Bulbus Mei 2015

19
BULBUS Hot News 17 Maret: Aksi PSPD UIN Wawancara Dr Zaki : Selama masih punya tangan dan kaki BULETIN BULANAN PSPD MEI 2015 Hot Issue Ada apa dengan FCTC? Apa itu UKMPPD?

description

Bulbus edisi mei 2015, memuat berita khusus tentang aksi PSPD UIN Jakarta dan wawancara menarik dengan dr.Zaki M.Epid, SpOT

Transcript of Bulbus Mei 2015

Page 1: Bulbus Mei 2015

bulbus

Hot News 17 Maret: Aksi PsPD uIN

Wawancara Dr Zaki :selama masih punya tangan dan kaki

buletIN bulANAN PsPD MeI 2015

Hot Issue Ada apa dengan

FCtC? Apa itu uKMPPD?

Page 2: Bulbus Mei 2015

BULBUS Mei 2015 | 1

Assalamualaikum wr wb

Halo sejawat, Halo PSPD!

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-Nya lah perjalanan HMPSPD sudah memasuki babak awal kepengurusan, dan tak terasa perjalanan #GENERASI SINERGI akan memasuki bulan ke-4, sejak dilantik Januari 2015 kemarin. Melalui media BULBUS ini saya ingin menyapa seluruh komponen PSPD UIN Jakarta. Hai PSPD! Inilah momen penting dimana kita akan memulai segalanya. Mari kita mulai menyebarkan semangat dan menebar optimisme dalam menjalani hari-hari ke depan, dengan semangat “Generasi Sinergi”. Saya menganalogikan setiap orang memiliki warnanya masing-masing. Ketika warna-warna itu berkolaborasi, akan ter-bentuk pelangi yang indah, saling melengkapi dan mempercantik satu sama lain. Hal inilah yang kami harapkan ada di PSPD, saat semua elemen mahasiswa di PSPD berkolaborasi dalam sinergi menjadi sebuah “pelangi” untuk PSPD yang indah. Semangat inilah yang coba kami sebarkan dalam rumah kita bersama yang bernama PSPD, dimana di PSPD inilah akan lahir para gen-erasi penerus bangsa, dokter-dokter muslim yang akan bekerja sepenuh hati demi kualitas kesehatan Indonesia kelak.Ini bukan akhir sambutan, karena ini baru awal yang mengawali semua elemen PSPD untuk bermakna bagi PSPD dan Indone-sia. Dengan semangat kebersamaan, mari kita mulai bersama saat ini juga. Karena kita GENERASI SINERGI untuk PSPD dan Indonesia.

Jaya PSPD!! HIDUP MAHASISWA !!Zata Yudha Amaniko

Ketua HMPSPD

S a M B U t a n

Page 3: Bulbus Mei 2015

2 | BULBUS Mei 2015

SALAM MAHASISWA!

Alhamdulillah, akhirnya BULBUS kembali hadir pada bulan Mei ini. Tema besar yang kami ambil pada bulan ini adalah tentang pergerakan mahasiswa, khususnya di Indonesia

yang terkait dengan momen aksi mahasiswa PSPD pada tang-gal 17 Maret 2015 lalu. Pergerakan mahasiswa di Indonesia tak lepas dari per-juangan para pendahulu kita, yakni pemuda-pemudi Indonesia yang memiliki latar belakang Pendidikan Dokter. Kemudian timbul pertanyaan dalam benak kita, mengapa di bangsa yang berkembang ini pergerakan dimulai dari pemuda dengan latar belakang Pendidikan Dokter? Ya, karena dokter merupakan figur yang mengabdikan profesinya, tanpa pertimbangan-pertimban-gan agama, kedudukan sosial, jenis kelamin, atau kepentingan partai. Dokter adalah cendekiawan yang lingkungan kerjanya di tengah masyarakat sehingga ia dapat merasakan penderitaan dan harapan masyarakat. Hingga dalam kalbunya tumbuh se-mangat nasionalisme untuk memperbaiki nasib rakyat dan bang-sa. Selain membahas tentang pergerakan mahasiswa, BUL-BUS edisi April ini juga menyuguhkan berbagai informasi yang sedang ramai dibicarakan di dunia kedokteran, seperti UKMPPD dan FCTC. Selain itu, masih ada juga artikel seputar warna-warni kegiatan organisasi mahasiswa PSPD UIN. Penasaran? Yuk, intip halaman selanjutnya.

