit.

a. Menggali parit dengan bulldozer miring; miringkan blade dengan menempatkan ujung blade yang rendah ditengah-tengah parit. bila kelandaian dan kedalaman blade sudah tercapai kembalikan blade ke posisi rata. b. Menggali parit dengan bulldozer rata: miringkan blade untuk menggali parit �V� dangkal. untuk pembuatan parit besar, gusurlah pada sudut 90° dari garis tengah parit. setelah mencapai kedalaman yang diinginkan, lakukan penggusuran sepanjang parit agar dasar dan sisinya rata.

7. Side by side (menggusur berdampingan) a. Menggusur berdampingan; di gunakan bila memindahkan material gembur dalam jumlah besar. kedua traktor harus dalam posisi sejajar dengan blade masing-masing berdekatan.

8. Blade angelMengatur sudut bulldozer blade a. lepaskan pin pengunci dari pin penahan, masing-masing sisi tedapat satu.

b. Cabut pin penahan. c. Tarik pin perangkai.

d. Pasang blade pada sudut yang diinginkan. f. Pasang pin perangkai pada tempat yang baru.g. Pasang pin penahan.h. Pasang pin pengunci.

9. Stockpile leveling.

a. Pada saat melakukan penggusuran sebaiknya dimulai dari tengah stockpile, seperti pembuangan dari dump truck atau meratakan stockpile yang ada dilapangan. penggusuran dilakukan sampai bagian tengah rata dan mengikuti alur yang sudah ada.

b. Setelah selesai baru lakukan penggusuran dari samping kiri atau kanan dengan metode yang sama, hal ini untuk dapat mempercepat hasil kinerja alat secara produktip.

c. Jangan melakukan penggusuran setengah blade, akan menyebabkan kurang produktipnya penggusuran material.

10. Land clearing.

1. Perkerjaan land clearing harus dilakukan oleh operator yang benar-benar berpengalaman,waspadalah terhadap bahaya-bahaya yang akan timbul saat mengerjakan land clearing, dan jangan lakukan hal-hal sebagai berikut: - jangan sekali-kali sarang lebah sampai terdorong.- jangan mendorong pohon yang sudah lapuk, dahan kering yang mudah patah di bagian atasnya. bila menemui hal seperti ini sebaiknya dipotong saja dengan enchinsaw.- hati-hati terhadap pohon yang menyandar dipohon lain/tidak ditumbangkan sec

Page 5: Bulldozer

ara tuntas dan waspadalah selalu terhadap akar yang menyangkut di traktor.

2. Daerah seperti lereng/tebing curam yang dapat membahayakan operator dan alat yang dioperasikanya, pengalaman dan pengawasan dilapangan dalam perkerjaan land clearing perlu ditingkatkan karena kecelakaan tersebut disebabkan oleh bahaya-bahaya tersebut diatas dan masih banyak lagi bahaya-bahaya lain yang tidak terduga.

a. Membersihkan belukar.

- belukar tinggi dan pohon berukuran sedang, titik singgung dengan batang pohon dilakukan pada ketinggian 12-16 inc (300-400 cm) diatas permukaan tanah sambil mengangkat blade bergerak maju.

- pembersihan belukar; tekan blade beberapa inci masuk ketanah, kemudian doronglah dan angkat blade bila belukar sudah tercabut agar tanah bersih dari akar.

- pembersihan tanggul; angkat blade sewaktu mendorong.

b. Pembersihan pohon. 1. Singkirkan cabang pohon yang sudah mati, potong akar pada posisi berlawanan dengan arah tumbangnya pohon.

2. Potong akar pada dua sisi yang sejajar arah tumbangnya pohon.

3. Perlahan-lahan majukan traktor kearah pohon hingga blade menyentuhnya, dengan blade terangkat tinggi doronglah pohon tersebut kearah tumbang yang diinginkan. bila titik singgung antara pohon dengan blade buatlah tumpukan tanah untuk injakkan traktor.

4. Pada saat pohon tumbang cepat-cepat mundurkan traktor sehingga tidak melindas tenggul pohon tersebut.

AWAS

Segera mundur bila pohon mulai tumbang

c. Beroperasi dikemiringan. Sedapat mungkin hindari berjalan dikemiringan, kendarai mendaki atau menuruni lereng bahaya terbalik selalu ada pada operasi pada lereng yang curam. jangan mempergunakan gigi transmisi tinggi, pilihlah gigi transmisi yang sesuai sebelum menuruni lereng. besarnya kemiringan yang dapat anda tanggulangi tergantung beberapa hal seperti kondisi permukaan tanah, muatan yang akan di bawa. jaga sabuk pengaman selalu terpakai selama mengoperaikan traktor dengan ROPS. pengalaman menunjukan lebih baik tetap berada dalam kabin bila alat terguling.

Page 6: Bulldozer

d. Menambatkan alat. Bila memang perlu menambatkan alat berat, gunakan tempat tumpuan yang kokoh, bahaya tetap mengancam karena dapat saja tambatan tersebut dapat tercabut. demi keselamatan kerja bersama, buatlah kebiasaan beroperasi dan berkerja dengan baik. jaga daerah kerja datar sejauh memungkinkan ini meningkatkan kesetabilan dan mempermudah gerakkan dan juga memperkecil kelelehan operator.

f. Waktu memotong sisi tebing. Waspada terhadap batu dan pohon yang berada diatas, sebaiknya melakukan pendorongan dimulai dari atas ke bawah. waktu memotong sisi tebing dengan kemiringan tertentu, operasikan traktor dengan kecepatan rendah dan potong sedikit demi sedikit, kalau tidak traktor dapat berputar atau terguling apabila tertabrak batu atau tanggul besar yang terbenam. periksa kalau ada tanah lepas disekeliling tepi tebing atau karang karena kemungkinan menyebabkan longsor dan traktor dapat terguling karenanya. g. Kenakan selalu ikat pinggang pengaman. Selalu berada didaerah terlindung dan memperbesar kemungkinan untuk tetap selamat andaikan traktor terbalik. tengoklah kebelakang traktor sebelum anda mundur, bunyikan tanda bahaya pada waktu mundur. jangan membawa penumpang, kecuali tersedia tempat duduk penumpang. h. Bila merobohkan pohon. Dahan atau cabang pohon yang dapat menimpa, traktor harus dilengkapi dengan pelindung yang tepat. jangan sekali-kali membiarkan traktor berada pada perakaran pohon ketika pohon akan ditumbangkan. lebih berhati-hati bila sedang merobohkan pohon yang bagian atasnya tidak diketahui, kondisinya. jangan berkerja sendirian didaerah-daerah yang berbahaya. i. Selalu mengoperasikan traktor dengan kecepatan yang terkendali, aman dalam kondisi apapun. Hindari penggunaan kabel atau pengait yang sudah aus, karena kemungkinan akan putus dan melukai seseorang. hendaknya diganti terlabih dahulu, selalu turunkan sarana perlangkapan ketanah, pasang rem dan dudukan transmisi pada posisi netral sebelum menarik beban/kayu gelondongan atau meninggalkan alat. j. Kondisi-kondisi yang berbahaya. Bila melakukan pemotongan bawah tebing yang tinggi atau tumpukan material, kondisi demikian amat labil dan memungkinkan terjadinya longsor. hindari mengoperasikan traktor anda terlalu dekat tanah/tebing menggantung, lubang galian yang dalam atau lubang yang curam, berhati-hatilah akan adanya parit-parit, tebing- tebing, batuan jatuh dan longsoran.