Febianza Mawaddah Putri

S a L a M R e d a k S i

Page 4: Bulbus Mei 2015

BULBUS Mei 2015 | 3

d a F t a R i S i

Sambutan....................................................1

Salam Redaksi............................................2

Daftar isi......................................................3

Redaksi.......................................................3

HOT NEWS - AKSI PSPD UIN...................4

SOSOK – Dokter Zaki:

Selama Masih Punya Tangan dan Kaki.........10

HOT ISSUE: FCTC....................................12

HOT ISSUE:UKMPPD................................13

SEPUTAR HMPS PD.................................14

SEPUTAR CIMSA......................................15

SEPUTAR USMR......................................16

KARYA PSPD............................................17

KATALOG..................................................18

BULBUS teaM Mei 2015

Ketua Umum•Hafiz Muhammad IkhsanPemimpin Redaksi• Febianza Mawaddah PutriRedaktur Pelaksana• Aprilia Larasati• Azmi Jabbar Nasution• Sri Nur Shadrina• Zulfiana Amalia• IshlahiyatinPenulis• Silma• M. Rizki RamadhanEditor • Safitri Nenik Agustin• M. Iqbal SyauqiReporter• Charifa SamaDesign dan Layout• Hafiz Muhammad Ikhsan• Widyandini• Pandu Nur AkbarKontributor Spesial• Ega Gumilang• Linda Pratiwi• Zahrotu Romadhon• Wildana Aqila• Adlina Zahra• Rizky Bastanta Ginting• Ajeng• Azmi Awaluddin• Mellia FR

Copyright © Tim Bulbus Mei 2015.

F R o n t p a g eS a L a M R e d a k S i

Page 5: Bulbus Mei 2015

4 | BULBUS Mei 2015

17 Maret 2015. Ada apa dengan hari

itu? Apa yang mem-buat hari itu begitu bersejarah khususnya di kalangan maha-siswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? Sebelum-nya, mari kita flashback terlebih dahulu asal penyebab kejadian pada tanggal tersebut bisa terjadi. Berawal dari tiba waktunya pemilihan Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Setelah hampir 10 tahun Prof. M.K. Tadjuddin menjabat, FKIK mengadakan pergantian pengemban jabatan Dekan untuk periode 2015 – 2019. Berikut ini adalah algoritma prosedur pe-milihan Dekan Fakultas beserta persyaratan calon dekan :

akSi pSpd Uinh o t n e w S

Page 6: Bulbus Mei 2015

BULBUS Mei 2015 | 5a k S i p S p d U i n

Pada pemilihan dekan kali ini, Senat Fakultas mengajukan untuk diadakannya jajak pendapat. Jajak pendapat merupakan fo-rum yang dibuat oleh Senat Fakultas untuk mengetahui kredibilitas dari para bakal calon. Jajak pendapat pada dasarnya tidak tercantum dalam prosedur pemilihan dekan, akan tetapi, FKIK UIN mendapat keistimewaan untuk mengadakan forum ini. Partisipan dalam jajak pendapat ini adalah civitas akademika (dosen, staf dan mahasiswa), OB, security dan lain-lain. Setiap program studi boleh mengirimkan maksimal 5 perwakilan mahasiswa untuk hadir dalam kegiatan jajak pendapat ini. Pada pemilihan Dekan FKIK kali ini, terdapat 4 bakal calon yang diajukan, yaitu Prof. M.K. Tadjuddin, Prof. Sardjana, Ibu Fase Badriyah, dan Dr. Arif Sumantri. Pada jajak pendapat ini, masing-masing bakal calon diberi kesempatan untuk menyampaikan visi misi beserta program kerja selama 4 tahun kedepan. Pada forum ini, para audiens tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan tanggapan maupun pendapat, melainkan hanya menyaksikan paparan bakal calon.

Page 7: Bulbus Mei 2015

6 | BULBUS Mei 2015 Saat tiba giliran Prof. Sardjana menyampaikan visi misi dan program kerja beliau, beliau menyampaikan bahwa menurut peraturan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Dekan Fakultas Kedokteran harus seorang dokter. Berdasarkan peraturan KKI Nomor 10 Tahun 2012 yang berbunyi sebagai berikut :

Terdapat multitafsir terkait dengan tanda “/” (garis miring) yang menimbulkan perbedaan pendapat apakah Dekan dan Ketua Prodi Fakultas Kedokteran haruslah berlatar belakang seorang Dokter atau diperbolehkan hanya salah satu saja dari jabatan tersebut yang harus diemban oleh seorang Dokter. Setelah forum ini berlangsung, para audiens diberikan kertas yang berisi pilihan urutan bakal calon dekan dan diminta untuk men-gurutkannya sesuai dengan pilihan masing-masing dan didapatkan hasil berupa urutan pertama adalah Prof. M.K. Tadjuddin, urutan kedua adalah Ibu Fase Badriyah, urutan ketiga ditempati oleh Dr. Arif Sumant-ri, dan Prof. Sardjana berada di urutan terakhir. Beberapa civitas akademika dan tim dari Senat berharap bahwa hasil jajak pendapat ini bisa menambah pertimbangan Rektor dalam memilih Dekan FKIK UIN periode 2015 – 2019 ini, meskipun berdasarkan peraturan yang ada, tidak disebutkan bahwa Rektor harus mempertimbangkan hasil dari suatu jajak pendapat yang dilakukan saat proses pemilihan Dekan.

a k S i p S p d U i n

Page 8: Bulbus Mei 2015

BULBUS Mei 2015 | 7

Selanjutnya, senat akan melakukan verifikasi berkas adminis-trasi bakal calon yang hasilnya didapatkan 3 nama kandidat yang akan diajukan ke rektor sebagai calon dekan. Selanjutnya, rektor memiliki hak prerogatif untuk memilih Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Ja-karta periode 2015 – 2019. Kemudian ternyata dekan FKIK dilantik secara mendadak oleh rektor tanpa diketahui oleh beberapa pihak dari civitas akademika, ter-masuk para dosen. Pelantikan yang seharusnya diadakan pada bulan Juni ternyata dimajukan menjadi bulan Maret 2015. Pelantikan yang terkesan terburu-buru itu kemudian mulai menimbulkan pertanyaan bagi beberapa pihak civitas akademika. Terlebih lagi, Dekan terpilih berada di posisi ketiga berdasarkan hasil pilihan civitas akademika pada jajak pendapat. Hasil dari jajak pendapat untuk dekan terpilih adalah sebagai berikut :•Dari total 65 dosen yang mengikuti jajak pendapat, hanya 5 orang (7,69%) yang memilih Dekan terpilih sebagai pilihan utama dan men-duduki peringkat ketiga dari total 4 (empat) bakal calon dekan FKIK.•Dari total 29 karyawan tata usaha yang mengikuti jajak pendapat, hanya 8 orang (27,59%) yang memilih Dekan terpilih sebagai pilihan utama dan menduduki peringkat ketiga dari total 4 (empat) bakal calon dekan FKIK. Hal ini tentu semakin menimbulkan tanda tanya bagi beberapa civitas akademika karena pemilihan dekan ini tidak sesuai dengan ha-rapan mereka, yaitu bahwa hasil jajak pendapat bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan dekan oleh rektor.. Setelah diketahui bahwa Dekan FKIK terpilih bukan berlatar belakang seorang Dokter, mahasiswa dan para dosen pun khawatir akan nasib para mahasiswa PSPD UIN kedepannya, terutama terkait dengan ijazah. Mahasiswa merasa khawatir bahwa ijazah yang ditan-datangani oleh dekan yang bukan seorang dokter akan mempersulit mereka dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya dan tidak cukup kuat untuk melindungi mereka secara hukum. Dalam mengatasi kekhawatiran ini, ketua program studi be-serta wakil dekan mengadakan pertemuan dengan mahasiswa untuk melakukan klarifikasi.

a k S i p S p d U i n

Page 9: Bulbus Mei 2015

8 | BULBUS Mei 2015

Beliau menjelaskan bahwa KKI tetap mengakui legalitas ijazah mahasiswa PSPD UIN akan tetapi dengan cara penandatanganan ijazah oleh rektor, dekan, dan ketua prodi. Selain itu, beliau juga men-gatakan bahwa beliau sudah datang ke DIKTI dan mendapat konfir-masi bahwa ijazah dengan 3 (tiga) tanda tangan tidak menjadi suatu masalah. Akan tetapi, saat mahasiswa meminta bukti tertulis dari KKI, kaprodi dan wadek belum bisa memberikan jawaban karena memang itu adalah bagian dari proses yang perlu ditunggu. Hal inilah yang membuat kekhawatiran mahasiswa tidak kunjung mereda.

Oleh karena itu, mahasiswa sepakat untuk melakukan gerakan dengan tujuan agar bisa melakukan audi-ensi kepada rektor terkait masalah ini. Hal pertama yang dilakukan adalah pembuatan surat permohonan au-

diensi. Akan tetapi, surat ini baru akan diterima oleh pihak Rektorat jika ada tanda tangan dari wakil dekan 3. Di sisi lain, latar belakang mahasiswa melakukan pergerakan ini adalah karena adanya masalah di Dekanat yang tidak memungkinkan untuk meminta tanda tangan ke-pada Wadek. Kemudian dengan bantuan Kaprodi, akhirnya perwakilan dari mahasiswa mampu menembuskan surat permohonan audiensi beserta surat petisi dari seluruh Keluarga Besar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Dokter (KBMJPD) kepada pihak Rektorat. Akan tetapi, rek-tor belum mengindahkan surat dan audiensi dari mahasiswa, sehingga hal itulah yang mendorong mahasiswa sepakat untuk melakukan aksi damai. Aksi damai yang dilakukan oleh KBMJPD ini bertujuan agar mahasiswa dapat bertemu serta berdiskusi langsung dengan rektor perihal masalah pemilihan dekan. Aksi damai ini dilakukan pada tang-gal 17 Maret 2015 dan bertempat di depan gedung Rektorat.

aksi pspduin saat diliput oleh wartawan 17/3/2015

a k S i p S p d U i n

Page 10: Bulbus Mei 2015

BULBUS Mei 2015 | 9

Sebelumnya, pada aksi damai ini mahasiswa telah menunjuk perwakilan dari pihak mereka untuk melakukan audiensi dengan rektor. Adapun hasil dari audiensi tersebut berupa tiga hal. Pertama, adanya kepastian legalitas ijazah dengan adanya bukti secara tertulis dari KKI.

Kedua, pendirian Fakultas Kedokter-an secara mandiri. Ketiga, adanya peninjauan kembali mengenai proses pemilihan Dekan oleh Irjen. Setiap ma-salah tentu akan menimbulkan sikap pro dan

kontra dalam pembahasan dan penyelesaiannya. Dengan demikian, semoga masalah yang menimpa kampus kita tercinta ini bisa segera diselesaikan agar tidak menimbulkan konflik yang lebih jauh dan tidak menimbulkan perpecahan karena perbedaan pendapat dan keyakinan dari masing-masing pihak. Salah satu kriteria universitas yang baik adalah harus memiliki kekuatan yang kokoh dari segi civitas akademika. Dengan demikian, terjalinnya hubungan yang baik serta adanya keseimbangan antara hak, kewajiban, dan kesejahteraan setiap civitas akademika diharap-kan mereka semua akan mampu bekerja sama untuk membangun se-buah universitas dengan baik dalam menghasilkan bibit-bibit penerus bangsa yang berkualitas kedepannya. Semoga solusi terbaik bisa segera muncul untuk masalah ini tanpa adanya salah satu pihak yang merasa dirugikan. Aksi damai ini tentu akan selalu menjadi kenangan untuk selu-ruh KBMJPD terutama yang ikut bersuara pada tanggal 17 Maret 2015. Hilangkan Politik Kampus!

a k S i p S p d U i n

orasi depan rektorat 17 /3 /2015

Page 11: Bulbus Mei 2015

10 | BULBUS Mei 2015 w a w a n c a R a dr. ahmad Zaki,M.epid,Spot :

"Selama masih punya tangan dan kaki”Charifa Sama & Febianza Mawaddah P.

Kita pasti sudah mengenal sosok dosen yang satu ini. Di kampus pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beliau terkenal

sebagai dosen yang akrab dengan mahasiswa dan merupakan salah satu dosen yang sangat bergairah dalam mendukung kegiatan organ-isasi mahasiswa PSPD. Dokter Zaki, begitu kita menyapanya. Namun, tahukah anda bahwa Dokter Zaki merupakan salah satu pelopor pergerakan mahasiswa di tahun 1998 dulu? Tahukah anda bahwa beliau merupakan salah satu mahasiswa yang tergabung dalam pergerakan pengusung reformasi pada masanya? Dokter Zaki memulai masa perkuliahannya di Fakultas Kedok-teran Universitas Indonesia (FKUI) pada tahun 1996. Menurut cerita be-liau, pada tahun 1997 Indonesia sudah memasuki masa krisis ekonomi dan sosial yang semakin memburuk. Hingga puncaknya di tahun 1998 mulailah tercetus gerakan kampus nasional yang mengusung tema reformasi yang tujuannya menurunkan presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun. Saat itu, Salemba UI sebagai kampus yang selalu terlibat se-jarah pergerakan mahasiswa sejak zaman STOVIA, sumpah pemuda, peristiwa Rengasdengklok, hingga TRITURA; mau tidak mau menjadi terpapar dengan pergerakan kampus nasional tersebut. Selain itu, letaknya yang sentral di pusat ibukota menjadikan Kampus Salemba menjadi pusat pergerakanan nasional itu. “Mahasiswa UI dari berbagai fakultas akhirnya bergerak, baik yang di Depok maupun di Salemba hingga akhirnya bergabung dengan kampus-kampus lain,” jelas Dokter Zaki. Waktu itu, Dokter Zaki sedang berada di tingkat ketiga masa perkuliahan. Pada saat itu beliau menjabat sebagai Sekretaris Umum Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran UI. Saat itu, beliau dan teman-temannya di Senat Mahasiswa mulai merasakan kondisi negara yang terasa janggal.

Page 12: Bulbus Mei 2015

BULBUS Mei 2015 | 11

“Harga dolar naik, harga BBM naik, harga sembako naik, mengapa mahasiswa diam-diam saja?” ujar beliau. Dengan semangat memperjuangkan kebenaran, mahasiswa dari berbagai kampus membentuk Forum Salemba yang menjadi base-camp pergerakan mahasiswa waktu itu. Dokter Zaki sendiri saat itu se-bagai tim operator lapangan. Dan akhirnya perjuangan itu pun berbuah manis. Presiden Soeharto akhirnya turun darijabatannya dan masa reformasi Indonesia tercipta. “Ketika Presiden Soeharto turun dari

jabatannya itu membuktikan bahwa be-liau sebena-

rnya masih punya akal sehat. Karena kepemimpinan itu sifatnya dua arah. Yang memimpin dan dipimpin harus bekerja sama. Maka ketika seorang pemimpin tahu bahwa mayoritas yang dipimpinnya tidak menghendakinya menjadi pemimpin, dan ia bersikeras tetap menjadi pemimpin, maka bukan pemimpin namanya,” tegas beliau. Ketika ditanya mengapa Dokter Zaki dan kawan-kawannya begitu peduli terhadap kondisi Indonesia waktu itu, hingga merelakan perkuliahannya menjadi tertinggal satu semester dan waktu kelulusan-nya menjadi tertunda, beliau menjawab, “Kita sebagai makhluk Allah diciptakan untuk membawa keseimbangan pada alam. Sebagai dok-ter pun kita dididik untuk selalu peka dalam mengidentifikasi sesuatu yang patologis atau anomali, dan berusaha mengembalikannya men-jadi fiisiologis kembali. Maka, sudah seharusnya kita sebagai dokter yang dididik setiap hari untuk mengenali kondisi patologis itulah yang pertama-tama menyadari. Dan selama kita masih punya tangan dan kaki untuk mengusahakan perubahan, masih punya lisan untuk menyu-arakan kebenaran, maka menjadi kewajiban kita untuk memperjuang-kan itu. Bolehlah hanya memberontak di dalam hati, namun sesuai hadist Rasul, itu adalah selemah-lemahnya iman. Namun tentunya, berdemonstrasi adalah jalan terakhir setelah kita berbicara baik-baik, melakukan lobbying, tetapi tidak juga mendapatkan hasil. Yang terpent-ing kita sudah berusaha memperjuangkan apa yang benar dengan proses yang benar, kemudian tawakal. Berhasil atau gagal itu urusan Allah. Kalau sudah tawakal maka InsyaAllah semua keperluan akan dicukupkan.” ***

w a w a n c a R a

“Harga dolar naik, harga BBM naik, harga sem-bako naik, mengapa mahasiswa diam-diam saja?” ujar beliau.

Page 13: Bulbus Mei 2015

12 | BULBUS Mei 2015 h o t i S S U e

Page 14: Bulbus Mei 2015

BULBUS Mei 2015 | 13h o t i S S U eapa itu UkMppd?

Hai mahasiswa, berjumpa lagi dengan Profesor Kasprof. Kali ini Profesor Kasprof akan berbagi sedikit tentang UKDI (Ujian Kompetensi Dokter Indonesia) yang sekarang sudah berganti jadi UKMPPD.Apa itu UKMPPD?UKMPPD adalah Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dok-ter. Sesuai namanya, program ini digunakan sebagai ujian kompetensi bagi mahasiswa kedokteran sebagai exit exam (ujian kelulusan) dan prasyarat mendapatkan Surat Izin Praktek. Pelaksanaan UKMPPD ini berdasarkan UU. No 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran.

Apa perbedaannya dengan UKDI?Sesuai namanya lagi, UKDI adalah Ujian Kompetensi Dokter Indone-sia. Ujian ini digunakan sebagai ujian kompetensi bagi dokter yang sudah lulus dari institusi kedokteran yang ingin mendapatkan Surat Izin Praktek. UKDI menjadi pintu gerbang dalam keabsahan profesi dokter.

Mengapa harus diubah menjadi UKMPPD? Salah satu kontroversi saat masih menggunakan sistem UKDI adalah imbas menumpuknya jumlah dokter yang belum mendapat Surat Izin Praktek namun tidak menjadi tanggung jawab institusi kedokteran yang bersangkutan karena sudah dianggap lulus.

Bagaimana ujian dalam UKMPPD?UKMPPD ini mengujikan dua jenis tes yaitu OSCE dan CBT. OSCE (Objective Structured Clinical Examination) adalah metode pengujian kompetensi klinik secara obyektif dan terstruktur dalam bentuk sik-lus berbagai station skill dengan waktu tertentu. Kita mungkin sudah mengenal OSCE, tapi yang diujikan dalam UKMPPD ini adalah jenis OSCE comprehensive yang dilaksanakan pada akhir masa pre-klinik di kampus kita, bukan OSCE biasa.Selain OSCE, dilakukan pula ujian CBT, yakni tes tertulis berbasis komputer (Computer Based Test) yang berfungsi untuk menilai penge-tahuan dan pemahaman ilmu kedokteran, dalam bentuk pilihan ber-ganda (Multiple Choice Question/MCQ) dengan menggunakan prinsip key feature approach. Semacam ujian sumatif tapi dengan sarana komputer. Sudah ngerti tentang UKMPPD? Salam Kasprof!!!

oleh kasprof hMpSpd

Page 15: Bulbus Mei 2015

14 | BULBUS Mei 2015 k e g i a t a n p S p dh M p S p d

Page 16: Bulbus Mei 2015

BULBUS Mei 2015 | 15

c i M S ak e g i a t a n p S p d

Page 17: Bulbus Mei 2015

16 | BULBUS Mei 2015

U S M Rk e g i a t a n p S p d

Page 18: Bulbus Mei 2015

BULBUS Mei 2015 | 17

p o t R e t n U S a n t a R a

k e g i a t a n p S p d

Page 19: Bulbus Mei 2015

18 | BULBUS Mei 2015 k a t a L o gU S M R

c i M S a

gantungan kunci USMRharga: Rp. 7.000

Sticker USMRharga: Rp. 5.000

pulpen USMRharga: Rp. 7.000

poLo ShiRt ciMSa UinhaRga : 95.000